Anda di halaman 1dari 88

EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI JASA

WEDDING
(STUDI PADA ALEALE WEDDING BATU NYALA LOMBOK TENGAH)

OLEH
ELI JUMAATUL AULIA
NIM 180501198

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2022
EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI JASA
WEDDING
(STUDI PADA ALEALE WEDDING BATU NYALA LOMBOK TENGAH)

Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Ekonomi

Oleh:
Eli Jumaatul Aulia
NIM 180501198

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2022

ii
iv
v
vi
vii
MOTTO

‫ي ا َ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوا ِل ْي َو ََل ت َ ْكفُ ُر ْو ِن‬


฀ ْْٓ ِ‫فَا ْذ ُك ُر ْون‬
Artinya “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun
akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (Q.S
Al- Baqarah; 152)

viii
PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsi ini untuk ayahku Maat dan


ibuku tercinta Sunimah, almamaterku, semua guru
dan dosenku, dan temen seperjuanganku.”

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan
salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga
kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut.
1. Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi
tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan
peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpapernah selesai.
2. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag. selaku Dekan Fakulta Ekonomi dan Bisnis Islam;
3. Zulpawati, M.A. sebagai ketua jurusan;
4. Muh. Baihaqi, S.H.I., M.SI sebagai pembimbing I dan Hj. Suharti M.Ag
sebagai pembimbing II, yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi
mendetail, terus-menerus dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam
suasana keakraban menjadikan proposal skripsi ini lebih matang dan cepat
selesai;
5. Orang tua dan segenap keluarga besar ku di Desa Jerowaru, yang memberi
materi serta dukungan semangat dalam mengerjakan tugas skripsi.
6. Owner Aleale Wedding, Heri Setiawan yang telah membantu penulis
memperoleh data untuk penyusunan proposal skripsi ini.
7. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan bantuan,
baik moril maupun materil, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal
skripsi ini.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang
berlipat-ganda dari Allah swt. dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
semesta. Amin.
Mataram,
Penulis,

Eli Jumaatul Aulia

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................ i


HALAMAN JUDUL ................................................................... ii
HALAMAN LOGO..................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iv
NOTA DINAS PEMBIMBING.................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... vi
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................ vii
HALAMAN MOTO .................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................ x
DAFTAR ISI ................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ...................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xvi
ABSTRAK ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 4
D. Kerangka Teori............................................................ 4
1. Efektivitas ............................................................. 4
2. Strategi pemasaran ................................................ 6
3. Promosi ................................................................. 7
4. Sosial Media .......................................................... 12
5. Konsep AIDA (Attention, Interest, Desire,
Action) ................................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR 16
A. Kajian Pustaka............................................................. 16
B. Kerangka Berpikir ....................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ............................................ 21
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................. 21
B. Populasi dan Sampel ................................................... 22
C. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................... 22
D. Variabel Penelitian ...................................................... 23
E. Desain Penelitian ......................................................... 23
F. Instrumen Penelitian.................................................... 24
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 25
H. Teknik Analisis Data ................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........... 30
A. Gambaran Umum Objek penelitian ............................ 30

xi
B. Hasil Penelitian ........................................................... 31
C. Pembahasan ................................................................. 48
BAB V PENUTUP ....................................................................... 52
A. Kesimpulan ................................................................. 52
B. Saran ........................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 53
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase ............. 27
Tabel 4.1 Frekuensi Melihat Postingan ............................ 32
Tabel 4.2 Frekuensi Memberikan Feedback/Balasan
Terhadap Postingan Aleale Wedding ............... 33
Tabel 4.3 Tingkat Kemudahan Dimengerti Pada Caption
Atau Keterangan Gambar ................................ 34
Tabel 4.4 Kemudahan Pencarian Jasa dengan Adanya Media
Sosial................................................................. 35
Tabel 4.5 Informasi Memenuhi Rasa Ingin Tahu ............. 36
Tabel 4.6 Kelengkapan Informasi Tentang Jasa yang di
Posting di Media Sosial .................................... 36
Tabel 4.7 Tingkat Menarik Perhatian Pada Postingan ...... 37
Tabel 4.8 Tingkat Kemenarikan Foto Atau Gambar yang di
Posting Aleale Wedding ................................... 38
Tabel 4.9 Tingkat Kemenarikan pada Promo yang Diberikan
.......................................................................... 39
Tabel 4.10 Tingkat Ketertarikan pada Promo yang Ditawarkan
.......................................................................... 39
Tabel 4.11 Tingkat Ketertarikan pada Harga Dalam Mengambil
Keputusan Pembelian Jasa ................................ 40
Tabel 4.12 Tingkat Ketertarikan pada Postingan Dalam
Mengambil Keputusan Pembelian .................... 41
Tabel 4.13 Jenis Pilihan Jasa Rias Mempengaruhi Keputusan
Pembelian ......................................................... 42

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin observasi


Lampiran 2 Profil Akun facebook Aleale Wedding
Lampiran 3 Jenis dan Harga Sale jasa Aleale Wedding
Lampiran 4 Kuesioner Penelitian
Lampiran 5 Data Responden
Lampiran 6 Karakteristik Responden
Lampiran 7 Uji Validitas
Lampiran 8 Uji Reabilitas

xiv
EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI JASA
WEDDING
(STUDI PADA ALEALE WEDDING BATU NYALA LOMBOK TENGAH)
Oleh

Eli Jumaatul Aulia


NIM.180501198

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Efektivitas media sosial sebagai sarana promosi Jasa
Wedding studi pada Aleale wedding batu nyala lombok tengah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana media sosial efektif sebagai sarana
promosi jasa Wedding dimana diketahui Wedding organizer sedang marak-
maraknya di lombok. Penelitian ini di menggunakan metode deskriptif kuantitatif
dalam penelitian ini menggunakan teori yang relevan seperti teori media sosial
dan teori AIDDA. Data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan
jumlah populasi sebanyak 4.973 orang. Penarikan sampel menggunakan rumus
taro Yamane dengan jumlah presisi 10% dan tingkat kepercayaan sebesar 90%
dan menghasilkan 99 responden.
Hasil penelitian ini berdasarkan metode deskriptif persentase pada variabel
Keterdedahan media sosial sudah efektif dengan nilai efektivitas sebesar 52,94%.
Pada variabel e-promotion sebesar 47,89% yakni termasuk dalam kategori kurang
efektif. Sedangkan pada Variabel AIDDA nilai efektivitasnya sebesar 43,57%
termasuk dalam kategori kurang efektif. Berdasarkan asil analisis tersebut
diketahui bahwa adanya media sosial mash kurang efektif sebagai sarana promosi
jasa Wedding pada Aleale Wedding.
Kata kunci: Efektivitas, Media Sosial, Promosi

xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, pengguna internet mencapai 150 juta jiwa dengan
penetrasi 56% yang tersebar di seluruh wilayah.1 Menurut agensi
marketing We Are Social dan platform manajemen media sosial Hootsuit
mempublikasikan laporan berjudul Digital 2021: “The Latest Insights into
The State of Digital pada awal 2021” menjawab fenomena penggunaan
media sosial di Indonesia.2
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa lebih dari separuh
penduduk Indonesia kian aktif menggunakan platform media sosial pada
tahun 2021. Tepatnya pada Januari 2021, tidak tanggung-tanggung total
pengguna media sosial mencapai 170 juta dari total 274,9 juta atau 61,8%.
Lima platform media sosial yang paling diminati di antaranya: WhatsUp
pada urutan pertama, menyusul YouTube, Instagram, Tiktok dan pada
urutan terakhir yakni Facebook.3
Facebook merupakan akun media sosial yang didirikan oleh Mark
Zuckerberg pada Februari 2004.4 Saat ini facebook merupakan salah satu
media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Adapun beberapa media pemasaran gratis di facebook. Dimana terdapat
pada halaman facebook (facebook pages) yang memungkinkan pemasar
untuk membangun profil, melibatkan pengunjung untuk berbagi pesan.
Media sosial memiliki banyak peluang sebagai sarana pemasaran,
tidak jarang para pengguna menggunakan akun mereka untuk
mempromosikan produk maupun jasa mereka. Semakin hari banyak bisnis
yang bergerak dalam bidang jasa rias pengantin. Karena semakin banyak
salon bermunculan pebisnis harus lebih giat dalam mempromosikan jasa
yang mereka tawarkan. Salah satu media yang bisa digunakan sebagai
media promosi adalah media sosial facebook. Selain pesaing yang
bertambah, pandemi juga sedikit banyak menjadi faktor kurangnya
pelanggan.
Persaingan antar Make Up Artist sebagian besar terletak pada
kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen, yang berarti kemampuan
1
https://aptika.kominfo.go.id/2019/08/penggunaan-internet-di-indonesia (diakses pada,
15 Desember 2021)
2
https://www.rumahmedia.com/insights/daftar-10-media-sosial-yang-paling-diminati-di-
indonesia (diakses pada, 16 Desember 2021)
3
https://lifestyle.kontan.co.id/news/5-media-sosial-yang-paling-banyak-digunakan-tahun-
2021 (diakses pada, 18 Desember 2021)
4
Sarif Hidayat, Hari Suryantoro, Jansen Wiratama,”Pengaruh Media Sosial Facebook
Terhadap Perkembangan Ecommerce Di Indonesia”, Jurnal Simetris, Vol 2 No. 8 2017, hlm 416

1
Make Up Artist tersebut untuk memberikan layanan yang sebaik-baiknya
kepada konsumen. Namun sebaik apapun produk atau kualitas jasa yang
diberikan, jika tidak dikenal oleh konsumen, maka jasa tersebut tidak akan
pernah laku dipasaran.5 Kualitas jasa dan kualitas produk yang digunakan
merupakan hal mutlak yang harus dimiliki bagi pengusaha Make Up
Artist. Karena pada prinsipnya, sebuah lembaga bisnis yang bergerak di
bidang jasa harus menunjang tinggi nilai moral.6 Namun, suatu produk
betapapun bermanfaat, tapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka
produk tersebut tidak akan diketahui kemanfaatannya oleh karena itu
promosi sangat penting untuk dilakukan guna memperkenalkan jasa yang
diberikan.7 Oleh karena itu perusahaan harus bisa mempengaruhi
konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas jasa itu. Sedangkan
alat yang digunakan oleh perusahaan untuk memperkenalkan jasa dan
mendorong masyarakat untuk melakukan pembelian adalah promosi.
Dalam menentukan unsur bauran promosi yang paling efektif dan
mengkombinasikan antar unsur-unsur tersebut adalah merupakan tugas
dari manajemen pemasaran. Promosi adalah komunikasi yang persuasif,
mengajak, mendesak, membujuk dan meyakinkan.8
Aleale Wedding adalah usaha yang bergerak di bidang jasa make up,
di mana tingkat persaingan antar perias yang menawarkan jasa sejenis di
Lombok sangat banyak. Beberapa salon yang terkenal di Lombok Tengah
dengan jumlah pertemanan yang cukup banyak salah satunya ada Fathan
Bale Rias dengan jumlah pengikut sebanyak 4,7 ribu pengikut, Nita Evani
Salon dengan jumlah pertemanan sebanyak 4.997 teman dan 2.784
pengikut di media sosial facebook, Kailaa Boutiquuee dengan jumlah
perteman sebanyak 4.912 orang dan diikuti oleh 2.423 orang. Hal ini
terjadi melihat Lombok merupakan pangsa pasar yang sangat potensial
bagi jasa make up, dimana jasa make up dibutuhkan karena adanya tradisi
nyongkolan, dan acara yang lainnya. Dalam memasarkan jasanya Alale
Wedding menggunakan berbagai cara yakni, personal selling, direct
marketing, sales promotion dimana pada hari-hari spesial Aleale Wedding
akan memberikan potongan harga pada paket rias tertentu, juga
menggunakan publisitas dengan cara mengikuti show yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah ataupun penyelenggara event.

5
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran Edisi Pertama, (Yogyakarta: BPFE,
2000), hlm. 235
6
M. Azrul Tanjung dkk, Arus Baru Ekonomi Indonesia, (Jakarta Pusat: Flash Mediatama,
2018), hlm 19
7
Yanna Suryaningtyas, Analisis Pengaruh Promosi Jasa Dan Kualitas Jasa Terhadap
Keputusan Pembelian, e-Journal Manajemen Kinerja, vol. 1, Nomor 2, Juli 2015, hlm. 91
8
M. Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara,2003) hlm. 95

2
Dalam hal ini peneliti berfokus pada pemasaran secara langsung (direct
marketing) pada media sosial facebook Aleale Wedding. Oleh karena itu,
penelitian ini berfokus untuk meneliti apakah media sosial bisa menjadi
sarana promosi yang efektif bagi Aleale Wedding untuk mempromosikan
jasa yang mereka tawarkan.

Aleale Wedding memasarkan jasanya melalui media sosial facebook


dengan jumlah pertemanan 4.973 orang per 19 Januari 2022. Aleale
Wedding menyediakan paket akad nikah Rp. 3.000.000 sudah termasuk
rias pengantin, costume, dekorasi akad, dan henna art. Untuk paket akad
nikah dan resepsi dibandrol dengan harga Rp 8.500.000 yang terdiri dari
rias akad, rias resepsi, dekorasi, baju akad dan resepsi, henna art untuk
sekali moment, hairdo/ hijabdo akad resepsi, sendal pengantin akad
resepsi, fotografer, soflent, tempat mahar dan rias costume untuk 4 orang
pendamping resepsi dan orang tua mempelai, fotoboth, red karpet, kursi
VIP, gerbang, terop 6 lokal, kursi biasa 100, free undangan, buku dan
meja tamu, celengan dan hias mahar untuk paket A dibandrol dengan
harga Rp 13.000.000 ditambah dengan entertaint dan alat cattering. Untuk
paket akad dan nyongkolan dengan harga Rp 5.000.000 termasuk rias akad
dan nyongkolan, kebaya dan beskap, dekorasi akad, hijab/hairdo, sendal
pengantin untuk akad dan nyongkolan, softlens, fotografer dari Aleale,
henna art, kotak mahar dan rias untuk pagar ayu saat nyongkolan. Untuk
jasa make up yang paling diminati sampai saat ini ialah paket akad karena
harganya yang cukup terjangkau.9
Menurut owner Aleale Wedding diperkirakan sekitar 85% pelanggan
berasal dari media sosial facebook Aleale Wedding, atau rata-rata perbulan
sekitar 76 sampai 95 pelanggan per bulannya. Namun tidak menutup
kemungkinan jumlah ini datang dari pengguna sosial media di luar
pertemanan Aleale Wedding.10
Kegiatan pemasaran perlu adanya konsep dalam memasarkan jasa.
Hal yang perlu diperhatikan saat pemasaran jasa yakni price, promotion
dan kualitas jasa. Hal ini bertujuan agar jasa yang ditawarkan dapat dilihat
dan menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
tentang seberapa efektif media sosial sebagai sarana promosi.

9
Dokumentasi, akun facebook Aleale Wedding, 28 Januari 2022.
10
Wawancara, Heri Setiawan Owner Aleale Wedding, 7 Februari 2022.

3
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas maka
rumusan masalah penelitian ini adalah apakah media sosial efektif
sebagai sarana promosi untuk bisnis Make Up Ale-ale Wedding?
2. Batasan masalah
Supaya penelitian ini terarah dan mencapai sasaran yang
diinginkan dalam penulisan proposal ini, maka penulis akan
membatasi permasalahan peneliti, yang akan melakukan penelitian di
Ale-ale Wedding yang berlokasi di Batu Nyala Lombok Tengah.
Terkait dengan efektifitas media sosial facebook Aleale Wedding
sebagai media promosi. Hal yang diperhatikan dalam penelitian ini
adalah tingkat paparan media sosial Facebook Aleale Wedding, e-
promotion dan konsep AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision,
Action)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui
apakah sosial media efektif sebagai sarana promosi jasa Make Up ysng
ditawarkan Aleale Wedding
2. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis diharapkan berguna dalam penambah pengetahuan
bagi ekonomi dan dapat menjadi sumbangan informasi untuk
penelitian lebih lanjut tentang efektivitas sosial media sebagai
sarana promosi.
b. Secara praktis diharapkan dapat menjadi acuan bagi usaha yang
bergerak di bidang jasa Make Up Artist untuk bagaimana
memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi.

D. Kerangka Teori
1. Efektivitas
Evektifitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif
merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah
efektivitas.11Efektivitas sebagai komunikasi yang proses mencapai
tujuan yang direncanakan sesuai biaya yang dianggarkan, waktu yang
ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan.12 Pendapat tersebut

11
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008),
hlm. 234
12
Sedarmayanti, Manajemen, (Bandung: CV Wacana Prima, 2008), hlm. 14

4
menyatakan bahwa efektvitas merupakan suatu ukuran yang
memberikan gambaran seberapa jauh target yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh lembaga atau organiasasi dan berguna untuk melihat
perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh suatu lembaga atau
organisasi itu sendiri. Keberhasilan suatu program kerja secara
optimal apabila efektivitas dapat diwujudkan dengan baik, yaitu
terlaksananya program kerja dengan memanfaatkan sumber daya yang
minimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas
merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa jauh program atau
kegiatan mencapai hasil dan manfaat yang diharapkan.13
Ada tiga kriteria yang dapat digunakan untuk dapat mengukur
efektivitas media promosi, yaitu; pengingatan, persuasi, dan
penjualan. Dan efektvitas media promosi yang berkaitan dengan
pengingatan dan persuasi dapat diukur melalui EPIC Model yang
dikembangkan oleh AC. Nielsen, salah satu perusahaan penelitian
pemasaran terkemuka di dunia, yang mencakup empat dimensi kritis,
yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuation,
Impact, Communication).14 Berikut dimensi-dimensi dalam EPIC
Model:
a. Empati (Empathy)
Kemampuan media promosi untuk mengenali dan merasakan
perasaan target konsumen tentang kebutuhan, keinginan,
pemahaman, pengetahuan, dan kondisi efektifnya.
b. Persuasi (persuation)
Kemampuan media promosi untuk mendorong target agar
merubah kepercayaan, sikap dan keinginannya.
c. Dampak (Impact)
Perubahan yang terjadi pada target baik perubahan pengetahuan
(knowledge), sikap (attitude), maupun prilaku (behavior).
d. Komunikasi (Communication)
Kekuatan kesan dan pesan yang ditinggalkan pada media promosi
tersebut.
Untuk mengukur efektivitas internet yang dalam hal ini
melalui media sosial dapat dilihat keterdedahan media sosial produk,
frekuensi pesan, feedback, tingkat daya tarik pesan, lama kunjungan,
serta jalan yang ditempuh untuk mencapai situs-situs media sosial
tertentu. Ditinjau dari isi pesan yang disampaikan pemasar kepada

13
Bonder, Manajemen Pemasaran, (Jakarta; Universitas Indonesia, 2001), hlm. 71
14
Durianto, D., Sugiarto, Widjaja, A. W., Supratikno, H., Investasi Pasar Dengan Iklan
Yang Efektif, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 86

5
konsumen dengan menggunakan media, beberapa penelitian
menjelaskan bahwa isi pesan yang disampaikan mengenai informasi
foto atau video yang diunggah, frekuensi feedback pesan dilihat dari
intensitas pemasar merespon konsumennya, kejelasan informasi dapat
dilihat dari informasi yang di posting terpampang dengan jelas pada
media sosial.15
2. Strategi Pemasaran
a. Pengertian Strategi
Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah
operasi-operasi bisnis berskala besar, menggerakkan sumber daya
perusahaan yang dapat menguntungkan secara aktual dalam
bisnis.16 Inti dari strategi adalah bagaimana bertahan dalam dunia
yang semakin kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik
dibenak konsumen, menjadi pembeda, mengenali kekuatan dan
kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang
sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan
memahami realitas pasaran menjadi yang pertama, kemudian
menjadi yang lebih baik.
b. Pengertian pemasaran
Pengertian pemasaran selalu berkembang dari waktu ke
waktu, dimulai dari pengertian pemasaran secara sederhana yang
semakin modern dan kompetitif. American Marketing Association
(AMA) menyatakan bahwa: pemasaran adalah suatu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai pada pelanggan dan
untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Definisi pemasaran menurut Kotler & Amstrong (2007)
marketing is the process by which companies create value for
customers and build the strong customer relationship is order to
capture value from customers in return.17 Pemasaran, yaitu suatu
proses sosial dan manajerial yang dapat membantu individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

15
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Pemasaran Terpadu Jilid 2, (Jakarta: Erlangga,
2001), hlm. 120
16
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 29
17
Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Edisi Ketiga Belas Jilid 1)
Terjemahan Dari Buku Marketing Management (Thirtheen Edition) Jakarta, Erlangga, 2009, hlm.
5

6
lewat pencapaian dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.18
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai ke pihak lain.19 Jadi strategi
pemasaran adalah rencana-rencana yang disusun secara sistematis
dan menyeluruh yang digunakan sebagai panduan untuk melakukan
kegiatan pemasaran agar dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu
menghasilkan keuntungan.20
Strategi pemasaran merupakan jaringan penghubung
antara bisnis dengan konsumen, yang menggabungkan jejaring
tradisional, sosial media, iklan dan lainnya. Strategi pemasaran
sebagai logika pemasaran dimana unit bisnis berharap utuk
mendapatkan nilai serta mendapatkan keuntungan dari realisasi
dengan konsumen. Strategi pemasaran bagian dari keseluruhan
perusahaan dalam menentukan target pasar. Strategi pemasaran
terdiri dari rincian tentang sasaran pemasaran, penetapan posisi,
bauran pemasaran (marketing mix), hingga anggaran untuk
pemasaran.21
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang
kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan
(penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang
ditawarkan.22 Dapat disumpulkan bahwa promosi merupakan
suatu kegiatan yang aktif dilakukan oleh suatu perusahaan dalam
usaha memasarkan produk yang dimilikanya kepada masyarakat
luas dengan tujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi
dan membujuk masyarakat. Dalam promosi ini adalah tahapan
yang sangat penting untuk menarik minat konsumen agar tertarik
terhadap jasa yang ditawarkan.
Menurut Sofjan Assauri promosi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mempengaruhi konsumen untuk menciptakan
18
Muhammad Yusuf Saleh Dan Miah Said, Konsep Dan Strategi Pemasaran, Cetakan
Pertama, (Makasar: CV Sah Media, 2019), hlm. 1.
19
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana 2004), hlm. 61
20
Hadion Wijoyo, Aris Arianyanto, Fery Wongso, Dkk, Strategi Pemasaran UMKM Di
Masa Pandemi, (Sumatra Barat: CV Insan Cendikia Mandiri 2021), hlm. 9
21
Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, (Malang: Universitas Brawijaya, 2011), hlm.
17
22
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 222

7
permintaan atas suatu produk/jasa23, sedangkan menurut Rambat
Lupiyoadi promosi merupakan strategi pemasaran yang dilakukan
oleh bank kepada nasabah untuk menjelaskan produk-produk
bank sehingga nasabah mendapatkan informasi yang jelas
mengenai produk yang ditawarkan dan konsumen akan dapat
memilih produk yang sesuai.24 Promosi sebagai kegiatan
memberitahu dan mempengaruhi pelanggan atas produk/jasa yang
dihasilkan perusahaan. Promosi merupakan aspek penting, karena
promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya, dari
perusahaan. Promosi tidak hanya bersifat memberitahukan, tetapi
juga membujuk atau mempengaruhi konsumen, terutama
konsumen potensial dengan menyatakan suatu produk atau jasa
lebih baik dibanding lainnya.25 Komunikasi pemasaran berperan
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena
keberadaannya sangat membantu mempertemukan antara dua
kepentingan yaitu kepentingan konsumen untuk mendapatkan jasa
yang akan digunakannya dan disatu sisi pemasar untuk dapat
menjual produk jasa yang ditawarkan.26
Promosi yaitu memperkenalkan jasa supaya konsumen
menyukainya dan kemudian menggunakannya. Pada dasarnya
kegiatan mempromosikan jasa perusahaan meliputi tiga aspek:

1) Memberikan informasi mengenai jasa yang ditawarkan


(misalnya apa manfaatnya, bagaimana cara mendapatkan jasa
dan sebagainya,)
2) Membujuk para konsumen untuk membeli jasa yang
ditawarkan dan
3) Mempengaruhi para konsumen
Undang-undang No 7 Tahun 2014 tentang perdagangan
mengatur semua hal tentang perdagangan baik itu ofline maupun
online. Terkait perdagangan online undang-undang perdagangan
tepatnya pasal 65 mengatur tentang data dan iformasi yang
disediakan bisnis online. Pada pasal 28 ayat 1 undang-undang ITE
(informasi dan transaksi elektronik) berisikan tentang berita
bohong yang dapat merugikan atau menyesatkan konsumen.

23
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 264
24
Rambat Lupiyouadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001),
hlm. 70
25
Basu Swasta, Manajemen Penjualan, (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 25
26
Abdullah, M Ma’aruf, Manajemen Komunikasi Periklanan, (Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2016), hlm. 220

8
Menurut dua undang-undang diatas seharusnya informasi yang
diberikan saat promosi merupakan sebuah kebenaran sehingga
dapat menguntungkan kedua belah pihak. Hal ini tertuang dalam
firman Allah SWT yaitu:

َ ‫ٰيْٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه‬


َ ‫ّٰللا َوقُ ْولُ ْوا قَ ْو ًَل‬
‫س ِد ْيدًا‬

”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada


Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,” (QS; al-Ahzab:70)

b. Strategi Promosi Jasa


Berikut beberapa strategi kegiatan yang dapat digunakan
untuk mempromosikan usaha di bidang jasa:27
1) Berikan pelayanan prima
Selalu berikan pelayanan prima kepada pelanggan.
Dengan pelayanan yang terbaik pelanggan akan merasa puas
menggunakan jasa yang ditawarkan supaya pelanggan akan
memberikan rekomendasi kepada orang terdekatnya untuk
menggunakan jasa yang ditawarkan. Dengan begitu
perusahaan dapat menghemat biaya promosi.
2) Dapat dipercaya
Jika bisnis perusahaan bekembang di bidang jasa, maka
kepercayaan adalah hal yang paling penting. Maka dari itu
pendekatan secara personal dengan menanyakan kesan mereka
terhadap jasa yang pernah ditawarkan dan menanyakan saran
supaya bisnis jasa dapat lebih berkembang. Dengan begitu
perusahaan dapat mengetahui keinginan pelanggan.
3) Manfaatkan jejaring sosial
Pada era digital ini, pengguna internet merupakan hal
yang sudah sangat lazim di masyarakat. Hampir semua orang
sudah memiliki jejaring media sosial. Besar kemungkinan
bahwa pelanggan jasa sudah lebih dulu masuk ke jejaring
sosial. Oleh karena itu tidak ada salahnya untuk
mempromosikan jasa yang ditawarkan melalui jejaring media
sosial.

c. Promotion Mix Jasa

27
Didin Fatihudin, M. Anang Firmansyah, Pemasaran Jasa, Strategi, Mengukur
Kepuasan, Dan Loyalitas Pelanggan, (Yogyakarta: CV Budi Utama, Deepublish, 2009), hlm. 149

9
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya
bauran promosi, yaitu kombinasi optimal bagi berbagai jenis
kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan yang paling efektif dalam
meningkatkan penjualan.28

Dalam program pemasaran, barang-barang yang


dipromosikan dapat dipasarkan dengan beberapa cara. Yang
pertama, adalah pengiklanan (advertising), penjualan secara
langsung (personal selling), promosi penjualan, dan publisitas
melalui media sosial.29
1) Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah segala bentuk kehadiran dan
promosi dari ide barang atau jasa yang nonpersonal oleh
pihak tertentu.30 Periklanan adalah komunikasi non-individu
dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang
dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba serta
individu-individu31. Periklanan sebagai biaya yang harus
dikeluarkan sponsor untuk persentasi dan promosi non-
pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.32 Iklan
dapat dilakukan oleh perusahaan lewat surat kabar, radio,
majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-
poster yang di pasang di pinggir jalan atau tempat-tempat
yang strategis. Adapun beberapa ciri yang membedakan
periklanan dengan bauran promosi yang lain yaitu:
a) Public presentation, kehadiran periklanan pada
publik menghasilkan semacam legitimasi atas
produk.
b) Pervasiveness, periklanan memungkinkan produsen
menampilkan produknya secara berulang-ulang agar
makna pesannya dapat diserap dengan baik oleh
khalayak luas.
c) Produk lebih ekspresif, dengan periklanan profil
produk dan perusahaan dapat ditampilkan secara
lebih dramatis.

28
Ibid, hlm. 150
29
Sadano Sukirno, Dkk. Pengantar Bisnis Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana
Prenafamedia Group, 2014), hlm. 236
30
Philip Khotler, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: Prenhalindo,2001), hlm. 264
31
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta; Andi Offset, 2002), hlm 25
32
Sunarto, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta; UST Press, 2004), hlm. 46

10
d) Impersonality, periklanan adalah alat komunikasi
yang impersonal, merupakan alat komunikasi satu
arah dan pemirsanya tidak memiliki obligasi apa-apa
untuk memperhatikannya, mengikutinya atau tidak.
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi
langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera
atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.33
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau
jasa34. Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik
pemasaran yang dirancang dalam kerangka pemasaran
strategis untuk menambah nilai produk atau jasa sehingga
tercapai tujuan penjualan dan pemasaran yang spesifik.35
3) Hubungan Masyarakat (Humas) dan Publisitas
Masyarakat dan publisitas adalah upaya komunikasi
menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi
persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok
terhadap perusahaan tersebut.36 Hubungan masyarakat
adalah kegiatan membangun hubungan baik dengan publik
terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra
perusahaan yang baik, dan menangani atau menyingkirkan
gosip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan.37
4) Personal seling (Penjualan Langsung)
Personal selling adalah komunimasi langsung (tatap
muka) antara penjual dan calon pembeli/ calon pelanggan
untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.38 Personal selling adalah
persentase pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam

33
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004),
hlm. 132
34
Sunarto, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: UST Press, 2004), hlm. 167
35
Tom Brannan, Integrated Marketing Communications, Alih Bahasa Slamet, Cetakan
Pertama, (Jakarta; Penerbit PPM, 2004) hlm. 123
36
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran…, hlm. 146
37
Ibid, hlm. 135
38
Ibid, hlm. 112

11
rangka menyukseskan permulaan dan membangun
hubungan dengan pelanggan39.
5) Direct Marketing (Pemasaran Lapangan)
Direct Marketing, yaitu penggunaan surat, telepon,
faksimili, email dan alat komunikasi non personal lainnya
untuk melakukan komunikasi secara langsung agar
mendapat tanggapan langsung dari pelanggan dan calon
pelanggan40
d. Sosial Media Marketing
1. Pengertian Sosial Media
Sosial media adalah sebuah media online yang dapat
menghubungkan individu dengan menggunakan teknologi berbasis
web yang membuat perubahan komunikasi satu arah menjadi dialog
interaktif. Tujuannya adalah memudahkan pengguna dalam
berinteraksi pesan dalam bentuk jejaring sosial dan sebagainya.41
Sosial media juga merupakan salah satu alat dimana
seseorang dapat terhubung dengan segala hal yang terpenting adalah
media sosial juga sebagai alat berbagi informasi yang cepat. Media
sosial juga membawa dampak yang signifikan untuk
keberlangsungan hidup kaum milenial zaman sekarang. Dan sebagai
sumber pendidiakan bagi masyarakat dengan beragam jenis
informasi yang dengan mudah diakses dan diperoleh masyarakat.42
Media sosial memiliki keunggulan dalam hal promosi
keunggulannya media sosial dapat memberikan cakupan yang lebih
luas karena media ini menggunakan fasilitas online dan bisa
terhubung dengan siapapun. Hal ini menjadikan media sosial adalah
salah satu media yang cukup efektif dalam berpromosi. Kelemahan
dari media sosial adalah tidak mengenal dengan baik siapa audience
menjadi target promosi yang tepat.43
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya lebih cepat beradaftasi, berbagi, dan menciptakan isi
untuk terhubung dengan orang diluaran sana untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Adanya media sosial telah
mempengaruhi kehidupan bersosial masyarakat. Media sosial dapat
39
Sunarto, Manajemen penasaran…, hlm. 169
40
Darnadi Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, (Jakarta: Dramedia Pustaka Utam, 2001), hlm. 47
41
Diva Nabila, Octaia Elveretta, Ghoniyatu Zahira, Dkk, Peradaban Media Sosial Di Era
4.0, (Malang: PT Cita Intrans Selaras, 2020), hlm. 9
42
Ibid, hlm. 12
43
Ardhi Yudha, Merancang Media Promosi Unik dan Menarik, (Yogyakarta: Taka Publisher
2013) hlm. 47

12
mengajak siapa saja untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi
dan feedback secara terbuka memeberikan komentar serta membagi
informasi dalam waktu yang lebih singkat dan tidak terbatas.
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan media
konvensional antara lain:
1. Media sosial sangat mudah digunakan bahkan oleh orang tanpa
dasar IT dapat mengaksesnya dengan adanya smartphone dan
koneksi internet
2. Membangun hubungan, dimana media sosial dapat
menghubungkan pengusaha dengan pelanggan dimana
pelanggan dapat memberikan saran dan komentar terhadap jasa
yan ditawarkan.
3. Jangkauan lebih luas
Facebook masih menjadi aplikasi media sosial yang sering
dikujungi dan dinobatkan sebagai platform terpopuler di dunia.
Dengan jumlah masyarakat yang telah sadar akan interaksi melalui
media sosial tentu mempermudah bagi seseorang atau perusahaan
dalam memperkenalkan diri dan berinteraksi, sesuai dengan ayat
Al-Qur’an yaitu:
‫ارفُ ْوا ۚ ا َِّن‬ ُ ‫اس اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِم ْن ذَك ٍَر َّوا ُ ْن ٰثى َو َجعَ ْل ٰن ُك ْم‬
َ َ‫شعُ ْوبًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل ِلتَع‬ ُ َّ‫ٰيْٓاَيُّ َها الن‬

‫ع ِل ْي ٌم َخبِي ٌْر‬ ‫ّٰللا اَتْ ٰقى ُك ْم ۗا َِّن ه‬


َ َ‫ّٰللا‬ ِ ‫اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْندَ ه‬

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti.” (QS: Al- hujarat: 13)
Semakin memudahkan seseorang untuk silaturahmi dan saling
mengenal maka pintu rezeki akan semakin dilebarkan, hal ini
sesuai dengan hadis nabi Muhammad SAW yaitu:

ْ‫ّللا صَلى ّللاْ َرسو َْل أَنْ َمالكْ بنْ أَنَسْ أَخ َب َرني َقا َْل شهَابْ ابنْ عَن‬
ْ ْ‫علَيه‬ َ ْ‫سل َمْ َقالَْ َمنْأَحَب‬
َ ‫َو‬
‫سأْلَهْفي‬َ َ ‫ْوين‬َ ‫طْلَهْفيْرزقه‬ َ ‫س‬ َ َ َ َ
َ ‫َرح َمهْ فليَصلْ أثرهْ أنْيب‬

Artinya “Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan


kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda: “Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi
untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung

13
tali silaturahmi.” (HR. Bukhari) [Shahih No.5986 Versi Fathul
Bari].

2. Pemasaran Sosial Media


Pemasaran sosial media atau sosial media marketing adalah
bentuk pemasaran digital yang menggunakan platform sosial dan
situs web jaringan yang mempromosikan produk atau layanan jasa
melalui cara berbayar dan tidak berbayar. Pemasaran online adalah
bentuk usaha dalam memasarkan ataupun mempromosikan brand
atau jasa melalui media dengan menggunakan platform yang telah
tersedia di sosial media.44
Digital marketing adalah promosi produk atau merek melalui
satu atau lebih bentuk media elektronik. Digital marketing juga
sering disebut online marketing, internet marketing, atau web
marketing. Promosi digital dapat dilakukan melalui internet dalam
bentuk halaman web, pengiriman email, video streaming, dan
aplikasi sosial media.45
Sosial media marketing adalah untuk mendukung kinerja
pemasaran seiring perkembangan teknologi dan informasi. Sosial
marketing sebagai sebuah proses memberdayakan individu dan
perusahaan untuk mempromosikan website mereka, produk ataupun
layanan jasa mereka melalui saluran sosial untuk berkomunikasi
dengan sebuah komunitas yang jauh lebih besar yang tidak mungkin
tersedia melalui periklanan tradisional.46 Sosial media bisa
memberikan peluang yang besar untuk dijadikan sebagai salah satu
alat promosi. Mereka harus mahir dalam penyandian pesan yang
mempertimbangkan bagaimana audiens target akan
mengartikannya. Mereka harus mengirimkan pesan lewat media
yang mencapai sasarannya, dan mereka harus mengembangkan
saluran umpan balik sehingga mereka dapat menilai respons
audiens terhadap pesan47

44
Rahman Sidiq, Teknik Berjualan Dengan Digital Marketing, (Banten: Udacoding,
2019), hlm. 7
45
Rusmanto, Manajemen Pemasaran Berbasis IT, (Jakarta: Rusmanto Self-publishing),
hlm. 2
46
Fitria Halim, Sherly, Dan Acai Sudirman, Marketing Dan Sosial Media, (Bandung: PT
Media Sains Indonesia, 2020), hlm. 5
47
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan Implementasi Dan
Kontrol, Edisi Sebelas.Alih Bahasa, Hendra Teguh. (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2004), hlm 78-79

14
e. AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action)
Teori AIDDA merupakan salah satu teori dasar yang banyak
digunakan dalam dunia pemasaran baik jasa maupun produk. Teori
ini juga disebut A-A Procedure atau biasa disebut from attention to
action procedure:48
a. Perhatian (Attention): Keinginan seseorang untuk mencari dan
melihat sesuatu.
b. Ketertarikan (interest): Perasaan ingin mengetahui lebih dalam
tentang sesuatu hal ang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.
c. Keinginan (Desire): Kemauan yang timbul dari hati tentang
sesuatu yang menarik perhatian.
d. Keputusan (Decision): kepercayaan untuk melakukan sesuatu
hal
e. Tindakan (Action) sesuatu kegiatan untuk merealisasikan
keyakinan dan ketertarikan terhadap sesuatu.

Proses pentahapan komunikasi mengandung maksud bahwa


komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian.
Dalam hal ini, komunikator harus menimbulkan daya tarik. Apakah
perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan
upaya menumbuhkan minat atau interest. Minat adalah kelanjutan
dari perhatian yang diharapkan komunikator. Hasrat ada pada diri
komunikan harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan atau
decision, yakni melakukan kegiatan atau action sebagaimana
diharapkan komunikator.49 Dalam hal ini, minat akan menimbulkan
hasrat dalam diri pengguna media sosial untuk melihat postingan
yang mereka sukai. Hasrat yaitu suatu keinginan yang amat sangat
yang menjadi alasan perubahan tindakan dalam pengambilan
keputusan pada konsumen. Keputusan yaitu segala keputusan yang
telah ditetapkan setelah dipertimbangkan. Setelah melihat postingan,
responden akan mulai berpikir untuk membuat keputusan pembelian
sesuai dengan hasratnya. Akhirnya keputusan tersebut dilanjutkan
dengan mengambil sebuah tindakan dengan menentukan pilihan
terhadap jenis jasa yang akan digunakan.

48
Effendy Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 2003), hlm. 305.
49
Effendi Onong Uchjana, Humas Suatu Studi Komunikasi Logis, (Bandung: PT. Remaja,
2011) hlm. 305

15
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR


A. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
1. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka ini dilakukan untuk menjelaskan posisi
penelitian yang sedang dilaksanakan untuk menegaskan kebaruan, dan
keaslian penelitian ini. Dalam penulisan penelitian ini penulis merujuk
pada penelitian terdahulu yang masih terkait dengan penelitian yang
dilakukan untuk membuktikan bahwa penelitian ini benar-benar hasil
karya penulis. Maka penulis membandingkan dengan beberapa
penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain yang hampir mirip dengan
konteks kajian yang dilakukan oleh penulis yaitu efektifitas promosi
menggunakan media sosial di Ale-ale wedding, akan tetapi berbeda
dalam hal pengangkatan masalahnya.
a. Penelitian oleh Della Alosya Sebayang: “Efektivitas Sosial Media
Sebagai Sarana Promosi Molen Arab Di Kalangan Mahasiswa
USU”.50 Penelitian ini berfokus pada efektivitas sosial media
sebagai sarana promosi Molen Arab di kalangan mahasiswa
Universitas Sumatra Utara. Metode yang digunakan yakni metode
deskriptif kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah media sosial sangat
efektif sebagai sarana promosi Molen Arab karena tujuan utama
dari sebuah promosi ialah untuk mempengaruhi konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian. Dari hasil analisis untuk tingkat
keterdedahan media sosial Molen Arab sebagai media promosi
sebenarnya kurang karena mahasiswa USU hanya menggunakan
media sosial atau mengakses media sosial Molen Arab hanya
ketika mereka memesan. Adapun perbedaan dari penelitian ini
dengan penelitian yang akan dilakukan yakni pada objek yang
akan diteliti, di mana penelitian ini meneliti tentang produk
makanan sedangkan penelitian yang akan dilakukan berkaitan
dengan jasa Make Up Artist. Sedangkan persamaannya terletak
pada pembahasan mengenai efektifitas promosi pada media
sosial.
b. Skripsi oleh Agung Satrio Elhamidy dengan judul; “Pengaruh
Citra Merek, Promosi Sosial Media, Promosi Penjualan, Dan

50
Della Alosya Sebayang, “Efektivitas Sosial Media Sebagai Sarana Promosi Molen
Arab Di Kalangan Mahasiswa USU”, (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas
Sumatra Utara, 2018),

16
Word Of Mouth Terhadap Proses Pengambilan Keputusan
Nasabah Bank BNI Syariah”51. Penelitian ini membahas tentang
bagaimana pengaruh citra perusahaan atau merek serta promosi
media sosial, promosi penjualan dan word of mouth terhadap
keputusan pembelian secara simultan. Adapun hasil dari
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh citra perusahaan atau
merek serta promosi media sosial, promosi penjualan dan word of
mouth berpengaruh secara simultan tehadap proses pengambilan
keputusan nasabah BNI Syariah.
Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
memiliki variable yang berfokus pada promosi di media sosial.
Adapun perbedaannya adalah penelitian ini tidak berfokus pada
satu variable melainkan banyak variabel, seperti citra perusaan
dan promosi penjualan.
c. Skripsi oleh Milda Finiyanti dengan judul: “efektifitas promosi
melalui media brosur dan personal selling (costumer service)
pada produk tabungan haji BRI Syariah KCP selong dalam
meningkatkan jumlah nasabah”52. Fokus dalam penelitian ini
adalah bagaimana dampak promosi melalui brosur dan personal
selling dapat berpengaruh terhadap jumlah nasabah tabungan haji
di Bank BRI Syariah KCP Selong.
Hasil dari penelitian ini adalah pengunaan media brosur
dan personal selling sebagai media promosi tabungan haji tidak
efektif dilakukan oleh bank BRI Syariah KCP Selong. Dilihat
secara statistik korelasi sebesar 0,326 yang menunjukkan bahwa
terdpat hubungan yang lemah antara Media brosur dan personal
selling terhadap peningkatan jumlah tabungan nasabah haji.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah pada bagian efektifitas promosi meskipun penelitian ini
menggunakan promosi yang berbeda. Perbedaannya terletak pada
objek penelitian dan media yang digunakan dalam
mempromosikan produk jasa.
d. Penelitian Ari Ramadan dan Anna Fatchiya, tahun 2021, dengan
judul “Efektivitas Istagram sebagai media Promosi Produk

51
Agung Satrio Elhamidy, “Pengaruh Citra Merek, Promosi Sosial Media, Promosi
Penjualan, Dan Word Of Mouth Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Nasabah Bank BNI
Syariah”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, 2018).
52
Milda Finiyanti, “Efektifitas Promosi Melalui Media Brosur Dan Personal Selling
(Costumer Service) Pada Produk Tabungan Haji BRI Syariah KCP Selong Dalam Meningkatkan
Jumlah Nasabah”, (Skripsi, Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam, IAIN Mataram, 2016),

17
Rendang Uninam”.53 Tujuan penelitiannya adalah menganalisis
efektivitas dan faktor-faktor promosi produk rendang melalui
sosial Instagram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian Ari Ramadan dan
Anna Fatchiya, bahwa Instagram cukup efektif untuk
menstimulasi perhatian responden akan tetapi belum cukup
efektif dalam memunculkan keterkaitan, keinginan, responden
untuk membeli, serta membuat responden untuk melakukan
pembelian. Dari penelitian Ari Ramadan dan Anna Fatchiya,
ditemukan persamaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada
pendekatan penelitian yaitu kuantitatif dengan instrumen
kuesioner online sebagai alat pengumpulan data. Walaupun
pendekatan penelitiannya sama, namun berbeda pada jenis
penelitiannya. Penelitian terdahulu menggunakan jenis metode
survei, sedangkan penelitian ini menggunakan jenis metode
deskriptif, dan juga perbedaan pada objek penelitian.
e. Penelitian Riza Yonela Putri dan Aditya Wardhana, tahun 2018,
dengan judul “Analisis Faktor-faktor Media Promosi Instagram
Dakken Restaurant Bandung”. Tujuan penelitiannya adalah untuk
mengetahui faktor-fakto media promosi yang paling dominan di
Dakken Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian Riza Yonela Putri dan
Aditya Wardhana, yaitu terdapat empat faktor media promosi
Instagram yang digunakan Dakken Restaurant untuk
mempromosikan usahanya, secara berurutan mulai dari faktor
yang paling dominan yaitu, Connection (koneksi), Context
(konteks), Collaboration (kolaborasi) dan Communication
(komunikasi).54 Dari penelitian Riza Yonela Putri dan Aditya
Wardhana, ditemukan persamaan dengan penelitian ini yaitu
terletak pada variabelnya, sedangkan perbedaannya yaitu terletak
pada metode dan objek penelitian.
f. Penelitian Arin Apriliantini, tahun 2020, Jurusan Ekonomi
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam

53
Ari Ramadan dan Anna Fatchiya, “Efektivitas Instagram Sebagai Media Promosi Produk
Rendang Uninam”, Jurnal Sains Komunikasi dan Pembangunan Masyarakat, Vol. 05, No. 01,
April 2021, hlm. 64-84, dalam http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/jskpm/article/view/796,
diakses tanggal 20 Desember 2021, pukul 09.42.
54
Riza Yonela Putri dan "Aditya Wardhana, “Analisis Faktor-faktor Media Promosi
Instagram Dakken Restaurant Bandung”, Jurnal e-Proceeding of Management, Vol. 5, No. 2,
Agustus 2018, hlm. 2494-2499, dalam
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/viewFile/694
0/6839, diakses tanggal 20 Desember 2021, pukul 10.10.

18
Negeri (UIN) Mataram, dengan judul “Analisis Bauran Promosi
dalam Meningkatkan Volume Penjualan Usaha Kuliner Ice Kepal
Mataram”.55 Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui analisis
bauran promosi dan apa saja kendala yang dialami oleh Ice Kepal
Mataram. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian Arin Apriliantini, permasalahan yang
diangkat terkait bagaimana bauran promosi yang dilakukan oleh
usaha kuliner Ice Kepal Mataram dalam upaya meningkatkan
volume penjualan yang tiap tahunnya selalu bertambah. Hasil
penelitian Arin Apriliantini, yaitu bahwa bauran promosi yang
digunakan Ice Kepal Mataram dalam meningkatkan volume
penjualan usahanya adalah periklanan meliputi media internet,
personal selling, mengikuti event-event, dengan cara memberikan
potongan harga dan promo-promo. Dari penelitian Arin
Apriliantini terdapat persamaan dengan peneliti yaitu, terletak
pada pembahasan mengenai promosi, sedangkan perbedaannya
yaitu pada metode penelitian dan objek penelitian.

55
Arin Apriantini, “Analisis Bauran Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan
Usaha Kuliner Ice Kepal Mataram”, (Skripsi, FEBI UIN Mataram, Mataram 2020)

19
2. Kerangka berfikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaiman
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan
sebagai masalah yang penting.56 Kerangka berpikir adalah pondasi
yang menjadi dasar pemikiran dalam penelitiannya yang diambil dari
teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian yang sedang
diteliti.57 Oleh karena itu setiap penyusunan pradigma harus
didasarkan oleh kerangka berfikir.

Media Sosial

Keterdedahan Media sosial, Promotion, AIDDA (Attention, Interest,


Desire, Decision, Action)

Efektifitas Promosi

Ale-ale Wedding menggunakan facebook sebagai sarana promosi, aktivitas


promosi terdiri dari frekuensi informasi terkini, tingkat daya tarik, gaya pesan dan
kejelasan pesan. Adapun indikator yang dicari untuk menentukan efektifitas
promosi menggunkan media sosial adalah keterdedahan media sosial yang terdiri
atas frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan atau komenan, tingkat daya tarik
pesan, kejelasan dalam penyampaian pesan. Indikator yang kedua adalah e-
promotion terdiri dari kemudahan pencarian informasi dari konten web tentang
produk/ jasa dengan efektif dan cepat dan indikator yang ketiga adalah konsep
AIDDA. Dari postingan yang dilakukan akun facebook Ale-ale Wedding akan
dilihat seberapa efektif media sosial sebagai sarana informansi. Hal ini akan
dilakukan dengan menyebarkan angket secara online kepada responden yakni
teman Facebook Ale-ale Wedding, kemudian data yang diperoleh dari responden
akan diolah menggunakan aplikasi SPSS.

56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV
Alfabeta, 2013), Cet. Ke-19, hlm. 60.
57
Suharjono dan Apriyanto, Panduan Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir, (Surabaya:
Scopindo Media Pustaka, 2019), hlm.41.

20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif. Di mana metode deskriptif kuantitatif adalah pencarian fakta
dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian
yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan
apa adanya.58 Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis
tertentu, tetapi menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau
keadaan.59
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif,
yang di mana pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang mampu
menggambarkan masalah yang terjadi berdasarkan data berupa angka yang
kemudian dapat dianalisis dan diambil kesimpulan dari angka-angka
tersebut.60 Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi
yang tepat. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha
menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya61. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independent) tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan
variabel yang lain.62
Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan penelitian
kuantitatif yang bersifat deskriptif yaitu merupakan metode penelitian
yang menggambarkan populasi yang diteliti dan terdiri dari variabel.63
Penelitian ini lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau
hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. 64 Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel
tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode studi kasus.

58
Samsu, Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed
Methods, serta Research & Development, (Jambi: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan
(PUSAKA), 2017), hlm. 117.
59
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2009), hlm. 234.
60
Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016),
hlm. 35
61
Samsu, Metode Penelitian.., hlm. 117
62
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). Hlm. 15.
63
Rachmat Kriyantono, Tekhnis Praktis: Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006), hlm. 59.
64
Ibid, hlm. 55.

21
Metode studi kasus atau penelitian kasus (case study), adalah penelitian
tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik
atau khas dari keseluruhan personalitas.65
Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif media
sosial sebagai sarana promosi di Aleale Wedding. Oleh karena itu
pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan
kuantitatif untuk mencapai tujuan dan mampu menyelesaikan
permasalahan sehingga mampu mendapatkan data yang valid. Adapun data
yang ingin dicari adalah efektifitas promosi menggunakan media sosial
studi kasus Ale-ale Wedding.
2. Populasi dan sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan.66
Karena Ale-ale Wedding hanya menggunakan facebook
sebagai sarana promosi maka, populasi dalam penelitian ini adalah
orang-orang yang berteman dengan akun facebook Ale-ale Wedding.
Di mana jumlah pertemanan dilihat per 19 Januari 2022 sebanyak
4.973 orang, maka peneliti memutuskan 4.973 orang dijadikan sebagai
populasi dalam penelitian.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.67 Sampel merupakan suatu prosedur
pengambilan data, dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil
dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki
dari suatu populasi. 68 Teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel untuk menentukan sampel dalam penelitian.
Peneliti di sini menggunakan teknik probability sampling. Ada
beberapa teknik pengambilan sampel dengan cara probability
sampling, salah satunya dengan cara tehnik acak sederhana (simple
random sampling). 69

65
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 51-57
66
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 148
67
Ibid, hlm. 149.
68
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk penelitian kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara 2014), hlm 56.
69
Bambang & Lina, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Garfindo, 2005),
hlm. 123

22
Dikatakan simple random sampling karena pengambilan
anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi.70 Penelitian ini juga
menggunakan teknik purposive sampling, teknik distribusi sampling
ini digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan
tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel
penelitian. Di mana sampel yang diambil bukan merupakan strata atau
daerah tetapi disesuaikan dengan kriteria tertentu.71
Pengambilan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah
populasi yang tidak memungkinkan untuk dijadikan sampel secara
keseluruhan. Oleh karena itu peneliti menggunakan rumus Taro
Yamane untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%.

Keterangan:
n= jumlah sampel yang dicari
N= jumlah populasi
d2= Nilai presisi
Berdasarkan data yang ada, maka penelitian ini memerlukan
sampel sebanyak:
n= N/N (d2)+1
n= 4973/4973(0,1) +1
n= 4973/50,73
n= 98,02
n= 99 orang
Jadi, sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah
99 responden.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak dikeluarkannya permohonan
penelitian pada bulan Mei 2022, sampai dengan selesai pembuatan
skripsi. Adapun tempat atau objek penelitian ini adalah jasa make up
artist Aleale Wedding Batu Nyala Lombok Tengah. Alasan peneliti
memilih Aleale Wedding sebagai lokasi penelitian dikarenakan

70
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 152
71
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 139-140

23
banyaknya keluhan dari pebisnis yang bergerak di bidang jasa make
up, mengalami penurunan pelanggan karena adanya larangan untuk
melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau
melakukan hajatan, namun sejak akhir tahun 2021 aturan ini
diperlonggar. Peneliti ingin mengetahui apakah setelah mengalami
pengurangan pelanggan akibat bertambahnya saingan di bidang jasa
Make Up, media sosial bisa efektif sebagai media promosi. Selain itu
peneliti melakukan penelitian di tempat ini karena peneliti melihat
promosi yang dilakukan oleh Aleale Wedding cukup menarik dan
tempat ini sesuai dengan topik yang akan diteliti.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai
bermacam-macam (variasi) nilai. Variabel penelitian pada dasarnya
adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan di analisis, sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.72
Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel mandiri, merupakan variabel yang berdiri sendiri, bukan
variabel independen, karena variabel independen selalu dipasangkan
dengan variabel dependen. Variabel mandiri tidak bermaksud
membuat perbandingan variabel satu dengan variabel lain, dan juga
tidak bermaksud mengetahui hubungan antara variabel.73
Variabel mandiri yang dimaksud adalah efektivitas promosi
menggunakan media sosial. Adapun indikator yang diteliti dalam
penelitian ini adalah tingkat paparan/ keterdedahan media sosial
Aleale Wedding, e-promotion dan AIDDA (Attention, Interest,
Desire, Decision, Action):
X1= Tingkat keterdedahan media sosial
X2= e-promotion
X3=AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action)
5. Desain Penelitian
Desain penelitian melibatkan seperangkat keputusan,
mengenai apa saja yang akan dipelajari, bagaimana populasi
penelitian, metodologi penelitian apa saja yang digunakan dan untuk
tujuan apa penelitian dilakukan.74 Desain penelitian merupakan
keseluruhan dari rangkaian atau proses yang diperlukan dalam

72
Agusng Widhi Kurniawan dan Zarah Puspitaningtyas, Metodelogi Penelitian
Kuantitatif, (Yogyakarta: Pandiva Buku, 2016), hlm. 41.
73
Ibid, hlm. 33.
74
Suryani and Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada.
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana 2016), hlm. 108.

24
merencanakan dan melaksanakan sebuah penelitian. Perencanaan
dalam desain penelitian ini memiliki serangkaian tahapan yang
dimulai dari identifikasi, kemudian pemilihan masalah dan sampai
pada hipotesis penelitian serta kaitannya dengan literatur yang ada.
Setelah itu proses selebihnya adalah bagian dari pelaksanaan
penelitian.75
Desain penelitian yaitu suatu rencana kerja yang terstruktur
didalam hal hubungan antar variable secara komperhensif sedemikian
rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana tersebut mencakup hal-hal
yang akna dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan
juga implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir.76
Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui bagaimana
efektivitas promosi menggunakan media sosial pada jasa makeup
artist Ale-ale Wedding. Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif di mana data disajikan dalam bentuk
angka-angka. Adapun sampel dari penelitian ini sebanyak 99 orang
yang diambil dari jumlah pertemanan akun facebook Ale-ale
Wedding, untuk waktu penelitian ini akan berlagsung selama kurang
lebih 2 bulan yang akan dilakukan di Ale-ale Wedding Batu Nyala
Lombok Tengah. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan
data skunder dan primer dengan isntrumen penelitian menggunakan
kuisioner tertutup. Adapun tehnik analisis data menggunakan teori
AIDDA (attention, Interest, Decision, Desire, Action).
6. Instrument/ alat dan bahan penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu seperti kusioner, tes
wawancara dan sebagainya yang digunakan saat pengumpulan data.
Kualitas instrument penelitian tergantung pada ketepatan metode yang
digunakan saat pengumpulan data.77
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti bisa digantikan oleh angket.
Beberapa bentuk instrument lain yang bisa digunakan seperti tes, skala
bertingkat, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan check-list.
Dengan demikian, dalam mengemukakan instrument penelitian perlu
dijelaskan semua alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data
atau untuk mengukur variable yang diteliti.

75
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia, 2003), hlm. 84-85.
76
Husain Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperlakuan, (Jakarta: PT Raja Grafindo,
2008), hlm. 42
77
Ibid, Sugiyono, Metode Penelitian …, hlm. 222

25
Judul penelitian ini adalah “Efektifitas Media sosial sebagai sarana
Promosi Jasa Wedding”, maka instrument yang perlu dibuat adalah
istrumen yang mampu menjawab bagaimana efektifitas media sosiial
sebagai sarana promosi Jasa wedding.
Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berbentuk kuisioner atau angket. Kuisioner akan disebar kepada
responden, kemudian kuisioner yang telah diisi responden akan diuji
dengan menggunakan aplikasi SPSS.
7. Teknik pengumpulan data
Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari
sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk
dimanfaatkan.78 Yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah data
yang diperoleh dari objek penelitian yang didapat dari kuesioner atau
angket yang disebar kepada responden. Metode pengumpulan data adalah
prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan. Prosudur pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah:
a. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu.79Dokumentasi bisa berbentuk foto, gambaran, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi peneliti gunakan sebagai
instrumen utama untuk memperoleh data yang berkaitan dengan
gambaran umum lokasi penelitian yakni Ale-ale Wedding dan juga
sumber data lainnya yang mendukung penelitian ini.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pembicaran yang mempunyai tujuan
dan didahului beberapa pertanyaan informal. Wawancara penelitian
lebih sekedar percakapan dan berkisaran dari informal dan formal. Jenis
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur (Structured Interviewe), wawancara terstruktur digunakan
sebagai teknik pengumpulan, bila peneliti atau pengumpulan data telah
mengetahui dengan pasti dengan informasi apa yang akan diperoleh.80
Wawancara dilakukan dengan owner Aleale Wedding, wawancara
dilakukan guna mendapatkan data pendukung dalam penelitian.
c. Kuisioner (Survei)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
responden. Disebut juga angket. Kuesioner bisa dikirim melalui pos

78
Rosady Ruslan, Metode Penelitian PR dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafinda
Persada, 2006), hlm.138.
79
Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 82
80
Ibid, hlm. 160.

26
atau periset mendatangi secara langsung responden.81 Dalam survei
proses pengumpulan data dan analisis data sosial bersifat sangat
terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrumen pertama
untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang
diasumsikan mewakili populasi secara spesifik.82 Kuisioner merupakan
tehnik pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket atau
memberi serangkaian pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden yang kemudian jawabannya akan diteliti oleh peneliti
sebagai data. Teknik ini dimaksudkan agar peneliti data dari responden
tentang efektifitas media sosial sebagai sarana promosi jasa wedding.

8. Teknik analisis data


a. Analisis data deskriftif
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
data deskriptif dimana menjelaskan data-data yang diperoleh melalui
kuisioner.83 Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif persentase. Deskriptif presentase diolah dengan cara
frekuensi dibagi jumlah responden dikali 100%.84
Untuk keperluan analisis maka penelitian ini menggunakan
skala. Skala yang digunakan dalam penyusunan kuisioner adalah
sekala likert, di mana pertanyaan memiliki tingkat atas jawabannya.
Di mana pengukuran data menggunakan 4 tingkatan, Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), kurang Setuju (KS), tidak Setuju (TS) dengan bobot
poin secara berturut-turut adalah, 4, 3, 2, dan 1.
Data dari angket dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif
yang akan dianalisis secara deskriptif persentase dengan langkah-
langkah menurut Riduan sebagai berikut:85
a. Menghitung nilai responden dan masing-masing aspek atau sub
variabel.
b. Merekap nilai.
c. Menghitung nilai rata-rata.
d. Menghitung persentase dengan rumus:

81
Rachmat Kriyantono, Tekhnis Praktis: Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group,2006), hlm. 97.
82
Ibid, hlm 39
83
Agung Widhi Kurniawan dan Zahra Puspitaningtiayah, Metodologi Penelitian
Kuantitatif, (Yogyakarta: Pandiva Buku, 2016), hlm. 104.
84
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm.
266.
85
Riduan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2004), hlm. 71-95.

27
Keterangan:
DP = Deskriptif Persentase (%)
n = Skor empirik (Skor yang diperoleh)
N = Skor ideal untuk setiap item pertanyaan
e. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut:
1. Menentukan angka persentase tertinggi
Skor maksimal x 100%
Skor maksimal
𝟒
𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎𝟎%
𝟒

2. Menentukan angka persentase terendah


Skor minimal x l00%
Skor maksimal
1
𝑥 100% = 25%
4

Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor


yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase
dikonsultasikan dengan tabel kriteria.
Tabel 3.2
Kriteria analisis deskriptif persentase
No Persentase Kriteria
1 75%-100% Sangat setuju
2 50%-75% Setuju
3 25%-50% Kurang setuju
4 1%-25% Tidak Setuju
Sumber: Riduan, 2004
b. Uji Validitas dan reliabilitas
Uji instrumen penelitian dimaksud untuk melakukan uji
validitas dan reliabilitas pada item-item pertanyaan. Uji instrumen
penelitian dapat dilakukan pada responden. Uji validitas instrumen,
merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui keabsahan/

28
ketepatan/ kecermatan suatu item pertanyaan dalam mengukur
variabel yang diteliti.
Validitas adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu
mengukur sesuatu yang akan diukur.86 Uji validitas dapat dilakukan
dengan menggunakan korelasi product moment, yaitu
mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total. Skor
total adalah skor yang diperoleh dari penjumlahan skor item untuk
instrumen. Uji validitas biasanya dilakukan untuk membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r tabel dengan tingkat signifikansi 5%. Cara
pengukuranya dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-
masing butir pertanyaan pada kuesioner dengan skor total kuesioner.
Jika, nilai r hitung > r tabel dan nilai sig <0,05 maka butir pertanyaan
dinyatakan valid.87
Uji reliabilitas instrumen, merupakan uji yang dilakukan untuk
mengetahui kehandalan (tingkat kepercayaan) suatu item pertanyaan
dalam mengukur variabel yang diteliti. Uji instrumen dilakukan untuk
mengetahui kestabilan suatu alat ukur. Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan internal consistency reliability
internal consistency reliability yang menggunakan alphacronbach
untuk mengidentifikasi seberapa baik hubungan item-item dalam
instrumen penelitian.

86
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2013), hlm.19.
87
Zulkifli Matondang “Validtas dan Realibilitas Suatu Instrumen Penelitian”, Jurnal
Tabularasa PPS Unimed, Vol. 6. Nomor 1, Juni 2009, hlm. 87-97

29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Profil Aleale Wedding
Aleale Wedding merupakan bisnis yang berjalan di bidang
jasa rias pengantin dan dekorasi. Awal berdirinya Aleale Wedding
tepatnya pada 25 September 2017 yang digagas oleh Heri setiawan
dan kakaknya yang berlokasikan di jln Raya Praya Keruak. Awalnya
4 tahun lalu setelah sekolah di Yogyakarta Herry Setiawan memulai
karir di dunia modeling. Heri Setiawan selaku owner Aleale
Wedding hanya menerima make up model dan mendisain baju untuk
para model. Sejak tahun 2018 Aleale Wedding mulai merambah ke
jasa rias pengantin, make up wisuda, sewa kostum atau gaun
pengantin dan dekorasi. Hingga saat ini jumlah karyawan Aleale
Wedding sebanyak 6 orang dengan omset rata-rata perbulan Rp. 210
sampai 250 juta perbulan, belum dikurangi gaji karyawan dan
lainnya.
Aleale Wedding menyediakan paket akad nikah Rp.
3.000.000 sudah termasuk rias pengantin, costume, dekorasi akad,
dan henna art. Untuk paket akad nikah dan resepsi dibandrol dengan
harga Rp 8.500.000 yang terdiri dari rias akad, rias resepsi, dekorasi,
baju akad dan resepsi, henna art untuk sekali moment, hairdo/
hijabdo akad resepsi, sendal pengantin akad resepsi, fotografer,
soflent, tempat mahar dan rias costume untuk 4 orang pendamping
resepsi dan orang tua mempelai, fotoboth, red karpet, kursi VIP,
gerbang, terop 6 lokal, kursi biasa 100, free undangan, buku dan
meja tamu, celengan dan hias mahar untuk paket A dibandrol dengan
harga Rp 13.000.000 ditambah dengan entertaint dan alat cattering.
Untuk paket akad dan nyongkolan dengan harga Rp 5.000.000
termasuk rias akad dan nyongkolan, kebaya dan beskap, dekorasi
akad, hijab/hairdo, sendal pengantin untuk akad dan nyongkolan,
softlens, fotografer dari Aleale, henna art, kotak mahar dan rias
untuk pagar ayu saat nyongkolan. Dan paket terbarunya yakni rias
dan foto afterweed yang dibandrol dengan harga Rp. 1.200.000
sudah termasuk costume, make up dan photografer atau jika
pelannggan bingung memilih tempat untuk pengambilan foto maka
Aleale Wedding akan memberikan pilihan atau rekomendasi tempat
foto sesuai dengan tema yang diinginkan konsumen.

30
2. Visi dan Misi
a. Visi
Mendapatkan pelanggan yang banyak
b. Misi
1) Memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen
2) Mengguna kan makeup kualitas baik agar konsumen
puas
3) Memberikan informasi yang jelas mengenai produk
yang dipromosikan88
3. Letak Geografis Aleale Wedding
Aleale Wedding berlokasi di Jalan raya Praya depan masjid
Batu Nyala. Lokasi Aleale Wedding merupakan lokasi yang sangat
strategis di pinggir jalan raya.

Sebelah Selatan : Desa Pejanggik dan Kelebuh


Sebelah Utara : Desa Gerantung
Sebelah Barat : Desa Dakung
Sebelah Timur : Desa Lajut.

B. Hasil penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menyebar kuesioner
kepada 99 responden dengan jumlah pertanyaan 13 item. Terdiri dari 1
variabel, yaitu variabel mandiri yang terdiri dari 3 indikator variabel.
Indikator variabel terdiri dari indikator keterdedahan media sosial, e-
promotion, AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action), dan
hasil wawancara yang dilakukan dengan owner Aleale Wedding. Mka
dapat dilihat hasil penelitian sebagai berikut:
1. Promosi Aleale wedding melalui facebook
Bisnis perlu melakukan promosi guna memperkenalkan produk
atau jasa yang ingin mereka tawarkan agar memudahkan bagi
konsumen menemukan atau membeli jasa atau barang yang mereka
tawarkan. Suatu jasa akan diminati apabila target pasar yang ditentukan
sudah ditetapkan. Untuk mendapatkan konsumen pelaku bisnis
sebaiknya memeperkenalkan jasa mereka. Oleh karena itu Aleale
Wedding memberikan informasi yang jelas mengenai jasa yang
ditawarkan baik mengenai harga kualitas dan lain sebagainya. Hal ini
guna menarik perhatian, ketertarikan dari konsumennya.

88
Heri Setiawan owner Aleale Wedding, Wawancara, Praya, Pukul 09.13, 28 Agustus
2022.

31
Aktivitas promosi yang dilakukan Aleale Wedding merupakan
cara untuk memperkenalkan jasa dan macam-macam jasa wedding yang
ditawarkan. Maraknya promosi yang dilakukan Aleale Wedding dapat
memudahkan konsumen untuk mengetahui jenis jasa yang ditawarkan
Aleale Wedding yang menyebabkan calon konsumen akan
memperhatikan kemudian tertarik atas jasa yang ditawarkan.
2. Analisis deskriptif
a. Karakteristik responden
1) Jenis kelamin
Dari hasil penelitian terhadap 99 responden,
menjelaskan jenis kelamin didominasi oleh perempuan.
Dimana target pasar Aleale Wedding adalah perempuan
dimana jasa yang ditawarkan adalah jasa make up dan
wedding. Jadi, 73 dari 99 responden merupakan perempuan
dan 26 responden berjenis kelamin laki-laki.
2) Usia
Dari hasil penelitian terhadap 99 responden,
karakteristik responden berdasarkan usia yang paling
dominan adalah 20 sampai 25 tahun yakni sebanyak 68 dari
99 responden. Hal ini menunjukkan bahwa jasa dari Aleale
Wedding lebih banyak diminati oleh konsumen berkisar pada
usia 20 sampai 25 tahun dan menunjukkan target pasar
sebagian besar pada konsumen dengan usia 20 sampai 25
tahun yang sesuai dengan jasa yang ditawarkan yakni Jasa
Wedding.
3) Status pekerjaan
Hasil penelitian dari 99 responden pekerjaan responden
dominan pada mahasiwa sebanyak 29 respnden dan lainnya
merupakan pedangang dan Ibu rumah tangga.
4) Penghasilan
Hasil penellitian dari 99 responden yang berasal dari
pertemanan Aleale wedding menunjukkan bahwa rata-rata
penghasilan responden berada pada kurang dari Rp 1 juta
yakni sebanyak 42 responden.
3. Deskripsi data Instrumen
a. Tingkat keterdedahan media sosial
1) Frekuensi melihat postingan

Indikator ini menunjukkan pernyataan tentang ”Apakah


anda sering melihat postingan jasa Aelale Wedding di Media

32
sosial?”. Sesuai dengan data yang telah peneliti dapatkan dari
menyebar kuesioner di media sosial dapat dilihat bahwa 17
(17,2%) responden menjawab Sangat sering melihat postingan
Aleale Wedding di media sosial. Kemudian diikuti 49 (49,5%)
responden yang menjawab Setuju bahwa mereka sering melihat
postingan “Aleale Weddding”. Sementara 20 (20,2%) responden
menjawab mereka kurang sering melihat postingan jasa “Aleale
Wedding”. Dan 13 (13,1%) responden lainnya menjawab bahwa
mereka tidak pernah melihat postingan Aleale Wedding.
Dapat dilihat bahwa pengikut Aleale Wedding
didominasi oleh responden yang sering melihat postingan Aleale
Wedding di media sosial. Hal ini dibuktikan dengan 49 (49,5%)
responden menjawab sering pada pertanyaan “Apakah anda
sering melihat postingan Jasa Aleale Wedding di media sosial?”.
Dan paling sedikit 13 (13,1%) responden menjawab tidak
pernah melihat postingan Aleale Wedding. Hal ini berarti
teman/pengikut Aleale Wedding sangat sering melihat postingan
media sosial dikarenakan bahkan pengikut Aleale Wedding
sengaja mencari keseharian Aleale wedding di media beranda
facebook Aleale Wedding.
Tabel 4.1
Frekuensi melihat postingan
Varibel Frekuensi (n) Persentase %
Sangat sering 17 17,2
Sering 49 49,5
Kurang sering 20 20,2
Tidak sering 13 13,1
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

2) Frekuensi feedback pesan atau komentar

Indikator ini menunjukkan pernyataan “Apakah Anda


sering memberikan balasan pada postingan Aleale
Wedding?”. Sesuai dengan data yang telah peneliti dapatkan,
dapat dilihat bahwa sebanyak 47 (47,4%) orang responden
menyatakan sering memberi balasan terhadap postingan
Aleale Wedding di media sosial. Kemudian diikuti dengan
15 (15,2%) responden yang menyatakan bahwa mereka
sangat sering memberikan balasan terhadap postingan Aleale
Wedding di media sosial dan 22 (22,2%) responden
mengatakan bahwa mereka kurang sering memberikan

33
balasan terhadap postingan Aleale Wedding. Kemudian 15
(15,2%) responden menyatakan mereka tidak pernah
memberi balasan/feedback terhadap postingan Aleale
Wedding.
Berdasarkan data yang diperoleh dilihat bahwa teman
media sosial Aleale Wedding yang telah ditetapkan sebagai
responden didominasi oleh responden yang sering
memberikan balasan pada postingan Aleale Wedding yakni
47 (47,4%) responden dan paling sedikit 15 (15,2%)
responden mengatakan mereka tidak pernah dan sangat
sering memberikan balasan terhadap postingan media sosial
Aleale Wedding. Hal ini berarti teman atau pengikut aleale
wedding sering berinteraksi dengan cara memberikan balasan
pada postingan Aleale wedding.
Tabel 4.2
Frekuensi memberikan feedback/balasan terhadap
postingan Aleale Wedding
Variabel Frekuensi (n) Persentase
Sangat sering 15 15,2
Sering 47 47,4
Kurang sering 22 22,2
Tidak pernah 15 15,2
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

3) Tingkat kemudahan dimengerti pada caption atau keterangan


gambar
Indikator ini mewakili pernyataan “Apakah
caption/keterangan pada gambar yang diposting akun
Facebook Aleale Wedding mudah dimengerti?” sesuai dengan
data yang telah peneliti dapatkan, dapat dilihat bawa sebanyak
47 (47,5%) responden menyatakan bahwa caption pada
gambar yang diposting Aleale Wedding mudah dimengerti.
Kemudian diikuti 31 (31,3%) responden mengatakan bahwa
keterangan pada gambar yang diposting Aleale Wedding
sangat mudah dimengerti. Selanjutnya 20 (20,2%) responden
lainnya menyatakan bahwa caption/keterangan pada gambar
yang diposting Aleale Wedding kurang mudah dimengerti dan
1 (1,0%) responden mengatakan bahwa caption pada gambar
yang di posting media sosial Aleale Wedding tidak mudah
dimengerti.

34
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa
teman/pengikut Aleale Wedding didominasi oleh responden
yang mengatakan caption/keterangan pada gambar yang
diposting sangat mudah dimengerti yaitu sebanyak 47 (47,5%)
responden dan paling sedikit 1 (1,0%) responden menjawab
tidak mudah dimengerti. Hal ini berarti teman/pengikut aleale
wedding menganggap caption atau keterangan pada gambar
yang dipostingan Aleale Wedding cendrung mudah dimengerti
dibanding dari yang tidak mudah mengerti dilihat dari
frekuensi responden yang memilih mudah dimengerti.
Tabel 4.3
Tingkat kemudahan dimengerti pada caption atau
keterangan gambar
Variabel Frekuensi (n) Persentase %
Sangat mudah dimengerti 31 31,3
Mudah dimengerti 47 47,5
Kurang mudah dimengerti 20 20,2
Tidak mudah dimengerti 1 1,0
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

b. E-promotion

1) Kemudahan pencarian

Sub indikator ini menunjukkan pertanyaan “Menurut


Anda adanya media sosial Aleale wedding memudahkan anda
dalam mencari Jasa wedding?” dari hasil data yang peneliti
dapatkan sebanyak 36 (36,4%) responden mengatakan sangat
setuju bahwa media sosial aleale wedding dapat memudahkan
dalam mencari jasa wedding. 17 (17,2%) responden mengatkan
mereka kurang setuju akun media sosial aleale wedding
memudakan mereka dalam mencari jasa wedding dan 44 (44,4%)
lainnya mengatakan setuju bahwa akun media sosial aleale
wedding dapat memudahkan mereka dalam mencari jasa wedding
dan 2 (2,0%) responden mengatakan mereka tidak setuju dengan
adanya media sosial aleale wedding dapat memudahkan mereka
dalam mencari jasa wedding.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat pengikut
atau teman Aleale Wedding didominasi oleh responden yang
memilih setuju yakni 44 (44,4%) responden dan paling sedikit 2
(2,0%) responden mengatakan mereka tidak setuju bahwa akun

35
facebook aleale wedding dapat memudahkan dalam pencarian jasa
Wedding. Hal ini menunjukkan bahwa akun facebook Aleale
Wedding memudahkan para pengikut dalam mencari jasa wedding
yang diperlukan dilihat dari banyaknya pelanggan yang
menggunakan jasa Aleale Wedding dan berbagai jenis paket yang
ditawarkan.
Tabel 4.4
Kemudahan pencarian jasa dengan adanya media sosial
Variabel Frekuensi (n) Persentase%
Sangat setuju 36 36,4
Setuju 44 44,4
Kurang setuju 17 17,2
Tidak setuju 2 2,0
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

2) Informasi dapat memenuhi rasa ingin tahu

Indikator ini menujukkan pertanyaan tentang


“Menurut Anda informasi yang disampaikan pada akun Aleale
Wedding memenuhi rasa ingin tahu Anda?” dari data yang
peneliti daptkan menunjukkan bahwa 29 (29,3) responden
menjawab sangat setuju bahwa informasi yang disampaikan
aleale wedding di akun media sosial dapat memenuhi rasa
ingin tahu mereka. Sebanyak 48 (48,5%) responden menjawab
bahwa mereka setuju informasi yang disampaikan aleale
wedding dapat memenuhi rasa ingin tahu mereka. Kemudian
responden yang mengatakan tidak setuju yakni sebanyak 11
(11,1%) responden dan 11 responden menjawab tidak setuju.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa
teman aleale wedding yang telah ditetapkan sebagai responden
didominasi oleh responden yang mengatakan setuju bahwa
informasi yang disampaikan aleale wedding dapat memenuhi
rasa ingin tahu yakni sebanyak 48 (48,5%) responden dan
tidak ada 11 responden mengatakan tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini berarti teman aleale wedding
menganggap informasi yang disampaikan pada media sosial
dapat memenuhi rasa ingin tahu tentang jasa yang ditawarkan
kepada pengikutnya dilihat dari persentase jawaban responden
yang sangat jauh dibanding dengan yang tidak setuju.

36
Tabel 4.5
Informasi memenuhi rasa ingin tahu terhadap jasa
Variabel Frekuensi (n) Persentase %
Sangat setuju 29 29,3
Setuju 48 48,5
Kurang setuju 11 11,1
Tidak setuju 11 11,1
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

3) Kelengkapan informasi tentang jasa yang di posting pada


media sosial
Indikator ini menunjukkan pertanyaan “Menurut
Anda keterangan pada postingan mengenai jasa Aleale
Wedding sudah lengkap?” berdasarkan data yang peneliti
dapatkan dari menyebar kuesioner dapat dilihat bahwa 32
(32,3%) responden mengatakan sangat setuju informasi yang
disampaikan aleale wedding sudah lengkap dan 46 (46,5%)
responden lainnya mengatakan setuju informasi yang
didapatkan melalui media sosial aleale wedding sudah
lengkap. Kemudian 20 (20,2%) responden mengatakan
kurang setuju kalau informasi mengenai jasa aleale wedding
sudah lengkap, 1 (1,0%) responden menjawab tidak setuju.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa pengikut aleale wedding yang didominasi oleh
responden yang mengatakan sangat setuju dan setuju masing-
masing sebanyak 49 (49,5%) responden. Dan paling sedikit 1
(1,0%) responden mengatakan tidak setuju bawha informasi
pada media sosial tentang jasa wedding yang diberikan sudah
lengkap. Hal ini membuktikan pengikut aleale wedding
cendrung menganggap informasi mengenai jasa yang
tawarkan sudah sangat lengkap.
Tabel 4.6
Kelengkapan Informasi Tentang Jasa yang Diposting di
Media Sosial
Variabel Frekuensi (n) Persentase%
Sangat setuju 32 32,3
Setuju 46 46,5
Kurang setuju 20 20,2
Tidak setuju 1 1,0
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

37
c. Teori AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action)
1) Tingkat menarik perhatian pada postingan
Indikator ini menunjukkan “Apakah postingan Aleale
Wedding menarik perhatian Anda untuk melihatnya?” sesuai dengan
data yang peneliti dapatkan, dapat dilihat bahwa 34 (34,3%) responden
memilih postingan Aleale Wedding sangat menarik perhatian mereka.
Disusul 44 (44,4%) responden menjawab postingan aleale wedding
menarik perhatian mereka. Kemudian 12 (12,1%) responden menjawab
kurang menarikdan paling sedikit 9 (9,1%) responden menjawab tidak
menarik.
Berdasarkan data yanng diperoleh dapat disimpulkan pengikut
aleale wedding yang diwakili oleh 99 responden menganggap
postingan aleale wedding dapat menarik perhatian mereka dibuktikan
dengan 44 (44,4%) responden yang menjawab menarik pada
pertanyaan diatas danpaling sedikit 9 responden (9,1%) menjawab
tidak menarik. Hal ini berarti postingan Aleale wedding sangat menarik
perhatian pengikutnya.
Tabel 4.7
Tingkat menarik perhatian pada postingan
Variabel Frekuensi (n) Persentase %
Sangat menarik 34 34,3
Menarik 44 44,5
Kurang menarik 12 12,1
Tidak menarik 9 9,1
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

2) Tingkat kemenarikan pada foto atau gambar yang diposting Aleale


Wedding

Indikator ini menunjukkan pertanyaan “Apakah gambar yang


diposting Aleale wedding menarik perhatian anda?” dapat dilihat
dari data yanng diperoleh bahwa gambar yang diposting alele
wedding di media sosial dominasi oleh responden yang menjawab
sangat menarik yakni 60 responden (60,6%) disusul oleh rsponden
yang menjawab menarik sebanyak 28 (28,3%) responden dan
sisanya, 11 (11,1%) responden memilih postingan gambar aleale
wedding kurang menarik, 0 responden menjawab tidak menarik.
Data yang diperoleh menunjukkan pengikut atau teman
aleale wedding yang diwakili oleh 99 responden didominasi oleh
60 (60,6%) responden yang mengatakan bahwa gambar yang

38
diposting aleale wedding sangat menaraik perhatian mereka dan 0
reespoonden menjawab tidak menarik. Hal ini membuktikan bahwa
gambar yang diposting aleale wedding dapat menarik perhatian
pengikutnya dibuktikan dengan data yang diperoleh dari menyebar
kuesioner.
Tabel 4.8
Tingkat Kemenarikan Pada Foto Atau Gambar Yang Diposting
Aleale Wedding
Variabel Frekuensi (n) Persentase%
Sangat menarik 60 60,6
Menarik 28 28,3
Kurang menarik 11 11,1
Tidak menarik 0 0,0
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

3) Tingkat kemenarikan pada promo yang diberikan


Indikator ini menunjukkan pertanyaan “Apakah Informasi
tentang promo yang dilakukan menarik perhatian Anda?”. Sesuai
dengan data yang peneliti dapatkan dari menyebar kuesioner, dapat
dilihat bahwa responden sebanyak 36 (36,4%) orang sangat setuju
dengan pernyataan informasi tentang promo yang diposting Aleale
Wedding sangat menarik perhatian mereka. Kemudian diikuti oleh
45 (45,5%) responden mengatakan promo yang di lakukan menarik
perhatian mereka. Disusul oleh 16 (16,1%) orang responden lainnya
mengatakan promo yang dilakukan aleale wedding kurang menarik
perhatiannya dan 2 (2,0%) responden mengatkan tidak menarik.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa pengikut
atau teman aleale wedding yang telah ditetapkan sebagai responden
didominasi oleh responden yang mengatakan bahwa promo yang
dilakukan oleh aleale wedding di media sosial menarik perhatian
mereka yakni sebanyak 45 (45,5%) responden dan paling sedikit 2
(2,0%) responden menjawab ada responden yang menjawab tidak
menarik. Hal ini berarti pengikut Aleale Wedding yang yang diwakili
oleh 99 responden cendrung menganggap bahwa promo yang
dilakukan aleale wedding melalui media sosial menarik perhatian
mereka, Aleale Wedding sering melakukan promo terutama pada hari-
hari spesial.

39
Tabel 4.9
Tingkat ketertarikan pada promo yang diberikan
Variabel Frekuensi (n) Persentase%
Sangat menarik 36 36,5
Menarik 45 45,5
Kurang menarik 16 16,1
Tidak menarik 2 2
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

4) Tingkat ketertarikan pada promo yang ditawarkan

Indikator ini menunjukkan pertanyaan tentang “Apakah


Anda tertarik dengan promo yang dilakukan Aleale Wedding”.
Dari hasil menyebar kuesioner peneliti mendaptkan data sesuai
dengan tabel diatas bahwa tidak ada responden yang menjawab
kurang setuju dan tidak setuju atas dan 34 (34,3%) responden
menjawab bahwa mereka sangat tertarik dengan promo yang
dilakukan aleale wedding. Kemudian 47 (47,5%) responden
lainnya menjawab mereka tertarik dengan promo yang dilakukan
aleale wedding di media sosial. 10 (10,1%) responden mengatakan
mereka kurang tertarik dengan promo yang dipotsing Aleale
Wedding dan 8 (8,1%) responden mengatakan tidak tertarik pada
promo yang dilakukan.
Dari data yang diperoleh dapat disumpalkan bahwa
pengikut Aleale Weding yang diwakili oleh 99 responden tertarik
dengan promosi yang dilakukan Aleale Wedding yakni sebanyak
47 (47,5%) responden menjawab tertarik dengan promo yang
dilakukan. Dan paling sedikit 8 (8,1%) responden menjawab tidak
tertarik pada promo yang dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa
promo yang dilakukan aleale wedding sangat menarik pengikut
facebookya untuk meggunakan jasa yang mereka tawarkan.

Tabel 4.10
Tingkat ketertarikan pada promo yang ditawarkan
Variabel Frekuensi (n) Persentase%
Sangat menarik 34 34,3
Menarik 47 47,5
Kurang menarik 10 10,1
Tidak menarik 8 8,1
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

40
5) Tingkat ketertarikan pada hargga dalam menngambil keputusan
Indikator ini menunjukkan pertanyaan “Menurut anda harga
yang ditawarkan Aleale Wedding membuat anda memutuskan untuk
menggunakan jasa?” sesuai dengan data yang peneliti dapatkan
sebanyak 45 (45,5%) responden menjawab harga yang ditawarkan
Aleale Wedding sangat menarik. Kemudian diikuti oleh 42 (42,4%)
responden mengatakan tertarik dengan harga yang ditawarkan Aleale
Wedding, semantara itu 9 (9,1%) responden mengatakan kurang
tertarik dengan harga yang ditawarkan dan 2 (2,0%) responden
mangatakan tidak tertarik dengan harga yang ditawarkan Aleale
Wedding.
Berdasarakan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa
pengikut atau teman Aleale Wedding yang telah ditetapkan sebagai
responden didominasi oleh responden yang mengatakan mereka sangat
tertarik dengan harga yang ditawarkan oleh Aleale Wedding untuk
menggunakan jasa mereka yakni sebanyak 45 (45,5%) responden dan 2
(2,0%) responden menjawab tidak tertarik dengan harga yang
ditawarkan. Hal ini berarti pengikut Aleale Wedding menganggap
harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan memiliki banyak pilihan
sesuai dengan kebutuhan dan budget masing masing sehingga banyak
yang memilih sangat tertarik pada harga yang tawarkan.
Tabel 4.11
Tingkat ketertarikan pada harga dalam mengambil keputusan
pembelian jasa
Variabel Frekuensi (n) Persentase%
Sangat menarik 45 45,5
Menarik 42 42,4
Kurang menarik 9 9,1
Tidak menarik 2 2,0
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

6) Tingkat ketertarikan pada postingan dalam mengambil keputusan


Indilator ini menunjukkan pertanyaan “Menurut anda
postingan pada akun Aleale Wedding membuat anda memutuskan
untuk menggunakan Jasa Aleale?” sesuai dengan data yang
peneliti dapatkan dari menyebar kuesioner dapat dilihat bahwa 44
(44,4%) responden mengatakan mereka sangat setuju bahwa
postinngan aleale wedding membuat mereka ingin menggunakan

41
jasa wedding yang ditawarkan alelae wedding diikuti oleh 47
(47,5%) responden yang setuju bahwa postingan aleale wedding
membuat mereka tertarik untuk menggunakan jasa aleale wedding,
8 (8,1%) responden lainnya mengatakan kurang setuju postingan
media sosial aleale wedding dapat membuat mereka memutuskan
untuk menggunakan jasa rias Aleale Wedding, dan 0 responden
menjawab tidak setuju.
Berdasarkan data dari yang diperoleh dapat dilihat bahwa
pengikut atau teman aleale Wedding didominasi oleh responden
yang mengatakan mereka setuju bahwa postingan pada media
sosial dapat membuat mereka menggunakan jasa yang ditwarkan
yakni sebanyak 47 (47,5%) responden menjawab tertarik, paling
sedikit 8 (8,1%) responden menjawab kurang tertarik, sementara
itu 0 responden menjawab tidak tertarik. Hal ini menunjukkan
Aleale Wedding dapat mempengaruhi pengikutnya dengan
postingan-postingan yang dilakukan. Dibuktikan dengan
banyaknya responden yang mengatakan mereka tertarik untuk
menggunakan jasa rias Aleale Wedding.
Tabel 4.12
Tingkat Ketertarikan Pada Postingan Dalam Mengambil
Keputusan Pembelian
Variabel Frekuensi (N) Persentase %
Sangat Setuju 44 44,4
Setuju 47 47,5
Kurang Setuju 8 8,1
Tidak Setuju 0 0,0
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

7) Jenis pilihan jasa rias mempengaruhi keputusan pembelian

Indikator ini menunjukkan pertanyaan “Menurut Anda


berbagai pilihan jasa yang ditawarakan membuat anda
memutuskan untuk menggunakannya?” sesuai dengan data yang
telah peneliti dapatkan, dapat dilihat bahwa 44 (44,4%) responden
mengatakan mereka setuju bahwa banyaknya jenis jasa rias yang
ditwarkan membuat mereka sangat tertarik untuk menggunakan
jasa aleale wedding. Kemudian 46 (46,5%) responden menjawab
mereka setuju dengan berbagai jenis jasa rias yang ditawarkan
aleale wedding membuat mereka memutuskan untuk menggunakan
aleale wedding menjadi perias di momen istimewa mereka.

42
Sedangkan 8 (8,1%) responden menjawab kurang tertarik
menggunakan jasa aleale wedding meskipun banyak jenis jasa rias
yang ditawarkan dan sisanya 1 (1,0%) responden mengatakan tidak
tertarik.
Berdasarkan dari data yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa pengikut atau teman aleale wedding yang telah ditetapkan
sebagai responden didominasi oleh responden yang menjawab
tertarik dengan berbagai jasa yang ditawarkan Aleale Wedding
yakni sebnayak 46 (46,5%) responden dan paling sedikit 1
responden menjawab tidak tertarik. Hal ini berarti berbagai jenis
piliihan jasa rias yang ditawarkan mampu membuuat responden
untuk memilih Aleale Wedding sebagai jasa rias mereka.
Tabel 4.13
Jenis Pilihan Jasa Rias Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Variabel Frekuensi (N) Persentase %
Sangat Setuju 44 44,4
Setuju 46 46,5
Kurang Setuju 8 8,1
Tidak Setuju 1 1,0
Total 99 100,0
Sumber: Hasil olah data primer, 2022

4. Analisis Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid dan tidaknya
suatu kuesioner. Kriteria dari daftar pertanyaan untuk masing-
masing variabel dapat dikatakan valid jika, nilai R hitung > R tabel
maka, kuesioner yang diujikan dinyatakan valid, sebaliknya jika,
Rhitung < R tabel, maka kuesioner yang diuji dinyatakan tidak valid.
Dalam penelitian ini nilai Rtabel diperoleh dari dengan
melihat tabel Degree of Freedom (df) nilai df = n - k, dengan
ketentuan n (Jumlah Responden) sebanyak 99 responden. Sehingga
besarnya nilai df = 99 – 2 = 97, dengan taraf siginifikasiya, yaitu
0,05 atau 5% maka, nilai R tabel yaitu, 0,197.
Hasil uji validitas menunjukkan item variabel kuesioner
dengan nilai korelasi diatas 0,197, merupakan nilai batasan untuk
setiap item kuesioner penelitian dapat digunakan. Pada indikator
variabel keterdedahan media sosial, e-promotion, terori AIDDA
(Attention, Interest, Desire, Decision, Action). Pada indikator
keterdedahan media sosial butir pertanyaan terdiri dari tiga, pada
indikator variabel keterdedahan media sosial terdapat tiga butir

43
pertanyaan dan variabel teori AIDDA terdapat 7 butir pertanyaan.
Dari hasil uji Validitas menunjukkan bahwa indikator variabel
keterdedahan media sosial, e-promotion, dan teori AIDDA yaitu
Rhitung<R tabel. Jadi, bahwa item kuesioner dari variabel
keterdedahan media sosial, e-promotion, dan teori AIDDA
dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel
yang diteliti.

b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kestabilan suatu
alat ukur. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
Alpha cronbach. Untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau
tidaknya dengan menggunakan batasan dari nilai Alpha cronbach
yaitu, 0,60 dengan katagori reliabel.
Hasil uji reliabilitas dari ketiga variabel bahwa nilai alpha
hitung variabel keterdedahan media sosial 0,618 > 0,60, variabel e-
promotion 0,615 > 0,60. Teori AIDDA 0,670 > 0,60. Maka, ketiga
variabel instrumen penelitian dinyatakan reliabel.
c. Efektivitas media sosial sebagai sarana promosi
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh target ditentukan dan dicapai oleh manajemen,
penyelesaian tepat pada waktu dapat dilihat penghasilan atau
pertumbuhan. Semakin hasil mendekati tujuan yang ditargetkan
maka, semakin tinggi drajat keefektivannya.89 Efektivitas
komunikasi dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan bagi
efektivitas media sosial sebagai media promosi. Proses komunikasi
pemasaran dapat dikatakan efektif jika pemasaran melancarkan
kegiatan sedemikian rupa sehingga pembeli melewati tahapan
perhatian, ketertarikan, keinginan dan tindakan atau prilaku.90
Promosi yang dikatakan efektif apabila pesan yang
disampaikan mudah dipahami oleh target yang menjadi sasaran
serta berisi informasi yang benar dan menarik sehingga target
dapat mencermati informasi tersebut dengan sudut pandang yang
luas. Efektivitas media sosial sebagai promosi jasa, berhasil atau
tidaknya media sosial sebagai sarana promosi dapat dilihat dari

89
Muhamas Sarifudin, Pembiayaan Musyarakah dalam Meningkatkan Pendapatan
Nasabah di BPRS, (Yogyakarta: CV Bintang Surya Madani, 2021) hlm.34.
90
Keller KL dan Kotler P, Manajemen Pemasaran, Terjemahan. Sabran B, (Jakarta:
Erlangga, 2009), Jilid 2, hlm. 177.

44
respon pengikut atau temannya terhadap informasi atau pesan yang
disampaikan pada postingan akun Facebook Aleale Wedding.
Dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas media
sosial sebagai media promosi, menggunakan teori AIDDA.
Pertama keterdededaan media sosial, yaitu jumlah frekuensi
melihat postingan dan frekuensi memberikan feedback, e-
promotion, yaitu kemudahan pencarian jasa bagi teman atau
pengikutnya, ketiga teori AIDDA, yaitu untuk melihat apakah
postingan Aleale Wedding dapat menarik perhatian pengikutnya.
Adapun rumus perhitungan tingkat efektivitas sebagai berikut.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑋(1,2,3, ) = 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛
= xn
Keterangan:
X1 = Nilai pada keterdedahan media sosial
X2 = Nilai pada e-promotion
X3 = Nilai pada teori AIDDA
Xn = Nilai pada masing-masing tahapan
Total nilai harapan diperoleh dari, nilai jawaban kuesioner
tertinggi (4) dikalikan dengan total pernyataan pada setiap tahapan
dan dikalikan dengan jumlah total responden.91
Total Nilai Harapan Tahapan kerterdedahan media sosial dan e-
promotion
= 4 x 3 x 99
= 1.188
Total Nilai Harapan Tahapan teori AIDDA
= 4 x 7 x 99
= 2.772
Berdasarakan hasil dari perhitungan total nilai harapan pada
tahapan keterdedahan media sosial dan e-promotion yaitu 1.188,
dan pada tahapan teori AIDDA yakni 2.772. Tingkat nilai
efektivitas media sosial sebagai sarana promosi jasa wedding
dengan melihat keterdedahan media sosial, e-promotion, dan teori
AIDDA sebagai berikut:

1) Tingkat Efektivitas media sosial sebagai sarana promosi jasa


wedding pada tahapan keterdedahan media sosial yakni:

91
Ibid.

45
𝑋1 Keterdedahan Media Sosial
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
= 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛
629
𝑋1 Keterdedahan Media Sosial = 𝑥 100%
1188
𝑋1 Keterdedahan Media Sosial = 52,94%
Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel keterdedahan
media sosial diketahui dari 99 responden dengan total nilai
jawaban 629 dari tiga item pertanyaan pada kuesioner dan
dengan total nilai harapan 1188 yang diperoleh dari jawaban
kuesioner tertinggi, yaitu 4 kali jumlah pertanyaan tahapan
keterdedahan media sosial kali jumlah responden, sehingga
menghasilkan tingkat nilai pada tahapan keterdedahan media
sosial sebesar 52,94%.
Jadi, pada tahapan keterdedahan media sosial terhadap
kegiatan efektivitas media sosial sebagai sarana promosi jasa
menunjukkan 52,94% dengan katagori efektif, dimana dalam
kegiatan promosi keterdedahan media sosial efektif untuk
menjadi sarana promosi jasa dimana frekuensi melihat
postingan terbilang efektif.
2) Tingkat Efektivitas Media sosial sebagai sarana promosi jasa
pada tahapan E-promotion
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑋2 𝑒 − 𝑝𝑟𝑜𝑚𝑜𝑡𝑖𝑜𝑛 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛
559
𝑋2 𝑒 − 𝑝𝑟𝑜𝑚𝑜𝑡𝑖𝑜𝑛 = 𝑥 100%
1188
𝑋2 𝑒 − 𝑝𝑟𝑜𝑚𝑜𝑡𝑖𝑜𝑛 = 47,89%
Berdasarkan hasil perhitungan pada tahapan e-promotion,
diketahui dari 99 responden dengan total nilai jawaban 559 dari
tiga item pertanyaan pada kuesioner dan dengan total nilai
harapan 1188 yang diperoleh dari jawaban kuesioner tertinggi,
yaitu 4 kali jumlah pertanyaan tahapan e-promotion kali jumlah
responden, sehingga menghasilkan tingkat nilai pada tahapan e-
promotion sebesar 47,89%.
Jadi, pada tahapan e-promotion terhadap kegiatan
efektivitas media sosial sebagai sarana promosi jasa
menunjukkan 47,89% dengan katagori kurang efektif. Dimana
tingkat kemudahan pencarian dan memenuhi rasa ingin tahu
terhadap jasa yang ditawarkan kurang memudahkan pengikut
atau teman Aleale Wedding.

46
3) Tingkat Efektivitas media sosial sebagai sarana promosi
jasapada tahapan teori AIDDA
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑋3 Teori AIDDA = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛
1208
𝑋3 Teori AIDDA = 𝑥 100%
2772
𝑋3 Teori AIDDA = 43,57%
Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel AIDDA
diketahui dari 99 responden dengan total nilai jawaban 1208
dari tujuh item pertanyaan pada kuesioner dan dengan total
nilai harapan 2772 yang diperoleh dari jawaban kuesioner
tertinggi, yaitu 4 kali jumlah pertanyaan variabel AIDDA kali
jumlah responden, sehingga menghasilkan tingkat nilai pada
variabel AIDDA sebesar 43,57%.
Jadi, variabel AIDDA pada efektivitas media sosial sebagai
sarana promosi jasa menunjukkan 43,57% dengan katagori
kurang efektif. Dimana kegiatan promosi dari isi pesan foto dan
video Aleale Wedding dapat memicu keinginan responden
untuk menggunakan jasa yang dipromosikan oleh Aleale
Wedding.

4) Variabel efektivitas media sosial


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑋(1,2,3) Media Sosial = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛
2396
𝑋1 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 Media Sosial = 𝑥 100%
5148
𝑋1 Efektivitas Media Sosial = 46,54%
Berdasarkan hasil perhitungan pada semua variabel
diketahui dari 99 responden dengan total nilai jawaban 2396
dari tiga belas item pertanyaan pada kuesioner dan dengan total
nilai harapan 5148 yang diperoleh dari jawaban kuesioner
tertinggi, yaitu 4, dikali jumlah pertanyaan semua variabel kali
jumlah responden, sehingga menghasilkan tingkat nilai pada
variabel efektivitas media sosial sebesar 46,54%.
Jadi, variabel efektivitas media sosial sebagai sarana
promosi jasa menunjukkan 46,54% dengan katagori kurang
efektif. Dimana kegiatan promosi dari isi pesan foto dan video
Aleale Wedding kurang efektif dalam menarik minat calon
konsumen.

47
C. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan karena sebelumnya peneliti melihat adanya


hubungan media sosial sebagai media promosi bisnis online. Media sosial
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat indonesia sehingga bisa menjadi
sarana promosi yang sangat efektif karena media sosial memungkinkan
penggunanya untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Media sosial
tidak hanya digunakan untuk memposting kegiatan sehari-hari, namun
media sosial juga diminati oleh pebisnis untuk memperkenalkan jasa yang
ditawarkan karena lebih efektif dan biaya yang dikeluarkan lebih sadikit
dibanding dengan metode iklan yang lainnya. Meskipun begitu,
pemanfaatan media sosial tetap bergantung pada pemilik merek. Hal ini
diasumsikan bahwa pemilik pemanfaatan media sosial sebagai media
bisnis akan mudah untuk menarik perhatian dari khalayak khususnya bagi
target pasar yang diinginkan. Pebisnis atau yang menjalankan usaha harus
mengetahui siapa target yang ingin dicapai dan respons apa yang
diinginkan. Mereka harus mahir dalam penyandian pesan yang
mempertimbangkan bagaimana audiens target akan mengartikannya.
Mereka harus mengirimkan pesan lewat media yang mencapai sasarannya,
dan mereka harus mengembangkan saluran umpan balik sehinngga mereka
dapat menilai respons audiens terhadap pesan92. Target pasar Aleale
Wedding pada usia 20 sampai 26 tahun di mana usia ini merupakan usia
yang matang untuk menikah bagi kebanyakan orang. Aleale Wedding
merupakan bisnis yang bergerak di bidang jasa. Dimana jasa yang
ditawarkan yakni jasa rias pengantin, wisuda, sewa kostum dan dekorasi.
Dari kegiatan metode promosi yang dilakukan Aleale Wedding
melalui media sosial berdampak baik dari segi akun facebook dengan
jumlah pertemanan yang bertambah dengan pesat setelah melakukan
peromosi dengan pulisitas melalui fashion show. Dengan bertambahnya
pengikut tersebut akan memudahkan konsumen untuk mencari jasa yang
ditawarkan Aleale Wedding, setelah konsumen mengetahui jenis dan
kualitas jasa dari Aleale Wedding akan memicu mereka menggunakan jasa
Aleale Wedding.
Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner terhadap 99 responden dari teman Aleale Wedding dengan
karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, usia, status pekerjaan dan
penghasilan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu ingin mengetahui seberapa

92
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan Implementasi Dan
Kontrol, Edisi Sebelas.Alih Bahasa, Hendra Teguh. (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2004), hlm 78-79

48
efektif media sosial sebagai sarana promosi jasa wedding dengan
menggunakan teori AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision dan
Action), melihat tingkat paparan media sosial dan e-promotion. Efektivitas
promosi dapat diartikan sebagai keberhasilan dari kinerja yang dapat
dilihat dari segi tercapainya tidaknya tujuan pada sasaran yang telah
ditetapkan oleh pelaku bisnis. Hasil dari efektivitas media sosial sebagai
sarana promosi jasa Wedding pada Aleale Wedding dengan melihat
tingkat keterdedehan media sosial, e-promotion, dan teori AIDDA
(Attention, Interest, Desire, Decision dan Action), dapat diketahui tingkat
keterdedahan media sosial Aleale Wedding, tingkat e-promotion dan
efektivitas teori AIDDA sebagai berikut:
1. Keterdedahan atau tingkat paparan media sosial
Untuk mengukur efektivitas internet yang dalam hal ini melalui
media sosial dapat dilihat keterdedahan media sosial produk, frekuensi
pesan, feedback, tingkat daya tarik pesan, lama kunjungan, serta jalan
yang ditempuh untuk mencapai situs-situs media sosial tertentu.
Ditinjau dari isi pesan yang disampaikan pemasar kepada konsumen
dengan menggunakan media, beberapa penelitian menjelaskan bahwa
isi pesan yang disampaikan mengenai informasi foto atau video yang
diunggah, frekuensi feedback pesan dilihat dari intensitas pemasar
merespon konsumennya, kejelasan informasi dapat dilihat dari
informasi yang di posting terpampang dengan jelas pada media sosial.93
Tingkat paparan media sosial merupakan salah satu indikator sering
tidaknya postingan atau kegiatan promosi Aleale Wedding dilihat oleh
pengikut atau teman facebooknya. Dimana hal ini dapat menarik minat
calon pelanggan untuk menggunakan jasa Aleale Wedding.
Pada variabel tingkat paparan media sosial diperoleh efektivitas
sebesar 52,94% yaitu “setuju” hal tersebut menunjukkan bahwa
variabel keterdedahan media sosial pada promosi yang dilakukan
efektif dalam menarik perhatian calon pelanggan.
2. E-promotion
Komunikasi pemasaran berperan sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, karena keberadaannya sangat membantu
mempertemukan antara dua kepentingan yaitu kepentingan konsumen
untuk mendapatkan jasa yang akan digunakannya dan disatu sisi
pemasar untuk dapat menjual produk jasa yang ditawarkan.94

93
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Pemasaran Terpadu Jilid 2, (Jakarta: Erlangga,
2001), hlm. 120
94
Abdullah, M Ma’aruf, Manajemen Komunikasi Periklanan, (Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2016), hlm. 220

49
Pada variabel e-promotion dimana seseorang mulai tertarik untuk
mengetahui lebih jauh lagi tentang jasa make up, keunggulannya
sampai manfaat dari jasa tersebut, tahapan ini lebih banyak dalam
memberikan informasi jasa
Nilai efektivitas yang diperoleh variabel e-promotion sebesar
47,89% “kurang setuju” dapat disimpulkan, bahwa variabel e-
promotion kurang efektif dalam memberikan informasi dan memenuhi
rasa ingin tahu calon pelanggan jasa make up yang dipromosikan.

3. Teori AIDDA
Proses pentahapan komunikasi mengandung maksud bahwa
komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian.
Dalam hal ini, komunikator harus menimbulkan daya tarik. Apakah
perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan
upaya menumbuhkan minat atau interest. Minat adalah kelanjutan dari
perhatian yang diharapkan komunikator. Hasrat ada pada diri
komunikan harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan atau
decision, yakni melakukan kegiatan atau action sebagaimana
diharapkan komunikator.95 Dalam hal ini, minat akan menimbulkan
hasrat dalam diri pengguna media sosial untuk melihat postingan yang
mereka sukai. Hasrat yaitu suatu keinginan yang amat sangat yang
menjadi alasan perubahan tindakan dalam pengambilan keputusan pada
konsumen. Keputusan yaitu segala keputusan yang telah ditetapkan
setelah dipertimbangkan. Setelah melihat postingan, responden akan
mulai berpikir untuk membuat keputusan pembelian sesuai dengan
hasratnya. Akhirnya keputusan tersebut dilanjutkan dengan mengambil
sebuah tindakan dengan menentukan pilihan terhadap jenis jasa make
up yang akan digunakan. Pada variabel terori AIDDA memperoleh nilai
efektivitas sebesar 43,57%, yaitu “kurang setuju” dapat disimpulkan,
bahwa variabel AIDDA media sosial kurang efektif sebagai sarana
promosi jasa wedding karena promosi yang dilakukan tidak dapat
menimbulkan keinginan konsumen untuk mencoba jasa setelah
mengetahui informasi mengenai jasa yang dipromosikan.
Media sosial memiliki keunggulan dalam hal promosi
keunggulannya media sosial dapat memberikan cakupan yang lebih luas
karena media ini menggunakan fasilitas online dan bisa terhubung
dengan siapapun. Hal ini menjadikan media sosial adalah salah satu
media yang cukup efektif dalam berpromosi. Kelemahan dari media

95
Effendi Onong Uchjana, Humas Suatu Studi Komunikasi Logis, (Bandung: PT. Remaja,
2011) hlm. 305

50
sosial adalah tidak mengenal dengan baik siapa audience menjadi target
promosi yang tepat.96
Berdasarkan hasil perhitungan pada semua variabel diketahui dari
99 responden dengan total nilai jawaban 2396 dari tiga belas item
pertanyaan pada kuesioner dan dengan total nilai harapan 5148 yang
diperoleh dari jawaban kuesioner tertinggi, yaitu 4, dikali jumlah
pertanyaan semua variabel kali jumlah responden, sehingga
menghasilkan tingkat nilai pada variabel efektivitas media sosial
sebesar 46,54%. Jadi, variabel efektivitas media sosial sebagai sarana
promosi jasa menunjukkan 46,54% dengan katagori kurang efektif.
Dimana kegiatan promosi dari isi pesan foto dan video Aleale Wedding
kurang efektif dalam menarik minat calon konsumen.

96
Ardhi Yudha, Merancang Media Promosi Unik dan Menarik, (Yogyakarta: Taka Publisher
2013) hlm. 47

51
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai
efektivitas media sosial sebagai sarana promosi jasa wedding, dapat
ditarik kesimpulan bahwa, pada variabel teori AIDDA memperoleh
nilai efektivitas sebesar 43,57%, yakni termasuk dalam katagori
kurang efektif sebagai sarana promosi jasa wedding karena promosi
yang dilakukan tidak dapat menimbulkan keinginan konsumen
untuk mencoba jasa setelah mengetahui informasi mengenai jasa
yang dipromosikan. Tingkat paparan media sosial diperoleh
efektivitas sebesar 52,94% yaitu “setuju” hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel keterdedahan media sosial pada promosi yang
dilakukan efektif dalam menarik perhatian calon pelanggan.
Sedangkan nilai efektivitas yang diperoleh variabel e-promotion
sebesar 47,89% “kurang setuju” dapat disimpulkan, bahwa variabel
e-promotion kurang efektif dalam memberikan informasi dan
memenuhi rasa ingin tahu calon pelanggan jasa make up yang
dipromosikan. Berdasarkan hasil perhitungan pada semua variabel
diketahui dari 99 responden menghasilkan tingkat nilai pada
variabel efektivitas media sosial sebesar 46,54%, dengan katagori
kurang efektif. Dimana kegiatan promosi dari isi pesan foto dan
video, bahkan promo yang dilakukan Aleale Wedding kurang
efektif dalam menarik minat calon konsumen.

B. Saran
1. Saran bagi Aleale Wedding untuk memberikan kelengkapan
informasi mengenai jasa dan harga yang ditawarkan tingkatkan
kualitas pelayanan agar menjaga kepuasan pelanggan.
2. Saran bagi mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN)
Mataram, sebagai rujukan untuk peneliti selanjutnya dalam
melaksanakan penelitian agar mempersiapkan mancari gambaran
tentang apa yang akan diteliti. Karena, setiap usaha yang
dilakukan dengan baik mampu mendapatkan hasil yang
memuaskan.

52
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M Ma’aruf, Manajemen Komunikasi Periklanan, Yogyakarta:


Aswaja Pressindo, 2016.

Agung Satrio Elhamidy, “Pengaruh Citra Merek, Promosi Sosial Media,


Promosi Penjualan, Dan Word Of Mouth Terhadap Proses
Pengambilan Keputusan Nasabah Bank BNI Syariah”, Skripsi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, 2018.

Agung Widhi Kurniawan Dan Zahra Puspitaningtiayah, Metodelogi


Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Pandiva Buku. 2016

Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, Malang: Universitas Brawijaya,


2011

Anita Lestari, “Pengaruh Promosi Media Sosial Terhadap Keputusan


Pembelian Pada Butik Missyshop Oficial Di Kota Makasar”,
Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Makasar, 2020

Ardhi Yudha, Merancang Media Promosi Unik dan Menarik, Yogyakarta:


Taka Publisher 2013.

Bambang & Lina, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Raja


Garfindo, 2005

Basu Swasta, Manajemen Penjualan, Yogyakarta: BPFE, 2001

Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metodelogi Penelitian Ekonomi


Islam Muamalah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014

Bonder, Manajemen Pemasaran, Jakarta; Universitas Indonesia, 2001

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2011

Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi


Aksara, 2016

Darnadi Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak. Strategi Menaklukkan Pasar


Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: Dramedia
Pustaka Utama, 2001

Della Alosya Sebayang, “Efektivitas Sosial Media Sebagai Sarana Promosi


Molen Arab Di Kalangan Mahasiswa USU”, Skripsi, Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatra Utara, 2018,

53
Didin Fatihudin, Dr. M. Anang Firmansyah, Pemasaran Jasa, Strategi,
Mengukur Kepuasan, Dan Loyalitas Pelanggan, Yogyakarta:
CV Budi Utama, Deepublish, 2009

Diva Nabila, Octaia Elveretta, Ghoniyatu Zahira, Dkk, Peradaban Media


Sosial Di Era 4.0, Malang: PT Cita Intrans Selaras

Durianto, D., Sugiarto, Widjaja, A. W., Supratikno, H., Investasi Pasar


Dengan Iklan Yang Efektif, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2003

Effendi Onong Uchjana, Humas Suatu Studi Komunikasi Logis, Bandung: PT.
Remaja, 2011

Effendy Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung:


Citra Aditya Bakti, 2003.

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Yogyakarta: Andi Offset,


2004

Fitria Halim, Sherly, Dan Acai Sudirman, Marketing Dan Sosial Media,
Bandung: PT Media Sains Indonesia, 2020

Hadion Wijoyo, Aris Arianyanto, Fery Wongso, Dkk, Strategi Pemasaran


UMKM Di Masa Pandemi, Sumatra Barat: CV Insan Cendikia
Mandiri 2021

Husain Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperlakuan, Jakarta: PT Raja


Grafindo, 2008

Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran Edisi Pertama, Yogyakarta:


BPFE, 2000

M. Azrul Tanjung dkk, Arus Baru Ekonomi Indonesia, Jakarta Pusat: Flash
Mediatama, 2018

M. Mursid, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Bumi Aksara,2003.

Milda Finiyanti,”Efektifitas Promosi Melalui Media Brosur Dan Personal


Selling (Costumer Service) Pada Produk Tabungan Haji BRI
Syariah KCP Selong Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah”,
Skripsi, Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam, IAIN Mataram,
2016

Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia, 2003

54
Muhamad Sarifudin, Pembiayaan Musyarakah dalam Meningkatkan
Pendapatan Nasabah di BPRS, Yogyakarta: CV Bintang Surya
Madani, 2021

Muhammad Yusuf Saleh Dan Miah Said, Konsep Dan Strategi Pemasaran,
Cetakan Pertama, Makasar: CV Sah Media, 2019

Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta: Rineka Cipta, 2009

Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,


2008

Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas
Jilid 1 Terjemahan Dari Buku Marketing Management Thirtheen
Edition Jakarta, Erlangga, 2009

Rachmat Kriyantono, Tekhnis Praktis: Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, 2006

Rahman Sidiq, Teknik Berjualan Dengan Digital Marketing, Banten:


Udacoding, 2019

Rambat Lupiyouadi, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat,


2001

Riduan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


Pemula, Bandung: Alfabeta, 2004

Rosady Ruslan, Metode Penelitian PR dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja


Grafinda Persada, 2006

Rusmanto, Manajemen Pemasaran Berbasis IT, 2007,

Sadano Sukirno, Dkk. Pengantar Bisnis Edisi Pertama, Jakarta: Kencana


Prenafamedia Group, 2014

Samsu, Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif,


Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development,
Jambi: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan, 2017

Sedarmayanti, Manajemen, Bandung: CV Wacana Prima, 2008

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta, 2015

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV


Alfabeta, 2013

55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2014

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2014

Suharjono dan Apriyanto, Panduan Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir,


Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2019

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta 2009

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:


Rineka Cipta, 2006

Suryani and Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada.
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, Jakarta:
Kencana 2016

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi


dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17,
Jakarta: Bumi Aksara, 2014

Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Pemasaran Terpadu Jilid 2, Jakarta:


Erlangga, 2001.

Yanna Suryaningtyas, “Analisis Pengaruh Promosi Jasa Dan Kualitas Jasa


Terhadap Keputusan Pembelian”, e-Journal Manajemen
Kinerja, vol. 1, Nomor 2, Juli 2015,

Ari Ramadan dan Anna Fatchiya, “Efektivitas Instagram Sebagai Media


Promosi Produk Rendang Uninam”, Jurnal Sains Komunikasi
dan Pembangunan Masyarakat, Vol. 05, No. 01, April 2021,
hlm. 64-84,dalam
http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/jskpm/article/view/796,
diakses tanggal 20 Desember 2021, pukul 09.42

Riza Yonela Putri dan "Aditya Wardhana, Analisis Faktor-faktor Media


Promosi Instagram Dakken Restaurant Bandung, Jurnal e-
Proceeding of Management, Vol. 5, No. 2, Agustus 2018, hlm.
2494-2499, dalam
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php
/management/article/viewFile/6940/6839, diakses tanggal 20
Desember 2021, pukul 10.10

https://aptika.kominfo.go.id/2019/08/penggunaan-internet-di-indonesia
diakses pada, 15 Desember 2021, pukul 14.32

https://covid19.go.id diakses pada 15 Desember 2021, pukul 14.21

56
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/11/terpopuler-facebook-
punya-289-miliar-pengguna-aktif-di-seluruh-dunia (diakses
pada, 4 Februari 2022).

https://lifestyle.kontan.co.id/news/5-media-sosial-yang-paling-banyak-
digunakan-tahun-2021 diakses pada, 18 Desember 2021

https://www.rumahmedia.com/insights/daftar-10-media-sosial-yang-paling-
diminati-di-indonesia diakses pada, 16 Desember 2021

57
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Izin Observasi

1
Lampiran 2: Profil Akun Facebook Aleale Wedding
Lampiran 3: Jenis dan harga jasa rias dan dekorAleale wedding
Jenis jasa Rias Harga
Paket akad nikah Rias pengantin, Costume,
paket B Dekor akad, Henna Art,
Hairdo, meja akad, inisial Rp. 3.000.000
nama, bucket bunga, sendal
pengantin, fotografer, foto
beatu dan soflent
Paket akad nikah dan Rias akad dan resepsi
resepsi (C) (pengantin, orang tua kedua
mempelai dan pagar ayu 4
orang), Costume akad dan
resepsi, dekor, henna Art untuk
sekali momen, hairdo/hijab do
akad dan resepsi, Sendal
pengantin akad dan resepsi,
Fotografer, Softlent, Tempat Rp 8.500.000
mahar, fotoboth, red karpet,
kursi VIP, gerbang, terop 6
lokal, kursi biasa 100, free
undangan, buku dan meja
tamu, celengan dan hias mahar
Rias akad dan resepsi
(pengantin, orang tua kedua
mempelai dan pagar ayu 4
orang), Costume akad dan
resepsi, dekor, henna Art untuk
sekali momen, hairdo/hijab do
akad dan resepsi, Sendal
pengantin akad dan resepsi,
Fotografer, Softlent, Tempat Rp 13.000.000
mahar, fotoboth, red karpet,
kursi VIP, gerbang, terop 6
lokal, kursi biasa 100, free
undangan, buku dan meja
tamu, celengan dan hias mahar
entertaint dan alat cattering
Rias akad dan rias akad dan nyongkolan,
nyongkolan kebaya dan beskap, dekorasi Rp 5.000.000
akad, hijab/hairdo, sendal
pengantin untuk akad dan
nyongkolan, softlens,
fotografer dari Aleale, henna
art, kotak mahar dan rias untuk
pagar ayu saat nyongkolan.
Rias wisuda Make Up + costume Rp. 400.000
Rp. 450.000

Rias akad paket A Rias pengantin, Costume,


Dekor akad, Henna Art,
Hairdo, meja akad, inisial
nama, bucket bunga, sendal
Rp. 4.000.000
pengantin, fotografer, foto
beatu dan soflent, cetak photo
10R dan bingkai, kuku palsu.
Paket afterweed Make up, costume, Photografer Rp.1.200.000
Paket akad dan Rias akad dan costume, rias
resepsi paket A resepsi dan costume, rias orang
tua dan kostum, rias pagar ayu
4 orang dan kostum, dekor
resepsi 6 meter, Fhotobooth,
red carpet, bunga jalan,
gerbang utama, terop plafon Rp 10.000.000
putih 5 lokal, kursi bungkus
150, alat prasmanan lengkap,
meja prasmanan meja tamu,
celengan, stand foto, hena dan
rias mahar
Paket akad dan Rias akad dan costume, rias
resepsi B resepsi dan costume, rias orang
tua dan kostum, rias pagar ayu
4 orang dan kostum, dekor
resepsi 6 meter, Fhotobooth,
red carpet, bunga jalan,
gerbang utama,terop balon/sisir
1 lokal, terop plafon putih 5 Rp. 15.000.000
lokal, kursi bungkus 150, alat
prasmanan lengkap, meja
prasmanan meja tamu,
celengan, stand foto, hena dan
rias mahar,MC, penyanyi
saund sistem, undangan 100,
souvenir 100
Lampiran 4: kuesioner penelitian

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya Eli Jumaatul Aulia, mahasiswa program studi Ekonomi Syariah,

fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mataram.

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Efektivitas Media Sosial

Sebagai Sarana Promosi Jasa Wedding (studi pada Aleale Wedding, Batu

Nyala Lombok Tengah)”. Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu atau teman-

teman untuk mengisi kuesioner yang sudah disediakan.

Atas bantuan dan partisipsinya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Efektivitas Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Jasa Wedding (Studi

Pada Aleale Wedding, Batu Nyala Lombok Tengah)

Dalam rangka menyelesaikan karya tulis ilmiah “efektivitas media sosial

sebagai sarana promosi jasa wedding” oeleh kare a saya mohon kesediaan

saudara/I untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan petunjuk pengisian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media sosial apakah media

sosial mampu diajadikan sarana promosi yang efektif oleh jasa rias aleale

wedding

petujuk pengisian kuesioner;

1. Mohon beri tanda ceklist pada kolom pilhanyag dianggap sesuai. Pendapat

dinyatakan dalam skala 1 sampai 4

Sangat setuju (SS) = 1

Setuju (S)=2
Kurang setuju (KS)=3

Tidak setuju (TS)=4

2. Setiap pertanyaan membutuhkan satu jawaban

3. Mohon memberikan jawaban yang jujur dan objektif

4. Terimakasih atas partisipasi saudara/I dalam pengisian kuesioner ini

A. Data responden

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

Mengikuti Aleale wedding :

Pekerjaan :

Penghasilan :

Nama akun facebook :

B. Keterangan item

Isilah pernyataan-pernyataan berikut dan berilah tanda pada pilihan


jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan yang anda alami!
Keterangan:
Sangat setuju (SS) =1

Setuju (S) =2

Kurang setuju (KS) =3

Tidak setuju (TS) =4


NO PERNYATAAN JAWABAN
SS S KS TS
VARIABEL KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
1 Apakah Anda sering melihat postingan jasa Aleale Wedding di
media sosial?

2 Apakah Anda sering memberikan balasan pada postingan


Aleale Wedding?
3 Apakah caption/keterangan pada gambar yang diposting akun
Facebook Aleale Wedding mudah dimengerti?
VARIABEL E-PROMOTION
1 Menurut Anda adanya media sosial Aleale wedding
memudahkan anda dalam mencari Jasa wedding?
2 Menurut Anda informasi yang disampaikan pada akun Aleale
Wedding memenuhi rasa ingin tahu Anda?
3 Menurut Anda caption atau Keterangan yang tersedia
menerangkan tentang jasa Wedding yang ditawarkan Aleale
Wedding?
VARIABEL AIDDA
1 Apakah postingan aleale wedding menarik perhatian anda
untuk melihatnya?
2 Apakah gambar yang diposting aleale wedding menarik
perhatian anda?
3 Apakah informasi tentang promo yang dilakukan menarik
perhatian anda?
4 Apakah anda tertarik dengan promoyang dilakukan aleale
wedding
5 Menurut anda harga yang ditawarkan Aleale Wedding
membuat anda memutuskan untuk menggunakan jasa?
6 Menurut andaa harga yang ditawarkan aleale wedding
membuat anda memutuskan menggunakan jasa Aleale
Wedding?
7 Menurut anda berbagai pilihan jasa riasyang ditawarkan
membuat anda memutuskan untuk menggunakannya?
Lampiran 5: Data Responden

No Nama Nama akun facebook


1. Kamariatul Hasanah Kamariatulhsh
2. Nurul Fatiha Nurul
3. Mustianil Mustianil
4. Miftahul Jannah Miftahul Jannah
5. Novia Istia Reza Novia Istia
6. Saparwadi Sapar
7. Nurul Fitriani Nurul Fitriani
8. Eka Sry Fatmawati Ekha Sry
9. Nurul Aini Nurul Aini
10. Iip Diana Putri Iip Diana
11. Nurul Mia Nurul Mia
12. Septian Ahmad Efendi Septian Ahmad
13. Ayu Fitria Ayu Fitria
14. Suryadi Cuenly Anji
15. Marlina Marlina
16. Izmi Ulfayana Gingsull
17. Khairani Khairani Cadel
18. Febi Apriani Febriani
19. Kamil Kamil
20. Nia Maya Niza Niaa
21. Novia Lestari Novialestari
22. Padli Pawaid Yahya Padliyahya
23. Rohil Hayatul Asmara Rohil Hayatul
24. M. Taufik Nasrullah M. Taufik
25. Ahmad Musyirul Khairi Musyirul Khairi
26. Mario Riota
27. Mustakim Btj Do Ang
28. Isniwana Damayanti Isniwana
29. Aminah Saadatul Umara Aminah Saadatul Umara
30. Salbiyah Yoona
31. Wirnawati Yeng’s Chan
32. Supi Sartika Supi Sartika
33. Ariana Agistina Ariana Agistina
34. Ania Talita Ania Talita
35. Mardiana Sebatas Hayalan
36. Feni Diah Erastiti Feni Diah Erastiti
37. Fera Yuliantika Herra
38. Anggi Cahyani Anggi Cahyani
39. Aldi Irpan Dahlan Aldi Irpan
40. Maulida Saputri Maulidapatia
41. Markumah Markumah
42. Suhaini Sunja
43. Fitri Handayani Fitria Han
44. Lutfia Andini Nona Jengking
45. M Sahwan Sahwan Kms
46. Nispurnawati Nispur
47. Dodik Hariadi Dodik
48. Shofiiya Isna Maulida Isna M
49. Hamdi Hamdi Culin
50. Khairul Anam Empety
51. Dwi Sutari Dwi Sutari
52. Hakekatul Fitrianti Hakekatul Fitrianti II
53. Nurul Izzatul Quro Nurul Izza
54. Erlina Astuti Erlina
55. Faridatul Hasanah Farida Binti Amri
56. Novita Zarwien Novita
57. Harniati Harniati
58. Rini Apriani Rini Bilal
59. Yuyun Mardina Yuyun
60. Ayatul Husna Ayatul Husna
61. Feri Fanova Majelis Exeydionbee
62. Baiq Sadiatussoleha Baiq Sadiatussoleha
63. Suci Satuhari Suci Rizki
64. Baiq Elia Mahmudah Bq Elia Mahmudah
65. Candrawati Candra Will
66. Sarniati Inakn Alfien
67. Febrianti Febrianti
68. Elin Santina Ningsih Elin Santina
69. Rifaatus Soleha Neng Oyos
70. Elmi Septiana El
71. Nuriani Nuri Ani
72. Baiq Husnul Hafiza Baiq Husnul Hafiza
73. Raudatul Jannah Raudatul
74. Intan Zuraida Intan Zuraida
75. Suhaini Sullaimiyah
76. Hernawati Hernawati Astra Masbagek
77. Baiq Mega Baiq M
78. Nadia Husna Nadia Husna
79. Ainun Nisa Abiyyan Riski Riadi
80. Aisyah Ais Sya
81. Lara Larasati Ijee
82. Ratna Dewi Ratna
83. Pujiana Sulastini Puji Sulastini
84. Nirmayana Nirmayana
85. Sariah Sari Ah
86. Mutiara Syukma Dewi Tiaraa
87. Mulia Andini Andini
88. Yuli Astriana Astri
89. Yulia Rahmawati Yulia R
90. Lesi Susilawati Eci
91. Nila Amelia Nilaa
92. Holaifia Ola
93. Mirawati Mirawati
94. Disa Abelbi Kencana Abel Bi
95. Agus Setiawan Agus Setiawan
96. Rokyal Aini Rukyal
97. Novi Sartika Novi Sartika
98. Ahmad Irwan Saputra Ahman Irwan SaPutra
99. Marlina Marlina
Sumber: hasil olah data primer, 2022.
Lampiran 6: Karakteristik Responden
Usia Responden
NO Umur Jumlah Persentase
1 15-19 tahun 8 8,1%
2 20-25 tahun 65 65,6%
3 26 – 30 tahun 16 16,2%
4 31-35 tahun 10 10,1%
5 Atas 40 tahun 0 0,00%
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2022.

Pekerjaan Responden
NO Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Mahasiswa 29 29,3%
2 Pedagang 24 23,2%
3 ASN 7 7,0%
4 IRT 9 9,0%
5 Lainnya 30 30,3%
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2022.

Penghasilan responden
No Penghasilan jumlah persentase
1 Kurang dari 1 juta 42 42,4%
2 1 sampai 2 juta 33 33,3%
3 2 sampai 4 juta 20 22,2%
4 Di atas 5 juta 4 4,1%
Lampiran 7: Uji Validitas

UJI VALIDITAS KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL (X1)

UJI VALIDITAS X2 E PROMOTION


VALIDITAS TEORI AIDDA (X3)
Lampiran 8: Reabilitas Variabel X1,X2,X3

REABILITAS X1 KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL

REABILITAS E PROMOTION

REABILITAS TEORI AIDDA (X3)

Anda mungkin juga menyukai