Anda di halaman 1dari 52

Statistika Sosial 2

Korelasi & Regresi


Uji simultan & uji parsial
Uji asumsi klasik
Uji validitas & uji reliabilitas
I. Proses Berpikir Metodologis
Observasi Fenomena:
situasional / teoritis

Hanya
Dapat Penelitian Membentuk
Dijelas Kualitatif Hipotesis
kan

Ini adalah proses Dapat Penelitian


Membuktikan
Dihitung Kuantitatif
pencarian topik Hipotesis
penelitian
ANALISIS KORELASI SEDERHANA

Oleh:
Hattami Amar, SE,MM
ANALISIS KORELASI
Analisis korelasi dengan menggunakan uji
statistik dimaksudkan untuk mengukur
derajat korelasi dari dua variabel, atau
untuk mengetahui signifikan-tidaknya
hubungan variabel bebas (independen)
dengan variabel tak bebas (dependen).
Jenis teknik statistik korelasi yg digunakan
harus sesuai dengan skala data masing2
variabel penelitiannya.
Dasar Pemikiran Analisis Korelasi

 Bahwa adanya perubahan sebuah


variabel, disebabkan atau akan diikuti
dengan perubahan variabel lain.
 Berapa besar koefesien perubahan
tersebut ?
Dinyatakan dalam koefesien korelasi
Semakin besar koefesien korelasi maka
semakin besar keterkaitan perubahan suatu
variabel dengan variabel yang lain.
Contoh Bentuk Korelasi
Korelasi Positif:
 Hubungan antara harga dengan penawaran.
 Hubungan antara jumlah pengunjung dengan
jumlah penjualan.
 Hubungan antara jam belajar dengan IPK.
Korelasi Negatif:
 Hubungan antara harga dengan permintaan.
 Hubungan antara jumlah pesaing dengan jumlah
penjualan.
 Hubungan antara jam bermain dengan IPK.
Contoh Korelasi
 Pupuk dengan produksi  Jumlah akseptor dengan
panen jumlah kelahiran
 Biaya iklan dengan hasil  Harga barang dengan
penjualan permintaan barang
 Berat badan dengan  Pendapatan masyarakat
tekanan darah dengan tingkat kejahatan
 Pendapatan dengan
konsumsi
 Investasi nasional
dengan pendapatan
nasional
Korelasi berdasarkan arah hubungannya
dapat dibedakan, sbb;

1. Korelasi Positif; Jika arah


hubungannya searah
2. Korelasi Negatif; Jika arah hubunganya
berlawanan arah
3. Korelasi Nihil; Jika perubahan kadang
searah tetapi kadang berlawanan arah.
 Pedoman keeratan korelasi:

 0,00 ; tidak ada korelasi


 0,00 < r < 0,25; korelasi sangat lemah
 0,25 ≤ r < 0,50; korelasi lemah
 0,50 ≤ r < 0,75; korelasi erat
 0,75 ≤ r < 1,00; korelasi sangat erat
 1,00 ; korelasi sempurna

 koefesien korelasi akan selalu sebesar :


-1≤r≤+1

-1 0 +1
Harga r bergerak antara –1 dan +1 dengan tanda
negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau
korelasi negatif dan tanda positif menyatakan adanya
korelasi langsung atau korelasi positif. r=0 menyatakan
tidak ada hubungan linier antara variabel X dan Y.

Korelasi negatif Korelasi negatif Tidak ada Korelasi positif korelasi positif
sempurna sedang korelasi sedang sempurna

negatif kuat negatif lemah positif lemah positif kuat

-1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0

Korelasi Negatif Korelasi Positif


Beberapa jenis analisis korelasi;

 Korelasi Pearson Product Moment (r)


 Korelasi Rank Spearman (ᵖ)
 Korelasi Tabel Silang ( ᵡ )
 Korelasi kontingensi (c)
 Korelasi Jaspen (M)
 Korelasi Eta (η)
KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

 Digunakan untuk mengukur keeratan &


membuktikan hipotesis hubungan antara
variabel independen (X) dan variabel
dependen (Y). Data yang digunakan
berskala interval atau rasio dan
berdistribusi normal, dengan rumus
 uji Pearson (r) :
n  xi yi  ( xi )( yi )
rxy 
n  x
2
i  ( xi ) 2
 n  y
2
i  ( yi ) 2

Contoh Kasus:

Seorang mahasiswa melakukan survai


untuk meneliti apakah ada korelasi antara
besarnya tabungan mingguan dengan
pendapatan mingguan di P’Qerto.
Untuk menjawab permasalahan tersebut
diambil sampel sebanyak 10 kepala
keluarga.
Pemecahan
1. Judul
Hubungan antara tabungan dan pendapatan
mingguan masyarakat di P’Qerto.
2. Pertanyaan Penelitian
 Apakah terdapat korelasi positif antara tabungan
dengan pendapatan mingguan masyarakat di
P’Qerto?
3. Hipotesis
 Terdapat korelasi positif antara tabungan dengan
pendapatan mingguan masyarakat di P’Qerto
4. Kriteria Penerimaan Hipotesis
Ho :Tidak terdapat korelasi positif antara tabungan
dengan pendapatan mingguan masyarakat
di P’Qerto
Ha :Terdapat korelasi positif antara tabungan dengan
pendapatan mingguan masyarakata di
P’Qerto

 Ho diterima, Jika;
 r hitung ≤ r tabel(, n-2) atau t hitung ≤ t tabel (, n-2)

 Ha diterima, Jika;
 r hitung > r tabel(, n-2) atau t hitung > t tabel (, n-2)
5. Sampel; 10 kepala keluarga

6. Data Yang dikumpulkan

Tabungan 2 4 6 6 8 8 9 8 9 10

Pendapatan 10 20 50 55 60 65 75 70 81 85
7. Analisis Data
10(4544)  (70)(571)
rxy   0,981
10(546)  (70)  10(38161)  (571) 
2 2

Pengujian Hipotesis:
• Dengan Kriteria r hitung:
• r hitung (0,981) > r tabel (0,707) atau

• Dengan Kriteria t hitung:


rxy n  2 0,981 10  2
t t  14,233
(1  r 2 ) (1  0,962)
t hitung (14,233) > t tabel (1,86)
Tabel t

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 20


8. Keputusan:
 Karena rhitung > dari rtabel maka Ha diterima.
 Karena thitung > dari ttabel maka Ha diterima.
9. Kesimpulan:
Terdapat korelasi positif antara tabungan
dengan pendapatan mingguan masyarakat
di P’Qerto, atau dengan kata lain; terdapat
hubungan yang signifikan/sangat erat
antara tabungan dengan Pendapatan
mingguan masyarakat di P’Qerto
KORELASI RANK SPEARMAN
 Digunakan untuk mengukur keeratan hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan antara variabel
independen (X) dengan variabel dependen (Y). Data
yang digunakan skala ordinal berpasangan, koefisien
korelasi spearman disimbolkan dengan ρ (rho)
 rumus uji rho spearman sbb:

6 d i2
  1
n ( n 2  1)
 Catatan : d = selisih ranking X dan ranking Y
 n = banyaknya pasangan data
Contoh Kasus:

Seorang mahasiswa melakukan survei


untuk meneliti apakah ada korelasi antara
nilai mata kuliah statistika sosial dengan
nilai mata kuliah Metode penelitian
kuantitatif, untuk kepentingan penelitian
tersebut diambil sampel secara acak 10
orang mahasiswa yang telah menempuh
mata kuliah statistik sosial dan metode
penelitian kuantitatif.
Pemecahan
1. Judul
Hubungan antara kemampuan mahasiswa dalam
memahami ilmu statistika sosial dan ilmu metode
penelitian kuantitatif.
2. Pertanyaan Penelitian
 Apakah terdapat korelasi positif antara
kemampuan mahasiswa dalam memahami ilmu
statistika sosial dengan ilmu metode penelitian
kuantitatif ?
3. Hipotesis
 Terdapat korelasi positif kemampuan mahasiswa
dalam memahami ilmu statistika sosial dengan
ilmu metode penelitian kuantitatif
4. Kriteria Penerimaan Hipotesis

Ho : Tidak terdapat korelasi positif antara kemampuan


mahasiswa dalam memahami ilmu statistika
sosial dengan ilmu metode penelitian kuantitatif.
Ha : Terdapat korelasi positif antara kemampuan
mahasiswa dalam memahami ilmu statistika
sosial dengan ilmu metode penelitian kuantitatif.

Ho diterima Jika
hitung ≤ tabel(, n-2) atau t hitung ≤ ttabel (, n-2)

Ha diterima Jika
hitung > tabel(, n-2) atau thitung > ttabel (, n-2)
5. Sampel ; 10 Mahasiswa

6. Data Yang dikumpulkan

Statistik 9 6 5 7 4 3 2 8 7 6
Sosial (X)
Metode 8 7 6 8 5 4 2 9 8 6
penelitian
kuantitatif (Y)
7. Analisis Data
N X Y Rank X Rank Y d d2

1 9 8 1 3 -2 4

2 6 7 5.5 5 0.5 0.25

3 5 6 7 6.5 0.5 0.25

4 7 8 3.5 3 0.5 0.25

5 4 5 8 8 0 0

6 3 4 9 9 0 0

7 2 2 10 10 0 0

8 8 9 2 1 1 1

9 7 8 3.5 3 0.5 0.25

10 6 6 5.5 6.5 -1 1

Jlh 7
6 d i2
xy  1 
n( n  1)
2

6( 7 )
xy  1   0,96
10(100  1)
Pengujian Hipotesis:
• Dengan Kriteria ρ hitung:
• hitung (0,96) >  tabel (0,738)

• Dengan Kriteria t hitung:


xy n  2 0,96 10  2
t t  9,697
(1  r )
2
(1  0,92)
t hitung (9,697) > t tabel (1,86)
8. Keputusan:
 Karena hitung > dari tabel maka Ha diterima.
 Karena t hitung > dari t tabel maka Ha diterima.

9. Kesimpulan:
Terdapat korelasi positif antara kemampuan
mahasiswa dalam memahami ilmu statistika
sosial dengan ilmu metode penelitian
kuantitatif, dan korelasi yang terjadi sangat
erat/signifikan
KORELASI TABEL SILANG (Chi Square)
 Digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua
variabel atau lebih yang dianalisis berdasarkan tabel silang,
data skala nominal dan ordinal, baik variabel independen (X)
maupun variabel dependen (Y). Uji kai kuadrat untuk sampel
bebas dititik beratkan pada kemaknaan perbedaan antara
frekuensi pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan.
Rumus UJI KAI KUADRAT untuk sampel bebas, sbb:

n k (oij e ij ) 2
2  
i 1 i 1 eij

 Rumus penghitungan koefesien korelasi, sbb:

C 
2
2  n
Contoh Kasus:

Seorang mahasiswa melakukan survei


untuk meneliti apakah ada korelasi antara
tingkat pendidikan dengan tingkat
kesejahteraan keluarga. Untuk penelitian
ini diambil sampel sebanyak 112 kepala
keluarga.
Pemecahan
1. Judul
Hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat
kesejahteraan keluarga.
2. Pertanyaan Penelitian
 Apakah terdapat korelasi positif antara tingkat
pendidikan dengan tingkat kesejahteraan
keluarga ?
3. Hipotesis
 Terdapat korelasi positif antara tingkat pendidikan
dengan tingkat kesejahteraan keluarga
4. Kriteria Penerimaan Hipotesis
 Ho : Tidak terdapat korelasi positif antara
tingkat
 pendidikan dengan tingkat kesejahteraan
 keluarga.
 Ha :Terdapat korelasi positif antara tingkat
 pendidikan dengan tingkat kesejahteraan
 keluarga.
 Ho diterima Jika
 2 hitung ≤ X2 tabel (, (r-1)(k-1)

 Ha diterima Jika
X2 hitung > X2 tabel (, (r-1)(k-1)
5. Sampel : 112 Keluarga

6. Data Yang dikumpulkan

Tinggi Sedang Rendah Jumlah


Baik 16 8 8 32
Cukup 10 20 10 40
Jelek 4 16 20 40
Jumlah 30 44 38 112
7. Analisis Data
 e11=30x(32/112)=8,57
 e12=44x(32/112)=12,57
 e13=38x(32/112)=10,86

 e21=30x(40/112)=10,71
 e22=44x(40/112)=15,71
 e23=38x(40/112)=13,57

 e31=30x(40/112)=10,71
 e32=44x(40/112)=15,71
 e33=38x(40/112)=13,57
Data Yang diolah

Tinggi Sedang Rendah Jumlah


Baik 16 (8,57) 8 (12,57) 8 (10,86) 32
Cukup 10 (10,71) 20 (15,71) 10 (13,57) 40
Jelek 4 (10,71) 16 (15,71) 20 (13,57) 40
total 30 44 38 112
8. Perhitungan nilai kai kuadrat

n k (oij  eij ) 2

  2

i 1 i 1 eij
(16  8,57 ) 2
(8  12,57 ) 2
2    ...................  ..................
8,57 12,57
9. Keputusan:
• Dengan Kriteria x2 htung:

• X2hitung (18,267) > X2tabel (9,488)


Karena X2 hitung > X2 tabel maka Ha diterima.

10. Kesimpulan:
Terdapat korelasi positif antara tingkat
pendidikan dengan tingkat kesejahteraan
keluarga.
Berapa nilai koefesien korelasinya ?

2
C
2 n

(18,267)
C  0,374
(18,267)  112

Bearti Korelasi yang terjadi lemah


KORELASI KONTINGENSI (C)
 Koefisien korelasi kontingensi (C):
 Digunakan utk mengukur keeratan hubungan & membuktikan
hipotesis asosiatif/hubungan antara variabel independen
skala nominal dengan variabel dependen skala nominal

 Rumus koefisien korelasi kontingensi:

2
C 
2 n
 Untuk menguji signifikansi korelasi kontingensi atau hubungan
variabel nominal dg variabel nominalnya, maka digunakan uji kai
kuadrat:
n k (oij e ij ) 2
2  
i 1 i 1 eij
Contoh Kasus: Tugas no.1

Untuk mengetahui hubungan antara jenis


pensiunan (PNS, pegawai swasta, dan
TNI) dengan minat terhadap jenis
olahraga otak (catur, bridge, dan domino),
maka dilakukan penelitian dengan sampel
sebanyak 100 orang, hasil penelitian
disajikan pada tabel silang sbb:
Tabel silang (3x3)
Distribusi hubungan jenis pensiunan dengan minat
terhadap jenis olahraga otak

catur bridge domino Jumlah


PNS 20 6 9 35
Peg.swasta 6 8 6 20
TNI 8 7 30 45
Jumlah 34 21 45 100
Pemecahan
1. Judul
Hubungan antara jenis pensiunan dengan minat
terhadap jenis olah raga otak
2. Pertanyaan Penelitian
 Apakah terdapat korelasi positif antara jenis
pensiunan dengan minat olah raga otak?
3. Hipotesis
 Terdapat korelasi positif antara jenis pensiunan
dengan minat olah raga otak
4. Kriteria Penerimaan Hipotesis
 Ho : Tidak terdapat korelasi positif antara jenis
 pensiunan dengan minat terhadap jenis
 olah raga otak.
 Ha :Terdapat korelasi positif antara jenis
pensiu-
 nan dengan minat terhadap jenis olah raga
 otak.
 Ho diterima Jika
X2 hitung ≤ X2 tabel (, (r-1)(k-1)

 Ha diterima Jika
X2 hitung > X2 tabel (, (r-1)(k-1)
5. Sampel : 100 orang para pensiunan
6. Data yang dikumpulkan :

catur bridge domino Jumlah


PNS 20 6 9 35
Peg.swasta 6 8 6 20
TNI 8 7 30 45
Jumlah 34 21 45 100
7. Analisis Data
 e11=34x(35/100)=
 e12=21x(35/100)=
 e13=45x(35/100)=

 e21=34x(20/100)=
 E22=21x(20/100)=
 e23=45x(20/100)=

 e31=34x(45/100)=
 e32=21x(45/100)=
 e33=45x(45/100)=
Data Yang diolah

catur bridge domino Jumlah


PNS 20 ( ) 6( ) 9( ) 35
Swasta 6 ( ) 8( ) 6( ) 20
TNI 8( ) 7( ) 30( ) 45
total 34 21 45 100
8. Perhitungan nilai Chi square

n k ( nij  eij ) 2

  
2

i 1 i 1 eij

 
2
9. Keputusan:
• Dengan Kriteria 2 htung :

• X2hitung ( ) X2tabel (9,488)


Karena X2 hitung X2 tabel maka .......................

10. Kesimpulan:
Terdapat/tidak terdapat korelasi positif
antara..........................................................
Berapa nilai koefesien korelasinya ?

2
C
2 n

C

Bagaimana korelasinya ?

Anda mungkin juga menyukai