Dosen Pengampu:
Dr. H. Karim, M.Si.
Kamaliyah, M.Pd.
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
LATIHAN 1.............................................................................................................1
LATIHAN 2...........................................................................................................11
i
LATIHAN 1
1
Langkah Analisis SPSS :
2. Buka menu Data View dan masukkan data yang sebelumnya telah diolah
di Microsoft Excel ke SPSS.
2
3. Klik menu Analyze, kemudian pilih Descriptive Statistics dan pilih
Explore.
5. Klik menu Plots, pada dialog box, lalu centang Normality plots with tests.
Kemudian klik Continue dan OK.
3
6. Maka akan muncul output sebagai berikut.
4
Perhatikan tabel Tests of Normality. Karena jumlah sampel adalah 12
orang atau kurang dari 50 maka lihat kolom Shapiro-Wilk. Pada kolom
tersebut, terlihat bahwa nilai signifikansi pada variabel Motivasi Kerja(X)
adalah 0,597 > 0,05 dan variabel Produktivitas Kerja(Y) 0,035 < 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa data ini tidak berdistribusi normal. Maka,
kita dapat melakukan analisis korelasi menggunakan metode Statistika non
parametrik yaitu Rank-Spearman..
5
3. Akan muncul dialog box Bivariate Correlations, lalu masukkan variabel
Motivasi Kerja(X) dan Produktivitas Kerja(Y) ke kotak Variables.
Centang Spearman, klik Two-tailed, centang Flag significant
correlations dan klik OK.
6
C. Analisis Hasil Output :
1) Melihat Signifikansi Hubungan
7
Berdasarkan output pada tabel Correlations, diketahui nilai
signifikansi atau Sig.(2-tailed) sebesar 0,007. Karena nilai Sig.(2-
tailed) 0,007 < 0,05, maka artinya ada hubungan yang signifikan
antara variabel Motivasi Kerja(X) dan Produktivitas Kerja(Y).
2) Melihat Tingkat Kekuatan (Keeratan) Hubungan Variabel
8
D. Kesimpulan
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya, ada hubungan yang signifikan yang kuat dan searah antara motivasi
kerja dan produktivitas kerja.
Karena data di atas tidak berdistribusi normal, maka akan digunakan cara korelasi
Rank Spearman dengan langkah-langkah sebagai berikut :
9
9 85 485 10.5 12 -1,5 2.25
∑ Di2=75
C. Menghitung nilai p
6 ∑ D2 6 ( 75 ) 75 75
ρ=1− =1− =1− =1− =0.73
n ( n −1 ) 12 ( 12 −1 ) (
2 144−1 ) 286
2 2
E. Kesimpulan
Karena ρhitung > ρtabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Artinya, ada hubungan
antara motivasi kerja dan produktivitas kerja.
10
LATIHAN 2
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara Kadar SGOT (Unit
Karmen/100ml) dengan Kolesterol HDL (mg/100ml) pada 7 sampel yang diambil
secara random. Hasil pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel. Bagaimana
kesimpulan yang dapat diambil dari data tersebut? ( α = 0,05 )
1 5,7 40,0
2 11,3 41,2
3 13,5 42,3
4 15,1 42,8
5 17,9 43,8
6 19,3 43,6
7 21,0 46,5
11
Langkah Analisis SPSS:
2. Buka menu Data View dan masukkan data yang sebelumnya telah diolah
di Microsoft Excel ke SPSS.
12
4. Maka akan muncul dialog box Explore, kemudian pindahkan variabel
Kadar SGOT (X) dan Produktivitas Kadar HDL(Y) ke kotak Dependent
List.
5. Klik menu Plots, pada dialog box, lalu centang Normality plots with tests.
Kemudian klik Continue dan OK.
13
6. Maka akan muncul output sebagai berikut.
14
2. Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate.
15
4. Maka akan muncul output sebagai berikut.
16
Berdasarkan output pada tabel Correlations, diketahui nilai
signifikansi atau Sig.(2-tailed) sebesar 0,002. Karena nilai Sig.(2-tailed)
0,002 < 0,05, maka artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel
Kadar SGOT(X) dan Kadar HDL(Y).
2. Melihat Tingkat Kekuatan (Keeratan) Hubungan Variabel
17
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya, ada hubungan yang signifikan yang kuat dan searah antara
motivasi kerja dan produktivitas kerja.
Karena data di atas berdistribusi normal, maka akan digunakan cara Analisis
Kolerasi Product Moment dengan langkah-langkah sebagai berikut :
18
B. Membuat tabel penolong
Kadar
Sampe Kadar HDL XY x
2
y
2
SGOT
l (Y)
(X)
C. Menghitung nilai r
r =n . ( ∑ XY ) −¿ ¿
7 . ( 4524,19 )−( 103,8 ) ( 300,2 )
¿
√[ 7 . ( 1704,34 )−( 103,8 ) ] . [ 7 . ( 12900,22 )−( 300,2 ) ]
2 2
31669,33−31160,76
¿
√[ 11930,38−10774,44 ] . [ 90301,54−90120,04 ]
508,57
¿
√( 1185.94 ) . ( 181,5 )
508,57 508,57
¿ = =1,10
√( 1185.94 ) . ( 181,5 ) 463,95
19