GEOMETRI NETRAL
Disusun guna memenuhi Tugas Mid Semester
Mata Kuliah Geometri Non Euclid
oleh :
JURUSAN MATEMATIKA
2014
2
Geometri Netral
A. Pendahuluan
Euclides dari Alexandria hidup kira-kira 300 tahun sebelum Masehi.
Euclides mengeluarkan lima buah aksioma, yaitu aksioma insidensi dan ekstensi,
aksioma urutan/keantaraan, aksioma kongruensi, aksioma kesejajaran, dan
aksioma kekontinuan dan kelengkapan. Kelima buah aksioma ini membangun
geometri Euclides yang dipelajari di SD, SMP, SMA.
Kelemahan geometri Euclides yaitu:
Euclides berusaha mendefinisikan semuanya dalam geometri, sampai titik,
garis, dan bidang.
Aksioma keempat dari Euclides yang terkenal dengan nama Aksioma
Kesejajaran, terlalu panjang sehingga merisaukan matematikawan.
Terdapat dalil dalam geometri Euclides yang berbunyi: ”Pada suatu ruas
garis dapat dilukis suatu segitiga samasisi”. Sementara untuk mendapatkan
dalil ini masih perlu menggunakan pertolongan prinsip kekontinuan.
Aksioma kesejajaran Euclides berbunyi ”Jika dua garis dipotong oleh
sebuah garis transversal sedemikian hingga membuat jumlah sudut dalam
sepihak kurang dari 180 , maka kedua garis itu berpotongan pada pihak
yang jumlah sudut dalam sepihaknya kurang dari 180 . Aksioma ini
diubah oleh Playfair dalam kalimat yang berbeda tetapi bermakna sama
yaitu: ”Hanya ada satu garis yang sejajar dengan garis yang diketahui yang
melalui sebuah titikdi luar garis yang tidak diketahui.”
Dari kelima aksioma Euclides, jika aksioma kesejajaran dihilangkan maka
geometri ini dinamakan Geometri Netral (The Neutral Geometry).
Definisi 1
Dua ruas garis adalah kongruen jika dan hanya jika ukurannya adalah
sama.
Definisi 2
Dua sudut adalah kongruen jika dan hanya jika ukuran keduanya adalah
sama.
Definisi 3
Dua poligon adalah kongruen jika dan hanya jika terdapat suatu
korespondensi satu-satu antar titik-titiknya sedemikian sehingga semua sisi-sisi
yang berkorespondensi adalah kongruen dan semua sudut-sudut yang
berkorespondensi adalah kongruen. Contoh poligon : segiempat, segitiga, segi-n
Definisi 4
Setiap sudut yang berpelurus dan bersisian dengan suatu sudut dari
suatusegitiga dinamakan sudut eksterior dari segitiga.
TEOREMA 1
Kekongruenan ruas garis, sudut, dan poligon adalah relasi ekuivalen.
Bukti:
Untuk membuktikan Teorema 1, perhatikan definisi-definisi berikut!
Definisi 1
Dua ruas garis adalah kongruen jika dan hanya jika ukurannya adalah sama.
Definisi 2
Dua sudut adalah kongruen jika dan hanya jika ukuran keduanya adalah sama.
Definisi 3
Dua poligon adalah kongruen jika dan hanya jika terdapat suatu korespondensi
satu-satu antar titik-titiknya sedemikian sehingga untuk setiap sisi-sisi yang
berkorespondensi adalah kongruen dan semua sudut-sudut yang berkorespondensi
adalah kongruen.
Jelas terbukti
TEOREMA 2
i. Setiap ruas garis memiliki tepat satu titik tengah.
ii. Setiap sudut tepat memiliki satu bisector
Bukti:
i. Setiap ruas garis memiliki tepat satu titik tengah
Misalkan C titik tengah AB
menurut definisi AC = BC
karena AC = BC maka dan
D titik interior
Maka
Andai
E titik interior
Dengan cara yang sama pada titik D diperoleh
TEOREMA 3
Suplemen (dan komplemen) dari sudut-sudut yang kongruen atau
samaadalah kongruen.
Bukti:
Misalkan
, , , dan
dan
dan
Akan dibuktikan , dan
Jelas
dan
dan
TEOREMA 4
Setiap pasang sudut-sudut vertikal adalah kongruen.
Bukti:
Akan dibuktikan
1
dan 2 4
Jelas 3
diperoleh sehingga
dengan analog maka juga akan diperoleh . Terbukti.
TEOREMA 6 (Crossbar)
Jika X adalah titik pada interior Δ UVW, maka UX memotong WV di
suatu titik Y sedemikiansehingga W-Y-V.
Bukti:
Misal ruas garis diperpanjang menjadi sinar .
Sinar tidak mungkin memotong di titik V dan W menurut Aksioma 1.
Jadi, memotong di suatu titik Y sedemikian sehingga W-Y-V.
TEOREMA 8
Sebuah titik yang terletak pada bisektor yang tegak lurus dari suatu
ruasgaris jika dan hanya jika titik tersebut berjarak sama dengan titik-titik
ujungdari ruas garis tersebut.
Bukti:
Diketahui .
Jelas =
=
Menurut postulat SAS,
Akibatnya .
Akan ditunjukkan bahwa titp P terletak pada bisektor dan tegak lurus .
Misalkan garis l adalah bisektor
Terdapat titik D pada yang dilalui l (Teorema Crossbar)
Menurut postulat SAS,
Akibatnya, (P bisektor )
berpelurus
(tegak lurus).
B C D
Lemma 3.5.2
Jumlah dari ukuran dua sudut segitiga kurang dari 180
Bukti:
Pada gambar Teorema 9, diperoleh , dan dengan
kata lain dan . Sehingga
. Akibatnya ,
, dan . Terbukti.
Lemma 3.5.3
Jika diberikan segitiga ABC dan sudut A. Maka ada segitiga A1B1C1
sedemikian hingga segitiga A1B1C1 mempunyai jumlah sudut yang sama dengan
segitiga ABC, dan
Bukti:
Misalkan E titik tengah BC, dan F dipilih
pada AE sedemikian hingga AE = EF dan A-
E-F. Maka dan sudut-sudut
yang bersesuaian sama.
Kita tujukkan A1B1C1 yang
kita cari. Dengan memberikan nama sudut-
sudutnya seperti pada gambar, kita tahu
bahwa:
dan
atau sama dengan setengah dari suku di ruas kiri yaitu Jika
SACCHERI – LEGENDRE
Teorema 3.5.4
Jumlah sudut sebarang segitiga kurang atau sama dengan .
Bukti:
Andaikan ada dengan jumlah sudut = 180 + p, p bilangan positif. Menurut
lemma, ada A1B1C1 dengan jumlah sudut = 180 + p sedemikian sehingga
Jelas kita dapat memilih n yang cukup besar sehingga sekecil mungkin.
Karena , yang berarti Terjadi
kontradiksi, sehingga pengandaian salah. Teorema 3.5.4 benar. Terbukti.
Akibatnya,
DE = CE
Jadi, diagonal dari segiempat Saccheri adalah kongruen.(Terbukti)
Teorema 3.6.2
Sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen.
Bukti:
Strategi:
1. Gunakan segitiga-segitiga kongruen
Lihat ΔAED dan ΔBEC
AE ≅ BE (diketahui)
∠A ≅ ∠B (Saccheri = 900)
AD ≅ BC (Saccheri)
Jadi menurut sifat S-Sd-S, ΔAED ≅ ΔBEC
Akibatnya,
DE = CE
(i)
FD ≅ FC (diketahui)
Jadi menurut sifat S-S-S, ΔDFE ≅ ΔCFE
Akibatnya,
∠9 = ∠10 atau ∠DFE = ∠CFE
∠2 = ∠8
(ii)
∠4 = ∠6
3. Dari (i) dan (ii) diperoleh
a. ∠3 + ∠4 = ∠5 + ∠6 berarti ∠AEF = ∠BEF atau ∠AEF ≅ ∠BEF
∠AEF + ∠BEF = 180o (berpelurus)
Karena ∠AEF ≅ ∠BEF maka ∠BEF = ∠AEF = 90o
b. ∠1 + ∠2 = ∠7 + ∠8 berarti ∠ADF = ∠BCF
Jadi, Sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen (Terbukti)
Teorema 3.6.3
Sudut puncak segiempat Saccheri tidak tumpul melainkan keduanya lancip
atau siku-siku.
Bukti:
Berdasarkan Teorema Akibat (corollary)
Jumlah sudut sebarang segiempat kurang atau sama dengan 360 , dan jumlah
sudut alas dalam segiempat saccheri adalah 180 , maka andaikan besar sudut
puncak segiempat saccheri tumpul, padahal dari teorema sebelumnya dikatakan
bahwa sudutpuncaksegiempatSaccheriadalahkongruen, maka jumlah besar sudut
puncak segiempat saccheri lebih dari 180, maka akan terjadi kontradiksi.
Terbukti.
Teorema 3.6.4
Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas
segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya.
Bukti:
Akan dibuktikan bahwa Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas
dan sisi alas segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya.
1 7
3 5
2. Lihat DEF dan CEF
(sudah dibuktikan)
Jadi atau
karena (berpelurus) dan maka
Jadi, EF AB (EF adalah Garis yang menghubung kan titik-titik tengah dari sisi
atas dan sisi alas segiempat Saccheri)
Dari 2 diperoleh 9 10 atau
Karena (berpelurus) dan maka
m
Jadi, EF CD (EF adalah Garis yang menghubung kan titik-titik tengah dari sisi
atas dan sisi alas segiempat Saccheri)
(terbukti)
Kasus 1
Kasus 2
Kasus 3
sedangkan maka berakibat
Hal ini berlawanan dengan Teorema Sacheri-Legendre. Dengan kata lain kasus 3
tidak memenuhi. Sehingga haruslah . Terbukti.
Teorema 3.6.7
Sudut keempat segiempat Lambert tidak tumpul melainkan lancip atau
siku-siku.
Bukti:
S R
P Q
Misalkan tumpul
Karena besar masing-masing adalah 90 , jika tumpul maka
jumlah besar keempat sudutnya lebih dari 360 .
Terjadi suatu kontradiksi dengan Teorema Akibat 3.5.4
Jadi, benar bahwa udut keempat segiempat Lambert tidak tumpul melainkan
lancip atau siku-siku (Teorema 3.6.7 terbukti).
Teorema 3.6.8
Ukuran sisi diantara dua sudut siku-siku segiempat Lambert kurang dari
atau sama dengan ukuran sisi yang berlawanan itu.
Bukti:
Teorema 3.6.9
Ukuran garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi
alas segiempat Saccheri kurang dari atau sama dengan ukuran sisi-sisinya.
Bukti:
Mempertimbangkan segiempat Saccheri, segiempat ABCD dengan
, , , dan M dan N beturut-turut merupakan titik
tengah dari alas AB dan puncak DC.
Menurut teorema sebelumnya (Teorema 3.6.4), MN tegak lurus terhadap kedua
dan .
Menurut definisi, segiempat AMND dan segiempat CBMN keduanya segiempat
Lambert.
Berdasarkan Teorema 3.6.8, MN AD Dan MN CB. Terbukti.
Teorema 3.6.10
Jika ada sebuah persegi panjang, maka akan ada juga sebuah persegi
panjang dengan salah satu sisinya lebih panjang dari pda ruas garis tertentu.
Bukti.
D C C2 Cn
A B2 Bn
B
Teorema 3.6.12
Jika ada sebuah persegi panjang maka ada persegi panjang dengan panjang
dua sisi yang berdekatan kongruen dengan diberikan segmen garis PQ dan RS.
Bukti:
Teorema 3.6.13
Jika ada sebuah persegi panjang, maka setiap segitiga siku-siku memiliki
jumlah sudut 180 °.
Bukti:
Teorema 3.6.14
Jika ada sebuah persegi panjang, maka setiap segitiga memiliki jumlah
sudut 180 °.
Bukti:
A
A’ D’
’
q
p
C B’ C’
B
Teorema 3.6.15
Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 ° maka akan ada
sebuah persegi panjang.
Bukti:
C
Misalkan mempunyai jumlah sudut 180.
Akan ditunjukkan siku-siku dengan jumlah sudut 180 p q
Tarik garis tinggi AB siku-siku di D dan
A D B
siku-siku si D.
Misal jumlah sudut adalah p dan jumlah sudut adalah q
Maka p + q = 2. 90 + 180 = 360
Akan ditunjukkan p = 180
; p < 180 maka q > 180
Hal ini kontradiksi bahwa jumlah sudut sebarang segitiga kurang atau sama
dengan 180. Jadi siku-siku, misal
E A
yang mempunyai jumlah sudut 180.
1
2
2 1
B D
Teorema 3.6.18
Paralel mendalilkan Euclidean setara dengan pernyataan berikut: Jumlah
sudut dari setiap segitiga adalah 180 °.
Bukti:
Kita asumsikan Jumlah sudut dari setiap segitiga adalah 180 ° dan menggunakan
kebenaran pembuktian Paralel mendalilkan Euclidean. Ingat garis l dan titik P
tidak terletak digaris l, misalkan m sebuah garis parallel melalui P tegak lurus
dengan l.(sehingga ada garis seperti hasil dari teorema akibat 3.4.2 ). Jika kita
misalkan n sebuah garis lain yang melalui P, kita akan tunjukkan n memotong l.
Menggunakan pendekaan tak langsung, kita akan anggap n parallel terhadap l.
Karena n tidak sama m, ingat berada diantara dan ( ).
Menurut sifat archimedean dari
1. Sebuah garis yang memuat titik dari sebuah sudut dan sebuah titik di dalam
sudut, memotong setiap segmen garis yang bergerak sepanjang sisi-sisi sudut
tersebut.
Penyelesaian:
Teorema bahwa sudut alas segitiga samakaki adalah sama, dapat dibuktikan
secara valid dengan menggunakan perbedaan dan pendekatan yang lebih
sederhana. Bukti berikut yang dilengkapi Papus (300 m) didasarkan pada
validitas prinsip s sd s (sisi sudut sisi) ketika diaplikasikan pada suatu segitiga
dan segitiga itu sendiri.
Diketahui: ABC, AC = BC
Adb ABC BAC
Bukti: Pandang ACB dan BCA
sebagai segitiga dengan
titik sudut A, C, B
bersesuaian dengan titik
sudut B, C, A, maka:
2. Buktikan Dua Segitiga adalah kongruen jika dua sudut dan sisi di hadapan
salah satu sudut dari dua segitiga yang bersesuaian adalah sama.
Diketahui: Lihat gambar di samping berikut.
C R
A B P Q
2 2
1. Akan dibuktikan .
Pilih titik E pada AB sedemikian hingga BE = CD, maka EBCD segiempat
Saccheri (definisi), berarti ................. (i)
Pehatikan ADE, (teorema sudut luar) ............ (ii)
....................... (iii)
Dari (i), (ii), (iii) diperoleh (sifat
transitif)
Alternatif yang mungkin
b.
(i) (bukti a) kontradiksi dengan
(ii) maka (mengapa dengan yang
mungkin
Terbukti bahwa .