Disusun Oleh:
N.I.M : 41612010025
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
NIM : 41612010025
Pembimbing,
Mengetahui,
(Ir.Muhammad Kholil,MT)
iii
ABSTRAK
PT. XYZ bergerak dibidang pembuatan Trolly Shopping Cart yang berdiri pada
tahun 2010. PT. XYZ ini sudah mengembangkan bisnisnya menjadi lebih luas
dengan menambah produk yang dibuatnya. Untuk itu perusahaan dituntut untuk
dimana kualitas produksi sangat ditentukan baik produk yang dihasilkan maupun
proses produksi yang dijalankan. Pada kasus PT. XYZ di departemen produksi
5.29, 3.00, 2.07, dan 1.92 dengan nilai rata - rata 3.27 (berada diatas nilai standar
3,00), dan Rasio produktivitas terendah terdapat pada rasio 1 perbandingan antara
total produk aktual terhadap waktu kerja. Penyebab rendahnya rasio 1 antara lain:
tidak diberlakukan tata tertib, kurangnya pelatihan, sanksi yang kurang tegas dan
dari sebuah proses produksi yang semakin singkat, waktu kerja dari suatu proses
iv
ABSTRACT
2010. PT. XYZ has been expanding its business into a more comprehensive by
adding the products it makes. For that the company is required to increase
quality is determined better the product and the production process is being run.
3:42, 3.92, 5:29, 3:00, 2:07, and 1.92 with value - average 3:27 (above the
standard value of 3, 00), and the lowest productivity ratios found in the ratio 1
ratio between the total actual product to working time. The cause of the low ratio
of 1 include: not enforced discipline, lack of training, sanctions are less assertive
and k3 factors (health, security and safety) are still not considered by the
process that is increasingly short, the working time of a work process, the
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
junjungan kekasih Allah dan juga rahmat bagi seluruh alam semesta ialah Nabi
Muhammad SAW. Teriring ridho Allah dan Rosul-Nya sehingga penulis dapat
METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. XYZ” guna untuk memenuhi
Penulisan Laporan ini bisa berjalan lancar tidak lepas dari bimbingan, dukungan,
pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis dengan tidak
1. Kedua Orang Tua, yang telah bersusah payah mendidik, menyayangi, dan memberikan
dukungan moril maupun materil, sehingga saya dapat berkuliah dengan lancar.
2. Bpk. Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, M.M Selaku Rektor Universitas Mercu Buana
Jakarta.
3. Bapak Ir. Chandrasa Soekardi selaku Dekan dari Fakultas Teknik Universitas Mercu
Buana Jakarta.
4. Ibu Puspita Dewi Widayat ST, MT selaku pembimbing yang mendukung, memberi
semangat dan memberi bantuan kepada penulis dalam penyusunan laporan ini.
v
vi
5. Bapak Ir. Muhammad Kholil, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
7. Bapak Sekean, Segenap direksi, Departemen Produksi, Kepala Divisi Produksi yang
9. Dian Purwaning S dan teman-teman Osis SMK Kartika X-2 Jakarta angkatan 2010
yang selalu menyemangati penulis untuk segera meyelesaikan Tugas Akhir ini, dan
10. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan kerja praktek ini, yang
Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan yang terdapat pada
laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul………………....................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
vii
2.3 Metode Pengukuran Produktivitas Perusahaan ................................... 13
viii
3.4 Pengolahan Data .................................................................................. 43
ix
5.3 Analisa Pencapaian Skor Tiap Rasio .............................................. 71
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.1 Penyebab Rendahnya Total Produk Terhadap Waktu Kerja ………….... 74
Gambar 5.2 FTA Total Produk Yang Dihasilkan Tidak Optimal …………………….. 75
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.10 Nilai Standar Awal, Sasaran Akhir, dan Nilai Terendah ……….……… 61
Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Bobot Tiap-tiap Rasio Tahun 2014 ……….……….. 63
Tabel 4.15 Data Perhitungan Produktivitas OMAX Bulan Juli 2014 ……….….…. 65
Tabel 4.16 Data Perhitungan Produktivitas OMAX Bulan Agustus 2014 ……..….. 66
Tabel 4.17 Data Perhitungan Produktivitas OMAX Bulan September 2014 …...…. 67
Tabel 4.18 Data Perhitungan Produktivitas OMAX Bulan Oktober 2014 ………... 67
Tabel 4.19 Data Perhitungan Produktivitas OMAX Bulan November 2014 ……... 68
Tabel 4.20 Data Perhitungan Produktivitas OMAX Bulan Desember 2014 ……... 68
x
xi
Produksi …………..……………………………………………..……… 80
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Grafik Indikator Produktivitas PT. XYZ Pada Bulan Juli-Desember
Grafuk 5.1 Grafik Indikator Produktivitas PT. XYZ Pada Bulan Juli-Desember
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
jumlah produksi yang dihasilkan. Produktivitas yang baik dapat diketahui melalui
waktu kerja efektif dari sebuah proses produksi semakin singkat waktu kerja dari
suatu proses kerja maka produktivitas akan meningkat. Untuk itulah perlu adanya
suatu perhitungan waktu kerja sehingga dapat diraih produktivitas yang tinggi.
hasil kerja dengan menggunakan sumber daya yang telah dipertimbangkan. Secara
baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
terhadap sumber daya yang dipakai. Bila dalam rasio tersebut masukan yang
1
2
produktivitas total ( total productivity), tetapi bila yang dihitung sebagai masukan
hanya faktor tertentu saja maka disebut sebagai produktivitas parsial ( partial
productivity). Begitu juga yang terjadi dengan PT. XYZ yang secara periodik
Departemen Produksi di PT. XYZ ini sudah produktif atau bahkan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Permasalahan yang terjadi bahwa
hanya sampai pada tahap pengukuran saja belum sampai pada tahap rekomendasi
peningkatan produktivitas. ( Data perusahaan ) Maka dari itu penelitian kali ini
perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil, perbedaan antara kumpulan
umum.
terpadu dan berhubungan satu sama lain. Metode ini diharapkan dapat
memberikan suatu gambaran yang dapat dijadikan pembanding antara hasil yang
3
nyata dengan tolak ukur tertentu dalam periode pengukuran, sehingga dapat
diketahui seberapa efektif proses produksi yang telah dilakukan selama ini untuk
meningkatkan output dan seberapa efisien sumber - sumber input yang dapat
dihemat.
pengukuran produktivitas sangat perlu dilakukan. Apalagi selama ini PT. XYZ
adalah departemen produksi karena departemen ini yang dirasa oleh pihak
manajemen perlu adanya pembenahan agar lebih efektif dan efisien. Rumusan
masalah yang akan diangkat dalam penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Supaya penelitian ini terarah dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan
dominan.
3. Data yang digunakan penelitian ini adalah data pada bulan juli-desember
tahun 2014.
4. Ketentuan tingkat sasaran dan bobot untuk tiap - tiap kriteria produktivitas
maka penulis dapat menentukan tujuan yang diinginkan, maka tujuan penelitian
1. Bagi Perusahaan
5
di perusahaan.
di departemen produksi.
2. Bagi Mahasiswa
sebagainya.
perusahaan.
6
Pada bagian ini akan dijelaskan langkah – langkah yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah
1. Studi Pustaka
mendukung penelitian yang dilakukan serta penelitian dari pihak lain yang
ini.
2. Penelitian Lapangan
produksi yang sedang dilakukan. Metode ini lebih objektif karena hasil
yang didapat bersifat pasti dan sesuai dengan sistem yang berlaku.
7
3. Wawancara
diperlukan.
dibagi menjadi beberapa bab yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk
lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara garis besarnya sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang masalah terhadap
sistematika penulisan.
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang landasan teori yang berkaitan
dengan masalah yang akan digunakan dalam laporan penelitian ini yakni
(OMAX).
Dalam bab ini dijelaskan tentang teknik dan tata cara dalam pengumpulan
Dalam bab ini pengumpulan data didapat melalui data yang diberikan oleh
pihak perusahaan dan data pustaka yang ada di PT. XYZ. Pada bab ini
Pada bab ini akan membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari
Pada Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil melalui
TINJAUAN PUSTAKA
beragam disampaikan dan didefinisikan oleh para ahli, namun pada dasarnya
terhadap masukan (input). Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental
yang selalu mempunyai pandangan, mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada
untuk menghasilkan suatu unit hasil produksi. Sinugan (2008) mengatakan bahwa
secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata fisik
(barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Jadi produktivitas diartikan
sebagai tingkat efisiensi dalam memproduksi barang dan jasa, dan produktivitas
9
10
hasil kerja dengan menggunakan sumber daya yang telah dipertimbangkan. Secara
baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
terhadap sumber daya yang dipakai. Bila dalam rasio tersebut masukan yang
produktivitas total ( total productivity), tetapi bila yang dihitung sebagai masukan
hanya faktor tertentu saja maka disebut sebagai produktivitas parsial ( partial
productivity).
Contoh:
universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kebutuhan
manusia, dengan menggunakan sumber daya yang serba baru. Produktivitas yang
manusia.
11
sebagai berikut :
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok jadi lebih baik dari hari ini.
pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
pandangan hidup dan kultural dengan sikap mental memuliakan kerja serta
yang sama (1) Produksi sama atau meningkat dengan menggunakan sumber yang
kurang (2) Produksi lebih besar diperoleh dengan penambahan sumber daya yang
anatara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.
12
Konsep ini menunjukkan adanya keterkaitan antara hasil kerja dengan satuan
waktu. Seorang tenaga kerja yang produktif adalah seorang tenaga kerja yang
cekatan dan mampu menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan mutu yang
ditetapkan dengan dalam waktu yang lebih singkat. Dasar-dasar tersebut diatas
dapat dipakai pada berbagai sektor jasa termasuk sektor kesehatan. Dari uraian
diatas dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan utama
dalam produktivitas.
organisasi biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan
sumber daya yang digunakan. Dengan kata lain pengertian produktivitas memiliki
dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan
total atau secara keseluruhan, artinya keluaran yang dihasilkan diperoleh dari
dinamakan faktor produksi, masukan atau faktor produksi dapat berupa tenaga
kerja, material, teknologi dan energi. Salah satu masukan seperti tenaga kerja,
Efektivitas berorientasi pada hasil atau keluaran (output) yang lebih baik
dan efisiensi berorientasi kepada input dan sering digunakan secara bersamaan,
13
dari sistem produksi dan efisiensi adalah ukuran yang menunjuk sejauh mana
output.
Jika efektivitas berorientasi pada hasil atau keluaran (output) yang lebih
pengukuran.
produktivitas dari sistem industri itu sendiri. Untuk keperluan ini berbagai teknik
Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah
dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara tingkat
15
produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan
direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam jangka
membandingkan daya saing dari produk yang dihasilkannya di pasar global yang
kompetitif.
antara lain:
3. Perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui
nantinya data itu dapat ditunjukkan atau ditampilkan dalam bentuk peta -
peta, diagram - diagram, tabel - tabel, hasil - hasil perhitungan statistik dan
lain - lain.
Syarat utama yang harus diikuti oleh setiap organisasi atau perusahaan
1. Keabsahan (validity)
2. Kelengkapan (completeness)
pengukuran produktivitas.
berbeda.
4. Ketermasukan (inclusiveness)
perusahaan.
a. Produktivitas Parsial
terhadap salah satu jenis input. Sebagai contoh, produktivitas tenaga kerja
banyaknya input modal dan tenaga kerja yang digunakan. Output bersih
(net output) adalah hasil pengurangan total output dengan barang - barang
tenaga kerja.
c. Produktivitas Total
Produktivitas total merupakan rasio dari output total terhadap input total
output.
Total output (tangible) = nilai produk jadi + nilai produk setengah jadi + bunga
1. Depresiasi mesin
5. Maintenance mesin
a. Model produktivitas
b. Model Produktivitas
Angka indeks adalah suatu bilangan atau angka yang secara statistik dapat
menunjukkan perubahan atau perbedaan harga dari suatu atau beberapa macam
barang tertentu. Pada dasarnya angka indeks merupakan suatu besaran yang
menunjukkan variasi perubahan dalam waktu atau ruang mengenai suatu hal
tertentu. Penggunaan angka indeks yang telah umum dilakukan terutama dalam
bidang ekonomi adalah indeks harga dan indeks produksi yang biasanya
sepanjang waktu tertentu. Agar dapat mengukur laju perubahan itu, sederet angka
harga atau produksi dibakukan berdasarkan periode tahun dasar dengan demikian
dasar itu. Disini akan terlihat apakah perubahan bersifat meningkat, tetap atau
menurun.
periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100. Dalam menghitung angka
indeks, waktu atau tahun yang lalu disebut sebagai tahun dasar (base periods),
yaitu waktu atau tahun yang dijadikan dasar untuk menentukan perkembangan
suatu harga atau berfungsi sebagai waktu atau tahun pembanding. Penentuan
tahun dasar untuk menghitung angka indeks perlu memperhatikan tiga faktor,
yaitu :
stabil.
2. Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh.
produktivitas.
produktivitas perusahaan.
produktivitas harus bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, bukan angan - angan,
dapat diambil tindakan dan memiliki jadwal waktu spesifik untuk implementasi
informasi yang diperoleh dan analisis situasi yang telah dilakukan. Dalam
jangka waktu satu tahun ke depan atau lebih. Sedangkan perencanaan jangka
pendek meliputi perencanaan dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.
23
perusahaan, yaitu :
biaya akan sangat efektif, karena kita mampu menekan biaya per unit
2. Mengelola pertumbuhan
24
lebih banyak output dari investasi itu sehingga angka rasio output terhadap
4. Mengurangi aktifitas
Dengan cara ini akan didapatkan output yang lebih banyak dengan
bentuk yang terpadu dan berhubungan satu sama lain. Model ini melibatkan
fungsi dari faktor - faktor performance, dimana masing - masing unit memiliki
dimensi khusus yang berbeda - beda, dan cara untuk mengukur produktivitas
kerja baik dalam sekala kecil maupun untuk keseluruhan perusahaan. Tetapi hasil
pengukuran performasi dari unit - unit tidak dapat dikaitkan secara adiktif untuk
seluruhan organisasi harus dilakukan proses pembobotan unit - unit yang terkait.
satuan baku.
terkait.
26
indikator kerja
sebagai berikut:
A. Productivity
Criteria
Performance
27
B.
…. 10
….. 9
….. 8
…. 7
…. 6 Scores
…. 5
…. 4
…. 3
…. 2
…. 1
…. 0
C.
Score
Weight
Value
Keterangan :
A. Blok Pendifinisian
output/jam, scrap/100 unit, dan lain - lain. kriteria ini sebaiknya lebih dari
satu.
B. Blok Kuantifikasi
Yaitu badan matrik yang terdiri dari skala atau angka - angka yang
Skala tersebut memiliki sebelas level atau bagian dari 0 sampai dengan 10.
c. Level 10, yaitu nilai produktivitas yang diharapan sampai periode tertentu.
1. Skor
29
jika output jam = 100 terletak pada level 4, maka skor untuk pengukuran
itu adalah 4. Jika terdapat pengukuran yang tidak tepat sesuai dengan
2. Bobot
pengaruh yang berbeda - beda terhadap tingkat unit yang diukur. Untuk
3. Nilai
4. Indikator Produktivitas
karena semua indikator mendapat skor tiga pada saat matrik mulai
dilaksanakan
2. Identifikasi Kriteria
secara terperinci.
Skala skor 10 ini berkenaan dengan sasaran yang ingin kita capai
terpilih karena dianggap paham akan kondisi unit kerja yang akan
diukur.
6. Pengoperasian Matriks
dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan
34
asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (Top Event) kemudian
merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai pada suatu kegagalan dasar (root
cause).
suatu system. FTA berorientasi pada fungsi atau yang lebih dikenal dengan ‘’top
down approach” karena analisa ini berawal dari system level (top) dan
dari system. Teknik ini berguna mendeskripsikan dan menilai kejadian di dalam
FTA menggunakan 2 simbol utama yang disebut events dan gates. Ada tiga
1. Primary event
kategori yaitu:
a. Basic event
35
b. Undeveloped events
c. External events
2. Intermediate event
3. Expanded Event
1.Mendefinisikan masalah dan kondisi batas dari suatu sistem yang ditinjau.
merupakan definisi dari kegagalan suatu sistem, ditentukan terlebih dahulu dalam
Tahapan kedua membuat model grafis Fault Tree. Aturan dalam membuat
FTA adalah:
36
symbol gerbang dan symbol transfer. Simbol kejadian adalah symbol yang berisi
kejadian pada system yang dapat digambarkan dengan bentuk lingkaran, persegi
dan yang lainnya, yang mempunyai arti masing-masing. Contoh dari symbol
kejadian adalah intermediate event dan basic event. Sedangkan untuk symbol
output. Hubungan tersebut dimulai dari top event sampai ke event yang paling
Tahapan ketiga yaitu mencari minimal cut set. Mencari minimal cut set
merupakan analisa kualitatif yang mana dipakai Aljabar Boolen. Aljabar Boolen
menguraikan rangkaian logika yang rumit dan kompleks menjadi rangkaian yang
didefinisikan sebagai nilai probabilitas bahwa suatu komponen atau suatu system
akan sukses menjalani fungsinya, dalam jangka waktu dan kondisi operasi
tertentu. Keandalan bernilai antara 0-1, dimana nilai 0 menunjukkan system gagal
sederhana.
a. Event
Penyimpangan yang tidak digunakan/diharapkan dari suatu
keadaan normal pada suatu komponen dari system.
b. Top event
Kejadian yang tidak dikehendaki pada “puncak” yang akan
diteliti lebih lanjut kearah kejadian dasar lainnya dengan
menggunakan gerbang-gerbang logika untuk menentukan
penyebab dan kekerapannya.
c. Logic gate
38
METODOLOGI PENELITIAN
menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai
pada pengolahan data. Untuk mencapai hasil yang baik dalam penelitian, perlu
dibuat urutan langkah - langkah penelitian yang jelas dan sistematis. Hal ini
data dan melakukan analisis serta bermanfaat untuk keperluan wawasan penelitian
selanjutnya.
yaitu berapa tingkat produktivitas tenaga kerja departemen human resources saat
ini, berapa nilai bobot dari masing – masing rasio, dan rasio mana yang memiliki
nilai terendah.
40
41
yaitu data umum dan data khusus. Adapun data-data yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Data Umum
2. Data Khusus
tenaga kerja aktual, data total tenaga kerja, data jumlah absensi tenaga
kerja, data jam tenaga kerja, data jam lembur aktual, data jam rencana
lembur.
a. Data Primer
perusahaan.
b. Data Sekunder
perusahaan.
1. Studi Pustaka
2. Studi Lapangan
data produktivitas
dibutuhkan.
pada periode tersebut. Kemudian dari hasil perhitungan akan diketahui nilai bobot
Setelah mendapatkan suatu analisis data dari penelitian ini, maka dapat
Analysis (FTA).
MULAI
Perumusan Masalah
1. Berapakah nilai indikator produktivitas pada bulan Juli-Desember departemen produksi dengan metode Objective Matrix
(OMAX) pada PT. XYZ?
2. Rasio produktivitas manakah yang memiliki nilai terendah?
3. Bagaimana strategi rekomendasi peningkatan produktivitas departemen produksi pada PT. XYZ?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui nilai indikator produktivitas pada bulan Juli-Desember departemen produksi dengan metode Objective
Matrix (OMAX) pada PT. XYZ saat ini.
2. Untuk mengetahui rasio produktivitas yang memiliki nilai terendah.
3. Untuk memberikan rekomendasi strategi peningkatan produktivitas pada departemen produksi di PT. XYZ.
Studi Literatur
1. Metode Objective Matrix (OMAX)
Pengumpulan Data
1. Data Total Tenaga Kerja 4. Data jam lembur kerja
2. Data Jumlah Tenaga Kerja Absen 5. Data jam rencana lembur
3. Data Jam Tenaga Kerja
Rumusan Maslah
Studi Literatur
Metode FTA
Kantor/ Pabrik : Jl. Raya Serang KM. 24. Balaraja Barat, Tangerang.
PT. XYZ bergerak dibidang pembuatan Trolly Shopping Cart yang berdiri pada
tahun 2010. PT. XYZ ini sudah mengembangkan bisnisnya menjadi lebih luas
dengan menambah produk yang dibuatnya, sebelumnya PT. XYZ ini hanya
46
47
Sebagai perusahaan yang menjadikan inovasi landasan untuk terus tumbuh dan
a. Visi Perusahaan
internasional.
b. Misi Perusahaan
Secara singkat, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat
1. Direktur Utama
2. Wakil Direktur
3. Direktur Produksi
49
Bertugas mengelola atau mengurus dan merawat sumber daya manusia atau
4. Direktur Keuangan
5. Direktur Pengiriman
Terdiri dari supir dan staff angkut barang yang bertugas melakukan
pelanggan.
Hari kerja PT. XYZ adalah hari senin sampai jumat. Untuk sabtu dan
terjadi pada hari sabtu dan minggu tidak sampai malam hari. Karena sudah
menjadi ketentuan dari perusahaan sendiri. Waktu bekerja dibagi dalam satu
menjadi produk yang siap untuk di proses dan di rakit pada tahap selanjutnya.
Pada PT. XYZ dalam proses produksi komponen mesin di kelompokan menjadi :
1. Tahap Desain
2. Tahap Verifikasi
4. Proses Finishing
Setelah produk telah selesai dibuat, dikirim ke bagian finishing untuk proses
selanjutnya.
Pada proses ini meliputi pengecekan produk yang telah dibuat agar sesuai
Data yang akan dilakukan pengukuran produktivitas adalah data bulan Juli-
Desember 2014.
Data produksi yang digunakan yaitu data produksi aktual dan rencana produksi.
Produksi aktual merupakan jumlah produksi yang dihasilkan selama satu bulan,
Jumlah Jumlah
Periode
Produksi Aktual Rencana Produksi
Data tenaga kerja yang digunakan yaitu data total operator/tenaga kerja dan
jumlah absensi tenaga kerja di departemen produksi pada tahun 2014. Data
Data reject yang digunakan yaitu jumlah produk reject yang dihasilkan pada
Jumlah
Periode
Produk Cacat
Data jam tenaga kerja merupakan total jam kerja yang digunakan operator/tenaga
kerja selama 1 (satu) bulan. Data yang digunakan yaitu data jam tenaga kerja
Waktu
Periode
Tenaga Kerja
Juli 12.456
Agustus 12.456
September 12.408
Oktober 13.368
November 13.368
Desember 13.368
Sumber: Data Perusahaan
Data jam kerja lembur yang diperoleh yaitu jam kerja lembur aktual dan jam
Jam Jam
Periode
Rencana Lembur Lembur Aktual
Juli 2014 18 25
Agustus 18 20
September 20 23
Oktober 20 24
November 20 24
Desember 20 23
Sumber: Data Perusahaan
Data pemakaian listrik yang diperoleh yaitu data Kwh listrik pada departemen
Jumlah
Periode
Kwh Listrik
Juli 2014 3.039
Agustus 2.470
September 1.767
Oktober 2.956
November 3.048
Desember 2.916
Sumber: Data Perusahaan
54
Pada penerapan pengukuran produktivitas OMAX ini, Penulis membagi menjadi dua
tahapan yaitu tahap pembuatan standar matriks OMAX dan tahap pengoperasian matriks
OMAX :
produktivitas dengan metode OMAX. Pada tahap ini akan menentukan standar
yang diukur.
merupakan pemborosan dalam hal ini diperlukan analisis yang cukup baik,
Inferensial.
55
Adapun kriteria - kriteria saat ini yang paling dominan mempengaruhi tingkat
Ket:
Waktu Kehadiran Tenaga Kerja : Jumlah tenaga kerja yang masuk dikali
dilihat dari sudut waktu, akurasi dan kualitasnya, yang termasuk pada kriteria
Ket:
Ket:
Total Jam Lembur Aktual : Jumlah jam lembur yang terpakai selama satu
bulan.
Jumlah Absensi Tenaga Kerja: Jumlah tenaga kerja yang tidak masuk selama
satu bulan.
tersebut. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui nilai dari tiap – tiap rasio
yang telah ditentukan. Nilai - nilai rasio tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
57
Ket :
JPA : Jumlah Produk Aktual JLA : Jam Lembur Aktual
TPC : Total Produk Cacat JRL : Jam Rencana Lembur
RP : Rencana Produksi TKA : Tenaga Kerja Absen
WKT : Waktu Tenaga Kerja JKL : Jumlah Kwh Listrik
TTK : Total Tenaga Kerja
Setelah diperoleh nilai rasio yang akan dilakukan pengukuran, selanjutnya nilai
tersebut dimasukan ke dalam kolom nilai aktual pada matriks standar untuk dilakukan
pengukuran produktivitas OMAX.
dijadikan tahap awal yang menunjukan rata - rata nilai rasio dari setiap
adalah merupakan nilai terburuk dari rasio/kriteria yang pernah dicapai pada
bulan Juli-Desember tahun 2014. Berikut ini adalah tabel nilai standar awal
Tabel 4.10 Nilai Standar Awal, Sasaran Akhir, dan Nilai Terendah
Sasaran akhir atau target yang ingin dicapai adalah berdasarkan kebijakan
dan kemampuan dari perusahaan PT. XYZ. Berikut adalah target – target
yang dimaksud :
Rasio 1
Sasaran yang diinginkan PT. XYZ untuk rasio 1 adalah adanya perbaikan waktu
pemakaian tenaga kerja sebesar 20% dari nilai tertinggi bulan Juli-Desember
tahun 2014.
Rasio 2
Sasaran yang diinginkan PT. XYZ adalah adanya perbaikan energi sebesar
Rasio 3
60
Target yang dinginkan PT. XYZ untuk rasio 3 adalah 100%, sehingga apa
Rasio 4
Sasaran yang diinginkan PT. XYZ adalah 0 %, yaitu produk cacat dapat
dikurangi seminimal mungkin, jika perlu tidak ada produk cacat. Untuk itu
Rasio 5
Rasio 6
jumlah tenaga kerja yang absen semakin cepat dan efisien dalam melakukan
produksi.
Berikut dapat dilihat nilai target/sasaran akhir dari masing - masing rasio
Rasio 3 100%
Rasio 4 0%
Rasio 5 100%
Rasio 6 0%
satuan persen (%), total bobot dari semua kriteria bernilai 100%. Proses
penentuan target dan bobot diperoleh dari hasil wawancara dengan staff
Berikut dapat dilihat nilai bobot dari tiap-tiap rasio produktivitas, pada table dibawah
ini:
Langkah – langkah dalam pembuatan standar matriks OMAX telah dilakukan diatas, dengan
demikian telah didapat standar matrix untuk melakukan pengoperasian matriks OMAX.
penilaian produktivitas terhadap tiap - tiap nilai rasio produktivitas PT. XYZ
pada bulan Juli 2014 sampai dengan bulan Desember 2014. Adapun perhitungan
Ket :
JPA : Jumlah Produk Aktual JLA : Jam Lembur Aktual
TPC : Total Produk Cacat JRL : Jam Rencana Lembur
RP : Rencana Produksi TKA : Tenaga Kerja Absen
WKT : Waktu Tenaga Kerja JKL : Jumlah Kwh Listrik
TTK : Total Tenaga Kerja
63
Tabel 4.15 Perhitungan Produktivitas OMAX PT. XYZ Bulan Juli Tahun 2014
Contoh Perhitungan Produktivitas OMAX pada Bulan Juli 2014, pada Rasio 1:
Untuk Mencari Nilai Skor 1 dan 2 dicari Nilai Selisih terlebih dahulu dengan RUMUS:
Untuk Mencari Nilai Skor 4 sampai 9 dicari Nilai Selisih Terlebih dahulu dengan RUMUS:
Tabel 4.16 Perhitungan Produktivitas OMAX PT. XYZ Bulan Agustus Tahun 2014
Tabel 4.17 Perhitungan Produktivitas OMAX PT. XYZ Bulan September Tahun 2014
Tabel 4.18 Perhitungan Produktivitas OMAX PT. XYZ Bulan Oktober Tahun 2014
Tabel 4.19 Perhitungan Produktivitas OMAX PT. XYZ Bulan November Tahun 2014
Tabel 4.20 Perhitungan Produktivitas OMAX PT. XYZ Bulan Desember Tahun 2014
Hasil rekapitulasi nilai indikator pencapaian tahun 2014 bisa dilihat pada table 4.21
Indikator Pencapaian
Periode Saat ini
Juli 2014 0
Agustus 4.68
September 4.57
Oktober 3.17
November 1.72
Desember 2.19
Rata-Rata 2.72
Berikut hasil ringkasan grafik indikator produktivitas PT. XYZ bulan Juli-Desember tahun
2014 yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi. Grafik indikator
produktivitas dapat dilihat pada diagram 4.3
5
4,5
4 Juli 2014
3,5 Agustus 2014
3 Sep-14
2,5 Oktober 2014
2
Nov-14
1,5
Desember 2014
1
0,5
0
Indikator Performansi
Grafik 4.1 Grafik Indikator Produktivitas PT. XYZ bulan Juli-Desember Tahun 2014
Berikut hasil rekapitulasi pencapaian skor masing-masing tiap rasio dapat dilihat pada
table 4.22
68
ANALISA HASIL
2014
Indikator Pencapaian
Periode Saat ini
Juli 2014 0
Agustus 4.68
September 4.57
Oktober 3.17
November 1.72
Desember 2.19
Rata-Rata 2.72
69
70
5
4,5
4 Juli 2014
3,5 Agustus 2014
3 Sep-14
2,5
Oktober 2014
2
Nov-14
1,5
1 Desember 2014
0,5
0
Indikator Performansi
Diagram 5.1 Grafik Indikator Produktivitas PT. XYZ bulan Juli-Desember Tahun
2014
terjadi penurunan yang signifikan pada Rasio 1 yang dimulai pada bulan
Rasio 6 mengalamai kenaikan yang cukup bagus. Maka dari itu analisis
yang akan dibahas adalah mengenai Rasio 1 yang mana memiliki skor
terendah.
71
Analisa pencapaian skor setiap rasio yaitu analisis yang bertujuan untuk
melihat skor masing-masing kriteria rasio produktivitas di bawah, tepat atau diatas
Fault Tree Analysis (FTA). Rasio 1 merupakan rasio yang memiliki nilai terendah
yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan terhadap waktu tenaga
1A
Mesin Yang
Berfungsi Kurang
1. Baik
Total Produk Yang
Dihasilkan Tidak Optimal 1B
Kualitas Bahan Baku
Kurang Baik/Tidak
Rasio 1: Memenuhi Standar
Rendahnya Total
Produk Yang Dihasilkan
Terhadap Waktu 2A
Tenaga Kerja Pekerja Terlambat
Masuk Kerja
2. 2B
Waktu Kerja Yang Tidak Pemanfaatan Waktu
Efektif Istirahat Kurang Efektif
2C
Pekerja Absen/Tidak Masuk
Kerja
Setelah menentukan top event dari rendahnya total produk yang dihasilkan
basic event ) dari masing-masing top event, yang diamana penyebab nya ini
merupakan suatu masalah besar yang harus diselesaikan dengan tindakan yang
benar. Penjelasan lengkapnya bisa di lihat pada gambar 5.2 dan 5.3 yaitu Strategi
Analysis (FTA).
73
1.
1.1 1.2
2.
2. 1 2. 2 2. 3
Tidak
Faktor K3
Diberlakukan
Kurang
Tata Tertib Di
Diperhatikan
Perusahaan
Proses menentukan Top Event dan Basic Event telah diketahui, langkah
kegagalan rendahnya rasio total produk yang dihasilkan terhadap waktu tenaga
koordinasi dan evaluasi pada saat pelaksanaan kegiatan produksi berlangsung. Hal
produk yang dihasilkan terhadap waktu tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel
berikut:
membersihkan karena malas operator agar selalu merawat mesin dan merawat Kepala Div. PPIC &
Staff Logistik kurang logistic terhadap pemilihan kualitas bahan baku serta
7. Supplier kurang berpengalaman Memilih supplier bahan baku yang dapat dipercaya
Sanksi yang kurang tegas wajib mentaati tata tertib kerja. Kepala Div. PPIC &
kerja.
Keterangan: Pada kolom no 1 atau yang diberi tanda merah, adalah yang paling
signifikan atau yang paling utama sehingga rekomendasi strategi tersebut yang
paling penting untuk dilakukan oleh perusahaan untuk dilakukan perbaikan atau
peningkatan peoduktivitas.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan pada
bulan Juli sampai dengan Desember 2014 dengan metode OMAX adalah :
0, 4.68, 4.57, 3.17, 1.72, dan 2.19 dengan nilai rata - rata 2.72 (berada
2. Rasio yang memiliki nilai terendah adalah rasio 1 (jumlah produk aktual/
waktu tenaga kerja) karena pada rasio ini terjadi 3 kali penurunan hampir
disetiap periodenya.
77
78
Tertib 2. Terdapat instruksi kerja operator harus Kepala Div. PPIC &
3. Operator tidak inisiatif Adanya instruksi kerja yang mewajibkan setiap operator Kepala Div. PPIC &
membersihkan karena malas agar selalu merawat mesin dan merawat kebersihan Produksi
lantai produksi.
mengenai perawatan mesin 2. Operator melakukan pengecekan komponen Kepala Div. Produksi
6. Kurang selektif dalam Melakukan uji coba dengan mengambil sampel bahan & QA
berpengalaman
Sanksi yang kurang tegas wajib mentaati tata tertib kerja. Kepala Div. PPIC &
Faktor K3 kurang 2. Terdapat instruksi kerja operator harus Kepala Div. Produksi
kerja.
79
Keterangan: Pada kolom no 1 atau yang diberi tanda merah, adalah yang paling
signifikan atau yang paling utama sehingga rekomendasi strategi tersebut yang
paling penting untuk dilakukan oleh perusahaan untuk dilakukan perbaikan atau
peningkatan peoduktivitas.
6.2 Saran
Agustina, F., & Riana, N.A. (2011). Analisa Produktivitas Dengan Metode Objective
Matrix (OMAX) di PT. X, 6(2), 150-158.
Nurdin, R., & Zabidi, Y. (2008). Analisa Produktivitas Lini Produksi PT XYZ Dengan
Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX).
Ndraha, & Thaliziduhu. (1999). Teori Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Reksohadiprojo, S., & Gitosudarmo, I. (2000) Manajemen Produksi, Yogyakarta:
BPFE.
Sadda, N.A, Deoranto, P., & Dewi, I.A. (2012). Analisis Produktivitas Bagian
Pengolahan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus Di
Pt. Perkebunan Nusantara Ngrangkah Pawon Kabupaten Kediri).
Sinungan, M. (2000). Produktivitas: Apa dan Bagaimana (2nd ed.). Jakarta: Bumi
Aksara.
Sumanth, D. J, (1984). Productivity Engineering and Management. New York:
McGraw-Hill.