Disusun Oleh:
2.3.1 Definisi
Sebuah graf adalah pasangan terurut himpunan (V,E) yang memenuhi kondisi,
dimana:
V adalah sebuah himpunan,tidak kosong yang berhingga yang elemennya
dinamakan sudut atau simpul (vertex).
E adalah sebuah himpunan sisi (edge) yang menghubungkan sepasang
simpul.
Dari definisi tersebut menyatakan bahwa V tidak boleh kosong, sedangkan E
boleh kosong. Jadi, sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu buah pun,
tetapi simpulnya harus ada minimal satu. Bila (V,E) adalah himpunan berhingga
maka graf yang demikian disebut dengan graf berhingga (finite graph).
Suatu graf dengan p buah simpul dan q buah sisi disebut dengan sebuah (p,q)
graf ditulis dengan G(p,q). Secara umum graf dapat digambarkan dengan suatu
diagram dimana simpul yang ditunjukkan sebagai titik yang dinotasikan dengan v i, I
= 1,2,3….,p dan sisi yang digambarkan dengan sebuah garis lurus atau dengan garis
lengkung yang menghubungkan dua simpul (Vi,Vj) dan dinotasikan ek, k=1,2,3…,q
disebut dengan simpul-simpul ujung ek.
Contoh : Sebuah graf dengan 6 simpul dan 6 sisi, dinotasikan dengan G(6,6)
Gambar 2.1 G(6,6)
Tahap 1
x1 f 1 (s) x1
s 2 3
1 4 3 3
Berdasarkan gambar dan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa nilai minimum dari
status 1 sebesar 3. Peubah keputusan pada tahap pertama ini adalah 3.
Tahap 2
x2 f 2 ( s x 2 )=C s x2 + f 1 ( x 2)
s f2 x2
4 5 6
2 6+4 = 10 7+4 = 11 8+4 = 12 10 4
3 3+4 = 7 3+2 = 5 3+3 = 6 5 5
Berdasarkan gambar dan tabel di atas dapat dikatakan bahwa nilai minimum pada
status 2 sebesar 10 dan pada status 3 sebesar 5. Peubah keputusan pada tahap kedua
ini adalah 5, karena biaya paling minimum ada pada lintasan 5.
Tahap 3
x3 f 3 ( s x 3 )=C s x 3+ f 2 (x 3)
s f3 x3
7 8 9
4 5+7 = 12 6+7 = 13 7+7 = 14 12 7
5 5+5 = 10 4+5 = 9 6+5 = 11 9 8
6 8+6 = 14 7+6 = 13 6+6 = 12 12 9
Berdasarkan gambar dan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai minimum dari status
4 sebesar 12, pada status 5 sebesar 9 dan pada status 6 sebesar 12. Peubah keputusan
pada tahap ketiga ini adalah 8, karena nilai paling minimum adalah lintasan 8.
Tahap 4
x x4 3 f 4 ( s x 4 )=C s x 4 + f 3 ( x 4)
s f4 x4
10
7 8+10 = 18 18 10
8 6+9 = 15 15 10
9 9+11 = 20 20 10
Berdasarkan gambar dan tabel di atas nilai minimum yang didapatkan dari status 7
sebesar 18, pada status 8 sebesar 15 dan pada status 9 sebesar 20 . Peubah keputusan
pada tahap terakhir ini adalah 10, karena dengan melewati jalur tersebut akan
mendapatkan nilai yang optimal.
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan analisis jaringan lintasan terpendek dengan menggunakan
metode forward, lintasan terpendek yang dilewati pada pendistribusian hoodie oleh
PT SIS dari kota Depok ke kota Bandung adalah 1 → 3 → 5 → 8 → 10. Biaya
operasional yang diperoleh dari perhitungan tersebut sebesar 3 + 2 + 4 + 6 = 15 atau
15 x 100.000 = 1.500.000.
Tahap 4
x 1x 4 f 4 ( s) x4
S 10
7 8 10
8 6 10
9 9 10
Berdasarkan gambar dan tabel di atas diperoleh nilai minimum dari status 7 sebesar 8,
status 8 sebesar 6 dan status 9 sebesar 9. Peubah status yang terpilih pada tahap
keempat ini adalah 10 pada status 8.
Tahap 3
x3 f 3 ( s x 3 )=C s x 3+ f 4 (x3 )
S f3 x3
7 8 9
4 5+8 = 13 6+6 = 12 7+9 = 16 12 8
5 5+8 = 13 4+6 = 10 6+9 = 15 10 8
6 8+8 = 16 7+6 = 13 6+9 = 15 13 8
Berdasarkan gambar dan tabel di atas diperoleh nilai minimum dari status 4 sebesar
12, kemudian dari status 5 sebesar 10 dan pada status 6 bernilai 13. Pada peubah
keputusan yang terpilih pada tahap ketiga ini adalah 8 pada status 5.
Tahap 2
f 2 ( s x 2 )=C s x2 + f 3 ( x 2)
S f2 x2
4 5 6
2 6+12 = 18 7+10 = 17 8+13 = 21 17 5
3 4+12 = 16 2+10 = 12 3+13 = 16 12 5
Berdasarkan gambar dan tabel di atas diperoleh bahwa nilai minimum pada status 2
sebesar 17 dan pada status 3 sebesar 12. Peubah keputusan yang terpilih pada tahap
kedua ini adalah 5 pada status 3.
Tahap 1
x x4 31 f 1 ( s x 1 )=C s x1 + f 2 ( x 1) f1 x1
S
2 3
1 4+17 = 21 3+12 = 15 15 3
Berdasarkan gambar dan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai minimum yang
diperoleh pada status 1 sebesar 15. Peubah status yang terpilih pada tahap ke-1 ini
adalah 3.
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan analisis jaringan lintasan terpendek dengan menggunakan
metode backward, lintasan terpendek yang dilewati pada pendistribusian hoodie oleh
PT SIS dari kota Depok ke kota Bandung adalah 10 → 8 → 5 → 3 → 1. Biaya
operasional yang diperoleh dari perhitungan tersebut sebesar 6 + 4 + 2 + 3 = 15 atau
15 x 100.000 = 1.500.000.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sebuah hasil penjabaran dari sebuah perhitungan
diatas dengan kedua metode yaitu metode forward dan backward. Berdasarkan hasil
tersebut PT SIS memperoleh hasil sebagai berikut.
1. Metode Forward
Metode Forward adalah sebuah perhitungan yang bergerak dari initial event menuju
ke terminal event. Berdasarkan perhitungan analisis jaringan lintasan terpendek
dengan menggunakan metode forward diatas didapat sebesar 15, lintasan terpendek
yang dilewati pada pendistribusian hoodie oleh PT SIS dari kota Depok ke kota
Bandung adalah
1 → 3 → 5 → 8 → 10
3 + 2 + 4 + 6 = 15
15 x Rp. 100.000 = Rp. 1.500.000
2. Metode Backward
Metode Backward adalah sebuah perhtungan yang bergerak dari terminal event
menuju ke initial event. Berdasarkan perhitungan analisis jaringan lintasan terpendek
dengan menggunakan metode backward, ternyata diperoleh hasil yang sama dengan
metode forward, lintasan terpendek yang dilewati pada pendistribusian hoodie oleh
PT SIS dari kota Depok ke kota Bandung adalah
10 → 8 → 5 → 3 → 1
6 + 4 + 2 + 3 = 15
15 x Rp. 100.000 = Rp. 1.500.000
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/28787/2/c.BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/35532032/Lintasan_Terpendek
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56052/Chapter
%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2009-
2010/Makalah0910/MakalahStrukdis0910-075.pdf
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/368/340
https://rahadikusuma.blogspot.com/2014/01/matenatika-diskrit-lintasan-
terpendek.html