Anda di halaman 1dari 36

ANALISIS KORELASI

Analisis Korelasi
• Analisis korelasi adalah salah satu jenis pengukuran
dalam statistik yang sering digunakan dalam pengolahan
data.
• Korelasi merupakan metode statistik yang bisa digunakan
untuk menganalisis hubungan antara minimal 2 variabel
atau lebih dan bersifat kuantitatif.
Dasar Pemikiran Analisis Korelasi
• Bahwa adanya perubahan sebuah variabel disebabkan
atau akan diikuti dengan perubahan variabel lain.
• Berapa besar koefisien perubahan tersebut ?
• Dinyatakan dalam koefisien korelasi.
• Semakin besar koefisien korelasi maka semakin besar keterkaitan
perubahan suatu variabel dengan variabel yang lain.
Contoh Bentuk Korelasi

Korelasi Positif :
• Hubungan antara tinggi badan dengan
berat badan
• Hubungan antara luas lahan dengan hasil
produksi
Korelasi Negatif :
• Hubungan antara kesadaran hukum
dengan angka kriminalitas.
• Hubungan antara tingkat pendidikan
dengan kemiskinan.
Contoh Korelasi
• Upah dengan produktivitas pegawai.
• Biaya iklan dengan hasil penjualan.
• Jumlah penganguran dengan tingkat upah.
• Jumlah karyawan dengan jumlah produksi.
• Pendapatan dengan konsumsi.
• Tingkat bunga bank dengan harga saham.
• Jumlah penganguran dengan tingkat kemiskinan.
Kapan suatu variabel dikatakan saling
berkorelasi ?
• Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila
perubahan pada variabel yang satu akan diikuti
perubahan pada variabel yang lain secara
teratur dengan arah yang sama (korelasi
positif) atau berlawanan (korelasi negatif).
Sifat Penting Korelasi
• Koefisien korelasi dapat bernilai positif ataupun negatif.
• Koefisien korelasi mengukur hubungan linear antara dua
variabel.
• Koefisien korelasi selalu terletak antara -1 dan +1. Secara
simbolis.
• Koefisien korelasi merupakan bilangan murni; dengan kata lain,
koefisien korelasi tidak memiliki satuan pengukuran.
• Jika dua variabel tidak terikat satu sama lain, maka koefisien
korelasinya juga sebesar nol.
• Korelasi hanya menyatakan hubungan asosiatif antar
variable,tetapai tidak menyakan hubungan kausal (sebab-
akibat).
• Korelasi bersifat simetris (rXY=rYX)
Korelasi berdasarkan arah dan hubunganya
1. Korelasi Positif
Jika arah hubungannya searah.
2. Korelasi Negatif
Jika arah hubunganya berlawanan arah.
3. Korelasi Nihil
Jika perubahan kadang searah tetapi kadang
berlawanan arah.
Nilai Koefisien Korelasi
• Koefisien korelasi akan selalu sebesar:
-1≤r≤+1

-1 0 +1
Koefisien korelasi biasa dilambangkan dengan huruf r dimana nilai r dapat
bervariasi dari -1 sampai +1. Nilai r yang mendekati -1 atau +1 menunjukan
hubungan yang kuat antara dua variabel tersebut dan nilai r yang mendekati 0
mengindikasikan lemahnya hubungan antara dua variabel tersebut. Sedangkan
tanda + (positif) dan – (negatif) memberikan informasi mengenai arah
hubungan antara dua variabel tersebut.
Korelasi Product Moment
• Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product
Moment (KPM) merupakan alat uji statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji
hubungan) dua variabel bila datanya berskala interval
atau rasio. KPM dikembangkan oleh Karl Pearson .
• Rumus yang digunakan:

n  xi yi  ( xi )(  yi )
rxy 
n  x
2
i  ( xi ) 2
 n  y 2
i  (  yi ) 2

Syarat penggunaan Korelasi Product Moment

• Sampel diambil dengan teknik random (acak)


• Data yang akan diuji harus homogen
• Data yang akan diuji juga harus berdistribusi normal
• Data yang akan diuji bersifat linier
• Data berskala interval atau rasio.
Jenis Data
• Nominal
Data yang digunakan hanya untuk membedakan, tidak memiliki tingkatan.
• Ordinal
Data yang sudah memiliki tingkatan, tetapi jarak antar tingkatan belum pasti.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
• Interval
Data yang sudah memiliki tingkatan, tetapi jarak antar tingkatan sudah pasti
tetapi belum memiliki nilai nol mutlak.
• Rasio
Data yang sudah memiliki tingkatan, jarak antar tingkatan sudah pasti dan
sudah memiliki nilai nol mutlak
Contoh Kasus

Bagian HRD melakukan penelitian untuk meneliti apakah


ada hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan
Bank Sultan. Untuk menjawabnya maka diambil sampel
sebanyak 10.
Pemecahan

1. Judul
Hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan
Bank Sultan.
2. Pertanyaan Penelitian
– Apakah terdapat korelasi positif antara motivasi dengan
kinerja karyawan Bank Sultan ?
3. Hipotesis
– Terdapat korelasi positif antara motivasi dengan kinerja
karyawan Bank Sultan
Kriteria Penerimaan Hipotesis
Ho : Tidak terdapat korelasi positif antara motivasi
dengan kinerja
Ha : Terdapat korelasi positif antara motivasi dengan
kinerja
• Ho diterima Jika
– r hitung ≤ r tabel(, n-2) atau
– t hitung ≤ t tabel (, n-2)
• Ha diterima Jika
– r hitung > r tabel(, n-2) atau
– t hitung > t tabel (, n-2)
• Sampel : 10 karyawan
• Data yang dikumpulkan :

Motivasi 4 4 7 6 8 5 8 10 9 9

Kinerja 15 20 35 40 50 30 55 70 60 65
Analisis data

X Y XY x^2 Y^2
4 15 60 16 225
4 20 80 16 400
7 35 245 49 1225 n  xi yi  ( xi )(  yi )
rxy 
6 40 240 36 1600 n  x
2
i  ( xi ) 2  n  y 2
i  (  yi ) 2 
8 50 400 64 2500
5 30 150 25 900
8 55 440 64 3025
10 70 700 100 4900
9 60 540 81 3600
9 65 585 81 4225
70 440 3440 532 22600

Pengujian Hipotesis:
• Dengan Kriteria r htung:
• r hitung (0,9759) > r tabel (0,632)
• Dengan Kriteria t hitung:
0,9759 10  2
rxy n  2 t  12,598
t (1  0,952)
(1  r 2 )

t hitung (12,598) > t tabel (1,86)


Kesimpulan
• Karena rhitung > dari rtabel maka Ha diterima, atau
• Karena thitung > dari ttabel maka Ha diterima

Terdapat Korelasi Positif antara Motivasi dengan Kinerja


karyawan Bank Sultan
Korelasi rank Spearman
• Korelasi rank spearman digunakan untuk mencari
hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis
asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan
berbentuk Ordinal.
• Rumus :
Contoh soal

• HRD melakukan survai untuk meneliti apakah ada


korelasi antara tingkat pendidikan terakhir dengan
Prestasi kerja, untuk kepentingan penelitian tersebut
diambil 10 karyawan.
Pemecahan masalah
1. Judul
Hubungan antara Tingkat Pendidikan Terakhir dengan
Prestasi Kerja
2. Pertanyaan Penelitian
 Apakah terdapat korelasi positif antara Tingkat
Pendidikan Terakhir dengan Prestasi Kerja ?
3. Hipotesis
 Terdapat korelasi positif antara Tingkat Pendidikan
Terakhir dengan Prestasi Kerja.
Kriteria Peneriamaan Hipotesis
Ho : Tidak terdapat korelasi positif antara tingkat
pendidikan terakhir dengan prestasi kerja.
Ha : Terdapat korelasi positif antara tingkat pendidikan
terakhir dengan Prestasi kerja

Ho diterima Jika
hitung ≤ tabel(, n-2) atau
t hitung ≤ ttabel (, n-2)
Ha diterima Jika
hitung > tabel(, n-2) atau
thitung > ttabel (, n-2)
• Sampel 10 karyawan
• Data :

Tingkat 10 8 4 6 3 2 1 7 6 5
pendidikan

Prestasi 9 2 5 3 4 10 5 8 7 1
Analisis data
N X1 X2 Rank X1 Rank X2 d d2
1 10 9 10 9 1 1
2 8 2 9 2 7 49
3 4 5 4 5,5 -1,5 2,25
4 6 3 6,5 3 3,5 12,25
5 3 4 3 4 -1 1
6 2 10 2 10 -8 64
7 1 5 1 5,5 -4,5 20,25
8 7 8 8 8 0 0
9 6 7 6,5 7 -0,5 0,25
10 5 1 5 1 4 16
166
6 d 2

xy  1  i

n(n 2  1)

6 x166
xy  1   0,006
10(100  1)
Pengujian Hipotesis
•Dengan Kriteria r htung:
• hitung (-0,006) <  tabel (0,738)

• Dengan Kriteria t hitung:

t hitung (-0,06) > t tabel (1,86)


Simpulan
• Karena hitung < dari tabel maka Hoditerima, atau
• Karena t hitung < dari t tabel maka Hoditerima.

Simpulan:
Tidak terdapat korelasi positif antara Pendidikan terakhir
dengan Prestasi kerja karyawan.
Korelasi Data kualitatif
• Data berdasarkan jenisnya:
– Kuantitatif
– Kualitatif
• Digunakan untuk menentukan
besarnya koefisien korelasi jika
data yang digunakan berjenis
kualitatif.
• Rumus yang digunakan:
n k ( n  e ) 2

X 2  
ij ij

i 1 i 1 eij

Tranformasi dari nilai Chi-Square X2 ke koefisien korelasi:


X2
Cc 
X2 n
Contoh kasus
• Seorang mahasiswa melakukan survai untuk meneliti
apakah ada korelasi antara Tingkat Pengangguran
dengan Tingkat Kriminalitas. Untuk penelitian ini diambil
sampel sebanyak 82 orang.
Pemecahan

1. Judul
Hubungan antara tingkat pengangguran dan tingkat
kriminalitas.
2. Pertanyaan Penelitian
– Apakah terdapat korelasi positif antara tingkat
pengangguran dengan tingkat kriminalitas ?
3. Hipotesis
– Terdapat korelasi positif antara tingkat pengangguran
dengan tingkat kriminalitas
Kriteria Penerimaan Hipotesis

Ho :Tidak terdapat korelasi positif antara tingkat


pengangguran dengan tingkat kriminalitas.
Ha : Terdapat korelasi positif antara tingkat
pengangguran dengan tingkat kriminalitas.

• Ho diterima Jika
 X2 hitung ≤ X2 tabel (, (r-1)(k-1)

• Ha diterima Jika
 X2 hitung > X2 tabel (, (r-1)(k-1)
• Sampel 82 orang
• Data yang dikumpulkan:
e11=26x(31/82)=9,829
Sangat e12=23x(31/82)=8,695
Sering Sering Jarang Jumlah
e13=33x(31/82)=12,476
Tinggi 16 12 3 31 e21=26x(26/82)=8,244
Sedang 9 7 10 26 e22=23x(26/82)=7,293
Rendah 1 4 20 25 e23=33x(26/82)=10,46
Jumlah 26 23 33 82 e31=32x(25/82)=7,927
e32=23x(25/82)=7,012
e33=26x(25/82)=10,060
n k (nij e ij ) 2 (16  9,823) 2 (20  10,060) 2
X  
2
  ...   29,594
i 1 i 1 eij 9,823 10,060
Pengujian Hipotesis:
• Dengan Kriteria x2 htung:
• X2hitung (29,59417) > X2tabel (9,488)
Karena X2 hitung > X2 tabel maka Ha diterima.
Simpulan:
Terdapat korelasi positif antara tingkat penngangguran
dengan tingkat kriminalitas.
Koefisien Korelasi
X2
Cc 
X2 n
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai