Disusun Oleh :
Aurora Medina Munawwaroh (0401522066)
Wiranto (0401522067)
Sukbaturrohmah (0401522068)
PASCASARJANA
2022/2023
B. PENGERTIAN AGAMA
Banyak definisi atau makna dari agama, dari berbagai tokoh dan pengamal
keagamaan. Dari sini maka akan diuraikan terlebih dahulu agama menurut bahasa dan
kemudian agama menurut istilah. Agama secara bahasa yakni(Abidin, 2009) :
a. Agama berasal dari bahasa Sansekerta yang diartikan dengan haluan, peraturan,
jalan, atau kebaktian kepada Tuhan.
b. Agama itu terdiri dari dua perkataan, yaitu “A” berarti tidak, “Gama” berarti
kacau balau, tidak teratur.
Adapun menurut istilah (Djamaludin, 1994) , agama adalah ajaran atau sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta tata kaidah–kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan
manusia serta lingkungannya. Agama sebagai sistem– sistem simbol, keyakinan, nilai,
perilaku yang terlambangkan, yang semuanya itu berpusat pada persoalan–persoalan
paling maknawi.
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan Dewa atau nama lainnya dengan
ajaran kebhaktian dan kewajiban–kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan
tersebut. Secara terminologi, agama juga didefinisikan sebagai Ad-Din dalam bahasa
Sempit berarti undang–undang atau hukum.( Abidin, 2009)
C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Istilah kebudayaan berasal dari kata "budhi" bahasa Sanskerta. Dari kata budhi
ini kemudian dibentuk kata budhaya" yang artinya bangun atau sadar. Dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah culture, dalam bahasa Belanda dikenal cultuur, dalam
bahasa Jerman kultur sama dengan dalam bahasaIndonesia. (Binti, 2009)
Kebudayaan (Made Pidarta,1997) adalah cara hidup yang telah dikembangkan
oleh anggotaanggota masyarakat. Artinya kehidupan yang diciptakan oleh manusia itu
sendiri sebagai warga masyarakat.
Kebudayaan (Koentjaraningrat,2009) adalah keseluruhan system gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakatnya yang dijadikan
milik manusia dengan belajar.
Menurut Zoetmulder (Warsito, 2012), berpendapat bahwa kebudayaan ialah
per- kembangan terpimpin oleh manusia budiawan dan kemungkinan- kemungkinan
dan tenaga alam, terutama alam manusia sehingga ia merupakan satu kesatuan
harmonis.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dirumuskan kebudayaan sebagai hasil budi
manusia, dalam hal ini berbagai bentuk dan manifestasinya dikenal sepanjang sejarah
sebagai milik manusia yang tidak laku, melainkan selalu berkembang dan berubah
sehingga membina manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
kultural dan tantangan zaman tradisional untuk memasuki zaman modern.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan
merupakan ekspresi diri manusia yang dapat berupa sistem gagasan, sistem nilai,
sistem perilaku atau sistem sosial, tetapi dapat juga berupa yang bernilai.
Sebagai sistem pengetahuan dan gagasan, kebudayaan yang dimilki suatu
masyarakat merupakan kekuatan yang tidak tampak (invisible power), yang mampu
menggiring dan mengarahkan manusia pendukung kebudayaan itu bersikap dan
berprilaku sesuai dengan pengetahuan dan gagasan yang menjadi milik masyarakat
tersebut. Sebagai suatu sistem, kebudayaan tidak diperoleh manusia dengan begitu
saja secara ascribed, tetapi melalui proses belajar yang berlangsung tanpa henti. Hal
ini menunjukkan bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan, dan
tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat yang perlu dibiasakan dengan
pendidikan. (Binti, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Abudin Nata.2009. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Alwashliyah, M. A., & Suryanto, S. (2019). Pendidikan Budaya Dalam Membangun
Kemandirian Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 20(1), 66-73.
Daryono,dkk. 2022. Konsep Dan Aplikasi Landasan Pendidikan Dalam Sekolah Penggerak.
Pasuruan: Lembaga Academi & Research institude.
Djamaludin Ancok dan Fuad Nasrhori Suroso.1994. Psikologi Islam. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Fatimah, Ima Frima, Uus Ruswandi, and Eri Herdiana. 2021. Konsep Dasar Pendidikan
Multikulural Dalam Perspektif Islam. Fastabiq : Jurnal Studi Islam 2 (1): 30–44
Sumarto. 2017. “Agama Dan Budaya (Suatu Kajian Parsialistik-Integralistik).” Ri’ayah 02.
Syawal, Sahrul. 2022. Landasan Pendidikan Dalam Perspektif Budaya (Kajian Pendidikan
Dan Budaya Toraja Ma’ Nene). Jurnal Pendidikan Tambusai 6 (3).