Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA/ GAMBAR KERJA

A. KOMPETENSI INTI
KI. 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI. 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
1. KD pada KI Pengetahuan
3.6 Menganalisis lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
barang/jasa
2. KD pada KI Ketrampilan
4.6 Membuat lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
barang/jasa

C. MATERI
1. Gambar Kerja
 Menurut Suratman pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di
halaman 15, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar
kerja adalah suatu teknik penggambaran yang digunakan untuk menjelaskan secara
gamblang persyaratan item yang di rekayasa, aktifitas menggambar mesin
menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai bahasa atau media untuk
menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para insinyur yang mendesian suatu
produk kepada para pekerja yang akan membuatnya.
 Menurut Sujiyanto pada buku menggambar teknik mesin di halaman 7, diterbitkan
oleh Kanisus diYogyakarta tahun 2012. Gambar kerja adalah komunikasi utama
antara si pembuat gambar atau ide dengan si pelaksana di lapangan, dan gambar
harus dipahami oleh kedua belah pihak.
 Menurut Ir. Ohan Juhana pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di
halaman 14, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar
teknik adalah gambar yang menitik beratkan pada penyampaian maksud dari
pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-simbol yang
dapat diterima secara internasional. Simbol tersebut sudah di rangkumkan dalam
sebuah standar yang dapat di terima di seluruh dunia, yaitu standar ISO. Selain itu
ada juga standar lain yang di keluarkan oleh suatu Negara.
 Berdasarkan teori-toeri diatas dapat disimpulkan gambar Kerja adalah suatu bahasa
yang digunakan oleh designer kepada si pelaksana dilapangan, dengan menggunakan
standar-standar internasional dan harus dipahami oleh kedua belah pihak.
Gambar merupakan data teknik yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu
perushaan di padatkan di kumpulkan. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan
untuk mensuplai bagian bagian produk untuk diperbaiki ( reparasi ) atau untuk di
perbaiki, tetapi gambar diperlukan juga sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana
baru di kemudian hari. Sehingga diperlukan penyimpanan, kondifikasi nomor urut
gambar dan sebagainya.
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran diwujudkan
dalam bentuk gambar melalui proses masalahnya pertama-tama di analisa dan disintesa
dengan gambarnya di teliti dan dievaluasi. Proses ini di ulang-ulang, sehingga dapat di
hasilkan gambar-gambar yang sempurna.
2. Fungsi Gambar Kerja
 Gambar kerja sebagai bahasa teknik dan pola penyampaian informasi, Fungsi-fungsi
gambar dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
 Penyampaian Informasi
 Gambar berfunsi untuk meneruskan maksud dari perancangan dengan tepat kepada
orang –orang yang bersangkutan kepada perancanaan proses, pembuatan,
pemeriksaan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan hanya orang-
orang pabrik atau orang di bengkel sendiri, tetapi juga orang orang dalam pabrik atau
bengkel sub kontrak atau orang asing dengan bahasa lain
3. Tujuan-tujuan gambar kerja
Adapun tujuan –tujuan gambar yaitu :
a. Internasional gambar
Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang yang
bersangkutan dan kemudian menjadi standar perusahaan. Agar tujuan dapat di
capai, penunjukan simbol-simbol gambar harus sama secara intenasional.
b. Mempopulerkan gambar
Dalam lingkup teknologi, mempopulerkan gambar menjadi suatu keharusan, karena
dalam teknologi tinggi dibutuhkan data-data yang pasti dan akurat dan tidak
berdasarkan kebiasaan atau feeling.
c. Perumusan gambar
Berdasarkan sifat-sifat kerja masing-masing maka tiap-tiap bagian, mesin, listrik
harus memiliki keterangan yang sama agar dapat dimengerti oleh semua orang.
d. Sistematika gambar
Mengingat gambar menyajikan banyak perbedaan tidak hanya dalam bentuk dan
ukuran, tetapi tanda-tanda tolenrasi, lambang-lambang dst, maka harus ada
sistematika dalam lingkungan perusahaan sendiri.
e. Penyederhanaan Gambar
Tujuannya agar dapat menghemat waktu, menghindari kesalahan pengerjaan,
mempermudah pengerjaan dan mempercepat perencanaan.
4. Analisis Kebutuhan Sistem
alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem
informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem
yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya manusia.
Analisis juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan,
output, penyimpanan dan pengendalian (O’Brien, 2005). Selanjutnya melakukan studi
kelayakan (feasibility study) untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai
akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan
(Mulyanto, 2009). Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan
mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem
adalah spesifikasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika
diimplementasikan (Mulyanto, 2009). Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan
kebutuhan sistem yang spesifik antara lain :
 Masukan yang diperlukan sistem (input)
 Keluaran yang dihasilkan (output)
 Operasi-operasi yang dilakukan (proses)
 Sumber data yang ditangani
 Pengendalian (kontrol)
5. Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Tahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui
kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh
sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi sistem.
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya,
kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas
dan kehandalan atau reliabilitas (Mulyanto, 2009).
6. Desain Sistem
Analisis sistem (system analysis) mendeskripsikan apa yang harus dilakukan
sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem (system design)
menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari
aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi fungsional. Desain sistem dapat
dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan
spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database
serta pemrosesan dan prosedur pengendalian (Ioanna et al., 2007). Desain sistem akan
menghasilkan paket software prototipe, produk sebaiknya mencakup tujuh bagian :
 Fitur menu yang cepat dan mudah.
 Tampilan input dan output.
 Laporan yang mudah dicetak.
 Data dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang
field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang digunakan.
 Database dengan format dan kunci record yang optimal.
 Menampilkan query online secara tepat ke data yang tersimpan pada database.
 Struktur yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai
melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan lain-lain.
7. Pengujian Sistem
Paket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi
berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya (O’Brien, 2005). Pengujian sistem
bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan
revisi system. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan
(Mulyanto, 2009). Menurut Sommerville (2001) pengujian sistem terdiri dari :
 Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa
komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar.
 Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
 Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan.
 Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi
antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan
non fungsional.
 Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data
simulasi.
 Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai
akhir pembuatan program
Pengujian sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode
pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan,
pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian
malar (Simarmata, 2009). Penerimaan pengguna (user) terhadap sistem dapat dievaluasi
dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan
meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan
sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan user. Ada beberapa model
pengukuran kepuasan user terhadap sistem Technology Acceptance Model (TAM), End
User Computing (EUC) Satisfaction, Task Technology Fit (TTF) Analysis dan Human
Organizational Technology (HOT) Fit Model. Salah satu model pengukuran yang telah
diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan
hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing (EUC) Satisfaction.
Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek teknologi meliputi aspek isi,
keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem (Chin & Mathew, 2000).
8. Implementasi
Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang
siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan
membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta
interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi.
9. Alat Perancangan Sistem
Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan
alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan
diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas
(entity relationship) dan kamus data (data dictionary).
10. Diagram Aliran Data
Diagram aliran data (data flow diagram/DFD) adalah sebuah alat dokumentasi
grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini
menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya
sesuai dengan kemampuan pemahaman pemakai.
DFD terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan
penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan
pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang
akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005).
11. Diagram Arus Sistem
Sistem Flow chart adalah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan proses
sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi dan diagram arus
sistem untuk menggambarkan aliran program (Ladjamudin, 2005).
12. Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk
hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi
(Ladjamudin, 2005).
13. Kamus Data
Kamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database
(Ladjamudin, 2005).
14. Pembuatan Lembar Kerja
Gambar kerja berisi semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu
produk. Informasi yang ada dalam gambar kerja meliputi gambar rakitan, gambar detail,
dimensi keterangan gambar dan semua standar informasi yang dibutuhkan dalam
membuat suatu produk. Tiga komponen dari satu set gambar kerja adalah:
 Detail dari setiap bagian
 Daftar komponen, atau bahan untuk merakit produk akhir
 Gambar rakitan
Gambar kerja adalah set lengkap standar gambar yang menentukan pembuatan dan
perakitan produk berdasarkan desainnya. Kerumitan desain akan menentukan jumlah
dan jenis gambar. Gambar kerja bisa lebih dari satu lembar dan mungkin berisi instruksi
tertulis yang disebut dengan spesifikasi. Gambar kerja merupakan cetak biru yang
digunakan untuk pembuatan produk.
15. Gambar Rakitan dan Sub-rakitan
Gambar rakitan adalah gambar dari keseluruhan produk atau mesin atau sistem dengan
semua komponennya berada dan diidentifikasi. Gambar sub-rakitan adalah dua atau
lebih bagian yang membentuk bagian dari suatu gambar rakitan.
a. Fungsi gambar rakitan
Gambar rakitan berfungsi untuk menunjukkan kumpulan dari komponen-komponen
yang digabungkan menjadi produk jadi.
b. Fungsi gambar sub-rakitan
Gambar sub-rakitan digunakan jika pada gambar rakitan tidak dengan jelas
menyajikan bagian komponen, maka gambar sub-rakitan harus disertakan untuk
menunjukkan bagaimana bagian dari komponen itu dirakit.
c. Pandangan
Gambar rakitan dan sub-rakitan harus menunjukkan bagian-bagian komponen dan
posisi relative antara komponen yang satu dengan yang lain. Pandangan menjadi
penting untuk menunjukan bagian-bagian dari komponen itu berada dan yang
digabungkan menjadi satu. Pandangan yang digunakan bisa dari salah satu gambar
pandangan sebagai berikut.
 Pandangan Paralel
 Pandangan Isometrik
 Pandangan Kombinasi paralel dan isometrik
 Garis Tersembunyi
Gambar rakitan dan sub-rakitan umumnya tidak boleh menyertakan garis
tersembunyi yang tidak menjelaskan bagaimana produk tersebut dirakit. Jadi tidak
adanya garis tersembunyi tidak menandakan bahwa tidak ada bagian yang tersembunyi
di lokasi itu.
16. Dimensi
Pada umumnya dimensi yang ditunjukkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan adalah
dimensi yang dibutuhkan untuk merakit komponen, komponen standar, dan sub-rakitan.
Dengan demikian dimensi yang diperlukan untuk membuat gambar bagian tidak boleh
ditampilkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan.
17. Nomor Bagian
Setiap bagian komponen atau sub-rakitan yang dibuat harus diidentifikasi dengan nomor
bagian yang ditunjukkan dapa gambar rakitan atau sub-rakitan. Nomor bagian atau
nomor komponen ditunjukkan dengan dengan balon melingkar yang ditarik di luar
gambar rakitan. Balon harus diberi nonor secara berurutan searah jarum jam dengan
angka 1 di lokasi tengah atas gambar seperti pada jam angka yang menunjukkan posisi
jam 12 siang. Setiap balon harus dihubungkan ke item atau titik pada permukaan bagian
gambar. Garis balon tidak boleh saling menyilang.
18. Gambar Detail
Gambar detail adalah gambar yang memiliki dimensi dan keterangan secara lengkap dari
satu bagian komponen yang dibuat berdasarkan gambar kerja sehingga informasi yang
didapat sudah bisa digunakan untuk membuat produk.
a. Fungsi
Fungsi gambar detail adalah gambar bagian yang menyediakan semua informasi
yang diperlukan untuk membuat bagian. Ini termasuk bagian bentuk, dimensi,
material, dan persyaratan khusus apa pun.
b. Pandangan
Gambar detail setidaknya terdapat tiga pandangan ortografi (depan, atas, dan kanan)
dan bisa juga ditampilkan gambar isometriknya. Pandangan ortografi ditunjukkan
dalam proyeksi sudut ketiga atau pertama.
19. Daftar Komponen
a. Isi
Daftar isi komponen ditunjukkan dalam daftar tabel komponen yang ditunjukkan
pada gambar baik untuk gambar rakitan maupun sub-rakitan. Daftar komponen ini
paling tidak harus mencakup beberapa keterangan seperti:
 Nomor komponen
 Deskripsi komponen
 Nomor bagian yang digunakan untuk gambar detail, gambar sub-rakitan dan
nomor bagian vendor.
 Informasi vendor digunakan jika komponen yang akan dibeli tidak umum
tersedia dipasaran sehingga perlu informasi khusus.
 Jumlah komponen yang dibutuhkan dalam perakitan.
Penulisan nomor urut dituliskan berdasarkan nomor item dengan angka terendah
dibagian bawah dan di urutkan ke atas.
b. Lokasi
Penempatan lokasi untuk daftar komponen dapat dipilih dari salah satu lokasi yang
diinginkan dari beberapa posisi turan sebagai berikut:
 Sudut kiri atas lembar gambar menyentuh batas atas kiri
 Sudut kiri bawah lembar gambar menyentuh garis batas kiri bawah
 Diatas blok judul menyentuh garis batas kanan dan blok judul
 Disebelah kiri blok judul menyentuh garis batas bawah dan blok judul
Lokasi yang dipilih harus memaksimalkan ruang yang dapat digunakan untuk
menggambar rakitan atau sub-rakitan.
c. Format Standar
Pemilihan format standar kadang sudah disediakan oleh beberapa aplikasi yang
dipakai seperti pada Inventor atau Solidworks. Standar huruf yang dipakai biasanya
menggunakan huruf Arial. Gambar dan model yang dirancang bisa menggunakan
salah satu standar yang dipilih seperti menggunakan standar ANSI atau standar ISO
atau yang lainnya.
d. Penomoran Gambar
Standar penomoran gambar juga beragam, paling tidak nomor gambar harus unik
dan bisa membedakan dengan gambar yang lain.
e. Kertas Gambar
Standar ukuran kertas secara internasional terutama untuk standar ISO (A4, B5, C4,
dst.) dan standar Amerika (letter, legal, dst.) ukuran-ukuran ini akan mempengaruhi
penggunannya.
f. Etiket
g. Blok judul harus disertakan pada semua lembar di sudut kanan bawah. Minimal
blok judul harus menyertakan sub-blok untuk:
1) Menuliskan judul
2) Nomor gambar
3) Bagian Revisi
4) Nama Departemen atau sekolah
5) Nama orang yang meliputi bisa meliputi
6) Tanggal yang terkait dengan semua nama (dalam format DDMMYY di mana
YY adalah dua digit terakhir tahun, MM adalah dua digit angka bulan, dan DD
adalahdua digit angka hari dalam bulan, misalnya, 210418 untuk 21 April 2018)
7) Skala gambar yang dominan (misalnya, 1: 2), untuk skala yang khusus bisa di
bawah
8) Penunjukan huruf ukuran gambar
9) Unit yang digunakan untuk dimensi dan catatan toleransi umum
10) Simbol proyeksi
11) Nomor lembar dan jumlah total lembaran (misalnya, 1 dari 2)
h. Etiket Revisi
1) Lokasi dan Isi
Blok revisi harus ditempatkan di sudut kanan atas gambar. Blok harus
menyertakan kolom untuk:
 Tempat gambar di mana revisi telah dibuat
 Huruf revisi bisa menggunakan huruf Arial
 Deskripsi perubahan dengan huruf besar
 Nama pemberi perubahan (nama depan dan belakang)
 Tanggal persetujuan perubahan (dalam format DDMMYY)
Ruang harus disediakan untuk memperpanjang blok revisi ke bawah
sesuai kebutuhan.
Penamaan revisi pertama ke gambar aslinya menggunakan keterangan
mulai huruf abjad sebagai contoh revisi A.
2) Format Standar
3) Format standar yang bisa digunakan jika menggunakan program Inventor atau
Solidwork sudah ada template yang disediakan.
20. Dimensi
Gambar komponen maupun gambar rakitan, selain memberikan deskripsi bentuk yang
lengkap, juga harus memberikan informasi mengenai deskripsi ukuran. Dimensi dibuat
melalui jarak antara permukaan, lokasi lubang, sifat finising permukaan, jenis material,
dll. Ekspresi fitur ini pada gambar, menggunakan garis, simbol, angka dan catatan
disebut dengan dimensi.
21. Prinsip Umum
Dimensi adalah nilai numerik yang dinyatakan dalam unit pengukuran yang tepat dan
ditunjukkan pada gambar, menggunakan garis, simbol, catatan, dll. Sehingga semua fitur
benar-benar dapat diketahui ukurannya. Cara membuat ukuran atau dimensi harus
memenuhi kaidah pengukuran sebagai berikut.
 Sejauh mungkin dimensi harus ditempatkan di luar gambar benda.
 Dimensi harus diambil dari garis terluar yang terlihat
 Dimensi ke garis tengah harus dihindari kecuali ketika garis tengah melewati pusat
 Setiap benda dimensinya hanya sekali pada gambar.
 Dimensi harus ditempatkan pada tampilan atau bagian yang paling jelas
berhubungandengan fitur terkait.
 Setiap gambar harus menggunakan unit yang sama untuk semua dimensi, tetapi
tanpamenunjukkan simbol unit.
 Dimensi yang diperlukan untuk menentukan gambar komponen harus ditampilkan
pada
 Tidak boleh ada bagian yang digambar lebih dari satu dimensi dalam satu arah.
 Cara membuat dimensi
Elemen dimensi meliputi garis proyeksi, garis dimensi, garis panah, pemutusan garis
dimensi, indikasi asal dan dimensi itu sendiri. Cara membuat dimensi sebagai berikut:
 Garis proyeksi dan dimensi harus digambarkan sebagai garis kontinu tipis.
 Garis proyeksi harus melebar sedikit di luar garis dimensi masing-masing.
 Garis proyeksi harus ditarik tegak lurus dengan fitur dimensinya. Jika perlu, garis
dapatditarik secara miring, tetapi sejajar satu sama lain. Namun, dimensi
harusberhubungan dengan fitur tersebut.
 Garis proyeksi dan garis dimensi tidak boleh saling silang, kecuali jika tidak dapat
dihindari.
 Garis dimensi harus ditunjukkan tidak terputus, bahkan jika fitur yang
ditunjukkannyagambar yang dipotong.
 Garis tengah atau garis besar bagian tidak boleh digunakan sebagai garis dimensi,
tetapidapat digunakan sebagai pengganti garis proyeksi.
 Tanda panah, garis miring atau tanda bulat
Dimensi yang dibuat pada ujung garis dapat diberi tanda panah, garis miring, atau tanda
bulat.
22. Metode penunjukkan dimensi
Dimensi harus ditampilkan pada gambar dalam karakter dengan ukuran yang cukup,
untuk memastikan keterbacaan lengkap. Dimensi harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga dimensi tidak disilangkan atau dipisahkan oleh garis lain pada gambar.
23. Catatan
Catatan harus selalu ditulis secara horizontal dengan huruf besar dan mulai di atas garis
ukur dan juga dapat berakhir di bawah garis. Catatan harus singkat dan jelas dan kata-
katanya harus dalam bentuk standar.
24. Logo Usaha Produk Kreatif
Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan
untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau usaha maupun organisasi.
Logo type atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga, usaha atau produk,
yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara
komersial. Pada prinsipnya, logo merupakan symbol yang mewakili sosok, wajah, atau
ekstitensi syuatu usaha atau produk dari sebuah perusahaan. Selain itu, logo membangun
citra usaha dan sering kali dipergunakan untuk membangun spirit scara internal di antara
komponen yang ada dalam usaha produk kreatif bangunan tersebut. Sebuah logo yang
baik dan berhasil dapat menciptakan sugesti yang kuat, membangun kepercayaan, rasa
memiliki, dan menjaga image seorang wirausaha pemilik logo itu. Selanjutnya, logo
bahkan dapat menjalin kesatuan dan solidaritas di antara anggota keluarga besar
wirausaha itu yang akhirnya mampu meningkatkan prestasi dan meraih sukses demi
kemajuan usaha.
Secara visualisasi, logo adalah suatu gambar. Gambar itu bisa berupa berbagai
unsur bentuk dan warna. Oleh karena itu, sifat dari apa yang diwakili oleh logo berbeda
satu sama lain, maka seyogyanya logo itu memiliki bentuk yang berbeda pula.
Penggunaan logo yang dikenal saat ini awalnya hanyalah sekedar berupa lambing,
simbol atau maskot yang menggambarkan identitas suatu kelompok, suku, bangsa, atau
Negara. Suku-suku bangsa dimasa lalu sering menggunakan mascot bintang seperti
beruang, burung, rajawali, dan kuda sebagai simbolik mereka. Maskot-maskot tadi
diambil dari apa saja yang dikagumi di sekeliling mereka. Pengertian logo secara bahasa
adalah satu huruf atau lambing (gambar) yang mengandung makna, terdiri atas satu kata
atau lebih sebagai lambing atau nama badan usaha dan lain sebagainy. Suatu usaha
sebuah organisasi, lembaga pendidikan, dan lembaga pendidikan, dan lembaga
pemerintahan pasti membutuhkan sebuah symbol sebagai pengenal yang dapat dengan
mudah dikenal masyarakat. Logo merupakan elemen yang sangat penting untuk sebuah
usaha produk kreatif bangunan atau badan-badan lainnya. Di dalam logo pun terdapat
arti dan tujuan dari yang memakainya, baik dari warnanya, gambarnya, tulisannya
maupun pembuatannya. Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan
mudah dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga
halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui
sebuah tampilan sederhana dalam bentuk symbol. Berikut ini penjelasannya.
a. Fungsi Logo
Desain logo memiliki fungsi yang cukup penting bagi sebuah usaha terutama
produk kreatif bangunan. Di mana logo termasuk dalam program marketing yang
dapat menyampaikan pesan kepada klien atau konsumen. Ada banyak logo usaha
yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Desain sebuah logo dibuat cukup sederhana, tidak berlebihan supaya tidak
terkesan buruk bagi konsumen. Desain logo cukup sederhana tetapi unik dan dapat
diterima baik di masyarakat/konsumen. Tujuan pembuatan sebuah logo adalah
untuk menyampaikan pesan sebuah produk kepada konsumen.
b. Tujuan Desain Logo
Logo memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut.
1) Bentuk/Marking
Bentuk yang dapat dilakukan penggambaran, seorang desainer logo melakukan
penggambaran marking ini dengan teori analog. Bentuk marking dari logo ini
biasanya diambil dari sebuah objek yang terkait dengan usaha atau produk yang
nantinya akan dibuatkan desain logonya.
2) Menarik Mata/ Eye Cathing
Desain logo harus memiliki nilai tambah dan harus lebih dari Cuma sekedar
menarik untuk dlihat. Logo usaha produk kreatif harus mampu bersaing dengan
banyak gambar logo yang terpampang pada tempat pesaing usaha lainnya.
3) Trend
Perkembangan desain logo akan sangat dipengaruhi oleh Trend dan
perkembangan jaman. Seperti trend dalam dunia seni, teknologi atau bisnis
usaha maka trend dalam logo ini sering kali mewakili sisi dinamis dari bentuk
atau lambang yang diambil oleh seorang wirausaha.
Ada banyak desain logo murah yang mungkin ditawarkan untuk membuat
logo usaha produk kreatf anda. Namun dalam membuat logo usaha, anda haruslah
memilih desain yang tepat. Di mana logo haruslah sederhana, tetapi tetap mencolok.
Dengan begitu, konsumen akan mudah tertarik. Saat ini makin banyak competitor
maka pembuatan logo yang bagus dan menarik sangat penting dilakukan. Logo
haruslah praktis, unik, menarik, dan efisien. Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam membuat logo yaitu target pasar, media dan juga branding.
Pembuatan logo yang bagus dan menarik dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan
keahlian. Bagi anda yang ingin membuat desain logo usaha anda, pastikan memilih
tenaga andal dan professional untuk membuatnya.
c. Evolusi dan Merancang Logo Usaha Produk Kreatif
Baiklah sekarang kita akan membahas mengenai evolusi dan perkembangan logo
usaha produk kreatif.
1) Evolusi Perkembangan Logo Usaha
Saat ini hampir setiap entitas memiliki logo. Logo bahkan menjadi
keharusan untuk dimiliki setiap entitas. Ia menjadi identitas wajib yang bahkan
keberadaanya akan diperhitungkan dengan cermat karena juga bagian dari
kesukesan entitas tersebut. Tahukah kamu dari mana logo bermula? Pasti ada
yang pertama kali menyimbolkan identitasnya. Awalnya logo disebut dengan
logotype. Logotype hanya berupa tulisan tanpa gambar. Selanjutnya, logo
berkembang menjadi makin inovatif dibuat dengan menarik. Salah satu cara
membuatnya lebih menarik adalah dengan menambahkan gambar. Penambahan
gambar ini yang membuatnya menjadi logo. Saat ini, logo dengan letter mark
pun tetap disebut logo.
Logo pertama kali digunakan oleh S.P.Q.R atau Senatus Populusque
Romanus. S.P.Q.R merupakan senat atau rakyat Roma. Ia merupakan instansi
nasioanal pertama yang menggunakan logo sebagai symbol identitasnya. Logo
S.P.Q.R ini diterapkan pada beberapa benda milik Roma. Sepertinya halnya
koin atau monumen-monumen yang dibangun pada saat itu.
Setelah digunakan oleh Roma, kemudian kerajaan Inggris pun turut
menambahkan lambing kerajaan pada benda serta bangunan milik mereka.
Posisi logo pada saat itu bukan hanya sebagai symbol identitas, melainkan juga
sebagai eksistensi kerajaan dan untuk menunjukkan kepemilikan benda-benda
milik mereka. Apalagi posisi sebuah kerajaan pada masa itu. Adanya computer
dan printer juga menjaga keaslian bentuk dari logo. Berbeda dengan saat itu.
Karena di aplikasikan secara manual, pembuatan pertama dengan kedua bisa
saja berbeda meskipun diaplikasikan dengan orang yang sama. Sebaliknya,
dengan menggunakan computer bentuknya akan sama meskipun dibuat
diaplikasikan oleh orang yang berbeda. Pengaplikasian juga menjadi lebih cepat
dan mudah.
Setelah digunakan oleh Inggris, logo semakin lama semakin mendunia.
Hingga perkembangan logo diwarnai dengan adanya computer dan printer.
Memang pada awalnya logo ditulis secara manual. Dengan adanya computer
dan printer, kita lihat saja saat ini, benda-benda kecil pun dapat menjadi media
aplikasi logo. Bahkan logo memiliki bentuk-bentuk yang sangat menarik
bahkan banyak diantaranya memiliki bentuk yang sangat detail. Tentu itu akan
sulit jika tidak menggunakan computer
2) Merancang Konsep Desain Logo
Konsep atau tema besar adalah hal yang harus diperhatikan dalam
mendesain logo. Konsep merupakan poin paling utama yang pertama kali harus
desainer tentukan sebelum memulai pekerjaannya dengan pensil dan kertas
untuk membuat sketsa. Konseplah yang akan menentukan logo akan dibuat.
Konsep pula yang akan menentukan hasil dari logo tersebut. Konsep logo
dibuat setelah desainer mengenali klien yang memesan logo padanya. Hal
paling mendasar untuk dijadikan sebagai konsep logo adalah pesan apa yang
ingin disampaikan oleh kliennya tersebut kepada public. Singkatnya, image
seperti apa yang ingin klien bentuk di pasar melalui logo tersebut. Logo
tersebut akan berhasil apabila ia memiliki konsep visual yang kuat.
Brand image yang dibentuk oleh logo sangat berkaitan dengan warna dan
bentuk dari logo. Bentuk dan warna inilah yang akan membantu logo untuk
menciptakan brand imagenya. Dan bentuk serta warna inilah yang akan
ditentukan saat membuat konsep logo. Pada usaha yang bergerak di bidang
kreatif bangunan, maka konsep yang dibuat termasuk di dalamnya warna dan
bentuk akan dibuat harus sesuai dengan persepsi masyarakat umum dengan
dunia kontruksi bangunan. Pertanyaannya, mengapa konsep ini begitu penting?
Mengapa desainer sampai harus menghabiskan waktu desain hanya untuk
menentukan bentuk serta warna yang cocok dan menyampaikan pesan dari
pemilik wirausaha, instansi atau organisasi yang kepada publik?
Konsep logo menjadi sangat penting karena setiap logo harus mampu
masuk kepikiran calon konsumen dengan cepat. Setiap logo harus mampu
menggambarkan usaha produk kreatif bangunan, instansi atau organisasi yang
menggunkannya. Logo yang mampu masuk ke dalam pikiran contoh konsumen
dengan cepat akan menjadi daya tarik bagi pemilik toko tersebut
d. Membuat Logo sebagai Bentuk Gambar Kerja Prototype
Logo masuk ke dalam bagian dari prototype karena semua logo harus diuji coba
terlebih dahulu. Uji coba tersebut dilakukan guna menilai manakah logo yang
mampu masuk ke dalam pikiran konsumen dengan cepat.
1) Syarat pembuatan logo usaha produk kreatif bangunan
Dalam kaitannya dengan merancang gambar kerja prototype, logo harus
memiliki syarat-syarat sebagai berikut
a) Cepat
Gambar kerja prototype harus dibuat dengan cepat.
b) Murah
Gambar kerja prototype harus dibuat dari biaya semurah mungkin. Biaya
yang besar harus dikonsentrasikan pada aspek eksplorasi konsep.
c) Dapat dibuang
Sebuah gambar kerja harus bisa dibuang. Jadi, jangan membuat karena
gambar kerja merupakan rancangan sederhana suatu prototype.
d) Resolusi Rendah
Gambar kerja prototype harus disajikan dalam resolusi rendah karena
gambar kerja merupakan rancangan sederhana suatu prototype.
e) Ambigu
Gambar kerja prototype memang sengaja dibuta ambigu sehingga dapat
dinterprestasikan pada segala sisi. Hal ini ditunjukkan agar peluang
penyemurnaan bisa tetap terbuka.
f) Bersifat menyarankan, bukan menetapkan
Karena sifatnya yang ambigu, gambar kerja prototype harus bersifat
menyarankan supaya interprestasi atau prototype tetap terbuka.
2) Tahapan Membuat Logo Usaha Produk Kreatif Bangunan
Sedikit yang dipakai oleh usaha produk kreatif bangunan tidak begitu saja
digambar karena logo memiliki tahap pembuatannya sendiri. Tahapan tersebut
diuraikan sebagai berikut.
a) Riset dan Analisis
Dalam membuat logo bisa dibuat sendiri, atau juga bisa dengan memesan
pada ahli desainer logo. Untuk membuat logo tahap pertama adalah
melakukan riset dan analisis. Hal yang diriset serta dianalisis adalah visi,
misi, struktur, analisis, pasar, target group, keunggulan atau kelemahan dari
entitas tersebut. Hasil riset dan analisis dapat dirangkum dalam creative
brief yang sangat dibutuhkan dalam pengerjaan pada tahap berikutnya.
b) Thumbnails
Thumbnails berupa cara pengembangan ide melalui visual yang berupa
sketsa-sketsa kasar dengan memakai pensil atau bolpoin yang dibuat secara
manual tanpa bantuan computer. Sering kali desainer pemula langsung
menggunakan computer dan melewatkan tahapan ini. Mereka tidak
menyadari bahwa saat memvisualkan konsep, kita harus juga memikirkan
cocok tidaknya gambar dengan pesan yang ingin disampaikan, bagaimana
supaya logo mampu menarik perhatian dan mudah diingat. Konsenterasi
kita akan terbagi dalam banyak hal ketika langsung membuatnya dengan
computer. Selain harus fokus pada hal-hal di atas, kita juga harus membagi
fokus dengan mengoperasikan mouse, prosesor, memori, hardisk, operating
system, software, VGA, monitor dan hal lainnya. Sementara jika
menggambar secara manual, fokus kita hanya terbagi dengan pensil dan
kertas.
c) Komputer
Tahap berikutnya dalam membuat logo usaha produk kreatif bangunan
adalah membuat desain menggunakan computer. Thumbnails-Thumbnails
yang telah anda gambar, dapat anda pilih mana yang lebih bagusdan desain
dengan menggunakan computer. Dengan demikian, anda tidak akan
membuang banyak waktu. Pada tahap ini anda bisa saja menambahkan
efek-efek lain untuk memperindah logo anda namun tetap tidak keluar dari
jalur creative brief dan juga tidak membuat logo yang sangat berbeda
dengan apa yang telah ada pada Thumbnails karena itu berarti anda
merancang semuanya dari awal.
d) Pendaftaran Merk
Setelah logo yang anda buat selesai dibuat, logo tersebut dapat didaftarkan
ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Depertemen Hukum
dan HAM untuk melindungi karya yang telah anda buat supaya tidak
disalahgunakan oleh pihak lain.
e) Sistem Identitas
Pada tahap ini desainer menentukan atribut lain seperti logo turunan, sistem
warna, sistem tipografi, sistem penerapan logo pada berbagai media dan
hal-hal lainnya. Semua hal tersebut dapat dirangkum disistem identitas.
f) Produksi
Berdasarkan pedoman sistem identitas, berbagai media internal dan
eksternal dapat mulai diproduksi dengan identitas yang telah di daftarkan.
Semua tahapan dalam pembuatan logo usaha produk kreatif bangunan di
atas harus dilakukan secara berurutan. Tidak mungkin dapat dilewatkan
atau di dahulukan karena setiap tahapannya akan berpengaruh pada
pelaksanakan tahapan berikutnya.

D. PENILAIAN
1. Penilaian Individu
 Buat satu Daftar Komponen dan jelaskan bagaimana langkah-langkah pembuatannya
 Penilaian :
Aspek Penilaian
Nama
No Sikap dan Ketertiban Kesesuaian Kemampuan Nilai
Siswa Presentasi
Karakter Tugas Tugas Menjawab

2. Penilaian Kelompok
 Bersama kelompok anda, Buatlah satu Logo sebagai Bentuk Gambar Kerja Prototype.
Tulislah hasilnya pada lembar kerja dan presentasikan berikut :
 Penilaian :
Aspek Penilaian
Nama
No Sikap dan Ketertiban Kesesuaian Kemampuan Nilai
Siswa Presentasi
Karakter Tugas Tugas Menjawab
1
2
3
4
5

Anda mungkin juga menyukai