Anda di halaman 1dari 18

SEMINAR MATEMATIKA

Penerapan Teori Graf Dalam Menentukan Rute Terpendek Menuju


Kampus B UIN Raden Fatah Palembang Dengan
Algoritma Bellman-Ford Berbasis Android

Oleh
Nama: Septia Ayu Lestari
NIM: 2030206063

Dosen Pembimbing:
Retni Paradesa, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2023
PENERAPAN TEORI GRAF DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK
MENUJU KAMPUS B UIN RADEN FATAH PALEMBANG DENGAN
ALGORITMA BELLLMAN-FORD BERBASIS ANDROID

Septia Ayu Lestari


septiaayulestari06@gmail.com

Retni Paradesa, M.Pd


retniparadesa_uin@radenfatah.ac.id

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

ABSTRAK
Setiap manusia ingin sampai ketujuan dengan tepat waktu. Tetapi, sering kali kemacetan
menyebabkan keinginan manusia terhambat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk
menanggulangi masalah tersebut yaitu denagn mengetahui jarak tempuh minimum untuk
mencapai suatu tempat. Adapaun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari rute terpendek
dari lokasi tempat tinggal peneliti menuju kampus B UIN Raden Fatah Palembang dari dua
jarak yang akan ditempuh menggunakan Algoritma Bellman-Ford berbasis android. Pada
penelitian ini menggunakan penelitian komparatif. Berdasarkan hasil penelitian, untuk rute
terpendek dari lokasi tempat tinggal peneliti menuju kampus B UIN Raden Fatah
Palembang dengan menggunakan aplikasi google maps ialah melalui Jl. Siaran - Jl. Residen
Abdul Rozak - Jl. R.E Martadinata - Jembatan Musi IV - Jl. Jendral Ahmad Yani dan
bearakhir di Jl. Gub. H. Bastari, dimana jarak tempuh yang digunakan sebesar 12,2 km.
Sedangkan untuk rute melalui Jl MP. Mangkunegara - Jl. Veteran - Jl. Gub. H. Bastari
memiliki jarak tempuh sebesar 12,3 km.

Kata Kunci: Rute Terpendek, Algoritma Bellman-Ford berbasis android, Google Maps.

ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kota Palembang memiliki beberapa
perguruan tinggi, baik yang tingkat negeri maupun swasta. Salah satunya yaitu
UIN Raden Fatah Palembang yang memiliki 2 (dua) gedung kampus dilokasi yang
berbeda. Untuk kampus A berada di Jl. Prof. K.H. Zainal Abidin Fikri KM. 3,5.
Kota Palembang. Sedangkan kampus B berada di Jalan Gubernur H.A Bastari
Jakabaring Kota Palembang. Karena jarak kampus B yang lumayan jauh bagi
mahasiswa yang tinggal di bagian ilir, tentu membuat para mahasiswa mencari
lintasan terpendek untuk menuju ke kampus B UIN Raden Fatah Palembang.
Pencarian lintasan terpendek merupakan suatu permasalahan untuk
menemukan sebuah jalur antara dua node dengan jumlah bobot minimal. Pada
kasus pencarian lintasan terpendek antara dua lokasi yang berbeda dalam sebuah
peta, node akan merepresentasikan lokasi pada peta dan bobot merepresentasikan
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan antara dua lokasi tersebut.
Dalam kehidupan ini permasalahan pencarian lintasan terpendek merupakan
sebuah kajian yang banyak dibahas dan dipelajari sejak akhir tahun 1950
(Purwananto, 2005). Hal ini akan sangat berguna untuk diimplementasikan pada
beberapa kasus yang membutuhkan tingkat efisiensi waktu tinggi seperti
pengiriman barang, pencarian lokasi, dan sebagainya. Dengan memperoleh
lintasan terpendek antara dua lokasi, maka tingkat efisiensi waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan perjalanan antara dua lokasi tersebut akan semakin
baik.
Untuk mengatasi permasalahan diatas maka dibutuhkan suatu analisa
untuk menentukan jalur yang akan dilalui oleh mahasiswa menuju kampus B
UIN Raden Fatah Palembang. Dalam mendukung penentuan jalur tersebut ini
dipilih algoritma Bellman-Ford dimana proses dengan cara menghitung jarak
terpendek dari satu sumber yang berawal dari satu titik ketitik lainnya
dengan menggunakan tabel yang berisi nilai jarak diantara dua titik. Penelitian
terkait yang telah dijadikan dalam bentuk jurnal oleh Paska Marto Hasugian
yang berjudul “Analisa Dan Implementasi Algoritma Bellman-Ford Dalam
Mnentukan Jalur Terpendek Pengantaran Barang Dalam Kota”. Pada penelitian
tersebut disimpulkan bahwa Algoritma Bellman-Ford salah satu algoritma yang
dapat digunakan untuk melakukan proses pencarian. Bellman-Ford dapat mencari
1
jalur serta menghitung jalur dengan cara paralel, dalam arti masing-masing simpul
dapat melakukan setiap prosesnya secara bersamaan dalam satu waktu
(multiproses).
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk menulis makalah yang
berjudul “Penerapan Teori Graf Dalam Menentukan Rute Terpendek Menuju
Kampus B UIN Raden Fatah Palembang Dengan Algoritma Bellman-Ford
Berbasis Android” dimana pada penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi
google maps. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam
memahami Algoritma Bellman-Ford dan cara menentukan rute terpendek untuk
menuju ke kampus B UIN Raden Fatah Palembang dengan algoritma Bellman-
Ford berbasis android.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari
makalah ini yaitu “Bagaimana mencari rute terpendek menuju kampus B UIN
Raden Fatah Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh menggunakan
Algoritma Bellman-Ford berbasis android?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, terdapat tujuan dari makalah ini yaitu untuk
mengetahui cara mencari rute terpendek menuju kampus B UIN Raden Fatah
Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh menggunakan Algoritma Bellman-
Ford berbasis android.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dalam penelitian ini antara lain:
1.4.1 Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai
matematika diskrit khususnya mencari rute terpendek menuju kampus B
UIN Raden Fatah Palembang dari dua jarak yang akan ditempuh
menggunakan Algoritma Bellman-Ford berbasis android.
1.4.2 Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan membangkitkan rasa ingin tahu
terhadap pengaplikasian matematika diskrit dalam mencari rute terpendek
2
menuju kampus B UIN Raden Fatah Palembang dari dua jarak yang akan
ditempuh menggunakan Algoritma Bellman-Ford berbasis android serta
sebagai bahan pengembangan dan referensi bagi pembaca yang akan
melakukan penelitian serupa.

3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Graf
Teori graf merupakan cabang matematika yang mempelajari konsep, jenis, dan
sifat graf (Tenia, 2019). Graf yang dimaksud dalam teori graf berbeda dengan
“grafik”. Gambar dalam teori graf adalah kumpulan objek yang direpresentasikan
sebagai simpul atau node, dengan garis yang menghubungkan simpul tertentu.
Menurut sejarahnya, teori graf pertama kali dikembangkan oleh seorang
matematikawan Swiss bernama Leonhard Euler (1736). Teori ini didasarkan pada
masalah jembatan Königsberg. Kota Königsberg memiliki empat daratan yang
dihubungkan oleh tujuh jembatan.

Gambar 2.1 Peta Kota Königsberg Kuno

Saat itu, ada pertanyaan di masyarakat, jika seseorang berjalan keliling kota,
apakah semua jembatan akan melintas sekaligus? Euler telah berhasil
memecahkan masalah ini. Euler memperkenalkan orbit dan sirkuit Euler melalui
matematika. Metode Euler adalah metode yang melewati setiap sisi graf tepat satu
kali. Jika jalur kembali ke titik awalnya, jalur tertutup atau loop yang disebut
sirkuit Euler terbentuk. Dari perspektif ini, Euler menyimpulkan bahwa perjalanan
itu tidak mungkin (Hopkins, 2009).

4
Gambar 2.2. Graf Yang Merepresentasikan Jembatan Königsberg
• Jenis-Jenis Graf
Secara umum, graf dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Graf tidak terarah
Graf tidak terarah berarti graf dengan tepi yang tidak diarahkan. Pada
gambar ini, deretan pasang simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak
termasuk.
2. Graf terarah
Graf terarah adalah graf yang setiap sisinya berorientasi dan tidak ada
sisi di antara dua simpul.

2.2 Lintasan Terpendek


Lintasan terpendek adalah lintasan terpendek yang diperlukan untuk pergi dari
satu tempat ke tempat lain (Annisa, 2017). Persyaratan minimum dapat dilihat
menggunakan graf. Graf yang digunakan untuk mencari lintasan terpendek adalah
graf berbobot, yaitu graf dengan sisi signifikan atau berbobot. Berat di kedua sisi
gambar dapat mewakili jarak ke kota, waktu pengiriman pesan, biaya konstruksi,
dll. Ada banyak masalah dengan lintasan terpendek, misalnya:
a. Lintasan terpendek antara dua buah simpul,
b. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul,
c. Lintasan terpendek dari simpul tertentu dengan simpul yang lain, dan
d. Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul
tertentu.
Misalkan G adalah suatu graf, untuk v dan w adalah titik dalam G. suatu
Walk dari v ke w adalah barisan titik dan sisi secara berselang-selingdiawali
dari titik v dan diakhiri pada titik w. Walk dengan panjang n dari v ke w
ditulis : v0 e1 v1 e2v2 ... vn-2 en vn dengn v0 = v: vn = w; vi-1 dan vi adalah
titik-titik ujung sisi ei .Lintasan dengan panjang n dari v ke w adalah walk dari

5
v ke w yang semua sisinya berbeda. Lintasan dari v ke w dituliskan
sebagai v = v0 e1 v1 e2 v2 ... vn-1en vn = w dengan ei ≠ ejuntuk i≠ j. Penulisan
berikutnya akan dipergunakan notasi v1 v1, A = {v1 v2, v2 v3, ..... } (kamayudi,
2007).

2.3 Algoritma Bellman-Ford Berbasis Android


Algoritma Bellman-Ford dikembangkan oleh Richard Bellman and Lester
Ford, Jr. Algoritma Bellman-Ford merupakan algoritma untuk menghitung jarak
terpendek (dari satu sumber) pada sebuah digraf berbobot. Maksudnya dari satu
sumber ialah bahwa ia menghitung semua jarak terpendek yang berawal dari satu
titik node. Algoritma Dijkstra dapat lebih cepat mencari hal yang sama dengan
syarat tidak ada sisi (edge) yang berbobot negatif. Maka Algoritma Bellman-Ford
hanya digunakan jika ada sisi berbobot negatif. Berikut algoritma Bellman-Ford
1. INITIALIZE-SINGLE-SOURCE (G, s)
2. for each vertex i = 1 to V[G] -1 do
3. for each edge (u, v) in E[G] do
4. RELAX (u, v, w)
5. For each edge (u, v) in E[G] do
6. if d[u] + w(u, v) < d[v] then
7. return FALSE
8. return TRUE
Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan lintasan terpendek menggunakan
algoritma Bellman-ford adalah:
a) Tentukan asal dan catat semua titik dan tepi.
b) Berikan asal nilai sama dengan nol dan titik lainnya nilai sama dengan tak
terhingga.
c) Mulai ulangi semua titik yang tersedia, mulai dari titik asal.
Cara menentukan lintasan terpendek dengan algoritma Bellman-Ford dapat
dibantu menggunakan aplikasi Coding Phyton berbasis android.
Phyton merupakan bahasa pemrograman yang bersifat interpretatif (). Phyton
secara umum berbentuk pemrograman berorientasi objek, pemrograman
imperatif, dan pemrograman fungsional. Adapaun beberapa fitur dan kelebihan
yang dimiliki phyton adalah sebagai berikut:
1) Memiliki koleksi kepustakaan yang banyak,
6
2) Memiliki struktur bahasa yang jelas, sederhana dan mudah dipelajari,
3) Berorientasi objek,
4) Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis seperti halnya java, dan
5) Bersifat modular sehingga mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-
modul baru.
2.4 Global Positioning System (GPS)
Kepanjangan GPS adalah Global Positioning System, sistem navigasi yang
menggunakan teknologi satelit dan dapat menerima sinyal satelit. Deskripsi GPS
di situs web Garmin.co.id menyebutkan Global Positioning System (GPS) adalah
sistem navigasi berbasis satelit yang terdiri dari jaringan 24 satelit 15 yang
mengorbit Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Ada 5 langkah caranya GPS
berfungsi:
1. Perhitungan “triangulasi” menggunakan satelit.
2. Untuk perhitungan triangulasi, GPS menggunakan waktu tempuh sinyal radio
untuk mengukur jarak.
3. Untuk mengukur waktu tempuh diperlukan GPS yang membutuhkan ketelitian
tinggi.
4. Untuk menghitung jarak, kita perlu menentukan posisi dan ketinggian orbit
satelit.
5. Akhirnya, harus mengatur penundaan udara waktu perjalanan sampai diterima
oleh pembeli.
GPS dulu. Itu digunakan untuk penggunaan militer, tetapi pada 1980-an
pemerintah mengubah sistem untuk penggunaan sipil. GPS bekerja 24 jam sehari,
di mana saja di dunia.
Ekadinata mengatakan segmen satelit tersebut memiliki 24 satelit luar angkasa
(21 aktif dan 3 dorman) yang mengorbit pada ketinggian 19.300 kilometer di atas
permukaan bumi. Jaringan satelit ini disebut konstelasi GPS. Ketinggian ini
diperlukan agar satelit dapat menjangkau area yang cukup luas. Satelit
ditempatkan di luar angkasa agar pengguna di Bumi dapat menerima setidaknya
empat saluran radio secara bersamaan.

2.5 Google Maps


Google Maps adalah aplikasi peta online gratis dari Google. Google Maps
dapat diakses menggunakan browser internet atau telepon genggam. Anda dapat
7
menggunakan Google Maps untuk menemukan area yang sebelumnya tidak
dikenal.
Baru-baru ini, Google mengumumkan Maps GL baru fitur bawaan di Google
Maps. Menurut Google, mereka dibangun kembali oleh Google Maps dari awal.
Peta yang ditingkatkan ini memiliki kinerja yang lebih baik, tampilan 3D yang
lebih baik, transisi gambar Rotasi tampilan 45°, akses mudah ke Street View dan
Lagi.

8
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian komparatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jarak yang ditempuh
oleh peneliti menuju kampus B UIN Raden Fatah Palembang dengan
menggunakan algoritma Bellman-Ford sehingga akan menghasilkan rute
terpendek menuju kampu B UIN Raden Fatah Palembang.

3.2 Data dan Sumber Data


Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif.
Sementara itu, sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang
berupa buku, artikel, dan dokumen-dokumen yang telah tersedia terkait
mengenai yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang ada di lapangan (Ramdhan,
2017). Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah studi
dokumentasi yang berupa hasil dari google maps dan aplikasi coding Phyton.

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan metode dalam memproses data menjadi
informasi (Ramdhan, 2017). Dalam penelitian ini, analisis dilakukan dengan cara
mengimplementasikan algoritma Bellman-Ford pada aplikasi coding Phyton.
Selanjutnya, penulis akan menentukan rute terpendek dengan bantuan aplikasi
coding Phyton.

9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan dan Verifikasi Data
Rute yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Perumahan Griya Sako
Permai menuju Kampus B UIN Raden Fatah Palembang yang berada di
Jakabaring. Rute ini dipilih karena saat ini peneliti sedang menempuh
pendidikan di UIN Raden Fatah Palembang dan sering mendapatkan kelas di
Kampus B UIN Raden Fatah Palembang. Untuk mendapatkan data mengenai
rute tersebut, di dapatkan dari google map. Berikut ini adalah map dari
perumahan griya sako permai menuju kampus B UIN Raden Fatah Palembang:

Gambar 4.1. Map Lokasi Dari Perumahan Griya Sako Permai


Ke Kampus B UIN Raden Fatah Palembang.

Titik awal ditandai dengan simpul A dan simpul akhir yaitu I sesuai gambar 4.
1. Sebetulnya sangat banyak pilihan rute untuk menuju ke kampus B, namun
rute yang nantinya akan digunakan merupakan rute utama yang sering peneliti
tempuh untuk mencapai ke Kampus B UIN Raden Fatah Palembang.
Selanjutnya akan dijelaskan lebih rinci dalam bentuk graf berbobot yang
memuat berbagai titik simpul yang menggambarkan persimpangan dan garis
yang memuat jarak antar simpul.

10
Proses pengumpulan data di penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data sekunder yang didapat dari google map. Adapun data-data
yang dikumpulkan yaitu Map Lokasi Dari Perumahan Griya Sako Permai Ke
Kampus B UIN Raden Fatah Palembang.

4.2 Pembentukan Graf


Pembentukan graf yang akan digunakan dalam penelitian ini diambil dari
gambar yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Selanjutnya, ubah peta menjadi graf
yang memiliki simpul dan vertex. Simpul diberi label di setiap persimpangan,
dan vertex adalah panjang jalan antara simpul.

Gambar 4.2. Graf Tanpa Bobot

Gambar 4.2. merupakan gambar yang dibuat dari peta yang didapat dari
Google Map berisi graf tanpa bobot yang mengandung 9 simpul dan 9 vertex.
Tabel 4.2 berisi penjelasan rinci terkait gambar 4.2.
Tabel 4.1. Detail Simpul dan Lokasinya
Nama Jalan Node
Jl MP. Mangkunegara A-C
Jl. Siaran A-B
Jl. Residen Abdul Rozak B-D

11
Jl. R.E Martadinata D-E
Jl. Veteran C-F
Jl. Gub. H. Bastari F-I
Jembatan Musi IV E-G
Jl. Jendral Ahmad Yani G-H
Jl. Gub. H. Bastari H-I

Berikutnya kita akan menentukan bobot untuk masing-masing edge.

Gambar 4.3. Graf Berbobot

Tabel 4.2 berisi penjelasan rinci terkait gambar 4.2.


Tabel 4.2. Detail Simpul, Lokasi dan Jarak
Nama Jalan Node Jarak (km)
Jl MP. Mangkunegara A-C 4,2
Jl. Siaran A-B 2
Jl. Residen Abdul Rozak B-D 3,3
Jl. R.E Martadinata D-E 1,7
Jl. Veteran C-F 4,1
Jl. Gub. H. Bastari F-I 4

12
Jembatan Musi IV E-G 2
Jl. Jendral Ahmad Yani G-H 1,3
Jl. Gub. H. Bastari H-I 1,9

4.3 Penentuan Jalur Terpendek


Langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan jalur terpendek.
Perhitungan ini akan dilakukan dengan algoritma Bellman-Ford. Untuk
menentukan jalur perhitungan kita akan menggunakan graf berbobot pada
gambar 4.3.
Untuk memulai perhitungan maka akan dilakukan tahap inisialisasi, simpil
awal diberikan nilai 0 dan simpul lain dengan ∞. Tergambar pada tabel 4.3
Tabel 4.3. Tabel Inisialisasi
Simpul (km)
(A,B) (A,C) (C,F) (B,D) (D,E) (E,G) (G,H) (H,I) (F,I)
Iter 0 0 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
asi
Dalam perhitungan ini menggunakan rumus Bellman-Ford yaitu:
M [i,v] = min( M [i-1,v] , (M [i-1,n]+ Cvn))
Dimana,
i = iterasi,
v = vertex
n = node neighbor,
C = cost
Untuk melakukan perhitungan pada iterasi pertama dimana masing-masing
simpul masih ∞ dan akan ditambahkan cost atau bobot jarak yang ditempuh dari
simpul awal ke simpul tujuan. Simpul yang terhubung dengan simpul A yaitu C
dan D, maka berikut ini perhitungan iterasi pertama.
M [1, B] = min (M [0,B], M [0,A] + CAB))
= min (∞ [0 + 2 km)
= min (∞ , 2 km)
= 2 km
M [1, C] = min (M [0,C], M [0,A] + CAC))
= min (∞ [0 + 4,2 km)
= min (∞ , 4,2 km)

13
= 4,2 km
Sehingga hasil iterasi dari algoritma Bellman-Ford dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut:
Tabel 4.4. Tabel Hasil Iterasi Algoritma Bellman-Ford
Simpul (km)
(A,B) (A,C) (C,F) (F,I) (B,D) (D,E) (E,G) (G,H) (H,I)
Iter 0 0 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
asi 1 2 4,2 8,3 12,3 5,3 7 9 10,3 12,3

Dapat dilihat dari tabel di atas ternyata iterasi berakhir di iterasi ke-1 sehingga
di dapatkan jarak (A,B)= 2; (A,C)= 4,2; (C,F)= 8,3; (F,I)= 12,3; (B,D)= 5,3;
(D,E)= 7; (E,G)= 9; (G,H)= 10,3; dan (H,I)= 12,3.

14
V. KESIMPULAN
Dengan kasus yang telah ditentukan mulai dari Perumahan Griya Sako Permai
sampai Kampus B UIN Raden Fatah Palembang dengan menggunakan Algoritma
Bellman-Ford, sehingga dapat ditentukan rute terpendek yang dihasilkan sebesar 12,2
km dengan rute simpul B-D-E-G-H-I, yang melalui Jl. Siaran - Jl. Residen Abdul
Rozak - Jl. R.E Martadinata - Jembatan Musi IV - Jl. Jendral Ahmad Yani dan
bearakhir di Jl. Gub. H. Bastari. Penentuan rute terpendek begitu penting karena kita
bisa sampai ditempat tujuan dengan waktu yang efektif.

15
DAFTAR PUSTAKA
Alfeno, S., & Devi, R. E. C. (2017). Implementasi Global Positioning System (GPS)
dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah
Jabodetabe. Jurnal Sisfotek Global, 7(2).

Budiwati, A. (2016). Tongkat istiwa ‘, global positioning system (gps) dan google
earth untuk menentukan titik koordinat bumi dan aplikasinya dalam penentuan arah
kiblat. Al-Ahkam, 26(1), 65-92.

Utami, D. S., & Erfina, A. (2022). Analisis Sentimen Objek Wisata Bali Di Google
Maps Menggunakan Algoritma Naive Bayes. J-SAKTI (Jurnal Sains Komputer dan
Informatika), 6(1), 418-427.

Saputra, A. J. Penerapan Algoritma A* pada Google Map. Jurnal Teknik Informatika Institut
Teknologi Bandung.

Matematika Diskrit : Dan Penerapannya Dalam Dunia Informasi. (2019). (n.p.): Deepublish.

Buku Ajar: Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan


(MK3L). (n.d.). (n.p.): Kaizen Media Publishing.

Manajemen Logistik. (2017). (n.p.): UMMPress.

16

Anda mungkin juga menyukai