KINERJA KEUANGAN
DI SDIT AL HUDA WONOGIRI
Oleh :
MEILIA RATNA SARI
NIM. 1552100048
NIM : 1552100048
i
Menyatakan dan mengesahkan bahwa laporan ini telah disetujui
dan sesuai prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan berbagai macam
kenikmatan, petunjuk, kemampuan dan motivasi kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Program
Magang di SDIT AL HUDA Wonogiri.
1. Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan magang ini.
2. Ibu Sri Wahyuningsih S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
3. Bapak Purwanto S.E., M.M, selaku Wakil Ketua Fakultas Ekonomi
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
4. Bapak Yoppi Syahrial S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, memberi semangat
iii
dan dorongan kepada penulis dalam penyusunan laporan magang hingga
selesai.
5. Seluruh Dosen Pengajar Ekonomi Manajemen yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
6. Bapak Fahrudin Kurniawan, S.Pd.I. selaku Kepala SDIT AL HUDA
Wonogiri atas pemberian izin dan dukungan penuh selama melakukan
kegiatan magang.
7. Bapak Wahyudi, S.Pd. selaku Wakil Kepala bidang Tata Usaha yang telah
membersamai penulis selama melakukan kegiatan magang.
8. Guru dan karyawan SDIT AL HUDA Wonogiri yang telah memberikan
bantuan selama penulis melakukan kegiatan magang.
9. Keluarga tercinta yag telah memberikan semangat, dorongan dan do’a
bagi penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan magang ini yang
tidak dapat penulis sebut satu persatu.
iv
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
vi
F. Struktur Organisasi SDIT AL HUDA Wonogiri.................................. 7
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 30
A. Kesimpulan........................................................................................... 30
B. Saran..................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
Gambar 2 : logo perusahaan............................................................................. 5
Gambar 8 : perhiasan lengkap (anting, gelang, kalung, cincin) dengan tema model
yang sama......................................................................................................... 9
viii
BAB I PENDAHULUAN
Oleh karena itu sumber daya manusia saat ini merupakan hal yang tidak biasa
menjadi kewajiban bagi pengelola organisasi baik publik maupun privat. Baik
pimpinan maupun anggota organisasi dituntut untuk mengetahui bagaimana
manusia sebagai sumber yang mempunyai daya atau energi dan mempunyai
kemampuan untuk dipergunakan dalam membangun organisasi. Ini akan
memberikan pengertian dan pemahaman menngenai pokok-pokok manajemen
sumber daya manusia terdiri dari kerangka dasar sumber daya manusia, tantangan-
1
tantangan lingkungan yang harus dihadapi dalam manajemen sumber daya
manusia, perencanaan SDM, staffing, pengajuan, pelatihan dan pengembangan,
penilaian kerja dan pemutusan hubungan kerja.
2
1. Penulis
3. Pembaca
3
A. Visi dan Misi PT. GEMOPIA INDONESIA
>> Under the slogan of: Great Again 2015 “ Gemopiamakes an effort to
realize the vision and thestrategic”(Dengan MISI "Gemopia berusaha
mewujudkan visi dan strategi")
4
adalah untuk menawarkan keindahan, nilai, dan kualitas terbesar kepada
pelanggan.Gemopia Coorporation memiliki reputasi tinggi baikdi dalam maupun
luar negeri.
5
• 1998 Diberikan penghargaan oleh Presiden Korea sebagai peringkat
pertamadalam ekspor perhiasan
• 2004 Diberikan untuk desain terbaik oleh lembaga promosi desain Korea
6
Perizinan :
7
Gambar 1 : Gedung PT. Gemopia Indonesia nampak dari luar
8
GEMOPIA adalah PerusahaanPenanaman Modal Asing ( PMA ) Korea yang
bergerak dalam bidang Industri Perhiasan dari logam mulia.
Rincian karyawan :
• Office :
1. HRD : 4 orang
** Driver : 2 orang
** OB : 4 orang
** Security : 9 orang
2. IT : 2 orang
3. Purchasing : 2 orang
4. Exim : 3 orang
5. Perencanaan : ** Accounting : 4 orang
9
** Kasir : 2 orang
6. Marketing : 16 orang
7. Sample : 2 orang
8. Drawing : 5 orang
• Karyawan Produksi
10
Gambar 3 : Struktur Organisasi PT. Gemopia Indonesia
11
Gambar 4 : perhiasan cincin
12
Gambar 6 : perhiasan gelang
13
Gambar 8 : perhiasan lengkap (anting, gelang, kalung, cincin)dengan model yang
sama.
B. Devisi-devisi produksi
Pada bagian produksi dalam setiap proses produksinya pasti terdapat nama-
nama bagian atau kegiatan produksinya. Adapun devisi atau bagian di
departemen produksi PT. Gemopia Indonesia :
1. CAD
2. Mould
3. Wax
4. Casting
5. Polishing
6. Kikir
7. Stone cutting
14
8. Stamping
9. Setting
10. Chain
11. Plating
12. Qc
13. Packing
14. Adm.produksi
C. Proses Produksi
Kegiatan proses produksi di PT. Gempia Indonesia adalah sebagai berikut ini ::
15
batangan (bars & slices), kotak (tablets yang bisa diukir), kawat (wax wire
assortments: round/ half round, bezel, square, bezel, triangle; wax wire spools),
krim (disclosing wax), sticky wax untuk tambalan, wax yang larut dalam air
(Sol-U-Carv wax) dan batang kecil (sprue), batang besar(tree, tempat beberapa
bentuk wax ditempelkan)
2. wax dibentuk sesuai perhiasan yang kita inginkan dengan berbagai alat:
pisau, gergaji, pahat, spatula, bor hingga solder pen (mis: MasterTouch)
3. jika bentuk yang hendak dicetak lebih dari satu, wax ditempelkan pada sprue
dan sprue ditempelkan pada tree sebagai saluran logam mengalir nantinya
4. Jika kita ingin meniru perhiasan yang sudah jadi, cetakan perhiasan bisa
dibuat dari beberapa lembar karet silikon yang dipanaskan dengan vulcanizer
hingga meniru bentuk perhiasan di dalamnya, lengkap dengan salurannya,
kemudian di potong. Kemudian cetakan ini bisa diisi dengan wax cair melalui
wax injector-vacuum, yang berfungsi untuk menyedot udara dalam cetakan dan
memompa wax ke dalam. Hasil cetakan bisa mengering dalam waktu 10 detik.
wax hasil cetakan ini kemudian bisa ditempelkan langsung pada wax tree.
6. tree ditempelkan pada landasan berupa lempengan besi bulat (sprue base)
dan dilingkupi dengan flask (tong besi)
16
3. aduk dengan mixer (mixer dapur juga boleh digunakan) dan vacuum selama
20 detik (salah satu produsennya adalah Grobet USA). Vacuum yang juga bisa
bergetar berguna untuk menyedot gelembung udara ke permukaan sehingga
tidak menyebabkan porositas dalam casting/ gips
4. masukan ke dalam flask (tong besi tempat wax disusun), kemudian flask di-
vacuum lagi.
5. flask didiamkan selama 2 jam dan dipanaskan di dalam oven / furnace / kiln
pada suhu 149̊C. Tujuannya untuk memperkeras gips
C.Gips dipanaskan seperti memanaskan batu bata dan keramik, dimana wax
meleleh melalui lubang
1. copot dasar flask dan masukkan kembali kedalam furnace sesuai petunjuk
teknis investment hingga suhu max 73̊C, agar gips benar-benar keras dan wax
benar-benar mencair dan terbakar sempurna
17
D. Logam (emas, perak) dilebur dan dituangkan ke dalam cetakan gips yang telah
mengeras
1. sebaiknya logam dilebur hingga 150 C diatas titik leburnya. Misalnya, emas
18 k memiliki titik lebur hingga 943 C, maka emas ini sebaiknya dilebur
hingga suhu 1093 C. Secara visual, logam akan membulat dan membentuk
pinggiran yang melengkung, serta ada semacam bidang yang bergerak pada
permukaan.
2. logam segera dituang setelah dilebur dan pada saat casting baru
dikeluarkan dari oven dalam suhu maksimalnya. perbedaan suhu yang tipis
antara logam dan casting bisa menghindarkan keretakan pada casting.
3. logam bisa dilebur dengan pompa (torch) berbahan bakar atau dilebur
dengan alat listrik: electro-melt furnaces
4. jika proses ini dilakukan dengan alat MixCast buatan CIMO itali (dimulai
dengan kapasitas logam 1 kg), maka tingkat keberhasilannya bisa mencapai
80% (20% perhiasan pada tree akan rusak). Jika proses ini dibantu dengan
induksi, maka tingkat keberhasilannya bisa mencapai 99%, seperti dengan
alat: Indutherm buatan Jerman (dimulai dengan kapasitas logam 100 gr).
Alasannya, proses induksi akan tetap memanaskan logam di dalam casting
hingga secara sempurna mencapai rongga terjauh
18
D. Gips dihancurkan dengan air dan didapat perhiasan logam yang mirip
dengan bentuk wax. Perhiasan kemudian di-polish
1. gips ini pada dasarnya hancur di dalam air. Jika belum sempurna,
perhiasan bisa dibersihkan dari gips dengan bantuan uap bertekanan
(alatnya: steamer)
19
Gambar 9 : proses produksi departemen casting
20
Gambar 11 : proses produksi departemen wax inject dan wax setting
21
Gambar 12 : Dari cetakan wax (lilin) menjadi perhiasan emas
22
D. Permasalahan
Hal ini menunjukan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja sebagai salah
satu unsur perlindungan tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam
pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung peningkatan produksi dan
produktivitas, efisiensi dan kualitas yang sangat diperlukan bagi suatu perusahaan.
Pada dasarnya program keselamatan dibuat untuk menciptakan perilaku kerja dan
lingkungan kerja fisik yang aman, dan nyaman yang dapat mencegah terjadinya
kecelakaan. Kecelakaan dapat di cegah apabila karyawan secara sadar berfikir
tentang keselamatan kerja dan mematuhi aturan dari perusahaan. Untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja maka pihak perusahaan diharapkan memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan dalam peraturan dan
undang – undang ketenagakerjaan. PT. Gemopia Indonesia yang bergerak dalam
bidang pembuatan perhiasan dan aksesoris, hendaknya kedepannya lebih
memperhatikan keselamatan dan kesehatan pekerja sehingga produktivitas kerja
karyawan dapat di tingkatkan sehingga perusahaan dapat berkembang dan maju
lebih pesat.
23
D.1. Faktor-Faktor Bahaya
1. Faktor Fisik
a. Kebisingan
24
yang diterima tenaga kerja, terlihat dari tenagakerja yang tidak terlalu terganggu
dalam komunikasi pada saat melakukan pekerjaan.Tetapi secara pengukuran
belum di lakukan auditori test di perusahaan ini.
b. pencahayaan
c. Temperatur Udara
25
2. Faktor Kimia
3. Faktor Biologi
Dari hasil observasi yang dilakukan didapatkan hasil bahwa faktor biologi
yang terdapat di lingkungan kerja PT. Gemopia Indonesia adalah :
26
27
Gambar 13 : karyawan makan di area produksi karena tidak adanya ruang makan
E. KAJIAN TEORI
Keselamatan Kerja adalah perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja
baik fisik maupunmental dalam lingkungan pekerjaan.Menurut Mondy dan Noe,
28
dalam(Pangabean Mutiara, 2012:112), Manajemen Keselamatan kerja meliputi
perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja sedangkan, kesehatan
merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik maupun mental.
Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja (Mangkunegara, 2000:161
Dalam Wahyu Ratna S. 2006:16).
Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan
oleh pihak pengusaha. Karena dengan adanya kesehatan yang baik akan
menguntungkan para karyawan secara material, karena karyawan akan lebih
jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih menyenangkan, sehingga
secara keseluruhan karyawan akan mampu bekerja lebih lama. Menurut
Mangkunegara (2004:161), kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang
bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh
lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan
29
kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang
dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik.
30
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, social, dan psikologis.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas
kondisi kerja.
Usaha pemerintah dalam hal ini sudah cukup besar terbukti dengan
dikeluarkannya Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
yang menyebutkan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produktivitas nasional (Depnaker,1970).
31
Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja
juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya
hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja
meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat
kesehatan kerja (Depnaker,1992).
32
F. SOLUSI DAN PENGEMBANGAN
1. Kebijakan K3
2. Inspeksi
3. Investigasi Kecelakaan
33
dilakukan suatu usaha perbaikan yang sesuai sehingga diharapkan tidak terulang
kembali kecelakaan yang serupa dikemudian hari.
34
A.2. Pelayanan Kesehatan Kerja
Pada dasarnya PT. Gemopia Indonesia hanya memiliki ruang medis yang
digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan, ruangan ini berfungsi sebagai
tempat pertolongan pertama bagi pekerjayang mengalami sakit/kecelakaan. Tetapi
pada pelaksanaannya perusahaan inimelakukan kerjasama dengan RS. Nirmala
Suri yang berada tidak jauh dari lokasi perusahaan, sehingga pelayanankesehatan
yang bersifat perawatan, pengobatan dan pemeriksaan dilakukan di
instansikesehatan tersebut. Adapun program pelayanan kesehatan di PT. Gemopia
Indonesia antara lain.
sebagai berikut :
35
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
3. Ruang Makan
Makan di area produksi sangat tidak baik bagi para pekerja maka untuk itu
perlu adanya ruang makan untuk para pekerja. Ruang makan merupakan tempat
berkumpul dan makan para pekerja dan staff PT. Gemopia Indonesia.
Penyediaanmakanan untuk lembur harus baik dan sehat bagi pekerja merupakan
tanggung jawab yang menangani masalah penyediaan makanan lembur.
kesehatan kerja melalui usaha-usaha preventif dan usaha tindak lanjut kejadian
kecelakaan..
1. Housekeeping (pembenahan)
36
Pengerjaan house keeping sepenuhnya menjadi tanggung jawabkaryawan
PT. Gemopia Indonesia. Adapun pelaksanaanhousekeeping yang wajib dilakukan
adalah:
disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan sifat bahan dengan faktor bahaya
danpotensi bahaya yang ditimbulkan bagi manusia dan lingkungan. Alatpelindung
diri yang di sediakan di PT. Gemopia Indonesia didatangkan dari supplier yang
sudah memenuhi standart.
37
Jenis alat pelindung diri yang digunakan:
1) Masker,
digunakan setiap saat untuk menghindari dari bahaya paparan debu, serbuk
emas dan perak, dan lain-lain.
2) Pelindung Kaki,
Sepatu pengaman pelindung di ujung jari kakidan tumit. Berfungsi untuk
melindungi kaki dari bahaya kejatuhan benda keras dantajam atau
peralatan kerja.
3) Pelindung Tangan,
Sarung tangan las, dikenakan pada saat mengelas, Sarung tangan bahan
kimia terbuat dari karet murni yang melindungi tangan dari bahan kimia,
dan Sarung tangan tahan panas (hot glove).
4) Pelindung Pendengaran,
Ear muffmelindungi pendengaran dari bunyi bising frekuensi tinggi.
38
Gambar 14 : area produksi secara keseluruhan
39
Gambar 15 : karyawan sedang bekerja dengan menggunakan alat pemanas besi
(solder)
40
Gambar 17 : proses polishing
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
41
Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Gemopia Indonesia
tentang Higene Perusahaan Keselamatan danKesehatan Kerja dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor Bahaya
a. Faktor Fisik
b. Faktor Kimia
Faktor kimia yang dominan di PT. Gemopia Indonesia adalah debu dari
bedak tabur dan serbuk emas maupun perak yang menyebabkan penyakit
pernapasan bagipekerja yang terpapar langsung. Bahan kimia yang terkena kontak
langsung dengan tubuh bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
42
c. Faktor Biologi
b. Inspeksi
c. Investigasi
43
Kegiatan investigasi dilakukan untuk mencari penyebab langsung danpenyebab
dasar dari suatu insiden atau kecelakaan, kemudian dievaluasi agar
kejadianserupa tidak terjadi lagi.
44
alat pelindung diri tambahan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya.
5. Ergonomi
a. Jam kerja yang berlaku di PT. Gemopia Indonesia adalah lebih 12 jam sehari
dikarena target belum tercapai mengakibatkan lembur sampai malam dengan
istirahat 1 jam dan 30 menit hal ini dapat mengakibatkankelelahan pekerja
karena waktu kerja yang terlalu panjang.
45
B. SARAN
46
Dari hasil pengamatan dan praktek kerja lapangan yang diikuti oleh penulis diPT.
Gemopia Indonesia penulis dapat melihatbahwa Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di perusahaanini telah dijalankan dengan baik. Namun karena
jumlah karyawan yang banyak dan area kerja yang luas menyebabkan
pelaksanaan ProgramKesehatan dan Keselamatan Kerja masih perlu terus
dibenahi dan ditingkatkan. Olehsebab itu, penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut :
1. Kondisi lingkungan yang cukup berat dan jam kerja yang panjang
dapatmempercepat kelelahan karyawan, karena itu perlu penyesuaian sikap
kerja dan alatkerja untuk meringankan beban kerja karyawan. Dengan
demikian penerapanergonomi di setiap bidang kerja perlu lebih diperhatikan,
sehingga karyawan dapatlebih nyaman dalam melakukan pekerjaan.
47
DAFTAR PUSTAKA
48
Depnaker RI, 1970 Undang-Undang No. 01/MEN/1970. Keselamatan Kerja.
Jakarta : Departemen Tenaga Kerja RI.
http://fandiprasetiyo.blogspot.co.id/2014/02/teori-teori-keselamatan-dan-
kesehatan_17.html
49