Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nadhirotul Basiroh

NIM : 932134719

Kelas :E

Hipotesis Asosiatif : Analisis Korelasi Product Moment

A. Pengertian
Product Moment Correlation adalah salah satu teknik korelasi yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl
Pearson. Disebut Product Moment Correlation, karena angka korelasinya merupakan hasil
perkalian atau product dari moment-moment variabel yang dikorelasikan (Product of the
Moment).
Teknik korelasi ini digunakan bila berhadapan dengan kenyataan bahwa:
1. Sampel diambil secara acak (random).
2. Dua variabel yang akan dicari korelasinya, terdiri dari dua gejala interval atau ratio.
3. Regresinya merupakan regresi linier/garis lurus.
B. Hipotesis
Terdapat tiga kemungkinan hipotesis yang diuji yaitu:
1. Hipotesis uji dua pihak.
Ho : ρ = 0 (Tidak ada ada korelasi di antara dua variabel)
H1 : ρ ≠ 0 (Ada korelasi di antara dua variable)
2. Hipotesis satu pihak, uji pihak kanan.
Ho : ρ ≤ 0
H1 : ρ > 0
3. Hipotesis satu pihak, uji pihak kiri
Ho : ρ ≥ 0
H1 : ρ < 0
C. Uji Statistik
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu
sebagai berikut:
∑ xy
a. rxy =
√¿ ¿ ¿
n ∑ xi y i−(∑ x )( ∑ y )
i i
b. rxy =
√{n ∑ x −( ∑ x ) 2}{n ∑ y
2
i i i−¿2 (∑ yi )2 }
¿
Keterangan :

rxy = korelasi antara variabel x dan y

x = (X1 - X )

y = (Y1 - Y )

D. Nilai r
Intreprestasi nilai r adalah sebagai berikut:

r Intreprestasi
0 Tidak berkorelasi
0, 01 – 0, 20 Korelasi sangat rendah
0, 21 – 0, 40 Korelasi rendah
0, 41 – 0, 60 Korelasi sedang
0, 61 – 0, 80 Korelasi cukup
0, 81 – 0, 99 Korelasi tinggi
1 Korelasi sangat tinggi

E. Langkah – langkah Menghitung Korelasi Product Moment


1. Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (H0).
2. Membuat tabel penolong.
3. Mencari r hitung dengan menggunakan rumus di atas.
4. Menentukan taraf signifikasi (α).
5. Mencari r tabel dengan df = n – 2.
6. Membandingkan r hitung dan r tabel
 Jika r hitung > r tabel maka H0 ditolak.
 Jika r hitung < r tabel maka H0 diterima.
7. Kesimpulan.
Contoh Persoalan dengan Cara Manual

Seorang peneliti ingin mengetahui adanya hubungan antara biaya promosi dengan
hasil penjualan pada beberapa pengusaha rumahan. Untuk itu dilakukan penelitian untuk
menguji apakah ada hubungan antara biaya promosi dengan hasil penjualan pada beberapa
pengusaha rumahan. Berdasarkan sampel 10 subjek yang telah di ambil, maka diperoleh data
sebagai berikut:

No Biaya Promosi Hasil Penjualan


1. 50 80
2. 50 80
3. 45 79
4. 30 76
5. 30 75
6. 20 75
7. 18 74
8. 18 69
9. 15 69
10. 15 60

Menjawab

1. Menentukan hipotesis kalimat dan statistik


a. Ho : Tidak terdapat hubungan antara variabel Biaya Promosi dengan Hasil Penjualan.
Ha : Terdapat hubungan antara variabel Biaya Promosi dengan Hasil Penjualan.
b. Ho : r = 0 melawan Ha : r ≠ 0.
2. Membuat tabel penolong

Biaya Nilai
No Promosi Penjualan XY X2 Y2
(X) (Y)
1. 50 80 4.000 2.500 6.400
2. 50 80 4.000 2.500 6.400
3. 45 79 3.555 2.025 6.241
4. 30 76 2.280 900 5.776
5. 30 75 2.250 900 5.625
6. 20 75 1.500 400 5.625
7. 18 74 1.332 324 5.476
8. 18 69 1.242 324 4.761
9. 15 69 1.035 225 4.761
10. 15 60 900 225 3.600
Hasil ∑X = 291 ∑Y = 737 ∑XY = ∑X2 = ∑Y2 =
22.094 10.323 54.665

3. Mencari r hitung
n ∑ xi y i−(∑ x )( ∑ y )
i i
r xy =
√{n ∑ x −( ∑ x ) 2}{n ∑ y
2
i i i−¿2 (∑ yi )2 }
¿

10 x 22.094−( 291 ) ( 737 )


r xy =
√{10(¿ 10.323)−( 291 ) 2 √10 ( 54.665 ) (737)2 }¿
220.940−214.467
r xy =
√103.230−84.681 √546.650−543.169
6.473
r xy =
√18.549 x √ 3.481
6.473
r xy =
136 ,2 x 59
6.473
r xy =
8.035 , 8
r xy = 0.80
4. Taraf signifikasi (α) adalah 5 % atau 0,05
5. r tabel yaitu,
 df = n – 2
= 10 – 2
= 8 , jadi 0.6319 ( dilihat di r tabel )
6. Membandingkan r hitung dan r tabel
7. r hitung = 0.80 > r tabel = 0.6319, maka H0 ditolak.
8. Kesimpulan
Terdapat hubungan Terdapat hubungan antara variabel Biaya Promosi dengan Hasil
Penjualan.
Contoh Persoalan dengan Pengaplikasian Excel dan SPSS

A. Excel
1. Masukan data diatas ke dalam worksheet Excel
2. Di Menu Bar, Klik [Data]
3. Klik [Data Analysis] pada Menu Bar Data, maka akan muncul Window “Data
Analysis”
4. Pilih dan Klik [Correlation]
5. Klik [OK], maka akan muncul window “Correlation”
6. Pada Input Range, Klik “Selection” untuk seleksi atau blok data yang akan dianalisis.
7. Pada Opsi “Grouped by”, pilih [Columns].
8. Centang [Label in First Raw] untuk memberikan keterangan pada tabel hasil analisis.
9. Di Output Options, Klik [New Worksheet Ply] dan Isikan nama Worksheet “Korelasi
Biaya Promosi dan Hasil Penjualan” untuk membuat Worksheet baru dengan nama
yang diberikan tersebut.
10. Klik [OK]
11. Akan muncul Worksheet baru yang berisikan hasil Analisis Korelasi dengan nama
“Korelasi Biaya Promosi dan Hasil Penjualan” seperti gambar dibawah ini :
Biaya Promosi Hasil Penjualan
Biaya Promosi 1
Hasil Penjualan 0,805551563 1

Dalam Tabel tersebut, nilai Koefisien Korelasi adalah 0,80. Hal ini menandakan
bahwa Biaya promosi mempunyai hubungan positif yang erat dengan Hasil penjualan
yang dihasilkan Produksi.
B. SPSS
a. Cara memasukkan data ke SPSS
1. Membuka file baru. Klik File - New – Data
2. Memberi nama variabel yang diperlukan dalam kasus ini terdapat dua variabel
yaitu Biaya Promosi dan Hasil Penjualan
3. Klik Variabel View (kanan bawah)
4. Isikan nama variabel pada kolom Name (misal: x untuk biaya promosi dan y
untuk hasil penjualan) maksimal 8 karakter.
5. Kolom Type, klik Numeric karena penghitungannya berupa angka.
6. Kolom Widht isikan 8 kondisi default dan Decimals isikan 2 (kondisi default)
7. Kolom Label dapat diisikan keterangan untuk melengkapi kolom Name (misal:
biaya promosi dan hasil penjualan).
8. Setelah pengisian selesai – klik Continue.
9. Mengisikan data – klik Data View (kanan bawah), isikan data 8 tersebut di atas,
10 data pada kolom x untuk variable biaya promosi, dan 10 data pada kolom y
untuk variable hasil penjualan.
b. Menyimpan data.
Klik File – Save – kemudian berilah nama yang anda inginkan (misal: data 8).
Data SPSS akan tersimpan dalam file ektensen .sav
c. Pengolahan data
1. Klik Analyze – Correlation – Bivariate.
2. Klik variabel x dan y, pindahkan ke kotak variables
3. Pilih Pearson pada kolom Correlation Coefficents
4. Pilih Two Tailed pada kolom Test Of Significant
5. Klik Continue
6. Klik Ok
d. Output SPSS
Hasil output SPSS dapat disimpan dengan cara klik File – Save – kemudian berilah
nama yang anda inginkan (misal: output 6).
Adapun output SPSS dapat dilihat sebagai berikut:

e. Interpretasi output SPSS


Pada tabel Correlation, diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0,806, dengan
signifikansi sebesar 0,005. Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat dilakukan
pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (p-value) dengan
galtnya.
Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Jika signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak
Keputusan Pada kasus ini terlihat bahwa koefisien korelasi adalah 0.806 dengan
signifikansi 0,005. Karena signifikansi < 0,05, maka h0 ditolak, berarti ha
diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara biaya promosi dengan hasil
penghasilan.
Apakah koefisien korelasi hasil analisis korelasi product moment tersebut
signifikan (dapat digeneralisasikan) atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r
tabel6. Pengujian :
Jika r hitung > r tabel maka h0 ditolak
Jika r hitung < r tabel maka h0 diterima.
Dengan taraf kepercayaan 0,05 (5%), maka dapat diperoleh harga r tabel sebesar
0,6319. Ternyata harga r hitung lebih besar daripada r tabel (0,80 > 0,6319),
sehingga h0 ditolak dan ha diterima.
Artinya ada hubungan yang signifikan antara biaya promosi dengan hasil
penjualan.
Berdasarkan hasil koefisien korelasi tersebut juga dapat dipahami bahwa
korelasinya bersifat positif, artinya semakin tinggi biaya promosi maka akan
dibarengi dengan semakin tinggi pula hasil pendapatan yang diperoleh. Dengan
memperhatikan harga koefisien korelasi sebesar 0,80 berarti sifat korelasinya kuat
sekali.
f. Kesimpulan
Penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara biaya
promosi dengan hasil penjualan. Hal ini berarti bahwa hasil penjualan itu sangat
berhubungan dengan biaya promosi.
Berdasarkan harga koefisien korelasi sebesar 0,80, di mana harga korelasinya
bersifat positif, artinya semakin tinggi biaya promosi maka akan dibarengi dengan
semakin tinggi pula hasil penjualan yang akan di dapatkan.

Anda mungkin juga menyukai