Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MANEJEMEN OPERASI
STRATEGI PROSES

Dosen Pengampuh :
JESSICA A.A. PANGESTU, SE.MM

Disusun oleh Kelompok 2 :


VALLEN F.I. RORONG ( 22302119 )
VIANTI R. PAKASI ( 22302035 )
WIDYA ( 22302097 )
TOGU MANURUNG ( 22302007 )
TREZERALDO C.M. TUMELAP ( 22302203 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan izin,
berkah dan limpahan rahmatnya kami masih diberikan kesehatan sehingga bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “STRATEGI PROSES”. Tanpa pertolongan-Nya
saya tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk
menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan Manajemen Operasi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen nci Jessica A.A. Pangestu, SE.MM..
yang telah telah membantu dan mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktu untuk
membaca makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan
pengetahuan dan pemahaman bagi pembaca.

Apabila dalam penulisan ini terdapat kekurangan dan kesalahan mohon kritik dan
sarannya. Sekian dan terima kasih.

Tondano, 12 September 2023

Penulis

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1. Latar Belakang.............................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................1
3. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Analisis Proses dan Desain..........................................................................3


B. Perlengkapan dan Teknologi........................................................................5
C. Teknologi Produksi......................................................................................8
D. Teknologi pada Jasa...................................................................................10
E. Desain Ulang Proaes.................................................................................12
F. Keberlanjutan.............................................................................................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................18

A. Kesimpulan................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemilihan strategi proses dilakukan sebagai alternatif pengambilan keputusan
operasional setelah melakukan perancangan produk dan jasa. Strategi proses
mengacu pada bagaimana cara untuk mengatur proses produksi suatu barang
ataupun jasa. Strategi proses juga dapat terjadi secara berkala akibat perubahan
teknologi dalam produk serta persaingan kompetitif. Strategi proses memiliki
dampak besar terhadap perencanaan kapasitas dalam produksi, peralatan-peralatan
yang digunakan, desain sistem kerja, waktu produksi, serta tata letak fasilitas suatu
perusahaan.

Strategi proses yang baik berdampak jangka panjang terhadap efisiensi


produktivitas perusahaan. Sebaliknya strategi proses yang buruk akan menimbulkan
permasalahan, salah satunya pemborosan waktu proses produksi. Pemborosan waktu
dalam proses produksi dikarenakan masih buruknya desain sistem kerja yang
digunakan perusahaan. Apabila pemborosan waktu terjadi terus-menerus dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaaan.

Strategi proses juga dapat memengaruhi tata letak perusahaan. Strategi proses yang
baik dapat dilihat dari penataan tata letak berbagai fasilitas yang terdapat pada
perusahaan. Apabila strategi proses buruk, penataan tata letak berbagai fasilitas juga
pasti berantakan sehingga perlu dilakukan penataan ulang tata letak. Penataan ulang
tata letak dapat dilakukan menggunakan metode grafis sederhana. Metode ini
bertujuan untuk memperkecil jarak keseluruhan yang ditempuh orang-orang ataupun
bahan-bahan dalam kegiatan produksi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Analisis Proses dan Desain ?
2. Apa itu Perlengkapan dan Teknologi?
3. Apa itu Teknologi Produksi?
4. Apa itu Teknologi pada Jasa ?
5. Apa itu Desain Ulang Proses?
6. Apa itu keberlanjutan?

1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Analisis Proses dan Desain
2. Untuk mengetahui Perlengkapan dan Teknologi
3. Untuk mengetahui Teknologi Produksi
4. Untuk mengetahui Teknologi pada Jasa
5. Untuk mengetahui Desain Ulang Proses
6. Untuk mengetahui keberlanjutan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisa Proses dan Desain


Ada beberapa perangkat yang merupakan cara sederhana dalam memahami analisadan
perancangan proses untuk mengubah bahan baku menjadi barang dan jasa.
Limaperangkat tersebut adalah:
1.Diagram Alir (Flow Diagram)
Diagram alir adalah suatu skema atau gambaran dari perpindahan bahan, produk,
atauorang. Ciri khas dari diagram ini adalah adanya simbol-simbol grafis. Simbol-
simbolgrafis ini menyatakan suatu tipe aktivitas (program/kegiatan) pada satu urutan
alurberlogika. Adasimbol proses, simbol keputusan, simbol input/output data, simbol
titik terminasi, dan simbol garis alir.
2.Pemetaan Fungsi Waktu (Time-Function Mapping)
Pemetaan fungsi waktu adalah diagram alir yang ditambahkan waktu pada
sumbuhorizontalnya. Perangkat analisis ini memungkinkan untuk mengidentifikasi
danmenghilangkan pemborosan dalam hal langkah tambahan, pengulangan,
danketerlambatan yang tidak perlu.
3.Pemetaan Aliran Nilai (Value Stream Mapping, VSM )
Pemetaan Aliran Nilai adalah variasi pemetaan fungsi waktu dengan bentuk yanglebih
lebar dimana satu nilai ditambahkan (dan tidak ditambahkan) pada keseluruhanproses
produksi, termasuk rantai pasokan. VSM ini tidak hanya memperhitungkansuatu proses,
tetapi juga keputusan manajemen dan sistem informasi yang mendukungsuatu proses.
Secara sederhana, VSM adalah suatu metode analisis yangdirepresentasikan ke dalam
satu gambar yang mencakup semua proses suatu perusahaan/industri menghasilkan
suatu produk dari awal pembuatan hingga produk tersebut berada di tangan konsumen.
Empat tahapan
1 metode analisis ini adalah:
a). Tetapkan dan tentukan produk yang dihasilkan
b).Buatlah “current state” VSM ,CSVSM ini draft desain kasar dari kondisi proses
produksi yang ada.
c). Buatlah " future state” VSM

3
d). Kembangkan rencana aksi dari CSVS ke FSVM.
Penggunaan VSM ini dapat membantu pengidentifikasian kondisi inventory,scrap yang
tinggi, waktu up time yang rendah, batch sizeyang terlalu besar, aliran informasiyang
tidak mencukupi, waktu tunggu yang terlalu lama, dan efisiensi waktu daribisnis proses
secara keseluruhan.
4.Diagram Proses ( Process Chart)
Perangkat analisa suatu proses dengan menggunakan simbol, waktu, dan jarak untuk
mendapatkan cara yang objektif dan terstruktur untuk menganalisis dan
mencatatberbagai aktivitas yang membentuk sebuah proses untuk menghindari
pemborosandan meningkatkan presentase nilai tambahnya.
5. Perencanaan Pelayanan (Service Blueprinting)
Teknik analisis proses yang memusatkan perhatian kepada pelanggan dan
interaksipenyedia layanan dengan pelanggannya. Metode ini pertama kali dkenalkan
olehLynn Shostack, seorang bankir pada tahun 1984.Berikut ini tahapan service
blueprinting
yakni:
1. Identifikasi pelanggan atau segmen pelanggan
2.Petakan aktivitas proses dari sisi/pandangan pelanggan
3.Petakan aktivitas para karyawan dan/atau aktivitas teknologi yang melakukankontak
dengan pelanggan (secara langsung maupun tidak langsung)
4.Hubungkan kontak aktifitas dengan fungsi pendukung (support functions),sesuai
dengan keterkaitannya.

A.STRATEGI PROSES
Strategi proses adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber
dayamenjadi barang dan jasa. Salah satu tahapan produksi untuk menghasilkan barang
atau jasa adalah proses desain. Proses desain adalah penentuan
bagaimanaprosespembuatan barang atau jasa untuk memenuhi keinginan konsumen
sertapertimbangan biaya. Ada empat strategi dasar terkait dengan produksi ini, yakni:
1.Fokus pada Proses (Process Focus)
Strategi ini terkait dengan aktivitas atau fasilitas produksi, penggunaan alat-alatumum
dengan kemampuan (skill ) yang tinggi, produk yang dihasilkan bervariasidan
bervolume rendah. Fokus pada proses biasa dilakukan untuk barang yangbervolume
rendah dengan keragaman yang tinggi. Fasilitas yang terfokus padaproses misalnya
terbagi dalam hal peralatan, tata letak, dan pengawasan. Setiapproses dirancang untuk
melaksanakan berbagai aktivitas dan menghadapi perubahan. Perpindahan proses

4
selama produksi mungkin terjadi, sehingga tingkat fleksibilitas produk menjadi tinggi.
Proses ini disebut juga intermittent process atau proses sesaat.
2. Fokus pada pengulangan ( repetitive fokus)
Proses berulang adalah proses yang menggunakan modul, yaitu bagian ataukomponen
yang telah disiapkan sebelumnya. Lini proses yang digunakan adalahlini proses
berulang (repetitive process ) yang lebih terstruktur, sehingga menjadikurang fleksibel
dibanding dengan fasilitas yang terfokus pada proses. Strategiinisering dilakukan pada
perakitan di industri otomotif.
3 Fokus pada Produk ( Product Focus)
Fokus pada produk juga disebut sebagaicontinuous processes karena terdapatproses
produksi yang berkelanjutan dan sangat panjang. Proses ini mempunyai massa yang
tinggi tetapi dengan sedikit varietas.Strategi ini fokus pada variasiproduk akhir
(misalnya pada ukuran, bentuk, dan jenis kemasan) dari input yang sama. Industri yang
menggunakan strategi ini sudah mempunyai standar tertentudan menerapkan kontrol
kualitas pada produknya.
4. Kustomisasi massal (Mass Customization)
Kustomisasi massal adalah pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhikeinginan
pelanggan yang semakin beragam secara cepat dan murah. Proses inidapat
menghasilkan produk yang bervariasi namun dengan biaya rendah, danmerupakan
gabungan dari tiga strategi sebelumya ( product,repetitive dan process focus).
Contohnya adalah produksi laptop.Pada proses kustomisasi massal produk dibuat sesuai
pesanan konsumen, atau disebutbuilt-to-order Tantangan yangterdapat pada proses ini:
1.Desain produk harus cepat dan imajinatif. Teknik desain yang dapatdilakukan adalah
membuat kustomisasi sebisa mungkin di bagian akhir proses produksi.
2. Desain proses harus fleksibel sehingga dapat mengakomodasikan perubahan desain
dan teknologi.

B. Peralatan dan Teknologi

Memilih peralatan terbaik berarti memahami industrinya secara spesifik serta proses
dan teknologi yang tersedia. Pemilihan peralatan untuk jenis proses tetentu juga dapat
memberikan keunggulan bersaing.

 Teknologi Produksi

5
Kemajuan dalam teknologi yang mendorong produksi dan produktivitas memiliki
penerapan yang telah menyehar secara luas, baik dalam bidang manufaktur maupun
jasa. Pada teknologi produksi terdapat area teknologi yaitu:

Teknologi Mesin, pengendalian elektronik meningkatkan kecepatan dengan mengurangi


waktu pertukaran, mengurangi limbah dan meningkatkan fleksibilitas. Pemesinan
dengan mesin dan memori sendiri disebut computer numerical control (CNC).

2. Sistem Identifikasi Otomatis (AISS) dan RFID

AIS merupakan suatu sistem yntuk mengubah data menjadi bentuk elektronik yang
mudah dimanipulasi, contohnya barcode. RFID merupakan suatu sistem nirkabel
terintegrasi dengan antena mengirim gelombang radio atau sinyal dalam jarak terbatas.
Contohnya pada kasir, dengan adanya RFID kasir dapat memindai seluruh isi keranjang
belanjaan dalam hitungan detik.

3. Kendali Proses

Kendali proses adalah penggunan diri teknologi informasi untuk memonitorkan dan
mengendalikan proses fisik. Sebagai contoh, kendali proses digunkan untuk menghitung
konten kelembaban dan ketebalan kertas yang berjalan di atas mesin kertas pada ribuan
kaki per menit.

Sistem kendali proses berpotensial dalam sejumlah cara, yaitu:

a) Sensor mengumpulkan data

b) Pengukuran diterjemahkan dalam bentuk sinyal digital, yang mana ditransmisikan


kepada komputer.

c) Program komputer yang membaca data berkas dan menganalisis data.

6
d) Out put yang dihasilkan dapat dalam berbagai bentuk, termasuk pesan pada layar
computer, lampu peringatan atau sirene, diagram SFC, dll

4. Sistem Penglihatan

Sistem penglihatan adalah sistem yang menggunakan video kamera dan teknokigi
komputer dan sering kali digunakan dalam peranan inspeksi. Inspeksi visual adalah
suatu tugas yang penting dalam sebagian besar organisasi pemrosesan bahan makanan
dan manufaktur.

5.Robot

Robot merupakan suatu mesin fleksibel dengan kemampuan memegang, memindahkan,


atau mengambil barang yang berfungsi karena impuls yang mengaktifkan motor dan
tombol.

5. Sistem Penyimpanan dan Perbaikan Otomatis (ASRSS)

Merupakan sebuah gudang yang dikendalikan oleh komputer yang menyediakan


penempatan otomatis untuk komponen ke dalam dan keluar tempat tertentu di dalam
gudang,

6. Kendaraan yang Dipandu secara Otomatis (AGVs) Merupakan sebuah kereta yang
dipandu dan dikendalikan secara elektronik Untuk memindahkan barang

7. Sistem Manufaktur yang Fleksibel (FMS)

7
Merupakan suatu sistem yang menggunakan sel kerja secara otomatis yang
dikendalikan oleh sinyal elektronik dan fasilitas computer terpusat yang Biasa.

8. Manufakturing Terintegrasi Komputer (CIM)

Merupakan suatu sistem manufaktur dimana komputer desain(CAD). Fleksibel


manufaktur sistem (FMS). Pengendalian, penggudangan, dan pengiriman digabungkan.

C. Teknologi Produksi
Teknologi produksi adalah cara meningkatkan produksi dan produktivitas yang
dapatditerapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa.
1.Teknologi Mesin
Hampir semua mesin yang melakukan operasi seperti pemotongan, pengeboran,dan
penggilingan di dunia sedang mengalami perkembangan pesat dalam halakulturasi dan
pengendalian. Mesin yang baru dapat memodifikasi komponenlogam dengan ketelitian
kurang dari satu mikron 1/76 rambut manusia. Alattersebut dapat mempercepat air
hingga tiga kali kecepatan suara untuk memotongtitanium yang digunakan sebagai
peralatan bedah. Sekarang tersedia kecerdasanbuatan untuk mengendalikan permesinan
baru melalui chip komputer yangmemungkinkan pembuatan benda-benda yang lebih
kompleks dan lebih tepatdengan lebih cepat. Pengendalian elektronik meningkatkan
kecepatan denganmengurangi waktu pertukaran, mengurangi limbah (karena hanya
terjadikesalahan yang lebih sedikit), dan meningkatkan fleksibilitas.
2. Automatic Identification System(AISs) dan RFID
AIS adalah suatu sistem untuk mengubah data menjadi bentuk elektronik,contohnya
Barcode. Peralatan baru, mulai dari mesin manufaktur yang terkendalisecara numerik
hingga mesin ATM, dikendalikan dengan sinyal elektronik digital.Elektron merupakan
kendaraan yang hebat untuk mengirimkan informasi, tetapimereka memiliki
keterbatasan utama hampir semua data MO tidak berbentuk bitdan byte . Oleh karena
itu, manajer operasi harus mendapatkan data berbentuk elektronik, Membuat data
menjadi digital dilakukan dengan menggunakankomputer, kode garis, frekuensi radio,
karakter optikal dalam cek bank. Automatic Identifications Systems(AIS) membantu
mengubah data menjadibentuk elektronik yang mudah dimanipulasi Karena biayanya
yang rendah dan penggunanya yang terus meluas RadioFrequency Identification (RFID)
perlu diperhatikan secara khusus. RFID adalahrangkaian terintegrasi dengan antena
kecilnya sendiri yang menggunakangelombang radio untuk mengirimkan sinyal dalam
jarak terbatas, biasanyabeberapa yard. Kartu RFID menyediakan identifikasi unik yang
memungkinkanpelacakan dan pemonitoran bagian, palet, orang dan hewan atau apapun

8
bergerak.RFID tidak harus dalam jarak pandang antara pembaca dan kartunya.
DenganRFID kasir dapat memindai seluruh isi keranjang belanja dalam hitungan detik.
3. Pengendalian Proses (Process Control)
Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk memantau
danmengendalikan suatu proses fisik. Sebagai contoh, pengendalian proses
digunakanuntuk mengukur kelembaban dan ketebalan kertas ketika melewati sebuah
mesinkertas dengan kecepatan ribuan kaki per menit. Pengendalian proses
jugadigunakan untuk menetapkan dan mengendalikan temperatur, tekanan, dankualitas
dalam proses penyulingan minyak, proses petrokimia, pabrik semen,penggilingan baja,
reaktor nuklir, dan fasilitas yang terfokus pada pada produk lain nya.
4. .Vision System
Sistem Visi memadukan teknologi kamera video dan computer, serta seringdigunakan
dalam pemeriksaan. Pemeriksaan visual merupakan tugas pentingdihampir semua
proses pengolahan makanan dan organisasi manufaktur. Terlebihlagi, dalam banyak
penerapan, pemeriksaan visual yang dilakukan manusiamerupakan pekerjaan yang
membosankan, memusingkan dan sangat mungkinterjadi kesalahan. Oleh karena itu,
sistem visi digunakan secara luas saat barangyang diamati sangat mirip. Sistem visi
digunakan untuk memastikan terdapatsealant dan dalam jumlah yang cukup dalam
transmisi mesin cuci Whirpool, danuntuk memeriksa perakitan saklar pada pabrik
Foster di Des Plaines, Illinois.Secara konsisten, sistem visi memang cukup akurat, tidak
menjadikan pekerjabosan, dan dengan biaya yang tidak terlalu besar.
5. Robot
Bila suatu mesin cukup fleksibel dan mampu memegang, memindahkan,
ataumengambil barang, maka disebut Robot. Robot adalah peralatan mesin
yangmungkin memiliki beberapa saraf elektronik yang disimpan dalam
chipsemikonduktor yang akan menyalakan sejumlah motor dan saklar. Berfungsikarena
impuls elektronik yang mengaktifkan motor dan tombol. Robot dapatdigunakan secara
efektif untuk melakukan tugas-tugas yang umum bersifatmonoton dan berbahaya, atau
tugas-tugas yang dapat dikerjakan secara lebih baik dengan menggunakan mesin
sebagai pengganti tenaga manusia. Pekerjaan yangmembutuhkan konsistensi, akurasi,
kecepatan, kekuatan, atau daya dapatditingkatkan dengan menggantikan manusia
dengan mesin
6. Automated guided vehicle
Penanganan bahan secara otomatis dapat berbentuk rel tunggal, ban berjalan,robot, atau
automated guided vehicles. Automated Guided Vehicles (AGV) adalahkereta yang
dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan dalamproses manufaktur
untuk memindahkan komponen dan peralatan. AGV jugadigunakan di perkantoran
untuk memindahkan surat, juga di rumah sakit danpenjara untuk mengantar makanan.

9
7. Flexible Manufacturing System
FMS adalah suatu sistem yang menggunakan sel kerja otomatis yang dikendalikanoleh
sinyal elektronik dari fasilitas komputer terpusat yang biasa. Sebuah FMSbersifat
fleksibel karena peralatan penanganan bahan dan mesinnya dikendalikandengan sinyal
elektronik (program komputer) yang mudah diubah. Operator hanyamemasukan
program baru yang dibutuhkan untuk memproduksi produk yangberbeda-beda. Hasilnya
adalah sebuah sistem yang dapat memproduksi denganvolume rendah, tetapi sangat
beragam. Bagaimanapun juga, FMS bukanlahmerupakan obat mujarab untuk semua
masalah karena setiap komponen (mesindan peralatan penanganan bahan) memilik
keterbatasan fisiknya masing-masing.Sebuah FMS juga memiliki persyaratan
komunikasi yang ketat di antara berbagaikomponen unik didalamnya. Walaupun
demikian, pengurangan waktu untuk pertukaran alat dan penjadwalan yang lebih akurat
menghasilakan waktu produksiyang lebih singkat dan utilisasi yang meningkat. Karena
terdapat kesalahan yang lebih sedikit, limbah yang lebih sedikit juga menurunkan biaya.
Keutamaan inilahyang dicari para manajer operasi : fleksibilitas untuk menghasilkan
produk yangterkustomisasi, peningkatan utilisasi untuk mengurangi biaya, dan
perbaikanwaktu produksi untuk memperbaiki respons pada pelanggan.

8.Computer Integrated Manufacturing


FMS dapat diperluas secara elektronik ke departemen rekayasa dan
pengendalianpersediaan, dan departemen pergudangan dan pengiriman. Dengan cara
ini,Computer Aided Design (CAD) menghasilkan perintah elektronik yangdiperlukan
untuk menjalankan mesin dengan kendali numerik. Dalam sebuahlingkaran Computer
Integrated Manufacturing, suatu perubahan dalam desainyang diawali pada sebuah
terminal CAD dapat menghasilkan perubahankomponen yang dihasilkan di shop floor
dalam hitungan menit.

D. Teknologi pada Jasa

PERANAN TEKNOLOGI DALAM SERVICE ENCOUNTER


Kemajuan dalam komunikasi dan teknologi informasi mempunyai efek yang besar dalam cara
interaksi pelanggan dengan penyedia layanan. Misalnya, internet telah merubah ekspektasi dan
kebiasaan penumpang pesawat. Pelanggan yang biasanya mengantri di counter untuk menerima
boarding pass, kini tidak perlu lagi melakukan itu. Hal itu disebabkan karena adanya teknologi yang
memungkinkan pelanggan untuk mencetak sendiri boarding pass mereka.
Ada 5 mode teknologi yang memberikan kontribusi dalam service encounter, yaitu :
1. Mode A adalah technology-free service encounter, yang mencerminkan interaksi fisik
antara pelanggan dan sumber daya manusia penyedia layanan.
Mode ini merupakan high-touch service tradisional yang kerapkali dijumpai pada jasa salon
kecantikan, psikiatri, konsultan, dan pengacara. Teknologi tidak memainkan peranan
langsung dalam konteks seperti ini.
2. Mode B disebut technology-assisted service encounter, karena hanya penyedia layanan
yang memiliki akses ke teknologi untuk memperbaiki kualitas layanan tatap muka. Contoh

10
tipe jasa yang masuk dalam kategori ini antara lain pemeriksaan MRI scan, pemeriksaan
mata di klinik dokter mata, dan counter check-in di bandara.
3. Mode C dinamakan technology-facilitated service encounter, karena baik pelanggan
maupun penyedia layanan sama-sama memiliki akses pada teknologi yang sama. Sebagai
contoh, scorang perencana Keuangan (financial planner) yang berkonsultasi dengan
kliennya bisa mengacu pada financial model yang terpampang di layar computer personal
untuk menjelaskan estimasi laba pada berbagai kemungkinan profil risiko.
4. Dalam mode D yang disebut juga technology-mediated service encounter, pelanggan dan
SDM penyedia layanan tidak berinteraksi secara fisik dan karenanya service encounter tidak
lagi merupakan kontak tatap muka tradisional. Komunikasi di-mediasi dengan telepon
untuk mengakses sejumlah lavanan, seperti membuat reservasi restoran dan mencari
bantuan
teknis via call centre.
5. Mode E merupakan technology-generated service encounter, di mana SDM penyedia
layanan digantikan sepenuhnya oleh teknologi yang memungkinkan pelanggan bertindak
swalayan (self-serve). Mode ini kini semakin populer, terutama di kalangan perusahaan-
perusahaan yang berusaha menekan biaya penyedia layanan. Contohnya banyak sekali, di
antaranya ATM bank. checkout scanning, airport kiosks, dan sumber informasi berbasis
internet.

SELF-SERVICE
Peranan teknologi dalam interaksi pelanggan-perusahaan dan sejumlah produk dan jasa yang
berbasis teknologi telah tumbuh dengan sangat cepat. Salah satu konsekuensi umum dari peran
pertumbuhan teknologi adalah munculnya self service technology. Self service technology adalah
teknologi yang memungkinkan pelanggan untuk memproduksi sendiri, terpisah dari layanan
karyawan secara langsung. Alasan implementasi suatu self service lechnology adalah keinginan
perusahaan untuk memberikan pelayanan tambahan yang memberikan nilai lebih dari core business
yang dijalankan perusahaan.

WEBSITE
Website dapat melayani maksud/tujuan seseorang atau organisasi yang berbeda untuk bisnis yang
berbeda pula. Beberapa organisasi menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan karyawan,
dengan pemasok bahan bentah atau para distributor termasuk juga dapat dimanfaatkan
melaksanakan pelayanan pendukung, seperti pembukuan, legal advice atau bahan penelitian.
Organisasi lain menggunakan website untuk penjualan produk dan pelayanan yang secara langsung
diperuntukkan bagi konsumen, di antaranya seperti berikut :
A. Sebagai jaringan untuk menjual produk atau jasa (as a channel to sell
vroduct or service). Beberava retailer severti amazon.com dan wine.com
tidak mempunyai toko fisik (physical store). Perusahaan ini menjual secara eksklusif melalui
internet dan mendistribusikan barang-barangnya secara local, mengirim melalui pelayanan pos
(mail) atau pelayanan pengapalan.
B. Sebagai jaringan supplemental (as a supplemental channel). "Click and Mortar" mewakili
perusahaan retailer; seperti Barnes & Nobleyang mempunyai jangkauan pasar yang luas
melalui sebuah website.
C. Untuk dukungan teknis (for technical support). Perusahaan produk menwarkan penjualan
teknis dan menggunakan internet karena biayanya yang murah, serta dapat membantu untuk
memecahkan masalah yang ada Jawaban dari pertanyaan berkisar pada setup computer
baru, seperti website
Dell Computer
D. Untuk mendukung pelayanan yang ada (to embellish existing service).
Pelayanan ini biasanya ditawarkan untuk penelaahan pada penggunaan website.

11
E. Untuk memproses pesanan (to process order). Website ini dapat menjadi mata
rantai/hubungan yang menyenangkan bagi konsumen untuk pelayanan pesanan.
F. Untuk menyampaikan dan membawa informasi (to convey information).
Beberapa perusahaan menggunakan website mereka untuk menyampaikan dan memberikan
informasi tentang organisasi (nama kantor, alamat, nomor telepon, dan technical
assistance).
G. Untuk berkomunikasi dengan karyawan atau anggota organisasi (to communicate with
amembership). Beberapa organisasi menggunakan website untuk berkomunikasi dengan
karyawan atau anggota organisasi seperti membuka forum pertanyaan bagi yang ingin
bertanya pada pihak organisasi.
H. Untuk bermain games (to play games). Website bisa digunakan untuk kebutuhan
entertainment seperti bermain games.

JASA ELEKTRONIK VS JASA TRADISIONAL


Karakteristik beberapa pelayanan elektronik dapat terlihat juga pada pelayanan tradisional. Jasa
internet bersifat tidak nyata, karena transaksi dan pengalaman jasa disampaikan dengan jaringan
elektronik yang tidak dapat dilihat, sehingga sulit untuk diukur dan dipertimbangkan secara penuh.
Pelayanan jasa elektronik berbeda dengan pelayanan tradisional. Seluruh kontak dan inctaraksi yang
diperlukan, dilakukan melalui interaksi secara online.
Seluruh item yang ditawarkan dibungkus dalam dimensi interaktif maupun dimensi non-interaktif
yang bersifat online.

MODEL E-BUSINESS
1. Direct to Customer, yaitu melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin secara
langsung antara perusahaan dengan pelanggannya;
2. Full-Service Provider, yaitu menyediakan berbagai fasilitas dan jasa (sumber daya) yang
dibutuhkan oleh perusahaan lain dalam menjalankan operasi bisnisnya;
1. Whole of Enterprise, yaitu menawarkan fasilitas satu pintu (single point of contact) kepada
pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang melibatkan banyak pihak
(perusahaan);
2. Intermediaries, yaitu menjadi perantara (broker) dari berbagai jenis keperluan (berdasarkan
data, informasi, segmen industri, komunitas, dsb.);
3. Shared Infrastructure, yaitu menawarkan penyewaan terhadap berbagai instrastuktur
teknologi informasi, meliputi database, aplikasi, perangkat keras, and jaringan;
4. Virtual Community, yaitu memanfaatkan komunitas yang ada di dunia maya untuk berbagai
keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital;
5. Value Net Integrator, yaitu mengintegrasikan berbagai entiti atau sumber daya yang ada di
internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah ada sebelumnya dapat
ditawarkan kepada pasar dan calon pelanggan;
dan
Content Provider, yaitu menawarkan pelayanan pembentukan dan distribusi data, informasi,
knowledge (content) yang bernilai tinggi kepada pelanggan.

E. Desain Ulang Proses

Tidak ada rumus untuk merancang ulang proses bisnis, namun ada beberapa prinsip yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam merancang ulang. Ada dua pendekatan utama untuk merancang
ulang proses guna tercapainya perbaikan kinerja, yaitu pendekatan kertas bersih (clean sheet
approach) dan pendekatan sistematis (ESIA).

12
1. Pendekatan kertas bersih (clean sheet approach)
Secara fundamental memikirkan kembali cara menyampaikan produk atau jasa dan merancang
proses-proses baru dari permulaan. Secara mendasar pendekatan kertas bersih menuntut adanya
beberapa pertanyaan yang perlu dikemukakan, yaitu :
Bagaimana Anda menghadapi pesaing ?
Seperti apa proses yang ideal itu ?
Bila Anda harus membangun kembali organisasi dari semula, akan seperti apa organisasi
tersebut nantinya ?
Seperti halnya perancangan ulang secara sistematis, organisasi harus mencari metodologi yang
paling sesuai dengan situasinya. Terdapat beberapa tahapan dalam proses ini yaitu kembangkan
pemahaman tingkat tinggi atas proses yang ada, benchmarking, perancangan proses dan
validasi.

2. Perancangan Ulang Secara Sistematis


Perancangan ulang secara sistematis yaitu mengidentifikasikan dan memahami proses-proses
yang ada dan kemudian mendesain kembali proses-proses tersebut secara sistematis untuk
menciptakan proses-proses baru, guna memberikan hasil yang diinginkan. Perancangan ulang
proses secara sistematis dilakukan pada proses yang ada sekarang untuk membuatnya menjadi:
lebih baik. lebih murah, dan lebih cepat.
Lebih baik, berarti memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi bagi pemegang saham dan
terutama kepada pelanggan.
Lebih murah, berarti melakukan semua proses dengan tingkat efisiensi yang maksimum.
• Lebih cepat, berarti proses dilakukan secepat mungkin untuk meningkatkan daya
tanggap/respon terhadap kebutuhan pelanggan.
Secara umum dapat dikatakan, tujuan perancangan proses pada pendekatan ini adalah
meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan pada proses yang ada sekarang dengan cara
mengeliminasi semua kegiatan yang tidak bernilai tambah dan merampingkan kegiatan yang
bernilai tambah. Sistem perancangan seperti yang dijelaskan diatas dapat diringkas sebagai
ESIA, yaitu :
Mengeliminasi (Eliminate), Menyederhanakan (Simplify), Mengintegrasikan (Integrate), dan
Mengotomasikan (Automate)
F. Keberlanjutan

Strategi bisnis berkelanjutan adalah serangkaian langkah yang dapat ditindaklanjuti


yang diambil perusahaan untuk meningkatkan dampaknya terhadap masyarakat dan
lingkungan.Strategi berkelanjutan dapat membutuhkan waktu untuk diterapkan, tetapi bila
dilakukan dengan benar, strategi tersebut akan bermanfaat bagi perusahaan dan
karyawannya juga. Strategi bisnis berkelanjutan telah menjadi lebih populer dalam
beberapa tahun terakhir karena masalah lingkungan dan tindakan yang diminta konsumen.
Strategi berkelanjutan adalah unik untuk setiap bisnis dan operasinya. Beberapa
perusahaan mengambil langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan yang berkelanjutan,
seperti bekerja untuk mengalihkan produksi mereka untuk menggunakan energi yang
sepenuhnya terbarukan dalam jangka waktu lima tahun.Perusahaan lain mengambil
tindakan yang dapat segera diterapkan, seperti mengganti kemasannya dengan hanya
menggunakan bahan yang dapat didaur ulang. Strategi berkelanjutan juga dapat berfokus
pada pemberian kembali kepada masyarakat lokal melalui sarana moneter atau tindakan
fisik.

13
Beberapa perusahaan mungkin melihat strategi bisnis yang berkelanjutan sebagai
pekerjaan tambahan tanpa imbalan, tetapi tidak demikian halnya. Strategi bisnis yang
berkelanjutan dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan serta lingkungan dan
masyarakat.
1. Manfaat Staregi bisnis
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diberikan oleh strategi bisnis yang
berkelanjutan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Manfaat lingkungan: Manfaat paling nyata yang didapat dari strategi bisnis yang
berkelanjutan adalah terkait dengan dampak lingkungan. Ketika sebuah bisnis
menggabungkan strategi berkelanjutan, mereka dapat mengurangi jumlah emisi dan
polusi yang mereka hasilkan yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan.
Mereka juga dapat meningkatkan jumlah bahan yang dapat didaur ulang dan
mengurangi limbah dengan menciptakan produk yang lebih tahan lama. Manfaat
lingkungan dari strategi berkelanjutan bergantung pada bisnis dan tujuan
spesifiknya, tetapi bisa sangat berdampak.
b. Manfaat masyarakat: Strategi bisnis yang berkelanjutan juga dapat bermanfaat bagi
masyarakat. Strategi berkelanjutan mendorong perusahaan untuk mengevaluasi
hubungan mereka dengan masyarakat dan melakukan praktik untuk
memperbaikinya. Bentuk program berkelanjutan ini mendorong perusahaan untuk
memberikan kembali kepada masyarakat yang telah membantu mereka tumbuh.
Manfaat lingkungan tidak hanya mengarah pada masyarakat yang lebih bersih dan
aman, tetapi bisnis dapat menciptakan inisiatif yang dirancang untuk membantu
komunitas mereka secara langsung.
2. Langkah- Langkah Strategi Bisnis
Ada beberapa langkah dalam membuat strategi bisnis berkelanjutan diantaranya
sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah: Langkah pertama dalam mengembangkan strategi bisnis yang
berkelanjutan adalah memeriksa praktik bisnis Anda saat ini untuk mengidentifikasi
area yang perlu ditingkatkan. Beberapa perusahaan bekerja dengan konsultan
keberlanjutan untuk mengidentifikasi masalah dan membuat rencana untuk
mengatasinya. Memahami dampak saat ini yang dimiliki perusahaan anda terhadap
lingkungan dan komunitas Anda adalah penting, jadi periksalah dengan cermat
kebijakan, operasi, dan posisi anda.
b. Berkonsultasi dengan para stakeholder dan karyawan: Melibatkan pemangku
kepentingan atau stakeholder anda dalam proses menciptakan strategi yang
berkelanjutan adalah penting, karena mereka dapat menjadi sumber daya yang
berharga.Stakeholder mungkin memiliki lebih banyak pengetahuan tentang
kebutuhan komunitas tertentu dan dapat mempresentasikan ide untuk menciptakan
perubahan nyata dengan strategi berkelanjutan. Individu atau kelompok ini
diinvestasikan dalam kesuksesan perusahaan, jadi mereka harus terlibat dalam
proses ini.
c. Tetapkan tujuan yang realistis dan spesifik: Selanjutnya, tetapkan tujuan untuk apa
yang anda inginkan agar dicapai oleh strategi berkelanjutan anda. Tujuan ini harus
realistis dan dapat dicapai. Jika anda mengidentifikasi beberapa masalah dalam

14
operasi perusahaan anda saat ini, putuskan mana yang paling penting untuk
ditangani. Ini mungkin tergantung pada masalah mana yang lebih peka terhadap
waktu atau masalah mana yang akan berdampak lebih besar pada perusahaan dan
lingkungan anda. Prioritaskan masalah ini saat menetapkan tujuan anda.Saat
menetapkan tujuan, anda juga harus memastikan bahwa tujuan tersebut spesifik dan
dapat dilacak. Misalnya, daripada menetapkan tujuan yang tidak jelas untuk terlibat
dalam lebih banyak layanan masyarakat, anda harus menentukan jumlah
keterlibatan yang ingin anda capai dan bentuk layanan apa yang ingin anda ambil.
Ini membuat anda bertanggung jawab dan memungkinkan anda bekerja untuk
mencapai tujuan anda.
d. Buat Rencana: Setelah Anda mengetahui apa yang ingin anda capai, buatlah rencana
bagaimana mencapai tujuan tersebut. Rencana ini harus dapat ditindaklanjuti dan
realistis untuk perusahaan anda. Buat anggaran untuk strategi berkelanjutan anda
dan tetapkan garis waktu untuk menerapkan program baru ini atau perubahan
perusahaan. Jika tujuan yang telah anda tetapkan sangat benda dapat memecah
proses mencapainya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil. Beberapa tujuan
mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk direalisasikan sepenuhnya, dan
banyak perusahaan menetapkan garis waktu beberapa tahun untuk melihat tujuan
keberlanjutan mereka tercapai sepenuhnya.
e. Lacak kemajuan Anda: Untuk memastikan bahwa strategi berkelanjutan anda berhasil,
penting untuk melacak kemajuan. Ini dapat membantu anda mencapai tujuan anda.
Jika anda menyadari bahwa anda tidak membuat kemajuan sebanyak yang anda
perkirakan, anda mungkin ingin mengevaluasi kembali strategi anda dan membuat
penyesuaian yang diperlukan. Penting untuk diingat bahwa perubahan tidak terjadi
dalam semalam. Ciptakan cara realistis untuk melacak tujuan jangka panjang dan
terus beri tahu klien dan basis pelanggan anda tentang kemajuan anda. Ini
menunjukkan komitmen perusahaan anda untuk mengembangkan praktik yang lebih
berkelanjutan dan meyakinkan pelanggan bahwa anda sedang bekerja menuju tujuan
bersama.

3. Tantangan Dalam Bisnis Berkelanajutan


Membangun bisnis berkelanjutan tidaklah mudah dan melibatkan beberapa
tantangan yang perlu diatasi. Berikut ini adalah beberapa tantangan umum yang
dihadapi oleh perusahaan dalam menerapkan keberlanjutan.
a. Kesadaran dan Pendidikan: Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan
kesadaran dan pemahaman tentang keberlanjutan di kalangan karyawan, pemimpin
perusahaan, dan pemangku kepentingan lainnya. Terkadang, ada kurangnya
pemahaman tentang pentingnya praktik berkelanjutan dan dampaknya terhadap
lingkungan dan masyarakat. Membutuhkan upaya pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan untuk mengubah mindset dan membangun kesadaran akan pentingnya
keberlanjutan dalam konteks bisnis.

15
b. Perubahan Budaya dan Praktik Organisasi:Menerapkan keberlanjutan seringkali
melibatkan perubahan budaya dan praktik organisasi yang sudah mapan. Ini bisa
menghadirkan tantangan dalam mengubah cara kerja yang sudah ada dan
mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam keputusan bisnis sehari-hari. Diperlukan
komitmen yang kuat dari manajemen puncak, pemimpin perusahaan, dan karyawan
untuk mengadopsi perubahan ini.
c. Kompleksitas Rantai Pasokan: Bisnis sering kali memiliki rantai pasokan yang
kompleks, melibatkan banyak pemasok, distributor, dan mitra lainnya.
Mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam rantai pasokan ini dapat menjadi
tantangan, terutama jika pemasok atau mitra bisnis tidak memiliki fokus yang sama
terhadap keberlanjutan. Diperlukan kerjasama dan komunikasi yang erat dengan
pemasok untuk memastikan kesesuaian nilai-nilai dan praktik berkelanjutan.
d. Isu Peraturan dan Kebijakan: Isu peraturan dan kebijakan terkait bisnis
berkelanjutan dapat menjadi tantangan. Di beberapa wilayah, regulasi lingkungan
yang ketat atau kebijakan pajak dapat mempengaruhi biaya operasional dan
keuntungan perusahaan. Perusahaan juga perlu mengikuti kebijakan perlindungan
lingkungan dan perubahan iklim yang terus berkembang. Mengatasi tantangan ini
melibatkan pemahaman mendalam tentang peraturan dan kebijakan yang berlaku
dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan regulasi.
e. Kendala Finansial: Implementasi praktik bisnis berkelanjutan mungkin memerlukan
investasi awal yang signifikan. Menerapkan teknologi yang lebih ramah lingkungan,
mengadopsi proses produksi yang lebih efisien, atau membangun infrastruktur
berkelanjutan dapat melibatkan biaya tambahan. Kendala finansial ini dapat menjadi
hambatan bagi beberapa perusahaan, terutama bagi yang skala kecil atau menengah.
Namun, perlu diingat bahwa investasi dalam keberlanjutan seringkali menghasilkan
pengembalian jangka panjang yang berkelanjutan.Persepsi Konsumen: Persepsi
dan preferensi konsumen juga dapat menjadi tantangan dalam membangun bisnis
berkelanjutan. Beberapa konsumen mungkin tidak bersedia membayar harga yang
lebih tinggi untuk produk atau layanan yang lebih berkelanjutan. Selain itu, ada
risiko bahwa perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan dapat dianggap sebagai
strategi pemasaran semata atau greenwashing. Membangun kepercayaan konsumen
dan memastikan transparansi dalam praktik bisnis berkelanjutan menjadi penting
untuk mengatasi tantangan ini. Meskipun tantangan ini ada, perusahaan yang
mampu mengatasi dan mengadopsi keberlanjutan sebagai bagian integral dari
operasi mereka dapat menghadapi peluang yang lebih besar dalam jangka panjang.
Keberlanjutan bukan hanya penting untuk menjaga lingkungan dan masyarakat,
tetapi juga sebagai strategi bisnis yang memberikan keunggulan kompetitif dan
membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pemangku kepentingan.
f. Peluang dalam Bisnis Berkelanjutan Menerapkan keberlanjutan dalam bisnis bukan
hanya tentang memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan, tetapi juga tentang
mengambil keuntungan dari peluang pasar dan keunggulan kompetitif. Berikut adalah
beberapa peluang dalam bisnis berkelanjutan yang dapat di identifikasi:
a) Pertumbuhan Pasar Berkelanjutan: Pasar untuk produk dan layanan
berkelanjutan terus berkembang secara global. Konsumen semakin sadar akan
isu lingkungan dan sosial, dan semakin banyak yang mencari produk yang

16
ramah lingkungan, ethis, dan berkelanjutan. Dengan mengadopsi praktik
berkelanjutan, perusahaan dapat memenuhi permintaan ini dan mendapatkan
keunggulan kompetitif dalam pasar yang berkembang ini.
b) Inovasi dan Teknologi: Keberlanjutan mendorong inovasi dan pengembangan
teknologi baru. Perusahaan yang mampu mengintegrasikan inovasi
berkelanjutan dalam produk, proses, atau layanan mereka dapat menciptakan
nilai tambah dan membedakan diri dari pesaing. Misalnya, penggunaan energi
terbarukan, desain produk yang ramah lingkungan, atau teknologi yang
mengurangi limbah dapat membuka peluang baru dalam bisnis dan menarik
pelanggan yang lebih sadar akan lingkungan.
c) Efisiensi dan Penghematan Biaya: Praktik bisnis berkelanjutan sering kali
berdampak positif pada efisiensi operasional dan penghematan biaya jangka
panjang. Misalnya, dengan mengadopsi teknologi yang lebih efisien,
pengelolaan limbah yang lebih baik, atau pemanfaatan sumber daya yang lebih
optimal, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan
profitabilitas. Penghematan ini menjadi manfaat ekonomi jangka panjang dan
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
d) Akses ke Pembiayaan dan Investasi: Bisnis berkelanjutan semakin menarik
bagi lembaga keuangan dan investor. Ada pertumbuhan yang signifikan dalam
pembiayaan berkelanjutan, seperti pinjaman berkelanjutan, obligasi hijau, dan
investasi sosial dan lingkungan. Perusahaan yang mengadopsi praktik bisnis
berkelanjutan memiliki akses yang lebih baik ke sumber daya keuangan ini,
memungkinkan mereka untuk melakukan investasi dalam inisiatif keberlanjutan
dan ekspansi bisnis.
e) Reputasi dan Kepuasan Pelanggan: Praktik bisnis berkelanjutan dapat
memperkuat reputasi perusahaan dan membangun kepercayaan dengan
pelanggan. Konsumen semakin cenderung memilih merek yang memiliki
komitmen terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan menjadi
pemimpin dalam bisnis berkelanjutan, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas
pelanggan, memperluas pangsa pasar, dan memperoleh keunggulan kompetitif
dalam jangka panjang.
f) Kepatuhan Regulasi dan Kebijakan: Peraturan dan kebijakan terkait
keberlanjutan semakin diterapkan di banyak negara. Perusahaan yang
mengadopsi praktik berkelanjutan akan lebih siap dalam menghadapi perubahan
regulasi dan dapat memanfaatkannya sebagai peluang untuk memperkuat posisi
mereka di pasar. Selain itu, perusahaan dapat mempengaruhi pembentukan
kebijakan melalui advokasi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan
lainnya.
Dalam membangun bisnis berkelanjutan bukan hanya menjadi tuntutan
moral, tetapi juga merupakan keputusan bisnis yang cerdas. Dengan
mengintegrasikan keberlanjutan dalam semua aspek operasional dan mengadopsi
strategi yang berkelanjutan, perusahaan dapat menciptakan dampak positif yang
berkelanjutan pada lingkungan, masyarakat, dan ekonomi.

17
Dalam menjalani perjalanan menuju bisnis berkelanjutan, penting untuk
terus berinovasi, beradaptasi dengan perubahan, dan berkolaborasi dengan
pemangku kepentingan. Bisnis berkelanjutan adalah kunci untuk masa depan yang
lebih baik, di mana keuntungan finansial dan keberlanjutan saling terjaga dalam
harmoni.
Membangun bisnis berkelanjutan merupakan kebutuhan yang mendesak dalam era
modern memberikan manfaat jangka panjang, baik dari segi ekonomi, lingkungan, maupun
sosial.. Perusahaan yang mampu mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan, memanfaatkan
peluang pasar, dan mengatasi tantangan dengan baik memiliki potensi untuk menjadi
pemimpin dalam perubahan positif dalam dunia bisnis.
Bisnis berkelanjutan adalah masa depan yang cerah, dan perusahaan-
perusahaan yang mengambil langkah dalam membangun bisnis berkelanjutan akan
memperoleh keunggulan kompetitif dan memberikan dampak positif yang
berkelanjutan pada dunia di sekitarnya. Perusahaan-perusahaan yang mampu
mengadopsi pendekatan berkelanjutan memiliki potensi untuk memimpin perubahan
positif dalam dunia bisnis.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

18
1. Strategi proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah
pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan
jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan
spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain.
Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi
dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang
diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan pada saat
keputusan proses ini.

2. Beberapa variasi pada satu dan empat strategi proses: (1) fokus pada proses,
(2) fokus berulang, (3) fokus pada produk, dan (4) mass customization.

3. Perencanan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi system


kerja yang akanmemproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang
diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

19
1. Heizer, J. and Render, B., 2011, Operations Management , Pearson, NewJersey.
2. Mary Jo Bitner, Amy L. Ostrom, Felicia N. Morgan. Service Blueprinting:
APractical Technique for Service Innovation. 2007. Center for ServicesLeadership,
Arizona State University.

3. https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20250195-S51853-Diyah%20Handayani
%20Kurniawati.pdf

4. https://www.academia.edu/12398124/
Manajemen_Jasa_Teknologi_Dalam_Bidang_Jasa_

5. Anindyaa1607. 2023. Membangun Bisnis yang Berkelanjutan: Strategi, Tantangan,


dan Kesempatan.

6. Aksaragama. 2020. Strategi Berkelanjutan: Manfaat dan Cara Membuatnya Dalam


Bisnis.

20

Anda mungkin juga menyukai