Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRANSFORMASI PEUBAH ACAK


STATISTIKA MATEMATIKA 2

OLEH :

Fitriani Wabaa (16 504 085)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I :

 PENDAHULUAN……………………………………………………………………
BAB II :

 PEMBAHASAN…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“STATISTIKA MATEMATIKA 2”. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Statistika matematika 2. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada ibu Vivian Eleonara Regar, Dra., selaku dosen pembimbing mata kuliah Statistika
matematika 2 dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Talaud, ……………..2020

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

Transformasi Peubah Acak

 Sering kali kita perlu menurunkan sebaran peluang dari fungsi satu peubah atau
lebih.
 Misalnya, andaikan X peubah acak diskrit dengan sebaran f(x) dan andaikan lagi
Y = u(X) transformasi satu-ke-satu dari X ke Y. Kita ingin menentukan sebaran
peluang dari Y.
 Dari pembahasan pada Bab2, jelas bahwa peubah acak Y bernilai y saat peubah
acak X punya nilai tertentu, misalnya, w(y). Akibatnya, sebaranY akan diberikan
oleh g(y) = P(Y=y) = P(X=w(y)) = f[w(y)]
 Hasil ini kita rangkum dalam teorema berikut.

BAB II
PEMBAHASAN
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

Transformasi satu peubah acak


TEOREMA 5.1

Andaikan X peubah acak diskrit dengan sebaran peluang f(x). Andaikan Y= u(X) adalah
transformasi satu-ke-satu antara nilai-nilai X dng Y sedemikianhingga persamaan y=u(x) dapat
dipecahkan secara unik untuk x dalam y, misalkan berbentuk x = w(y). Maka, sebaran peluang
dari Y adalah g(y) = f [w(y)]

Contoh5.1:

3 1 x−1
Andaikan X peubah acak geometric dengan sebaran peluang f(x) = ( )( ) , x = 1, 2, 3, …
4 4
Tentukan sebaran peluang dari peubahacak Y = X2.

Jawab :

karena semua nilai X positif, transformasi ini menyatakan korespondensi satu-ke-satu antara x
dengan y, dimana y = x2 dan x = √y.

3 1 √ y−1
Dengan demikian g(y) = f(√y) = ( )( ) , y=1, 4, 9, …
4 4

=0 , lainnya

Transformasi dua peubah acak


TEOREMA 5.2
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

Andaikan X1 dan X2 peubah acak diskrit dengan sebaran peluang gabungan f(x1,x2). Andaikan Y1
= u1(X1,X2) dan Y2 = u2(X1,X2) menyatakan transformasi antara titik (x1,x2) dan (y1,y2)
sedemikian hingga y1 = u1(x1,x2) dan y2 = u2(x1,x2) secara unik dapat dipecahkan untuk x1 dan x2
yang dinyatakan dalam y1 dan y2, misalnya x1 = w1(y1,y2) dan x2 = w2(y1,y2). Maka sebaran
peluang gabungan dari Y1 dan Y2 adalah

g(y1,y2) = f[w1(y1,y2), w2(y1,y2)]

Contoh5.2:

Andaikan X1 dan X 2 dua peubah acak saling bebas yang memiliki sebaran Poisson dengan
parameter μ1 dan μ2. Tentukan sebaran dari peubah acak Y1 = X1 + X2

Jawab:

Karena X1 dan X2 saling bebas, maka

dimana x1 = 0, 1, 2, … dan x2 = 0, 1, 2, ….

Sekarang kita definisikan peubah acak ke dua, mis. Y2 = X2. Fungsi inverse diberikan oleh x1 =
y1 – y2 dan x2 = y2 . Dengan Teorema5.2, kita temukan sebaran peluang bersama dari Y1 dan Y2
, yakni:

dimana y1 = 0, 1, 2, …, dan y2 = 0, 1, 2, …

Karena x1 > 0, transformasi x1 = y2 – x2 berimplikasi bahwa x2 dan y2 harus selalu kurang dari
atau sama dengan y1. Akibatnya, sebaran marjinal dari Y1 adalah
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

Penjumlahan tsb adalah ekspansi binomial (μ1 +μ2)y1. Dengan demikian, kita peroleh:

Kesimpulan: penjumlahan dia peubah acak saling bebas yang memiliki sebaran Poisson dengan
parameter μ1 dan μ2 adalah suatu sebaran Poisson dengan parameter (μ1 +μ2)

Transformasi satu peubah acak kontinyu


TEOREMA 5.3
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

Andaikan X peubah acak kontinyu dengan sebaran peluang f(x). Andaikan Y = u(X) menyatakan
korespondensi satu-ke-satu antara X dengan Y sedemikianhingga persamaan y = u(x) dapat
dipecahkan secara unik untuk x dalam y, misalnya x =w(y). Maka sebaran peluang dari Y adalah
g(y) = f[w(y)]|J| dimana J = w’(y) adalah Jacobian dari transformasi.

Bukti:

 Andaikan y = u(x) fungsi monoton naik sptpd Gb 5.1. Maka terlihat bahwa jika Y jatuh
antara nilai a dan b, maka peubah acak X akan berada antara w(a) dan w(b).
Dengandemikian,

Perubahan variable integrasi dari x ke y dng x =


w(y), diperoleh dx = w’(y)dy, maka

Karena integral tsb memberikan nilai yang di inginkan untuk setiap a < b dalam rentang y yang
diijinkan, maka sebaran peluang dari Y adalah g(y) = f[w(y)]w’(y) = f[w(y)]J

Jika J = w’(y) adalah kemiringan resiprokal (invers) dari garis tangen (sentuh) ke kurva naik y =
u(x), tentulah J = |J|, sehingga g(y) = f[w(y)]|J|

 Andaikan y = u(x) fungsi monoton turun seperti pada gambar. Maka bisa kita tuliskan
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

Sekali lagi, perubahan variable integrasi dari x ke y memberikan

dapat di simpulkan bahwa g(y) =


-f[w(y)]w’(y) = -f[w(y)]J

Karena slope dari kurva adalah negatif, dan J=-|J|, maka g(y) = f[w(y)]|J| seperti sebelumnya.

Transformasi dua peubah acak kontinyu


TEOREMA 5.4.

Andaikan X1 dan X2 peubah acak kontinyu dengan sebaran peluang f(x1,x2). Andaikan Y1 =
u1(X1, X2) dan Y2 = u2(X1 dan X2) menyatakan transformasi satu-ke-satu antara titik (x1,x2) dan
(y1,y2) sehingga persamaan y1 =u1(x1,x2) dan y2 = u2(x1,x2) dapat secara unik dipecahkan untuk x1
dan x2 dalam y1 dan y2, misalnya x1 = w1(y1,y2) dan x2 = w2(y1,y2). Maka sebaran peluang
bersama dari Y1 dan Y2 adalah

g(y1,y2) = f[w1(y1,y2), w2(y1,y2)]|J|

dimana Jacobian merupakan determinan matriks 2 × 2 sbb:

dan ∂x1/∂y1 adalah turunan dari x1 = w1(y1,y2) terhadap y1 dengan menganggap y2 konstan,
seperti pada proses penurunan x1 terhadap y1 pada kalkulus. Turunan parsial lain didefinisikan
dengan carayang sama.

 Jika pemetaan tidak satu-ke-satu…


Penerapan prinsip transformasi peubah acak bisa muncul masalah jika kita ingin menentukan
sebaran peubah acak Y = u(X), dimanaX kontinyu dan transformasinya tidak satu ke satu.
Yakni, setiap nilai x ada satu nilai y, tapi setiap y berkorespondensi dengan lebih dari satu
nilai x.

Contoh:
Andaikan f(x) positif pada interval -1<x<2
dan nol di tempat lain. Tinjau transformasi y
= x2. Dalam kasus ini, x = ±√y untuk 0<y<1
NAMA : Fitriani Wabaa
NIM : 16 504 085

dan x =√y untuk 1<y<4. Untuk selang 1<y<4, kita bisa menentukan sebaran peluang Y
dengan cara sebelumnya,
dengan Teorema5.3,
yakni: g(y)= f[w(y)]|J| = f(√y)/(2√y), 1<y<4 Tapi, untuk 0<y<1, interval -1 <x<1 dipartisi
sbb x= √y, -1<x<0 = √y, 0 <x<1

Transformasi untuk k-buah fungsi invers


TEOREMA 5.5

Andaikan X peubah acak kontinyu dengan sebaran peluang f(x). Andaikan Y = u(X) menyatakan
transformasi yang tidak satu-ke-satu antara nilai X dengan Y. Jika selang keseluruh X dapat
dipartisi menjadi-buah himpunan tak beririsan sedemikian hingga setiap fungsi inverse x1 =
w1(y), x2 = w2 (y), …, xk = wk(y) dari y = u(x) berkorespondensi satu-ke-satu, maka sebaran
peluang dari Y adalah

dimana Ji = wi’(y), i =1, 2, …, k

Anda mungkin juga menyukai