Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS TRISAKTI

PENGARUH APLIKASI SLICER TERHADAP KETELITIAN DIMENSI


DAN KEKASARAN PRODUK DENGAN PENDUKUNG PADA 3D
PRINTING

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Haris Risqi Aziz


061001600051

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSRI


JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh


Nama : Haris Risqi Aziz
NIM : 061001600051
Program Studi : Teknik Mesin
Judul Skripsi : Pengaruh Aplikasi Slicer Terhadap Ketelitian Dimensi dan
Kekasaran Produk dengan Pendukung Pada 3D Printing

Telah disetujui untuk maju sidang Proposal Tugas Akhir / Tugas Akhir.

Jakarta, Februari 2020


Pembimbing,

Dr. Ir. Sally Cahyati MT. IPM

ii
ABSTRAK

Nama : Haris Risqi Aziz

Program Studi : Teknik Mesin

Judul Skripsi : Pengaruh Aplikasi Slicer Terhadap Ketelitian Dimensi dan


Kekasaran Produk dengan Pendukung Pada 3D Printing

ABSTRAK

Aplikasi antarmuka untuk 3D printing semakin marak dan berkembang pesat


seiring dengan berkembangnya teknologi. Sehingga dibuat Pengujian aplikasi
antarmuka ini menggunakan beberapa aplikasi ternama yaitu Ideamaker, Repetier
Host, dan Cura. Pengujian dibuat untuk mengetahui aplikasi antarmuka yang paling
baik digunakan untuk mesin 3D printer di kampus Universitas Trisakti.

Pencetakan model/ produk 3D ini menggunakan orientasi objek yang


berbeda-beda, dipilih 3 arah pencetakan yang berbeda. Pengujian orientasi objek
dipilih yang paling efektif berdasarkan penggunaan support (pendukung) kemudian
didapatkan ketelitian dimensi dengan mengukur dengan alat ukur panjang dan
kekasaran produk dengan mengukur kekasaran produk menggunakan alat uji
kekasaran.

Kata kunci : Interface, Slicer, 3D printing, Roughness test, Support

iii
DAFTAR ISI

Judul………………………………………………………………………………...i
Halaman Pengesahan…………………………………………………………….. ii
Abstrak………………………………………………………………………….... iii
Daftar Isi…………………………………………………………………………....iv
1. Latar Belakang………………………………………………………………..... 1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 2
3. Batasan Masalah……………………………………………………................. 2
4. Tujuan Penelitian………………………………………………………………. 2
5. Manfaat Penelitian…………………………………………………………….. 2
6. Kajian Pustaka…………………………………………………………………. 3
7. Metode Penelitian……………………………………………………………… 8
8. Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………………………. 16
9. Referensi………………………………………………………………………. 17

iv
1. Latar Belakang Masalah

Rapid prototyping merupakan sebuah Teknik untuk mengubah suatu data


gambar (CAD) menjadi suatu produk atau prototype. Untuk menghasilkan suatu
produk atau prototype dapat digunakan mesin 3D printer. Komponen dan jenis
mesin 3D printer menentukan hasil dari produk atau prototype, Akan tetapi 3D
printer membutuhkan sebuah aplikasi antarmuka disebut slicer untuk mengubah
data yang berupa STL atau OBJ menjadi sebuah data yg dapat dibaca mesin yaitu
Gcode. Terdapat banyak macam aplikasi antarmuka slicer yang dapat digunakan
untuk membuat produk 3D. Beberapa aplikasi slicer yaitu TinkerCAD, Cura,
Sculptris, Sketchup, Meshmixer, Ideamaker, 3D slash, Freecad, RepetierHost, dll.
Semakin lengkap suatu pengaturan pada aplikasi slicer maka akan membuat
ketelitian produk semakin tinggi, tetapi semakin singkatnya suatu pengaturan pada
aplikasi slicer maka akan membuat aplikasi antarmuka 3D printer mudah untuk
digunakan.

Pembuatan sebuah prototype dapat dilakukan dengan menggunakan metode


FDM dalam penelitian ini peralatan yang digunakan adalah printer 3D. Proses
berawal dari kemudian dibuat design gambar dengan aplikasi antarmuka, dalam
melakukan proses pengerjaan pada 3D printer terlebih dahulu mementukan posisi
vertikal ataupun horizontal. Pada proses ini pembentukan dilakukan dengan metode
berlapis. Dimulai dari pembentukan bahagian bawah sehingga akhirnya terbentuk
secara keseluruhan kebahagian atas, sehingga ditemukan pendukung yang
membentuk produk agar produk tidak menjadi cacat biasa disebut support. Bahan
objek gambar yang akan dibuat sebagai prototipe dalam bentuk solid. Penentuan
orientasi posisi benda pada proses printing 3D memberi pengaruh yang berarti
terhadap kwalitas dan dimensi produk yang dihasilkan [1].

Dalam penelitian tugas akhir ini, masalah yang ingin diteliti yaitu ketelitian
dimensi serta kekasaran produk yang dihasilkan dari mesin 3D printer
menggunakan aplikasi antarmuka slicer yang berbeda. Aplikasi antarmuka yang
digunakan adalah ideamaker, repetier host dan cura. Saat membuat model atau
prototype 3D berguna sebagai acuan aplikasi slicer yang seharusnya digunakan
untuk membuat model atau prototype 3D printer di Universitas Trisakti.

1
2. Rumusan Masalah

Pada saat mencetak produk atau prototype pada 3D printer berdasarkan


orientasi objeknya, mempunyai Ketelitian dimensi yang tidak sama serta kekasaran
produk yang kurang halus. Tetapi semua hal tersebut dapat diatasi melalui
pengaturan dari setiap aplikasi antarmuka yang mempunyai pengaturan yang
lengkap bahkan singkat.

3. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Menggunakan Printer jenis FDM
2. Operasi sistem 3D printer yang digunakan adalah jenis Marlyn
3. Bahan yang digunakan adalah PLA

4. Tujuan penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memilih aplikasi
antarmuka yang paling baik pada mesin 3D Printer ditentukan dari pencetakan
produk yang mempunyai ketelitian dimensi dan kekasaran produk yang baik pula.

5. Manfaat Penilitian
Penilitian ini dapat Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari hasil aplikasi
antarmuka slicer yang digunakan, sehingga aplikasi antarmuka mana yang
seharusnya lebih baik digunakan untuk mesin 3D printer Universitas Trisakti atau
mesin 3D printer lainnya. Juga dapat Menjadi panduan untuk peneliti lain untuk
membuat aplikasi antarmuka yg lebih baik Dari 3 slicer yang diuji.

2
6. Kajian Pustaka
• Menurut pengujian sobron lubis & David susanto
Setelah dilakukan pengujian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa
Posisi orientasi horizontal menghasilkan kondisi permukaan spesimen yang lebih
halus berbanding orientasi vertikal. Proses printing posisi orientasi vertikal
memerlukan support agar pada proses slicing spesimen yang dihasilkan bentuknya
tidak miring. Bahan polymer PLA dengan orientasi posisi horizontal lebih sedikit
mengalami penyimpangan dimensi. Orientasi menentukan kualitas permukaan,
efisiensi waktu proses dan dimensi. Karakteristik material mempengaruhi hasil
bentuk benda kwalitas permukaanya [1].
• Menurut penelitian mohd arifin
Baik alat slicer telah dibandingkan dalam hal akurasi dimensi dan visualisasi
permukaan. Ini menunjukkan bahwa CuraEngine berkontribusi lebih akurat dan
lebih sedikit filamen yang diperlukan untuk mencetak bagian-bagiannya. Namun,
Slice3r dapat digunakan untuk bagian yang memiliki banyak struktur gantung.
Secara keseluruhan, penelitian ini menyediakan platform bagi pengguna untuk
memiliki banyak opsi yang tersedia sehingga mereka dapat memanipulasi untuk
mendapatkan output apa pun yang mereka inginkan tergantung pada spesifikasi [2].
• Menurut Tri Hannanto Saputro
Baik untuk para pelaku industry menengah kebawah dalam menciptakan
sebuah produk dengan keunikan yang tinggi dalam waktu relatif singkat. Produk
yang dihasilkan pada proses cetak 3D printing FDM ini masih mempunyai tingkat
kekasaran permukaan yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena proses
pencetakan menggunakan prinsip lapisan demi lapisan, sehingga dibutuhkan proses
tambahan setelah proses pencetakan selesai yaitu infiltrasi [3].

Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian


menggunakan produk yang membutuhkan pendukung dengan 3 aplikasi antarmuka
slicer yang berbeda dengan menggunakan aplikasi Cura, Ideamaker dan Repetier-
host serta untuk menguji perbedaannya maka dilakukan pengukuran panjang dan
pengujian kekasaran terhadap produk yang telah dibuat.

3
A. Rapid Prototyping
Rapid Prototyping (RP) merupakan proses manufaktur yang
menghasilkan objek atau komponen dari software computer aided design
(CAD). RP memungkinkan visualisasi suatu gambar tiga dimensi menjadi
benda tiga dimensi asli dengan dimensi tertentu. Proses rapid prototyping
diawali dengan mendesain model tiga dimensi menggunakan aplikasi
antarmuka. Desain yang telah dibuat kemudian diorientasikan kepada ruang
pembuatan. Konsep RP adalah dengan membagi benda dengan ketebalan
yang sangat tipis sesuai dengan penampang dari objek tersebut. Kemudian,
mesin rapid prototyping akan mencetak objek tiga dimensi dengan
menambahkan material secara lapis demi lapis sesuai dengan layering yang
telah di setting oleh aplikasi. Kualitas objek yang dihasilkan tergantung pada
tebal lapisan dari mesin rapid prototyping. Semakin tipis setiap lapisan
penyusunnya maka kualitas permukaan objek atau komponen yang dibuat
akan semakin baik [4].
Salah satu teknologi dari Rapid Prototyping (RP) ini adalah FDM Fused
Deposition Modelling (FDM) adalah metode dengan membuat purwarupa
dengan proses pelelehan material termoplastik yang menggunakan
mekanisme ekstruder. Kemudian proses pembuatan objek melalui proses
lapis demi lapis dengan prinsip bottom up.

B. Fused Deposition Modelling 3D Printing


Ini dikembangkan oleh stratasys di Eden Prarie Minnesota. FDM adalah
teknologi prototyping cepat kedua yang paling banyak digunakan, setelah
steriolithography. Filamen plastik dikeluarkan dari lilitan dan material masuk
ke nozzle ekstrusi. Nozzle dipanaskan untuk melelehkan filamen dan memiliki
mekanisme yang memungkinkan aliran filamen meleleh. Nozzle dipasang ke
mekanisme tipe plotter X-Y yang merupakan bagian alas. Saat nosel bergerak
ke atas meja dalam geometri yang diperlukan, lapisan tipis filamen yang
diekstrusi di meja alas mengeras membentuk lapisan-lapisan filamen.
memantul ke lapisan di bawahnya. Produk dibentuk di meja alas yang
bergerak vertikal ke bawah lapis demi lapis saat bagian itu terbentuk [5].

4
Prinsip pengolahan data mesin FDM adalah mengubah sebuah desain
menjadi objek 3 dimensi. Desain dibuat dengan menggunakan CAD
(Computer Aided Design) yang menghasilkan file dengan format stl. File
dengan format stl ini akan diolah lagi dengan software Repitier untuk
mendapatkan hasil slicing. Mesin FDM kemudian melelehkan filamen ke
bentuk yang telah ditentukan hingga menjadi sebuah objek 3 dimensi [6].

C. Slicer
Penelitian kali ini fokus pada membandingkan mode slicer untuk
mengamati perbedaan kinerja. Opsi pemotongan adalah untuk mengubah
model desain dari data CAD menjadi kode yang dapat dibaca untuk memulai
proses pencetakan. Sejauh ini, belum ada penelitian yang dilakukan mengenai
pemilihan opsi mode slicer dan pengaruhnya pada bagian akhir [7]. Berikut
beberapa penjelasan mengenai beberapa slicer.
• Cura
Cura adalah salah perangkat lunak yang bertujuan untuk mempersiapkan
desain yang sudah dirancang dengan cara melakukan proses slicing
(membuat desain menjadi lapisan per lapisan) lalu akan menghasilkan g-
code untuk dibuat menggunakan mesin 3d printing (Ultimaker, 2015).
Beberapa pengaturan yang dapat diatur di software cura antara lain [8] :
1. Layer Height. Untuk mengatur tinggi setiap lapisan.
2. Wall Thickness. Untuk mengatur ketebalan dinding luar lapisan arah
horizontal.
3. Infill Density. Untuk mengatur kerapatan.
4. Printing Temperature. Untuk mengatur suhu yang digunakan.
5. Diameter. Untuk mengatur diameter bahan yang digunakan.
6. Print Speed. Untuk mengatur kecepatan keluarnya bahan yang
digunakan mesin 3d printing.
7. Travel Speed. Untuk mengatur kecepatan pergerakan proses 3d printing.
8. Support. Untuk memberikan benda bantuan pada produk yang dibuat
oleh mesin 3d printing.

5
• Ideamaker
IdeaMaker adalah perangkat lunak pengiris yang menyiapkan model 3D
untuk dicetak dan mengubahnya menjadi File G-Code untuk printer
Raise3D Anda [9]. IdeaMaker adalah salah satu dari banyak platform
pengiris, tetapi yang membedakannya adalah kompatibilitasnya yang
ramping dengan printer extruder ganda dan pengaturan cetak yang sangat
dapat disesuaikan. Dalam tutorial ini, kita membahas dasar-dasar mengiris
dengan IdeaMaker Raise3D; yaitu [10 :
1. Menambah dan Memperbaiki Model Anda. Gunakan alat “Pan”,
“Move” dan “Rotate”
2. Mengubah Model Anda. Dapat dengan move, rotate dan scale model
Anda menggunakan alat di toolbar.
3. Alat pendukung. Memungkinkan Anda untuk menambahkan dukungan
ke model Anda, baik secara otomatis atau manual.
4. Fungsi dukungan otomatis. Berfungsi dengan baik dan biasanya
mencakup semua bagian yang diperlukan. Jika Anda ingin memiliki
dukungan hanya di tempat tertentu, Anda dapat menambahkannya
secara manual.
• Repetier-host
Repetier-Host adalah aplikasi pencetakan 3D yang dikembangkan oleh
Hot-World GmbH & Co. KG. Repetier-Host adalah perangkat lunak
pencetakan 3D terintegrasi yang luar biasa, Anda dapat mengiris,
memodifikasi G-Code, mengontrol printer 3D secara manual, dan
mengubah beberapa parameter firmware dan beberapa fitur lainnya.
Bahkan dapat menggunakan perangkat lunak pengiris lainnya untuk
mengiris, seperti Perangkat lunak CuraEngine, Slic3r dan Skeinforge.
Bandingkan dengan semua perangkat lunak serupa membuat kinerja dalam
memperbaiki dan memberi jalur pencetakan yang optimal. Jadi Repetier-
Host populer di kalangan 3D pemain printer [11]. Repetier-Host dapat
melakukan beberapa hal yaitu:

6
1. Ini memungkinkan Anda untuk mengimpor file 3D dan melihat serta
memanipulasinya sehingga dapat dicetak oleh printer.
2. Ini memungkinkan Anda mengimpor file pekerjaan cetak yang sudah
disiapkan dan mempratinjaunya
3. Dapat berkomunikasi dengan printer untuk mengirimkannya perintah
yang benar melalui kabel USB.
4. Menyediakan antarmuka pengguna untuk secara manual mengontrol
printer dari komputer

D. Support
Teknologi pencetakan 3D yang berbeda memiliki alasan berbeda untuk
memerlukan struktur pendukung. Beberapa memerlukan struktur seperti itu
untuk menahan deformasi atau bahkan keruntuhan yang dapat menyebabkan
efek tangga (staircase) atau untuk menyangga bagian yang tidak terhubung
ke badan utama dari bagian yang dicetak selama produksi. Struktur
pendukung juga dapat digunakan untuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan oleh termal yang dihasilkan selama proses pembuatan dan
penyusutan yang tidak terkonsolidasi yang terkait dengan sejumlah besar
teknik AM. Ini membantu mengurangi efek kemiringan termal yang dapat
menyebabkan retak maupun penyusutan. Dukungan juga dapat digunakan
untuk menyeimbangkan objek yang dicetak bahwa itu ditambatkan dengan
aman ke platform pembuatan selama pembuatan [12].
Secara umum, desain struktur pendukung harus didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut:
• Dukungan harus dapat mencegah bagian-bagian dari keruntuhan /
melengkung, terutama area kontur luar yang membutuhkan dukungan
• Koneksi antara bagian dukungan dan bagian produk harus memiliki
kekuatan minimal untuk melepaskan dukungan dengan mudah;
• Area kontak antara penopang dan bagian akhir harus sekecil mungkin untuk
mengurangi kerusakan permukaan setelah pelepasan penopang;
• Ketika merancang dukungan, konsumsi bahan dan waktu pembangunan
harus dipertimbangkan serta kualitas cetak akhir yang terbaik.

7
E. Ketelitian Dimensi
Dimensi adalah kuantitas atau properti yang mencakup panjang, lebar,
tinggi, luas dan lainnya. Misalnya: diameter, panjang, volume dan lainnya.
Dimensi merupakan hal pertama yang harus dilakukan sebelum mengukur.
Untuk menentukan suatu dimensi, terdapat aspek yang perlu diketahui:
pengetahuan tentang benda yang akan diukur, benda yang mempunyai
kuantitas untuk diukur, dan pengetahuan material dari benda yang
kuantitasnya dapat diukur. Proses pengukuran dimensi dipengaruhi oleh
prosedur dan sistem pengukuran yang digunakan. [13]
Ketelitian (Akurasi) adalah perbedaan kuantitas benda ukur dan nilai
benda sebenarnya. Definisi akurasi merupakan suatu parameter yang tidak
memiliki kuantitas dengan nilai karena nyatanya dalam setiap pengukuran,
nilai ukur tidak dapat diketahui karena ada faktor ketidakpastian
(uncertainty). Oleh karena itu dikatakan ketelitian semakin tinggi maka nilai
makin dekat atau sama dengan kuantitas benda ukur. [13]
Setelah benda ukur selesai diukur maka perlu dicari:
• Rata-Rata
X 1 + X 2 + ... + X n 1 n
X= =  Xi
n n i =1

• Varians
( X 1 − X ) 2 + ( X 2 − X ) 2 + .... + ( X n − X ) 2 1 n
2
S =
n −1
= 
n − 1 i =1
( X1 − X )2

• Standar Deviasi

1 n
S= S2 = 
n − 1 n −1
( X1 − X )2

• Ketidakpastian
S
UA = S ( X ) =
n

8
F. Surface Roughness
Surface roughness, sering disingkat menjadi roughness, adalah
komponen dari tekstur permukaan. Hal ini diukur dengan penyimpangan kea
rah vector normal permukaan nyata dari bentuk idealnya. Jika penyimpangan
ini besar, permukaan kasar; jika mereka kecil, permukaan halus. Roughness
biasanya dianggap sebagai komponen frekuensi tinggi, pendek panjang
gelombang permukaan diukur. Roughness memainkan peran penting dalam
menentukan bagaimana benda nyata akan berinteraksi dengan
lingkungannya. Permukaan kasar biasanya memakai lebih cepat dan memiliki
koefisien gesekan tinggi dari permukaan yang halus [14].

7. Metode penelitian
A. Mesin Penelitian
Pada penelitian ini yang digunakan adalah mesin FDM dengan merk
MakerGear M2 yang telah dimodifikasi dari single extruder menjadi dual
extruder (Gambar)
• Ukuran mesin : 200 mm (8") x 250 mm (10") x 200 mm (8")
• Nozel : 0,35 mm
• Suhu maks pada nozel : Heater dengan suhu 300 ⁰C
• Berat mesin : 12 kg (26.5 lbs.)
• Daya yang dibutuhkan : 12 V DC @ 15 A
• Ukuran kerangka : 60 X 62 X 30 mm
• Ukuran rumah nozel : 62 X 52 X 52 mm
• Bahan : Filamen PETG

Gambar 7.1 Mesin 3D Printer Makergear M2

9
B. Bahan Material
Bahan yang digunakan untuk membuat bagian-bagian khusus adalah
Polylactic Acid (PLA) & Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), sebuah
termoplastik yang dapat terbiodegradasi yang berasal dari pati jagung dan
tebu. PLA ramah lingkungan, aman digunakan, dan sekarang menjadi bahan
yang paling disarankan untuk printer 3D. Filamen PLA mempunyai ukuran
dengan diameter 1,75 mm dan ukuran nosel mesin 0,4 mm. Sebelum
digunakan bed dilapisi 2 lapisan glue stick [15]. Berikut ciri dari Material
Poly Lactic Acid (PLA)
• Temperatur - 180°C (sampai 230°C)
• Temperatur Bed - 50°C (50-60°C)

Gambar 7.2 material PLA

ABS merupakan bahan yang paling umum digunakan. Material ini


adalah bahan untuk membuat blok-blok Lego. ABS Lebih mudah digunakan
untuk mencetak namun cenderung menyusut dalam proses pendinginannya
sehingga mempengaruhi hasil cetak. Ketika menggunakan ABS, alas cetak
harus diberi perekat. Bahan ini relatif aman namun menghasilkan bau plastik
ketika dipanaskan[14]. Berikut ciri Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)
• Temperatur - 180°C (sampai 230°C)
• Temperatur Bed - 50°C (50-60°C)

Gambar 7.3 material PLA

10
C. Aplikasi Pencetakan 3D (slicer)
Aplikasi antarmuka slicer yang akan digunakan dalam percobaan ini
adalah Cura, Ideamaker dan Repetier-Host. Dengan rincian tampilan
antarmuka seperti berikut. Dari ketiga bentuk mempunyai parameter
pengaturan yang berbeda dan mempunyai cara penggunaan yang berbeda,
dengan tampilan awal aplikasi antarmuka seperti berikut:

Gambar 7.4 tampilan awal Repetier-Host

Gambar 7.5 tampilan awal Cura

11
Gambar 7.3 tampilan awal Ideamaker
D. Pengaturan Parameter (slicer)
Pengaturan parameter slicer yang digunakan untuk mengatur
parameter cetak yaitu menu pengaturan dasar Cura (versi 15.04), Ideamaker
(versi 3.3.0) dan Repetier-Host (versi 1.6.2) untuk mencetak komponen.
Berikut tabel parameter Slicer 3D printer ditampilkan pada tabel 7.1.

Parameter slicer 3D printer Repetier-Host, Cura & Ideamaker


Quality: Layer Height 0,22 mm
Shell Thickness 0,8 mm
Nozzle Size 0,4 mm
Fill Bottom top Thickness 1,2 mm
Fill Density 10%
Fill Pattern Rectiliner
Print Speed 60 m/s
Extruder Head Temperature 220°C
Bed Temperature 60°C
PLA Filament: Diameter 1.75 mm
Support Structure build Ada
Platform Adhesion Type Ada
Flow Compensation 100%
Tabel 7.1 Parameter antarmuka slicer 3D printer

12
E. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jangka sorong,
mikrometer sekrup, dial indicator & profile projector.

Gambar 7.4 (a) Jangka Sorong (b) Mikrometer Sekrup

Gambar 7.5 Surface Roughness Tester

Gambar 7.6 Profile Projector

13
F. Diagram Alir Penelitian

Start

Identifikasi
Masalah

Studi Literatur

Pemilihan & Pembuatan


Desain Produk

Simulasi Aplikasi
Antarmuka
Modifikasi

Pencetakan Desain
Produk

Model dan Tidak


ukuran sesuai
Ya
Mengukur Dimensi &
Kekasaran Produk

Analisa Data

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 7.7 Diagram alir Penelitian

14
8. Pelaksanaan kegiatan

No Nama Kegiatan Bulan


Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pengumpulan Referensi
2 Pembuatan Desain
3 Simulasi Interface
4 Pencetakan Produk 3D
5 Pengumpulan Data dan Pengukuran Produk
6 Penulisan Laporan Tugas Akhir

Tabel 7.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

16
• Daftar Referensi

[1] Sobron Lubis and D. Sutanto, “Pengaturan Orientasi Posisi Objek pada
Proses Rapid Prototyping Menggunakan 3D Printer Terhadap Waktu
Proses dan Kwalitas Produk,” J. Tek. Mesin, vol. 15, no. 1, pp. 27–34,
2014, doi: 10.9744/jtm.15.1.27-34.

[2] E. Science, “Slicer Method Comparison Using Open-source 3D Printer


Slicer Method Comparison Using Open-source 3D Printer,” 2018.

[3] J. T. Mesin, F. Teknik, and U. G. Mada, “ANALISA PENGARUH


PEMILIHAN KOMPONEN TERHADAP KETELITIAN DIMENSI DAN
KUALITAS PERMUKAAN PRODUK PADA MESIN 3D PRINTING
JENIS FDM (FUSED DEPOSITION MODELLING),” pp. 208–214, 2019.

[4] arief imbang Pambudi, “Analisis Pengaruh Internal Geometri Terhadap


Sifat Mekanik Material Polylactic Acid ( Pla ) Dipreparasi Menggunakan
3D Printing,” 2017.

[5] M. S. M, “A Review on Design and Development of 3D Printer,” vol. 4,


no. 5, pp. 41–44, 2017.

[6] S. Cahyati, B. Satriawan, J. Teknik, M. Fakultas, T. Industri, and U.


Trisakti, “Ketelitian Dimensi Produk Hasil Proses Modifikasi Mesin Fdm
Dual Extruder,” Semin. Nas. Pakar ke 2, pp. 1–7, 2019.

[7] Y. I. Wei, D. Tay, M. Y. Li, and M. J. E. N. Tan, “Effect of printing


parameters in 3D concrete printing : Printing region and support structures
Effect of printing parameters in 3D concrete printing : printing region and
support structures,” no. April, 2019, doi: 10.1016/j.jmatprotec.2019.04.007.

[8] T. Akhir, “PROSES PEMBUATAN MASTER LENSA POLIMER


DENGAN 3D PRINTING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN
PEMBIMBING PROSES PEMBUATAN MASTER LENSA POLIMER
DENGAN 3D PRINTING,” 2018.

[9] R. 3d, “ideaMaker Manual,” Using Ideamaker, 2020.

17
[10] O. Repetier-host, S. Repetier-host, and S. Chinese, “Repetier-Host Setting.”

[11] J. Jiang and X. Xu, “Support Structures for Additive Manufacturing : A


Review,” 2018, doi: 10.3390/jmmp2040064.

[12] A. Irfan, “The characteristic of,” no. 3, pp. 3–4, 2019.

[13] Metrologi Manufaktur

[14] I. O. P. C. Series and M. Science, “Comparing the accuracy of 3D slicer


software in printed end- use parts,” 2019, doi: 10.1088/1757-
899X/659/1/012082.

[15] K. S. Putra, S. Ds, U. R. Sari, and S. Ds, “Pemanfaatan Teknologi 3D


Printing Dalam Proses Desain Produk Gaya Hidup,” pp. 1–6, 2018.

18

Anda mungkin juga menyukai