Anda di halaman 1dari 2

STATUS PENGELOLAAN

KAWASAN KONSERVASI, PERAIRAN, PESISIR


DAN PULAU-PULAU KECIL.

Nama Kawasan :
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil
Kabupaten Pesisir Barat

Dasar Hukum :
- SK Pencadangan
Keputusan Bupati Lampung Barat
Nomor : B/206/KPTS/II.12/2012
Tanggal : 21 Mei 2012
Tentang :
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kabupaten Lampung Barat

- Unit Organisasi Pengelola


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesisir Barat, Kasi Pengawasan dan Konservasi.
Peraturan Bupati Nomor : 37 Tahun 2014 tentang pembentukan organisasi tata kerja Dinas
Daerah Kabupaten Pesisir Barat.

Luas Kawasan :
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Kabupaten Lampung Barat yang
terdiri dari :
a. Taman Pesisir Ngambur, yang berada di sepanjang peisisir Pekon Muara Tembulih, Pekon
Sukanegara, dan Pekon Gedung Cahya Kuningan Kecamatan Ngambur dengan Luas : 5.741,32
Hektar.
b. Taman Pulau Betuah, yang berada di wilayah perairan Kecamantan Bengkunat Belimbing dengan
Luas : 9.718,36 Hektar.

Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan :

1. Taman Pesisir Ngambur adalah wilayah di dalam garis maya yang menghubungkan koordinat-
koordinat sebagai berikut :
a. 5o 27’22.28’LS – 104o 7’11.97”BT
b. 5o 29’40.86’LS – 104o 5’55.92”BT
c. 5o 29’51.30’LS – 104o 12’4.41”BT
d. 5o 31’44.28’LS – 104o 10’11.81”BT

2. Taman Pulau Betuah adalah wilayah di dalam garis maya berbentuk lingkaran dengan titik pusat
5o 53’31.97”LS-104o 26’34.77’ BT dan salah satu titik orientasi keliling lingkaran 5 o 52’45.66” LS
– 104o 28’32.05” BT

Target Konservasi :
- Target Sumberdaya (Bioekologis) ;
Target Konservasi diarahkan untuk perlindungan habitat dan jenis penyu, termasuk alur biota
penyu. Perlindungan penyu memiliki nilai penting dalam potensi rekreasi dan jenis wisata
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar kawasan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Bidang KP3K-2015 (1)


- Target Sosial, Budaya dan Ekonomi ;
Perlindungan terhadap eksploitasi penyu dan perburuan telur penyu yang dilakukan oleh
masyarakat sehingga perlu dilakukan peningkatan pengetahuan masyarakat terutama dalam
perlindungan ekosistem.

Potensi Ekologis - KeanekaragamanHayati :


Padang Lamun yang masih terawat di lokasi menjadi tempat bagi penyu mencari makanan.

Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi :


Ada masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, khususnya kelompok penangkar penyu. Kelompok
tersebut menjadi penggerak bagi kegiatan penangkaran penyu.

Potensi Perikanan
Potensi Perikanan Laut cukup besar, terutama ikan-ikan pelagis seperti blue marlin, tongkol dan
kakap.

Potensi Pariwisata :
Potensi Pariwisata di lokasi diarahkan pada ekowisata bagi penangkaran penyu.

Aksesibilitas :
Akses Lokasi cukup mudah dari Bandara Raden Intan menggunakan jalan darat sekitar 6 jam,
merupakan jalan utama menuju Provinsi Bengkulu, dalam perjalanan melewati Taman Nasional Bukit
Barisan (TNBBS).

Upaya Pengelolaan Kawasan :


Pengelolaan Kawasan dilakukan oleh Pemerintah Daerah, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pesisir Barat, bersama pengelola penyu.
Pemda melalui APBD mengalokasikan dana untuk pengelolaan penyu antara lain :
- Bagi pengelola yang berasal dari masyarakat
- Pengambilan telur penyu dari masyarakat
- Pemeliharaan sarana dan prasarana gedung/bangunan dan penangkaran penyu.

Saat ini pelepasan Tukik secara bersama, telah menjadi agenda wisata tahunan kabupaten (festifal
teluk stabas) dana yang diperoleh saat ini masuk ke lembaga pengelola yang digunakan untuk
pemeliharaan kawasan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Bidang KP3K-2015 (2)

Anda mungkin juga menyukai