Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Activity Relation Chart (ARC)

Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja kegiatan adalah

aktifitas atau kegiatan anta ramasing-masing bagian yang menggambarkan

penting tidaknya kedekatan ruangan. Dalam suatu organisasi pabrik harus ada

hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang

dianggap penting dan selalu berdekatan demi kelancaran aktifitasnya. Oleh karena

itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimanaakan dapat diketahui

bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai dengan tugas-tugas

dan hubungan yang mendukung.

Selain itu, Activity relationship chart (ARC) adalah peta yang

menggambarkan tingkat hubungan antar bagian-bagian atau kegiatan yang

terdapat dalam suatu perusahaan industri. Setiap kegiatan atau aktivitas dalam

industri manufaktur saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya,

bahwa setiap kegiatan itu perlu tempat untuk melaksanakannya. Kegiatan

tersebut berupa aktivitas produksi, pelayanan kebutuhan karyawan, administrasi,

inventory, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu maka dalam perencanaan tata

letak fasilitas harus dilakukan penganalisaan yang optimal untuk mencegah

adanya penghamburan waktu dan biaya akibat harus terselenggaranya suatu

aktivitas.
Gambar 2.1 Activity relationship chart (ARC)

A. Tujuan ARC

Secara umum Peta Hubungan Kegiatan dapat didefinisikan sebagai berikut,

yaitu teknik ideal untuk merencanakan keterakitan antara setiap

kelompok kegiatan yang saling berkaitan. ARC ini akan berhubungan dengan

struktur organisasi dan tabel-tabel perhitungan Luas Lantai.

Tujuan utama ARC adalah agar dapat diketahui hubungan kedekatan dari

setiap kelompok kegiatan dalam hal ini organisasi pabrik.

B. Fungsi ARC

Fungsi ARC dan kegunaannya adalah :

1. Penyusunan urutan dari pusat kerja atau departemen dalam suatu kantor.

2. Lokasi kegiatan dalam suatu usaha pelayanan.

3. Lokasi Pusat kerja dalam operasi perawatan atau dalam perbaikan


HIJAU
COKLAT
MERAH
KUNING
BIRU

4. Menunjukan hubungan suatu kegiatan yang lainnya, serta alasannya.

5. Memeperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjunya

C. Simbol-Simbol Activity Relation Chart

Peta keterkaitan kegiatan serupa dengan peta dari ± ke, tetapi hanya

perangkat lokasi saja yang ditunjukaan. Kenyataannya peta ini serupa dengan

tabel jarak sebuah peta jalan. jaraknya digantikan dengan huruf sandi

kualitatif, dan angka menunjukan keterkaitan sustu kegiatan dengan yang lainnya,

dan seberapa penting setiap kedekatan hubungan yang ada.

Huruf-huruf (a,e,i,o,u dan x) diletakkan pada bagian atas kotak, kadang

digunakan juga warna, untuk menunjukan alasan-alasan yang mendukung setiap

kedekatan hubungan

Table 2.1 Tabel simbol-simbol ARC

Keterangan

Kode Alasan Deskripsi Warna


Mutlak Perlu
A
Berdekatan
Sangat Penting
E
Berdekatan
I Penting Berdekatan

O Tidak ada Masalah

U Perlu Berjauhan PUTIH

X Mutlak Berjauhan
Alasan-alasan Derajat Kedekan, Contohnya :

1. Urutan aliran kerja

2. Menggunakan peralatan kerja yang sama

3. Menggunakan Ruang yang sama

4. Menggunakan catatan yang sama

5. Bising, Kotor, debu, Getaran, dsb.

Selain simbol-simbol yang ada pada tabel 2.1, diharuskan juga

mencantumkan alasan-alasan yang memberikan penjelasan mengapa

simbol atau warna tersebut digunakan. Yang terpenting adalah bahwa alasan

tersebut harus sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas yang digambarkan.

Untuk selengkapnya contoh alasan yang digunakan untuk menyatakan

tingkat kepentingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Teknik untuk

menganalisa hubungan antar aktivitas yang ada adalah dengan menggunakan

Activity relationship chart (ARC).

Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muthe yang mengatakan bahwa

“Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antar

aktivitas“. Hubungan ini digambarkan dengan lambang warna dan huruf. Untuk

selengkapnya dapat dilihat pada table berikut.


Tabel 2.2 Karakteristik hubungan antar aktivitas

Kode
Deskripsi Alasan
Alasan
1 Minimasi waktu dan jarak
2 Aliran proses
3 Menggunakan area yang sama
4 Lebih rapi dan luas
5 Menggunakan peralatan kerja yang sama
6 Ribut, Kotor, dll
7 Tidak ada hubungan kerja
8 Mengalirkan bahan

Activity Relationship Chart (ARC) adalah salah satu teknik untuk

merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang saling berkaitan.

Manfaat ARC yaitu:

a. Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya serta

alasannya.

b. Memperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya

D. Prosedur Activity Relationship Chart (ARC)

Menurut Sritomo Wignjosoebroto (2003), suatu peta hubungan

aktivitas (Activity Relationship Chart) dapat dikontruksikan dengan prosedur

sebagai berikut :

a. Identifikasi semua fasilitas kerja atau departemen-departemen yang akan

diatur tata letaknya dan ditulisk an daftar urutannya dalam peta.


b. Lakukan interview / wawancara atau survei terhadap karyawan dari setiap

departemen yang tertera dalam daftar peta dan juga dengan departemen

manajemen yang berwenang.

c. Definisikan kriteria hubungan antar departemen yang akan diatur letaknya

berdasarkan derajat kedekatan hu bungan serta alasan masing-masing dalam

peta. Selanjutnya tetapkan nilai hubungan tersebut untuk setiap hubungan

aktivitas antar departemen yang ada dalam peta.

d. Diskusikan hasil penilaian hubungan aktivitas yang telah dipetakan

tersebut dengan kenyataan dasar manajemen. Secara bebas beri kesempatan

untuk evaluasi dan per ubahan yang lebih sesuai. Cek dan lakukan cek ulang

perlu dilakukan agar ada konsistensi atau kesamaan persepsi dari mereka

yang terlibat dalam hubungan kerja.

Pada modul ini diperlukan dua ARC, yaitu :

1. ARC Kantor

ARC kantor menunjukkan hubungan antar departemen dan fasilitas dalam

kantor saja.

2. ARC Gabungan

ARC gabungan menunjukkan hubungan seluruh fasilitas yang ada di

dalam perusahaan. Dalam pembuatan ARC gabungan ini perlu diperhatikan

tiga hal berikut:

a. Fasilitas dalam kantor diintegrasikan menjadi satu fasilitas dan

diberi nama “Kantor”.


b. Ruang-ruang prefabrikasi, fabrikasi, assembly, Gudang Bahan Baku

Utama (GBBU), Gudang Bahan Baku Pembantu (GBBP), warehouse,

shipping, dan receiving disatukan menjadi satu fasilitas dan diberi nama

“Produksi”.

c. ARC Gabungan menunjukkan hubungan kantor, produksi, serta

masing-masing fasilitas pelayanan produksi, pelayanan pabrik, dan

pelayanan personil pabrik.

2.2 Area Allocation Diagram (AAD)

Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC

dimana dalam ARC diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar

aktivitas. Maka dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus

dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat

dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan

antar tata letak aktivitas tersebut (Tompkins, James A., 1996)

Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area

Allocation Diagram (AAD). Area Allocation Diagram ini merupakan

lanjutan penganalisisan tata letak setelah Activity Relationship Chart dan

Activity Relation Diagram, maka dapat dibuat area Allocation Diagramnya. Area

Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global, informasi

yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasinya

secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari

penganalisisan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan.


ARC dan AAD merupakan jenis peta yang menggambarkan hubungan antar

ruangan-ruangan akibat dari alasan-alasan tertentu yang harus dipenuhi.

Gambar 2.2 Penentuan panjang dan lebar masing-masing departemen

Keterangan :

 Y1 merupakan panjang untuk departemen A,G dan H

 Y2 merupakan panjang untuk departemen B,F dan I

 Y3 merupakan panjang untuk departemen C,E dan J

 Y4 merupakan panjang untuk departemen D

 XA merupakan lebar departemen A

 XB merupakan lebar departemen B

 XC merupakan lebar departemen C

 XD merupakan lebar departemen D

 XE merupakan lebar departemen E

 XF merupakan lebar departemen G


 XG merupakan lebar departemen G

 XH merupakan lebar departemen H

 XI merupakan lebar departemen I

Contoh perhitungan penentuan ukuran AAD maupun Layout untuk

masing-masing departemen adalah:

Y1 = jumlah departemen AB/lebar lantai perusahaan

Anda mungkin juga menyukai