A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai kumpulan unsur-unsur
fisik yang diatur mengikuti aturan atau logika tertentu (Hadiguna dkk,
2008). Tata letak fasilitas merupakan bagian perancangan fasilitas yang
lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik berupa mesin, peralatan,
meja, bangunan dan sebagainya. Pengaturan dan Penyusunan Tata Letak
Fasilitas dalam suatu industri/area sangat diperlukan dalam rangka
peningkatan dan perbaikan fasilitas guna menunjang kegiatan usaha,
kelayakan pelayanan dan pemanfaatan area yang efektif dan efisian. Oleh
karena itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana akan dapat
diketahui bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai
dengan tugas-tugas dan hubungan yang mendukung. Sebagaimana
diketahui diatas bahwa setiap kegiatan atau aktifitas tersebut saling
berhubungan antara satu dengan lainnya ditinjau dari beberapa kriteria,
maka dalam perencanaan tata letak pabrik harus dilakukan penganalisaan
yang optimal.
2. Tujuan praktikum Activity Relationship Chart yaitu sebagai berikut:
a. Untuk merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang
saling berkaitan.
b. Untuk mengetahui hubungan kedekatan dari setiap kelompok kegiatan
dalam hal ini organisasi pabrik.
c. Menganalisis tata letak berdasarkan kondisi actual .
3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum Activity Relationship Chart yaitu sebagai berikut:
a. Penyusunan urutan dari pusat kerja atau departemen dalam suatu
perusahaan.
1
2
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam pembuatan Activity Relationship Chart (ARC)
meliputi antara proses produksi dan fasilitas tambahan, yaitu sebagai berikut:
1. Departemen produksi
a. Bahan Baku
b. Timbanagan
c. Ware Haouse
d. Pemecahan batu bara
e. Pemotongan
f. Peleburan
g. Pengecoran
h. Pembubutan
i. Drilling
5
j. Pengelasan
k. Gerinda
l. Shotblasting
m. Pengamplasan
n. Quality Control
o. Dempul
p. Desain
q. Pengecetan
r. Pengeringan
s. Packing
t. Limbah Produksi
u. Show Room
2. Departemen Penunjang
a. R.Office
b. R.Mess
c. R. Tamu
d. R. Titik Kumpul
e. R. Loker karyawan
f. R. Peralatan
g. R. Mushola
h. R. Generator
i. R. Klinik
j. Toilet / WC
k. R. Satpam
l. Tempat parkir
m. Tempat sampah umum
n. R. Dapur
6
D. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini praktikan akan membuat Activity Relationship
Chart (ARC) yang dimana ARC ini sendiri akan menentukan skor dari
departemen yang ada pada sebuah perusahaan pembuatan pulley diesel dan
menentukan betapa pentingnya departemen tertentu dengan departemen lain,
adapun peta hubungan kerja yang didapat pada perusahaan pembuatan pulley
diesel adalah sebagai berikut:
E. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
1. CV. Dwi Jasa Logam memiliki departemen produksi dan departemen
penunjang dengan masing-masing departemen berjumlah 35, dengan
kesuluruhan departemen yang ada pada perusahaan tersebut dapat didapat
595 skor.
2. Departemen yang mutlak untuk berdekatan (A) ada 20, departemen yang
sangat penting untuk didekatkan (E) 35. Untuk departemen yang penting
didekatkan (I) ada 233, sedangkan yang biasa saja (O) ada sejumlah 247.
Namun, tidak semua departemen harus berdekatan, dikarenakan ada
beberapa alasan seperti berdebu, arus pendek, kotor, bising dan bau. Maka
untuk departemen yang tidak penting (U) ada sejumlah 50 dan tak
dikehendaki berdekatan (X) sejumlah 10.
3. Departemen produksi pada perusahan CV. Dwi Jasa Logam tersebut
saling berkaitan, karena setiap departemen ditempatkan pada alur proses
produksi yang saling berdekatan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hadiguna, R. A., dan Setiawan, H., (2008). “Tata Letak Pabrik”. Yogyakarta:
ANDI.
Menggambar teknik & PTLF, Laboratorium, (2019). “Modul Praktikum
Perancangan tata letak fasilitas”. IST AKPRIND, Yogyakarta.
Sritomo Wignjosoebroto. (2006). Pengantar Teknik dan Manajemen Industri, First
Edition. Jakarta: Guna Widya.