Anda di halaman 1dari 59

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUPPLY CHAIN

MANAGEMENT (SCM) PADA TOKO ROTI


STUDI KASUS : BERASTAGI BAKERY AND CAKE’S

LAPORAN UJIAN TENGAH SEMESTER


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Supply Chain Management
Dosen Pengampu : Prof. Fitra Lestari Norhiza, S.T., M.Eng., PhD

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Disusun oleh :

Astriana Rahmah (12050320398)


Aulia Sari (12050326212)
Sulastry Rahma Dini (12050327710)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
PEKANBARU
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi
Supply Chain Management (SCM) pada Toko Roti Berastagi Bakery and Cake’s”
Makalah penelitian ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah penelitian ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah penelitian Perancangan Sistem
Informasi Supply Chain Management (SCM) pada Toko Roti Berastagi Bakery
and Cake’s ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Pekanbaru, 09 Mei 2023

Hormat kami,

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ 3
BAB I ........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang Masalah. ......................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah. ..................................................................................................... 7
1.4 Tujuan ...................................................................................................................... 7
1.5 Manfaat .................................................................................................................... 8
BAB II........................................................................................................................................................9
ANALISA DAN HASIL .......................................................................................................................... 9
2.1 Analisa Sistem ......................................................................................................... 9
2.1.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan ................................................ 9

2.2 Rencana Sistem Usulan ............................................................................................ 9


2.2.1 Perancangan Model Use Case Diagram. ........................................... 9
2.2.2 Deskripsi Use Case ............................................................................ 10
2.2.3 Skenario Use Case Diagram .............................................................. 13
2.2.4 Activity Diagram. ............................................................................... 25
2.2.5 Class Diagram .................................................................................... 38
2.2.6 Perancangan Database ........................................................................ 39
2.3 Perancangan Interface .............................................................................................. 47
BAB III....................................................................................................................................................56
PENUTUP................................................................................................................................................56
Kesimpulan. ................................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 57

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis dalam beberapa tahun terakhir mengalami


pertumbuhan yang cukup pesat. Mulai dari bisnis yang berbasis online
maupun offline ataupun bisnis yang memadukan strategi secara online dan
offline. Setiap bisnis yang bergerak baik online ataupun offline tidak akan
bisa dipisahkan dengan yang namanya perindustrian. Berkembangnya
strategi atau cara dalam pemasaran yaitu hadirnya teknologi berbasis online
membuat sektor industri juga berkembang dan tumbuh selaras dengan
perkembangan bisnis.

Persaingan di dunia bisnis dan perkembangan teknologi informasi yang


cepat, menuntut toko untuk melakukan perubahan dalam proses bisnis, dari
proses bisnis yang manual ke proses bisnis yang terkomputerisasi untuk
meningkatkan efektifitas dan efeisen bisnis yang ada (Rijali, 2016).
Kesuksesan perusahaan khususnya usaha dibidang kebutuhan sehari-hari
dalam mempertahankan bisnisnya tidak terlepas dari peran perusahaan
tersebut dalam mengelola inventory (persediaan) barang sehingga dapat
memenuhi permintaan dari pelanggan semaksimal mungkin (Pratiwi &
Parwira, 2021). Namun pada kenyataannya, masih banyak perusahaan yang
tidak mampu mengelola persediaan barang secara baik. Hal ini
disebabkan karena beberapa faktor seperti, tidak lengkapnya mengenai
informasi stok barang serta transaksi penjualan dan pembelian barang yang
dilakukan. Faktor-faktor tersebut menyebabkan perusahaan tidak mengetahui
dengan jelas kapan harus memesan barang sehingga perusahaan sering
kehabisan stok barang dan pada akhirnya tidak mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan (Nasution et al., 2022).

4
Perusahaan perlu mempertimbangkan penerapan Supply Chain
Management (SCM) mengingat proses bisnis yang kompleks serta banyaknya
pihak yang terlibat di dalam perusahaan tersebut (Lusiana et al., 2017). Rantai
pasokan mencakup semua bagian diantaranya suppliers, produsen,
distributor dan costumer, baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam memenuhi permintaan pelanggan (Fuadi et al., 2018). Penerapan SCM
ini diharapkan perusahaan dapat terus berkembang untuk menghadapi
persaingan bisnisnya (Wiyono et al., 2017). SCM merupakan suatu konsep
menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-
pola pendistribusian produk secara optimal (Jannaha & Rahmawatib, 2020).
Bidang kajian SCM terletak pada efisiensi dan efektifitas aliran barang,
informasi dan aliran uang yang terjadi secara simultan sehingga dapat
menyatukan SCM dengan pihak yang terlibat (Vistasusiyanti et al., 2017).

Supply Chain Management merupakan perencanaan dan pengelolaan


semua operasi rantai pasok yang mencakup koordinasi dan kolaborasi dengan
mitra penyalur, seperti pemasok, perantara, penyedia layanan pihak ketiga,
dan pelanggan (Izzati et al., 2021). Manajemen rantai pasok semakin banyak
digunakan oleh perusahaan sebagai upaya meningkatkan daya saing dan dapat
membantu dalam proses perkembangannya. Penerapan SCM diharapkan
perusahaan dapat terus berkembang untuk menghadapi persaingan bisnisnya.
SCM merupakan suatu konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang
mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara optimal
(Widarto, 2013). Bidang kajian SCM terletak pada efisiensi dan efektifitas
aliran barang, informasi dan aliran uang yang terjadi secara simultan sehingga
dapat menyatukan SCM dengan pihak yang terlibat maupun tidak langsung
dalam memenuhi permintaan pelanggan (Ramadhan, 2011).

E-SCM merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha


memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja
perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasokan bahan-
bahan atau sumber daya yang dibutuhkan 2 dalam proses produksi (Hayati &

5
Fitriyah, 2015). Penerapan SCM untuk stok dan pendistribusian barang dapat
membantu pihak manajemen mengetahui secara langsung, karena pada
program yang dibuat pihak manajemen dapat mengakses program secara
langsung untuk melihat laporan stok dan pendistribusiaan barang (Frankie et
al., 2020). Selain itu dengan SCM dapat digunakan untuk memaksimal proses
produksi dengan memanfaatkan persediaan yang ada atau menghitung berapa
kekurangan dan sisa persediaan yang ada setelah dilakukan proses produksi.
Kekuatan rantai pasok sangat ditentukan oleh kinerja rantai pasokan.
Sedangkan kinerja rantai pasok sangat dipengaruhi oleh strategi manajemen
rantai pasok yang diterapkan. Perusahaan melakukan evaluasi terhadap kinerja
rantai pasok untuk masukan dalam menyusun strategi manajemen di masa
mendatang (Retnowo & Waluyo, 2022).

Salah satu industri yang terus berkembang dan bermunculan adalah


industri yang bergerak dalam produksi roti dan kue. Mulai yang
produksinya melalui rumah atau masih home industri maupun industri yang
sudah memiliki produksi besar. Industri pengolahan makanan perlu
meningkatkan produktifitasnya. Industri membutuhkan strategi yang tepat
supaya dapat bertahan di pasar, dapat menghadapi persaingan, ancaman, dan
peluang pasar (Ariani & Dwiyanto, 2013). Dalam tujuan industri untuk
meningkatkan kinerja perusahaan, diperlukan strategi yang tepat untuk
dalam mewujudkan tujuan tersebut. Supply chain management adalah
strategi yang dapat membantu meningkatkan kinerja dari perusahaan
menjadi lebih baik yang diharapkan dapat bertahan dalam persaingan serta
unggul dalam pasar.Industri roti dan kue di Berastagi sendiri rata-
rata memproduksi jenis roti dan kue yang hampir sama, maka dapat dikatakan
industri ini memiliki permasalahan yang tidak jauh berbeda antara satu
dengan yang lainnya.

Toko Berastagi Bakery and Cake’s merupakan sebuah toko yang bergerak
dibidang penjualan roti dan kueh. Berastagi Bakery & Cake's berdiri pada
tahun 2017, berlokasi di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Tangkerang Timur,

6
Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Pada Toko Berastagi Bakery and
Cake’s sudah memiliki Sistem Informasi penjualan, namun belum adanya
sistem informasi berbasis web yang dapat memudahkan pihak toko dalam
menentukan barang-barang yang perlu dipesan ke supplier tanpa mendata
barang satu per satu. Pihak toko hanya melakukan pencatatan barang masuk
dan keluar maupun transaksi serta laporan pembukuan secara manual di buku
besar sehingga data bisa saja hilang.

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis akan membantu


menyelesaikannya dengan membuat sistem yang berjudul “Perancangan
Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada Toko Roti” dengan
studi kasus Berastagi Bakery and Cake's. Penulis mengharapkan
denganadanya aplikasi sistem yang dibuat akan membantu pihak toko semoga
bermanfaat.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya pembahasan diatas disimpulkan perumusan masalah yaitu


“Bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi Supply Chain
Management pada Toko Roti Berastagi Bakery and Cake's”.

1.3 Batasan Masalah


Adapun ruang lingkup dalam aplikasi ini adalah :
1. Sistem diterapkan di Berastagi Bakery and Cake’s
2. Sistem yang dibuat berupa Sistem berbasis web
3. Sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL
sebagai databasenya.
1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, yaitu :

1. Merancang suatu sistem informasi yang berbasis website untuk


menghasilkan sistem informasi Supply Chain Management pada Toko
Berastagi Bakery and Cake's.

7
2. Sistem Supply Chain Management ini dibuat untuk memudahkan
pihak toko dalam mengintegrasikan antara supplier, manufaktur
gudang dan penyimpanan sehinggga barang yang didistribusikan
dalam jumlah yang tepat, waktu yang tepat, untuk meminimalkan
biaya dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
3. Membantu proses Supply Chain Management pada Toko Berastagi
Bakery and Cake's.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Menerapkan teknologi terdigitalisasi yang nantinya akan


mempermudah dalam melakukan proses Supply Chain Management
pada Toko Berastagi Bakery and Cake's.
2. Menghasilkan sistem Supply Chain Management yang dapat
menyimpan data produksi didalam sebuah database komputer.
3. Mempermudah pembaca yanag ingin mengetahui bagaimana
perancangan sistem informasi Supply Chain Management pada Toko
Berastagi Bakery and Cake's.

8
BAB II

ANALISA DAN HASIL

2.1 Analisa Sistem

Pada tahap ini penulis menjelaskan analisa ssitem saat ini dan analisa
sistem baru menggunakan metode OOAD. Fungsi dari analisa sistem yaitu
menguraikan komponen-komponen sistem informasi dari suatu organisasi atau
perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hambatan-
hambatan, masalah yang muncul, dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
memberika suatu solusi untuk perbaikan ataupun pengembangan kearah yang
lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan serta pengembangan terhadap teknologi.
Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat proses yang sudah berjalan,
mengetahui dan mempelajari, kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang
akan dipenuhi dengan sistem baru.

a) Link website aplikasi yang telah dibuat : https://tokoroti.sacm.web.id/


b) User : admin, manufaktur, retailer.
c) Admin: username (admin), password (admin123)
d) Manufaktur: username (vinavanila), password (ankit123)
e) Retailer: username (altaf), password (altaf123)
f) Link youtube paparan hasil projek dan kolerasi dengan salah satu metode
SCM yang digunakan : https://youtu.be/UscPMMwXrBs

2.1.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

Analisa sistem yang sedang berjalan di Toko Brastagi Bakery and Cake’s
masih menggunakan sistem manual dalam melakukan pengelolaan data di bagian
produksi dan gudang, dimana perhitungan untuk pembuatan produk yang dihitung
dengan cara satu persatu dari setiap bahan baku. Dalam pendistribusian bahan
baku untuk cabang-cabang yang ada di Brastagi Bakery and Cake’s, juga masih
dilakukan dengan cara manual, yaitu pengiriman ke seluruh cabang dengan jadwal
yang sudah ditentukan, dan untuk pengolahan data yang ada, menggunakan
aplikasi excel.

2.2 Rencana Sistem Usulan

9
Berdasarkan analisa diatas, maka dapat dilakukan perancangan sistem
informasi penjualan di Berastagi Bakery and Cake’s Pekanbaru, dengan

10
menggunakan pendekatan berorientasi objek dan dengan menggunakan bantuan
diagram Unified Modeling Language (UML) untuk menganalisis sistem kerja dari
sistem informasi Supply Chain Management pada Berastagi Bakery and Cake’s
Pekanbaru yang akan dibangun. UML yang digunakan dalam perancangan adalah
dalam bentuk use case diagram, activity diagram, dan class diagram. Adapun
diagram UML yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

2.2.1 Use Case Diagram


Use case diagram digunakan untuk menjelaskan kegiatan apa saja
yang dapat dilakukan oleh pengguna terhadap sistem yang sedang
berjalan. Pada perancangan sistem informasi koperasi ini, terdapat satu
aktor yang terlibat dalam penggunaan sistem tersebut yakni Manajer
selaku Admin dari sistem tersebut.

Gambar 2. 1 use case diagram

Aktor merupakan entitas luar yang beriteraksi dengan sistem, bisa


berupa manusia maupun sistem lainnya. Adapun aktor yang terlibat dalam
sistem informasi Supply Chain Management sebagai berikut:

11
Table 2. 1 Deskripsi Aktor

No Aktor Deskripsi
1 Admin User ini memiliki hak akses untuk Login ke
dalam aplikasi sistem, mengelola master
data, mengelola data pembelian, mengelola
data produksi, mengelola data penyeseuaian
stok, dan mengelola laporan.

2.2.2 Deskripsi Use Case Diagram


Usecase menggambarkan aliran kejadian yang lengkap dari sistem,
yang merupakan penjabaran rangkaian interaksi yang terjadi dimana
menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat atau diamati oleh aktor. Deskripsi
usecase yang ada pada sistem informasi Supply Chain Management
sebagai berikut.

Table 2. 2 Deskripsi Use Case Diagram

Use Case Deskripsi


Login Use case ini menggambarkan setiap user
melakukan login ke sistem
Master Data Use case ini menggambarkan user dapat melihat,
menambah, mengubah dan menghapus data
bahan, data roti, data satuan, data supplier, data
overhead, dan data pengguna.
Mengelola Data Use Case ini menggambarkan admin dapat
Bahan melihat, menambah, mengubah, dan menghapus
data bahan, jenis bahan, dan satuan bahan
Mengelola Data Usecase ini menggambarkan admin dapat melihat,
Roti menambah, melihat resep roti, mengubah, dan
menghapus data roti, jenis roti, stok, dan harga
jual.

12
Mengelola Data Usecase ini menggambarkan admin dapat
Satuan menambah dan mengubah satuan bahan.
Mengelola Data Usecase ini menggambarkan admin dapat melihat,
Supplier menambah dan mengubah data supplier.
Mengelola Data Usecase ini menggambarkan admin dapat melihat,
Overhead menambah dan mengubah data overhead.
Mengelola Data Usecase ini menggambarkan admin dapat
Pengguna menambah, mengubah, menghapus, dan melihat
data pengguna
Mengelola Data Use case ini menggambarkan admin dapat
Pembelian melakukan pengelolaan terhadap data pemesanan
bahan, pembelian bahan, pembayaran hutang, dan
data retur pembelian.
Mengelola Data Usecase ini menggambarkan admin dapat melihat
Pemesanan dan menambah data pemesanan bahan.
Bahan
Mengelola Data Usecase ini menggambarkan admin dapat melihat
Pembelian dan menambah data pembelian bahan.
Bahan
Mengelola Data Usecase ini berfungsi untuk admin melihat dan
Pembayaran mengubah data pembayaran hutang yang
Hutang dilakukan supplier
Mengelola Data Usecase ini berfungsi untuk admin melihat dan
Retur Pembelian menambhan apa saja bahan yang diretur kembali
Mengelola Data Use case ini menggambarkan setiap user
Produksi melakukan perubahan password akun pada
sistem.
Mengelola Usecase ini Menggambarkan proses melihat
Penyesuaian informasi stok barang yang dapat diproduksi
Stok

13
Mengelola Usecase ini berfungsi untuk admin mengelola
Laporan laporan dengan melihat dan mencetak laporan
Mengelola Usecase ini berfungsi untuk admin menambahkan
Retailers data alamat pelanggan

Mengelola Usecase ini berfungsi untuk admin menambahkan


Manufaktur pelanggan baru

Mengelola Usecase ini berfungsi untuk admin mencari dan


Laporan Stok mencetak laporan stok bahan baku
Bahan Baku
Mengelola Data Usecase ini berfungsi untuk admin mencari dan
Tagihan Bahan mencetak seluruh data tagihan bahan baku
Baku
Mengelola Usecase ini berfungsi untuk admin mencari dan
Laporan Data mencetak keseluruhan data pembelian yang
Pembelian dilakukan
Mengelola Usecase ini berfungsi untuk admin melihat dan
Laporan Data mencari laporan data produksi harian.
Produksi Harian
Mengeloala Usecase ini berfungsi untuk admin melihat dan
Data Kartu Stok mencetak data kartu stok bahan baku.
Bahan Baku
LogOut Use case ini menggambarkan setiap user keluar
dan kembali ke laman login sistem.

2.2.3 Skenario Use Case

Skenario use case menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal


yang ada pada sistem. Berikut ditampilkan skenario use case dari setiap
use case yang telah ada.

1. Skenario Use Case Login

14
Gambar 2. 2 Skenario Use Case Login

2. Skenario Use Case Mengelola Master Data

Gambar 2. 3 Skenario Use Case Mengelola Master Data

15
3. Use Case Mengelola Data Bahan

Gambar 2. 4 Use Case Mengelola Data Bahan

4. Skenario Use Case Mengelola Data Roti


Use Case Mengelola Data Roti akan terlihat pada tabel di bawah ini :

Gambar 2. 5 Use Case Mengelola Data Roti

16
5. Skenario Mengelola Data Satuan

Gambar 2. 6 Use Case Mengelola Data Satuan

6. Skenario Use Case Mengelola Data Supplier

Gambar 2. 7 Skenario Use Case Mengelola Data

17
7. Skenario Use Case Mengelola Data Overhead

Gambar 2. 8 Skenario Use Case Mengelola Data Overhead

8. Skenario Use Case Mengelola Data Pengguna

Gambar 2. 9 Skenario Use Case Mengelola Data Pengguna

18
9. Skenario Use Case Mengelola Data Pembelian

Gambar 2. 10 Skenario Use Case Mengelola Data Pembelian


10. Skenario Use Case Mengelola Pemesanan Bahan

Gambar 2. 11 Skenario Use Case Mengelola Pemesanan Bahan

19
11. Skenario Use Case Mengelola Data Pembelian Bahan

Gambar 2. 12 Skenario Use Case Mengelola


Data pembelian Bahan
12. Skenario Use Case Mengelola Data Pembayaran Hutang

Gambar 2. 13 Skenario Use Case Mengelola Data


Pembayaran Hutang

20
13. Skenario Use Case Mengelola Data Retur Pembelian

Gambar 2. 14 Skenario Use Case Mengelola Data Retur


Pembelian
14. Skenario Use Case Mengelola Data Produksi

Gambar 2. 15 Skenario Use Case Mengelola Data


Produksi

21
15. Skenario Use Case Mengelola Data Penyesuaian Stok

Gambar 2. 16 Skenario Use Case Mengelola Data


Penyesuaian Stok

16. Skenario Use Case Mengelola Laporan

Gambar 2. 17 Skenario Use Case Mengelola Laporan

22
17. Skenario Use Case Mengelola Data Laporan Stok Bahan Baku

Gambar 2. 18 Skenario Use Case Mengelola


Data laporan Stok Bahan Baku
18. Skenario Use Case Mengelola Data Laporan Tagihan Bahan

Gambar 2. 19 Skenario Use Case Mengelola Data


Laporan Tagihan Bahan

23
19. Skenario Use Case Mengelola Data Laporan Pembelian

Gambar 2. 20 Skenario Use Case Mengelola Data


Laporan Pembelian
20. Skenario Use Case Mengelola Data Laporan Produksi Harian

Gambar2.2 1 Skenario Use Case Mengelola

24
Data Laporan Produksi Harian

25
21. Skenario Use Case Mengelola Data Laporan Kartu Stok Bahan Baku

Gambar2.2 2 Skenario Use Case Mengelola Data Laporan


Kartu Stok Bahan Baku

2.2.4 Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam


sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal,
decesion yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity
Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi
pada bebrapa eksekusi. Activity Diagram menggambarkan aliran
fungsionalitas sistem yang dapat digunakan untuk menunjukkan aliran
kejadian daam Use Case. Adapun proses Sistem Informasi Supply Chain

26
Management yang diusulkan ini akan dijelaskan pada Activity Diagram
berikut.

1. Activity Diagram Login


Activity Diagram Login pada Sistem Informasi SCM toko
brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.23 berikut

2. Activity Diagram Halaman Beranda


Activity Diagram Halaman Beranda pada Sistem Informasi
SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.24 berikut

27
3. Activity Diagram Master Data
Activity Diagram Master Data pada Sistem Informasi SCM
toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.25 berikut

4. Activity Diagram Mengelola data bahan


Activity Diagram Mengelola data bahan pada Sistem Informasi
SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.26 berikut

28
5. Activity diagram mengelola data roti
Activity diagram mengelola data roti pada Sistem Informasi
SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.27 berikut

6. Activity diagram mengelola data satuan


Activity diagram mengelola data satuan pada Sistem Informasi
SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.28 berikut

29
7. Activity diagram mengelola data supplier
Activity diagram mengelola data supplier pada Sistem
Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.29
berikut

30
8. Activity diagram mengelola data overhead
Activity diagram mengelola data overhead pada Sistem
Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.30
berikut

9. Activity Diagram Diagram pengguna


Activity diagram pengguna pada Sistem Informasi SCM toko
brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.31 berikut

31
10. Activity Diagram mengelola data pembelian
Activity Diagram mengelola data pembelian pada Sistem
Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.32
berikut

11. Activity diagram mengelola data pemesanan bahan


Activity Diagram mengelola data pemesanan bahan pada
Sistem Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar
2.33 berikut

32
12. Mengelola data pembelian bahan
Activity Diagram mengelola data pembelian bahan pada Sistem
Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.34
berikut

13. Activity Diagram Mengelola data pembayaran hutang


Activity Diagram mengelola data pembelian bahan pada Sistem
Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.35
berikut

33
14. Activity Diagram Mengelola data return pembelian
Activity Diagram mengelola data pembelian bahan pada Sistem
Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.36
berikut

15. Activity Diagram Mengelola penyesuaian stok


Activity Diagram mengelola penyesuaian stok pada Sistem
Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.37
berikut

34
16. Activity Diagram Mengelola laporan
Activity Diagram mengelola laporan pada Sistem Informasi
SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.38 berikut

17. Activity Diagram Data Retailers


Activity Diagram Data Retailers pada Sistem Informasi SCM toko
brastagi dapat dilihat pada gambar berikut

18. Activity Diagram Data Manufaktur


Activity Diagram Data Manufaktur pada Sistem Informasi SCM toko

35
barastagi dapat dilihat pada gambar berikut

19. Activity Diagram Mengelola laporan stok bahan baku


Activity Diagram mengelola laporan stok bahan baku pada
Sistem Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar
2.39 berikut

36
20. Activity Diagram Mengelola laporan data tagihan bahan baku
Activity Diagram mengelola data tagihan bahan baku pada
Sistem Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar
2.40 berikut

37
21. Activity Diagram Mengelola laporan data pembelian
Activity Diagram mengelola laporan data pembelian pada
Sistem Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar
2.41 berikut

22. Activity Diagram Mengelola laporan data produksi harian


Activity Diagram mengelola laporan data produksi harian pada
Sistem Informasi SCM toko brastagi dapat dilihat pada Gambar
2.42 berikut

38
23. LogOut
Activity Diagram LogOut bahan pada Sistem Informasi SCM
toko brastagi dapat dilihat pada Gambar 2.42 berikut

2.2.5 Class Diagram


Class diagram adalah salah satu fungsi pemodelan terpenting
dalam UML dengan membuat model logis dari suatu sistem. Class
menunjukkan seperti apa skema arsitektur sistem yang dirancang.

39
2.2.6 Perancangan Database

Perancangan database adalah perancangan basis data yang akan


digunakan pada sistem. Perancangan ini bertujuan agar tiap field data yang
memiliki relasi dapat terhubung pada tabel di database, sehingga proses
pengaksesan data akan terorganisir dengan lebih baik. Berikut adalah
detail perancangan serta relasi yang ada pada database sistem informasi
Supply Chain Management pada Toko Roti Berastagi Bakery and Cake's.

a. Tabel Pengguna
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : pengguna
Field Kunci : id_pengguna

Table 2. 3 Tabel Pengguna

40
No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan
Data
1. Id_pengguna Varchar 50 Primary Key
2. Nama_pengguna Varchar 50
3. Password Varchar 50
4. Jenis_pengguna Varchar 50

b. Tabel Pengguna
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : supplier
Field Kunci : id_supplier

Table 2. 4 Tabel Pengguna

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_supplier Varchar 50 Primary Key
2. Nama_supplier Varchar 50
3. Alamat_supplier Varchar 100
4. Telp_supplier Varchar 30

c. Tabel Bahan baku


Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : bahan baku
Field Kunci : id_bahan_baku

Table 2. 5 Tabel Bahan baku

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_bahan_baku Varchar 10 Primary Key
2. Nama_bahan_baku Varchar 50
3. Stok Varchar 10,2

41
4. Satuan_stok Varchar 10
5. Satuan_beli Varchar 10
6. Konversi Decimal 10,2
7. Harga_beli Decimal 18,2
8. Harga_average Decimal 18,2

d. Tabel produksi
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : produksi
Field Kunci : id_produksi

Table 2. 6Tabel Produksi

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_produksi Varchar 10 Primary Key
2. Tanggal_produksi Date
3. Status_produksi Varchar 30
4. Id_pengguna Varchar 10 Foreign Key

e. Tabel Pembelian
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : Pembelian
Field Kunci : id_pembelian

Table 2. 7 Tabel Pembelian

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_pembelian Varchar 10 Primary Key
2. Tanggal_pembelian Date
3. Id_supplier Varchar 10 Foreign Key
4. Id_pemesanan_bahan Varchar 10 Foreign Key

42
5. Total Varchar 18,2
6. Jenis_pembayaran Varchar 30
7. Dibayar Decimal 18,2
8. Tanggal_jatuh_tempo Date
9. Id_pengguna Varchar 50 Foreign Key

f. Tabel Pemesanan Bahan


Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : Pemesanan Bahan
Field Kunci : id_pemesanan_bahan

Table 2. 8 Tabel Pemesanan Bahan

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_pemesanan_bahan Varchar 10 Primary Key
2. Tanggal_pemesanan_bahan Date
3. Id_supplier Varchar 10
4. Total Decimal 18,2 Foreign Key
5. Status_pemesanan_bahan Varchar 30

g. Tabel Penyesuaian stok


Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : Penyesuaian_stok
Field Kunci : id_penyesuaian_stok

Table 2. 9 Tabel Penyesuaian stok

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_penyesuaian_stok Varchar 10 Primary Key
2. Id_bahan_baku Varchar 10 Foreign Key
3. Tanggal_penyesuaian_stok Date

43
4. Jumlah_penyesuaian Decimal 10,2
5. Id_pengguna Varchar 10 Foreign Key

h. Tabel Retur Pembelian


Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : Retur Pembelian
Field Kunci : id_retur_pembelian
Table 2. 10 Tabel Retur Pembelian
No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan
Data
1. Id_retur_pembelian Varchar 10 Primary Key
2. Tanggal_retur_pembelian Varchar 10
3. Tanggal_penyesuaian_stok Date
4. Id_pembelian Varchar 10 Foreign Key
5. Status_retur Varchar 30

i. Tabel invoice
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : invoice
Field Kunci : id_invoice

Table 2. 11 Tabel invoice

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_invoice Varchar 10 Primary Key
2. id_order Varchar 10 Foreign Key
3. Id_retailer varchar 10,2
4. id_distributor varchar 10,2
5. Date Date
5. Subtotal Decimal 18,2

44
6. Total Decimal 10,2

j. Tabel Detail Produksi


Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : Detail Produksi
Field Kunci : id_detail_produksi

Table 2. 12 Tabel Detail Produksi

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_detail_produksi Varchar 10 Primary Key
2. Id_produksi Varchar 10 Foreign Key
3. Id_roti Varchar 10
4. Jumlah Int 11
5. Total_bahan_baku Decimal 18,2
6. Total_overhead Decimal 18,2
7. Total_hpp Decimal 18,2

k. Tabel Detail Produksi Bahan Baku


Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : Detail Bahan Baku
Field Kunci : id_produksi_bahan_baku

Table 2. 13 Tabel Detail Produksi Bahan Baku

No Nama Field Tipe Panjang Keterangan


Data Data
1. Id_detail_produksi_bahan_baku Varchar 10 Primary
Key
2. Id_detail_produksi Varchar 10 Foreign

45
Key
3. Id_bahan_baku Varchar 10
4. Jumlah_bahan_baku Int 11
5. Harga_bahan_baku Decimal 18,2
6. Sub_total_bahan_baku Decimal 18,2

l. Tabel Detail Retur Pembelian


Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : Detail Retur Pembelian
Field Kunci : id_detail_retur_pembelian

Table 2. 14 Tabel Detail Retur Pembelian

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_detail_retur_pembelian Varchar 10 Primary Key
2. Id_bahan_baku Varchar 10 Foreign Key
3. Jumlah_retur Varchar 10

m. Tabel satuan
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : satuan
Field Kunci : id_satuan

Table 2. 15 Tabel satuan

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_satuan Varchar 10 Primary Key
2. Nama_satuan Varchar 50

n. Tabel Konversi Satuan


Nama Database : beta_hpp

46
Nama Tabel : Konversi Satuan
Field Kunci : id_konversi

Table 2. 16 Tabel Konversi Satuan

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


Data
1. Id_konversi Varchar 10 Primary Key
2. Satuan_stok Varchar 10 Foreign Key
3. Satuan_beli Varchar 10 Foreign Key
4. Konversi Int 11

o. Tabel distributor
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : distributor
Field Kunci : id_distributor

Table 2. 17 Tabel distributor

No. Nama Field Tipe Panjang Keterangan


Data Data
1. Id_distributor Int 11 Primary Key
2. nama_distributor Varchar 25 Nama distributor
4. telp_distributor Varchar 15 No. Hp distributor
5. alamat_dist Varchar 200 Alamat distributor

p. Table Produsen
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : oriduseb
Field Kunci : id_produsen

Table 2. 18 Table Produsen

No. Nama Field Tipe Panjang Keterangan


Data Data

47
1. id_produsen Int 11 Primary Key
2. nama_produsen Varchar 30 Nama produsen
3. Alamat_produsen Varchar 60 Alamat produsen
4. telp_produsen Varchar 15 No. Hp produsen

q. Tabel retailer
Nama Database : beta_hpp
Nama Tabel : retailer
Field Kunci : id_retailer

Table 2. 19 Tabel retailer

No. Nama Field Tipe Panjang Keterangan


Data Data
1. id_retailer Int 11 Primary Key
2. Username Varchar 30 Username
3. Password Varchar 25 Password
4. Address Varchar 300 Alamat
6. Telepon Varchar 15 No. Hp

2.3 Perancangan Antarmuka/ Interface


Perancangan antar muka (interface) merupakan sarana
pengembangan sistem yang digunakan untuk membuat komunikasi yang
lebih mudah, dan konsisten antara sistem dengan user atau pemakainya.
Untuk mendapatkan sistem yang dapat berjalan sesuai dengan fungsi yang
diharapkan, diperlukannya pengalaman dalam merancang antarmuka
pengguna, kreativitas yang tinggi, analisis tugas dan dapat menyesuaikan
dengan kebutuhan serta kemampuan pengguna.
1. Perancangan Interface Halaman Login Admin
Pada halaman login, admin harus mengisi username dan
password. Form username dan form password wajib diisi untuk
mengakses sistem, button login untuk memverifikasi username

48
dan password. Perancangan sistem antar muka Login dapat di
lihat pada Gambar di bawah ini :

2. Perancangan interface beranda admin


Perancangan Interface Dashboard (admin) memiliki beberapa
fitur yang ada pada halaman dashboard (admin) Berikut
perancangan interface dashboard dapat dilihat pada Gambar
berikut

3. Perancangan Interface halaman bahan baku


Pada halaman Master data, admin bisa melihat, menedit,
menambah data bahan baku. Perancangan sistem antar muka
bahan baku dapat di lihat pada Gambar di bawah ini

49
4. Perancangan interface halaman mengelola roti
Pada halaman Master Data, admin bisa melihat, menambah dan
mengubah data roti. Perancangan sistem antar muka roti dapat
dilihat pada Gambar di bawah ini :

5. Perancangan interface halaman satuan


Pada halaman Master Data, admin bisa melihat dan menambah
dan mengubah data satuan. Perancangan sistem antar muka
Satuan dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

6. Perancangan interface halaman supplier

50
Pada halaman Master data admin dapat melihat, menambah
dan mengubah data supplier. Perancangan sistem antar muka
Satuan dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

7. Perancangan interface halaman overhead


Pada halaman Master data admin dapat melihat, menambah
dan mengubah data overhead. Perancangan sistem antar muka
overhead dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

8. Perancangan interface halaman pengguna


Pada halaman Master data admin dapat melihat, menambah
dan mengubah data pengguna. Perancangan sistem antar muka
overhead dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

51
9. Perancangan interface halaman pemesanan barang
Pada halaman pembelian terdapat halaman pemesann barang
admin dapat melihat, menambah dan mengubah data
pemesanan barang. Perancangan sistem antar muka pemesanan
dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

10. Perancangan interface halaman pembelian barang


Pada halaman pembelian terdapat halaman pembelian barang
admin dapat melihat, menambah dan mengubah data
pembelian barang. Perancangan sistem antar muka pembelian
barang dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

11. Perancangan interface halaman pembayaran hutang


Pada halaman pembelian terdapat halaman pembayaran hutang
admin dapat melihat, menambah dan mengubah
datapembayaran hutang. Perancangan sistem antar muka
pembayaran hutang dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

52
12. Perancangan interface halaman retur pembelian
Pada halaman pembelian terdapat halaman return pembelian
admin dapat melihat, menambah dan mengubah dataretur
pembelian. Perancangan sistem antar muka return pembelian
dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

13. Perancangan interface halaman produksi roti


Pada halaman produksi terdapat halaman produksi roti admin
dapat melihat, menambah dan mengubah data roti.
Perancangan sistem antar muka produksi roti dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini :

53
14. Perancangan interface halaman penyesuaian stok
Pada halaman penyesuaian stok terdapat halaman pembayaran
hutang admin dapat melihat, menambah dan mengubah data
stok. Perancangan sistem antar muka penyesuaian stok dapat
dilihat pada Gambar di bawah ini :

15. Perancangan interface halaman laporan stok bahan baku


Pada halaman laporan terdapat halaman stok bahan baku admin
dapat mencetak laporan data stok bahan baku. Perancangan
sistem antar muka laporan stok bahan baku dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini :

54
16. Perancangan interface halaman laporan bill of material
Pada halaman laporan terdapat halaman laporan bill of material
admin dapat melihat, menambah dan mengubah . Perancangan
sistem antar muka laporan bill of material dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini :

17. Perancangan interface halaman laporan pembelian


Pada halaman laporan terdapat halaman laporan pembelian
admin dapat melihat dan mencetak laporan pembelian.
Perancangan sistem antar muka laporan pembelian dapat
dilihat pada Gambar di bawah ini :

55
18. Perancangan interface halaman laporan produksi
Pada halaman laporan terdapat halaman laporan produksi
admin dapat melihat dan mencetak laporan produksi.
Perancangan sistem antar muka laporan produksi dapat dilihat
pada Gambar di bawah ini :

19. Perancangan interface halaman laporan kartu stok bahan baku


Pada halaman laporan terdapat halaman laporan kartu stok
bahan baku admin dapat melihat dan mencetak laporan kartu
stok bahan baku. Perancangan sistem antar muka laporan stok
bahan baku dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

56
BAB III

PENUTUP

Simpulan yang dapat ditarik dari perancangan implementasi supply chain


management pada Sistem Toko Brastagi Bakery and Cake's Berbasis Website
dengan tujuan untuk mempermudah mengelola proses bisnis yang sebelumnya
dilakukan secara manual atau konvensional. Sistem ini diharapkan dapat
membantu dan mempercepat mekanisme proses bisnis yang ada pada Toko
Brastagi Bakery and Cake's, dengan penambahan fitur manajamen rantai
pasok dan laporan penjualan dan pengeluaran.Berdasarkan hasil dari
penjelasan diatas maka target yang ingin dicapai dalam projek ini yaitu,

1. Memberikan kemudahan toko roti dalam mengelola kegiatan bisnis


secara efektif dan efisien.
2. Memberikan produk yang berkualitas untuk memenuhi kepuasan
pelanggan/konsumen
3. Penerapan dari scm ini diharapkan dapat mengoptimalkan sumber
daya dan biaya untuk mengurangi biaya produksi.

57
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, D., & Dwiyanto, B. M. (2013). Analisis Pengaruh Supply Chain Management
Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Industri Kecil dan Menengah Makanan
Olahan Khas Padang Sumatera Barat). Diponegoro Journal of Management, 30–39.

Frankie, F., Putri, A., & Laia, Y. (2020). Supply Chain Management Untuk Stok Dan
Pendistribusian Barang Berbasis Web Dengan Metode Fifo Pada Cv. Perdana
Motor. Jurnal Teknologi Sistem Informasi Dan Sistem Komputer TGD, 3(1), 55–59.

Fuadi, A., Daulay, I. N., & Siregar, P. A. (2018). PENGARUH PARTNERSHIP


TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PADA PT. SERVITAMA
INTERNUSA. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi, 1(1), 1–15.

Hayati, E. N., & Fitriyah, M. W. (2015). Penerapan e-supply chain management pada
industri (studi kasus pada PT Maitland-Smith Indonesia). Dinamika Teknik Industri.

Izzati, H. N., Baihaqi, I., & Ardiantono, D. S. (2021). Pengukuran Supply Chain Maturity
pada PT X. Jurnal Teknik ITS, 10(2), F197–F202.

Jannaha, U. M., & Rahmawatib, Z. N. (2020). Analisis Perencanaan Supply Chain


Management (SCM) Pada Produksi Minuman Sari Buah UKM Larasati. Dialektika
Jurnal Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 5, 173–184.

Lusiana, V., Masudin, I., & Zulfikarijah, F. (2017). E-Supply Chain Manajemen Dan
Keunggulan Bersaing. Prosiding SENTRA (Seminar Teknologi Dan Rekayasa), 3.

Nasution, S. W., Manurung, N., & Rahayu, E. (2022). Penerapan Supply Chain
Management (SCM) Dalam Pemantauan Stok Barang Berbasis Web. Building of
Informatics, Technology and Science (BITS), 4(2), 361–368.

Pratiwi, N. P. A., & Parwira, G. B. S. (2021). Peningkatan Kemampuan Karyawan Dalam


Mengelola Persediaan Barang Di Cthoz. WIRANG, 1(1).

Ramadhan, B. (2011). Reengineering Proses Bisnis Pada Pembuatan Gula Merah Tebu
(Studi Kasus di Desa Kebonsari, Megetan, Jawa Timur).

Retnowo, M., & Waluyo, A. F. (2022). Penerapan Supply Chain Management Untuk
Mengoptimalkan Produksi Berdasarkan Persediaan Barang. Journal Of Information
System And Artificial Intelligence, 2(2), 71–78.

58
Rijali, T. R. (2016). Implementasi Scm (Supply Chain Management) Pada Penjualan
Arloji Dan Assesoris Berbasis Web (Studi Kasus: Toko Hikmah Jaya Record).
NUANSA INFORMATIKA, 11(1).

Vistasusiyanti, V., Kindangen, P., & Palandeng, I. D. (2017). Analisis manajemen rantai
pasokan spring bed pada PT. Massindo Sinar Pratama Kota Manado. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(2).

Widarto, Y. T. K. (2013). STRATEGI OPTIMASI PENGIRIMAN BARANG UNTUK


MEMENUHI KEBUTUHAN PERUSAHAAN DI REMOTE AREA (STUDI KASUS
DI PTVI). Uniniversitas Hasanuddin.

Wiyono, B., Rosyidah, U. A., Kom, S., & Kom, M. (2017). Analisis dan Rancangan E-
Supply Chain Management pada Distribusi Tembakau di Koperasi Agrobisnis
Tarutama Nusantara Jember (Kopa TTN).

59

Anda mungkin juga menyukai