Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KORESPONDENSI (CA)

“ANALISIS KORESPONDENSI TERHADAP BEBERAPA MEREK HANDPHONE”

MAKALAH

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Analisis Data Kuantitatif Kelas B

Dosen Pengampu:
Dr. H. Karim, M.Si.
Hj. Indah Budiarti, S.Pd., M.Pd.
Kamaliyah, S.Pd., M.Pd.

Oleh: Kelompok 11

Muhammad Faried 2010118210003


Nisrina Amalia 2010118220008
Rezanor Fahlevi 2010118110013
Salsabella Meirela 2010118120012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
DASAR TEORI........................................................................................................................1
KASUS......................................................................................................................................5
ANALISIS KASUS...................................................................................................................8
KESIMPULAN.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

i
DASAR TEORI

I. Pendahuluan
Analisis korespondensi adalah teknik penyajian data antar baris, antar kolom, dan
antar baris dan kolom dari tabel kontingensi (dua arah yang kemudian dapat diperluas
untuk tabel kontingensi multiarah) pada suatu ruang vektor berdimensi kecil dan optimal.
Analisis ini memberikan output berupa peta persepsi yang merupakan plot antara baris
dan kolom dari matriks yang berbentuk data kategori. Dalam analisis korespondensi data
yang digunakan adalah data dengan skala pengukuran nominal atau ordinal, variabel
variabelnya kualitatif dan tidak ada asumsi tentang distribusi data yang harus dipenuhi.
Oleh karena itu, analisis ini dapat digunakan untuk melihat perkembangan di suatu
wilayah berdasarkan indikator-indikator tertentu yang merupakan data-data dengan skala
pengukuran nominal.

II. Konsep Dasar dalam Analisis Penskalaan MDS


Konsep yang digunakan dalam analisis ini adalah penguraian nilai singular (Singular
Value Decomposition, SVD). Analisis korespondensi sederhana menggambarkan
kedekatan profil antara kategori pada tiap gugus data dalam bentuk grafik, sehingga
menginterpretasikan plot dua dimensi ini. Salah satu cara untuk menilai hasil analisis
korespondensi adalah dengan melihat besarnya nilai kontribusi inersia yang diberikan
sumbu utama. Jika dua sumbu utama pertama memberikan inersia cukup besar, ini
menunjukkan bahwa kedua sumbu utama pertama itu dapat mewakili informasi dan
mengabaikan sumbu utama lain dengan tidak banyak menyebabkan kehilangan informasi.
Namun, jika sebagian besar persentase dari total inersia berada pada sumbu utama lain,
artinya ada sebagian titik (kategori) yang tidak dapat ditampilkan dengan baik oleh kedua
sumbu utama yang pertama. Perhitungan informasi dengan menggunakan persentase akar
ciri merupakan suatu ide yang konservatif, karena koefisien ini hanya salah satu cara
untuk menghitung informasi dan juga bukan alat yang cocok untuk menilai kualitas suatu
deskripsi. Koefisien persentase keragaman ini juga tidak dapat digunakan untuk
mengukur derajat penyebaran suatu konfigurasi titik-titik. Besarnya inersia suatu sumbu
dapat dihitung dengan mengkuadratkan nilai singular, nilai tersebut sama dengan jumlah
kuadrat jarak titik ke pusat sumbu yang diboboti massa masing-masing titik. Kuadrat
jarak titik ke pusat sumbu terboboti ini dapat dinyatakan sebagai persentase dari akar ciri,

1
2

dan disebut kontribusi absolute ataukontribusi titik terhadap akar ciri atau terhadap sumbu
utama.
Kontribusi absolut menunjukkan besarnya proporsi keragaman yang dapat
diterangkan oleh setiap kategori terhadap masing-masing sumbu. Maka dapat
disimpulkan bahwa titik-titik dengan nilai massa yang lebih besar atau berjarak lebih jauh
dari pusat sumbu dapat memberikan kontribusi inersia yang lebih besar.

III. Analisis Korespondensi


Analisis Korespondensi merupakan bagian analisis multivariat yang mempelajari
hubungan antara dua atau lebih variabel dengan memperagakan baris dan kolom secara
serempak dari tabel kontingensi dua arah dalam ruang vektor berdimensi rendah. Analisis
korespondensi digunakan untuk mereduksi dimensi variabel dan menggambarkan profil
vektor baris dan vektor kolom suatu matrik data dari tabel kontingensi. Hasil dari analisis
korespondensi biasanya menggunakan dua dimensi terbaik untuk mempresentasikan data,
yang menjadi koordinat titik dan suatu ukuran jumlah informasi yang ada dalam setiap
dimensi yang biasa inamakan inersia. Analisis Korespondensi Sederhana (Simple
Corespondence Analysis) adalah metode yang digunakan untuk menganalisis tabel
kontingensi dengan dua klasifikasi. Sedangkan metode yang digunakan untuk
menganalisis tabel kontingensi dengan lebih dari dua klasifikasi disebut Analisis
Korespondensi Berganda (Multiple Correspondence Analysis). Analisis korespondensi
dapat menunjukkan bagaimana variabel-variabel saling berhubungan. Analisis
korespondensi juga menggambarkan pola hubungan antar variabel yang dijabarkan dalam
bentuk grafik. Bentuk grafik tersebut dapat mendeteksi gambaran awal hubungan antara
variabel-variabel kategori.

IV. Sifat-Sifat Dasar Analisis Korespondensi


Analisis ini mempunyai beberapa sifat dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Digunakan untuk data non-metrik dengan skala pengukuran nominal dan ordinal.
2. Dapat digunakan untuk hubungan non linier.
3. Tidak ada asumsi tentang distribusi.
4. Tidak ada model yang dihipotesiskan.
5. Sebagai salah satu metode dalam eksplorasi data yang hasil akhirnya dapat berupa
hipotesis yang perlu di uji lebih lanjut.
6. Salah satu teknik struktur pengelompokan atau reduksi data.
3
4

V. Tujuan Analisis Korespondensi


Tujuan dari analisis korespondensi dua arah adalah:
a. Membandingkan kemiripan (similarity) dua kategori dari variabel kualitatif pertama
(baris) berdasarkan sejumlah variabel kualitatif kedua (kolom).
b. Membandingkan kemiripan (similarity) dua kategori dari variabel kualitatif kedua
(kolom) berdasarkan sejumlah variabel kualitatif pertama (baris).
c. Mengetahui hubungan antara satu kategori variabel baris dengan satu kategori
variabel kolom.
d. Menyajikan setiap kategori variabel baris dan kolom dari tabel kontingensi
sedemikian rupa sehingga dapat ditampilkan secara bersama-sama pada satu ruang
vektor berdimensi kecil secara optimal.

VI. Penskalaan Analisis Korespondensi


Cara mengolah data untuk mencari peta presepsi dengan menggunakan Analisis
Korespondensi sangat efektif bila dipakai untuk mencari peta persepsi, dengan asumsi
dari analisis Korespondensi itu sendiri, yaitu jenis data non-metrik. Peta persepsi ini dapat
memperlihatkan suatu diagram plot jarak antar kategori baris dan antar kategori kolom,
diagram itu memperlihatkan bagaimana hubungan antara kategori baris, kategori kolom
maupun kategori baris dan kolom. Flowchart untuk analisis korespondensi:
5

VII. Perumusan Masalah


Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana peta persepsi yang dihasilkan dalam analisis korespondensi?
2. Bagaimana hubungan antara variabel-variabel atribut handphone?

VIII. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui peta persepsi yang dihasilkan dalam analisis korespondesi.
2. Mengetahui hubungan antara variabel-variabel atribut handphone.
KASUS

I. Kasus
Analisis korespondensi atau correspondence analysis adalah bagian analisis
multivariat yang mencari hubungan antara 2 atau lebih variabel dengan memperagakan
baris dan kolom secara bersama dari tabel kontingensi 2 arah dalam ruang vector
berdimensi.
Dalam kasus ini kita akan membandingkan keunggulan 4 merek handphone yang
sebelumnya juga sudah dianalisis dalam analisis multidimensional. Responden diberi
kuisioner untuk menjawab pertanyaan mengenai atribut handphone tersebut. Ada 6
atribut handphone yang akan diajukan dalam kuisioner antara lain:
1. Harga
2. Spesifikasi/Performa
3. Kamera
4. Daya Tahan Baterai
5. Desain
6. Memori Penyimpanan
Responden memberi nilai pada atribut-atribut handphone tersebut dengan 2 pilihan
yaitu memuaskan dan tidak memuaskan.
Nilai 0, yang berarti atribut handphone tersebut tidak memuaskan.
Nilai 1, yang berarti atribut handphone tersebut sudah memuaskan.

II. Pendefinisian Objek Penelitian


1. Handphone
Telepon genggam atau telepon seluler (disingkat ponsel) atau handphone
(disingkat HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan Juhdan konvensional saluran tetap, tetapi dapat
dibawa ke mana-mana (bahasa Inggris: portable atau mobile) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (komunikasi nirkabel,
bahasa Inggris: wireless communication).
Saat ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM
(Global System Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division
Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi 1-G merupakan telepon
genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp
6
7

menemukan telepon genggam pertama dan diperkenalkan kepada publik pada 3 April
1973. Telepon genggam yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau
sekitar 800 gram.
2. Merek Handphone
Hingga saat ini ada banyak sekali merek handphone yang dijual di pasaran
Indonesia. Beberapa datang dari mancanegara dan beberapa lagi merupakan produk
lokal. Harga yang dijual tentunya berbeda antara satu dan lain dengan kualitas yang
juga berbeda-beda.
1) Samsung
Samsung merupakan salah satu vendor yang berasal dari negara Korea yang
menawarkan ponsel dengan spesifikasi yang mumpuni. Vendor yang satu ini juga
secara aktif meluncurkan berbagai ponsel terbarunya untuk menggebrak dunia
smartphone. Bersaing dengan merk kenamaan lainnya, Samsung menjadi salah
satu ponsel dengan peminat yang cukup banyak terutama di Indonesia.
2) Xiaomi
Merek handphone Xiaomi merupakan ponsel buatan dari China. Kelebihan
dari ponsel yang satu ini adalah memiliki spesifikasi yang mumpuni tetapi dengan
harga yang terbilang murah. Dari sisi desain ponsel juga tidak monoton, sehingga
banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Produk dari Xiaomi sendiri cukup
laris manis di pasaran Indonesia dengan alasan di atas.
3) Vivo
Ponsel yang satu ini memiliki kelebihan dari sisi kameranya. Vivo sangat
cocok untuk masyarakat yang menggemari dunia fotografi ataupun untuk
kebutuhan selfie. Vivo sendiri berasal dari negeri Tirai Bambu yang memiliki
banyak varian ponsel untuk dipasarkan. Di Indonesia, produk dari Vivo cukup
laris dengan ketersedian produk serta rantai distribusinya yang baik.
4) Oppo
Oppo merupakan salah satu ponsel yang banyak digunakan dari dibeli
terutama untuk aktivitas selfie atau aktivitas dalam pembuatan vlog. Hal ini tidak
lepas dari kelebihan kamera ponsel yang memiliki kualitas diakui dan tidak kalah
dengan jenis ponsel yang lain.
8

III. Data
Berikut data yang kami dapatkan dari 12 responden hasil dari penyebaran google form.

  Samsung Xiaomi Oppo Vivo


1 8 12 9 10
2 9 11 10 8
3 11 9 11 9
4 8 10 11 11
5 10 8 7 10
6 6 10 10 10

Artinya untuk variabel harga, Samsung memuaskan bagi 8 responden, Xiaomi


memuaskan bagi 12 responden, dan seterusnya.
ANALISIS KASUS

I. Langkah-Langkah SPSS
1. Buka program SPSS, maka akan muncul tampilan awal seperti di bawah ini:

2. Klik Variable View. Pada kolom Name diisi dengan variabel Samsung, Xiaomi,
Oppo, dan Vivo. Pada kolom measure diisikan Nominal. Untuk kolom-kolom lainnya
pada Variable View cukup diabaikan saja (isian default).

3. Klik Data View, lalu isi dengan data yang kita peroleh sesuai kolom masing-masing.

9
10

4. Klik File > New > Syntax. Tulis perintah seperti pada gambar di bawah ini.

Klik run atau tombol segitiga.


Output yang didapat adalah sebagai berikut.

II. Analisis Output SPSS

The table to be analyzed di atas merupakan tabel tampilan data kategori masing-masing
garis dan kolom.
11

Tabel Rowprofiles berisi persentase tiap baris didasarkan pada jumlah baris yang
bersangkutan. Sebagai contoh pada baris 1 kolom 1 atau merk Samsung terdapat angka
0,205 dan 0,308 untuk baris 1 kolom 2 (merk Xiaomi).
(8/39) x 100% = 0,205%
(12/39) x 100% = 0,308%

Tabel Columnprofiles berisi persentase tiap kolom didasarkan pada jumlah kolom yang
bersangkutan. Sebagai contoh pada baris 1 kolom 1 terdapat angka 0,154 dan baris 2
kolom 1 terdapat angka 0,173
(8/52) x 100% = 0,154%
(9/52) x 100% = 0,173%
12

Tabel dimensi menunjukkan jumlah dimensi grafik yang akan ditampilkan. Ada 3
dimensi yang dibuat. Jika hanya ada 1 dimensi yang dibuat maka mempunyai proporsi
sebesar 0.584 atau 58,4%. Apabila 2 dimensi mempunyai proporsi sebesar 0,824 atau
82,4%.

Pada tabel Row Scores di atas, karena nantinya akan dibuat dalam dua dimensi saja yaitu
dimensi I dan dimensi II untuk posisi atribut dengan grafik. Perhatikan pada keenam
atribut di atas dan posisi grafik berdasarkan koordinat yang ada di Dimensi I dan Dimensi
II. Grafik untuk atribut dan merk selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.
13

Pada tabel Column Scores di atas, karena nantinya akan dibuat dalam dua dimensi saja
yaitu dimensi I dan dimensi II untuk posisi atribut dengan grafik. Perhatikan pada keenam
atribut di atas dan posisi grafik berdasarkan koordinat yang ada di Dimensi I dan Dimensi
II. Grafik untuk atribut dan merk selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.
14

Selanjutnya perhatikan grafik di bawah. Grafik ini merupakan penggabungan antara skor
baris dan kolom.

Ada empat (4) kuadran pada grafik Row and Column Scores di atas:
1) Kuadran I (kiri atas). Terdapat Vivo dan atribut variabel 1 (Harga), 4 (Daya tahan
baterai), dan 6 (Memori penyimpanan). Hal ini berarti Vivo memiliki
kelebihan/keunggulan pada atribut harga, daya tahan baterai, dan memori penyimpanan.
Penilaian konsumen memuaskan pada merk Vivo dalam hal harga, daya tahan baterai,
dan memori penyimpanannya.
2) Kuadran II (kanan atas). Hanya terdapat atribut variabel 5 (Desain). Hal ini berarti tidak
ada merk yang memiliki kelebihan/keunggulan pada atribut desain.
3) Kuadran III (kanan bawah). Terdapat Samsung dan atribut 3 (Kamera). Hal ini berarti
Samsung memiliki kelebihan/keunggulan pada atribut kamera. Penilaian konsumen
memuaskan pada merk Samsung dalam hal kameranya.
4) Kuadran IV (kiri bawah). Terdapat Xiaomi, Oppo dan atribut 2 (Spesifikasi/Performa).
Hal ini berarti Xiaomi dan Oppo memiliki kelebihan/keunggulan pada atribut
spesifikasi/performa. Penilaian konsumen memuaskan pada merk Xiaomi dan Oppo
dalam hal spesifikasi/performanya.
KESIMPULAN

I. Kesimpulan
Berdasarkan analisis output SPSS di atas, didapat kesimpulan bahwa.
1. Analisis koresponsi menghasilkan output berupa peta persepsi yang dapat
digunakan untuk melihat hubungan antar variabel-variabelnya.
2. Vivo memiliki kelebihan/keunggulan pada atribut harga, daya tahan baterai, dan
memori penyimpanan. Penilaian konsumen memuaskan pada merk Vivo dalam
hal harga, daya tahan baterai, dan memori penyimpanannya.
3. Tidak ada merk yang memiliki kelebihan/keunggulan pada atribut desain.
4. Samsung memiliki kelebihan/keunggulan pada atribut kamera. Penilaian
konsumen memuaskan pada merk Samsung dalam hal kameranya.
5. Xiaomi dan Oppo memiliki kelebihan/keunggulan pada atribut
spesifikasi/performa. Penilaian konsumen memuaskan pada merk Xiaomi dan
Oppo dalam hal spesifikasi/performanya.

II. Saran

1. Untuk mendapatkan kesimpulan akhir yang lebih spesifik dan menunjukan


kenyataan yang sesungguhnya, di sarankan untuk memilih responden yang telah
menggunakan ke 4 merek handphone tersebut.
2. Dapat di lihat tidak ada merek handphone yang unggul dalam atribut desain,
Sebaiknya semua merk handphone bersaing untuk meningkatkan dari segi desain
handphone untuk lebih menarik para konsumen.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2022. “Telepon Genggam”. https://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam


(Diakses 27 April 2022)
Lesnussa, Y. A., Kelian, H., Persulessy, E. R., Djami, R. J., & Talakua, M. W. (2017).
Aplikasi analisis korespondensi berganda terhadap pemetaan perkembangan
pembangunan Kota Ambon. STATISTIKA: Journal of Theoretical Statistics and Its
Applications, 17(2), 89-97.
Nurwahida, N. (2015). Analisis Korespondensi Sarana Belajar dan Tenaga Pengajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA dan SMK di Kota Palopo (Doctoral dissertation,
Institut Agama Islam Negeri Palopo).
Rosalina, N. E. (2013). Analisis Korespondensi Sederhana dan Berganda Pada Bencana Alam
Klimatologis di Pulau Jawa.
Rosjati, S. D. W. (2018). Analisis Korespondensi Bersama Untuk Pemetaan Karakteristik
Mahasiswa Sarjana Penerima Bidikmisi Universitas Brawijaya Angkatan
2014 (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Sukma. 2021. “Daftar Merek HP Terbaik dan Awet yang Dijual di Indonesia”.
https://www.sukmaconvert.com/merk-handphone/ (Diakses 27 April 2022)

16

Anda mungkin juga menyukai