Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR MATEMATIKA

Penerapan Teori Graf Dalam Menentukan Rute Terpendek Menuju


Kampus B UIN Raden Fatah Palembang Dengan
Algoritma Bellman-Ford Berbasis Android

Oleh
Nama: Septia Ayu Lestari
NIM: 2030206063

Dosen Pembimbing:
Retni Paradesa, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2023
PENERAPAN TEORI GRAF DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK
MENUJU KAMPUS B UIN RADEN FATAH PALEMBANG DENGAN
ALGORITMA BELLLMAN-FORD BERBASIS ANDROID

Septia Ayu Lestari


septia.ayu.lestari06@gmail.com

Retni Paradesa, M.Pd


retniparadesa_uin@radenfatah.ac.id

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

ABSTRAK
Setiap manusia ingin sampai ketujuan dengan tepat waktu. Tetapi, sering kali kemacetan
menyebabkan keinginan manusia terhambat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk
menanggulangi masalah tersebut yaitu dengan mengetahui jarak tempuh minimum untuk
mencapai suatu tempat. Adapaun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari rute
terpendek dari lokasi tempat tinggal peneliti menuju kampus B UIN Raden Fatah
Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh menggunakan Algoritma Bellman-Ford.
Pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil
penelitian, untuk rute terpendek dari lokasi tempat tinggal peneliti menuju kampus B
UIN Raden Fatah Palembang dengan menggunakan perhitungan secara manual adalah
melalui Jl. Siaran - Jl. Residen Abdul Rozak - Jl. R.E Martadinata - Jembatan Musi IV -
Jl. Jendral Ahmad Yani dan berakhir di Jl. Gub. H. Bastari, dimana jarak tempuh yang
digunakan sebesar 12,2 km. Sedangkan untuk rute melalui Jl MP. Mangkunegara - Jl.
Veteran - Jl. Gub. H. Bastari memiliki jarak tempuh sebesar 12,3 km. Sedangkan untuk
perhitungan algoritma Bellma-Ford dngan menggunakan aplikasi Matlab, label
perhitungannya hanya sampai pada label 3 atau iterasi ketiga, karena pada aplikasi
MATLAB memiliki batas indeks maksimal 5. Pada label 0 sampai label 3 memiliki angka
yang sama dengan hasil iterasi yang dilakukan dengan cara manual.

Kata Kunci: Rute Terpendek, Algoritma Bellman-Ford, Google Maps.


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kota Palembang memiliki
beberapa perguruan tinggi, baik yang tingkat negeri maupun swasta. Salah
satunya yaitu UIN Raden Fatah Palembang yang memiliki 2 (dua) gedung
kampus dilokasi yang berbeda. Untuk kampus A berada di Jl. Prof. K.H. Zainal
Abidin Fikri KM. 3,5. Kota Palembang. Sedangkan kampus B berada di Jalan
Gubernur H.A Bastari Jakabaring Kota Palembang. Karena jarak kampus B
yang lumayan jauh bagi mahasiswa yang tinggal di bagian ilir tepatnya di
daerah Sako Kenten tentu membuat para mahasiswa mencari lintasan terpendek
untuk menuju ke kampus B UIN Raden Fatah Palembang agar memiliki waktu
yang efisien dan datang tepat waktu ketika sedang ada jam perkuliahan.
Pencarian lintasan terpendek merupakan suatu permasalahan untuk menemukan
sebuah jalur antara dua node dengan jumlah bobot minimal. Pada kasus
pencarian lintasan terpendek antara dua lokasi yang berbeda dalam sebuah peta,
node akan merepresentasikan lokasi pada peta dan bobot merepresentasikan
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan antara dua lokasi tersebut.
Dalam kehidupan ini permasalahan pencarian lintasan terpendek merupakan
sebuah kajian yang banyak dibahas dan dipelajari sejak akhir tahun 1950
(Purwananto, 2005). Hal ini akan sangat berguna untuk diimplementasikan pada
beberapa kasus yang membutuhkan tingkat efisiensi waktu tinggi seperti
pengiriman barang, pencarian lokasi, dan sebagainya. Dengan memperoleh
lintasan terpendek antara dua lokasi, maka tingkat efisiensi waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan perjalanan antara dua lokasi tersebut akan semakin
baik.
Untuk mengatasi permasalahan diatas maka dibutuhkan suatu analisa
untuk menentukan jalur terpendek yang akan dilalui oleh mahasiswa yang
tinggal di daerah Sako Kenten menuju kampus B UIN Raden Fatah Palembang.
Dalam mendukung penentuan jalur tersebut maka dipilih menggunakan
algoritma Bellman-Ford. Algoritma Bellman-Ford adalah algoritma untuk
menghitung jarak terpendek (dari satu sumber) pada sebuah graf berbobot,
maksudnya dari satu sumber ialah bahwa ia menghitung semua jarak terpendek
yang berawal dari satu titik node (Rizqiani, 2018). Manfaat dari algoritma
Bellman-Ford yaitu dapat membantu kita menentukan rute atau jarak terdekat
untuk sampai dilokasi tujuan. Adapaun kegunaan dari algoritma Bellman-Ford
yaitu untuk mengetahui rute terpendek dari titik awal ke titik tujuan agar
memiliki tingkat waktu yang efisien untuk sampai ke titik tujuan tersebut.
Penelitian terkait yang telah dijadikan dalam bentuk jurnal oleh Paska
Marto Hasugian yang berjudul “Analisa Dan Implementasi Algoritma Bellman-
Ford Dalam Mnentukan Jalur Terpendek Pengantaran Barang Dalam Kota”.
Pada penelitian tersebut disimpulkan bahwa Algoritma Bellman-Ford salah satu
algoritma yang dapat digunakan untuk melakukan proses pencarian. Bellman-
Ford dapat mencari jalur serta menghitung jalur dengan cara paralel, dalam arti
masing-masing simpul dapat melakukan setiap prosesnya secara bersamaan
dalam satu waktu (multiproses).
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk menulis makalah yang
berjudul “Penerapan Teori Graf Dalam Menentukan Rute Terpendek Menuju
Kampus B UIN Raden Fatah Palembang Dengan Algoritma Bellman-Ford
berbasis android” dimana pada penelitian ini peneliti menggunakan Google
Maps dan MATLAB berbasis android. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui lintasan terpendek dari daerah Sako Kenten dikawasan
Perumahan Griya Sako Permai menuju kampus B UIN Raden Fatah Palembang
agar memiliki waktu yang efisien dan datang tepat waktu ketika sedang ada jam
perkuliahan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam
memahami Algoritma Bellman-Ford dan cara menentukan rute terpendek untuk
menuju ke kampus B UIN Raden Fatah Palembang dengan algoritma Bellman-
Ford.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari
makalah ini yaitu:
1. Bagaimana proses pencarian rute terpendek dari daerah Sako kawasan
Perumahan Griya Sako Permai menuju kampus B UIN Raden Fatah
Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh dengan menggunakan
perhitungan secara manual?
2. Bagaimana proses pencarian rute terpendek dari daerah Sako kawasan
Perumahan Griya Sako Permai menuju kampus B UIN Raden Fatah
Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh dengan menggunakan
perhitungan pada MATLAB berbasis android?
3. Rute mana yang merupakan jalur terpendek dari daerah Sako Kenten
kawasan Perumahan Griya Sako Permai menuju kampus B UIN Raden
Fatah Palembang ?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah adalah untuk menghindari memperluas makna, membuat
penelitian lebih terarah, dan mendorong diskusi untuk mencapai tujuan penelitian.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan elemen array yang muncul pada hasil output yaitu maksimal 5
indeks.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui proses pencarian rute terpendek dari daerah Sako
kawasan Perumahan Griya Sako Permai menuju kampus B UIN Raden
Fatah Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh dengan menggunakan
perhitungan secara manual?
2. Untuk mengetahui proses pencarian rute terpendek dari daerah Sako
kawasan Perumahan Griya Sako Permai menuju kampus B UIN Raden
Fatah Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh dengan menggunakan
perhitungan pada MATLAB berbasis android?
3. Untuk mengetahui Rute mana yang merupakan jalur terpendek dari daerah
Sako Kenten kawasan Perumahan Griya Sako Permai menuju kampus B
UIN Raden Fatah Palembang

1.5 Manfaat
Adapun manfaat dalam penelitian ini antara lain:
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai matematika
diskrit khususnya mencari rute terpendek menuju kampus B UIN Raden Fatah
Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh menggunakan Algoritma
Bellman-Ford berbasis android serta membantu peneliti dalam mencari rute
terpendek menuju kampus B UIN Raden Fatah Palembang.
b. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan membangkitkan rasa ingin tahu terhadap
pengaplikasian matematika diskrit dalam mencari rute terpendek menuju
kampus B UIN Raden Fatah Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh
menggunakan Algoritma Bellman-Ford serta sebagai bahan pengembangan
dan referensi bagi pembaca yang akan melakukan penelitian serupa.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Graf
Teori graf merupakan cabang matematika yang mempelajari konsep, jenis, dan
sifat graf (Tenia, 2019). Graf yang dimaksud dalam teori graf berbeda dengan
“grafik”. Gambar dalam teori graf adalah kumpulan objek yang
direpresentasikan sebagai simpul atau node, dengan garis yang menghubungkan
simpul tertentu.
Menurut sejarahnya, teori graf pertama kali dikembangkan oleh seorang
matematikawan Swiss bernama Leonhard Euler (1736). Teori ini didasarkan
pada masalah jembatan Königsberg. Kota Königsberg memiliki empat daratan
yang dihubungkan oleh tujuh jembatan.

Gambar 2.1 Peta Kota Königsberg Kuno

Saat itu, ada pertanyaan di masyarakat, jika seseorang berjalan keliling kota,
apakah semua jembatan akan melintas sekaligus? Euler telah berhasil
memecahkan masalah ini. Euler memperkenalkan orbit dan sirkuit Euler
melalui matematika. Metode Euler adalah metode yang melewati setiap sisi graf
tepat satu kali. Jika jalur kembali ke titik awalnya, jalur tertutup atau loop yang
disebut sirkuit Euler terbentuk. Dari perspektif ini, Euler menyimpulkan bahwa
perjalanan itu tidak mungkin (Hopkins, 2009).
Gambar 2.2. Graf Yang Merepresentasikan Jembatan Königsberg

 Jenis-Jenis Graf
Secara umum, graf dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Graf tidak terarah
Graf tidak terarah berarti graf dengan tepi yang tidak diarahkan. Pada
gambar ini, deretan pasang simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak
termasuk.
2. Graf terarah
Graf terarah adalah graf yang setiap sisinya berorientasi dan tidak ada sisi
di antara dua simpul.

2.2 Lintasan Terpendek


Lintasan terpendek adalah lintasan terpendek yang diperlukan untuk pergi dari
satu tempat ke tempat lain (Annisa, 2017). Persyaratan minimum dapat dilihat
menggunakan graf. Graf yang digunakan untuk mencari lintasan terpendek
adalah graf berbobot, yaitu graf dengan sisi signifikan atau berbobot. Berat di
kedua sisi gambar dapat mewakili jarak ke kota, waktu pengiriman pesan, biaya
konstruksi, dll. Ada banyak masalah dengan lintasan terpendek, misalnya:
a. Lintasan terpendek antara dua buah simpul,
b. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul,
c. Lintasan terpendek dari simpul tertentu dengan simpul yang lain, dan
d. Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul
tertentu.
Misalkan G adalah suatu graf, untuk v dan w adalah titik dalam G. suatu
Walk dari v ke w adalah barisan titik dan sisi secara berselang-selingdiawali
dari titik v dan diakhiri pada titik w. Walk dengan panjang n dari v ke w
ditulis : v0 e1 v1 e2v2 ... vn-2 en vn dengn v0 = v: vn = w; vi-1 dan vi adalah
titik-titik ujung sisi ei .Lintasan dengan panjang n dari v ke w adalah walk dari
v ke w yang semua sisinya berbeda. Lintasan dari v ke w dituliskan
sebagai v = v0 e1 v1 e2 v2 ... vn-1en vn = w dengan ei ≠ ejuntuk i≠ j. Penulisan
berikutnya akan dipergunakan notasi v1 v1, A = {v1 v2, v2 v3, ..... } (kamayudi,
2007).

2.3 Algoritma Bellman-Ford Berbasis Android


Algoritma Bellman-Ford dikembangkan oleh Richard Bellman and Lester
Ford, Jr. Algoritma Bellman-Ford merupakan algoritma untuk menghitung
jarak terpendek (dari satu sumber) pada sebuah digraf berbobot. Maksudnya dari
satu sumber ialah bahwa ia menghitung semua jarak terpendek yang berawal
dari satu titik node. Algoritma Dijkstra dapat lebih cepat mencari hal yang sama
dengan syarat tidak ada sisi (edge) yang berbobot negatif. Maka Algoritma
Bellman-Ford hanya digunakan jika ada sisi berbobot negatif. Berikut algoritma
Bellman-Ford
1. INITIALIZE-SINGLE-SOURCE (G, s)
2. for each vertex i = 1 to V[G] -1 do
3. for each edge (u, v) in E[G] do
4. RELAX (u, v, w)
5. For each edge (u, v) in E[G] do
6. if d[u] + w(u, v) < d[v] then
7. return FALSE
8. return TRUE
Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan lintasan terpendek menggunakan
algoritma Bellman-ford adalah:
a) Tentukan asal dan catat semua titik dan tepi.
b) Berikan asal nilai sama dengan nol dan titik lainnya nilai sama dengan tak
terhingga.
c) Mulai ulangi semua titik yang tersedia, mulai dari titik asal.
Menentukan rute terpendek dengan Algoritma Bellman-Ford dapat
dilakukan dengan menggunakan MATLAB berbasis android. Dikatakan
MATLAB berbasis android dikarenakan MATLAB bisa kita dapatkan pada
aplikasi Play Store yang ada di android. MATLAB (Matrix Laboratory)
merupakan perangkat lunak berbasis matriks untuk pemrograman, analisis, dan
perhitungan teknik dan matematis (Nasarrudin & Yunida, 2022). Pada awalnya,
MATLAB ditujukan sesuai dengan namanya, yaitu untuk menangani berbagai
operasi matriks dan vector menggunakan rutin-rutin dan library Linpack dan
Eispack. Dan saat ini, MATLAB telah menggabungkan pula rutin-rutin dari
library Linpack dan Blas yang lebih efisien dalam menangani operasi matriks
dan vector (Naba, 2009). Adapun menurut Dinda,dkk (Pratiwi, dkk, 2020)
kelebihan-kelebihan yang dimiliki MATLAB yaitu sebagai berikut:
1. MATLAB sangat handal untuk komputasi yang terkait dengan array atau
matriks.
2. Platform yang berdiri sendiri
3. Memiliki fungsi-fungsi bawaan (Predefined Function)
4. Memiliki perangkat yang berdiri sendiri untuk menampilkan gambar atau
grafik
5. Mmemiliki GUI (Grapicl User Interface)

Sedangkan untuk kekurangan MATLAB yaitu:


1. Apabila kita menginginkan output perhitungan tidak ditampilkan, namun
hanya disimpan dalam memory, maka tambahan tanda semicolon di akhir
perintah (Pratiwi,dkk, 2020).
2. Tidak dapat menggunakan angka desimal untuk satuan kilometer (KM).
Maka, ketika kita akan memasukkan angka tersebut harus dijadikan satuan
meter.

2.4 Global Positioning System (GPS)


Kepanjangan GPS adalah Global Positioning System, sistem navigasi yang
menggunakan teknologi satelit dan dapat menerima sinyal satelit. Deskripsi
GPS di situs web Garmin.co.id menyebutkan Global Positioning System (GPS)
adalah sistem navigasi berbasis satelit yang terdiri dari jaringan 24 satelit 15
yang mengorbit Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Ada 5 langkah
caranya GPS berfungsi:
1. Perhitungan “triangulasi” menggunakan satelit.
2. Untuk perhitungan triangulasi, GPS menggunakan waktu tempuh sinyal
radio untuk mengukur jarak.
3. Untuk mengukur waktu tempuh diperlukan GPS yang membutuhkan
ketelitian tinggi.
4. Untuk menghitung jarak, kita perlu menentukan posisi dan ketinggian orbit
satelit.
5. Akhirnya, harus mengatur penundaan udara waktu perjalanan sampai diterima
oleh pembeli.
GPS dulu. Itu digunakan untuk penggunaan militer, tetapi pada 1980-
an pemerintah mengubah sistem untuk penggunaan sipil. GPS bekerja 24 jam
sehari, di mana saja di dunia.
Ekadinata mengatakan segmen satelit tersebut memiliki 24 satelit luar
angkasa (21 aktif dan 3 dorman) yang mengorbit pada ketinggian 19.300
kilometer di atas permukaan bumi. Jaringan satelit ini disebut konstelasi GPS.
Ketinggian ini diperlukan agar satelit dapat menjangkau area yang cukup luas.
Satelit ditempatkan di luar angkasa agar pengguna di Bumi dapat menerima
setidaknya empat saluran radio secara bersamaan.

2.5 Google Maps


Google Maps adalah aplikasi peta online gratis dari Google. Google Maps
dapat diakses menggunakan browser internet atau telepon genggam. Anda dapat
menggunakan Google Maps untuk menemukan area yang sebelumnya tidak
dikenal.
Baru-baru ini, Google mengumumkan Maps GL baru fitur bawaan di Google
Maps. Menurut Google, mereka dibangun kembali oleh Google Maps dari awal.
Peta yang ditingkatkan ini memiliki kinerja yang lebih baik, tampilan 3D yang
lebih baik, transisi gambar Rotasi tampilan 45°, akses mudah ke Street View dan
Lagi.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus. Pada
penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data berupa jarak
yang akan di tempuh peneliti untuk menuju ke Kampus B UIN Raden Fatah
Palembang melalui dua jalur yang di dapatkan pada google maps. Kemudian
peneliti akan melakukan perhitungan dengan algoritma Bellman-Ford secara
manual dan mengimplementasikan ke dalam aplikasi MATLAB.

3.2 Tahapan Penelitian


Adapun tahapan penelitiannya yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan Verifikas Data. Menentukan titik awal lokasi (tempat
tinggal peneliti) dan titik tujuan (Kampus B UIN Raden Fatah Palembang)
pada aplikasi google maps. Kemudian memberikan simbol A untuk titik awal
lokasi dan simbol I untuk titik tujuan.
2. Pembentukan Graf. Memberikan simbol huruf pada masing-masing ruas
jalan yang dilalui. Kemudian membuat graf dari simbol-simbol yang telah
ditentukan.
3. Pemberian Bobot Nilai. Memberikan bobot nilai atau jarak pada setiap edge
yang didapatkan dari aplikasi google maps.
4. Penentuan Jalur Terpendek Dengan Perhitungan Secara Manual.
Melakukan perhitungan secara manual dengan menggunakan algoritma
Bellman-Ford.
5. Penentuan Jalur Terpendek Dengan Bantuan MATLAB berbasis
android. Mengimplementasikan algoritma Bellman-Ford ke dalam aplikasi
MATLAB dengan menggunakan bentuk matriks berordo 9x9.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang ada di lapangan (Ramdhan,
2017). Teknik pengumpulan data merupakan salah satu tahapan yang sangat
penting dalam sebuah kegiatan penelitian. Hal ini karena bertujuan untuk
memperoleh data yang valid dari variable-variabel yang akan diteliti dalam suatu
penelitian (Djaali, 2021).
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan berupa
dokumentasi yang berupa hasil dari google maps. Dokumentasi tersebut berupa
hasil screenshot peta dari tempat tinggal peneliti menuju Kampus B UIN Raden
Fatah Palembang. Adapun isi dari hasil screenshot tersebut berupa jarak antara
node satu dengan node yang lainnya.

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan metode dalam memproses data menjadi
informasi (Ramdhan, 2017). Dalam penelitian ini, analisis dilakukan dengan cara
perhitungan secara manual dengan menggunakan algoritma Bellman-Ford dan
mengimplementasikan algoritma Bellman-Ford ke dalam aplikasi MATLAB
dengan bentuk matriks yang berordo 9x9. Adapun langkah-langkah yang
digunakan untuk perhitungan secara manual dan pada MATLAB berbasis
android adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Algoritma Bellman-Ford secara manual
a. Menentukan banyaknya iterasi (Banyaknya node-1), dan
b. Melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus
M [i,v] = min( M [i-1,v] , (M [i-1,n]+ Cvn))
2. Perhitungan Algoritma Bellman-Ford pada MATLAB berbasis android
a. Menginput matriks 9x9,
b. Menentukan titik 1 sebagai titik awal,
c. Mendefinisikan semua titik, dan
d. Melakukan inisialisasi terhadap semua titik.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. Pengumpulan dan Verifikasi Data
Rute yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Perumahan
Griya Sako Permai menuju Kampus B UIN Raden Fatah Palembang yang
berada di Jakabaring. Rute ini dipilih karena saat ini peneliti sedang
menempuh pendidikan di UIN Raden Fatah Palembang dan sering
mendapatkan kelas di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang. Untuk
mendapatkan data mengenai rute tersebut, di dapatkan dari google map.
Berikut ini adalah map dari perumahan griya sako permai menuju kampus B
UIN Raden Fatah Palembang:
A

Gambar 4.1. Map Lokasi Dari Perumahan Griya Sako Permai


Ke Kampus B UIN Raden Fatah Palembang.

Titik awal ditandai dengan simpul A dan simpul akhir yaitu I sesuai
gambar 4. 1. Sebetulnya sangat banyak pilihan rute untuk menuju ke kampus
B, namun rute yang nantinya akan digunakan merupakan rute utama yang
sering peneliti tempuh untuk mencapai ke Kampus B UIN Raden Fatah
Palembang. Selanjutnya akan dijelaskan lebih rinci dalam bentuk graf
berbobot yang memuat berbagai titik simpul yang menggambarkan
persimpangan dan garis yang memuat jarak antar simpul.
Proses pengumpulan data di penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data sekunder yang didapat dari google map. Adapun data-
data yang dikumpulkan yaitu Map Lokasi Dari Perumahan Griya Sako Permai
Ke Kampus B UIN Raden Fatah Palembang.

b. Pembentukan Graf
Pembentukan graf yang akan digunakan dalam penelitian ini diambil
dari gambar yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Selanjutnya, ubah peta
menjadi graf yang memiliki simpul dan vertex. Simpul diberi label di setiap
persimpangan, dan vertex adalah panjang jalan antara simpul.

Gambar 4.2. Graf Tanpa Bobot

Gambar 4.2. merupakan gambar yang dibuat dari peta yang didapat
dari Google Map berisi graf tanpa bobot yang mengandung 9 simpul dan 9
vertex. Tabel 4.2 berisi penjelasan rinci terkait gambar 4.2.

Tabel 4.1. Detail Simpul dan Lokasinya


Nama Jalan Node
Jl MP. Mangkunegara A-C
Jl. Siaran A-B
Jl. Residen Abdul Rozak B-D
Jl. R.E Martadinata D-E
Jl. Veteran C-F
Jl. Gub. H. Bastari F-I
Jembatan Musi IV E-G
Jl. Jendral Ahmad Yani G-H
Jl. Gub. H. Bastari H-I

c. Pemberian Bobot Nilai

Berikutnya kita akan menentukan bobot untuk masing-masing edge.

Gambar 4.3. Graf Berbobot

Tabel 4.2 penjelasan rinci terkait gambar 4.2.

Tabel 4.2. Detail Simpul, Lokasi dan Jarak


Nama Jalan Node Jarak (km)
Jl MP. Mangkunegara A-C 4,2
Jl. Siaran A-B 2
Jl. Residen Abdul Rozak B-D 3,3
Jl. R.E Martadinata D-E 1,7
Jl. Veteran C-F 4,1
Jl. Gub. H. Bastari F-I 4
Jembatan Musi IV E-G 2
Jl. Jendral Ahmad Yani G-H 1,3
Jl. Gub. H. Bastari H-I 1,9

d. Penentuan Jalur Terpendek Dengan Algoritma Bellman-Ford Secara


Manual
Langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan jalur terpendek.
Perhitungan ini akan dilakukan dengan algoritma Bellman-Ford. Untuk
menentukan jalur perhitungan kita akan menggunakan graf berbobot pada
gambar 4.3. Dalam perhitungan ini menggunakan rumus Bellman-Ford yaitu:
M [i,v] = min( M [i-1,v] , (M [i-1,n]+ Cvn))
Dimana,
i = iterasi,
v = vertex
n = node neighbor,
C = cost

 Iterasi Ke-1
Untuk melakukan perhitungan pada iterasi pertama dimana
masing-masing simpul masih ∞ dan akan ditambahkan cost atau bobot
jarak yang ditempuh dari simpul awal ke simpul tujuan. Simpul yang
terhubung dengan simpul A yaitu C dan D, maka berikut ini perhitungan
iterasi pertama.
M [1, B] = min (M [0,B], M [0,A] + CAB))
= min (∞ [0] + 2 km)
= min (∞ , 2 km)
= 2 km
M [1, C] = min (M [0,C], M [0,A] + CAC))
= min (∞ [0] + 4,2 km)
= min (∞ , 4,2 km)
= 4,2 km
Sehingga hasil iterasi pertama menghasilkan jarak tempuh sebesar 2
km dan 4,2 km

 Iterasi Kedua
Simpul yang terhubung dengan simpul B yaitu D, maka berikut ini
perhitungan iterasi kedua.
M [2, D] = min (M [0,D], M [0,B] + CBD))
= min (3,3 km + 2 km)
= min (5,3 km)
= 5,3 km
Sehingga hasil iterasi kedua menghasilkan jarak tempuh sebesar 5,3
km.

 Iterasi Ketiga
Simpul yang terhubung dengan simpul C yaitu F, maka berikut ini
perhitungan iterasi ketiga.
M [3, F] = min (M [0,F], M [0,C] + CCF))
= min (4,1 km + 4,2 km)
= min (8,3 km)
= 8,3 km
Sehingga hasil iterasi ketiga menghasilkan jarak tempuh sebesar 8,3
km.

 Iterasi Keempat
Simpul yang terhubung dengan simpul D yaitu E, maka berikut ini
perhitungan iterasi keempat.
M [4, E] = min (M [0,E], M [0,D] + CDE))
= min (1,7 km + 5,3 km)
= min (7 km)
= 7 km
Sehingga hasil iterasi keempat menghasilkan jarak tempuh sebesar 7
km.

 Iterasi Kelima
Simpul yang terhubung dengan simpul F yaitu I, maka berikut ini
perhitungan iterasi kelima.
M [5, I] = min (M [0,I], M [0,F] + CDE))
= min (4 km + 8,3 km)
= min (12,3 km)
= 12,3 km
Sehingga hasil iterasi kelima menghasilkan jarak tempuh sebesar
12,3 km.

 Iterasi Keenam
Simpul yang terhubung dengan simpul E yaitu G, maka berikut ini
perhitungan iterasi keenam.
M [6, G] = min (M [0,G], M [0,E] + CEG))
= min (2 km + 7 km)
= min (9 km)
= 9 km
Sehingga hasil iterasi keenam menghasilkan jarak tempuh sebesar 9
km.

 Iterasi Ketujuh
Simpul yang terhubung dengan simpul G yaitu H, maka berikut ini
perhitungan iterasi ketujuh.
M [7, H] = min (M [0,H], M [0,G] + CEG))
= min (1,3 km + 9 km)
= min (10,3 km)
= 10,3 km
Sehingga hasil iterasi ketujuh menghasilkan jarak tempuh sebesar
10,3 km.
 Iterasi Kedelapan
Simpul yang terhubung dengan simpul H yaitu I, maka berikut ini
perhitungan iterasi kedelapan.
M [8, I] = min (M [0,I], M [0,H] + CEG))
= min (1,9 km + 10,3 km)
= min (12,2 km)
= 12,2 km
Sehingga hasil iterasi kedelapan menghasilkan jarak tempuh sebesar
12,2 km.

e. Penentuan Jalur Terpendek Dengan Algoritma Bellman-Ford Dengan


Aplikasi MATLAB

Adapun langkah-langkah perhitungan algoritma Bellman-Ford pada aplikasi


MATLAB yaitu sebagai berikut:
 Menginput matriks 9x9

Gambar 4.5 Pembuatan Matriks Di Aplikasi MATLAB


 Menentukan titik 1 sebagai titik awal

Gambar 4.6 Menentukan Titik 1 Sebagai Titik Awal

 Mendefinisikan semua titik

Gambar 4.7 Mendefinisikan Semua Titik

 Melakukan inisialisasi terhadap semua titik


Gambar 4.8 Inisialisasi Terhadap Semua Titik

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 7 nama jalan yang diteliti dari titik awal
(tempat tinggal peneliti) yang dituangkan dalam bentuk graf dimana terdapat 8 titik
yang dicari rute terpendeknya. 8 titik tersebut merupakan batas-batas jalan. ini bisa
diperhatikan pada Gambar 4.2 sebagai rute menuju kampus B UIN Raden Fatah
Palembang.
Dari hasil penelitian di atas, untuk mencari rute terpendek melalui algoritma
Bellman-Ford menggunakan dua cara yaitu menggunakan cara manual dan juga
menggunakan bantuan program MATLAB. Penyelesaian pada kasus ini
menggunakan algoritma Bellman-Ford menggunakan beberapa tahap. Namun
sebelum menyelesaikan kasus ini terlebih dahulu perlu mencari jarak dari masing-
masing titik. Pada penelitian ini menggunakan hasil pencarian dengan bantuan tool
penunjuk arah pada google Maps. Selanjutnya masuk kedalam algoritma pencarian
jalur tependek dengan menggunakan Algoritma bellman-Ford. Tahap ke-1 adalah
menentukan titik 1 sebagai titik awal dengan memberi simbol A dan mendaftar
semua titik maupun sisi sebagaimana terdapat pada gambar 4.3.
Setelah itu memberi nilai titik awal sama dengan nol dan yang lainnya tak
terhingga. Selanjutnya proses iterasi terhadap semua titik untuk menentukan jarak
dari semua titik yang berhubungan dengan titik asal dengan cara:
Jika jarak V lebih besar dari jarak U+bobot UV maka jarak V diisi dengan jarak
U+bobot UV. dimana U = titik asal, V = titik tujuan, UV= sisi yang menghubungkan
U dan V. Langkah ini dilakukan sehingga semua titik terkunjungi.
Berdasarkan hasil, pencarian rute minimum dari titik awal ke semua titik dengan
menggunakan algoritma bellman-ford, terdapat delapan proses iterasi yaitu sebagai
berikut:
 Iterasi Pertama
Iterasi pertama dimulai dari titik yang berhubungan dengan titik awal, yaitu dari
titik A ke titik B dan C. Pada iterasi pertama jarak untuk titik B dan C diisi
dengan bobot titik A ditambah dengan jarak dari titik A ke titik B dan C yaitu
untuk titik B sebesar 0 + 2 km = 2 km dan titik C sebesar 0 + 4,2 km.
 Iterasi Kedua
Untuk iterasi kedua pada yaitu iterasi dari titik B ke titik D diisi dengan jarak
dari titik A ke titik B ditambah dengan jarak dari titik B ke titik D yaitu 2 km +
3,3 km = 5,3 km
 Iterasi Ketiga
Untuk iterasi ketiga pada yaitu iterasi dari titik C ke titik F diisi dengan jarak
dari titik A ke titik C ditambah dengan jarak dari titik C ke titik F yaitu 4,2 km +
4,1 km = 8,3 km
 Iterasi Keempat
Untuk iterasi keempat pada yaitu iterasi dari titik D ke titik E diisi dengan jarak
dari titik A ke titik D ditambah dengan jarak dari titik D ke titik E yaitu 5,3 km +
1,7 km = 7 km
 Iterasi Kelima
Untuk iterasi kelima pada yaitu iterasi dari titik F ke titik I diisi dengan jarak
dari titik A ke titik F ditambah dengan jarak dari titik F ke titik I yaitu 8,3 km + 4
km = 12,3 km
 Iterasi Keenam
Untuk iterasi keenam pada yaitu iterasi dari titik E ke titik G diisi dengan jarak
dari titik A ke titik E ditambah dengan jarak dari titik E ke titik G yaitu 7 km + 2
km = 9 km
 Iterasi Ketujuh
Untuk iterasi ketujuh pada yaitu iterasi dari titik G ke titik H diisi dengan jarak
dari titik A ke titik G ditambah dengan jarak dari titik G ke titik H yaitu 9 km +
1,3 km = 10,3 km
 Iterasi Kedelapan
Untuk iterasi kedelapan pada yaitu iterasi dari titik H ke titik I diisi dengan jarak
dari titik A ke titik H ditambah dengan jarak dari titik H ke titik yaitu 10,3 km +
1,9 km = 12,2 km
Selanjutnya berdasarkan output hasil program yang telah diperoleh menggunakan
bantuan MATLAB yaitu menginput matriks 9x9. Ini bersesuaian dengan banyaknya
titik pada graf. Setelah menginput matriksnya, selanjutnya menentuntukan titik 1
sebagai titik awal yang disimbolkan dengan huruf t dan mendefenisisikan semua
titik. Setelah semua titik didefinisikan, langkah berikutnnya adalah melakukan
inisialisasi terhadap semua titik dimana titik awal diberikan nilai nol dan titik lainnya
diberikan label 9999. Dimana angka 9999 digunakan sebagai pengganti label tak
hingga. Selanjunya, menjalankan perulangan menggunakan algoritma Bellman-Ford
dengan merelaksasi setiap sisi. Setelah itu program dijalankan maka diperoleh jarak
tempuh minimum dari titik awal ke semua titik sebagai berikut:

Gambar 4.8. Hasil Output Algoritma Bellman-Ford Pada Aplikasi MATLAB

Label pada gambar 4.8 dapat dijabarkan sebagai berikut:


Label (0) = [0]
Label (1) = [2.000]
Label (1) = [4.200]
Label (2) = [5.300]
Label (3) = [8.300]
Perlu diketahui bahwa pada hasil output algoritma bellman-ford pada aplikasi
MATLAB hanya bisa menampilkan maksimal 5 indeks. Oleh karena itu hasil yang
dihasilkan hanya bisa sampai pada label 3 atau iterasi ke tiga. Adapun angka pada
label tersebut merupakan satuan meter. Maka jika disamakan dengan perhitungan
algoritma bellman-ford secara manual sebagai berikut:
Label (0) = [0]
Label (1) = [2.000] → Iterasi Pertama = 2 km
Label (1) = [4.200] → Iterasi Pertama = 4,2 km
Label (2) = [5.300] → Iterasi Kedua = 5,3 km
Label (3) = [8.300] → Iterasi Ketiga = 8,3 km
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penentuan rute terpendek begitu penting karena kita bisa sampai ditempat
tujuan dengan waktu yang efektif. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
disimuplkan bahwa pada penelitian ini terdapat 7 nama jalan yang diteliti yang
dituangkan dalam bentuk graf. Dalam graf terdapat 8 titik yang dicari rute
minimumnya, dimana 8 titik tersebut merupakan batas-batas jalan. Pada hasil
penelitian, untuk menghitung rute terpendek dengan menggunakan Algoritma
Bellman-Ford dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara manual dan dengan
menggunakan program matlab. Adapun rute minimum dari titik A ke semua titik
yang diperoleh baik secara manual yaitu: ari titik A→B sepanjang 2 km, dari titik
A→C sepanjang 4,2 km, dari titik A→D sepanjang 5,3 km, dari titik A→E
sepanjang 7 km, dari titik A→F sepanjang 8,3 km, dari titik A→I sepanjang 12,3
km, dari titik A→G sepanjang 9 km, dari titik A→H sepanjang 10,3 km, dari titik
A→I melalui jalan H sepanjang 12,2 km. Dan dapat dilihat bahwa rute terpendek
dari rumah peneliti menuju kampus B UIN Raden Fatah Palembang adalah
melalui jembatan musi IV yang memiliki jarak 12,3 km.
Sedangkan pada perhitungan dengan menggunakan aplikasi MATLAB hanya
bisa menampilkan hasil output sampai pada label (iterasi) 3. Yang dimana untuk
nilai pada label (iterasi) 0 sampai label (iterasi) 3 baik perhitungan secara manual
dan denggan bantuan aplikasi MATLAB memiliki nilai yang sama.
Adapun kelemahan pada penelitian ini yaitu perhitungan algoritma bellman-
ford dengan menggunakan aplikasi MATLAB hanya bisa menampilkan maksimal
5 indeks.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari rumusan masalah, maka peneliti menyarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Melakukan perhitungan secara manual untuk algoritma yang berbeda.
2. Melakukan perhitungan dngan aplikasi yang berbeda
3. Memilih rute yang berbeda untuk menuju kampus B UIN Raden Fatah
Palembang
DAFTAR PUSTAKA
Matematika Diskrit Dan Penerapannya Dalam Dunia Informasi. (2019). Deepublish.
Alfeno, & Devi. (2017). Implenentasi Glbl Positioning System dan Location Basd Service
Pada Sistem Informasi Kereta Api Untuk Wilayah Jabodetabe. Jurnal Sisfotek Global,
7.
Budiawati. (2016). Tongkat istiwa ‘, global positioning system (gps) dan google earth untuk
menentukan titik koordinat bumi dan aplikasinya dalam penentuan arah kiblat. Al-
Ahkam, 65-92.
Naba, D. A. (2009). Tutorial CEPAT & MUDAH FUZZY LOGIC dengan MATLAB. Agus
Naba.
Nasarrudin, & Yunida. (2022). Pengantar Simulasi Sistem Komunikasi Digital Menggunakan
Matlab. Aceh: Syiah Kuala University Press.
Pratiwi, D. A., Awangga, R. M., & Setyawan, M. Y. (2020). SELEKSI CALON KELULUSAN
TEPAT WAKTU MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN
METODE NAÏVE BAYES. Bandung: Kreatif Industri Nusantara.
Rizqiani, S. l. (2018). IMPLEMENTASI ALGORITMA BELLMAN-FORD PADA
APLIKASI PARIWISATA REMBANG SEBAGAI MEDIA INFORMASI
PARIWISATA. Skripsi, 21.
Saputra. (207). Penerapan Algoritma A* pada Google Map. Jurnal Teknik Informatika
Institut Teknologi Bandung.
Utami, & Erfina. (2022). Analisis Sentimen Objek Wisata Bali Di Google Maps
Menggunakan Algoritma Naive Bayes. J-SAKTI . Jurnal Sains Komputer dan
Informatika, 418-427.

Anda mungkin juga menyukai