PROSES MANUFAKTUR 1
M. DONI KAMALUDIN
D1131211026
➢ Komponen Penggerak
Ada empat komponen penggerak 3D printer, yaitu Stepper Motors,
Belts, End Stops, dan Threaded Rods. Keempat komponen tersebut bertugas
dalam pergerakan mesin cetak di ketiga sumbu XYZ dan bergerak mengikuti
perintah papan controller.
o Stepper Motors
Kunci pergerakan mesin secara mekanik yang mengkoneksikan ketiga
sumbu XYZ dan menjadi penggerak print head, print bed, dan threaded
rods.
o Belts
Komponen penggerak ini terhubung dengan motor yang membuat printer
bergerak ke arah sumbu X dan Y.
o Threaded Rods
Inilah komponen pembeda mesin cetak tiga dimensi dengan printer lain
karena threaded rods mampu menggerakkan printer pada sumbu Z.
o End Stops
Risiko kerusakan pada perangkat keras mesin 3D printer dapat dikurangi
berkat adanya end stops. Komponen ini juga menjadi pelindung mesin cetak
agar tidak membuat pergerakan di luar jangkauannya.
o Power Supply Unit
Power supply unit jadi salah satu komponen 3D printer dan fungsinya
sebagai pemasok daya untuk mengoperasikan mesin cetak tersebut. Inilah
sumber tenaga listrik yang memastikan pergerakan mesin berjalan lancar.
o Print Bed
Print Bed pada mesin cetak tiga dimensi menjadi komponen tempat proses
pencetakan dilakukan dan tersusun atas beberapa bagian. Bagian-bagian dari
print bed ini antara lain kaca, elemen pemanas dan beberapa jenis lapisan.
Lapisan-lapisan ini nantinya akan membantu saat proses pencetakan. Print
bed ini menjadi bagian penting dalam proses pencetakan.
o Print Bed Surface
Permukaan print bed akan membantu objek yang hendak dicetak tidak
bergeser selama proses pencetakan. Komponen ini pula yang mempermudah
proses pemindahan objek begitu selesai dicetak. Terdapat beberapa jenis
print bed surface dengan plus minus masing-masing yang digunakan sesuai
tipe mesin cetak tiga dimensi.
o Print Head
Print head merupakan komponen 3D printer dan fungsinya menjadi bagian
yang mencetak filamen ke dalam model tiga dimensi. Komponen ini
mempunyai dua bagian, yaitu cold end dan hot end.
Cold end bertugas merekatkan filamen dan mengarahkannya menuju hot
end. Sementara, hot end berperan mencairkan filamen sehingga dapat
membentuk model tiga dimensi sesuai rancangan yang telah dibuat.
1.3 Parameter yang digunakan dalam mesin 3D Printer
Parameter yang digunakan dalam mesin 3D printer meliputi:
o Ketebalan Lapisan (Layer Thickness): Merupakan ketebalan setiap
lapisan bahan cetak yang ditumpuk untuk membentuk objek. Ketebalan
lapisan ini mempengaruhi kualitas dan kecepatan pencetakan
Prototipe cepat, suatu teknik yang digunakan untuk mengubah data desain
berbantuan komputer (CAD) menjadi objek 3D, telah mempercepat proses
desain dan pengembangan produk secara signifikan.
|(19 − 19,1)|
100 − ( 𝑥100)
19
=100,5%
3. Type 1 dengan ketebalan sampel (T) =100,3%
|(3,2 − 3,3)|
100 − ( 𝑥100)
3,2
=100,3%
4. Berat Sampel =75%
|(8 𝑔 − 6 𝑔)|
100 − ( 𝑥100)
8g
=75%
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulannya, teknologi pencetakan 3D atau additive manufacturing telah membawa
perubahan besar dalam dunia manufaktur. Proses ini memungkinkan pembuatan objek tiga
dimensi dari model digital dengan menambahkan material secara bertahap. Mesin 3D printer
dapat menghasilkan produk dengan keakuratan dan presisi yang tinggi, namun hasil cetakan
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketebalan lapisan, orientasi pencetakan,
kepadatan isian, suhu cetakan, dan kecepatan cetakan. Oleh karena itu, pemilihan parameter-
proses yang tepat dan kalibrasi mesin 3D printer menjadi kunci dalam mencapai hasil cetakan
yang diinginkan.Teknologi 3D printing juga telah menemukan berbagai aplikasi di berbagai
bidang, seperti industri kesehatan, otomotif, dirgantara, dan konstruksi. Keunggulan teknologi
ini antara lain pilihan jenis material yang sangat banyak, proses pembuatan yang cepat, biaya
perawatan yang rendah, serta kemampuan untuk membuat benda dengan bentuk geometris
yang kompleks. Dalam industri manufaktur, teknologi ini memungkinkan proses desain dan
pengembangan produk menjadi lebih cepat, terutama melalui teknik rapid prototyping yang
menggunakan teknologi 3D printing.Penelitian juga menunjukkan bahwa teknologi 3D
printing dapat digunakan untuk menghasilkan produk dengan sifat-sifat material yang
diinginkan. Analisis kekuatan tarik terhadap gabungan filamen plastik polimer igus®
menunjukkan bahwa teknologi ini memiliki potensi besar dalam pengembangan material untuk
aplikasi pencitraan geospasial.Secara keseluruhan, teknologi pencetakan 3D telah membawa
dampak besar dalam dunia manufaktur, memungkinkan pembuatan produk dengan keakuratan
dan kepresisian yang tinggi serta memiliki beragam aplikasi di berbagai bidang. Meskipun
masih terdapat tantangan terkait dengan faktor-faktor yang mencerminkan keakuratan cetakan,
perkembangan teknologi ini terus menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara produk
diproduksi dan dikembangkan.