Anda di halaman 1dari 2

MESIN 3D PRINTING

Kemajuan zaman sangat lah pesat sehingga juga mempengaruhi untuk semua
ikut berkembang. Perkembangan teknologi lah salah satunya yang menjadi alat untuk
mempermudah kita. Di sisi lain perkembangan yang sangat pesat tersebut
mempunyai dampak positif dan negatif. Untuk itu kita harus perlu mengenalinya
supaya dapat memanfaatkan dengan baik. Perkembangan teknologi otomatis
mendorong beberapa sektor untuk ikut maju dan perkembang. Salah satunya yang
harus dan wajib adalah sektor industri manufaktur. Karena sektor inilah yang pasti
mengunakan alat maupun teknologi.

Baru-baru ini teknologi baru telah dikembangan untuk memproduksi banyak


keuntungan bagi perusahaan yang membutuhkan teknologi prototype cepat. Dengan
teknologi 3D Printing ini sebuah perusahaan dapat membuat sebuah prototype tanpa
harus menghabiskan bahan ataupun material. Karena sesudah seorang desainer
menggambar objek 3D maka langsung bisa kita cetak hasil design dengan printer
tersebut. Sehingga langsung mengetahui kira-kira kekurangan apa saja dari design
yang telah di buat.

Pengertian mesin 3D printer adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi
dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat
tapi juga dipegang dan memiliki volume. Pada dasarnya, cara kerja membuat cetakan
tiga dimensi sama saja dengan printer inkjet konvensional dimana printer membuat
layer atau lapisan-lapisan cetakan warna untuk membuat sebuah objek terlihat seperti
seharusnya, hanya saja pada 3D printer yang digunakan bukanlah tinta tetapi material
plastik yang biasanya disebut filament. Prinsip utama untuk pencetakan 3D printer
yaitu membutuhkan data yang berbentuk 3 dimensi juga atau yang disebut data digital
3 dimensi. Berbeda dengan teknologi seperti pada mesin CNC (Computer Numerical
Control) yaitu substractive manufacturing, mesin 3D printer menganut teknologi
additive manufacturing dimana objek terbangun dengan membentuk layer per layer
material, bukan membuang material seperti pada laser cutting/milling machine.

Cara kerja mesin 3D printer secara umum terbagi pada 4 tahapan proses.
Pertama model objek 3D dapat di buat dengan menggunakan software khusus untuk
model desain 3D yang printernya mendukung, contohnya seperti Solidworks, Catia,
Delcam, Inventor dan lain-lain. Format model obyek 3D ini adalah *.stl. Kedua
proses slicing adalah proses mengubah format *.stl menjadi e-file. Pada proses ini,
dilakukan proses pemotongan suatu bentuk model obyek 3D menjadi bagian per
bagian yang akan disusun mesin 3D printer. Maka disini bisa diatur diantaranya
menentukan ketinggian layer, tebal dari layer, kepadatan dari model obyek 3D, suhu
untuk melelehkan material, kecepatan mesin beroperasi dan menentukan ketebalan
bagian penutup atas dan bawah model obyek 3D. Ketiga proses printing yaitu hasil
dari proses slicing dalam bentuk e-file tadi dapat diinputkan pada mesin 3D printer,
dilakukan proses set-up seperti load material filament dan suhu injector siap untuk
melelehkan material, dan kemudian e-file tersebut bisa langsung di print. Proses
printing ini menggunakan prinsip dasar additive layer dengan proses mesin mulai
membangun dengan menyusun lapisan secara urut dan otomatis untuk membentuk
susunan lengkap yang utuh. Yang terakhir adalah proses finishing yaitu
penyempurnaan bagian-bagian yang kompleks yang bisa jadi di sebabkan oleh over
size dari ukuran yang di inginkan.

Anda mungkin juga menyukai