Anda di halaman 1dari 23

Optimalisasi Pemenuhan

Risalah IKU dan Percepatan IKM


untuk Meningkatkan
Kebijakan Mutu Pendidikan di
Kabupaten Karawang
Agustus-September 2022
Upaya Kabupaten Karawang
meningkatkan kualitas pendidikan
belum membuahkan hasil maksimal.
Hal ini ditunjukkan dari rendahnya
pencapaian literasi dan numerasi
satuan pendidikan jenjang SD dan SMP.
(Rapor Pendidikan, 2021).
TIM PMO Daerah - Kab. Karawang
kemampuan literasi “Di bawah kompetensi
minimum”
 SD  Masih terdapat murid di 636 atau 58,5%
 SMP  Masih terdapat murid di 156 atau 53,4%

Kemampuan numerasi “Di bawah kompetensi


minimum”
 SD  703 sekolah atau 64,7%
 SMP  202 sekolah atau 76% SMP

Raport Pendidikan tahun 2021


TIM PMO Daerah - Kab. Karawang
1. Perkembangan, Capaian dan Masalah Terkini

Upaya Kabupaten Karawang meningkatkan kualitas pendidikan belum membuahkan hasil maksimal. Hal ini
ditunjukkan dari rendahnya pencapaian literasi dan numerasi satuan pendidikan jenjang SD dan SMP. Rapor
pendidikan 2021 mencatat masih terdapat murid di 636 atau 58,5% SD dan 156 atau 53,4% SMP dengan
kemampuan literasi “Di bawah kompetensi minimum”. Kemampuan numerasi tidak lebih baik: sebanyak 703
sekolah atau 64,7% SD dan 202 sekolah atau 76% SMP masih berpredikat “Di bawah kompetensi minimum”.

Kab Karawang turut menyelenggarakan PSP dan IKM Mandiri. Per 11 September 2022,
tercatat 30 satuan pendidikan terlibat PSP (635 guru), dengan rincian: 2 PAUD (20 guru), 18
SD (274 guru), 6 SMP (181 guru) kemudian 4 SMA (160 guru).

Sedangkan yang terlibat dalam IKM Mandiri sebanyak 1.240 sekolah dengan 14.004 guru.
Rinciannya adalah 186 PAUD (901 guru), 815 SD (7.591 guru), 163 SMP (3.486 guru), 11
PKBM (23 guru), lalu 22 SMA (929 guru), serta 43 SMK (1.074 guru).
Berikut adalah Belum 100% orang tua yang memahami pentingnya PAUD.

beberapa Minat baca anak usia sekolah masih rendah. Budaya baca
permasalahan belum terbentuk dan mengakar di masyarakat

yang ada di Kemampuan numerasi anak masih rendah, terutama pada


pemecahan masalah, seperti dalam penyelesaian soal cerita.

Kabupaten Kesiapan Satuan PAUD dalam menghadapi akreditasi belum

Karawang : optimal.

Kualifikasi pendidikan guru PAUD minimal S1/D4 baru


mencapai 70% dari 3600 orang.
 Status tenaga pendidik. Tenaga pendidik di lingkungan
Disdikpora Kab Karawang lebih banyak tenaga honorer
daripada ASN, setidaknya 3.822 banding 7.600.
Gambaran  Pemanfaatan Rapor Pendidikan dan PBD. Kemampuan
satuan pendidikan dalam menganalisis dan
kondisi terkait menentukan prioritas masalah masih rendah.

pelaksanaan  Masih adanya satuan pendidikan yang belum


mengakses ke laman web Raport Pendidikan,
PSP dan IKM berdasarkan data per 12 september 2022: PAUD (1406)
yang belum mengunduh 1404; SD (949) yang
mengunduh 403; SMP (202) yang belum mengunduh 39
Mandiri di Kab. sekolah. (Lampiran-x)

Karawang :  Pendayagunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM).


Masih ada anggapan guru, bahwa yang memanfaatkan
fitur PMM hanya guru kelas 1, 4 dan 7 saja.
 Aktivasi Akun Belajar.id. Masih adanya satuan
Pendidikan yang tidak ada aktifitas atau tutup masih
tertera di Dapodik 3.
Akan muncul dampak psikologis terhadap kesiapan bersekolah ke jenjang
berikutnya bagi anak yang tidak mengikuti pendidikan anak usia dini.

Rendahnya capaian literasi akan mengakibatkan kompetensi peserta didik tidak


2. Dampak dan optimal.

Implikasi Kemampuan numerasi anak masih rendah akan berdampak pada kurangnya daya
Berikut adalah saing sumber daya manusia kab. Karawang.

dampak dan Ketidaksiapan PAUD dalam menghadapi akreditasi akan menyebabkan rendahnya
kualitas PAUD
implikasi yang Belum terpenuhinya standar kualifikasi pendidikan guru PAUD akan menyebabkan
muncul dari rendahnya mutu pendidikan anak usia dini.

permasalahan di Tingkat kesadaran dan motivasi guru untuk meningkatkan kompetensi,


pengembangan diri dan belajar mandiri sangat rendah. Sehingga kualitas layanan
atas : pembelajaran akan rendah.
Pemanfaatan fitur pelatihan mandiri pada PMM masih rendah akan mengakibatkan
pemahaman guru akan penerapan IKM kurang optimal.

Pencapaian progress, Dapodik, PMM, Raport Pendidikan dan akun belajar tidak
akan tercapai 100% dimana penyusunan ARKAS tidak sesuai dengan Raport
Pendidikan/ kebutuhan sekolah, akibatnya perencanaan sekolah dalam
peningkatan pendidikan tidak akan tercapai.
3. Kerangka Hukum dan Kebijakan
 Standar nasional pendidikan yang meliputi pengembangan, pemantauan, dan pelaporan standar nasional pendidikan; kurikulum;
evaluasi hasil belajar peserta didik dan evaluasi sistem pendidikan; akreditasi; dan sertifikasi yang diamanatkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
 Evaluasi sistem pendidikan yang diatur dalam Permendikburistek No. 9/2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
 Pemenuhan standar pelayanan minimum pendidikan anak dini usia, pendidikan dasar, pendidikan kesetaraan, pendidikan menengah,
dan pendidikan khusus oleh daerah sebagai mandat Permendagri 59/2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimum.
 Pemanfaatan dana BOS untuk kegiatan yang menjadi prioritas sebagaimana amanat Permendikbud No. 2/2022 tentang Petunjuk
Pengelolaan Dana BOS.
 Penguatan anggaran, kebijakan, dan intervensi PSP sebagaimana amanat Surat Dirjen PAUD Dikdasmen No. 3497/C/DM.05.03/2022
tentang Peran dan Dukungan Pemda dalam Implementasi PSP
 Peningkatan capaian dan target pada indikator kinerja urusan pendidikan kabupaten/kota sesuai dengan amanat Surat
Mendikbudristek Nomor 16019/MPK.A/PR.07.00/2022 perihal Indikator Kinerja Urusan Pendidikan Kabupaten/Kota.

Panduan penerapan kurikulum merdeka sebagaimana diamanatkan dalam Kepmendikbudristek No. 262/M/20/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
 Panduan pelaksanaan program sekolah penggerak sebagaimana diamanatkan dalam SK Mendikbudristek No. 162/M/2021 tentang
Program Sekolah Penggerak
 Mandat pendampingan konsultatif dan asimetris yang dilakukan oleh BBPMP sebagaimana diamanatkan dalam Kepmendikbudristek No.
55/0/2022 tentang Peta Proses Bisnis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
 Penguatan pendidikan berkualitas sebagai bentuk pencapaian sustainable development goals Jawa Barat yang merupakan amanat
Peraturan Gubernur (PERGUB) No. 18/2018 tentang Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable
Development Goals Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023.
 Peraturan Bupati Karawang Nomor 25 Tahun 2021 tentang Wajib PAUD 1 Tahun
 Rendahnya pemahaman orang tua terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini
disebabkan oleh (1) selama pandemi covid, ada batasan untuk pembelajaran tatap muka
di PAUD sehingga orang tua lebih berminat memasukan anaknya ke bimbingan belajar
agar mampu membaca dan menulis, akibatnya terdapat sebagian PAUD yang kekurangan
pendaftar. (2) kualitas pembelajaran di PAUD yang dianggap masih rendah dan tidak
berpusat pada anak.
 Program yang sesuai untuk meningkatkan pemahaman orang tua berupa : (1) Program
Parenting, untuk orang tua (2) Sosialisasi Regulasi Peraturan Bupati No. 25 Tahun 2021
tentang Wajib PAUD 1 Tahun (3) Pelatihan Bagi Guru PAUD dan Guru Kelas Awal tentang

4. Analisis Kesiapan Bersekolah (4) Memberdayakan Pokja kesiapan bersekolah untuk melakukan
pengimbasan (5) Pembangunan sarana dan prasarana satuan pendidikan.

Masalah dan
 Rendahnya minat baca disebabkan karena : (1) kurangnya motivasi membaca dari orang
tua (2) sarana dan prasarana masih minim (3) startegi pembelajaran membaca kurang
relevan (4) tidak adanya tenaga pustakawan yang memiliki legalitas formal di setiap

Pilihan 
satuan pendidikan.
Untuk meningkatkan minat baca dapat ditangani dengan penerapan kebijakan/program

Kebijakan
gerakan literasi sekolah (GLS) diantaranya sebagai berikut : (1) pembiasaan membaca
 15 menit sebelum mulai pembelajaran (2) adanya pojok baca di setiap kelas (3)
pemanfaatan perpustakaan secara optimal (4) adanya koordinasi dengan pihak terkait
seperti perpustakaan daerah (5) pengadaan tenaga pustakawan.
 Kemampuan numerasi anak masih rendah terjadi karena (1) kualitas PTK yang masih
belum sesuai dengan standar kompetensi (2) kurangnya pendampingan numerasi di
sekolah (3) sarana dan prasarana penunjang masih minim.
 Kebijakn/program yang dapat diterapkan diantaranya adalah : (1) Pelatihan PTK tentang
numerasi (2) pendampingan numerasi setelah pembelajaran selesai, diluar jam pelajaran
bagi siswa yang kompetensi numerasinya masih kurang (3) penyediaan sarana dan
prasarana pembelajaran pendukung numerasi
 Ketidaksiapan PAUD dalam menghadapi akreditasi terjadi akibat : (1) PAUD belum memenuhi standar nasional
PAUD sehingga ada kekhawatiran akan mendapatkan predikat Tidak Terakreditasi (2) kekhawatiran perlu
penyediaan biaya akreditasi
Program untuk menangani akreditasi PAUd ini yaitu : (1) Pembentukan Tim Pengembangan Sekolah, yang terdiri
dari Penilik/Pengawas, Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Pemangku Kepentingan (2) Penyediaan anggaran
untuk kegiatan akreditasi
standar kualifikasi pendidikan guru PAUD belum terpenuhi karena kurang adanya kepastian pengembangan karir.
Solusi untuk menanganinya yaitu adanya beasiswa dari pemerintah daerah.
 Jumlah guru dengan status non ASN lebih banyak karena terbatasnya kuota formasi pengangkatan guru
PNS/PPPK.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu segera dilakukan : (!0 Pengangkatan guru PNS/PPPK (2) Peningkatan
kesejahteraan guru honorer melalui pemberian Tambahan Penghasilan (Tamsil).
 Pemanfaatan fitur pelatihan mandiri pada PMM masih rendah karena : (1) motivasi guru untuk memanfaatkan
PMM masih kurang (2) terhambat fasilitas jaringan internet
Kebjakan pemerintah untuk menangani hal ini berupa : (1) Optimalisasi peran pengawas dan penilik dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka (2) Dinas Pendidikan mengeluarkan instruksi kepada satuan Pendidikan untuk
melaksanakan IKM dengan konsisten.(3) Disdikpora memfasilitasi untuk tindak lanjut kegiatan penguatan IKM
melalui APBD secara Berkelanjutan
 Masih adanya satuan pendidikan yang belum mengakses ke laman web Raport Pendidikan terjadi karena : (1)
Masih adanya sekolah yang sudah tidak aktif tapi masih tercatat di dapodik. (2) Keterbatasan SDM di sekolah.
 Program yang sebaiknya dilaksanakan yaitu ; (1) Disdikpora melakukan konfirmasi kepada satuan Pendidikan dan
Yayasan yang sudah tidak aktif (2) Pemantauan dan evaluasi dari pengawas/penilik disekolah (3) Penguatan pada
pengawas dan penilik dalam pemanfaatan raport pendidikan.
4. Rekomendasi
Mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, kemendesakan masalah, PMO Kabupaten Karawang
mengusulkan sejumlah program/kebijakan, antara lain:
Bulan
 Person In
 Kegiatan Hasil/Report
Charge 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Program Parenting, untuk orang tua Dinas x       x x          x
Pendidikan

Sosialisasi Regulasi Peraturan Bupati No. Dinas     x                  


25 Tahun 2021 tentang Wajib PAUD 1 Pendidikan
Tahun
Pelatihan Bagi Guru PAUD dan Guru Kelas Dinas         x x           
Awal tentang Kesiapan Bersekolah Pendidikan

Pemberdayaan Pokja kesiapan Dinas           x           


bersekolah untuk melakukan Pendidikan
pengimbasan
Pembangunan sarana dan prasarana Dinas                 x     
satuan pendidikan PAUD Pendidikan

pembiasaan membaca 15 menit sebelum Kepala x x x x x x x x x x x x


mulai pembelajaran Sekolah
Bulan
 Person In
 Kegiatan Hasil/Report
Charge 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyediaan pojok baca di setiap kelas (dapat Kepala Sekolah x x x x x x x x x x x x
bekerjasama dengan komite sekolah)
Pemanfaatan perpustakaan secara Dinas x x x x x x x x x x x x
optimal Pendidikan
koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas             x          
perpustakaan daerah. Pendidikan
Pengadaan tenaga pustakawan Dinas Pendidikan       x          x    
dan BKPSDM
Pelatihan PTK tentang numerasi Dinas                 x x    
Pendidikan
pendampingan numerasi setelah Kepala Sekolah x x x x x x x x x x x x
pembelajaran selesai, diluar jam pelajaran
bagi siswa yang kompetensi numerasinya
masih kurang
penyediaan sarana dan prasarana Dinas                 x x    
pembelajaran pendukung numerasi Pendidikan
Pembentukan Tim Pengembangan Sekolah di Dinas Pendidikan     x x               
jenjang PAUD, yang terdiri dari melalui KPA
Penilik/Pengawas, Kepala Sekolah, Komite
Sekolah
Bulan
 Kegiatan  Person In Charge Hasil/Report
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dan Pemangku                            
Kepentingan
Penyediaan anggaran untuk Dinas       x               
kegiatan akreditasi Pendidikan
Beasiswa Pendidikan S1/D4 Bagi Dinas             x          
Guru PAUD dari pemerintah Pendidikan
daerah.
Pengangkatan guru PNS/PPPK Dinas Pendidikan       x          x    
dan BKPSDM
Usulan pemberian Tambahan Dinas x x                    
Penghasilan (Tamsil). Pendidikan
Pendampingan pengawas dan Dinas x         x          x
penilik dalam Implementasi Pendidikan
Kurikulum Merdeka
Penerbitan instruksi kepada Dinas x         x           
satuan Pendidikan untuk Pendidikan
melaksanakan IKM dengan
konsisten.
Bulan
 Kegiatan  Person In Charge Hasil/Report
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
penguatan IKM melalui Dinas               x x x    
Bimtek/pelatihan bagi satuan Pendidikan
pendidikan
Disdikpora melakukan konfirmasi Dinas           x           
kepada satuan Pendidikan dan Pendidikan
Yayasan yang sudah tidak aktif
(Sebelum cut off dapodik)
Pemantauan dan evaluasi dari Dinas     x             x    
pengawas/penilik Pendidikan
disekolah terkait rapor                          
pendidikan
Penguatan pada pengawas dan Dinas       x x              
penilik dalam pemanfaatan raport Pendidikan
pendidikan.
Lampiran-1. Capaian Kemampuan Literasi dan Numerasi SD di Kab.
Karawang (2021)
Lampiran-2. Capaian Kemampuan Literasi dan Numerasi SMP di Kab. Karawang (2021)
Lampiran-3. Pendayagunaan Rapor Pendidikan oleh Sekolah Kab. Karawang
Lampiran-4. Pendayagunaan PMM oleh Sekolah di Kab. Karawang
Lampiran-5. Sekolah Lulus Topik di Kab. Karawang
Lampiran-12 Kinerja Kab/kota Meluluskan Guru Dalam Rasio per 1000 Populasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai