2 Relasi Kabur
Sejalan dengan definisi relasi tegas yang diuraikan di atas akan didefinisikan
~
konsep relasi kabur. Relasi kabur (biner) R antara elemen-elemen dalam
himpunan X dengan elemen-elemen dalam himpunan Y didefinisikan sebagai
himpunan bagian kabur dari darab Cartesius X ×Y , yaitu himpunan kabur
~ (
R={ ( x , y ) , μ~R ( x , y ) )|( x , y )∈ X ×Y }.
~
Relasi kabur R itu juga disebut relasi kabur pada himpunan X ×Y . Jika
X =Y , maka ~R disebut relasi kabur pada himpunan X .
Relasi tegas hanya menyatakan adanya (yaitu ( x , y ) ∈ R ¿ atau tidak adanya
(yaitu ( x , y ) ∉ R ¿ hubungan antara elemen-elemen dari suatu himpunan dengan
elemen-elemen dari himpunan lainnya, sedangkan relasi kabur lebih luas dari itu
juga menyatakan derajat eratnya hubungan tersebut. Dengan demikian relasi
kabur memperluas konsep relasi tegas untuk dapat menangkap dan menyajikan
realita dunia nyata dengan lebih baik.
~
Contoh 4.2.1 : Misalnya X ={ 31 ,78 , 205 } , Y ={ 1 , 27 ,119 } , dan R adalah relasi
kabur “jauh lebih besar” antara elemen-elemen dalam X dengan
~
elemen-elemen dalam Y . Maka relasi R tersebut dapat disajikan
sebagai
~ 0.3 0.1 0.5 0.3 0.9 0.7 0.4
R= + + + + + + .
(31,1) (31,27) (78,1) (78,27) ( 205,1) (205,27) (205,119)
Contoh 4.2.2 : Relasi kabur “hampir sama” antara bilangan-bilangan real dapat
dinyatakan dengan
~
{( 1
)| }
R 1= ( x , y ) , μ~R ( x , y ) = ( x− y ) ( x , y ) ∈ R × R ,
1
e
2
~
{(
R 2= ( x , y ) , μ~R ( x , y )=
2
1
)|
1+ e−( x− y ) }
( x , y ) ∈ R× R .
Karena relasi kabur itu pada dasarnya adalah himpunan kabur, maka
operasi-operasi (komplemen, gabungan, irisan) dan konsep-konsep lainnya
(pendukung, himpunan bagian, potongan-α , dll) pada himpunan kabur dapat
diterapkan pada relasi kabur.
~ ~
Bila R adalah suatu relasi kabur pada semesta X ×Y , maka invers dari R ,
yang dinyatakan dengan ~ −1
R , adalah relasi kabur pada semesta Y × X dengan
fungsi keanggotaan
μ~R ( y , x )=μ~R (x , y )
−1
( )
a11 a12 ⋯
~ ~
R=¿ R= a21 a22 … am 1 am 2 … amn
⋮ ⋮ ¿
( )
0.3 0.1 0.0
~
R= 0.5 0.3 0.0
0.9 0.7 0.4
dengan elemen baris ke-i kolom ke-j dalam matriks tersebut menyatakan derajat
~
keanggotaan ( x i , y j) dalam relasi R itu, yaitu μ~R (x i , y j), di mana x i ∈ X dan
y j ∈Y .
Perhatikan bahwa untuk n=1, kita memperoleh relasi dengan satu argument
(relasi uner), yaitu
~
R= {x , μ~R ( x ) )∨x ∈ X 1 }
μ~R ∘~R ( x , y ) ≤max∨{ μ~R ( x , y ) , μ~R ∘~R ( x , y ) }=μ~R ∪ (~R ∘~R ) ( x , y ) =μ~R ( x , y )
~ ~ ~ ~
untuk setiap ( x , y ) ∈ X × X . Jadi R ∘ R ⊆ R , yang berarti bahwa R bersifat transitif.
~ ~ ~ ~
Sebaliknya bila R transitif, maka R ∘ R ⊆ R , yaitu μ~R ∘~R ( x , y ) ≤ μ~R ( x , y ), sehingga
~
Maka T bersifat reflektif dan simetrik, tetapi tidak transitif sebab
~ ~
Jadi T adalah relasi kompatibilitas kabur. Relasi T tersebut dapat diubah
~
menjadi relasi ekivalensi kabur dengan menentukan penutup transitif dari T .
Langkah pertama, kita tentukan
~ ~
Karena T 1 ≠ T ,maka kita lanjutkan dengan menentukan
~ ~ ~ ~ ~
Karena T 2=T 1 ,maka kita simpulkan bahwa T 2=T 1=T 1, yaitu penutup transitif
~ ~
dari T . Relasi T ,maka ini adalah relansi ekivalensi kabur.