GEOMETRI FANO
Geometri Euclid dipandang sebagai geometri yang kompleks. Pada Geometri Euclid,
terdapat banyak titik, garis, dan teorema. Sementara itu, ada geornetri lain yang hanya memiliki
aksioma, teorema, dan unsur-unsur seperti titik c dan garis yang terbatas. Jenis geometri
tersebut dikenal sebagai Geometri Finit. Geometri ini mem-pelajari tentang struktur geometris
yang lebih sederhana daripada sistem geometri lain karena memiliki aksioma, teorema, titik,
dan garis yang terbatas.
Sebuah model dari segmen garis seperti sebuah stik spaghetti yang tipis dapat dibagi-
bagi ke dalam bagian yang lebih kecil dan lebih kecil lagi. Hal tersebut meyakinkan kita bahwa
ada titik yang tak hingga banyaknya yang membuat segmen garis atau stik spaghetti. Meskipun
demikian dalam pandangan fisika modern, spaghetti tersusun oleh atom-atom dan partikel-
partikel sub atom yang menyusun atom tersebut. Hal ini mengarahkan pada ide bahwa
banyaknya terbatas walaupun jumlahnya sangat besar. Inikah yang membuat perasaan ingin
menyelidiki, sebuah geometri dimana aksioma-aksioma atau aturan-aturan yang membicarakan
tentang keberadaan dari titik dan garis yang terhingga banyaknya. Inilah yang pada akhirnya
membicara-kan tentang geometri finit.
Geometri Finit pertama kali diperkenalkan sebagai geometri tiga dimensi dengan
masing-masing bidang terdiri dari tujuh titik dan tujuh baris. Kemudian, geometri ini
dikembangkan dengan penekanan pada eksplorasi oleh Gino Fano pada tahun 1892. Pada tahun
1906, Geometri Finit dipelajari kembali oleh Veblen dan Bussey. Dalam geometri ini, titik dan
garis adalah sebuah istilah terdefinisi. Geometri ini memiliki banyak aplikasi dalam statistik.
Fano adalah pelopor pertama Geometri Finit dan banyak matematikawan lain yang mencoba
mengembangkan geometri ini menjadi bidang yang lebih abstrak.
B. Biografi Fano
Ayah Gino Fano, Ugo Fano berasal dari keluarga kaya, sehingga dia tidak
membutuhkan pekerjaan untuk mencukupi kehidupannya.
Pada tahun 1893 dia pergi ke Göttingen untuk melakukan penelitian sekaligus belajar
kepada Felix Klein. Pada tahun 1894, bersama Peano ia menulis sebuah artikel di sebuah Jurnal
matematika mengenai penetapan karakteristik pembelajaran matematika di universitas-universitas
Jerman.
Karya ilmiah Fano dibagi menjadi tiga bagian. Tiap-tiap bagian tersebut mendapat
kontribusi dari guru-gurunya, yaitu C. Segre, F. Klein dan G. Castelnuovo. Untuk bagian pertama
adalah studi pada geometri garis yang menghasilkan sebuah rumusan teori umum kongruensi pada
ordo tiga. Lalu Fano juga mengkaji tentang persamaan diferensial linear homogen pada varietas
aljabar. Pembelajaran tentang varietas aljabar pada tiga dimensi merupakan bidang yang ia geluti
selama empat puluh tahun. Hasil penelitiannya dipublikasikan dan berhasil pada tahun 1942.
Di antara karyanya yang membanggakan adalah sebuah artikel yang ditulis pada tahun
1907 pada Encyklopädie der mathematischen Wissenshaften dan sebuah tulisan yang ditujukan
pada Geometri non-Euclidean dan non-Archimedes dari Encyclopaedia matematika yang didasari
oleh L. Berzolari, G. Vivanti, dan D. Gigli.
Penerima berbagai gelar kehormatan seperti Officer of The Order of the Crown Italia,
anggota penduduk nasional R. Academy of Sciences Torino, R. Accademia dei Lincei, anggota
Lombard Institute of Sciences and Lettters, anggota dari R. Virgilian Academy of Sciences,
Academy of Arts and Letters Mantua Peloritana Messina dan medali emas Pendidikan pada tahun
1928. Dan akhirnya Fano meninggal di Verona pada tanggal 8 November 1952.
C. Geometri Fano
Pada tahun 1892, Gino Fano menemukan gometri tiga dimensi yang mempunyai 15
titik, 35 garis dan 15 bidang. Satu dari bidang-bidang tersebut adalah Geometri Fano. Berikut
aksioma-aksioma pada geometri Fano.
Aksioma 11.1
Aksioma 11.2
Aksioma 11.3
Aksioma 11.4
Aksioma 11.5
Terdapat paling sedikit satu titik sekutu pada sebarang dua garis berbeda.
Berikut model Geometri Fano.
Teorema 11.1
Bukti:
No Pernyataan Alasan
2 Terdapat satu titik sekutu dari garis k dan l, misal titik P Aksioma 11.5
3 Andaikan terdapat titik sekutu yang lain dari garis k dan l, Pengandaian
misal titik Q
4 Titik P dan Q pada garis k Akibat 2 dan 3
5 Titik P dan Q pada garis l Akibat 2 dan 3
6 Terdapat dua garis yaitu garis k dan l melalui dua titik yaitu Akibat 6 dan 7
titik P dan Q
(kontradiksi
aksioma 11.4)
Jadi, pengandaian salah sehingga pernyataan"dua garis berbeda mempunyai tepat satu
titik sekutu" adalah benar (Teorema 11.1 terbukti).
Teorema 11.2
Terdapat tepat 7 titik dan 7 garis
Bukti:
No Pernyataan Alasan
1 Terdapat sebuah garis k Dikonstruksi, aksioma 11.1
2 Garis k memuat tepat tiga titik berbeda, misal Aksioma 11.2
titik A, B dan C
3 Terdapat minimal satu titik tidak pada garis k, Aksioma 11.3
misal titik P
4 Terdapat garis-garis yang berbeda dari Aksioma 11.4
titik P ke setiap titik pada garis k, misal garis l,
m, dan n
16 5,14, dan 15
Titik P dan A terdapat pada garis l dan r
19 6,14, dan 18
Titik P dan B terdapat pada garis m dan r
Jadi, pernyataan “terdapat tepat 7 titik dan 7 garis" adalah benar (Teorema 11.2 terbukti).
Teorema 11.3
Bukti:
Jika diambil sebarang titik A, maka semua titik berada dalam garis yang melalui titik
A.
No Pernyataan Alasan
ke titik A
Jadi, untuk pernyataan “garis pada Geometri Fano yang melalui sebarang titik memuat
semua titik” adalah benar (Teorema 11.3 terbukti).
Contoh:
Ambil titik A, maka titik A dilalui oleh tiga garis, yaitu garis k yang memuat titik A, B,
dan C, garis l yang memuat titik P, Q, dan A, dan garis u yang memuat titik A, R, dan S.
Garis yang melalui titik A, yaitu garis k, l, dan u memuat semua titik, yaitu titik A, B, C,
P, Q, R, dan S.
Teorema 11.4
No Pernyataan Alasan
1 Ambil sebarang titik A Premis
2 Setiap titik yang lain dihubungkan Aksioma 11.4
oleh sebuah garis ke titik A
3 Andaikan terdapat kurang dari 3 garis Pengandaian
melalui titik A
8 Salah satu garis yang melalui titik Amemuat lebih Teorema 11.3,11.8
dari 3 titik
9 Kontradiksi
Pengandaian nomor 3 salah
Aksioma 11.2
10 Terdapat paling sedikit 3 garis yang 9
melalui titik A
Contoh:
Ambil titik A, maka titik A dilalui oleh tepat tiga garis, yaitu garis k, l, dan
u. Ambil titik B, maka titik B dilalui oleh tepat tiga garis, yaitu garis k, m,
dan v. Ambil titik C, maka titik C dilalui oleh tepat tiga garis, yaitu garis k,
t, dan n. Ambil titik P, maka titik P dilalui oleh tepat tiga garis, yaitu garis
l, m, dan n Ambil titik Q, maka titik Q dilalui oleh tepat tiga garis, yaitu
garis 1,t, dan v. Ambil titik R, maka titik R dilalui oleh tepat tiga garis,
yaitu garis u, m, dan t.
Teorema 11.5
Untuk setiap dua titik berbeda, terdapat tepat dua garis yang tidak melalui
dua titik tersebut.
Bukti:
No Pernyataan Alasan
1 Ambil sebarang dua titik berbeda, missal titik A dan B Premis
2 Terdapat sebuah garis yang menghubungkan titik A dan B, misal Aksioma
garis g 11.4
3 Titik A tepat dilalui 3 garis berbeda yaitu garis g, h, dan i Teorema
11.4
5 Terdapat tepat 5 garis yang melalui titik A atau B yaitu garis 3 dan 4
g,h,i,j,dan k
6 Teorema
Terdapat tepat 7 garis 11.2
Contoh:
Gambar.11.11
Ambil titik A dan titik B, maka terdapat tepat dua garis yang tidak melalui titik A dan B,
yaitu garis t dan n.
Teorema 11.6
Jika diberikan tiga garis yang tidak memuat titik yang sama, maka terdapat tepat satu
titik yang tidak termuat pada ketiga garis tersebut.
Bukti:
No Pernyataan Alasan
2 Setiap dua garis berpotongan pada satu titik, misal garis Teorema 11.1
k dan m berpotongan pada titik A, garis k dan l
berpotongan pada titik B, dan garis l dan m berpotongan
pada titik C
3 Setiap garis memuat 3 titik, misal titik Opada garis k, Aksioma 11.2
titik P pada garis l, dan titikQ pada garis m
4 Akibat 2 dan 3
Ada minimal 6 titik termuat pada ketiga garis
5 Akibat 4 dan
Ada maksimal 1 titik tidak termuat pada ketiga garis
teorema 11.2
6 Andaikan tidak ada titik yang tidak termuat pada ketiga Pengandaian
garis tersebut
7 Ketujuh titik termuat pada garis k, l, dan m, misal ada titik Akibat 6
R pada garis m
8 Ada garis yang memuat 4 titik, yaitu garis m Akibat 7
(Kontradiksi
aksioma 11.2)
Karena terjadi kontradiksi, maka pengandaian nomor 6 salah sehingga tidak mungkin
tidak ada titik yang tidak termuat pada ketiga garis. Jadi, terdapat tepat satu titik yang
tidak termuat pada ketiga garis tersebut (teorema 11.6 terbukti).
Contoh:
Ambil tiga buah garis yang tidak memuat titik yang sama, misal garis k, garis l, dan
garis n, maka terdapat tepat satu titik yang tidak termuat pada ketiga garis tersebut,
yaitu titik R.
1. Kode Hamming
Hal ini bisa dikembangkan untuk menemukan jaringan yang terdiri dari:
4 nomor dari 13 nomor yang akan dihubungkan atau
5 nomor dari 21 nomor yang akan dihubungkan , sebagai sebuah
contoh dideskripsikan dengan { 1, 2, 5 , 15, 17}
6 nomor dari 36 nomor yang akan dihubungkan, sebagai sebuah
contoh dideskripsikan dengan {1, 2,4,9,13,19}
8 nomor dari 57 nomor yang akan disambungkan, sebuah contoh
dideskripsikan dengan {1, 2, 4, 14,33,37. 44,53).(dari La Jolla
Difference Set Repository)
3. Kartu Domino
Dari kombinasi (1, 7, 3), dapat diperoleh kombinasi dua angka yaitu (1,
1), (1, 7), (1, 3), (7, 7), (7, 3), (3, 3).
Dari kombinasi (1, 4, 2), dapat diperoleh kombinasi dua angka yaitu
(1,1), (1,4), (1, 2), (4, 4), (4, 2), (2, 2). Dan seterusnya, sehingga diperoleh himpunan
kombinasi dua angka dari Geometri Fano yaitu: {(1,1);(1,2);(1,3);(1,4);(1,5);(1,6);
(1,7); (2,2); (2,5); (2,6); (2,7); (3,2); (3,3); (3,4);(3,5);(3,6);(4,2);(4,4);(4,5); (4,6);
(5,4); (5,5); (5,7);(6,2);(6,5);(6,6);(7,3);(7,7)} yang merupakan kombinasi angka
pada seperangkat kartu domino dengan mengganti angka 7 menjadi angka 0 (tanpa
angka).