Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Proses Manufaktur

Proses manufaktur adalah proses untuk mengubah sebuah benda menjadi


produk fisik yang sudah jadi atau setengah jadi untuk kemudian dapat diolah lagi.
Proses ini mencangkup perancangan pada produk, pemilihan material dan berakhir
dengan memulai pembuatan produk. Dalam pengertian ekonomi, proses manufaktur
merupakan proses peningkatan kualitas barang agar memiliki nilai jual yang lebih
tinggi. Pada tahun 1983 CIRP (Konferensi Internasional Penelitian Produksi)
mendefinisikan Manufaktur sebagai serangkaian kegiatan yang saling terkait dan
operasi yang melibatkan desain, pemilihan material, perencanaan, jaminan mutu,
mengelola, dan pemasaran produk industri manufaktur.

Adapun Industri manufaktur adalah suatu usaha yang mengolah atau


mengubah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi yang
memiliki nilai tambah baik dilakukan secara mekanis dengan mesin atau manual.

2.2. 3D Printing

3D Printing atau dikenal juga sebagai Additive Layer Manufacturing menurut


Excell, Jon (2013) adalah proses membuat objek 3 dimensi atau bentuk apapun
berdasarkan perintah yang dibuat dalam program atau desain di komputer. Cara
kerjanya hampir sama dengan printer laser dengan teknik membuat objek dari
sejumlah layer/lapisan yang masing-masing dicetak di atas setiap lapisan lainnya
hingga produk yang sempurna terbentuk. 3D Printing memiliki proses produksi yang
lebih cepat dengan produk yang memiliki akurasi tinggi namun akan meningkatkan
biaya produksi.

Teknologi printing ini sendiri sebenarnya sudah berkembang sejak sekitar


1980an namun belum begitu dikenal hingga tahun 2010-an ketika mesin cetak 3D ini
dikenalkan secara komersial. Dalam sejarahnya Printer 3D pertama yang bekerja
dengan baik dibuat oleh Chuck Hull dari 3D System Corp pada tahun 1984. Sejak saat
itu teknologi 3D printing semakin berkembang dan digunakan dalam industri secara
luas seperti dalam arsitektur, otomotif, militer, industri medis, fashion, sistem
informasi geografis sampai biotech (penggantian jaringan tubuh manusia).

2.3 Solidworks

Gambar 2.3.1 Tampilan Software Solidwork

SolidWorks adalah perangkat lunak CAD (Computer-Aided Design) yang


digunakan untuk merancang produk dan komponen dalam bentuk model 3D. Ini
adalah alat yang digunakan oleh insinyur dan desainer untuk membuat, menganalisis,
dan mendokumentasikan desain produk. SolidWorks memungkinkan pengguna untuk
membuat model tiga dimensi yang akurat dari komponen, merakitnya ke dalam
perakitan, dan bahkan melakukan analisis simulasi untuk memahami kinerja produk.

SolidWorks merupakan salah satu software Computer Aided Design (CAD)


yang dibuat oleh Dassault System Corp dan digunakan untuk merancang part
permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembly dengan tampilan 3D
ataupun tampilan 2D (drawing) untuk menggambar proses permesinan. Pada dasarnya
software SolidWorks memiliki tampilan yang hampir sama dengan software lainnya.
Namun, SolidWorks dikenal sebagai salah satu software terbaik yang digunakan untuk
desain produk, mesin, bangunan, ataupun keperluan teknik lainnya karena software
SolidWorks relatif lebih mudah dan cepat digunakan dibandingkan dengan software
CAD lainnya (Syamsudin, 2018)

Solidworks memiliki 3 fitur dasar yang sederhana, mudah untuk dipahami, dan
dioperasikan. Ketiga fitur tersebut, yaitu fitur Part, fitur Assembly, dan fitur Drawing.
Part merupakan fitur yang digunakan untuk membuat sebuah komponen pada suatu
assembly. Assembly merupakan fitur yang dapat digunakan untuk merakit beberapa
part menjadi satu kesatuan. Sedangkan, drawing merupakan fitur yang digunakan
untuk membuat gambar 2D dari part atau assembly yang telah dibuat sebelumnya
(Suraj dan Djauhar, 2013).

Berikut adalah beberapa komponen pada SolidWorks.

1. Modeling 3D :
SolidWorks memungkinkan pengguna untuk membuat model
tiga dimensi dari berbagai komponen. Teori dasar di balik ini adalah
representasi tiga dimensi dari objek fisik, yang mencakup penggunaan
titik, garis, kurva, dan permukaan untuk membentuk bentuk objek yang
akurat.
2. Parametric Design :
SolidWorks menggunakan pendekatan desain parametrik, yang
memungkinkan pengguna untuk membuat model dengan parameter
yang dapat diubah. Ini memungkinkan perubahan cepat dan fleksibel
dalam desain, dengan semua fitur yang saling berhubungan.
3. Assemblies :
Dalam SolidWorks, komponen individual dapat digabungkan
dalam perakitan. Teori di balik ini adalah pemodelan perakitan, yang
memungkinkan pengguna untuk merancang dan menganalisis
hubungan antara komponen.
4. Simulasi :

SolidWorks juga memungkinkan simulasi perangkat lunak


untuk menganalisis kinerja produk. Ini didasarkan pada prinsip simulasi
rekayasa, yang memungkinkan insinyur untuk memahami bagaimana
produk akan berperilaku di dunia nyata.

5. Drawing and Documentation :


SolidWorks memungkinkan pembuatan gambar teknis dan
dokumentasi. Dasar teori ini melibatkan pemahaman tentang
representasi grafis dari bagian, perakitan, dan detail teknis yang
diperlukan untuk produksi.
6. Finite Element Analysis (FEA) :
SolidWorks mendukung analisis elemen hingga, yang
melibatkan membagi struktur menjadi elemen diskrit untuk
menganalisis distribusi tegangan, deformasi, dan faktor keselamatan.
Ini berdasarkan teori metode elemen hingga dalam rekayasa struktural.
2.4 Flashprint

FlashPrint adalah perangkat lunak yang umumnya digunakan untuk mengelola


proses pencetakan 3D. Ini adalah perangkat lunak slicing yang mengonversi model 3D
yang dibuat dalam perangkat CAD seperti SolidWorks menjadi instruksi cetak yang
dapat dipahami oleh printer 3D. FlashPrint digunakan untuk mengatur parameter
pencetakan seperti tingkat kecepatan cetak, resolusi lapisan, suhu ekstrusi, dan
lainnya.

Aplikasi Flashprint memiliki tampilan layar yang sederhana dan mudah


dipahami, bagian yang terdapat pada tampilan layar Flashprint hanya ada 3 yaitu menu
bar, top button icon instruction, dan left botton icon instruction

Gambar 2.4.1 Tampilan utama Flashprint

Adapun icon-icon pada toolbar Flashprint, seperti berikut :

a. Load Tool yang digunakan untuk import file dengan format stl, obj, fpp, 3mf,
slc, png, jpg, jpeg. Nantinya file yang dipilih akan muncul pada bagian Build
Plate.
b. Support Tool ini fungsinya untuk menopang objek model Anda dengan struktur
pendukung. Akan secara otomatis menghasilkan penopang seperti Linear,
Treelike yang akan menghasilkan struktur penopang baru.
c. Print Tool yang digunakan untuk melakukan proses print dan mengatur
kualitas dari 3D Printer, pada icon ini terdapat pengaturan Manchine Type,
Material Right, Material Left, Supports, Raft dan Resolution.
d. View Dengan tool ini kita dapat melihat objek dari 6 sudut pandang berbeda
atau bisa juga dengan klik kanan lalu arahkan mouse.
e. Move Untuk memindahkan posisi objek pada sumbu XY, dan tekan Shift +
arahkan mouse untuk sumbu X.
f. Rotate Memutar sebuah objek yang terdapat pada grab plate.
g. Scale Untuk mengatur atau mengubah ukuran objek yang terdapat pada grab
plate.
h. Cut Untuk memotong bagian objek menjadi beberapa bagian.
i. Extruder Untuk memilih ekstruder kanan atau kiri yang ingin di cetak.

Berikut penjelasan lebih lanjut :

1. Slicing 3D Models:
Proses utama FlashPrint adalah mengiris (slicing) model 3D menjadi lapisan-
lapisan datar yang disebut "G-code." Setiap lapisan ini merepresentasikan
perintah-perintah yang diperlukan oleh printer 3D untuk membentuk objek
secara bertahap.
2. Printer 3D Configuration:
FlashPrint harus dikonfigurasi untuk bekerja dengan printer 3D tertentu. Ini
termasuk pengaturan seperti jenis printer, resolusi cetak, suhu cetak, tingkat
kecepatan cetak, tingkat kepadatan pengisian (infill), dan lain-lain.
3. Support Structures :
Terkadang, objek 3D memerlukan struktur pendukung (support structures) agar
bisa dicetak dengan baik. FlashPrint memungkinkan pengguna untuk
menghasilkan struktur pendukung yang diperlukan untuk objek tertentu.
4. Optimization:
FlashPrint dapat melakukan optimisasi pencetakan dengan mengatur jalur cetak
untuk menghindari konflik antara lapisan dan meminimalkan waktu cetak,
jumlah plastik yang digunakan, dan energi yang dibutuhkan.
5. Preview and Analysis:
Sebagian besar perangkat lunak slicing termasuk fitur untuk melihat visualisasi
dari bagaimana objek akan dicetak. Ini memungkinkan pengguna untuk
menganalisis potensial masalah cetak sebelum mencetak fisiknya.
6. Material Compatibility:
FlashPrint harus diatur sesuai dengan jenis bahan cetak yang akan digunakan.
Berbagai bahan memiliki persyaratan suhu dan pengaturan yang berbeda.
2.5 Flow Process Chart (FPC)

Flow Process Chart (FPC) atau peta aliran proses merupakan suatu diagram
yang menunjukkan urutan dari proses operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu,
dan penyimpanan yang terjadi selama satu kali proses dan dilengkapi dengan
informasi mengenai analisa waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan
(Sutalaksana, 2006). Flow Process Chart atau FPC berfungsi untuk meminimalkan
operasi-operasi yang tidak perlu, aktivitas handling yang tidak efisien, mengurangi
waktu dalam kegiatan yang kurang produktif, serta mengurangi jarak perpindahan
material dari satu operasi ke operasi yang lain sehingga dapat memudahkan dalam
proses analisa.

American Society of Mechanical Engineering (ASME) menciptakan beberapa


simbol standar untuk menggambarkan jenis kegiatan dalam proses produksi, yaitu:
Tabel 2.4.1 Simbol dalam FPC
Tabel 2.4.1 Contoh Gambar Flow Process Chart

2.6 Operation Process Chart (OPC)


Operation Process Chart (OPC) ialah peta proses kerja yang memproyeksikan
urutan kerja dari awal hingga akhir dengan mendistribusikan ke dalam elemen simbol
secara detail yang diuraikan secara logis dan sistematis (Sugiarto et al, 2014). Tahapan
proses kerja harus dilakukan secara logis dan sistematis agar analisa terhadap
perbaikan setiap operasi baik secara terpisah atau terintegrasi dapat dilakukan secara
baik dan benar. Peta proses operasi ini dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan
mesin dan penganggarannya, memperkirakan kebutuhan bahan baku, alat untuk
menentukan tata letak pabrik, alat untuk memperbaiki pola kerja, serta alat untuk
melakukan pelatihan kerja (Sutalaksana, 1979). Operation Process Chart biasanya
digambarkan dengan diagram mengenai proses-proses yang dialami oleh bahan baku
sejak awal hingga menjadi produk jadi. Diagram ini meliputi operasi, pemeriksaan,
serta informasi-informasi apabila diperlukan analisis lebih lanjut.

Gambar 2.6.1 Contoh Operation Process Chart


2.7 Route Sheet
Routing sheet, juga disebut sebagai "pengurutan produksi", adalah tabulasi
langkah-langkah yang meliputi proses produksi komponen tertentu secara rinci, dan
berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan jumlah bagian yang
harus disiapkan untuk menghasilkan jumlah produk yang diinginkan. Data yang
diperlukan untuk perhitungan routing sheet ini adalah urutan proses operasi dari setiap
komponen,
Efisiensi mesin dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu berjalan
dan waktu tersedia. Nilai efisiensi dan reliabilitas setiap mesin berbeda-beda, tetapi
nilai reliabilitas merupakan nilai keandalan suatu mesin atau stasiun kerja. Nilai
reliabilitas ditentukan oleh apakah stasiun kerja dapat berjalan dengan baik dan
memuaskan, apakah sering mengalami masalah produksi, dan sebagainya. Nilai
efisiensi dipengaruhi oleh waktu setup mesin dan juga waktu down mesin
2.8 Material
Material adalah bahan mentah atau bahan baku yang diolah oleh perusahaan
industri. Bahan baku ini dapat diperoleh melalui pengolahan sendiri, pembelian lokal,
atau impor (Mulyadi, 2000). Dapat disimpulkan, material merupakan bahan mentah
yang dijadikan bahan untuk membuat produk atau barang jadi yang lebih besar
menguntungkan dan memiliki nilai jual.

2.8.1 Jenis – Jenis Material

1. Acetonitrile Butadiene Styrene (ABS)


Acrylonitrile Butadiene Styrene umumnya dikenal sebagai plastik ABS
merupakan material thermoplastic yang mengandung acrylonitrile, butadiene
dan styrene. ABS terbuat dari bahan berbasis minyak dengan rumus kimia
C8H8x(C4H6)y(C3H3N). Bahan ini digunakan untuk membuat blok lego.
Sifat ABS yang kuat sebagai isolator, ketahanan abrasi dan regangan,
stabilitas dimensi yang tinggi, kecerahan permukaan yang tinggi, dan
ketahanan terhadap benturan bahkan pada suhu rendah, membuat cenderung
mudah digunakan untuk mencetak barang. Bahan ABS ini merupakan plastik
sintetis, maka tidak dapat diuraikan secara alami. Asap berbahaya akan
digunakan saat mencetak. ABS membutuhkan banyak daya karena suhunya
yang tinggi.
2. Poly Lactic Acid (PLA)
PLA adalah polimer termoplastik yang dibuat dari bahan yang dapat
terurai, seperti jagung, tebu, dan pati. Oleh karena itu, dibandingkan dengan
bahan lain, bahan ini nomor tiga belas lebih ramah lingkungan. Dengan suhu
cetak yang lebih rendah dan sudut tajam yang mudah, material ini dapat
digunakan untuk mencetak objek yang lebih rumit.
3. Polyvinyl Alkohol (PVA)
Filamen PLA (polyvinyl acetate) adalah filamen yang sangat kuat dan
fleksibel, dengan warna putih tembus pandang dan tahan terhadap minyak dan
minyak yang kuat yang larut dalam air. Oleh karena itu, filamen ini cocok
untuk tinta 3D PLA yang rumit. PVA aman untuk manusia dan hewan karena
tidak berbau, tidak beracun, dan dapat terurai.
4. Polyethylene Terephthalate (PET) / Glycol Modified (G) polyethylene
terephthalate glycol-modified (PET-G)
Material PET/PET-G ideal untuk filamen yang dapat digunakan di luar
ruangan, terkena bahan kimia, tahan air, tahan panas, tahan bahan kimia, dan
tahan sinar matahari. Permukaannya yang mengkilap dan tidak mudah rusak
membuatnya pilihan yang ideal untuk filamen yang membutuhkan kekuatan
tarik dan perpanjangan yang baik. Material ini murah dan mudah dicetak.

2.8.2 Uji Material

Pengujian bahan non-destruktif dan destruktif mengevaluasi


kemampuan mekanis suatu bahan hingga mencapai deformasi atau pecah.
Pengujian dapat dilakukan dalam berbagai kondisi. Pengujian material
memungkinkan perbandingan antara material yang berbeda dengan
memberikan definisi tentang karakteristik material melalui nilai
karakteristiknya.

1. Drop Test
Dalam simulasi Solidworks, analisis uji jatuh digunakan untuk
mengevaluasi dampak atau efek dari bagian atau rakitan dengan permukaan
planar yang fleksibel atau kaku. Dalam praktiknya, aplikasi dilakukan dengan
melemparkan objek ke lantai. Program ini secara otomatis menghitung dampak
dan beban gravitasi.
2. Static test
Regangan dan deformasi akan dihitung pada setiap molekul tubuh jika
suatu benda mengalami pembebanan statis dan stres. Analisis statis (juga
disebut simulasi statis di SolidWorks) adalah nama untuk keseluruhan hasil
setelah gaya-gaya diberikan. Tegangan akan semakin besar jika luasan
permukaan sempit tetapi gaya tetap. Area dengan tegangan paling tinggi
ditunjukkan pada gradasi paling merah, dengan gradasi paling rendah
ditunjukkan pada gradasi paling biru. Area dengan tegangan sedang
ditunjukkan pada area yang berwarna kuning-hijau-biru muda.

Anda mungkin juga menyukai