A. TUJUAN PERKULIAHAN
B. URAIAN MATERI:
Gambar 7.1 String Diagram Pembuatan Produk X dan Y dengan Product Layout
(Sumber: Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Sritomo Wignjosoebroto)
Gambar 7.2 String Diagram Pembuatan Produk X dan Y dengan Process Layout
(Sumber: Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Sritomo Wignjosoebroto)
Derajat hubungan:
A = Mutlak perlu didekatkan
E = Sangat penting untuk didekatkan
I = Penting untuk didekatkan
O = Cukup/biasa
U = Tidak penting
X = Tidak dikehendaki berdekatan
A Mutlak Merah
I Penting Hijau
O Biasa Biru
Selanjutnya mengenai alasan-alasan untuk pemilihan derajat hubungan ini (yang akan
diberikan kode angka) dapat diambil berdasarkan sifat atau karakteristik dari aktifitas masing-
masing departemen tersebut, misalnya seperti:
1. Kebisingan, debu, getaran, bau, dan lain-lain.
2. Penggunaan mesin atau peralatan, data informasi, material handling equipment secara
bersama-sama.
3. Kemudahan aktifitas supervisi.
4. Kerjasama yang erat kaitannya dari operator masing-masing departemen yang ada.
Activity Relationship Chart sangat berguna untuk perencanaan dan analisis hubungan
aktifitas antar masing-masing departemen. Sebagai hasilnya maka data yang didapat
selanjutnya akan dimanfaatkan untuk penentuan letak masing-masing departemen tersebut,
yaitu lewat apa yang disebut Activity Relationship Diagram. Pada dasarnya diagram ini
menjelaskan mengenai hubungan pola aliran bahan dan lokasi dari masing-masing
departemen penunjang terhadap departemen produksinya.
Disini ada dua cara yang bisa dipergunakan untuk membuat diagram (yang
selanjutnya akan dipakai sebagai landasan untuk perencana antata letak departemen-
departemen yang ada), yaitu sebagai berikut:
1. Dengan membuat suatu Activity Template Block Diagram (ATBD)
2. Dengan menggunakan kombinasi-kombinasi garis dan pemakaian kode warna yang telah
distandarkan untuk setiap hubungan aktifitas yang ada.
Pada Activity Template Block Diagram, data yang telah dikelompokkan dalam Work
Sheet kemudian dimasukkan kedalam suatu activity template. Tiap-tiap template akan
menjelaskan mengenai departemen yang bersangkutan dan hubungannya dengan aktivitas
dari departemen-departemen yang lain. Template disini hanya bersifat memberi penjelasan
mengenai hubungan aktifitas antar departemen satu dengan departemen lainnya, untuk
itu skala luas dari masing- masing departemen tidak perlu diperhatikan benar.
7.3.1 Euclidean
Yaitu mengukur secara garis lurus jarak antar fasilitas atau departemen. Cara demikian
kurang realistis dalam beberapa hal, namun sangat umum digunakan karena lebih berguna
dan mudah dipahami. Jarak ini akan menggambarkan jarak terpendek dua titik ayang akan
menjadi batas jarak sesungguhnya. Dalam mengembangkan persamaan untuk matrik
Euclidean, harus mempertimbangkan notasi berikut: xiadalah koordinat pusat fasilitas i, yi
adalah koordinat pusat fasilitas i, serta dij adalah jarak antar pusat fasilitas i dan j. Matrik jarak
Euclidean seperti pada gamabar 2.10 berikut ini:
7.3.3 Rectelinier
Rectilinier yang dikenal Manhattam, sudut kanan atau matrik empat persegi. Cara
demikian banyak digunakan karena mudah dipahami, mudah dihitung, dan tepat untuk
masalah-masalah praktis. Matriks jarak rectilinier adalah sebagai berikut:
7.3.4 Tchebychev
Merupakan ukuran jarak terbesar dua nilai. Bila asumsinya adalah komponen
horizontal dau pusat fasilitas lebih besar dari komponen vertikal, maka garis horizontal
merupakan matriks jarak Tchebychev. Adapun matriks jarak Tchebychev sebagai berikut:
1. Jelaskan mengenai metode kuantitatif guna menganalisis aliran bahan (String Diagram &
Form to Chart)!
2. Jelaskan mengenai metode kualitatif guna menganalisa aliran bahan (Activity Relationship
Chart and Activity Relationship Diagram)!
3. Jelaskan cara menghitung cost material handling?
D. REFERENSI
Fred Meyers, 2003, Plant Layout & Material Handling, Prentice Hall
Jay Heizer & Barry Render, 2006, Operation Management, Sixth Edition, Prentice Hall
Lee J. Krajewski & Larry P. Ritzman, 2006, Operation Management Process and Value Chains,
International Edition, 7th Edition
R.L.Francis & J.A.White, 2004, Facility Layout and Location, Analytical Approach, Prentice Hall
Sritomo Wignjosoebroto, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Gunawidya, Surabaya
Tompkins & J.A.White, 2004, Fasilities Planning, John Wiley & Sons