Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KELOMPOK

GEOMETRI NETRAL
Disusun guna memenuhi Tugas Mid Semester
Mata Kuliah Geometri Non Euclid

oleh :

Muhamad Husni Mubaraq 4101410001

Reni Windri Triani 4101410045

Hermi Yunita 4101410096

Pradhita Renoningtyas 4101412033

Dika Handayani 4101412072

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014
2

Geometri Netral

A. Pendahuluan
Euclides dari Alexandria hidup kira-kira 300 tahun sebelum Masehi.
Euclides mengeluarkan lima buah aksioma, yaitu aksioma insidensi dan ekstensi,
aksioma urutan/keantaraan, aksioma kongruensi, aksioma kesejajaran, dan
aksioma kekontinuan dan kelengkapan. Kelima buah aksioma ini membangun
geometri Euclides yang dipelajari di SD, SMP, SMA.
Kelemahan geometri Euclides yaitu:
 Euclides berusaha mendefinisikan semuanya dalam geometri, sampai titik,
garis, dan bidang.
 Aksioma keempat dari Euclides yang terkenal dengan nama Aksioma
Kesejajaran, terlalu panjang sehingga merisaukan matematikawan.
 Terdapat dalil dalam geometri Euclides yang berbunyi: ”Pada suatu ruas
garis dapat dilukis suatu segitiga samasisi”. Sementara untuk mendapatkan
dalil ini masih perlu menggunakan pertolongan prinsip kekontinuan.
 Aksioma kesejajaran Euclides berbunyi ”Jika dua garis dipotong oleh
sebuah garis transversal sedemikian hingga membuat jumlah sudut dalam
sepihak kurang dari 180 , maka kedua garis itu berpotongan pada pihak
yang jumlah sudut dalam sepihaknya kurang dari 180 . Aksioma ini
diubah oleh Playfair dalam kalimat yang berbeda tetapi bermakna sama
yaitu: ”Hanya ada satu garis yang sejajar dengan garis yang diketahui yang
melalui sebuah titikdi luar garis yang tidak diketahui.”
Dari kelima aksioma Euclides, jika aksioma kesejajaran dihilangkan maka
geometri ini dinamakan Geometri Netral (The Neutral Geometry).

B. Pengertian Pangkal, Postulat, Definisi pada Geometri Netral


Dalam geometri netral tidak diperhatikan pastulat kesejajaran dari
Euclides, maka geometri ini disebut geometri absolut atau gemoetri netral.
Geometri absolut ini termuat dalam geometri terurut, jadi pengertian pangkal
geometri terurut juga menjadi pengertian pangkal geometri absolut. Selain itu

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


3

diperkenalkan pengertian pangkal ketiga yaitu kongruensi, suatu relasi untuk


pasangan titik, segmen dan interval.
Pengertian pangkal geometri absolut, menurut Pasch ialah:
 Titik-titik A, B, C, D, ...
 Keantaraan.
 Kongruensi
Jadi titik dipandang sebagai unsur yang tidak didefinisikan dan keantaraan
dan kongruensi sebagai relasi-relasi yang tidak didefinisikan.

C. Definisi-definisi pada Geometri Netral

Definisi 1
Dua ruas garis adalah kongruen jika dan hanya jika ukurannya adalah
sama.

Definisi 2
Dua sudut adalah kongruen jika dan hanya jika ukuran keduanya adalah
sama.

Definisi 3
Dua poligon adalah kongruen jika dan hanya jika terdapat suatu
korespondensi satu-satu antar titik-titiknya sedemikian sehingga semua sisi-sisi
yang berkorespondensi adalah kongruen dan semua sudut-sudut yang
berkorespondensi adalah kongruen. Contoh poligon : segiempat, segitiga, segi-n

Definisi 4
Setiap sudut yang berpelurus dan bersisian dengan suatu sudut dari
suatusegitiga dinamakan sudut eksterior dari segitiga.

D. Teorema-Teorema pada Geometri Netral

TEOREMA 1
Kekongruenan ruas garis, sudut, dan poligon adalah relasi ekuivalen.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


4

Bukti:
Untuk membuktikan Teorema 1, perhatikan definisi-definisi berikut!
Definisi 1
Dua ruas garis adalah kongruen jika dan hanya jika ukurannya adalah sama.
Definisi 2
Dua sudut adalah kongruen jika dan hanya jika ukuran keduanya adalah sama.
Definisi 3
Dua poligon adalah kongruen jika dan hanya jika terdapat suatu korespondensi
satu-satu antar titik-titiknya sedemikian sehingga untuk setiap sisi-sisi yang
berkorespondensi adalah kongruen dan semua sudut-sudut yang berkorespondensi
adalah kongruen.
Jelas terbukti

TEOREMA 2
i. Setiap ruas garis memiliki tepat satu titik tengah.
ii. Setiap sudut tepat memiliki satu bisector
Bukti:
i. Setiap ruas garis memiliki tepat satu titik tengah
Misalkan C titik tengah AB
menurut definisi AC = BC
karena AC = BC maka dan

Andaikan D titik tengah AB,


menurut definisi AD = BC
karena AD = BD maka dan

dari (i) dan (ii), diperoleh AC = AD dan BC = BD


mengakibatkan C = D
hal ini kontradiksi dengan pengandaian , yang benar C = D
dengan kata lain C merupakan satu-satunya titik tengah AB. Terbukti.
ii. Setiap sudut tepat memiliki satu bisector
Misalkan l bisektor

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


5

D titik interior
Maka

Andai

E titik interior
Dengan cara yang sama pada titik D diperoleh

Dari (i) dan (ii), diperoleh

Berarti pengandaian salah, yang benar . Terbukti.

TEOREMA 3
Suplemen (dan komplemen) dari sudut-sudut yang kongruen atau
samaadalah kongruen.
Bukti:
Misalkan

, , , dan
dan
dan
Akan dibuktikan , dan
Jelas
dan
dan

Diperoleh dan berakibat dan


. Terbukti.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


6

TEOREMA 4
Setiap pasang sudut-sudut vertikal adalah kongruen.
Bukti:
Akan dibuktikan
1
dan 2 4
Jelas 3

diperoleh sehingga
dengan analog maka juga akan diperoleh . Terbukti.

TEOREMA 5 (Aksioma Pasch’s)


Jika sebuah garis l memotong Δ PQR di titik S sedemikian sehingga P-S-
Q, maka l memotong atau .
Bukti:

Andaikan garis l tidak memotong dan .


Karenanya, Titik P dan R, begitu pula dengan titik Q
dan R terletak pada sisi yang sama dari garis l.
Akibatnya, titik P dan Q harus terletak pada sisi yang sama dari garis l. Hal
tersebut kontradiksi dengan yang ada bahwa P dan Q terletak pada sisi yang
berbeda dari garis l. Terbukti.

TEOREMA 6 (Crossbar)
Jika X adalah titik pada interior Δ UVW, maka UX memotong WV di
suatu titik Y sedemikiansehingga W-Y-V.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


7

Bukti:
Misal ruas garis diperpanjang menjadi sinar .
Sinar tidak mungkin memotong di titik V dan W menurut Aksioma 1.
Jadi, memotong di suatu titik Y sedemikian sehingga W-Y-V.

TEOREMA 7 (Segitiga Sama Kaki)


Jika dua sisi dari suatu segitiga adalah kongruen, maka sudut-sudut
yangberlawanan dengan sisi-sisi tersebut adalah kongruen.
Bukti:

Terdapat titik D pada sisi BC (Teorema Crossbar)


Misalkan bisektor dari
Akibatnya
(Postulat SAS)

TEOREMA 8
Sebuah titik yang terletak pada bisektor yang tegak lurus dari suatu
ruasgaris jika dan hanya jika titik tersebut berjarak sama dengan titik-titik
ujungdari ruas garis tersebut.
Bukti:

Diketahui .

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


8

Akan ditunjukan bahwa .

Jelas =
=
Menurut postulat SAS,
Akibatnya .

Akan ditunjukkan bahwa titp P terletak pada bisektor dan tegak lurus .
Misalkan garis l adalah bisektor
Terdapat titik D pada yang dilalui l (Teorema Crossbar)
Menurut postulat SAS,
Akibatnya, (P bisektor )
berpelurus

(tegak lurus).

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


9

TEOREMA 9 (Sudut Eksterior)


Sudut eksterior dari suatu sudut lebih besar daripada sudut-sudut interior
lain yang tidak bersisian.
Bukti:
A F

B C D

Pikirkan sebuah dengan D pada B-C-D. Akan ditunjukkan


dan . Tentukan E titik tengah dan
posisikan titik F pada B-E-F. Sekarang kita lukis , mudah ditunjukkan
dengan postulat SAS bahwa Sebagai dampaknya
. Karena F interior , maka . Dengan subtitusi kita
peroleh . Dengan cara yang sama diperoleh
. Terbukti.

Lemma 3.5.2
Jumlah dari ukuran dua sudut segitiga kurang dari 180
Bukti:
Pada gambar Teorema 9, diperoleh , dan dengan
kata lain dan . Sehingga
. Akibatnya ,
, dan . Terbukti.

Lemma 3.5.3
Jika diberikan segitiga ABC dan sudut A. Maka ada segitiga A1B1C1
sedemikian hingga segitiga A1B1C1 mempunyai jumlah sudut yang sama dengan
segitiga ABC, dan

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


10

Bukti:
Misalkan E titik tengah BC, dan F dipilih
pada AE sedemikian hingga AE = EF dan A-
E-F. Maka dan sudut-sudut
yang bersesuaian sama.
Kita tujukkan A1B1C1 yang
kita cari. Dengan memberikan nama sudut-
sudutnya seperti pada gambar, kita tahu
bahwa:
dan

Untuk melengkapi bukti, perhatikan yang berakibat


. Pada persamaan tersebut, salah satu dari ruas kanan, atau harus kuran

atau sama dengan setengah dari suku di ruas kiri yaitu Jika

namakan A sebagai , jika tidak namakan F sebagai kemudian namakan dua


titik yang lain dari segitiga AFC dengan dan . Terbukti.

SACCHERI – LEGENDRE
Teorema 3.5.4
Jumlah sudut sebarang segitiga kurang atau sama dengan .
Bukti:
Andaikan ada dengan jumlah sudut = 180 + p, p bilangan positif. Menurut
lemma, ada A1B1C1 dengan jumlah sudut = 180 + p sedemikian sehingga

Dengan menggunakan lemma lagi, berarti ada A2B2C2 dengan

jumlah sudut = 180 + p sedemikian sehingga dan

seterusnya dengan cara yang sama diperoleh barisan segitiga-segitiga A1B1C1,


A2B2C2 , ... yang masing-masing jumlah sudutnya 180 + p, sedemikian sehingga
untuk sebarang bilangan bulat positif n.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


11

Jelas kita dapat memilih n yang cukup besar sehingga sekecil mungkin.
Karena , yang berarti Terjadi
kontradiksi, sehingga pengandaian salah. Teorema 3.5.4 benar. Terbukti.

Teorema Akibat (corollary)


Jumlah sudut sebarang segiempat kurang atau sama dengan 360
Teorema akibat ini sejalan dengan kesimpulan Saccheri bahwa hipotesis
sudut tumpul adalah salah. Demikian juga, teorema ini menyangkal bahwa jumlah
sudut suatu segitiga dapat melebihi 180. Tetapi kemungkinan bahwa jumlah sudut
dalam segitiga kurang dari 180, yang bersesuaian dengan hipotesis Saccheri
tentang sudut lancip menarik perhatian kita sendiri.

Penyelidikan pada persegi panjang


Teorema 3.6.1
Diagonal dari segiempat Saccheri adalah kongruen.
Bukti:

Akan dibuktikan panjang diagonal DE = CE


Lihat ΔAED dan ΔBEC
AE ≅ BE (diketahui)
∠A ≅ ∠B (Saccheri = 90o)
AD ≅ BC (Saccheri)
Jadi menurut sifat S-Sd-S, ΔAED ≅ ΔBEC

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


12

Akibatnya,
DE = CE
Jadi, diagonal dari segiempat Saccheri adalah kongruen.(Terbukti)

Teorema 3.6.2
Sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen.
Bukti:

Strategi:
1. Gunakan segitiga-segitiga kongruen
Lihat ΔAED dan ΔBEC
AE ≅ BE (diketahui)
∠A ≅ ∠B (Saccheri = 900)
AD ≅ BC (Saccheri)
Jadi menurut sifat S-Sd-S, ΔAED ≅ ΔBEC
Akibatnya,
DE = CE

(i)

2. Lihat ΔDEF dan ΔCEF


DE ≅ CE (akibat)
EF ≅ EF (diketahui)

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


13

FD ≅ FC (diketahui)
Jadi menurut sifat S-S-S, ΔDFE ≅ ΔCFE
Akibatnya,
∠9 = ∠10 atau ∠DFE = ∠CFE
∠2 = ∠8
(ii)
∠4 = ∠6
3. Dari (i) dan (ii) diperoleh
a. ∠3 + ∠4 = ∠5 + ∠6 berarti ∠AEF = ∠BEF atau ∠AEF ≅ ∠BEF
∠AEF + ∠BEF = 180o (berpelurus)
Karena ∠AEF ≅ ∠BEF maka ∠BEF = ∠AEF = 90o
b. ∠1 + ∠2 = ∠7 + ∠8 berarti ∠ADF = ∠BCF
Jadi, Sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen (Terbukti)

Teorema 3.6.3
Sudut puncak segiempat Saccheri tidak tumpul melainkan keduanya lancip
atau siku-siku.
Bukti:
Berdasarkan Teorema Akibat (corollary)
Jumlah sudut sebarang segiempat kurang atau sama dengan 360 , dan jumlah
sudut alas dalam segiempat saccheri adalah 180 , maka andaikan besar sudut
puncak segiempat saccheri tumpul, padahal dari teorema sebelumnya dikatakan
bahwa sudutpuncaksegiempatSaccheriadalahkongruen, maka jumlah besar sudut
puncak segiempat saccheri lebih dari 180, maka akan terjadi kontradiksi.
Terbukti.

Teorema 3.6.4
Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas
segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya.
Bukti:
Akan dibuktikan bahwa Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas
dan sisi alas segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


14

Misalkan F titik tengah CD dan E titik tengah AB


Karena F dan E titik tengah maka DF=FC, AE=EB, AD=BC.
1. Lihat ADE dan BEC
( E titik tengah)
(Saccheri)
DAE EBC (Saccheri)
Jadi ADE BEC (sisi, sudut, sisi) akibatnya

1 7
3 5
2. Lihat DEF dan CEF
(sudah dibuktikan)

(F titik tengah DC)


Jadi DEF CEF (sisi, sisi, sisi), akibatnya
4 6
2 8
9 10
Dari 1 dan 2 diperoleh

Jadi atau
karena (berpelurus) dan maka

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


15

Jadi, EF AB (EF adalah Garis yang menghubung kan titik-titik tengah dari sisi
atas dan sisi alas segiempat Saccheri)
Dari 2 diperoleh 9 10 atau
Karena (berpelurus) dan maka
m
Jadi, EF CD (EF adalah Garis yang menghubung kan titik-titik tengah dari sisi
atas dan sisi alas segiempat Saccheri)
(terbukti)

Teorema Akibat 3.6.5


Sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri sejajar.
Bukti:
Dari Teorema 3.6.4, diketahui bahwa garis yang menghubungkan titik-titik tengah
dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap
keduanya. Menurut teorema akibat menyatakan bahwa dua garis yang tegak lurus
pada satu garis yang sama adalah sejajar. Maka terbukti sisi atas dan sisi alas
segiempat Saccheri sejajar.

Teorema Akibat 3.6.6


Sisi atas segiempat Saccheri lebih besar dari atau sama dengan sisi
alasnya.
Bukti:
D C
Segiempat ABCD persegi panjang Sacheri
1
dimana
Akan ditunjukkan
2
3
Lukis A B

Kasus 1

Kasus 2

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


16

Kasus 3
sedangkan maka berakibat

Hal ini berlawanan dengan Teorema Sacheri-Legendre. Dengan kata lain kasus 3
tidak memenuhi. Sehingga haruslah . Terbukti.

Teorema 3.6.7
Sudut keempat segiempat Lambert tidak tumpul melainkan lancip atau
siku-siku.
Bukti:
S R

P Q

Misalkan tumpul
Karena besar masing-masing adalah 90 , jika tumpul maka
jumlah besar keempat sudutnya lebih dari 360 .
Terjadi suatu kontradiksi dengan Teorema Akibat 3.5.4
Jadi, benar bahwa udut keempat segiempat Lambert tidak tumpul melainkan
lancip atau siku-siku (Teorema 3.6.7 terbukti).

Teorema 3.6.8
Ukuran sisi diantara dua sudut siku-siku segiempat Lambert kurang dari
atau sama dengan ukuran sisi yang berlawanan itu.
Bukti:

Diberikan segiempat PQRS adalah segiempat Lambert.


Kemudian = 90 dan
Jelas PQ ≤ SR dan QR ≤ PS
Asumsikan PQ> SR dan pilih P 'sedemikian sehingga P'Q = SR.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


17

P'QRS adalah sebuah Segiempat Saccheri.


Jadi 1 ≡ 2 dan m 1 = m 2 ≤ 90
Terjadi kontradiksi dengan teorema sudut eksterior ΔPP'S
Jadi PQ ≤ SR
Demikian pula QR ≤ PS
Teorema 3.6.8 terbukti.

Teorema 3.6.9
Ukuran garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi
alas segiempat Saccheri kurang dari atau sama dengan ukuran sisi-sisinya.
Bukti:
Mempertimbangkan segiempat Saccheri, segiempat ABCD dengan
, , , dan M dan N beturut-turut merupakan titik
tengah dari alas AB dan puncak DC.
Menurut teorema sebelumnya (Teorema 3.6.4), MN tegak lurus terhadap kedua
dan .
Menurut definisi, segiempat AMND dan segiempat CBMN keduanya segiempat
Lambert.
Berdasarkan Teorema 3.6.8, MN AD Dan MN CB. Terbukti.

Teorema 3.6.10
Jika ada sebuah persegi panjang, maka akan ada juga sebuah persegi
panjang dengan salah satu sisinya lebih panjang dari pda ruas garis tertentu.
Bukti.

Andaikan adalah sebuah persegipanjang dan adalah salah sebarang


garis.kita akan buktkan dengan membentuk sebuah persegipanjang dengan
panjang salah satu sisinya lebih besar daripada PQ. Dengan membentuk garis, ada
sebuah titik pada sedemikian sehingga D-C- dan (gambar
3.6.5). dengan cara yang sama sebuah titik pada sedemikian sehingga A-
B- dan . Menurut eorema 3.3.5 (SASAS), kongruen
terhadap , oleh karena itu dan merupakan sudut siku-

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


18

siku. Berdasarkan definisi adalah sebuah persegipanjang dan


Kemudian kita ulang lagi dengan membentuk, kita dapatkan sebuah
persegipanjang sedemiian higga . Berdasarkan sifat
archimedean dari bilangan realjika dipilih n cukup besar sehingga
Terbukti.

D C C2 Cn

A B2 Bn
B

Teorema akibat 3.6.11


Jika ada sebuah persegi panjang, maka ada sebuah persegi panjang dengan
dua sisinya yang berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua
segmen tertentu.
Bukti:
Dengan kata lain. Jika ada persegipanjang ABCD dan segmen garis XY dan ZW
diberikan. Maka ada persegipanjang PQRS sedemikian hingga PQ > XY dan PS >
ZW.
Sesuai dengan Teorema 3.6.10. Ada persegipanjang ABEF dengan AF > XY.
Dengan melukis persegipanjang yang kongruen dengan persegipanjang ABEF
berulang-ulang dan menempatkan di atasnya, kita dapat melukis AFHG dengan
AG > ZW. Karena AF > XY, maka AFHG merupakan persegipanjang PQRS yang
dimaksudkan.

Teorema 3.6.12
Jika ada sebuah persegi panjang maka ada persegi panjang dengan panjang
dua sisi yang berdekatan kongruen dengan diberikan segmen garis PQ dan RS.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


19

Bukti:

Cara kita membuktikan seperti apa yang dilakukan penjahit. Dengan


menggunakan teorema akibat terdahulu, maka kita memiliki persegipanjang
PQRS dengan PQ > XY dan PS > ZW; kemudian kita potongnya sedemikian
hingga panjang PQ = XY dan PS = ZW. Jadi ada titk Q’ pada PQ sedemikian
hingga PQ’ = XY. Dari titik Q’ ditarik garis yang tegak lurus RS dengan kaki R’.
kita tunjukkan bahwa PQ’R’S’ adalah persegipanjang.
Sudut P, R’ dan S adalah siku-siku. Kita tunjukkan pula bahwa PQ’R’ juga
siku-siku. Andaikan PQ’R’S’ > 360, kontradiksi dengan akibat dari teorema
sebelumnya. Andaikan PQ’R’ < 90, maka QQ’R > 90 dan jumlah sudut segi
empat PQ’R’S > 360, kontradiksi dengan akibat dari teorema sebelumnya.
Andaikan PQ’R’ < 90, maka QQ’R > 90 jumlah sudut segiempat QQ’R’R >
360 (kontradiksi). Jadi satu-satunya kemungkinan adalah PQ’R’ = 90, dan
PQ’R’S adalah persegipanjang. Dengan cara yang sama, ada titik S’ pada PS
sedemikian hingga PS’ = ZW. Tarik garis S’ tegak lurus Q’R’ dengan kaki R*.
maka, sebagaimana di atas, PQ’R*S’ adalah persegipanjang. Sisi-sisinya yang
berdekatan PQ’ dan PS’ masing-masing sama dengan XY dan ZW, dan teorema
terbukti.

Teorema 3.6.13
Jika ada sebuah persegi panjang, maka setiap segitiga siku-siku memiliki
jumlah sudut 180 °.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


20

Bukti:

Misalkan ABC adalah sebuah segitiga siku-siku, siku-siku di C. Berdasarkan


teorema 3.6.12 kita dapat mengkontruksi PQRS dimana dan
. Jika kita menarik diagonal
Lihat ABC dan PRQ sehingga ABC dan PRQ mempunyai jumlah sudut
yang sama.
Misalkan jumlah sudut dalam dan jumlah sudut dalam . Karena
PQRS persegi panjang maka . Kita tahu dari teorema saccheri
legendre bahwa masing-masing kurang dari 180 .
Andaikan , maka . Terjadilah kontadiksi. Sehingga jumlah
sudut dalam segitiga siku-siku yaitu harus 180 .

Teorema 3.6.14
Jika ada sebuah persegi panjang, maka setiap segitiga memiliki jumlah
sudut 180 °.
Bukti:
A
A’ D’

q
p

C B’ C’
B

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


21

Prosedur pembuktiannya adalah dengan cara menunjukkan bahwa :


1) Setiap segitiga siku-siku adalah tiruan dari sebuah segitiga yang dibentuk
dengan cara membelah persegipanjang pada diagonalnya.
2) Segitiga tersebut mempunyai jumlah sudut 180.
Misalkan ABC siku-siku di B. Menurut Teorema sebelumnya, ada
persegipanjang A’B’C’D’ dengan A’B’ = AB dan B’C’ = BC. Hubungkan A’ dan
C’. Maka ABC A’B’C’, dengan demikian ABC dan A’B’C’ mempunyai
jumlah sudut yang sama. Misalkan : p adalah jumlah sudut A’B’C’dan q adalah
jumlah sudut A’D’C
Maka : p + q = 4.90 = 360, ………………………... (1)
Kita tunjukkan bahwa p = 180. Menurut Teorema sebelumnya, p = 180 atau p <
180. Andaikan p < 180. Dari persamaan (1) diperoleh q > 180 (bertentangan
dengan teorema 1). Jadi p = 180.

Teorema 3.6.15
Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 ° maka akan ada
sebuah persegi panjang.
Bukti:
C
Misalkan mempunyai jumlah sudut 180.
Akan ditunjukkan siku-siku dengan jumlah sudut 180 p q
Tarik garis tinggi AB siku-siku di D dan
A D B
siku-siku si D.
Misal jumlah sudut adalah p dan jumlah sudut adalah q
Maka p + q = 2. 90 + 180 = 360
Akan ditunjukkan p = 180
; p < 180 maka q > 180
Hal ini kontradiksi bahwa jumlah sudut sebarang segitiga kurang atau sama
dengan 180. Jadi siku-siku, misal
E A
yang mempunyai jumlah sudut 180.
1
2

2 1
B D

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


22

Dengan mengambil dua segitiga siku-siku, kemudian kedua segitiga tersebut


ditempelkan membentuk persegi panjang.
Lukis dengan E berlainan pihak dengan D dari sisi AB dan BE
bersesuaian dengan AD. Karena jumlah sudut adalah 180 maka
dan karena maka dan
.
Perhatikan bahwa
dan
Jadi, . Terbukti.

Teorema akibat 3.6.16


Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 °, maka setiap segitiga
memiliki jumlah sudut 180 °.
Bukti:
Diketahui sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800. Akan ditunjukkan
bahwa setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 1800. Misalkan ada sebuah
segitiga yang mempunyai jumlah sudut 1800, maka menurut teorema 3.6.15 akan
ada sebuah persegi panjang. Sedangkan menurut teorema 3.6.14, jika ada sebuah
persegi panjang maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 1800. Terbukti.

Teorema akibat 3.6.17


Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut kurang dari 180 °, maka
setiap segitiga memiliki jumlah sudut kurang dari 180 °.
Bukti:
Misalkan segitiga ABC dengan jumlah sudut < 1800, perhatikan sebarang segitiga
PQR.
Menurut teorema 1, jumlah sudut p ≤ 1800.
Misalkan p = 1800, maka menurut akibat 1 dari teorema 6 di atas, sehingga
segitiga ABC mempunyai jumlah sudut 1800.
Hai ini bertentangan dengan pemisalan di atas.
Jadi, yang benar adalah p < 1800.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


23

Teorema 3.6.18
Paralel mendalilkan Euclidean setara dengan pernyataan berikut: Jumlah
sudut dari setiap segitiga adalah 180 °.
Bukti:
Kita asumsikan Jumlah sudut dari setiap segitiga adalah 180 ° dan menggunakan
kebenaran pembuktian Paralel mendalilkan Euclidean. Ingat garis l dan titik P
tidak terletak digaris l, misalkan m sebuah garis parallel melalui P tegak lurus
dengan l.(sehingga ada garis seperti hasil dari teorema akibat 3.4.2 ). Jika kita
misalkan n sebuah garis lain yang melalui P, kita akan tunjukkan n memotong l.
Menggunakan pendekaan tak langsung, kita akan anggap n parallel terhadap l.
Karena n tidak sama m, ingat berada diantara dan ( ).
Menurut sifat archimedean dari

Karena dan kongruen, maka dapat disimpulkan


bahwa .

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


24

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Sebuah garis yang memuat titik dari sebuah sudut dan sebuah titik di dalam
sudut, memotong setiap segmen garis yang bergerak sepanjang sisi-sisi sudut
tersebut.
Penyelesaian:
Teorema bahwa sudut alas segitiga samakaki adalah sama, dapat dibuktikan
secara valid dengan menggunakan perbedaan dan pendekatan yang lebih
sederhana. Bukti berikut yang dilengkapi Papus (300 m) didasarkan pada
validitas prinsip s sd s (sisi sudut sisi) ketika diaplikasikan pada suatu segitiga
dan segitiga itu sendiri.
Diketahui: ABC, AC = BC
Adb ABC BAC
Bukti: Pandang ACB dan BCA
sebagai segitiga dengan
titik sudut A, C, B
bersesuaian dengan titik
sudut B, C, A, maka:

Sehingga unsur-unsur AC, BC, ACB dari ACB adalah sama


dengan unsur-unsur yang bersesuaian BC, AC, BCA dari BCA.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


25

2. Buktikan Dua Segitiga adalah kongruen jika dua sudut dan sisi di hadapan
salah satu sudut dari dua segitiga yang bersesuaian adalah sama.
Diketahui: Lihat gambar di samping berikut.

C R

A B P Q

Buktikan: Δ ABC ΔPQR


Bukti:
Teorema kongruensi yang ada ádalah proposisi 8 (s,sd,s), (sd,s,sd), (s,s,s)
.tidak ada yang cocok. Terpaksa menggunakan Postulat V sebagai
berikut:’Bentuk geometri dapat dipindah tanpa mengubah ukuran dan
bentuknya.’
C=R’

P’’ A=P’’’ P’ B=Q’

Langkahnya ΔPQR diimpitkan ke ΔABC


Alternatif yang mungkin, P terletak di:
a) antara A dan B,
b) pada perpanjangan BA dan
c) berimpit dengan A. (mengapa ?)

Lihat Δ ACP’ berarti A< ACP’(mengapa?)...... 1)


Padahal CP’B adalah sudut luar ΔACP1 berarti A < CP’B (teorema
sudut luar) ........ 2)
Dari 1) dan 2) terjadi kontradiksi.
b) kontradiksi juga
c) A = P’’’ maka AB = P’’’ Q’ sehingga ΔABC ΔPQR.

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10


26

3. Pada segiempat ABCD, diketahui , buktikan bahwa


jika dan hanya jika .
Penyelesaian:

2 2

1. Akan dibuktikan .
Pilih titik E pada AB sedemikian hingga BE = CD, maka EBCD segiempat
Saccheri (definisi), berarti ................. (i)
Pehatikan ADE, (teorema sudut luar) ............ (ii)
....................... (iii)
Dari (i), (ii), (iii) diperoleh (sifat
transitif)
Alternatif yang mungkin
b.
(i) (bukti a) kontradiksi dengan
(ii) maka (mengapa dengan yang
mungkin
Terbukti bahwa .

Kelompok 2-Rombel Geo-Non Rabu Pukul 10

Anda mungkin juga menyukai