Disusun Oleh :
Hadi Mulyadi 19130004
Hiri Salia 19130005
Intan Dewi SM 19130006
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas
limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Salallahualaiahi wassalam yang telah membimbing umat islam dari
zaman yang penuh ketidaktahuan kepada zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan tata
letak pabrik, serta sebagai bahan diskusi di kelas.
Makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari beberapa pihak. Oleh
sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. 1
Pada dasarnya disini semua kode yang tercantum dalam lembaran kerja
dimasukkan ke dalam Activity Block Diagram kecuali kode huruf U
(unimportant), karena dianggap tidak memberi pengaruh apa-apa dari
aktivitas departemen satu ke departemen lainnya. Kode angka juga tidak
dicantumkan. Langkah selanjutnya adalah memotong dan mengatur
template tersebut sesuai dengan urutan derajat aktivitas yang dianggap
penting dan diperlukan, yaitu berdasarkan urutan kode huruf A, E dan
seterusnya. (Sritomo, 2003, p204)
c. Skala Prioritas
Untuk membantu menentukan kegiatan yang harus diletakkan pada satu
tempat, telah ditetapkan satu pengelompokkan derajat kedekatan, yang
diikuti dengan tanda bagi tiap derajat kedekatan tadi. Semuanya telah
ditetapkan oleh Richard Muther, yaitu :
1) A = Mutlak perlu kegiatan-kegiatan tersebut berhampiran satu sama
lain.
2) E = Sangat penting kegiatan-kegiatan tersebut berdekatan.
3) I = Penting bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berdekatan.
4) O = Biasa kedekatannya, dimana saja tidak ada masalah.
5) U = Tidak perlu adanya keterkaitan geografis apapun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan Analisis bahan secara kualitatif
diaplikasikan untuk pengaturan fasilitas produksi atau departemen bilamana
pergerakan material, informasi atau manusia relatif sedikit dilaksanakan.
Analisis kualitatif diperlukan bilamana kita ingin mengatur tata letak
berdasarkan derajat hubungan aktivitas seperti hubungan komunikasi atau
hirarki dalam struktur organisasi. Di sini ukuran kualitatif akan berupa range
derajat hubungan yang menunjukkan apakah suatu departemen harus diletakkan
berdekatan atau berjauhan dengan departemen yang lain. Dalam praktiknya
kedua analisis ini harus dilakukan bersama-sama.
DAFTAR PUSTAKA