Oleh:
Azhar Sahir
Muhammad Raihan Firdausy Alfakhairullah
Raihan Akmal
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Buku Kerja Capstone Design Project yang berjudul “USULAN INOVASI
ii
untuk tim sehingga mampu menyelesaikan penulisan ilmiah ini.
9. Teman-teman Jurusan Teknik Industri angkatan 2016 yang tidak dapat penulis
sebutkan namanya satu persatu.
10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan ilmiah
ini.
Penulis sadar bahwa penyusunan penulisan ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dan penyempurnaan penulisan berikutnya agar dapat
menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
perhatian dan dukungannya semoga penulisan ilmiah ini bisa bermanfaat.
iii
DAFTAR` ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR` ISI..................................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4
2.1.6 CATIA...........................................................................................................9
2.1.7 RULA............................................................................................................9
iv
2.1.11 Matriks Pugh atau Keputusan..................................................................11
BAB III...........................................................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................18
KESIMPULAN..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah masalah
yang berhubungan dengan kuesioner, House of Quality, Rapid Upper Limb
Assessment (RULA), penurunan konsep, pemilihan konsep. Rumusan masalah
yang diangkat yaitu bagaimana menentukan konsep yang diinginkan oleh
pelanggan, konsep yang akan diturunkan, dan postur tubuh yang baik dalam
menggunakan produk.
2
4. Metode yang digunakan untuk mengolah data kuesioner adalah SPSS 16.0
sedangkan metode yang digunakan untuk pengembangan produk adalah QFD
Designer Versi 5 hanya pada tahapan HOQ 1.
5. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner nordic
bodymap dan data postur kerja operator.
6. Penyelesaian masalah menggunakan metode Rapid Upper Limb Assesment
(RULA).
7. Pengolahan data menggunakan CATIA V5R20.
8. Penentuan tingkat kepentingan (prioritas kebutuhan) dengan menggunakan
metode Matriks Pugh.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.1.2 Manfaat Quality Function Deployment (QFD)
QFD digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan persaingan secara
terus menerus serta memperbaiki kualitas dan produktifitas suatu perusahaan.
Penggunaan QFD pada bidang teknik menimbulkan manfaat bagi organisasi
maupun perusahaan yang menggunakannya. Berikut ini merupakan manfaat dari
QFD, antara lain (Wijaya, 2011).
1. Hasil konsep perancangan produk dan jasa baru memuaskan kebutuhan
pelanggan.
2. Fokus pada efisiensi waktu, sehingga akan mengurangi lamanya waktu yang
diperlukan untuk mengolah ulang konsep secara keseluruhan sehingga dapat
mengurangi waktu untuk memasarkan produk-produk baru.
3. Mendorong terselenggaranya kerjasama tim. Setiap keputusan dalam proses
diambil berdasarkan ketepatan bersama dalam diskusi seluruh departemen.
Masing-masing anggota tim kerja mempunyai kedudukan yang sama
pentingnya dan memiliki sesuatu untuk disumbangkan kepada proses.
QFD digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan persaingan secara
terus menerus serta memperbaiki kualitas dan produktifitas suatu perusahaan.
Penggunaan QFD pada bidang teknik menimbulkan manfaat bagi organisasi
maupun perusahaan yang menggunakannya. Berikut ini merupakan manfaat dari
QFD, antara lain (Wijaya, 2011).
1. Hasil konsep perancangan produk dan jasa baru memuaskan kebutuhan
pelanggan.
2. Fokus pada efisiensi waktu, sehingga akan mengurangi lamanya waktu yang
diperlukan untuk mengolah ulang konsep secara keseluruhan sehingga dapat
mengurangi waktu untuk memasarkan produk-produk baru.
3. Mendorong terselenggaranya kerjasama tim. Setiap keputusan dalam proses
diambil berdasarkan ketepatan bersama dalam diskusi seluruh departemen.
Masing-masing anggota tim kerja mempunyai kedudukan yang sama
pentingnya dan memiliki sesuatu untuk disumbangkan kepada proses.
5
2.1.3 Bagian-bagian House of Quality (HOQ)
Perancangan dan pengembangan produk menggunakan metode QFD,
dengan data yang dimasukkan diambil dengan cara mengidentifikasi suara
konsumen atau kebutuhan serta keinginan konsumen. Kebutuhan konsumen
menjadi input data yang disusun pada House of Quality. Bagian-bagian dari HOQ
ditunjukkan dalam gambar 9.2 sebagai berikut (Nasution, 2008).
6
Bagian kedua dari HOQ yaitu planning matrix, bagian ini merupakan tempat
penentuan sasaran/tujuan produk, didasarkan pada hasil interpretasi tim
terhadap data riset pemasaran. Penetapan sasaran merupakan gabungan antara
prioritas-prioritas bisnis perusahaan dengan prioritas-prioritas kebutuhan
konsumen. Hal ini merupakan tahapan penting dalam perencanaan produk.
7
mendukung) ataupun negatif (saling bertentangan). Dengan melihat direction
of improvement dan tiap karakteristik teknis, kemudian didiskusikan dan
ditetapkan bersama tim pengembang tingkat hubungan dari setiap karakteristik
teknis.
6. Bagian F (Technical Matrix)
Bagian keenam dari HOQ yaitu technical matrix, bagian ini berisi tiga jenis
data, yaitu technical response priorities, competitive technical benchmarks,
dan target technical.
8
proses-proses manufacturing dijadikan diagram alir dan parameter proses
(target values) didokumentasikan.
4. Perencanaan Produksi (Production Planning), tahap mengenai proses
pembentukan hubungan dan keselarasan antara karakteristik proses yang
dihasilkan pada fasa (3) dengan karakteristik keinginan bagian produksi. Tahap
perencanaan produksi membuat petunjuk-petunjuk pekerjaan untuk memantau
proses produksi, jadwal pemeliharaan dan pelatihan keterampilan operator-
operator (Jaelani, 2012).
9
Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model QFD
(Quality Function Deployment) untuk proses perancangan dan perhitungan
material (material casting), dimana pada perhitungan biaya material ini fokus
utama adalah untuk mendapatkan total biaya komponen dari perancangan produk
yang dilakukan. Fokus utama dari QFD adalah melibatkan konsumen pada proses
pengembangan produk sedini mungkin. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa
konsumen tidak akan puas dengan suatu produk meskipun suatu produk yang
telah dihasilkan dengan sempurna bila mereka memang tidak menginginkan dan
membutuhkannya. (Kurniasih, 2013)
2.1.6 CATIA
CATIA merupakan singkatan dari Computer Aided Three dimensional
Interactive Application dan salah satu program yang diperuntukan untuk kalangan
engineer yang banyak dipakai dalam indutri pesawat terbang, otomotif, dan
industri indutri lainnya. CATIA adalah perangkat lunak yang membantu proses
desain, rekayasa, dan manufaktur. Proses pemodelan tidak memerlukan gambar
manual ataupun model fisik dikarenakan dapat dibuat secara digital menggunakan
CATIA, dan Penggunaan software CATIA V5 ini tergolong mudah, mulai dari
pemodelan hingga analisis komponen atau kontruksi dapat dilakukan (Pinem,
2009).
2.1.7 RULA
RULA adalah metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomi yang
menginvestigasi dan menilai posisi kerja yang dilakukan oleh tubuh bagian atas.
Metode ini tidak membutuhkan piranti khusus dalam memberikan penilaian dalam
postur leher, punggung dan tubuh bagian atas (Meliana, 2009)
10
RULA adalah metode survei yang dikembangkan untuk melakukan
investigasi tempat kerja serta memeriksa adanya pembebanan biomekanik dan
postur (Prawiranegara, 2011)
11
tidak segera menghasilkan sebuah konsep yang dominan. Sejumlah besar konsep
pada awalnya disaring menjadi jumlah yang lebih kecil, tetapi jumlah kecil ini lalu
dapat digabungkan atau diperbaiki sehingga memperluas kembali konsep-konsep
yang sedang dipertimbangkan. Melalui beberapa iterasi akhirnya dipilih sebuah
konsep yang dominan (Ulrich, 2001).
2. Produk Juara
12
3. Intuisi
4. Multivoting
Tiap anggota tim memilih beberapa konsep. Konsep yang paling banyak
dipilih adalah konsep yang akan digunakan.
Tim mendaftar kekuatan dan kelemahan dari tiap konsep dan membuat
sebuah pilihan berdasarkan pendapat kelompok.
13
6. Prototipe dan Pengujian
Organisasi membuat dan menguji prototipe dari tiap konsep, lalu menyeleksi
berdasarkan data pengujian.
7. Matriks Keputusan
14
pengembang produk melalui proses yang kritis, sulit dan kadangkala emosional.
Secara khusus, metode seleksi konsep yang terstruktur memberikan keuntungan
potensial sebagai berikut (Ulrich, 2001).
1. Produk terfokus pada pelanggan
Konsep secara eksplisit dievaluasi berdasarkan kriteria pelanggan, seleksi
konsep kemungkinan besar difokuskan pada pelanggan.
2. Rancangan yang kompetitif
Rancangan uang kompetitif dilakukan dengan membandingkan
(benchmarking) konsep dengan rancangan yang sudah ada, desainer akan
mengusahakan rancangan agar menyamai atau melebihi penampilan
pesaingnya pada beberapa dimensi kunci.
3. Mengurangi waktu untuk pengenalan produk
Sebuah metode yang terstruktur akan menjadi sebuah bahasa umum diantara
insinyur manufaktur, perancangan industri, pemasaran dan manajer proyek.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya ambiguitas dalam komunikasi sehingga
komunikasi yang lebih cepat dan kesalahan awal dapat diminimalisasi.
4. Pengambilan keputusan kelompok yang efektif
Tim pengembang filosofi dan garis pedoman organisasi, kemauan anggota
untuk berpartisipasi, dan pengalaman anggota tim dapat menghambat proses
seleksi konsep. Metode yang terstruktur akan mendorong pengambilan
keputusan berdasarkan kriteria objektif dan memperkecil kemungkinan
keputusan yang sewenang-wenang atau faktor personal yang mempengaruhi
pemilihan konsep produk.
5. Dokumentasi proses keputusan
15
untuk menilai dengan cepat pengaruh perubahan kebutuhan konsumen pada
alternative yang tersedia.
16
BAB III
Perumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Perencanaan Produk
Kesimpulan
17
3.2 Perencanaan Solusi
Berdasarkan flowchart tersebut dapat kita lihat tahapan pertama dengan
melakukan kajuan pustaka dan mengidentifikasi masalah. Sebelum memulai
apstone Project maka akan dilakukan pencarian referensi yang akan digunakan
untuk melakukan Capstone Project dari berbagai jenis referensi seperti buku,
jurnal, skripsi, tesis, dan lain-lain. Langkah berikutnya dengan mengidentifikasi
masalah yang akan dibahas dalam Capstone Project ini untuk memperjelas
masalah yang akan dihadapi dari pembahasan Capstone Project tersebut
Tahapan berikutnya adalah perumusan masalah. Perumusan masalah
digunakan untuk menginfromasikan alat dan metode apa saja yang akan
digunakan selaama Capstone Project ini. Capstone Project kali ini menggunakan
kuesioner, House of Quality, RULA, penurunan konsep, pemilihan konsep.
Tahapan berikutnya adalah menentukan tujuan penulisan. Tujuan penulisan
Capstone Project bertujuan untuk memberi informasi apa saja hasil akhir yang
akan dituju dalam penulisan Capstone Design Project.
Tahapan berikutnya melakukan perencanaan produk dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden dan mengolah data tersebut dalam bentuk House Of
Quality. Tahap berikutnya melakukan penilian tingkat ergonomi dengan
menggunakan RULA terhadap postur tubuh pekerja dalam menggunakan kursi
keramas. Setelah mendapatkan hasil dari QFD dan penilian ergonomis dengan
RULA maka produk akan mulai dirancang dengan menurunkan konsep dan
dipilih konsep konsep apa saja yang terpilih untuk dijadikan kursi keramas.
Tahapan terakhir membuat kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk
memberikan suatu kesempatan serta informasi kepada para pembaca guna
mengetahui secara cepat tentang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian
yang telah dilakukan
18
maupun proses pengolahan data yang akan dilakukan dalam pengerjaan capstone
project ini.
1. Penyusunan Kuesioner
Langkah pertama dalam perancangan kursi keramas yaitu, menyusun
kuesioner terbuka maupun tertutup untuk mendapatkan keinginan
konsumen
2. Penyebaran Kuesioner
Penyebaran kuesioner yang telah dirancang bertujuan mendapatkan suara
konsumen untuk mendapatkan apa keinginan konsumen
3. Membuat House of Quality (HOQ)
Setelah mendapatkan karakteristik teknis dalam respon kuesioner,
kemudian merancang HOQ sesuai jawaban kuesioner untuk mendapatkan
weighted importance atau karakteristik dominan untuk menjadi focus
perancangan kursi keramas
4. Penyebaran Kuesioner Nordic Bodymap
Kuesioner nordic body maps memiliki 28 item pertanyaan yang berupa
keluhan atau resiko cedera pada seluruh bagian tubuh. Kuesioner ini
disebarkan kepada seluruh pekerja yang menggunakan kursi keramas.
5. Mengidentifikasi Postur Kerja
Setelah mendapatkan keluhan yang dialami oleh para pekerja maka akan
dilakukan identifikasi pustur kerja dengan menggunakan Rapid Upper
Limb Assessment (RULA)
6. Melakukan Penurunan Konsep
Penurunan konsep meggunakan pohon klasifikasi yang membantu untuk
memberikan cabang berupa pilihan yang kemudian dibuat tabel kombinasi
untuk mengetahui kombinasi konsep yang ada.
7. Melakukan Pemilihan Konsep
Setelah mendapatkan penurunan konsep yang berupa tabel kombinasi dari
konsep yang ada kemudian dibuatlah matriks pugh untuk menentukan
konsep yang terpilih yang akan digunakan pada produk kursi keramas.
19
3.4 Capaian Keluaran (Expected Outcomes)
Tentunya dalam proses pengerjaan capstone project ini diharapkan untuk
mendapatkan hasil yang nantinya berguna dalam dunia akademik dan produk
yang dihasilkan bisa digunakan juga.
1. Buku kerja Capstone Design Project
Buku kerja ini memuat langkah-langkah untuk proses pembuatan kursi
keramas.
2. Log Book
Log book merupakan keluaran yang digunakan untuk menjelaskan secara
rinci penulisan capstone project ini.
3. Poster
Poster ini akan berisi informasi singkat tentang produk, sehingga orang-
orang dapat tau mengenai produk tersebut.
20
BAB IV
KESIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
Masitoh, D. (2016). Analisis Postur Tubuh dengan Metode Rula Pada Pekerja
Welding di Area Sub Assy PT. Fuji Technica Indonesia Karawang. Tugas Akhir
Universitas Sebelas Maret
Meliana, D. P. (2009). Aanlisis Postur Kerja dengan Metode RULA pada Bagian
Pelayanan Perpustekaan USU Medan. Tugas Akhir Universitas Sumatra Utara.
Pinem, Mhd. Daud. 2009. Catia Si Jago Design Tiga Dimensi. Surabaya:
LinguaKata.
22
23