Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Kabupaten Lampung Tengah dengan luas 4.545,5 Km2 dengan jumlah penduduk
1.477.935 jiwa, memiliki potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang
sangat besar. Kabupaten Lampung Tengah juga ditunjang dengan keberadaan Jalan Negara,
Jalan Tol, Jalan Provinsi serta moda perkeretapian, menjadikan Lampung Tengah memiliki
posisi yang strategis dalam lalu lintas perdagangan barang dan jasa di Provinsi Lampung.
Kondisi tersebut menjadikan modal besar bagi pelaksanaan pembangunan daerah.

Gambaran capaian pembangunan di Lampung Tengah tercermin dari Indeks


Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Lampung Tengah berada pada 70,23 pada tahun
2021, termasuk dalam kategori Tinggi dan berada pada urutan keempat dari 15 Kabupaten
Kota se Provinsi Lampung. Capaian IPM tersebut menggambarkan kondisi pembangunan
manusia di Kabupaten Lampung pada tiga aspek, yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Daya Beli
Masyarakat.

Salah satu komponen dari IPM adalah indeks pendidikan yang terdiri dari indeks
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan indeks Harapan Lama Sekolah (HLS). Dari dua indeks
bidang Pendidikan tersebut, Harapan Lama Sekolah pada tahun 2021 mencapai 12,93 Tahun
dan Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lampung Tengah pada Tahun 2021 sebesar 7,8
tahun. Harapan Lama Sekolah Kabupaten Lampung tahun 2021 lebih baik bila dibandingkan
dengan Harapan Lama Sekolah Provinsi, sedangkan Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten
Lampung Tengah kondisinya lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah di
Propinsi Lampung sebesar 8,05 tahun pada tahun yang sama. Hal ini mengambarkan bahwa
penduduk usia 25 tahun ke atas di Kabupaten Lampung Tengah mengenyam pendidikan
sampai kelas satu SMP yang berarti lebih rendah satu tingkat di bawah rata-rata propinsi yang
mencapai kelas dua SMP.
BAB II

PERMASALAHAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Rendahnya Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2021,
merupakan gambaran akses layanan pendidikan di Lampung Tengah yang didapat oleh
penduduk Lampung Tengah usia 25 tahun keatas. Permasalahan tersebut tidak lepas dari
kondisi sarana dan prasarana Pendidikan serta tenaga pendidik di Kabupaten Lampung di
masa lalu. Rata-rata Lama Sekolah yang hanya mencapai usia 7,8 tahun disebabkan pada tiga
kondisi yiatu (1) akses masyarakat Lampung Tengah hanya mencapai sarana Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama, (2) Kebijakan Wajib Belajar 9 tahun yang mulai diterapkan
pada tahun 1994 serta kebijakan Wajib Belajar 12 tahun yang baru dicanangkan pada tahun
2015, (3) Stigmatisasi Kualitas Pendidikan Lampung Tengah.
Sarana pendidikan lanjutan pertama, atas dan tinggi pada masa lalu masih sangat
terbatas, menyebabkan hanya sebagian masyarakat Lampung Tengah yang dapat mengakses
pendidikan tersebut. Sebagian besar masyarakat Lampung Tengah hanya dapat mengakses
pendidikan Sekolah Dasar. Hal tersebut tergambar dari keberadaan SLTP yang belum
mencakup seluruh Kecamatan di Lampung Tengah, dan SLTA yang masih berjumlah
hitungan jari serta ketiadaan Pendidikan Tinggi di Lampung Tengah. Kondisi demikian
berbanding terbalik dengan sarana dan prasarana Pendidikan yang terdapat di Kota Bandar
Lampung dan Kota Metro.
Kebijakan Wajib Belajar 6 tahun juga berkonstribusi terhadap minimnya belanja
Pemerintah Pusat dan Daerah untuk membiayai pendidikan lanjutan yang ada di Daerah.
Kondisi keuangan negara yang masih sangat terbatas pada masa lalu, dan belum adanya
kewajiban alokasi 20% APBN/APBD untuk belanja Pendidikan, menyebabkan Pemerintah
tidak mampu untuk menyediakan sarana dan prasarana Pendidikan SLTP, SLTA, dan
Pendidikan Tinggi di setiap daerah. Ketidakmampuan Pemerintah dalam menyediakan
pendidikan lanjutan, kemudian dimanfaatkan oleh dunia swasta untuk turut menyediakan
pendidikan lanjutan. Konsekuensi dari pendidikan yang diselenggarakan swasta adalah biaya
pendidikan yang tidak murah, dan hanya dapat diakses oleh masyarakat golongan menengah
atas.
Kemudian, stigmatisasi kualitas pendidikan di Lampung Tengah juga turut
berkontribusi bagi kurangnya minat masyarakat Lampung Tengah untuk meneruskan sekolah
lanjutan di Lampung Tengah. Masyarakat Lampung Tengah masih banyak yang beranggapan
bahwa bersekolah di Kota Bandar Lampung, Kota Metro, atau ke Pulau Jawa lebih bergengsi
daripada bersekolah di Lampung Tengah.
BAB III
PEMILIHAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah Kabupaten Lampung Tengah menyatakan visinya yaitu “Mewujudkan
Rakyat Lampung Tengah Berjaya” dengan menetapkan 5 Misi dan 8 program unggulan.
Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah memberikan perhatian utama pada Pendidikan
dengan menempatkan prioritas Pendidikan pada Misi I yaitu Meningkatkan Taraf Kesehatan,
Pendidikan dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat (Indeks Pembangunan Manusia untuk
Kesejahteraan Masyarakat, dan menjadi salah satu Program Unggulan, yaitu Pendidikan
Berjaya.
Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah telah melakukan pemetaan terhadap
permasalahan yang dihadapi dibidang pendidikan, dengan memperhatikan indikator-indikator
pendidikan dasar dan lanjutan, seperti Angka Partisipasi Sekolah, Angka Partisipasi Murni,
Angka Partisipasi Kasar, Angka Kelulusan, Rasio Guru, Rasio Daya Tampung, dan Kondisi
Sekolah yang terdapat di Lampung Tengah.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah menetapkan tujuan dalam
RPJMD yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten dan produktif,
dengan sasaran yang akan dituju berupa meningkatnya aksesibilitas kualitas layanan
pendidikan seta literasi masyarakat dan pelestarian budaya daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah memilih 2
pendekatan yaitu
1. Menggunakan kewenangan urusan wajib dasar Pemerintah Daerah Kabupaten.
Pendekatan berdasarkan kewenangan urusan wajib dasar, Pemerintah Kabupaten
Lampung Tengah menetapkan 2 strategi yaitu ; (1) peningkatan pendidikan dalam rangka
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dibidang Pendidikan, meningkatkan kualitas
pengelolaan pendidikan, dan mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi untuk
meningkatkan kualitas Pendidikan di Kabupaten Lampung Tengah, dan (2)
Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat.
Strategi yang diambil tersebut, kemudian menjadi salah satu point utama dalam setiap
Arah Kebijakan Tahunan yang dituangkan kedalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021 s/d 2026. Strategi dibidang Pendidikan
kemudian akan diwujudkan dalam penyelenggaraan 2 program pemerintah daerah yaitu
a. Program Pengelolaan Pendidikan

Program Pengelolaan Pendidikan pada tahun 2026 diharapkan akan mencapai


kondisi sebagai berikut :
 Tingkat partisipasi warganegara usia 5-6 tahun dalam
pendidikan usia dini mencapai 64,44 persen.
 Tingkat partisipasi warganegara usia 7-15 tahun dalam Pendidikan dasar
mencapai 95,8%
 Tingkat partisipasi warganegara usia 7-18 tahun dalam Pendidikan kesetaraan
akan mencapai 76%

Untuk mencapai target program pengelolaan Pendidikan tersebut, Pemerintah


Kabupaten berencana mengalokasikan anggaran mencapai Rp. 1,366 Trilyun

b. Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan,


Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan, diharapkan Presentase Guru yang
besertifikasi akan berjumlah 68% dari total guru di Lampung Tengah. Untuk
mencapai target tersebut, Pemerintah Kabupaten berencana mengalokasikan
anggaran mencapai Rp. 144 milyar.
2. Menggunakan pendekatan bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten yaitu dengan
melalui Program Unggulan Pendidikan Berjaya, yang melibatkan peran serta dunia
pendidikan berbasis keagamaan (pondok pesantren) dan Pendidikan Tinggi yang terdapat
di Provinsi Lampung maupun luar Provinsi Lampung.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

A. Kesimpulan

Strategi Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam meningkatkan Indeks


Pendidikan Lampung Tengah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Lampung
Tengah Tahun 2021-2026 cukup relevan dalam meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah dan
Harapan Lama Sekolah.
Dengan menggunakan dua pendekatan diharapkan Indeks Rata-rata Lama Sekolah dan
Indeks Harapan Lama Sekolah Kabupaten Lampung Tengah akan meningkat secara
signifkan. Pendidikan kesetaraan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah
diharapkan dapat meningkatkan Indeks Rata-rata Lama Sekolah dan penyediaan sarana dan
prasarana Sekolah Lanjutan Atas dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Lampung Tengah
diharapkan dapat meningkatkan Indeks Harapan Lama Sekolah

B. Rekomendasi

Strategi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah akan dapat
berjalan optimal apabila disertai dengan pelaksanaan program-program non Pendidikan,
diantaranya kemudahan akses menuju sekolah seperti jalan berkualitas mantab dan bus
sekolah, promosi peluang usaha dan kemudahan izin usaha dibidang Pendidikan, pemberian
stimulus bagi peserta Sekolah Kesetaraan agar tumbuh minat bersekolah paket A, B, dan C,
peningkatan pendekatan dengan tokoh-tokoh agama pemilik pondok pesantren di luar
Kabupaten Lampung Tengah agar bersedia mendirikan pondok pesantren di Lampung
Tengah.
DUA PENDEKATAN PENDIDIKAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Disusun oleh

RINI SUSANTI, S.T


ARI DWI PUTRIANI, S.Sos
SYAHFRUDHIN WIDHYARTA, S.AP, M.S.Ak

DIKLAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ANGKATAN I


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai