Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES MANUFAKTUR 1

M. DONI KAMALUDIN
D1131211026

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Proses Manufaktur 1 telah disetujui dan disahkan.


Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin Universitas Tanjungpura

Pontianak, 17, 2023


Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Laboratorium Dosen Pembimbing Praktikum

Ir. Muhammad Taufiqurrahman, ST., MT. Nama Dosen Pembimbing


NIP. 198206032014041001 NIP.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengenalan Mesin 3D Printer
3D printing adalah sebuah teknologi produksi suatu objek tiga dimensi yang
melalui proses layer-by-layer printing.
Teknologi tersebut memungkinkan penggunanya mencetak suatu model digital menjadi
sebuah objek fisik yang sama dengan desain aslinya. Mulai dari objek yang mudah
hingga objek geometri yang rumit dapat dilakukan dengan 3D printing.
Dalam beberapa tahun ini, 3D printing atau yang biasa dikenal dengan sebutan
manufaktur aditif, menjadi populer dan banyak digunakan di berbagai bidang. Adapun
manfaat 3D printing antara lain yaitu:

• Membantu dalam pembuatan prototipe sebelum produk diproduksi massal.


• Menghemat waktu dan biaya untuk pengembangan baru.
• Memberikan kebebasan untuk menciptakan sebuah desain produk.
• Memberikan kesempatan untuk membuat kustomisasi produk.
• Dalam bidang kesehatan, teknologi ini digunakan untuk mencetak organ dan
tulang buatan.
1.2 Penjelasan mesin 3d printer dan komponen-komponennya
Sebagaimana perangkat elektronik, 3D
printer juga mempunyai beberapa komponen yang
memiliki fungsi dan cara kerja berbeda-beda.
Supaya Anda punya gambaran seperti apa bentuk
mesin cetak ini, berikut penjelasan tentang
komponen 3D printer dan fungsinya.

➢ Papan Controller: Merupakan otak mesin cetak tiga dimensi yang


menggerakkan komponen lain sesuai perintah computer.
➢ Filamen: Merupakan bahan mentah yang digunakan untuk mencetak objek.
Mesin 3D printer berkualitas tinggi biasanya dapat menggunakan berbagai jenis
filamen, seperti PLA, sementara mesin yang lebih sederhana mungkin hanya
dapat menggunakan beberapa jenis filamen tertentu.
➢ Frame: Merupakan kerangka mesin 3D printer yang menahan komponen lain
secara bersamaan. Frame ini penting untuk stabilitas dan daya tahan mesin
printer 3D.

➢ Komponen Penggerak
Ada empat komponen penggerak 3D printer, yaitu Stepper Motors,
Belts, End Stops, dan Threaded Rods. Keempat komponen tersebut bertugas
dalam pergerakan mesin cetak di ketiga sumbu XYZ dan bergerak mengikuti
perintah papan controller.
o Stepper Motors
Kunci pergerakan mesin secara mekanik yang mengkoneksikan ketiga
sumbu XYZ dan menjadi penggerak print head, print bed, dan threaded
rods.
o Belts
Komponen penggerak ini terhubung dengan motor yang membuat printer
bergerak ke arah sumbu X dan Y.
o Threaded Rods
Inilah komponen pembeda mesin cetak tiga dimensi dengan printer lain
karena threaded rods mampu menggerakkan printer pada sumbu Z.
o End Stops
Risiko kerusakan pada perangkat keras mesin 3D printer dapat dikurangi
berkat adanya end stops. Komponen ini juga menjadi pelindung mesin cetak
agar tidak membuat pergerakan di luar jangkauannya.
o Power Supply Unit
Power supply unit jadi salah satu komponen 3D printer dan fungsinya
sebagai pemasok daya untuk mengoperasikan mesin cetak tersebut. Inilah
sumber tenaga listrik yang memastikan pergerakan mesin berjalan lancar.
o Print Bed
Print Bed pada mesin cetak tiga dimensi menjadi komponen tempat proses
pencetakan dilakukan dan tersusun atas beberapa bagian. Bagian-bagian dari
print bed ini antara lain kaca, elemen pemanas dan beberapa jenis lapisan.
Lapisan-lapisan ini nantinya akan membantu saat proses pencetakan. Print
bed ini menjadi bagian penting dalam proses pencetakan.
o Print Bed Surface
Permukaan print bed akan membantu objek yang hendak dicetak tidak
bergeser selama proses pencetakan. Komponen ini pula yang mempermudah
proses pemindahan objek begitu selesai dicetak. Terdapat beberapa jenis
print bed surface dengan plus minus masing-masing yang digunakan sesuai
tipe mesin cetak tiga dimensi.
o Print Head
Print head merupakan komponen 3D printer dan fungsinya menjadi bagian
yang mencetak filamen ke dalam model tiga dimensi. Komponen ini
mempunyai dua bagian, yaitu cold end dan hot end.
Cold end bertugas merekatkan filamen dan mengarahkannya menuju hot
end. Sementara, hot end berperan mencairkan filamen sehingga dapat
membentuk model tiga dimensi sesuai rancangan yang telah dibuat.
1.3 Parameter yang digunakan dalam mesin 3D Printer
Parameter yang digunakan dalam mesin 3D printer meliputi:
o Ketebalan Lapisan (Layer Thickness): Merupakan ketebalan setiap
lapisan bahan cetak yang ditumpuk untuk membentuk objek. Ketebalan
lapisan ini mempengaruhi kualitas dan kecepatan pencetakan

o Orientasi Pencetakan (Printing Orientation): Merujuk pada arah dan


posisi objek yang dicetak dalam ruang cetak. Orientasi ini dapat
memengaruhi kekuatan dan kualitas permukaan objek cetakan

o Kepadatan Isian (Infill Density): Menunjukkan seberapa padatnya


bagian dalam objek cetakan diisi dengan bahan. Kepadatan isian ini
mempengaruhi kekuatan dan berat objek cetakan

o Suhu Cetakan (Printing Temperature): Merupakan suhu yang diperlukan


untuk melelehkan bahan cetak. Suhu cetakan yang tepat penting untuk
hasil cetakan yang baik

o Selain parameter-parameter di atas, terdapat juga parameter lain seperti


kecepatan cetak, suhu ruang cetak, dan jenis bahan cetak yang semuanya
memengaruhi hasil akhir dari proses pencetakan 3D
Dengan memahami dan mengatur parameter-parameter ini, pengguna dapat
mencapai hasil cetakan yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi
tertentu.
1.4 Dasar Teori tentang CAD dan additive manufacturing
Manufaktur aditif, juga dikenal sebagai pencetakan 3D, adalah proses
pembuatan objek tiga dimensi dari model digital dengan menambahkan bahan
lapis demi lapis. Teknologi ini memiliki berbagai keunggulan, seperti
kemampuan menggunakan berbagai macam bahan, produksi cepat, biaya
perawatan rendah, dan kemampuan menciptakan bentuk geometris yang
kompleks.

Prototipe cepat, suatu teknik yang digunakan untuk mengubah data desain
berbantuan komputer (CAD) menjadi objek 3D, telah mempercepat proses
desain dan pengembangan produk secara signifikan.

Manufaktur aditif mencakup berbagai teknologi seperti Stereolithography


(SLA), Selective Laser Sintering (SLS), dan Fused Deposition Modeling
(FDM)

Desain berbantuan komputer (CAD) memainkan peran penting dalam


manufaktur aditif dengan menyediakan model digital yang diperlukan untuk
produksi komponen lapis demi lapis

Perangkat lunak CAD memungkinkan desainer untuk membuat dan


memodifikasi model digital, yang kemudian digunakan dalam proses
pembuatan aditif. Memahami CAD dan kompatibilitasnya dengan manufaktur
aditif sangat penting untuk produksi yang efisien dan efektif

Singkatnya, manufaktur aditif mengandalkan CAD untuk membuat model


digital, yang kemudian digunakan untuk memproduksi komponen lapis demi
lapis. Proses ini telah merevolusi pengembangan produk dengan
memungkinkan pembuatan prototipe secara cepat dan produksi geometri yang
kompleks.
BAB 2
HASIL PRAKTIUM
2.1 Gambar Sampel

2.2 Analisa tentang parameter dalam mesin 3D Printer


Mesin pencetak 3D, atau 3D printer, memiliki berbagai parameter yang dapat diatur
untuk memengaruhi hasil cetakan. Berikut adalah beberapa parameter yang digunakan untuk
mendapat hasil pada gambar diatas.
1. Suhu Ekstruder (Extruder Temperature) 220 Calsius
2. Kecepatan Cetak (Print Speed): 100 mm/s
3. Layer Height (Ketebalan Lapisan): 0,28 mm
4. Infill Density (Kepadatan Pengisi): 20%
5. Cooling Fan Speed (Kecepatan Kipas Pendingin): 60
6. Filament PLA jenis filamin cubik.
2.3 Analisa tentang kepresisian/keakuratan hasil mesin 3D Printer
Beberapa faktor yang mempengaruhi kepresisian/keakuran hasil mesin 3D printer antara
lain:
• Ketebalan Lapisan (Tinggi Lapisan): Lapisan bahan cetak yang ditumpuk
mempengaruhi kualitas dan kehalusan permukaan hasil cetakan.
• Orientasi Pencetakan (Orientasi Pencetakan): Posisi dan arah objek cetakan dalam
ruang cetak dapat mempengaruhi keakuratan dimensi dan kekuatan struktural
hasil cetakan.
• Kepadatan Isian (Infill Density): Tingkat kepadatan bagian dalam objek cetakan
mempengaruhi kekuatan dan berat hasil cetakan.
• Suhu Cetakan (Suhu Pencetakan: Suhu yang diperlukan untuk melelehkan bahan
cetakan mempengaruhi keakuratan dimensi dan kualitas permukaan hasil cetakan
• Kecepatan Cetakan (Printing Speed): Kecepatan pergerakan print head dan
kecepatan pengisian bahan cetak dapat mempengaruhi keakuratan dan kehalusan
hasil cetakan
• Penelitian juga menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kecepatan pengisian,
kecepatan cetak, dan tinggi lapisan dapat mempengaruhi keakuratan cetakan
produk berbentuk lengkung pada mesin 3D printer
• Selain itu, kalibrasi mesin 3D printer juga berperan penting dalam meningkatkan
keakuratan cetakan
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas dan melakukan kalibrasi yang tepat,
keakuratan dan kepresisian hasil mesin 3D printer dapat ditingkatkan untuk
memenuhi kebutuhan aplikasi yang beragam.
BAB 3
PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN
3.1 Perhitungan Untuk Mendapatkan Hasil

Bagian Sampel Standar/ Parameter Hasil Pengukuran Akurasi (%)


W 13 13,05 100,4%
WO 19 19,1 100,5%
T 3,2 3,3 100,3%
Berat Sampel 8g 6g 75%

|𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 − 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏|


%𝒂𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 = ( 𝒙𝟏𝟎𝟎)
𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐭𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫

1. Type 1 lebar bagian narmur (W) =100,4%


|(13 − 13,05)|
100 − ( 𝑥100)
13
=100,4%
2. Type 1 Lebar secara keseluruhan (WO) =100,5%

|(19 − 19,1)|
100 − ( 𝑥100)
19
=100,5%
3. Type 1 dengan ketebalan sampel (T) =100,3%

|(3,2 − 3,3)|
100 − ( 𝑥100)
3,2
=100,3%
4. Berat Sampel =75%

|(8 𝑔 − 6 𝑔)|
100 − ( 𝑥100)
8g
=75%
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulannya, teknologi pencetakan 3D atau additive manufacturing telah membawa
perubahan besar dalam dunia manufaktur. Proses ini memungkinkan pembuatan objek tiga
dimensi dari model digital dengan menambahkan material secara bertahap. Mesin 3D printer
dapat menghasilkan produk dengan keakuratan dan presisi yang tinggi, namun hasil cetakan
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketebalan lapisan, orientasi pencetakan,
kepadatan isian, suhu cetakan, dan kecepatan cetakan. Oleh karena itu, pemilihan parameter-
proses yang tepat dan kalibrasi mesin 3D printer menjadi kunci dalam mencapai hasil cetakan
yang diinginkan.Teknologi 3D printing juga telah menemukan berbagai aplikasi di berbagai
bidang, seperti industri kesehatan, otomotif, dirgantara, dan konstruksi. Keunggulan teknologi
ini antara lain pilihan jenis material yang sangat banyak, proses pembuatan yang cepat, biaya
perawatan yang rendah, serta kemampuan untuk membuat benda dengan bentuk geometris
yang kompleks. Dalam industri manufaktur, teknologi ini memungkinkan proses desain dan
pengembangan produk menjadi lebih cepat, terutama melalui teknik rapid prototyping yang
menggunakan teknologi 3D printing.Penelitian juga menunjukkan bahwa teknologi 3D
printing dapat digunakan untuk menghasilkan produk dengan sifat-sifat material yang
diinginkan. Analisis kekuatan tarik terhadap gabungan filamen plastik polimer igus®
menunjukkan bahwa teknologi ini memiliki potensi besar dalam pengembangan material untuk
aplikasi pencitraan geospasial.Secara keseluruhan, teknologi pencetakan 3D telah membawa
dampak besar dalam dunia manufaktur, memungkinkan pembuatan produk dengan keakuratan
dan kepresisian yang tinggi serta memiliki beragam aplikasi di berbagai bidang. Meskipun
masih terdapat tantangan terkait dengan faktor-faktor yang mencerminkan keakuratan cetakan,
perkembangan teknologi ini terus menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara produk
diproduksi dan dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai