Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

Disusun Oleh:
Nama : DASRIL ZULMAN HENDRA
NIM : 201943046
Lokasi OJT : PERGADAIAN SYARIAH CABANG
RANTAU PRAPAT

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

Pada PT. Pegadaian Syariah


Rantauprapat

NAMA : DASRIL ZULMAN HENDRA


NIM : 201943046

Telah Memenuhi Syarat dan Dapat Dijadikan Dasar


Penilaian Kegiatan OJT

Mengetahui Mengetahui/
Mengesahkan
Ketua Jurusan Akuntansi Syariah Dosen
Supervisor
FEBI IAIN Lhokseumawe

Ali Muhayatsyah, S.E.I., M.E.I. Razali, S.EI., M.A


NIDN. 2027078801 NIDN. 2022018901

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadhirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya kepada penulis berada dalam keadaan sehat wal-
afiat,Selawat beserta salam penulis sanjungkan kepada penghulu kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyyah ke alam
islamiyyah, dari alam tidak berilmu pengetahuan kealam yang telah
mempunyai ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada kesempatan
ini. Sehingga penulis telah menyelesaikan laporan OnThe Job Training
(OJT).
Laporan ini penulis buat berdasarkan hasil pengamatan, wawancara
dan pengalaman langsung selama mengikuti On The Job Training (OJT).
Laporan ini merupakan salah satu syarat bagi setiap mahasiswa/i
untuk menyelesaikan studinya sehingga kelak dari pengalaman ini dapat
menambah pengalaman dan wawasan yang lebih luas serta dapat
menciptakan nuansa yang lebih baru.
Laporan kerja On The Job Training (OJT) ini disusun berdasarkan
hasil kerja praktek selama 52 Hari terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2022
sampai dengan tanggal 30 September 2022. Dari studi laporan dilokasi,
penulis sudah menyelesaikan laporan On The Job Training (OJT).
Dalam menyusun laporan ini penulis berusaha semaksimal
mungkin untuk menyempurnakannya namun penulis menyadari bahwa
laporan On The Job Training (OJT) ini masih banyak terdapat kekurangan
yang perlu diperbaiki, oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran
yang bersifat membangun dan menyempurnakan laporan dimasa yang
akan datang dan ditahun yang berbeda.
Keberhasilan penyusunan laporan kerja praktek ini berkat Allah
SWT dan dengan adanya bantuan serta dukungan dari semua pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada:

ii
1. Bapak Dr. Danial, M.A, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Lhokseumawe.
2. Bapak Dr. Mukhtasar. MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.
3. Bapak Dr. Husni, M.Ag, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.
4. Bapak Ali Muhayatsyah, M.EI. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah
yang memberikan bimbingan kepada penulis di Institut Agama Islam
Negeri Lhokseumawe.
5. Bapak Arif Budiman, S.E , selaku Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah
Rantauprapat.
6. Bapak Razali, S.EI., M.A, selaku dosen Supervisor penulis selama
melaksanakan OJT.
7. Seluruh Dosen atau Tenaga Pengajar, yang telah membekali penulis
selama menuntut ilmu di jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe .
8. Seluruh Anggota Keluarga penulis, saya mengucapkan ribuan terima
kasih kepada mereka yang selalu mendukung, memberi solusi yang baik
serta motivasi, dan telah memberi semangat kepada kami.
9. Bapak/Ibu Karyawan dan Karyawati serta Pegawai dilingkungan
Cabang Pegadaian Syariah Rantauprapat yang telah memberi perhatian,
bimbingan, motivasi dan petunjuk kepada penulis selama melaksanakan
On The Job Training (OJT) di Cabang Pegadaian Syariah Rantauprapat
yang telah memberikan seluruh dukungan kepada penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis sendiri dan orang lain pada masa-masa yang akan datang.

Rantauprapat, 30 September
2022
Penulis

iii
DASRIL ZULMAN
HENDRA
NIM. 201943046

DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN OJT............................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL..................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang OJT............................................................ 1
B. Fokus Laporan.................................................................... 3
C. Tujuan Laporan.................................................................. 4
D. Jadwal Kegiatan Daftar hadir On The Job Thaining di PT.
Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat..........................5
BAB II PROFILE LOKASI OJT..................................................... 15
A. Gambaran Umum Lokasi On The Job Thaining di PT.
Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat........................15
B. Sejarah Berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau
Prapat................................................................................15
C. Struktur Organisasi PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau
Prapat............................................................................... 16
D. Job Destcription PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau
Prapat ............................................................................... 18
E. Kajian Teori........................................................................21
BAB III ANALISA DAN SOLUSI......................................................29
A. Kekuatan PT. Pegadaian Syariah Cabang
Rantau Prapat...................................................................29
B. Kelemahan PT. Pegadaian Syariah Cabang

iv
Rantau Prapat...................................................................29
C. Peluang PT. Pegadaian Syariah Cabang
Rantau Prapat...................................................................30
D. Ancaman PT. Pegadaian Syariah Cabang
Rantau Prapat...................................................................30
E. Tantangan PT. Pegadaian Syariah Cabang
Rantau Prapat...................................................................30
F. Solusi yang Ditawarkan untuk Pengembangan PT. Pegadaian
Syariah Cabang Rantau Prapat.........................................33
BAB IV PENUTUP ........................................................................................35
A. Kesimpulan ........................................................................ 35
B. Saran:................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................38
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................39
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................42
BIODATA....................................................................................................... 46

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu pelaksanaan OJT...........................................................................5


Tabel 2. Jadwal Kegiatan On The Job Thaining....................................................6
Tabel 3. Daftar Hadir On The Job Thaining..........................................................10
Tbel 4. Jadwal Pelaksanaan OJT...........................................................................14

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Foto bersama pimpinan PT. Pegadaian Syariah Rantau Prapat...........40


Gambar 2. Foto Gedung di PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat..........41
Gambar 3. Foto Pembagian Sertifikat dari Pihak pergadaian syari’ah.................41
Gambar 4. Foto Lagi Mencatat Biodata Nasabah Kur..........................................42

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penempatan On The Job Thaining...........................................44


Lampiran 2. Sertifikat On The Job Thaining.........................................................45
Lampiran 3. Penilaian On The Job Thaining.........................................................46

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang On The Job Training (OJT)


Perkembangan dunia ekonomi dan teknologi saat ini sangat berkembang
pesat. Bahkan keadaan dan keberadaan ekonomi maupun perbankan sangat
berpengaruh terhadap kemajuan suatu Negara. Indonesia merupakan Negara
dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Kondisi ini membuka
peluang unit bisnis maupun instansi dengan mengadopsi prinsip syariah, hal ini
tercermin semakin berkembangnya lembaga-lembaga keuangan salah satunya
adalah perbankan syariah. Munculnya bisnis perbankan syariah, setidaknya dapat
menjadi solusi alternantif guna mewujudkan system perbankan dan
perekonomian yang terbebas dari unsur bunga.
Perkembangan dunia dalam era globalisasi ini memacu pergerakan
pendidikan memasuki persaingan yang ketat, kondisi seperti ini harus
diperhatikan di dalam dunia pendidikan dalam pembangunan sumber daya
manusia. Pada sebuah perusahaan, dalam melaksanakan suatu kegiatan sangat
membutuhkan sumber daya manusia yang mampu memanfaatkan serta
mengoperasikan teknologi sebagai alat untuk menopang kualitas maupun
produktivitas kegiatan perusahaan. Hal ini diperlukan perpaduan yang koheren,
antara kemampuan yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kemampuan
praktek sebagai tuntutan pragmatis.

Namun, sesuai dengan tuntutan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
terwujud melalui peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sarana
yang sangat penting dalam membentuk kemampuan dan keterampilan seseorang
dalam memasuki dunia kerja yang akan dihadapi yaitu pendidikan. Pendidikan
yang diperoleh dalam dunia perkuliahan masih terbatas dalam pemberian materi
serta praktik yang masih berskala kecil. Maka dari itu, mahasiswa perlu
melakukan kegiatan pelatihan kerja langsung di instansi atau lembaga yang
sesuai dengan pendidikan yang di tempuh. Dengan demikian, melalui pendidikan
akan tercipta suatu lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai pedoman
dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang siap pakai dimasa

1
mendatang yang kemudian menjadi sumber daya manusia siap menuju era
globalisasi khususnya dunia perbankan dan lembaga syariah lainnya.
Dengan demikian berbagai perguruan tinggi di Indonesia memberikan
kewajiban kepada mahasiswanya untuk mengikuti OJT (On The Job Training)
dimana mahasiswa akan bisa bersikap lebih mandiri dan profesional lagi serta
dapat melatih mental dan kedisiplinan, hal tersebut tidak terkecuali bagi IAIN
Lhokseumawe. IAIN Lhokseumawe juga memberikan beban kepada
mahasiswanya untuk mengikuti OJT (On The Job Training).
On The Job Training menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2003 : 2004)
adalah “pelatihan di tempat kerja yang diselenggerakan dengan maksud
membentuk kecakapan tenaga kerja yang diperlukan untuk suatu pekerjaan
tertentu”. On The Job Training adalah suatu bentuk pembekalan yang dapat
mempercepat proses pemindahan pengetahuan dan pengalaman kerja atau transfer
knowledge. Pelatihan ini langsung menerjunkan peserta didik sesuai dengan job
description atau jobdesc masing-masing di bawah pengawasan dan bimbingan.1
Dalam program OJT, individu yang berpengalaman bertindak sebagai pelatih
yang tentunya harus mempersiapkan diri baik dari segi material pembelajaran,
mengembangkan keterampilan, mempersentasikan program, mengadaptasikan ke
individu-individu serta tentunya dapat melakukan evaluasi.
On The Job Training (OJT) merupakan suatu program pelatihan lapangan
bagi mahasiswa program studi Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Lhokseumawe, pelaksanaan OJT merupakan beban studi yang harus
diselesaikan oleh mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah, sebagai aplikasi ilmu di
lembaga- lembaga yang disesuaikan dengan disiplin ilmu yang selama ini didapat
pada bangku perkuliahan.
Sesuai dengan tuntutan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
terwujud melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan
demikian melalui pendidikan akan tercipta suatu lembaga pendidikan sebagai
pedoman.

2
On the Job Training (OJT) merupakan suatu kegiatan Tri Darma
Perguruan Tinggi (Pendidikan,penelitian,dan pengabdian) untuk lebih mengenal
dan menambah wawasan dan ruang lingkup pekerjaan sesuai bidangnya. OJT
mendorong mahasiswa untuk menjadi individual yang kompeten dari berbagai
pengalaman baik pekerjaan maupun bermasyarakat. Kebutuhan akan tenaga kerja
yang siap kerja yang sesuai tuntutan dunia usaha menjadi hal yang mutlak dalam
rangka menjawab tantangan global yang sarat dengan persaingan. Sehingga perlu
di upayakan mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas (secara teori) dan
praktek atau laboratorium pada lembaga pendidikan, tetapi juga praktek langsung
pada dunia usaha sehingga nantinya lebih siap memasuki dunia kerja.

B. Fokus Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung
jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan
atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor
(dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu
kegiatan.
Adapun fokus laporan yang penulis susun adalah mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan program kerja OJT, proses pelaksanaan program kerja OJT,
hasil target program kerja OJT dan kendala-kendala yang penulis hadapi selama
melaksanakan OJT.
Untuk memudahkan dalam mengikuti OJT pada PT. Pegadaian Syariah
Cabang Rantau Prapat, penulis diharapkan memfokuskan laporan yaitu

1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau


Prapat ?
2. Bagaimana Struktur Kepengurusan PT. Pegadaian Syariah Cabang
Rantau Prapat ?
3. Apa kekuatan bagi berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau
Prapat?
4. Apa kelemahan bagi berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau
Prapat?
3
5. Bagaiaman peluang bagi berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang
Rantau Prapat?
6. Apa tantangan bagi berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau
Prapat?
7. Bagaimana solusi yang ditawarkan untuk pengembangan berdirinya PT.
Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat?

C. Tujuan Laporan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya PT. Pegadaian Syariah


Cabang Rantau Prapat

2. Untuk mengetahui Struktur Kepengurusan PT. Pegadaian Syariah


Cabang Rantau Prapat

3. Untuk mengetahui kekuatan bagi berdirinya PT. Pegadaian Syariah


Cabang Rantau Prapat

4. Untuk mengetahui kelemahan bagi berdirinya PT. Pegadaian


Syariah Cabang Rantau Prapat

5. Untuk mengetahui peluang bagi berdirinya PT. Pegadaian Syariah


Cabang Rantau Prapat

6. Untuk mengetahui tantangan bagi berdirinya PT. Pegadaian Syariah


Cabang Rantau Prapat

7. Untuk mengetahui solusi yang ditawarkan untuk pengembangan


berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat?

D. Jadwal Kegiatan dan Daftar Hadir

Tempat pelaksanaan OJT dilaksanakan di Cabang Pegadaian Syariah


Rantauprapat Siringo-siringo No.14C Rantau Prapat, Kec. Rantau Utara, Kab.
Labuhanbatu, Prov. Sumatera Utara.Waktu pelaksanaan On The Job Training (
OJT ) ini dilakukan sesuai aturan kerja yang di berlakukan di Cabang Pegadaian
4
Syariah Rantauprapat yaitu dari hari senin sampai dengan hari jum‘at dimulai
pukul 08.00 Wib hingga pukul 15.30 Wib, yang dimulai dari Tanggal 01 Agustus
2022 s/d tanggal 30 September 2022.

Tabel 1. Waktu pelaksanaan OJT.


TANGGAL KEGIATAN
25 Juli 2022 Penyerahan surat pengantar dari pihak kampus
01 Agustus 2022 Penyerahan mahasiswa OJT ke pihak lembaga.
28 Juli 2022 Pengambilan surat izin OJT dari lembaga
23 September 2022 Wawancara dengan wakil pimpinan Cabang
Pegadaian Syariah Rantauprapat
23 September 2022 Pengambilan struktur Cabang Pegadaian Syariah
Rantauprapat
24 September 2021 Melakukan wawancara dengan pegawai Cabang
Pegadaian Syariah Rantauprapat.
26 September 2022 Melakukan wawancara dengan pegawai Cabang
Pegadaian Syariah Rantauprapat.

5
Table 2. Jadwal Kegiatan On The Job Training

6
7
8
9
Table 3, Daftar Kehadiran On The Job Training

10
11
12
13
Lampiran 4. (Jadwal pelaksanaan OJT )

SCHEDULE ON THE JOB TRAINING 2022

Waktu
No. Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober
Tanggal
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumuman dan Pendataran OJT 19 - 27 Mei 2022

2 Pengumpulan berkas OJT 23 Mei- 10 Juni 2022

3 Pengumuman Awal Kelulusan Peserta 25 - 30 Juni 2022


4 Masa sanggah 1 - 8 Juli 2022

5 Pengumuman Kelulusan Final Peserta 11-15 Juli 2022

6 Pembekalan OJT 20 - 21 Juli 2022

7 Pelaksanaan OJT 25 Juli - 30 Sept 22

8 Kunjungan Panitia ke Lokasi OJT 31 Mei-3 Juni 2022 dan 22-26 Agustus

9 Batas Akhir Pengumpulan laporan OJT 21 Okt 2022

14
BAB II
PROFIL LOKASI LEMBAGA OJT

A. Gambaran Umum Lokasi PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat


PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat merupakan PT. Pegadaian
(Persero) merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang ada di
Indonesia. yang terletak di jalan Siringo-Ringo No 14 C Rantau Prapat, Kec.
Rantau Utara, Kab.Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara.
PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat mempunyai visi dan misi
yaitu:
Visi Pegadaian Syariah
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu
menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik
untuk masyarakat menengah kebawah.

Misi Pegadaian Syariah


Untuk mencapai visi pegadaian syariah, maka misi dari pegadaian syariah yaitu:
1) Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman, dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah ke bawah
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2) Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastuktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan di seluruh pegadaian dalam mempersiapkan
diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
3) Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah ke bawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan.

B. Sejarah Perusahaan PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau


Prapat
PT. Pegadaian CPS Rantau Prapat adalah Pegadaian Syariah yang pergan
kali berdiri di bidang Gadai. Produk utama dari perusahaan adalah Gadai emas,
kendaraaan , elektronik dan lain-lain. Layanan tersebut diberikan dalam sitem
gadai yang nasabahnya harus membayar sebelum tanggal jatuh tempo dan
15
menggunakan di dalam perusahaan tersebut. Sasaran perusahaan dalam
memberikan jasa layanan tidak hanya sektor swasta/private, namun juga
meliputi perserorangan sektor usaha.
Prinsip utama perusahaan dalam memberikan layanan kepada nasabah
sangat baik dan efisien. Namun demikian, perusahaan bisa saja lalai dalam
melayani nasabah pegadain tersebut.
Pengalaman panjang pendiri perusahaan dalam dunia perekonomian sejarah
pegadaian dari 1901 tidak bisa dilepaskan dari sistem ijon yang berkembang
dikalangan masyarakat terkhusus bagi petani sejak ratusan tahun lalu di
Indonesia. Beitu pula dengan maraknya lintah darat atau rentenir yang seolah
menolong tetapi sebenarnya melakukan eksploitasi. Karena sistem bunga
berbunga telah membawa petaka berupa lilitan hutang bagi pinjaman.
Di samping itu, seiring dengan perkembangan pegadain syariah di
Indonesia. Dalam ini pemerintah Badan Usaha Milik Negara memperkuat
sturktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Perusahaan Persereoan
Sehingga PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, perlu melakukan penambahan
penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham
Perusahaan Perseroan menetapkan peraturan pemerintah tentang penambahan
penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal saham
Perusahaan Perseroan PT. Bank Rakyat Indonesia.

C. Struktur Organisai Perusahaan


Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai
struktur organisasi, adalah susunan komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas – tugas wewenang dan tanggung
jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang ditetapkan serta bagaimana
hubungan satu dengan yang lain.
1. Pimpinan Cabang : Arif Budiman
2. Pengelola Agunan : Hesti Andriyati
3. Penaksir Cabang : Pristi Noprika Dewi
4. Kasir. : Maulidina Sari Br Simbolon
5. RO. : Syafrizal Syahputra

16
Gambar
Struktu organisasi

Pimpinan Cabang
ARIF BUDIMAN, S.E

Penaksir Cabang Kasir RO


Pengelola Agunan Maulidina Sari Syafrizal
Pristi Noprika
Hesti Andriyati Br Simbolon Syahputra
Dewi

Flow Chart (Alur Kerja)

STRUKTUR

Pimpinan Cabang

Pengelola CPS

Manajer Bisnis Manajer Bisnis Manajer Bisnis


Rahn Non Rahn Mulia

Penaksir Pengelola agunan Kasr

17
Gambar 3.1 Struktur Organisasi

PEMIMPIN CABANG

Pengelola unit penaksir Pengelola unit

Kasir /ptk kasir Kasir/ptk

security security

security Ob RO sales
driver

D. Job Description Perusahaan


Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada PT.
PEGADAIAN CPS RANTAU PRAPAT sebagai berikut :

1. Komisaris
Tugas dan tanggung jawab utama komisaris adalah dst:
Mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta
memberikan nasihat kepada direksi. Melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan rencana
kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Mengawasi dan
mengevaluasi kinerja direksi.

2. Pimpinan Cabang
Kantor cabang syariah dipimpin oleh seorang pemimpin cabang
syariah dan bertanggung jawab langsung Deputy Bisnis. Selain itu
pemimpin cabang syariah mempunyai fungsi merencanakan,
mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan biaya
operasional, administrasi,dan keuangan bisnis Rahn, Non Rahn dan
bisnis mulia Kantor cabang syariah dan Unit Pelayanan Cabang

18
Syariah (UPS) Untuk menyelenggarakan fungsi dalam Pasal 323,
Pemimpin Cabang Syariah mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Kantor Cabang Syariah dan
UPS berdasarkan acuan yang telah ditetapkan.
b. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
mengendalikan operasional bisnis rahn, non rahn dan bisnis mulia.
c. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
mengendalikan operasional UPS.
d. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
mengendalikan penatausahaan barang jaminan bermasalah.
e. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
mengendalikan pengelolaan modal kerja.
f. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan
mengendalikan pengelolaan administrasi serta pembuatan laporan
kegiatan operasional Kantor Cabang Syariah
g. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan
mengendalikan kebutuhan dan penggunaan sarana dan prasarana,
serta kebersihan dan ketertiban Kantor Cabang Syariah
h. Merenacanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
menegendalikan pemasaran dan pelayanan konsumen
i. Mewakili kepentingan Perusahaan baik ke dalam maupun ke luar
berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh atasan.

Dalam pelaksananaan tugas sehari-hari, Pemimpin Cabang


Syariah dibantu oleh Pengelola UPS yang bertanggung jawab
langsung kepada Pemimpin Cabang Syariah.

Pemimpin Cabang Syariah B dibantu oleh :


A.) Pengelola UPS
B.) Penaksir
C.) Penyimpan/Pemegang gudang
D.) Analis Kredit
E.) Pendukung Transaksi Kas

19
F.) Collector
G.) Pemasaran (Sales)
H.) Petugas administrasi.

3. Pengelola Agunan
Pengelola mempunyai fungsi mengurus penyimpanan barang
jaminan emas dan perhiasan serta dokumen kredit dengan cara
menerima, menyimpan , merawat , mengeluarkan dan
mengadministrasikannya, sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam
rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan emas
dan dokumen kredit.

Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut pengelola mempunyai tugas:


1.) Secara berkala melakukan pemerikasaan keadaan gudang
penyimpanan barang pinjaman emas dan perhiasan, agar tercipta
keamanan dan keutuhanannya untuk serah terima jabatan;
2.) Menerima barang jaminan emas dan perhiasan dari penaksir dan
pemimpin cabang syariah
3.) Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan untuk keperluan
pelunasan, pemerikasaan atasan dan pihak lain;

4. Penaksir

Dalam menyelenggarakan fungsi melaksanakan kegiatan penaksiran


barang jaminan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka
mewujudkan penetapan taksiran dan uang pinjaman yang wajar dan
citra baik perusahaan, serta mengkordinasikan, melaksanakan, dan
mengawasi kegiatan administrasi dan keuangan Kantor Cabang Syariah
:
A. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk
mengetahui mutu dan nilai barang serta bukti kepemilikannya
dalam rangka menentukan dan menetapkan golongan taksiran
dan uang pinjaman
B. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan
20
dilelang untuk mengetahui mutu dan nilai, dalam menentukan
harga dasar barang jaminan yang akan dilelang;
C. Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan
disimpan agar terjamin keamanannya
D. Mengkordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan
administrasi dan keuangan, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku untuk mendukung kelancaran pelaksanaan operasional
kantor cabang syariah.
E. Mengorganisasikan pelaksanaan tugas pekerjaan pendukung
administrasi dan pembayaran.
F. Membimbing pendukung administrasi dan pembayaran dalam
rangka pembinaaan dan kelancaran tugas pekerjaan.

5. Kasir
Kasir bertugas melakukan penerimaan, pembayaran dan
pembelian, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk operasional
pada kantor cabang pegadaian syariah.

6. RO
Bertugas untuk memilah milih dokumen serta mencari seseorang
debitur sesuai kriteria tertentu sebelum deserahkan kepada analyst.
Berbeda dengan account officer yang bertugas menghandle masalah
marketing, promosi, follow up dengan nasabah maupun mejaga
hubungan

7. Keamanan (security)

Tugas pokok keamanan mempunyai fungsi yaitu melaksanakan


dan mengendalikan ketertiban dan keamanan kantor pegadaian.

Adapun tugas pokok keamanan antara lain:


• Melaksanakan ketertiban dan kemanan lingkungan kantor.
• Memberikan informasi kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan.
• Mengatur dan mengawasi ke luar masuknya kendaraan
dinas/non dinas dari dalam lingkungan kantor.

21
E. Kajian Teori
1. Pegadian Syariah
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150
disebutkan, “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang
berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan kepadanya
oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari
pada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya
untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan
untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya
mana harus didahulukan. ”
Pada masa pemerintahan Republik Indonesia, Dinas Pegadaian
yang merupakan kelanjutan dari pemerintah Hindia-Belanda, status
Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian
berdasarkan Undang-Undang No. 19 PRp 1950 jo. Peraturan
Pemerintah RI No. 178 Tahun 1960 tanggal 3 Mei 1961 tentang
Pendirian Perusahaan Pegadaian (PN Pegadaian). Kemudian
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 1969 tanggal 11
Maret 1969 tentang Perubahan kedudukan PN Pegadaian menjadi
Jawatan Pegadaian jo. UU No. 9 Tahun 1969 tanggal 1 Agustus
1969 dan Penjelasannya mengenai bentuk-bentuk usaha negara
dalam Perusahaan Jawatan (perjan), Perusahaan Umum (perum) dan
Perusahaan Perseroan (persero).
Selanjutnya untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitasnya,
bentuk perjan pegadaian tersebut kemudian dialihkan menjadi
Perusahaan Umum (perum) Pegadaian berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 10 Tahun 1990 tanggal 10 April 1990. Dengan
perubahan status dari perjan menjadi Perum, Pegadaian diharapkan
akan lebih mampu mengelola usahanya dengan lebih profesional,
business oriented tanpa meninggalkan ciri khusus misinya, yaitu
22
penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan pasar
sasaran adalah masyarakat golongan ekonomi lemah dengan cara
mudah cepat aman dan hemat sesuai dengan motonya menyelesaikan
masalah tanpa masalah.

PT. Pegadaian berdasarkan penggunaan kredit dibagi menjadi dua


yaitu konsumtif dan produktif. Kredit konsumtif ini seperti kredit
rumah atau kendaraan yang memberikan kepuasan langsung
terhadap penggunanya yang masih menjadi produk unggulan karena
pertumbuhannya sangat pesat. Sedangkan kredit produktif yaitu
kredit yang digunakan sebagai investasi atau perkembangan usaha
yang diberikan guna menghasilkan barang ataupun jasa (Kasmir,
2012:91).

2. Kualitas Produk
Kualitas bisa diartikan dengan totalitas dari fitur-fitur dan
karakteristik- karakteristik yang dimiliki oleh produk yang sanggup
untuk memuaskan kebutuhan konsumen (Gasperz, 1997). Kualitas
adalah seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang
berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau yang tersirat (Kotler, 1997).
Kualitas produk dan layanan berperan penting dalam
meningkatkan kepuasan. Hal ini dikarenakan dalam meningkatkan
kepuasan tidak hanya dalam segi kualitas produk saja yang
ditingkatkan namun pelayanan juga dapat menjadi poin tambahan
guna menarik nasabah. Kualitas produk menunjukkan berapa lama
produk dapat bertahan, ketetapan, kemudahan dalam
mengoperasikan, dan kepercayaan, serta artibut lain dari suatu
produk yang akan dinilai (Assauri, 2011:212).
Produktivitas biasanya selalu dikaitkan dengan kualitas dengan
profitabilitas. Meskipun demikian ketiga konsep ini memiliki
penekanan yang berbeda- beda (Edvardson,et.al,1994), adapun

23
manfaat dari kualitas sebagai berikut:
a. Produktivitas menekankan pemanfaatan (utilisasi) sumber daya, yang
seringkali diikuti dengan penekanan biaya dan rasionalisasi modal.
Fokus utamanya terletak pada produksi/operasi.
b. Kualitas lebih menekankan aspek kepuasan pelanggan dan
pendapatan. Fokus utamanya adalah customer utility.
c. Profitbilitas merupakan hasil dari hubungan antara penghasilan
(income), biaya, dan modal yang digunakan.

3. Akad Gadai (rahn)


Dalam Fiqh konsep gadai disebut dengan rahn. Kata al-Rahn
berasal dari bahasa Arab, secara bahasa rahnadalah al-tsubut wa al-
dawam yang berarti tetap dan kekal. Menurut Al-Qurthubi rahn
adalah barang yang ditahan oleh pihak memberi utang sebagai
bentuk jaminan dari orang yang berutang, sampai pihak yang
berutang melunasi utang tersebut. Menurut Ibnu Qudamah rahn
adalah harta yang dijadikan jaminan dalam utang, agar pemberi
utang dapat menjual barang tersebut apabila pihak yang berutang
tidak mampu membayar utangnya.
Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran
kembali bank dalam memberikan pembiayaan. Biasanya akad rahn
yang digunakan adalah akad qard wal ijarah yaitu akad pemberian
jaminan dari bank untuk nasabah yang disertai dengan penyerahan
tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan. Ada
beberapa hak dan kewajiban dalam pelaksanaan akad Pegadaian
bank baik pada konvensional ataupun pada syariah, sebagai berikut :
1.) Penerima gadai Hak penerima gadai :
a. Apabila rahin tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat
jatuh tempo, murtahin berhak untuk menjual marhun.
b. Untuk menjaga keselamatan marhun, pemegang gadai berhak
mendapatkan penggantian biaya yang dikeluarkan.
c. Pemegang gadai berhak menahan barang gadai dari rahin,

24
selama pinjaman belum dilunasi.
Kewajiban penerima gadai :
a.) Apabila terjadi sesuatu (hilang atau cacat) terhadap markun
akibat kelalaian, maka marhun harus bertanggung jawab.

b.) Tidak boleh menggunakan marhun untuk kepentingan


pribadi.

2.) Pemberi gadai Hak pemberi gadai :


a. Setelah pelunasan pinjaman, rahib berhak atas barang gadai
yang diserahkan kepada murtahin.
b. Apabila terjadi kerusakan atau hilangnya barang gadai
akibat kelalaian murtahin, rahin menuntut ganti rugi atas
marhun.
c. Setelah dikurangi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya,
rahin berhak menerima sisa hasil penjualan marhun.
d. Apabila diketahui terdapat penyalahgunaan marhun oleh
murtahin, maka rahin untuk meminta marhunnya kembali.

Kewajiban pemberi gadai :


a.)Melunasi pinjaman yang telah diterima serta biaya-biaya yang
ada dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
b.) Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan rahin
tidak dapat melunasi pinjamannya, maka harus merelakan
penjualan atas marhun pemiliknya.

4. Berakhirnya Akad Rahn


Suatu perjanjian tidak akan bersifat langgeng, artinya setiap
perjanjian ada batas waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan yang
berlaku baik peraturan tertulis ataupun tidak tertulis. Pegadaian juga
mempunyai peraturan tentang berakhirnya suatu perjanjian atau
batalnya perjanjian tersebut, sebagai berikut:
Barang telah diserahkan kembali kepada pemiliknya, rahin

25
membayar hutangnya. Dijual dengan perintah hakim atas perintah
rahin, pembebasan hutang dengan cara apapun, meskipun tidak ada
persetujuan dari pihak rahin. Apabila pemegang gadai telah menjual
barang gadai dan ternyata ada kelebihan dari yang seharusnya
dibayar oleh si pegadai, maka kelebihan tersebut harus diberikan
kepada si pegadai. Sebaliknya sekalipun barang gadaian telah dijual
dan ternyata belum melunasi hutang si penggadai, maka si penggadai
masih punya kewajiban untuk membayar kekurangannya.

5. Peranan Produk Gadai Syariah/Ar-Rahn


Pegadaian mengeluarkan berbagai macam produk berbasis syariah
disebut dengan Ar-Rahn/gadai syariah, yang mana beroperasional
berdasarkan prinsip syariah sehingga tidak memakai bunga tetapi
menggunakan pendekatan bagi hasil atau mudharabah. Tujuannya
adalah suatu waktu ketika membutuhkan dana maka alternatif
pegadaian dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien dalam
memperoleh pendanaan jangka pendek. Lembaga gadai syariah
perusahaan bertindak sebagai penyandang dana sedangkan
nasabahnya bisa bertindak sebagai rahin atau bisa juga bertindak
sebagai mudhrib, tergantung alternatif yang dipilih.
Produk rahn/gadai dari pegadaian syariah adalah produk jasa
gadai yang berlandaskan prinsip prinsip syariah, di mana nasabah
hanya akan dibebani administrasi dan biaya jasa simpan dan
pemeliharaan barang jamin (ijarah), dengan mengacu pada sistem
administrasi modern dengan besar kredit yang dipinjamkan sama
dengan gadai konvensional/KCA. Besaran ujrah yang dihitung dari
taksiran barang jaminan yang diserahkan, besar tarif ujrah maksimal
adalah 0,71% (dari taksiran barang jaminan) per 10 hari dengan
jangka maksimum 4 bulan. Tetapi dapat diperpanjang dengan cara
mengansur ataupun mengulang gadai, serta dapat dilunasi sewaktu-
waktu dengan perhitungan ujrah secara proposional selama masa
pinjaman.

26
Rahn/gadai adalah skema pinjaman untuk memenuhi kebutuhan
dana bagi masyarakat dengan sistem gadai. Hal ini sesuai dengan
Fatwa Dewan Syariah No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn,
tanggal 26 Juni 2002, dan No. 25/DSN- MUI/III/2002 tentang rahn
emas, tanggal 28 maret 2002. Dimana Rahin menyerahkan harta
bergerak atau tidak bergerak sebagai jaminan sekaligus memberikan
kuasa kepada Pegadaian Syariah untuk menjual atau melelang jika
setelah jatuh tempo Rahin tidak mampu atau bersedia melunasinya.
Hasil lelang digunakan untuk melunasi pinjaman pokok ditambah
jasa simpan dan biaya lelang. Kelebihannya diserahkan kepada rahin,
sedangkan kalau kurang menjadi resiko pegadaian.
Adapun persyaratan peminjam terhadap produk gadai/rahn yang
digunakan oleh nasabah yaitu:
1.) Menyerahkan fotokopi KTP atau identitas resmi lainnya
(SIM, Paspor, dll)
2.) Menyerahkan barang jaminan.
3.) Untuk kendaraan bermotor membawa BPKB atau STNK
asli.
4.) Nasabah menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR).
Keunggulan produk Ar-Rahn/Gadai Syariah
1.) Prosedur pengajuannya sangat mudah. Calon nasabah atau
debitur hanya perlu membawa anggunan berupa perhiasan
emas dan barang berharga lainnya ke outlet Pegadaian.
2.) Proses peminjaman sangat cepat, hanya butuh 15 menit.
3.) Pinjaman mulai dari Rp. 50.000 sampai Rp. 200.000.000
atau lebih.
4.) Jangka waktu pinjaman maksimal 4 bulan atau 120 hari
dan dapat diperpanjang dengan cara membayar ijarah saja
atau mengangsur sebagian uang pinjaman.
5.) Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan
perhitungan ijarah selama masa pinjaman.
6.) Tanpa perlu membuka rekening.

27
7.) Nasabah menerima pinjaman dalam bentuk tunai.
8.) Barang jaminan tersimpan aman di Pegadaian.

Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan


bagi kemanfaatan masyarakat umum. Oleh karena itu, PT Pegadaian
bertujuan sebagai berikut:37
a. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan dan
program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pembiayaan
atau pinjaman atas dasar hukum gadai.
b. Pencegahan praktik ijon, pegadaian gelap, dan pinjaman tidak
wajar lainnya.
c. Pemanfaatan gadai bebas bunga pada gadai syariah memiliki
efek jaring pengaman sosial karena masyarakat yang butuh
dana mendesak tidak lagi dijerat pinjaman atau pembiayaan
berbasis bunga.

28
Adapun manfaat pegadaian antara lain:
1.) Bagi Nasabah : tersedianya dana dengan prosedur yang
relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat
dibandingkan dengan pembiayaan atau kredit perbankan.
Di samping itu, nasabah juga mendapat manfaat penaksiran
nilai suatu barang bergerak secara profesional. Mendapat
fasilitas penitipan barang bergerak yang aman dan dapat
dipercaya.

2.) Bagi perusahaan pegadaian:


a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang
dibayarkan oleh peminjam dana.
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang
dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa tertentu.
Bagi bank syariah yang mengeluarkan produk
gadai syariah mendapatkan keuntungan dari
pembebanan biaya administrasi dan biaya sewa
tempat penyimpanan emas.
c. Pelaksanaan misi PT Pegadaian sebagai BUMN
yang bergerak di bidang pembiayaan berupa
pemberian bantuan kepada masyarakat yang
memerlukan dana dengan prosedur relatif
sederhana.
d. Pengimplementasian misi perum pegadaian selaku
BUMN yang bergerak pada bidang pembiayaan
berupa pembagian bantuan untuk masyarakat yang
membutuhkan dana dengan proses yang sangat
mudah1.

1
Robert M Kosanke, ‘Analisis Kualitas Peranan Produk Gadai Pada PT. Pegadaian
CPS Rantau Prapat’, 2019.

29
BAB III
ANALISA DAN SOLUSI

A. Kekuatan PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat


Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat memiliki berbagai kekuatan, antara lain:
1. Adanya dukungan dari umat Islam
2. Persyaratan yang mudah dan murah
3. prosedur yang sederhana hanya 15 menit
4. Cukup dipungut biaya adm dan ijarah
5. Barang jaminan yang diasuransikan
6. Tempat yang strategis yang dekat dengan perumahan penduduk
7. Produk – produk yang variatif dan terjangkau oleh masyarakat
8. Waktu pinjaman dapat diperpanjang tanpa harus membayar biaya lagi

B. Kelemahan PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat


Setiap lembaga yang berdiri pasti memiliki kekuatan dan kelemahan, baik dari
segi produk, layanan, sumber daya manusia dan lainnya Pt. Pegadaian Syariah
Cabang Rantau Prapat memiliki berbagai kelemahan, antara lain :
1. Cabang pegadaian syariah yang terbatas
2. Adanya karyawan yang merangkap tugas
3. Tidak semua SDM nya memahami betul tentang syariah
4. Kurang adanya tenaga profesional yang handal
5. Harus adanya barang jaminan untuk memperoleh pinjaman
6. Masih banyak nasabah yang merasa malu untuk datang ke pegadaian
syariah

C. Peluang PT. Pergadaian Syari’ah Cabang Rantau Prapat


Peluang adalah suatu cara untuk mengungkap pengetahuan atau kepercayaan
bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Pegadaian Syariah Cabang
Rantau Prapat memiliki berbagai kekuatan, antara lain :
1. Anggapan bunga adalah haram

30
2. Lokasi kantor yang cukup strategis dan ramai penduduk
3. Nasabah cenderung memilih produk syariah
4. Nasabah pegadaian syariah bukan hanya dari umat Islam saja
5. Adanya peluang ekonomi dari berkembangnya pegadaian syariah
6. Pegadaian umum yang ada saat ini tidak sejalan dengan syariat Islam

D. ANCAMAN
Adapun ancaman yangan akan timbul dan harus dihindari pada PT. Pegadaian
Syariah Cabang Rantau Prapat adalah sebagai berikut:
1. Usaha gadai syariah sudah mulai banyak dilirik oleh pihak perbankan
2. Adanya tindak kriminal seperti perampokan
3. Citra lembaga keuangan syariah belum mapan di mata masyarakat
4. Anggapan bahwa lembaga pegadaian syariah berkaitan dengan fanatisme
agama
5. Ancaman dari orang yang merasa terusik kenikmatannya mengeruk
kekayaan rakyat melalui sistem bunga (para rentenir)
6. Susah untuk menghilangkan mekanisme bunga yang sudah mengakar

E. Tantangan PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat

Dari segi faktor Internal yang mempengaruhi perkembangan gadai emas


syariah adalah :

1. Jumlah outlet Pegadaian Syariah yang kurang dibandingkan pegadaian


konvensional.

2. Produk pembiayaan Pegadaian Syariah yang kurang dikenal masyarakat.

3. Sedikit SDM Pegadaian Syariah yang memahami tentang keuangan


syariah.

4. Promosi yang belum menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat.

5. Pegadaian Syariah belum bisa memberikan potongan harga untuk


pelanggan setia.

Dari sisi Eksternal pegadaian syariah memiliki nilai yang lebih tinggi, ini

31
artinya pegadaian telah mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi
tantangan. Adapun peluang yang dimiliki oleh pegadaian syariah antara lain :

1.) Lokasi pegadaian syariah yang strategis

2.) Anggapan bunga adalah haram,

3.) Pegadaian syariah mengembangkan aplikasi digital (pegadaian syariah

4.) digital) untuk memudahkan transaksi masyarakat

5.) Pengguna pegadaian syariah bukan hanya dari umat muslim

6.) Produk yang ada pada pegadaian syariah merupakan kebutuhan

masyarakat.

Sedangkan tantangan yang dihadapi oleh pegadaian syariah yang paling


besar adalah adanya semakin banyaknya jasa keuangan fintech yang menyediakan
jasa pinjaman uang tanpa adanya barang jaminan serta perusahan gadai swasta
lainnya yang telah mendapat ijin dari OJK yang semakin menjamur. Dengan
adanya beberapa tantangan tersebut dan melihat dari peluang yang ada maka
strategi yang dapat dilakukan oleh Pegadaian Syariah Mlati pada khususnya dan
Pegadaian Syariah pada umumnya kedepannya adalah:

1.) Mengembangkan aplikasi pegadaian syariah digital dan konektivitas dengan


sistem digital lainnya agar tidak kalah bersaing dengan bisnis pembiayaan
fintech saat ini. Di era keuangan yang serba digital dan terkoneksi saat ini,
Pegadaian Syariah melalui aplikasi digitalnya atau pun konektivitasnya dengan
sistem lain harus bisa memudahkan nasabah dalam bertransaksi secara online.
Salah satu kegiatan yang akan sangat membantu nasabah dalam kegiatan gadai
emas adalah apabila pembayaran angsuran bulanan gadai emas dapat dilakukan
secara online dengan mudah, khususnya dengan aplikasi digital milik
Pegadaian Syariah sendiri atau pun terkoneksi dengan sistem digital yang lain.

2.) Untuk menjangkau masyarakat secara luas hingga pada golongan milenial,
strategi yang bisa dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah semakin
menguatkan strategi promosinya di bagian Media Sosial. Perusahaan bisa
melakukan promosi aktif melalui media sosial seperti Facebook, Twitter,
Instagram atau membuat Youtube chanel. Media sosial yang sudah menjadi

32
keseharian masyarakat saat ini menjadi salah satu metode yang sangat efektif
dibandingkan dengan promosi melalui media konvensional seperti media cetak
atau pun televisi.

3.) Pengetahuan secara teknis dan umum mengenai Pegadaian Syariah dan
produk-produknya sangat penting untuk dimiliki oleh karyawan Pegadaian
Syariah. Dengan meningkatkan pelatihan-pelatihan yang ada terkait pegadaian
syariah kepada karyawan atau pun merekrut karyawan baru yang memiliki latar
belakang akademis atau yang sudah mempunyai pengalaman kerja di bidang
ekonomi syariah, akan sangat memudahkan perusahaan dalam menyampaikan
kelebihan-kelebihan dari produk Pegadaian.

4.) Dengan bekerja sama dengan perusahaan fintech menguntungkan kedua belah
pihak, baik pihak pegadaian maupun nasabah. Kemudahan dalam sistem
pembayaran serta kemungkinan nasabah mendapatkan promo menarik pada
saat pembayaran angsuran gadai menjadi strategi yang tepat sesuai dengan
perkembangan jaman saat ini dimana segala kemudahan bisa diperoleh dalalam
satu langkah yang mudah. Mudahnya proses pembayaran angsuran gadai emas
tanpa harus datang ke outlet pegadaian syariah dapat menjadi faktor penting
yang akan membuat pegadaian syariah semakin diminati nasabah. Peneliti
menemukan proses pembayaran online yang saat ini bisa dilakukan pada
angsuran gadai emas di Pegadaian Syariah adalah melalui menu pembayaran
rahn pada aplikasi Pegadaian Syariah Digital yang kemudian untuk
pembayarannya dapat dilakukan transfer melalui bank. Peneliti belum
menemukan cara lain pembayaran angsuran gadai emas melalui sistem
terkoneksi dengan aplikasi pembayaran fintech seperti OVO, GOPAY, LINK,
DANA atau pun aplikasi toko online (e-commerce) seperti TOKOPEDIA dan
BUKALAPAK dimana saat ini sudah dilakukan oleh lembaga-lembaga
pembiayaan lainnya. Sebelumnya sistem pembayaran angsuran Pegadaian
(konvensional) secara terkoneksi pernah bisa dilakukan melalui aplikasi
TOKOPEDIA, tapi saat ini pun sistem tersebut sudah tidak lagi berjalan.
Kerjasama yang masih berjalan antara PT Pegadaian (Persero), yang adalah
induk dari Pegadaian Syariah dan TOKOPEDIA saat ini adalah pada produk
Tabungan Emas. Diharapkan dengan semakin banyaknya variasi cara

33
pembayaran angsuran gadai emas maka nasabah akan semakin dimudahkan
dalam bertransaksi dan produk gadai emas pun akan semakin diminati.

F. Solusi yang Ditawarkan untuk Pengembangan PT. Pegadaian Syariah


Cabang Rantau Prapat

Adapun solusi yang ditawarkan untuk pengembangan PT. Pegadaian Syariah


Cabang Rantau Prapat ada 2 yaitu :

1. Solusi Untuk Peluang Berdasarkan Kekuatan dan Kelemahan


Adapun solusi untuk peluang dari kekuatan yaitu sebagai berikut:
a. Mengoptimalkan pelayanan yang ada untuk merangkul nasabah
b. Peningkatan sosialisasi pada masyarakat dan memperluas strategi
pemasaran
c. Menjaga hubungan baik dengan nasabah lama dan baru
d. Meningkatkan sarana dan prasarana serta kemudahan prosedur dan
persyaratan dalam transaksi
e. Menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk melakukan
promosi produk baru
f. Menempatkan kantor pegadaian syariah berada dilokasi ramai penduduk
(lokasi strategis)
Dan solusi untuk peluang berdasarkan kelemahan yaitu sebagai berikut:
a. Menciptakan dan meningkatkan SDM yang berkualitas untuk
memanfaatkan setiap potensi peluang yang ada
b. Menambah kuantitas karyawan baru untuk meningkatkan kinerja
c. Pemerintah membuat UU pegadaian syariah tentang visi dan misi sendiri
sehingga menjadikan pegadaian syariah mandiri
d. Membuka cabang pegadaian syariah yang baru
e. Memberikan kelonggaran marhun cara perpanjangan jatuh tempo tanpa
harus membayar biaya adm lagi
f. Memperbesar ruang simpan barang gadai/ membuat bangunan sendiri

34
2. Solusi Untuk Ancaman Berdasarkan Kekuatan dan Kelemahan
Adapun solusi untuk ancaman berdasarkan Kekuatan sebagai berukut:

1.) meningkatkan jalinan kemitraan kerja pada pemerintah dan lembaga


keuangan domestik
2.) memberikan sosialisasi bahwanya nasabah pegadaian syariah bukan hanya
dari umat Islam saja
3.) mensosialisasikan bahwa banyak lembaga keuangan umum yang ada
dengan pinjaman bunga adalah haram
4.) meningkatkan sistem keamanan kantor untuk menjaga kepercayaan
masyarakat.

Adapun solusi untuk ancaman berdasarkan Kelemahan sebagai berikut:

1.) Pemanfaatan karyawan untuk perluasan pemasaran


2.) Meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang perkembangan
lembaga
3.) Menciptakan sistem yang baru
4.) Mengevaluasi kelemahan, melakukan konsultasi strategis dan terus
memonitoring kinerja untuk mempertahankan prestasi dan meningkatkan
potensi yang ada2.

2
Arif Wicaksana, ‘Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan Nasabah Memilih
Pembiayaan Rahn Pada PT Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat’, Https://Medium.Com/,
2016 <https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf>.

35
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama melakukan On The Job


Training yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat merupakan PT. Pegadaian
(Persero) merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang ada di
Indonesia. yang terletak di jalan Siringo-Ringo No 14 C Rantau Prapat, Kec.
Rantau Utara, Kab.Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara.
PT. Pegadaian CPS Rantau Prapat adalah Pegadaian Syariah yang
pergan kali berdiri di bidang Gadai. Produk utama dari perusahaan adalah
Gadai emas, kendaraaan , elektronik dan lain-lain. Layanan tersebut
diberikan dalam sitem gadai yang nasabahnya harus membayar sebelum
tanggal jatuh tempo dan menggunakan di dalam perusahaan tersebut.
Sasaran perusahaan dalam memberikan jasa layanan tidak hanya sektor
swasta/private, namun juga meliputi perserorangan sektor usaha.
Prinsip utama perusahaan dalam memberikan layanan kepada nasabah
sangat baik dan efisien. Namun demikian, perusahaan bisa saja lalai dalam
melayani nasabah pegadain tersebut.
Pengalaman panjang pendiri perusahaan dalam dunia perekonomian
sejarah pegadaian dari 1901 tidak bisa dilepaskan dari sistem ijon yang
berkembang dikalangan masyarakat terkhusus bagi petani sejak ratusan
tahun lalu di Indonesia. Beitu pula dengan maraknya lintah darat atau
rentenir yang seolah menolong tetapi sebenarnya melakukan eksploitasi.
Karena sistem bunga berbunga telah membawa petaka berupa lilitan hutang
bagi pinjaman.
Di samping itu, seiring dengan perkembangan pegadain syariah di
Indonesia. Dalam ini pemerintah Badan Usaha Milik Negara memperkuat
sturktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Perusahaan

36
Persereoan Sehingga PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, perlu melakukan
penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal
saham Perusahaan Perseroan menetapkan peraturan pemerintah tentang
penambahan penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal
saham Perusahaan Perseroan PT. Bank Rakyat Indonesia.

2. On The Job Training dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk


menyelesaikan pendidikan Program Strata I pada Jurusan Akuntansi
Syariah di Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe dan merupakan
bagian dari kurikulum yang telah ditetapkan bagi setiap Mahasiswa/I
Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

3. On The Job Training ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada


mahasiswa tentang kesesuaian penerapan kompetensi keilmuan yang
dimiliki dengan kesesuai pada instansi. Kegiatan ini dilaksanakan agar
mahasiwa dapat memperoleh gambaran dunia kerja serta memberikan
kesempatan mengaplikasikan teori di lapangan.

4. PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk KCP Stabat menggunakan struktur


organisasi berbentuk garis dimana seluruh karyawan bertanggungjawab
kepada kantor cabang pembantu selaku atasan langsungnya.

B. Saran
1. PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat
Adapun saran dari penulis untuk meningkatkan kualitas peranan di PT.
Pegadaian Syariah CPS Rantau Prapat diperlukan adanya penggunaan
teknologi informasi agar mendorong masyarakat atau nasabah mengetahui
produk dari gadai/rahn tersebut.
2. IAIN Lhokseumawe
- Waktu pelaksanaan On The Job Training hendaknya diberikan waktu
yang lebih lama agar mahasiswa lebih mengenal, memahami, melatih,
dan menganalisis kondisi lingkungan kerja.

37
- Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan On The Job Training,
penulis mengharapkan agar lebih mempersiapkan diri, pengetahuan,
dan keterampilan dalam berkomunikasi agar dapat berinteraksi dengan
baik, serta dapat mendisiplikan diri agar dapat memathu peraturan
yang ada pada perusahaan.

38
DAFTAR PUSTAKA

Kosanke, Robert M, ‘Analisis Kualitas Peranan Produk Gadai Pada PT.


Pegadaian CPS Rantau Prapat’, 2019
Wicaksana, Arif, ‘Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan Nasabah
Memilih Pembiayaan Rahn Pada PT Pegadaian Syariah Cabang Rantau
Prapat’, Https://Medium.Com/, 2016
<https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf>

39
Daftar Gambar

Gambar 1. Foto Bersama Pimpinan PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau


Prapat

40
Gambar 2. Gedung Bagian Depan

Gambar 3. Foto Bagian Custumer Service

41
Gambar 4. Foto Hari Pelanggan Nasional

42
43
Daftar Lampiran

Lampiran 1. Surat Penempatan On The Job Training

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Medan–Banda Aceh Km. 275 No.1 Buket Rata - Alue Awe, Kec. Muara Dua
Kota Lhokseumawe Telepon. (0645) 47267; Faksimili

Nomor : B-817/In.29/D4/PP.01/07/2022 Lhokseumawe, 21 Juli 2022 Lamp. : 1


lembar
Hal : Penempatan Mahasiswa OJT

Kepada Yth.
Pimpinan PT. Pegadaian Syariah
CP Rantau Prapat
Di
Rantau Prapat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.

Sehubungan dengan pelaksanaan On the Job Training (OJT)


untuk Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Lhokseumawe yang berlangsung mulai tanggal 1 Agusutus s/d 30
September 2022, Maka dengan ini kami sampaikan nama mahasiswa
peserta OJT pada PT. Pegadaian Syariah CP Rantau Prapat
sebagaimana daftar terlampir.

Demikian surat ini disampaikan dan atas kerjasamanya kami


ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

DekanFEBI,

Dr.Mukhtasar
, MA
Nip. 197212102002121002

No Contact
Dr. Husni, M.Ag. (Wakil Dekan I. Hp. 08116700564)
Muhammad Syafril Nasution, SE., M.Si (Ketua Panitia. Hp. 085260111341)

44
Lampiran Surat No. B-817/In.29/D4/PP.01/07/2022 Tanggal 21 Juli 2022

NO. LOKASI
NO NAMA NIM ALAMAT JURUSAN
HP./WA. OJT
Fadhilla Rantau Utara, Kab. Labuhanbatu, Akuntansi
1 Afriani 201943007 Prov. Sumatera Utara Syariah 085263416048
Pegadaian
Muhammad Gp. Paloh Batee Kec. Muara Dua Akuntansi
Syariah
2 Bairuny 201943080 Kota Lhokseumawe Syariah 085269242946
CP
Dasril zulman Akuntansi
Rantau
3 hendra 201943046 Kuala Bate, Kab. Aceh Barat Daya Syariah 087831550419
Prapat
Al Hafiz Akuntansi
4 Siregar 201943043 jln.gotong royong lk.III Syariah 82365833624

45
Lampiran 2. Sertifikat dari PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat

46
Lampiran 3. Nilai Mahasiswa OJT

47
BIODATA

A. BIODATA PENULIS
Nama / NIM : Dasril zulman hendra / 201943046
Tempat/Tanggal Lahir : Mukablang, 01 Januari 2001
Unit/Semester : I/VII (Tujuh)
Jurusan : Akuntansi Syariah
Alamat : Jl. Medan-Banda Aceh, Alue Awe, Muara Dua,
Kota Lhokseumawe
Alamat OJT : Jl. Siringo-ringo No.14c Rantauprapat,
Kec Rantau Utara, Kab. Labuhanbatu,
Prov. Sumatera Utara
No. HP : 0878 3155 0419
Email : dasrilzulmanhendra@gmail.com@

B. BIODATA LEMBAGA
Nama Tempat OJT : PT. Pegadaian Syariah Cabang Rantau Prapat
Alamat : Jl. Siringo-ringo No.14c Rantauprapat,
Kec Rantau Utara, Kab. Labuhanbatu,
Prov. Sumatera Utara
Tanggal Berdiri : 10 April 1990
Pimpinan Cabang : Arif Budiman, S.E

C. BIODATA NARASUMBER
(Pimpinan Cabang)
Nama : Arif Budiman
Tempat/Tanggal Lahir : Rahuning, 06 Maret 1986
Alamat : Jl. SDLB Perumahan Bumi Mutiara Asri No. 4A,
Kel. Sioldengan, Kec. Rantau Selatan,
Kab. Labuhanbatu, Prov. Sumatera Utara
No. HP : 082160487302
Email :arif.bidiman@Pegadaian.co.id

48

Anda mungkin juga menyukai