Anda di halaman 1dari 10

V00 N0

eISSN 2477-6041 artikel xx, pp.xxx-xxx, 2018

PENGARUH PERANGKAT LUNAK


SLICER TERHADAP KETELITIAN
DIMENSI DAN KEKASARAN
PERMUKAAN PRODUK 3D
PRINTING DENGAN PENDUKUNG
Haris Risqi Aziz Rapid Prototyping (RP) is a manufacturing process that
Mahasiswa produces objects or components from computer aided design
Universitas Trisakti
Jurusan Teknik Mesin (CAD), which one uses a 3D printer. In its use, 3D printers require
Email: a slicer application (slicer software) to convert data from CAD
Harisaziz9@yahoo.com
into data that is understood by 3D printer machines which is G-
Sally Cahyati code. This 3D printing research is influenced by object orientation
Tenaga Pengajar (Dosen) in which one the object orientation testing is selected most effec-
Universitas Trisakti tively based on the use of support and uses the same parameters.
Jurusan Teknik Mesin This research is comparing the 3D model on CAD software with
Email:
Sallycahyati2019@gmail.com the results of the test object that has been printed by a 3D printer
machine using a well-known interface application, namely Ide-
amaker, Repetier Host, and Cura. To determine the best printing
application then the accuracy of dimensions and surface rough-
ness is obtained out, from the results of dimensional & surface
roughness on the test object showed the best results achieved by
Cura slicer because it has the result of dimensional deviations &
surface roughness deviations is not too high.

Keywords: hypothermia, sleeping bag, temperature,


silicone heat bed.

1. PENDAHULUAN
Rapid prototyping merupakan sebuah Teknik untuk mengubah suatu data gambar CAD (Computer Aided Man-
ufacturing) menjadi suatu produk dengan cara mencetak dengan menambahkan material secara lapis demi lapis
sesuai dengan yang telah di atur [1], contohnya mesin 3D printer FDM. Printer 3D yang menggunakan
teknologi ini membangun bagian lapis demi lapis, dari bawah ke atas dengan memanaskan dan mengekstrusi
filamen termoplastik sesuai dengan data 3D yang dipasok ke printer. Setiap lapisan mengeras karena diletakkan
dan mengikat ke lapisan sebelumnya [2].
Sebelum dicetak oleh mesin, data CAD perlu diubah menggunakan aplikasi antarmuka disebut aplikasi
pengiris (software slicer) untuk mengubah desain yang berupa data STL atau OBJ menjadi sebuah data bahasa
pemrograman printer 3D, dengan menggunakan serangkaian instruksi yang berasal dari komputer akan dapat
diterjemahkan ke dalam perintah yang dimengerti oleh printer 3 dimensi yaitu G-code[3], [4]. G-code adalah
singkatan dari “Geometric Code” fungsi utamanya untuk menginstruksikan mesin dalam menggerakkan nozzle
bagaimana cara bergerak secara geometris dalam 3 dimensi [5]. Terdapat beberapa aplikasi slicer yang biasa
digunakan yaitu TinkerCAD, Cura, Sculptris, Sketchup, Meshmixer, Ideamaker, 3D slash, Freecad,
RepetierHost, dll.
Dari perspektif ilmiah tentang evaluasi pengenalan dan pemilihan aplikasi slicer terjadi perbedaan yaitu
"kemudahan penggunaan" dan "ruang lingkup fungsi" akan tetapi berpengaruh terhadap pemilihan parameter
pencetakan yang lebih sepesifik [6]. Sejauh ini, belum ada penelitian yang dilakukan mengenai pemilihan opsi
mode slicer dan pengaruh parameter pada bagian akhir [7]. Sehingga dapat dikatakan terjadi pengaruh dalam
cara pembuatan dan hasil pencetakan yang dihasilkan pada setiap slicer yang berbeda.
Hasil pencetakan yang dilakukan secara berlapis ditemukan bagian produk yang melayang (dalam
keadaan kemiringan tertentu) sehingga dibutuhkan penopang (Support) yang membentuk agar produk tidak
menjadi cacat. Penentuan orientasi pencetakan benda 3D memberi pengaruh yang berarti terhadap kekasaran
dan dimensi produk yang dihasilkan [8]. Pengaruh orientasi cetak pada waktu pemrosesan & akurasi dimensi
yang dicetak menunjukkan bahwa proses pencetakan dengan orientasi memiliki perbedaan hasil waktu, tebal

Corresponding Author: Received on: Accepted on:


Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

lapisan-lapisan (layer) pada proses printing juga menentukan kualitas permukaan & efisiensi waktu proses[9],
[10]. Penelitian yang dilakukan berfokus untuk memperbaiki kualitas hasil produk dari Mesin 3D printing, baik
berupa peningkatan hasil ukuran dimensi dan kualitas permukaan [11]. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
yang membutuhkan penopang (Support) tepatnya di sisi miring & sisi radius.
Pada perancangan ini, hasil analisis ketelitian dimensi dan kekasaran permukaan terhadap slicer yang
berbeda dengan orientasi pencetakan yang membutuhkan support menunjukkan slicer Cura menghasilkan yang
paling baik.

2. METODE DAN BAHAN


Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. Gambar 1
menunjukan diagram alir perancangan dan simulasi.

2.1 Diagram alir perancangan dan simulasi


Gambar 1 menunjukan tahapan rancangan desain, analisa penelitian hasil produk menggunakan macam
aplikasi slicer, tahapan verifikasi yang dilakukan dengan mengukur ketelitian dimensi & kekasaran produk.

Gambar 1: Diagram alir perancangan dan simulasi

2.2 Pengumpulan data


Rancangan ini memiliki 1 jenis pengumpulan data, diantaranya adalah pengambilan data pengukuran.
Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

Pada pengambilan data pengukuran, Produk Dicetak sebanyak 3 kali. Kemudian setelah selesai dicetak, diukur
dimensi dari beberapa titik yang berbeda. Dimensi adalah kuantitas atau properti yang mencakup panjang,
lebar, tinggi, luas dan lainnya. Misalnya: diameter, panjang, volume dan lainnya [12]. Ketelitian (Akurasi)
adalah perbedaan kuantitas benda ukur dan nilai benda sebenarnya. Definisi akurasi merupakan suatu
parameter yang tidak memiliki kuantitas dengan nilai karena nyatanya dalam setiap pengukuran, nilai ukur
tidak dapat diketahui karena ada faktor ketidakpastian (uncertainty) [12]. Diambil 3 titik yang berbeda dari
ukuran produk yang dicetak. Sisi yang diukur dimensinya adalah sisi yang membutuhkan pendukung saja.
Terdapat 2 sisi yang diukur, yaitu sisi 1 & sisi 2. Kemudian data yang diambil dari 3 produk cetak dihitung
dimensi rata-rata.
Surface roughness atau roughness, adalah komponen dari tekstur permukaan. Cara mengukur dengan
melihat penyimpangan kearah gaya normal permukaan nyata dari bentuk idealnya. Jika penyimpangan besar,
maka permukaan kasar; jika kecil maka permukaan halus. [13]. Karena parameter R{a} merupakan parameter
yang paling umum mudah untuk digunakan maka digunakan parameter tersebut. Kekasaran diambil di sisi
yang sama seperti ketelitian dimensi, yaitu sisi yg terkena pendukung adalah sisi 1 & sisi 2. Terdapat 2 sisi
yang diukur kekasaran permukaannya, yaitu sisi 1 & sisi 2. Kemudian diukur kekasaran permukaan sebanyak
3 kali pada setiap 3 produk cetak yang dihasilkan; dihitung kekasaran permukaan rata-rata.

Ket: S1 = Sisi 1, S2 = Sisi 2

Gambar 2: Tampak produk berdasarkan pandangan depan & samping

2.3 Alat dan bahan


Rancangan ini terdiri dari alat-alat yang digunakan untuk membuat rancangan ini bekerja.

Mesin 3D Printer
Pada penelitian ini yang digunakan adalah mesin FDM dengan merk MakerGear M2 yang telah dimodifikasi
dari single extruder menjadi dual extruder [14]

1. Ukuran mesin : 200 mm (8") x 250 mm (10") x 200 mm (8")


2. Nozel : 0,25 mm – 0,75 mm
3. Suhu maks ekstruder : Heater dengan suhu 300 ⁰C
4. Suhu maks pada bed : 100 ⁰C
5. Berat mesin : 12 kg (26.5 lbs.)
6. Daya yang dibutuhkan : 12 V DC @ 15 A
7. Ukuran rumah nozel : 62 X 52 X 52 mm
8. Bahan : Filamen PETG

Gambar 3: Mesin MakerGear M2.

Alat ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jangka sorong tipe 530-104 merk Mitutoyo & alat
uji kekasaran permukaan (surface roughness tester) tipe surftest SJ-310 merk Mitutoyo.
Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

(a) (b)
Gambar 4: (a). Jangka Sorong, (b). Alat Uji Kekasaran Permukaan

Bahan Material Produk


Bahan yang digunakan untuk membuat bagian-bagian khusus adalah Polylactic Acid (PLA), sebuah
termoplastik yang dapat terbiodegradasi yang berasal dari pati jagung dan tebu.
PLA ramah lingkungan, aman digunakan, dan sekarang menjadi bahan yang paling disarankan untuk
printer 3D. Filamen PLA mempunyai ukuran dengan diameter 1,75 mm dan ukuran nosel mesin 0,4 mm.
Sebelum digunakan bed dilapisi 2 lapisan glue stick. [15]
Berikut ciri dari Material Poly Lactic Acid (PLA)
1. Temperatur Material - 180°C (sampai 230°C)
2. Temperatur Bed - 50°C (50-60°C)
3. Preparasi Bed - Aplikasikan 2 lapisan gluestick

Gambar 4 : Material Polylactic Acid (PLA)

3. PEMBAHASAN

3.1 Pembuatan Desain


Desain produk dibuat dengan aplikasi CAD, aplikasi yang digunakan adalah CATIA. Produk yang
dipilih adalah semacam benda seni. Produk dikatakan sebagai benda seni dikarenakan benda apabila dibalik
dan dilihat dalam perspektif tertentu akan terlihat seperti pada Gambar 5. Produk tidak menyentuh meja cetak
dalam jarak tertentu dan juga dalam keadaan kemiringan tertentu (kondisi melayang). Sisi miring dan sisi yang
menonjol tersebut tentu membutuhkan pendukung untuk mendapatkan bentuk hasil cetak yang diinginkan.
Produk tentu juga memiliki sisi berbentuk persegi dan radius dalam orientasi pencetakannya yang membutuh-
kan penopang (support).

(a) (b)
Gambar 5: (a). Desain Benda Uji, (b). Desain Produk Keadaan Terbalik
Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

3.2 Pengaturan Paramater


Pengaturan parameter slicer yang digunakan untuk mengatur parameter cetak yaitu menu pengaturan dasar
Cura (versi 15.04), Ideamaker (versi 3.3.0) dan Repetier-Host (versi 1.6.2) untuk mencetak komponen. Berikut
tabel parameter Slicer 3D printer ditampilkan pada tabel 1.

Tabel 1: Parameter antarmuka slicer 3D printer

Parameter slicer 3D printer Repetier-Host, Cura & Ideamaker


Quality: Layer Height 0,2 mm
Shell Thickness 0,8 mm
Nozzle Size 0,4 mm
Fill Bottom/top Thickness 0.8 mm
Infill Density 20%
Infill Pattern Support Pattern Grid (Line)
Print Speed 55 m/s
Extruder Head Temperature 220°C
Bed Temperature 60°C
PLA Filament: Diameter 1.75 mm
Penopang (support) Structure build Ada
Platform Adhesion Type Ada
Flow Compensation 100%

3.3 Pengolahan Model Menggunakan Software Slicer


Pengaturan parameter slicer yang digunakan untuk mengatur parameter cetak yaitu menu pengaturan dasar
Cura (versi 15.04), Ideamaker (versi 3.3.0) dan Repetier-Host (versi 1.6.2) untuk mencetak komponen. Berikut
tabel parameter Slicer 3D printer ditampilkan pada Tabel 2.

Tabel 2: Hasil Pengolahan Setiap software slicer

Hasil dari setiap Slicer Cura Ideamaker Repetier-Host


Waktu Pencetakan (Jam & Menit) 1 Jam 37 Menit 1 Jam 25 Menit 1 Jam 15 menit
Filamen yang dibutuhkan (mm) 4617 mm 5024 mm 4884 mm
Layer yang dihasilkan 247 249 247

3.4 Hasil Pencetakan Benda Uji


Hasil model yang sudah selesai di slice menggunakan aplikasi pengiris (Software Slicer) kemudian dicetak
menggunakan 3D printer. Menggunakan mesin 3D printer Makergear M2 dan dengan data slice Cura, Ide-
amaker, & Repetier-Host dengan proses pencetakan seperti Tabel 2.

Gambar 6: Hasil Benda Uji Cura


Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

Gambar 7: Hasil Benda Uji Ideamaker.

Gambar 8: Hasil Benda Uji Repetier-Host.

3.4 Hasil Pencetakan Benda Uji


Model yang sudah selesai dicetak kemudian diukur ketelitian dimensi dengan menggunakan jangka sorong.
Mempunyai hasil uji sisi 1 & sisi 2.
Dilakukan pengukuran dimensi terhadap benda uji Cura, Ideamaker & Repetier-Host. Benda uji Sisi 1 dalam
desain CAD mempunyai ukuran tinggi Sisi 1 = 10 mm. Sedangkan Sisi 2 dalam desain CAD mempunyai
diameter Sisi 2 = 8 mm dengan hasil pengukuran pada Tabel 3 & 4.

Tabel 3: Pengukuran Ketelitian Dimensi Sisi 1

Dimensi Sisi 1 (mm)

Pengukuran Produk 1 Produk 2 Produk 3 Rata-rata x̄


I II III I II III I II III
Cura Sisi 1 10,1 10,1 10,1 10,1 10,05 10,05 10,1 10,1 10,05 10,083
Ideamaker Sisi 1 10,15 10,1 10,1 10,05 10,1 10,1 10,15 10,1 10,1 10,105

Repetier-Host Sisi 1 10,2 10,15 10,2 10,2 10,2 10,15 10,1 10,15 10,15 10,166

Tabel 4: Pengukuran Ketelitian Dimensi Sisi 2

Dimensi Sisi 2 (mm)


Pengukuran Produk 1 Produk 2 Produk 3 Rata-rata x̄
I II III I II III I II III
Cura Sisi 2 8 8 8,15 8 8 7,85 8 8 8,05 8,006
Ideamaker Sisi 2 8 8 8,15 7,9 7,9 7,85 7,8 7,95 8,05 7,956
Repetier-Host Sisi 2 8,05 8,1 8,1 8,25 8,1 8,15 8,1 8,05 8 8,1

Setelah dilakukan pengukuran ketelitian dimensi, benda uji kemudian diukur dengan Alat Uji Kekasaran Per-
mukaan (Surface Roughness Tester). Dilakukan kalibrasi sebelum menguji, didapat nilai Ra= 2,97.
Dilakukan pengukuran kekasaran permukaan terhadap benda uji Cura, Ideamaker & Repetier-Host. Benda uji
dilakukan pengujian kekasaran permukaan pada sisi 1 (lebar =10 m) & sisi 2 (ukuran diameter = 8 mm) dengan
hasil pengukuran pada Tabel 5 & 6.
Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

Tabel 5: Pengukuran Kekasaran Permukaan Sisi 1

Kekasaran Permukaan Sisi 1 (μm)


Pengukuran Produk 1 Produk 2 Produk 3 Rata-rata x̄
I II III I II III I II III
Cura Sisi 1 21,41 25,594 26,3 26,721 19,106 25,873 25,658 27,388 26,117 24,907
Ideamaker Sisi 1 25,427 25,527 24,14 25,887 25,013 25,97 24,093 25,956 25,497 25,278
Repetier-Host Sisi 1 25,511 26,821 24,212 24,546 30,285 27,246 26,728 24,552 32,859 26,973

Tabel 6: Pengukuran Kekasaran Permukaan Sisi 1

Kekasaran Permukaan Sisi 2 (μm)


Pengukuran Produk 1 Produk 2 Produk 3 Rata-rata x̄
I II III I II III I II III
Cura Sisi 2 18,381 21,418 15,477 24,327 18,262 16,83 22,593 26,62 19,361 20,363
Ideamaker Sisi 2 29,954 28,903 19,419 36,278 30,368 17,762 31,967 29,098 18,962 26,967
Repetier-Host Sisi 2 34,363 16,023 23,087 22,721 12,454 36,941 24,371 33,371 16,047 24,375

3.5 Analisis Ketelitian Dimensi Benda Uji


Hasil benda uji dengan pengiris yang berbeda akan dibandingkan dengan model CAD yang sudah dibuat
menggunakan aplikasi Catia, setelah itu dibuat grafik dari benda uji yang sudah diukur dimensinya. Dilakukan
untuk mengetahui penyimpangan dimensi yang paling mendekati dengan model CAD pada hasil benda uji
slicer yang mempunyai ukuran produk paling teliti sehingga diketahui slicer mana yang layak digunakan.
Setelah pengukuran dimensi didapatkan data yang dibutuhkan kemudian dilakukan analisis
menggunakan grafik pada benda uji untuk mengetahui pengaruh dari perbandingan 3 slicer (Cura, Ideamaker
& Repetier-Host) terhadap ketelitian dimensi dari sisi miring dan radius, yaitu sisi 1&2.

10,2
10,166

10,15
10,105
10,1 10,083
Dimensi (mm)

10,05

10
10

9,95

9,9
Rata-rata (x̄)

Model Sisi 1 Cura Sisi 1 Ideamaker Sisi 1 Repetier-Host Sisi 1

Gambar 9 Pembandingan Penyimpangan Dimensi Benda Uji Slicer pada Sisi 1.


Berdasarkan hasil dari perhitungan ketelitian dimensi produk yang mempunyai dimensi paling akurat adalah
benda uji slicer Cura dengan nilai rata-rata pada sisi 1 = 10,083 & jangkauan dari nilai model sebesar 0,083.
Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

8,150

8,100
8,100

8,050
Dimensi (mm)

8,000 8,006
8,000

7,956
7,950

7,900

7,850
Rata-rata (x̄)

Model Sisi 1 Cura Sisi 2 Ideamaker Sisi 2 Repetier-Host Sisi 2

Gambar 10 Pembandingan Penyimpangan Dimensi Benda Uji Slicer pada Sisi 2.


Berdasarkan hasil dari perhitungan ketelitian dimensi produk yang mempunyai dimensi paling akurat adalah
benda uji slicer Cura dengan nilai rata-rata pada sisi 2 = 8,006 & jangkauan dari nilai model sebesar 0,006.

3.6 Analisis Kekasaran Permukaan Benda Uji


Hasil benda uji dilakukan pengukuran kekasaran permukaan terhadap benda uji Cura, Ideamaker & Repetier-
Host. Benda uji dilakukan pengujian kekasaran permukaan pada sisi 1 (lebar =10 m) & sisi 2 (ukuran diameter
= 8 mm). Dilakukan kalibrasi sebelum menguji, didapat nilai Ra= 2,97.
Setelah pengukuran kekasaran permukaan selesai dilakukan kemudian dilakukan analisis menggunakan
grafik pada benda uji untuk mengetahui pengaruh dari perbandingan 3 slicer (Cura, Ideamaker & Repetier-
Host) terhadap ketelitian dimensi dari sisi miring dan sisi radius, yaitu sisi 1 & 2.

27,500
26,973
27,000
Kekasaran Permukaan (μm)

26,500

26,000

25,500 25,279
24,907
25,000

24,500

24,000

23,500
Rata-rata (x̄)

Cura Sisi 1 Ideamaker Sisi 1 Repetier-Host Sisi 1

Gambar 11 Pembandingan Penyimpangan Kekasaran Permukaan Benda Uji Slicer pada Sisi 1.
Berdasarkan hasil dari perhitungan kekasaran permukaan produk yang mempunyai kekasaran
permukaan paling akurat adalah benda uji slicer Cura pada sisi 1 =24,907.
Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

30,000
26,968
24,375

Kekasaran Permukaan (μm)


25,000
20,363
20,000

15,000

10,000

5,000

0,000
Rata-rata (x̄)

Cura Sisi 2 Ideamaker Sisi 2 Repetier-Host Sisi 2

Gambar 12 Pembandingan Penyimpangan Kekasaran Permukaan Benda Uji Slicer pada Sisi 2.
Berdasarkan hasil dari perhitungan kekasaran permukaan produk yang mempunyai kekasaran
permukaan paling akurat adalah benda uji slicer Cura pada sisi 2 =20,363.

4. KESIMPULAN
Pada hasil analisis ketelitian dimensi dan kekasaran permukaan terhadap slicer yang berbeda dengan orientasi
pencetakan yang membutuhkan support menunjukkan slicer Cura menghasilkan yang paling baik. Dalam
pencetakan benda uji penggunaan slicer yang berbeda mempengaruhi ketelitian dimensi dan kekasaran
permukaan. Terjadi perbedaan kekasaran permukaan pada sisi 2 karena kesalahan umum disebabkan
kesalahan pencetakan dari peneliti.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] A. I. Pambudi, “Analisis Pengaruh Internal Geometri Terhadap Sifat Mekanik Material Polylactic Acid
( Pla ) Dipreparasi Menggunakan 3D Printing,” 2017.
[2] M. S. M, “A Review on Design and Development of 3D Printer,” vol. 4, no. 5, pp. 41–44, 2017.
[3] Mpik, “Mengenal G-Code, Perintah-perintah Yang Digunakan Pada Printer 3D,” 2019. [Online].
Available: http://indoprinter3d.com/software/mengenal-g-code-perintah-perintah-yang-digunakan-
pada-printer-3d/.
[4] CENTI, “Pentingnya Software Slicer untuk 3D Printing,” 2020. [Online]. Available:
https://www.centralab-jogja.com/pentingnya-software-slicer-untuk-3d-printing/#:~:text=Slicer atau
dalam bahasa indonesia,gambar menjadi perintah pergerakan mesin.
[5] Dibya Chakravorty, “3D Printer G-code Commands List & Tutorial,” 2020. [Online]. Available:
https://all3dp.com/g-code-tutorial-3d-printer-gcode-commands/.
[6] S. Junk and C. Kuen, “Review of Open Source and Freeware CAD Systems for Use with 3D-Printing,”
Procedia CIRP, vol. 50, pp. 430–435, 2016, doi: 10.1016/j.procir.2016.04.174.
[7] Y. I. Wei, D. Tay, M. Y. Li, and M. J. E. N. Tan, “Effect of printing parameters in 3D concrete printing :
Printing region and support structures Effect of printing parameters in 3D concrete printing : printing
region and support structures,” no. April, 2019, doi: 10.1016/j.jmatprotec.2019.04.007.
[8] Sobron Lubis and D. Sutanto, “Pengaturan Orientasi Posisi Objek pada Proses Rapid Prototyping
Menggunakan 3D Printer Terhadap Waktu Proses dan Kwalitas Produk,” J. Tek. Mesin, vol. 15, no. 1,
pp. 27–34, 2014, doi: 10.9744/jtm.15.1.27-34.
[9] S. Lubis et al., “PENGARUH ORIENTASI OBJEK PADA PROSES 3D PRINTING BAHAN
POLYMER PLA DAN ABS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETELITIAN DIMENSI
PRODUK,” pp. 27–35.
[10] Y. Y. Tanoto, J. Anggono, W. Budiman, and K. V. Philbert, “Strength and Dimension Accuracy in
Fused Deposition Modeling : A Comparative Study on Parts Making Using ABS and PLA Polymers,”
J. Rekayasa Mesin, vol. 11, no. 1, pp. 69–76, 2020, doi: 10.21776/ub.jrm.2020.011.01.8.
Author 1, Author 2, Author 3; Rekayasa Mesin, v. 00, n. 0, pp. xx – xx, 2013.

[11] W. Budiman, J. Anggono, Y. Tanoto, P. Studi, T. Mesin, and U. Kristen, “PENGARUH ORIENTAS
OBYEK HASIL FUSED DEPOSITION MODELING PADA WAKTU PROSES,” vol. 16, no. 2, pp.
41–46, 2016, doi: 10.9744/jtm.16.2.41-46.
[12] W. P. Syam, “Metrologi Manufaktur Pengukuran geometri dan analisis ketidakpastian.”
[13] Kompasiana, “Surface Roughness,” 2015.
[14] S. Cahyati, B. Satriawan, J. Teknik, M. Fakultas, T. Industri, and U. Trisakti, “Ketelitian Dimensi
Produk Hasil Proses Modifikasi Mesin Fdm Dual Extruder,” Semin. Nas. Pakar ke 2, pp. 1–7, 2019.
[15] T. H. Saputra, Herianto, and H. A. Pamasaria, “ANALISA PENGARUH PEMILIHAN KOMPONEN
TERHADAP KETELITIAN DIMENSI DAN KUALITAS PERMUKAAN PRODUK PADA MESIN
3D PRINTING JENIS FDM (FUSED DEPOSITION MODELLING),” pp. 208–214, 2019.

Anda mungkin juga menyukai