BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 State of Art
Penyesunan skripsi ini mengambil beberapa referensi penelitian
sebelumnya termasuk jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian
ini.
4
5
2.2 Distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek pemasaran.Barang hasil produksi
tidak mempunyai nilai guna jika tidak sampai ke tangan konsumen.
Produk/jasa yang dihasilkan pabrik tidak akan sampai ke tangan konsumen
jika tidak ada proses penyaluran atau distrbusi. Kegiatan distribusi adalah
kegiatan penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Selain pengertian tersebut, distribusi juga merupakan usaha untuk
menambah nilai guna suatu barang atau jasa (Soyata & Assegaf, 2020).
Definisi manajemen distribusi adalah suatu strategi dalam
mengembangkan saluran distribusi dari perencanaan ,mengorganisasi,
mengoperasikan, dan pengawasan, guna mencapai tujuan perusahaan.
Saluran distribusi sendiri merupakan sarana perpindahan barang dari
produsen melalui jalur perantara hingga ke tangan konsumen atau pemakai
terakhir (Suryanto, 2016).
2.5 Graf
Secara matematis, graf didefinisikan sebagai pasangan antara
himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (V) dengan sisi-sisi yang
menghubungkan sepasang simpul (E). Graf dapat ditulis singkat sebagai
G = (V, E). Simpul pada graf dapat menggunakan huruf atau bilangan asli
ataupun gabungan keduanya, sedangkan sisi atau garis yang
menghubungkan antar simpul vi dengan vj dapat dituliskan dengan
lambang e1, e2, …, en sehingga e dapat ditulis e = (vi,vj). Sisi atau garis
pada graf dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan orientasi arah
(Rembulan, Luin, Julianto, & Septorino, 2020):
a. Graf tak-berarah (undirected graph) merupakan graf yang sisi atau
garisnya tidak memiliki arah. Pada graf ini, urutan pada pasangan
simpul yang dihubungkan tidak dipeduli, jadi (vj, vk) = (vk, vj).
b. Graf berarah (directed graph atau di graph) ialah graf yang pada
setiap sisi atau garisnya memiliki orientasi arah. Sisi atau garis yang
berarah dapat disebut juga busur (arc). Pada graf ini, urutan pada
pasangan simpul diperhatikan, jadi (vj, vk) ≠ (vk, vj).
Menurut Munir beberapa terminologi dasar yang sering digunakan
dalam graf (Rembulan, Luin, Julianto, & Septorino, 2020):
a. Bertetangga (Adjacent) Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila
keduanya terhubung oleh sisi atau garis.
b. Bersisian (Incident) Sisi e yang menghubungkan simpul vi dan vj akan
dikatakan bersisian dengan kedua simpul tersebut.
c. Simpul Terpencil (Isolated Vertex) Simpul terpencil merupakan simpul
yang tidak memiliki sisi yang bersisian atau tidak bertetangga dengan
simpul yang lain.
d. Graf Kosong (Null Graph atau Empty Graph)
7
Dengan batasan:
∑𝑖∈𝑉 𝑋𝑖,𝑗 = 1, 𝑖 = 1,2,3, … 30,
∑𝑗∈𝑉 𝑋𝑖,𝑗 = 1, 𝑗 = 1,2,3, … 30,
∑𝑖∈𝑉 𝑋𝑖,0 = 1,
∑𝑗∈𝑉 𝑋0,𝑗 = 1,
∑𝑖∉𝑆 ∑𝑗∈𝑆 , 𝑋𝑖,𝑗 = ∑𝑖∈𝑆 ∑𝑗∉𝑆 , 𝑋𝑖,𝑗
Ui – Ui + Q × Xij ≤ Q – dj , i,j = 1....30, i ≠ j
di ≤ Ui ≤ Q, i,j = 1,2,3,…30
Xi,j ∈ {0,1} i,j = 1,2,3,…30
1 jika alat angkut megunjungi simpul 𝑣𝑖 setelah simpul 𝑣𝑗
𝑋𝑖𝑗 =0 jika selainnya
∑ ∑ 𝑐𝑖𝑗 𝑥𝑖𝑗
𝑖=1 𝑗=1
Dengan Batasan:
𝑛
∑ 𝑥𝑖𝑗 = 𝑎𝑖 , 𝑖 = 1,2, … , 𝑚
𝑗=1
𝑚
∑ 𝑥𝑖𝑗 = 𝑏𝑗 , 𝑗 = 1,2, … , 𝑛
𝑖=1
𝑥𝑖𝑗 ≥ 0 untuk selruh 𝑖 dan 𝑗
Dimana:
𝑥𝑖𝑗 : banyak suatu barang yang akan diangkut dari suatu sumber i ke tujuan
j.
𝑐𝑖𝑗 : biaya angkut per satuan barang dari sumber i ke tujuan j,
𝑎𝑖 : persediaan ke i.
𝑏𝑗 : permintaan ke j.
10
Nilai penghematan (Si..j) adalah jarak yang dapat dihemat jika rute o-i-
o digabungkan dengan rute o-j-o menjadi rute tunggal o-i-j-o yang
dilayani oleh satu kendaraan yang sama.
d. Membuat matriks penghematan, dimana bentuk umum dari matriks
penghematan yang dikembangkan oleh Clarke dan Wright.
13