Anda di halaman 1dari 26

Geometri

Pasangan Sudut DanGaris Tegak Lurus

Oleh :
REMMI ADI PUTRA
(16205068)

Dosen Pembimbing :
Dr. Yerizon, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
Pasangan Sudut Dan 3
Garis Tegak Lurus

TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada Bab ini kita akan mempelajari:
1) Definisi dan teorema yang melibatkan sudut berpenyiku, sudut berpelurus,
dan sudut bertolak belakang.
2) Definisi dan teorema yang melibatkan garis yang berpotongan pada
sudut 900 .
3) Alternatif bentuk pembuktian.

INDIKATOR PADA BAB INI


1) Pasangan sudut yang berpelurus dan berpenyiku.
2) Pasangan sudut yang berdekatan dan bertolak belakang.
3) Teorema yang berkaitan dengan sudutberpenyiku, sudut berpelurus, dan
sudut bertolak belakang.
4) Definisi dan teorema yang berkaitan dengan sudut siku-siku dan tegak
lurus.
5) Bentuk pembuktian.
Pasangan Sudut Bersuplemen / Berpelurus dan Sudut Berkomplemen /
Berpenyiku

DEFINISI SUDUT BERSUPLEMEN / BERPELURUS DAN


SUDUT BERKOMPLEMEN / BERPENYIKU
 Dua sudut dikatakan bersuplemen / berpelurus jika jumlah kedua ukuran
sudutnya adalah 180.
Jika sudut A bersuplemen / berpelurus dengan sudut B, maka m∠𝐴 + m∠𝐵 =
180, dan setiap sudut dikatakan bersuplemen / berpelurus dengan sudut yang
lain.
 Dua sudut dikatakan berkomplemen / berpenyiku jika jumlah kedua ukuran
sudutnya adalah 90.
Jika sudut Aberkomplemen / berpenyiku dengan sudut B, maka m∠𝐴 +
m∠𝐵 = 90, dan setiap sudut dikatakan berkomplemen / berpenyiku dengan
sudut yang lain.

Contoh 3. 1
Diketahui:

a. Tentukan ukuran sudut bersuplemen / berpelurus dari sudut A


b. Tentukan ukuran sudut berkomplemen / berpenyiku dari sudut A
Penyelesaian:
a. Karena m∠𝐴 = 40, maka suplemen dari sudut A berukuran 140
b. Karena m∠𝐴 = 40, maka komplemen dari sudut A berukuran 50
Contoh 3. 2
Dalam segitiga ABC, sudut A berkomplemen dengan sudut B. Temukan ukuran
sudut A dan B.
Penyelesaian:
Karena sudut A berkomplemen dengan sudut B,
maka berdasarkan definisi sudut berkomplemen
m∠𝐴 + m∠𝐵 = 90
2𝑥 + 3𝑥 = 90
5𝑥 = 90
𝑥 = 18
Karena 𝑥 = 18 maka m∠𝐴 = 2𝑥 = 2 × 18 = 36 dan m∠𝐵 = 3𝑥 = 3 × 18 = 54

Contoh 3. 3
Ukuran suatu sudut dengan suplemennya memiliki perbandingan 1:8. Temukan
ukuran sudut tersebut
Penyelesaian:
Cara 1: Cara 2:
Misalkan x = besar suatu sudut, Misalkan x = besar suatu sudut,
180 – x = ukuran sudut suplemen 8x = ukuran sudut suplemen

𝑥 1 𝑥 + 8𝑥 = 180
=
180 − 𝑥 8 9𝑥 = 180
180 − 𝑥 = 8𝑥
𝑥 = 20
9𝑥 = 180
𝑥 = 20

Contoh 3.4
Tentukan ukuran suatu sudut 30 lebihnya dari dua kali besar sudut
komplemennya.
Penyelesaian:
Misalkanx= ukuran suatu sudut
90 – x = ukuran sudut complemen
x = 2 (90 – x) + 30
x =180 – 2x + 30
x =210 – 2x
3x = 210
x = 70

PasanganSudutBerdekatandanBertolakBelakang

Berdekatanberarti "di samping." Tapi seberapa dekat dua sudut seharusnya


agardianggap berdekatan? Gambar 3.1 memperlihatkan empat pasang sudut yang
berbeda; hanya pasangan pertama yang dianggap berdekatan.

(a) Sudut yang berdekatan (b) Tidakmemilikititiksudut


yangsama

(c) Tidakmemiliki kaki sudut (d) Mempunyai titik dalam yang


yang sama bersamaan

Gambar 3.1.Sudutberdekatandibandingkanpasangansudutberdampingan

DEFENISI PASANGAN SUDUT YANG BERDEKATAN


Dua sudut dikatakan berdekatan jika :
 Jika memiliki titik sudut yang sama
 Memiliki salah satu kaki sudut yang sama
 Tidak memiliki daerah persekutuan
Jika dua sudut yang berdekatan, dua buah sisi tidak saling membagi kadang-
kadang disebut sebagai sisi luar sudut yang berdekatan.

Contoh 3.5
Seorang mahasiswa geometri tingkat awal bertanya-tanya apakah kedua
pernyataan berikut ini benar:
a. Jika sepasang sudut yang bersuplement, maka mereka harus berdekatan.
b. Jika sisi sudut luar dari pasangan sudut yang berdekatan membentuk garis
lurus, makasudut bersuplement.
Komentari apakah kamu berpikir pernyataan itu benar atau salah. Jika kamu
menduga bahwa salah satu atau keduanya salah, buatkan diagram untuk
membantu mendukung keyakinanmu.
Penyelesaian:
a. Sepasang sudut bersuplement, seperti gambar di bawah ini, mungkin
berdekatan atau berdampingan. Berdesarkan penegasan ini, oleh karena itu
pernyataan salah.

b. Pernyataan ini benar karena, seperti yang digambarkan di bawah ini, garis
lurus terbentuk, menunjukkan bahwa jumlah dari besarnya sudut yang
berdekatan adalah 180. Akibatnya, sudut adalah bersuplement.
Pernyataan yang disajikan dalam Contoh 3.5b mungkin dengan resmi dinyatakan
sebagai teorema.

Teorema 3.1
Jikasisisudut luar daripasangansudutberdekatanmembentukgarislurus,
makasudut-suduttersebutbersuplemen.
Bukti :
Karena sisi luar AB dengan sisi luar BC membentuk garis lurus maka Sudut
ABC = 180. Karena sudut ABC = sudut 1 dan sudut 2 = 180, maka sudut 1
dengan sudut 2 berpelurus
Jikaduagarisberpotongan, empatsudut yang terbentuk, sepertiditampilkan. Sudut 1
dan 3 disebutsudutbertolakbelakang;sudut 1 dan 4
bukansudutbertolakbelakangkarenamerekaberdekatan.
Perhatikanbahwasudutbertolakbelakang"Berlawanan" satusama lain. sudut 2 dan 4
jugasudutbertolakbelakang.

DEFINISI SUDUT BERTOLAK BELAKANG


Sudutbertolakbelakangadalahpasangansudut yang tidakberdekatan,
namunberlawanan, yang terbentukolehduagaris yang
salingberpotongan.

Contoh 3.6
Nama semuapasangansudutbertolakbelakang
pada diagram disamping.
Penyelesaian:
Sudut 1 berpasangan dengan sudut 4,
sudut 2 berpasangan dengan sudut5,
sudut 3 berpasangan dengan sudut 6.

Teorema yang berhubungan dengan Berkomplemen / Berpenyiku,


Bersuplemen / Berpelurus dan Bertolak Belakang

Pada diagram di bawahini, sudutAdan B masing-


masingadalahkomplementdengansudut C.

Kita dapatmenyimpulkanbahwasudut A harussamaukuran (ataukongruendengan)


sudut B.Denganalasan yang sama, jikasudut A dan B masing-
masingSuplementuntuksudut C, merekatentukongruensatusama lain.Sekarang,
anggaplahsudutAcomplementuntuksudut C dansudut B merupakancomplement
untuksudut D; Selanjutnya, sudut C dan D adalahkongruen:

Jika m∡C = 20, maka m∡A = 70. Karenasudut C dan D kongruen, m∡ D = 20


danm∡ B = 70. Oleh karena itu, sudut A dan B adalah kongruen.
Jikasebenarnyaspesifikhubunganditentukanbahwasudut yang
bersuplementuntuksepasangsudutyang kongruen, kesimpulan yang
samaakandiperoleh.
Teorema 3.2
Jika dua sudut besuplemen atau berkomplemen terhadap sudut yang
sama/kongruen, maka kedua sudut tersebut kongruen.
Contoh 3.7 Sajikan dengan bukti dua kolom.
Diketahui: ̅̅̅̅
𝐿𝑀 membagi dua ∡𝐾𝑀𝐽
∡1 adalah komplemen untuk ∡2
∡4 adalah komplemen untuk ∡3
Tunjukkan: ∡1 ≅ ∡4
Penyelesaian:
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
̅̅̅̅
1. 𝐿𝑀 membagi dua ∡𝐾𝑀𝐽 1. Diketahui
2. ∡2 ≅ ∡3 2. Garis bagi membagi sudut menjadi
dua sudut yang kongruen.
3. ∡1 adalah komplement untuk ∡2 3. Diketahui
∡4 adalah komplement untuk ∡3
4. ∡1 ≅ ∡4 4. Jika dua sudut berkomplement
terhadap sudut yang kongruen,
maka kedua sudut tersebut
vkongruen

Bukti dalam bentuk lain:


Diketahui ̅̅̅̅
𝐿𝑀 membagi dua ∡𝐾𝑀𝐽, ∡1 adalah komplemen untuk ∡2, ∡4 adalah
komplemen untuk ∡3.
Akan ditunjukkan ∡1 ≅ ∡4.
̅̅̅̅ membagi dua ∡𝐾𝑀𝐽, maka ∡2 ≅ ∡3.
Karena 𝐿𝑀
Karena ∡1 dan ∡4 berkomplement terhadap sudut yang kongruen, maka ∡1 ≅
∡4.

Contoh 3.8 Sajikan dengan bukti dua kolom.


Diketahui: Garisldan m berpotongan di titikP.
Tunjukkan: ∡1 ≅ ∡3

Penyelesaian:
Buktidalam tabel:
Pernyataan Alasan
1. Garis l dan 1. Diketahui.
m
berpotongan
di titik P.
2. ∡1adalah 2. Jikasisiluarpasangansudutberdekatanmembentukgarislurus
supplement , makasudut-suduttersebutbersuplemen.
untuk∡2
∡3adalah
supplement
untuk∡4
3. ∡1 ≅ ∡3 3. Jikaduasudutbersuplementterhadap sudut yang sama,
makakeduasuduttersebutkongruen

Bukti dalam bentuk lain:


Diketahui garisldanmberpotongan di titikP.
Akan ditunjukkan ∡1 ≅ ∡3.
Karena garisldanmberpotongan, maka ∡1 adalah supplement untuk ∡2 dan ∡3
adalah supplement untuk ∡4.
Karena ∡1 dan ∡3 bersuplemen terhadap sudut yang sama, maka ∡1 ≅ ∡3.

Perhatikan, dalambukti yang disajikanpadaContoh 3.7 dan 3.8, yang


pernyataanyang faktualditempatkandenganurutanyang logisdannomorpadakolom
"pernyataan".
Alasandigunakanuntukmendukungsetiappernyataandapatditerimaberdasarkannom
oryang sesuaidanditulisdalamkolom"Alasan". Dalamkolom "Alasan"
dapatmencakupdefinisiyang telahdinyatakansebelumnya, postulat, danteorema.
Perludiingatbahwa, setelahteorematerbukti,
halitudapatdimasukkandalamlaporanpernyataan yang
dapatdigunakandalamkolom"Alasan" untukbuktiberikutnya.

KUNCI DARI CARA INI


Sebelummembuktikan, kamuperlusuatuperencaanyang
seriusdankemudianmengaturlangkah-langkah yang
diperlukandalamkolom"Pernyatan".
Untukmempertahankanrangkaianpemikiran yang logis, kadang-
kadangsangatmembantuuntukkonsentrasipertamadalammenyelesaik
anseluruhkolom"Pernyataan"; Kemudian, untukmelengkapibukti,
alasan yang sesuaiuntukdimasukkan.
Ungkapandariteoremaditulisuntukmendukungpernyataan di kolom "Alasan",
kadang-kadangmenggunakanungkapan "kongruen" dan "samadalamukuran"secara
bergantian. Hal iniakanmempermudahkita,
menghindarikebutuhanuntukmerubahdarisatuungkapankeungkapan yang lain
danmengulangnya lagilagi. Sebagaicontoh, Teorema 3.2, jikasesuai,
dapatdigunakandalambentukberikut:
Jikaduasudutsalingberkomplemen (ataubersuplemen) terhadapsudut yang
samaataukongruen, makamerekaadalahsamadalamukuran.

KembalikeContoh 3.8, kitamengamatibahwasudut 1 dan 3


adalahsudutbertolakbelakangdankongruen. Menggunakanpendekatan yang sama,
kitabisamenetapkanbahwasudutbertolakbelakang 2 dan4 kongruen, yang
mengarahkeTeorema 3.3.

Teorema 3.3
Sudut yang bertolak belakang adalah kongruen.

Contoh3.9
a. Temukan nilai x.
b. Temukan ukuran dari sudut AEC,
DEB, DEA dan BEC

Penyelesaian:
a. Berdasarkan teorema 3.3 :
3𝑥 − 18 = 2𝑥 + 5
3𝑥 = 2𝑥 + 23
𝑥 = 23
b. m∡𝐴𝐸𝐶 = m∡𝐷𝐸𝐵 = 3𝑥 − 18
= 3(23) − 18
= 51
Karena sudut AEC dan DEA bersuplement,
maka m∡𝐷𝐸𝐴 = 180 − 51 = 129
Karena m∡𝐷𝐸𝐴 = m∡𝐵𝐸𝐶, maka m∡𝐵𝐸𝐶 = 129

Contoh 3.10 Sajikan dengan bukti dua kolom.


Diketahui : ∡2 ≅ ∡3
Buktikan : ∡1 ≅ ∡3
Penyelesaian :
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
1. ∡1 ≅ ∡2 1. Sudutbertolakbelakangadalahkongruen
2. ∡2 ≅ ∡3 2. Diketahui
3. ∡1 ≅ ∡3 3. Sifattransitifdarikongruen

Bukti dalam bentuk lain:


Diketahui ∡2 ≅ ∡3.
Akan ditunjukkan ∡1 ≅ ∡3.
Karena ∡1 dan ∡2 bertolak belakang, maka menurut teorema 3.3 ∡1 ≅ ∡2.
Dengan menggunakan sifat transitif kekongruenan, maka ∡1 ≅ ∡3.

Definisi dan Teorema yang berhubungan dengan Sudut Siku-siku dan


Garis Tegak Lurus

Dikatakan sudut siku-siku karena ukuran salah satu sudutnya 90.

Teorema 3.4
Semua sudut siku-siku adalah kongruen.
Premis:
Ambil sudut 1 dan 2 yang merupakan sudut siku-siku.
Akan ditunjukkan bahwa ∡1 ≅ ∡2.
Bukti:
Karena sudut 1 dan sudut 2 adalah sudut siku-siku, maka m∡1 = 90 dan
m∡2 = 90.
Hal ini berarti, m∡1 = m∡2.
Karena m∡1 = m∡2, maka m∡1 ≅ m∡2
Teorema 3.5
Jika dua sudut kongruendan bersuplemen, maka masing-masing sudut tersebut
adalah sudut siku-siku.
Premis:
Misalkan sudut 1 dan 2 kongruen dan bersuplemen.
Akan ditunjukkan bahwa sudut 1 dan 2 adalah sudut siku-siku.
Bukti:
Karena ∡1 ≅ ∡2, maka m∡1 = m∡2.
Karena sudut 1 dan 2 bersuplemen, maka m∡1 + m∡2 = 180.
Subsitusikan m∡2 menjadi m∡1 sehingga m∡1 + m∡1 = 2 m∡1 = 180.
Hal ini berarti, m∡1 = 90 = m∡2.
Oleh karena itu, sudut 1 dan 2 adalah sudut siku-siku.

Dua garis, ruas garis, atau suatu garis dan suatu ruas garis saling berpotongan
membentuk sudut siku-siku dikatakan Garis Tegak Lurus. Jika garis l tegak lurus
dengan garis m, dimana dilambangkan dengan ⊥ dibaca “tegak lurus terhadap”.
Perhatikan gambar 3. 2.

Gambar 3. 2. Garis tegak Lurus

Garis Berat (perpendicular bisector) suatu ruas garis adalah garis atau ruas garis
yang tegak lurus terhadap ruas garis yang lain pada suatu titik tengah. Perhatikan
gambar 3. 3.
Gambar 3. 3. Garis Bagi

DEFINISI GARIS TEGAK LURUS


Garis tegak lurus adalah garis-garis yang saling berpotongan
membentuk sudut siku-siku. Jika suatu garis saling berpotongan
dengan ruas garis dan perpotongan pada ruas garis tersebut pada
suatu titik tengah, maka garis tersebut dikatakan Garis Bagi dari
ruas garis.

Contoh 3. 11:
Diketahui: ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ , sudut 1 dan 2 berdekatan.
𝐴𝐶 ⊥ 𝐵𝐶
Buktikan: m∡1 + m∡2 = 90.

Penyelesaian:
Bukti dalam bentuk tabel:
Pernyataan Alasan
̅̅̅̅ ⊥ 𝐵𝐶
1. 𝐴𝐶 ̅̅̅̅ 1. Diketahui.
2. ∡𝐴𝐶𝐵 adalah sudut siku-siku 2. Ruas garis tegak lurus yang saling
berpotongan membentuk sudut
siku-siku.
3. m∡𝐴𝐶𝐵 = 90 3. Sudut siku-siku berukuran 90.
4. m∡𝐴𝐶𝐵 = m∡1 + m∡2 4. Postulat penjumlahan sudut.
5. m∡1 + m∡2 = 90 5. Subsitusi.

Bukti dalam bentuk lain:


̅̅̅̅ ⊥ 𝐵𝐶
Diketahui 𝐴𝐶 ̅̅̅̅, sudut 1 dan 2 berdekatan.
Akan ditunjukkan m∡1 + m∡2 = 90.
Karena ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan saling berpotongan membentuk sudut siku-siku yaitu
𝐴𝐶 ⊥ 𝐵𝐶
∡𝐴𝐶𝐵.
Karena ∡𝐴𝐶𝐵 sudut siku-siku, maka m∡𝐴𝐶𝐵 = 90.
Berdasarkan postulat penjumlaha sudut, maka m∡𝐴𝐶𝐵 = m∡1 + m∡2.
Dengan mensubsitusikan m∡𝐴𝐶𝐵, maka m∡1 + m∡2 = 90.

Karena jumlah ukuran dari sudut 1 dan 2 adalah 90, sudut 1 dan 2 berkomplemen
/ berpenyiku. Contoh 3. 11, membuktikan teorema berikut (Teorema 3. 6).

Teorema 3.6
Jika sisi luar pasangan sudut berdekatan adalah tegak lurus, maka sudut-
sudut tersebut berkomplemen.

KEBERADAAN GARIS TEGAK LURUS


Berapa banyak garis tegak lurus bisa digambar pada garis yang diberikan? Sebuah
garis mempunyai takhingga jumlah garis tegak lurus; bagaimanapun, hal itu bisa
dibuktikan melalui sebuah titik khusus pada garis, pasti ada sebuah garis tegak
lurus pada garis tersebut. Sebuah titik yang tidak terletak pada garis kita
postulatkan bahwa pasti ada satu garis (ruas garis) yang melewati titik dan tegak
lurus ke garis. Situasi ini dipersentasikan pada gambar 3. 4a ,b dan c berturut-
turut. Perhatikan gambar 3. 4c juga mengilustrasikan bahwa ketika sebuah garis
tegak lurus berpotongan pada garis empat sudut siku-siku di bentuk.

Gambar 3. 4. Keberadaan Garis Tegak Lurus


CATATAN: FAKTA GARIS TEGAK LURUS

Teorema 3.7
Garis tegak lurus berpotongan membentuk empat sudut siku-siku.
Teorema 3.8
Melalui sebuah titik tertentu pada sebuah garis, ada tepat satu garis yang
tegak lurus yang dapat ditarik terhadap garis tersebut.
Postulat 3.1
Melalui satu titik tertentu yang tidak pada suatu garis, ada tepat satu garis
yang tegak lurus yang dapat ditarik terhadap garis tertentu.

JARAK
Jarak dalam geometri selalu berpotongan menjadi bagian terkecil antara dua titik.
̅̅̅̅ .
Pada gambar 3. 5, jarak antara titik P dan Q adalah panjang ruas garis 𝑃𝑄

Gambar 3. 5. Bagian terkecil antara dua titik diwakili oleh ruas garis
bergabung dengan titik, daripada setiap zigzag atau jalur
melingkar

Suatu titik tepat pada jarak yang sama dari dua titik yang lain dikatakan sama jauh
dari dua titik tersebut. Contohnya, Titik tengah dari ruas garis sama jauh dari titik
akhir dari ruas garis. Perhatikan gambar 3. 6.
Gambar 3.6. Pada tiap gambar, titik M sama jauh dari titik P dan Q

Jarak terpendek dari titik tidak terletak dalam suatu garis ke garis diukur dengan
panjang ruas garis yang digambar dari titik tegak lurus ke garis.

̅̅̅̅
Gambar 3. 7. Jarak dari titik P ke titik l tegak lurus terhadap garis 𝑷𝑨
̅̅̅̅
daripada ruas garis yang lain seperti 𝑷𝑩

DEFINISI JARAK

 Jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis bergabung dengan titik-titik.
 Jarak antara garis dan titik yang tidak terletak dalam suatu garis adalah
panjang ruas garis tegak lurus yang digambar dari titik ke garis.

CARA MEMBUKTIKAN GARIS SALING TEGAK LURUS


Dengan menggunakan definisi garis tegak lurus, kita
dapat menyimpulkan bahwa dua garis saling tegak
lurus jika keduanya berpotongan hingga membentuk
sudut siku-siku. Kadang-kadang kesesuaian dalam
pekerjaan berikutnya dengan garis-garis tegak lurus
menggunakan cara alternatif. Pada gambar 3. 8
terlihat dengan jelas bahwa, jika kita lanjutkan
memutar garis l searah jarum jam, pada akhirnya
garis l dan m akan saling tegak lurus, dan ini akan
menjadi kenyataan ketika sudut 1dan 2 kongruen.

Teorema 3.9
Jika dua garis berpotongan membentuk sudut berdekatan yang kongruen,
maka garis-garisnya saling tegak lurus.

Penyelesaian:
Sebelum membuktikan teorema yang diagramnya tidak diberikan, kita harus:
1. Identifikasi apa yang diketahui dari informasi yang terkandung “kalimat jika”
dari pernyataan teorema.
2. Identifikasi apa yang harus dibuktikan dari hubungan yang diusulkan dalam
"kalimat maka" dari teorema.
3. Gunakan informasi yang diperoleh pada langkah 1 dan 2 untuk menggambar
diagram yang tepat.
4. Mengatur pikiran dengan merencanakan urutan laporan yang harus diikuti
dalam kemajuan yang logis dari yang diketahuiuntuk kesimpulan akhir.
5. Menulis bukti formal.

Diketahui: Garis l dan m berpotongan di titik k,


∡1 ≅ ∡2.
Buktikan: 𝑙 ⊥ 𝑚.
Penyelesaian:
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
1. Garis l dan m berpotongan pada titik 1. Diketahui.
k, maka ∡1 ≅ ∡2
2. ∡1 bersuplemen dengan ∡2 2. Jika sisi luar dari pasangan sudut
yang berdekatan membentuk garis
lurus, maka sudut saling
bersuplemen.
3. ∡1 adalah sudut siku-siku 3. Jika dua sudut kongruen dan
bersuplemen, maka masing-masing
sudut adalah sudut siku-siku.
4. Jika dua garis berpotongan
4. 𝑙 ⊥ 𝑚 membentuk sudut siku-siku, maka
garis tersebut adalah tegak lurus.
(berdasarkan definisi tegak lurus).

Bukti dalam bentuk lain:


Diketahui garis l dan m berpotongan di titik k, ∡1 ≅ ∡2
Akan dibuktikan 𝑙 ⊥ 𝑚
Karena garis l dan m berpotongan pada titik k, maka ∡1 ≅ ∡2.
Karena ∡1 dan ∡2 berdekatan dan membentuk garis lurus maka ∡1 bersuplemen
dengan ∡2.
Karena ∡1 ≅ ∡2 dan bersuplemen, maka ∡1 adalah sudut siku-siku.
Karena garis l dan m berpotongan membentuk sudut siku-siku, maka 𝑙 ⊥ 𝑚.

UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA DUA GARIS TEGAK


LURUS:

 Tunjukkanbahwagaris-garisberpotonganmembentuksudutsiku-siku.
 Tunjukkanbahwagaris-
garisberpotonganmembentukpasangansudutberdekatanyang kongruen
(Teorema 3.9).

SOAL DAN PEMBAHASAN

15. Diketahui: ̅̅̅̅


𝐵𝐷membagi dua ∡𝐴𝐵𝐶.
Buktikan: ∡1 ≅ ∡2.

Penyelesaian:
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
1. ̅̅̅̅
𝐵𝐷membagi dua ∡𝐴𝐵𝐶. 1. Diketahui.
2. ∡3 ≅ ∡4. 2. Garis bagi membagi sudut
menjadi dua sudut yang
kongruen.
3. ∡3 bersuplemen dengan ∡1, 3. Jika sisi luar dari pasangan sudut
∡4 bersuplemen dengan ∡2. yang berdekatan membentuk
garis lurus, maka sudut saling
bersuplemen.
4. ∡1 ≅ ∡2. 4. Jika dua sudut saling
bersuplemen dengan pasangan
sudut yang kongruen, maka
sudut-sudut itu kongruen.
Bukti dalam bentuk lain:
Diketahui ̅̅̅̅
𝐵𝐷membagi dua ∡𝐴𝐵𝐶.
Akan ditunjukkan ∡1 ≅ ∡2.
Karena ̅̅̅̅
𝐵𝐷 membagi dua ∡𝐴𝐵𝐶, maka ∡3 ≅ ∡4.
Karena ∡3 dan ∡1 berdekatan dan membentuk garis lurus maka ∡3
bersuplemen dengan ∡1.
Karena ∡4 dan ∡2 berdekatan dan membentuk garis lurus maka ∡4
bersuplemen dengan ∡2.
Karena ∡1 dan ∡2 bersuplemen dengan pasangan sudut yang kongruen, maka
∡1 ≅ ∡2.

16. Diketahui: ∡3 berkomplemen dengan ∡1.


∡4 berkomplemen dengan ∡2.
Buktikan: ∡3 ≅ ∡4.
Penyelesaian:
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
1. ∡3 berkomplemen dengan ∡1, dan 1. Diketahui.
∡4 berkomplemen dengan ∡2.
2. ∡1 ≅ ∡2. 2. Sudut bertolak belakang adalah
kongruen.
3. ∡3 ≅ ∡4. 3. Jika dua sudut saling
berkomplemen dengan pasangan
sudut yang kongruen, maka sudut-
sudut itu kongruen.

Bukti dalam bentuk lain:


Diketahui ∡3 berkomplemen dengan ∡1, dan ∡4 berkomplemen dengan ∡2.
Akan ditunjukkan ∡3 ≅ ∡4.
Karena ∡1 bertolak belakang dengan ∡2, maka ∡1 ≅ ∡2.
Karena ∡3 dan ∡4 berkomplemen dengan pasangan sudut yang kongruen,
maka ∡3 ≅ ∡4.

17. Diketahui: ̅̅̅̅ 𝐵𝐷, ̅̅̅̅


𝐴𝐵 ⊥ ̅̅̅̅ 𝐶𝐷 ⊥ ̅̅̅̅
𝐵𝐷, ∡2 ≅ ∡4.
Buktikan: ∡1 ≅ ∡3.

Penyelesaian:
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
1. 𝐴𝐵 ⊥ 𝐵𝐷 . 1. Diketahui.
2. ∡𝐴𝐵𝐷 adalah sudut siku-siku. 2. Garis tegak lurus berpotongan
membentuk sudut siku-siku.
3. m∡𝐴𝐵𝐷 = 90. 3. Sudut siku-siku berukuran 90.
4. m∡𝐴𝐵𝐷 = m∡1 + m∡2. 4. Postulat penjumlahan sudut.
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
5. 𝐶𝐷 ⊥ 𝐵𝐷. 5. Diketahui.
6. ∡𝐶𝐷𝐵 adalah sudut siku-siku. 6. Garis tegak lurus berpotongan
membentuk sudut siku-siku.
7. m∡𝐶𝐷𝐵 = 90. 7. Sudut siku-siku berukuran 90.
8. m∡𝐶𝐷𝐵 = m∡3 + m∡4. 8. Postulat penjumlahan sudut.
9. ∡2 ≅ ∡4. 9. Diketahui.
10. ∡1 berkomplemen dengan ∡2, 10. Jika sisi luar pasangan sudut
dan∡3 berkomplemen dengan ∡4. yang berdekatan membentuk
garis tegak lurus maka sudut-
sudut-sudut tersebut
berkomplemen.
11. ∡1 ≅ ∡3. 11. Jika dua sudut saling
berkomplemen dengan pasangan
sudut yang kongruen, maka
sudut-sudut itu kongruen.

Bukti dalam bentuk lain:


̅̅̅̅ ⊥ 𝐵𝐷
Diketahui 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ ⊥ 𝐵𝐷
̅̅̅̅, 𝐶𝐷 ̅̅̅̅, ∡2 ≅ ∡4.
Akan ditunjukkan ∡1 ≅ ∡3.
Karena ̅̅̅̅
𝐴𝐵 ⊥ ̅̅̅̅
𝐵𝐷, maka ∡𝐴𝐵𝐷 adalah sudut siku-siku.
Karena ∡𝐴𝐵𝐷 adalah sudut siku-siku, makam∡𝐴𝐵𝐷 = 90.
Dengan menggunakan postulat penjumlahan sudut, makam∡𝐴𝐵𝐷 = m∡1 +
m∡2.
̅̅̅̅ ⊥ 𝐵𝐷
Karena 𝐶𝐷 ̅̅̅̅, maka ∡𝐶𝐷𝐵 adalah sudut siku-siku.
Karena ∡𝐶𝐷𝐵 adalah sudut siku-siku, maka m∡𝐶𝐷𝐵 = 90.
Dengan menggunakan postulat penjumlahan sudut, makam∡𝐶𝐷𝐵 = m∡3 +
m∡4.
Karena ∡1 dan ∡2 berdekatan dan membentuk garis tegak lurus, maka ∡1
berkomplemen dengan ∡2.
Karena ∡3 dan ∡4 berdekatan dan membentuk garis tegak lurus, maka ∡3
berkomplemen dengan ∡4.
Karena ∡1 dan ∡3 berkomplemen dengan pasangan sudut yang kongruen,
maka ∡1 ≅ ∡3.

18. Diketahui: ̅̅̅̅


𝐾𝐿 ⊥ ̅̅̅̅
𝐽𝑀.
̅̅̅̅ membagi dua ∡𝑃𝐿𝑄.
𝐾𝐿
Buktikan: ∡1 ≅ ∡4.

Penyelesaian:
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
1. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐾𝐿 ⊥ 𝐽𝑀 . 1. Diketahui.
2. ∡𝐾𝐿𝐽 dan ∡𝐾𝐿𝑀 adalah sudut 2. Perpotongan garis tegak lurus
siku-siku. membentuk sudut siku-siku.
3. m∡𝐾𝐿𝐽 = 90 dan m∡𝐾𝐿𝑀 = 90. 3. Sudut siku-siku berukuran 90.
4. m∡𝐾𝐿𝐽 = m∡1 + m∡2, dan 4. Postulat penjumlahan sudut.
m∡𝐾𝐿𝑀 = m∡3 + m∡4.
5. ∡1 berkomplemen dengan ∡2, dan 5. Jika sisi luar pasangan sudut yang
∡3 berkomplemen dengan ∡4. berdekatan membentuk garis
tegak lurus maka sudut-sudut-
sudut tersebut berkomplemen.
6. ̅̅̅̅
𝐾𝐿 membagi dua ∡𝑃𝐿𝑄. 6. Diketahui.
7. ∡2 ≅ ∡3. 7. Garis bagi membagi sudut
menjadi dua sudut yang kongruen.
8. ∡1 ≅ ∡4. 8. Jika dua sudut saling
berkomplemen dengan pasangan
sudut yang kongruen, maka sudut-
sudut itu kongruen.

Bukti dalam bentuk lain:


Diketahui ̅̅̅̅
𝐾𝐿 ⊥ ̅̅̅̅
𝐽𝑀, dan ̅̅̅̅
𝐾𝐿 membagi dua ∡𝑃𝐿𝑄.
Akan ditunjukkan ∡1 ≅ ∡4.
̅̅̅̅ ⊥ ̅̅̅̅
Karena𝐾𝐿 𝐽𝑀, maka ∡𝐾𝐿𝐽 dan ∡𝐾𝐿𝑀 adalah sudut siku-siku.
Karena ∡𝐾𝐿𝐽 dan ∡𝐾𝐿𝑀 adalah sudut siku-siku, maka m∡𝐾𝐿𝐽 = 90 dan
m∡𝐾𝐿𝑀 = 90.
Dengan postulat penjumlahan sudut, maka m∡𝐾𝐿𝐽 = m∡1 + m∡2, dan
m∡𝐾𝐿𝑀 = m∡3 + m∡4.
Karena ∡1 dan ∡2 berdekatan dan membentuk garis tegak lurus, maka ∡1
berkomplemen dengan ∡2.
Karena ∡3 dan ∡4 berdekatan dan membentuk garis tegak lurus, maka ∡3
berkomplemen dengan ∡4.
Karena ̅̅̅̅
𝐾𝐿 membagi dua ∡𝑃𝐿𝑄, maka ∡2 ≅ ∡3.
Karena ∡1 dan ∡4 berkomplemen dengan pasangan sudut yang kongruen,
maka ∡1 ≅ ∡4.

19. Diketahui: ̅̅̅̅̅


𝑁𝑊 ⊥ ̅̅̅̅̅
𝑊𝑇,
̅̅̅̅̅ ⊥ 𝑁𝑇
𝑊𝐵 ̅̅̅̅,
∡4 ≅ ∡6.
Buktikan: ∡2 ≅ ∡5.
Penyelesaian:
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
1. 𝑁𝑊 ⊥ 𝑊𝑇. 1. Diketahui.
2. ∡𝑁𝑊𝑇 adalah sudut siku-siku. 2. Perpotongan garis tegak lurus
membentuk sudut siku-siku.
3. m∡𝑁𝑊𝑇 = 90. 3. Sudut siku-siku berukuran 90.
4. m∡𝑁𝑊𝑇 = m∡5 + m∡6. 4. Postulat penjumlahan sudut.
5. m∡5 + m∡6 = 90. 5. Substitusi.
6. ∡𝟓 berkomplemen dengan ∡𝟔. 6. Jumlah kedua ukuran sudutnya
90, maka sudut-sudut itu
berkomplemen.
̅̅̅̅̅ ⊥ 𝑁𝑇
7. 𝑊𝐵 ̅̅̅̅. 7. Diketahui.
8. ∡𝑇𝐵𝑊 adalah sudut siku-siku. 8. Perpotongan garis tegak lurus
membentuk sudut siku-siku.
9. m∡𝑇𝐵𝑊 = 90. 9. Sudut siku-siku berukuran 90.
10. m∡𝑇𝐵𝑊 = m∡2 + m∡3. 10. Postulat penjumlahan sudut.
11. m∡2 + m∡3 = 90. 11. Substitusi.
12. ∡3 ≅ ∡4. 12. Sudut bertolak belakang adalah
kongruen.
13. ∡3 = ∡4. 13. Sudut-sudut yang kongruen
mempunyai ukuran yang sama.
14. m∡2 + m∡4 = 90. 14. Substitusi.
15. ∡𝟐 berkomplemen dengan ∡𝟒. 15. Jumlah kedua ukuran sudutnya
90, maka sudut-sudut itu
berkomplemen.
16. ∡𝟒 ≅ ∡𝟔. 16. Diketahui.
17. ∡2 ≅ ∡5 17. Jika dua sudut saling
berkomplemen dengan pasangan
sudut yang kongruen, maka sudut
itu kongruen.

Bukti dalam bentuk lain:


Diketahui ̅̅̅̅̅
𝑁𝑊 ⊥ ̅̅̅̅̅
𝑊𝑇,𝑊𝐵̅̅̅̅̅ ⊥ ̅̅̅̅
𝑁𝑇, ∡4 ≅ ∡6.
Akan ditunjukkan ∡2 ≅ ∡5.
̅̅̅̅̅ ⊥ 𝑊𝑇
Karena 𝑁𝑊 ̅̅̅̅̅, maka ∡𝑁𝑊𝑇 adalah sudut siku-siku.
Karena ∡𝑁𝑊𝑇 adalah sudut siku-siku, maka m∡𝑁𝑊𝑇 = 90.
Dengan menggunakan postulat penjumlahan sudut, maka m∡𝑁𝑊𝑇 = m∡5 +
m∡6, sehingga m∡5 + m∡6 = 90.
Karena m∡5 + m∡6 = 90, maka menurut definisi sudut komplemen ∡5
berkomplemen dengan ∡6.
̅̅̅̅̅ ⊥ 𝑁𝑇
Karena 𝑊𝐵 ̅̅̅̅, maka ∡𝑇𝐵𝑊 adalah sudut siku-siku.
Karena ∡𝑇𝐵𝑊 adalah sudut siku-siku, maka m∡𝑇𝐵𝑊 = 90.
Dengan menggunakan postulat penjumlahan sudut, maka m∡𝑇𝐵𝑊 = m∡2 +
m∡3, sehingga m∡2 + m∡3 = 90.
Karena ∡3 bertolak belakang dengan ∡4, maka ∡3 ≅ ∡4.
Karena ∡3 ≅ ∡4, maka ∡3 = ∡4.
Dengan cara subsitusi, maka m∡2 + m∡4 = 90.
Karena m∡2 + m∡4 = 90, maka menurut definisi sudut komplemen ∡2
berkomplemen dengan ∡4.
Karena ∡2 dan ∡5 berkomplemen dengan pasangan sudut yang kongruen,
maka ∡2 ≅ ∡5.

20. Diketahui: ̅̅̅̅̅membagi dua ∡𝐸𝑇𝐼.


𝑀𝑇
̅̅̅ ̅̅̅, ̅̅̅̅
𝐾𝐼 ⊥ 𝑇𝐼 𝐾𝐸 ⊥ ̅̅̅̅
𝑇𝐸.
∡3 ≅ ∡1, ∡5 ≅ ∡2.
Buktikan: ∡4 ≅ ∡6.

Penyelesaian:
Bukti dalam tabel:
Pernyataan Alasan
̅̅̅̅̅
1. 𝑀𝑇membagi dua ∡𝐸𝑇𝐼. 1. Diketahui.
2. ∡𝟏 ≅ ∡𝟐. 2. Garis bagi membagi sudut
menjadi dua sudut yang
kongruen.
3. ̅̅̅ ̅̅̅
𝐾𝐼 ⊥ 𝑇𝐼 3. Diketahui.
4. ∡𝐾𝐼𝑇 adalah sudut siku-siku. 4. Perpotongan garis tegak lurus
membentuk sudut siku-siku.
5. m∡𝐾𝐼𝑇 = 90. 5. Sudut siku-siku berukuran 90.
6. m∡𝐾𝐼𝑇 = m∡3 + m∡4. 6. Postulat penjumlahan sudut.
7. m∡3 + m∡4 = 90. 7. Substitusi.
8. ∡3 ≅ ∡1. 8. Diketahui.
9. ∡3 = ∡1. 9. Sudut-sudut yang kongruen
mempunyai ukuran yang sama.
10. m∡1 + m∡4 = 90. 10. Substitusi.
11. ∡𝟏 berkomplemen dengan ∡𝟒. 11. Jumlah kedua ukuran sudutnya
90, maka sudut-sudut itu
berkomplemen.
̅̅̅̅ ⊥ 𝑇𝐸
12. 𝐾𝐸 ̅̅̅̅ 12. Diketahui.
13. ∡𝐾𝐸𝑇 adalah sudut siku-siku. 13. Perpotongan garis tegak lurus
membentuk sudut siku-siku.
14. m∡𝐾𝐸𝑇 = 90. 14. Sudut siku-siku berukuran 90.
15. m∡𝐾𝐸𝑇 = m∡5 + m∡6. 15. Postulat penjumlahan sudut.
16. m∡5 + m∡6 = 90. 16. Substitusi.
17. ∡5 ≅ ∡2. 17. Diketahui.
18. ∡5 = ∡2. 18. Sudut-sudut yang kongruen
mempunyai ukuran yang sama.
19. Substitusi.
19. m∡2 + m∡6 = 90.
20. Jumlah kedua ukuran sudutnya
20. ∡𝟐 berkomplemen dengan ∡𝟔.
90, maka sudut-sudut itu
berkomplemen.
21. Jika dua sudut saling
21. ∡4 ≅ ∡6.
berkomplemen dengan pasangan
sudut yang kongruen, maka sudut
itu kongruen.

Bukti dalam bentuk lain:


Diketahui ̅̅̅̅̅ ̅̅̅ ⊥ 𝑇𝐼
𝑀𝑇membagi dua ∡𝐸𝑇𝐼,𝐾𝐼 ̅̅̅ , ̅̅̅̅
𝐾𝐸 ⊥ ̅̅̅̅
𝑇𝐸, ∡3 ≅ ∡1, ∡5 ≅ ∡2.
Akan ditunjukkan ∡4 ≅ ∡6.
̅̅̅̅̅membagi dua ∡𝐸𝑇𝐼, maka ∡1 ≅ ∡2.
Karena 𝑀𝑇
Karena ̅̅̅ ̅̅̅, maka ∡𝐾𝐼𝑇 adalah sudut siku-siku.
𝐾𝐼 ⊥ 𝑇𝐼
Karena ∡𝐾𝐼𝑇 adalah sudut siku-siku, maka m∡𝐾𝐼𝑇 = 90.
Dengan postulat penjumlahan sudut, maka m∡𝐾𝐼𝑇 = m∡3 + m∡4, sehingga
m∡3 + m∡4 = 90.
Karena ∡3 ≅ ∡1, maka ∡3 = ∡1.
Dengan cara substitusi, maka m∡1 + m∡4 = 90.
Karena m∡1 + m∡4 = 90, maka menurut definisi sudut komplemen ∡1
berkomplemen dengan ∡4.
Karena ̅̅̅̅
𝐾𝐸 ⊥ ̅̅̅̅
𝑇𝐸 , maka ∡𝐾𝐸𝑇 adalah sudut siku-siku.
Karena ∡𝐾𝐸𝑇 adalah sudut siku-siku, maka m∡𝐾𝐸𝑇 = 90.
Dengan postulat penjumlahan sudut, maka m∡𝐾𝐸𝑇 = m∡5 + m∡6,
sehingga m∡5 + m∡6 = 90.
Karena ∡5 ≅ ∡2, maka ∡5 = ∡2.
Dengan cara substitusi, maka m∡2 + m∡6 = 90.
Karena m∡2 + m∡6 = 90, maka menurut definisi sudut komplemen ∡2
berkomplemen dengan ∡6.
Karena ∡4 dan ∡6 berkomplemen dengan pasangan sudut yang kongruen,
maka ∡4 ≅ ∡6.

Anda mungkin juga menyukai