Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

FLEKSIBEL MANUFACTURING SISTEM (FMS)

Disusun Oleh :

Nama : Luthfi Maulana A


NPM : 1042216

Kelas : 2 TMM A
Prodi : D-IV Teknik Mesin danManufaktur

Semester : 4 (Empat)

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG

2023/2024
Kawasan Industri Air Kantung Sungailiat, Bangka 33211

Telp : (0717) 93586, Fax : (0717) 93585


Email : polman@polman-babel.ac.id
Website : www.polman-babel.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas laporanpratikum ini.

Ada pun maksud dan tujuan pembuatan laporan mingguan ini adalah syarat untuk
memenuhi tugas praktik Fleksibel Manufacturing Sistem(FMS).

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya yang
telah memberi dukungan penuh untuk memberi izin dalam praktik bengkel juga
kepada dosen mata kuliah Bapak Erwanto, S. S. T., M.T selaku pembimbing dan
pengajar praktik Fleksibel Manufacturing Sistem(FMS)..

Dengan penuh penyesalan bahwa saya masih memiliki banyak kekurangan dan
pemahaman dalam melakukan pengoperasian aplikasi yang digunakan dalam
praktikum ini. Saya berharap ada masukan dalam menanggapi kritik dan sarannya
sebagai menambah wawasan dalam praktik kerja ini.

Atas perhatiannysa, saya ucapkan terimkasih. Semoga apa yang saya tulis ini
bermanfaat bagi kita semua.

Sungailiat, 01 Maret 2024

Luthfi Maulana A

1
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini membahas mengenai penggunaan bahasa simulasi berbasis
objek untuk pemodelan dan simulasi Flexible Manufacturing System. Bahasa
simulasi (selanjutnya disebut FlexiSystem) ini menggunakan grafis secara
penuh, baik untuk input maupun outputnya. Hal ini berguna untuk
mengoptimalkan interaksi dengan pemakai sehingga mudah dalam mempelajari
dan menggunakannya. Skenario fleksibel umumnya menampilkan kinerja yang
lebih tinggi dibandingkan pengurutan tetap pada semua disiplin antrian.
Pengaruh dari fleksibelitas masih tetap berjenis penurunan (misal waktu tunggu).
Fleksibelitas pengurutan merupakan fungsi pertambahan pengurutan yang
mungkin dengan pertambahan yang semakin berkurang. Atau dengan kata lain
pengukuran harus secara signifikan bertambah dengan pertambahan awal pada
jumlah pengurutan dan kemudian secepatnya berkurang. Fleksibelitas ini lebih
bernilai untuk sistem yang besar. Pengukuran ini juga sensitif pada utilisasi
sistem. Dengan fleksibelitas pengurutan, maka pengukuran akan langsung
bertambah dan sangat cekung sebagai fungsi dari utilisasi. Dari hasil simulasi
dapat disimpulkan bahwa FlexiSystem ini cukup layak dan mudah digunakan
untuk simulasi Flexible Manufacturing System. Berbagai kondisi statistik juga
disediakan, sehingga memungkinkan untuk melakukan simulasi sedekatmungkin
dengan realita.

1.2 Tujuan
1) Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Fleksibel Manufacturing Sistem.
2) Mahasiswa dapat membuat desain menggunakan aplikasi penerapan yang
digunakan dalam Fleksibel Manufactruing Sistem.
3) Mahasiswa mampu merancang suatu produk menggunakan aplikasi CAD
CAM.

4) Mahasiswa mampu untuk menerapkan produk yang dirancang menjadi


sebuah produk jadi.
5) Mahasiswa dapat mengetahui proses permesinan sebelum melakukan ke
mesin asli

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. APA ITU FLEKSIBEL MANUFACTURING SISTEM(FMS)?


Sistem manufaktur fleksibel atau FMS (Flexible Manufacturing
System) adalah sistem manufaktur yang dapat bereaksi secara fleksibel
terhadap perubahan-perubahan. Dua macam perubahan sistem itu dapat
berupa perubahan tipe produk yang akan dihasilkan (machine flexibility),
maupun perubahan urutan proses dalam pembuatan produk tersebut (routing
flexibility). Keuntungan dari penggunaan FMS dalam suatu sistem produksi
massal (mass production) adalah kemampuan fleksibilitasnya yang tinggi
baik dalam mengalokasikan waktu dan usaha, sehingga dapat menaikkan
produktivitas dan mutu produk serta menurunkan biaya produksi.
Kebanyakan sistem FMS terdiri dari 3 bagian, yaitu sebuah sistem mesin
CNC yang ter-automasi, satu grup mesin produksi (material handling system)
dan robot, serta satu set komputer sentral (termasuk di dalamnya alat
elektronik instrumentasi industri/pabrik,alat pengukuran,dan sensor).Melalui
jaringan komputer pabrik yang mempunyai ciri tersendiri daripada
kebanyakan jaringan komputer perkantoran, semua peralatan dalam FMS ini
dapat dikendalikan dan dapat saling berkomunikasi satu sama lain.
B. APA ITU 3D PRINTING?

3D printer adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah
desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi
juga dipegang dan memiliki volume. 3D printer dicapai dengan
menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek dibuat dengan meletakkan
lapisan yang berurut dari bahan.
3D Printing adalah sebuah terobosan baru dalam dunia teknologi.
Terobosan ini sangatlah populer di seluruh belahan dunia, terutama di
kalangan ilmuan dan bangsawan. Hal ini karena mereka percaya bahwa
teknologi 3D Printing akan mampu membawa dunia ini pada kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan definisinya sendiri, 3D Printing
adalah sebuah printer dengan kecanggihan khusus, yakni mampu mencetak
benda, yang sama persis dengan gambar soft file-nya, dalam bentuk 3D
(tidak lagi sebatas mencetak gambar di atas kertas saja). Berhubung hasil
cetakan bukan berupa gambar atau tulisan di atas kertas, maka printer 3D
pun tidak memiliki amunisi berupa tinta, melainkan bahan lain yang menjadi
bahan dasar pembuatan produk. Misalnya, untuk mencetak gantungan
kunci, maka tinta di printer diganti dengan bahan plastik. Dengan begitu,
seseorang yang memiliki Printer 3D akan mampu memiliki apapun yang
mereka inginkan, asalkan memiliki design atau gambar dalam bentuk soft
file-nya.

3
3D Printing sebenarnya sudah ditemukan dan digunakan sejak dulu,
khususnya oleh perusahaan yang ingin membuat model prototype untuk
produk mereka. Proses ini dinamakan rapid prototyping. Desainer dari
perusahaan tersebut membuat modelnya dalam file CAD yang kemudian
dikirim ke mesin 3D printer. Tapi, masalahnya, bahan yang digunakan masih
rapuh dan gampang hancur, jadi tidak bisa dikomersilkan.Tapi, saat ini
sudah ditemukan campuran bahan untuk keperluan 3D Printing yang cukup
kuat yang terbuat dari campuran plastik dan besi. Bahan ini dinamakan
nanocomposite. Bahan ini cukup kuat, sehingga dapat bertahan lama dan
tahan pula dari benturan.

Cara Kerja Printer 3D

Sebenarnya konsep printer 3D ini (setidaknya yang kami lihat disana)


serupa dengan mesin printer konvensional yang ada (2D). Yang membedakan
adalah printer ini menggunakan bahan semacam plastik (PLA Fillament
tepatnya) sebagai tintanya dan menyusun bentuk sesuai desain dari bawah ke
atas.

Generasi awal Printer 3D ini juga memiliki keterbatasan. Hanya satu


buah warna bahan yang dapat dipilih. Diperlukan kreativitas tinggi dalam
mencetak untuk membuat hasil yang memiliki beragam warna (print sebagian
dengan warna a, stop, ganti bahan warna b, lanjut, dan seterusnya) – setidaknya
begitu penjelasan sang penjaga booth.

Stereolithography (SLA) adalah teknik pertama untuk 3D Printing.


Caranya adalah menambahkan layer terus menerus pada bahan
photopolymer menuju keatas. Material yang digunakan pada awalnya
adalah liquid (cairan) dan akan mengeras ketika liquid tersebut terkena
sinar ultraviolet.>
Digital Light Processing (DLP) adalah teknik yang hampir sama
dengan SLA yang membuat bahan liquid mengeras dengan sinar
ultraviolet. Tetapi, pada proses penyinaran digital, objek pada awalnya
berbentuk liquid yang penuh. Sebagian dari liquid tersebut akan disinari,
yang tentu saja akan mengeraskan liquid tersebut, lalu objek yang
mengeras akan tenggelam kebawah dan menaikkan liquid selanjutnya.
Proses ini terus menerus dilakukan hingga objek 3D tersebut berhasil
dibuat.
Selective Laser Sintering (SLS) menggunakan tenaga yang sangat
tinggi untuk menggabungkan berbagai material, seperti plastik, gelas,
keramik, dan metal menjadi output 3D.
Electron Beam Melting (EBM) adalah proses dari 3D Printing untuk
bahan metal. Prosesnya di sebuah vakum dan memulai prosesnya dengan
menyebarkan sebuah layer dari metal powser (lebih sering menggunakan
titanium). Electron beam akan mencairkan powder menjadi layer yang
keras. Objek yang dibuat dengan teknik ini akan sangat kuat.
Multi Jet Modelling (MJM) mempunyai cara kerja yang sama dengan
inkjet printer. Ia menyebarkan sebuah layer dari resin powder dan
4
menyemprotkan sebuat lem yang mempunyai berbagai warna dan akan
mengeras pada satu layer. Multi Jet Modelling sangatlah berguna karena
sangat cepat dan mendukung penyediaan warna.
Fused Deposition Modelling (FDM) menggunakan bahan nozzle
yang dipanaskan dan akan melelehkan bahan seperti plastik pada hasil
outputnya. Nozzle tersebut akan berpindah secara horizontal dan vertikal
yang diatur oleh komputer. Ketika material keluar dari nozzle, material
tersebut akan mengeras.

Semua aktivitas 3D Printing kebanyakan akan menggunakan STL File.


STL File merupakan format 3D modelling yang membuat 3D Printer melakukan
tugasnya dengan nyaman dan efektif untuk memotong objek dari layer pada saat
print. Kebanyakan file STL dibuat oleh Computer Aided Design (CAD).

1. Optimasi Bentuk

Optimalisasi Bentuk adalah fitur "rekayasa konseptual mutakhir" dari Fusion


360 Ultimate yang menunjukkan kepada Anda di mana Anda dapat menghapus
material berdasarkan massa, beban, dan batasan yang ditetapkan. Saya bertanya
apakah itu seperti menyemprotkan firehose ke sebongkah tanah liat, melihat di
mana runtuhnya lebih dulu, dan mereka hanya menggelengkan kepala. Tidak
seperti itu, Optimalisasi Bentuk membantu Anda memecahkan dua masalah,
yang keduanya melibatkan keputusan desain awal:

1. Memulai desain baru – Bertindak sebagai panduan dan membantu


menghilangkan hambatan untuk maju dalam desain.

2. Menggunakan desain yang ada – Memungkinkan kelanjutan alur kerja yang


sudah dikenal melalui pengoptimalan dan pengurangan desain yang ada.

Saya tidak tahu tentang Anda, tetapi saya ingin meringankan sekantong keripik
sekarang juga. Ini tidak selalu terlihat, tetapi ini adalah keuntungan besar, yaitu
keputusan dari mana harus memulai dan biaya perubahan yang terkait. Sangat
penting untuk memulai ke arah yang benar, dan kami memiliki segala macam
pertemuan awal untuk membuktikan hal ini. Tapi bayangkan pergi ke
pertemuan itu dengan eksplorasi desain yang sudah selesai; Eksplorasi di luar
apa yang dapat dipahami oleh seorang insinyur atau tim insinyur dalam
jangkauan keterampilan, pengalaman, dan keahlian mereka. Ini adalah proses
yang membutuhkan pengaturan minimal dan tentu saja menjadi lebih cepat
untuk diatur dari waktu ke waktu. Anda membangun tubuh Anda, mengatur
batasan Anda, dan wilayah untuk dipertahankan, dan memindahkannya ke
cloud.

2. Dari Desain Konsep hingga Produk Rekayasa

Jadi, simulasi untuk rekayasa konseptual masuk akal, bukan? Tapi bagaimana
dengan sisa prosesnya? Desain detail, kondisi, bahkan variabel manufaktur. Di
situlah teknologi simulasi di Fusion 360 dibangun untuk berfungsi sebagai
'GPS' untuk pengembangan produk, memandu keputusan melalui seluruh

5
desain, memungkinkan Anda untuk memeriksa kondisi saat desain mendekati
manufaktur dan seterusnya.

“Desainer dan insinyur harus mempertimbangkan kondisi pengoperasian untuk


merancang daya tahan dan kinerja yang berkelanjutan,” jelas Vik. “Apakah
desain saya akan membawa beban mati tanpa gagal? Apakah desain saya akan
terlalu panas? Apakah desain saya akan menghadapi getaran yang berlebihan?
Apakah desain saya akan berubah bentuk secara permanen? Apakah desain
saya akan runtuh? Apa yang terjadi di bawah pengaruh? Fusion sekarang
memiliki serangkaian opsi yang rumit untuk menentukan semua ini.”

3. Simulasi untuk Semua Orang

Ada bagian dari diri saya yang agak tidak nyaman dengan gagasan 'simulasi
untuk semua orang', seperti juga beberapa PE di luar sana. Ada segudang
argumen tentang siapa yang harus menggunakan Simulasi, tetapi satu hal yang
saya pikir semua orang dapat setujui adalah pemahaman tentang simulasi (atau
lebih tepatnya, hasil simulasi) sangat penting.

Mari kita tidak terpaku pada itu, meskipun. Autodesk mencari untuk
menyediakan alat lengkap yang menangkap semua aspek. Vik mengatakan,
“Kemudahan penggunaan adalah inti dari Fusion 360. Ide itu berlanjut ke
Simulasi, dengan tujuan menjadikan teknologi sebagai perpanjangan dari
proses desain.” Mereka ingin semuanya menjadi 'sekali klik' jadi begitu Anda
masuk, Anda menyadari bahwa Anda selangkah lagi untuk memahami
bagaimana desain Anda berperilaku.

Selain itu, tidak hanya Simulasi untuk semua orang, tetapi Simulasi yang
menggunakan Nastran Solver. Tahukah Anda yang secara luas dianggap
sebagai standar emas dalam industri otomotif dan kedirgantaraan? Ya, itu
tersedia untuk setiap pelanggan Fusion sekarang.

Ketiga hal itu, bersama dengan lima kami yang lain, pisahkan Fusion 360
sebagai alat yang dapat digunakan sebagai alat Teknik. Anda mendapatkan
kolaborasi dan berbagi hasil online dengan itu. Kemampuan tambahan untuk
membongkar ke pemecah berbasis cloud tidak dapat diremehkan. Dengan itu,
Anda memiliki penyelesaian simultan yang membebaskan Anda untuk terus
bekerja dan, favorit saya, tidak perlu dukungan TI.

6
BAB III

RANCANGAN PRODUK 3D PRINTING MENGGUNAKAN APLIKASI


AUTODESK FUSION 360

7
FITUR YANG DIGUNAKAN :
• SKETCH
• EXTRUDE
• SIMULATION
• MANUFACTURE

BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan Fleksibel Manufacturing Sistem ini ternyata itu mudah
sekali dilakukan, membutuhkan waktu yang sedikit, dan akan langsung terlihat hasilnya.
Dari simulasi didapat, karena waktu penanganan material, waktu proses, dan angka
kedatangan part tidak dipengaruhi oleh derajat pengurutan fleksibel dalam sistem,
pengukuran satu-satunya kinerja yang berubah ubah dengan adanya fleksibelitas adalah
waktu tunggu part. Alasan dari harusnya penggunaan FMS ini sangatlah beragam
diantaranya : biaya, waktu, pemasaran, dan kualitas. Banyak menajer yang ditanya
memberikan jawaban pada konsistensi yang besar antara motivasi penerapan FMS dan
metode manajemen operasi (termasuk penunjukan kinerja yang digunakan untuk
mengevaluasi aktivitas dan manajer dari aktivitas-aktivitas itu).

1.2 Saran
Ada beberapa saran yang ingin saya sampaikan yaitu :

1. Mahasiswa harus memahami apa itu Fleksibel Manufacturing Sistem dan 3D


Printing.
2. Dalam proses desain, diperlukan ketelitian dalam membuat desain produk
3. Perancangan selanjutnya sebaiknya lebih detail dan spesifik karna rancangan
yang penulis buat saat ini masih belum terlalu detail.
8
4. Memperbanyak jadwal praktikum.

5. Mahasiswa tidak hanya Latihan di kampus ,tapi juga perbanyak Latihan di


rumah

Anda mungkin juga menyukai