Anda di halaman 1dari 27

i

MODUL 2

TEKNIK PEMESINAN 1
SEKSI MESIN BUBUT 2

Disusun Oleh :
Nama : Purgiyanto

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
i

KATA PENANTAR

Dengan mengucap syukur alhandullillah serta kami panjatkan rasa syukur


kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan modul ini dengan lancar
tanpa halangan suatu apapun. Modul ini kami beri topik “Modul Teknik Pemesinan I
Seksi Bubut 2 “.

Harapan kami dengan adanya modul ini dapat mempermudah mahasiswa untuk
memahami mata kuliah Teknik Pemesinan 1 dibidang praktek, semoga dengan adanya
modul ini dapat memberikan manfaat baik mahasiswa maupun pembaca yang budiman
amin.

Modul ini berisikan bagaimana cara “membubut poros beringkat “dengan benar,
modul ini jauh dari sempurna, dan kami menyadari banyak kekurangaannya untuk itu
kami mengharapkan kritik yang membangun untuk kebaikan dalam penulisan dimasa
mendatang.

Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada para pembaca yang budiman sekali
lagi semoga ada guna dan manfaatnya amin

Bandung, 2 Maret 2019

Penulis
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
Halaman .............................................................................................................................. ii
MODUL ........................................................................................................................... iv
TEKNIK PEMESINAN 1 ............................................................................................. iv
SEKSI MESIN BUBUT 2 ............................................................................................ iv
Tujuan instuksional umum :............................................................................................... iv
Tujuan instuksional khusus : .............................................................................................. iv
BAB : I .............................................................................................................................. 1
1. Keselamatan Kerja. ................................................................................................ 1
2. Alat bantu mesin bubut untuk membubut poros bertingkat ................................... 3
5) Kunci L .................................................................................................................. 4
6) Pahat Bubut Tepi Rata Kanan ................................................................................ 5
7) Kuas ....................................................................................................................... 5
3. Memasang pahat pada dudukan pahat (rumah pahat) ............................................ 5
4. Memasang Senter Putar ......................................................................................... 6
BAB : II ............................................................................................................................. 9
1. Membubut facing. ....................................................................................................... 9
2. Membuat lubang senter dril ...................................................................................... 10
3. Menyangga Benda Kerja Dengan Center Putar ........................................................ 10
4. Membubut memanjang ............................................................................................. 11
BAB :III .......................................................................................................................... 13
Langkah Kerja Proses Pembubutan Poros Bertingkat .............................................. 13
1. Gambar kerja............................................................................................................. 13
2. Langkah persiapan sebelum proses pembubutan ................................................. 14
3. Membubut Facing................................................................................................ 15
4. Membuat Lubang Senter Drill ............................................................................. 15
5. Membubut Memanjang 1 ..................................................................................... 16
iii

6. Membubut memanjang (rata ) 2 .............................................................................. 17


7. Membubut memanjang 3 ..................................................................................... 18
8. Membubut memanjang 4 ......................................................................................... 19
9. Membubut memanjang 5 ........................................................................................ 20
10. Facing Permukaan ................................................................................................. 21
11. Membubut memanjang 6 ....................................................................................... 21
iv

MODUL
TEKNIK PEMESINAN 1
SEKSI MESIN BUBUT 2

Tujuan instuksional umum :


1. Mahasiswa dapat memahami keselamatan kerja
2. Mahasiswa dapat mengetahui memasang pahat.
3. Mahasiswa dapat mengetahui memasang senter putar
4. Mahasiswa dapat mengetahui menseting pahat.
5. Mahasiswa dapat mengetahui membubut facing.
6. Mahasiswa dapat mengetahui membuat lubang senter dril.
7. Mahasiswa dapat memahami membubut memanjang

Tujuan instuksional khusus :


1. Mahasiswa dapat melaksanakan keselamatan kerja
2. Mahasiswa dapat melakukan memasang pahat.
3. Mahasiswa dapat melakukan memasang senter putar
4. Mahasiswa dapat melakukan menseting pahat.
5. Mahasiswa dapat melakukanmembubut facing.
6. Mahasiswa dapat melakukan membuat lubang senter dril.
7. Mahasiswa dapat melakukan membubut memanjang
1

BAB : I
1. Keselamatan Kerja.
1) Menggunakan baju praktek/kerja
Di mesin bubut selalu berhubungan dengan benda berputar cepat sehingga
baju praktek ini dapat melindungi dari loncatan beram yang panas, selain itu
juga agar mahasiswa dapat bekerja dengan sungguh-sungguh karena tidak
takut kotor lagi

Gambar 1.1 Baju Kerja

2) Menggunakan sepatu kerja/safety shoes


Sepatu kerja dapat melindung dari jatuhnya benda ataupun peralatan yang
besar dan runcing karena ujung sepatu kerja dilengkapi dengan plat baja yng
mempunyai kekuatan sampai 1,5 ton
2

Gambar 1.2 Safety Shoe’s

3) Rambut tidak boleh panjang


Di mesin bubut berhubungan denan perputaran mesin yang cepat jadi kalau
rambutnya panjang bisa terbelit dengan putaran chuck yang cepat sehingga
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.

4) Menggunakan kaca mata


Mata adalah bagian tubuh yang palijng rawan sehingga dengan memakai kaca
mata dapat melindungi loncatan beram yang panas

Gambar 1.3 Kacamata Pelindung


3

5) Lihat disekitar mesin bubut, apakah ada cairan yang yang berceceran jika ada
keringkan terlebih dahulu agar tidak menjadi sebab terjadinya kecelakaan.
6) Tidak boleh mengoperasikan mesin bubut sebelum dijelaskan oleh dosen.
Biasanya mahasiswa itu ada yan usil mencoba-coba padahal belum tahu maka
hal ini dilarang
7) Tidak boleh mengoperasikan mesin bubut selain yang telah di jelaskan. Ada
mahasiswa yang pernah belajar mesin bubut sehingga ingin menunjukan
kebolehannya meskipun bisa,ini juga tidak boleh

2. Alat bantu mesin bubut untuk membubut poros bertingkat


1) Senter putar
Senter putar berfungsi untuk mendukung benda kerja dan untuk
menseting ketinggian pahat

Gambar 1.4 Senter Putar


2) Drill Chuck
Drill chuck berfungsi untuk mencekam senter drill dan mata bor.
Dibawah ini contoh gambar drill chuck yang dimaksud.

Gambar 1.5 Drill Chuck


3) Jangka Sorong
Jangaka sorong adalah alat untuk mengukur benda kerja agar sesuai
dengan gambar kerja. Dibawah ini adalah contoh jangka sorong.
4

Gambar 1.6 Jangka Sorong

4) Senter drill digunakan untuk membuat lubang senter drill yag nantinya
tempat duduknya senter putar dibawah ini digambarkan senter drill
yang dimaksud.

Gambar 1.7 Senter Drill

5) Kunci L

Kunci l berfungsi untuk mengencangkan dan mengendurkan baut yang


memiliki kepala segi enam (hexagon). Berikut ini gambar dari kunci l.

Gambar 1.8 Kunci L


5

6) Pahat Bubut Tepi Rata Kanan

Pahat tepi rata kanan berfungsi untuk menyayat benda kerja sesuai
dengan ukuran yang diinginkan. Gambar berikut ini merupakan contoh
alat pahat bubut tepi rata kanan yang dimaksud.

Gambar 1.9 Pahat Bubut Tepi Rata Kanan

7) Kuas

Kuas berfungsi untuk membersikan geram pada benda kerja dan


membersihkan mesin bubut. Berikut ini gambar kuas yang dimaksud.

Gambar 1.10 Kuas

3. Memasang pahat pada dudukan pahat (rumah pahat)


1) Pasang pahat bubut tepi rata kanan pada rumah pahat.
2) Mata pahat bubut menjulur ± 20 mm.
3) Kencangkan baut pengikat pahat dengan dengan tangan dulu baru pakai
kunci L.
6

4) Kedudukan pahat tegak lurus terhadap sumbu poros spindle.

Gambar 1.11 Kedudukan Pahat

4. Memasang Senter Putar


1) Pasang senter putar pada silinder kepala lepas.
2) Putar sepindel kepala lepas kekanan sehingga senter putar tidak bisa
digoyang kebawah dan keatas.

Gambar 1.12 Senter Pusat

5. Konfigurasikan ketinggian pahat

1) Miringkan tool post 45º kearah kanan.


2) Dekatkan mata pahat dengan mata senter putar sedekat mungkin.
7

3) Bandingkan mata pahat dengan mata senter putar, sebagai contoh jika mata
pahat lebih tinggi dari mata senter putar, kendurkan baut pengunci
ketinggian pahat kemudin putar baut penseting ketinggian kearah kiri satu
putaran.
4) Kencangkan kembali baut pengunci ketinggian pahat.
5) Bandingkan kembali, apakah mata pahat sudah setinggi mata senter putar
jika belum ulangi langkah diatas.

Gambar 1.13 Ketinggian Pahat

6. Menghitung Putaran Mesin Bubut

Rumus untuk menghitung putaran mesin Vc= (π .d .n)/ 1000.


1) Ukur diameter benda kerja dengan jangka sorong 38 mm.
2) Kemudian hitung dengan rumus diatas dengan memasukan harga Vc = 20
m/menit material benda kerja dari ST 37 dan besarnya diameter benda kerja
38 mm dari perhitungan tersebut dihasilkan n =167 rpm.

7. Sesuaikan Kecepatan Mesin Bubut Sesuai Perhitungan

Jika kita lihat tabel kecepatan yang terdapat pada mesin bubut terdapat 16
kecepatan yang dapat di setting, cara menyesuaikan kecepatan pada mesin bubut
adalah:
1) Besarnya putaran mesin yang telah kita hitung adalah n= 167 rpm.
2) Cari nilai 167 pada table kecepatan pada mesin bubut.
3) Nilai 167 terletak antara 155 dan 190.
8

4) Ambil jarak terpendek.


5) Terpilih 155 rpm.
6) Angka 155 padatabel jika kita Tarik ke kiri terdapat angka 1 berarti switch
diarahkan ke angka 1, bila ditarik keatas ditemukan R IV berarti tuas yang
berhuruf romawi diarahkan ke huruf R dan tuas yang berangka romawi
diarahkan ke IV.
7) Jadi mesin di set R IV,1 kecepatannya 155 rpm.

Gambar 1.14 Contoh Konfigurasi Mesin

Gambar1.15 Contoh Konfigurasi Mesin Bubut


9

BAB : II
1. Membubut facing.
Berikut ini adalah tahapan dalam melakukan proses membubut facing.

a. Putaran mesin dihitung dengan rumus Vc = π.d.n/1000.


b. Miringkan toolpost ± 15º kearah kiri.
c. Tidak ada pentil ditengah permukaan Benda kerja(BK).
d. Sentuhkan mata pahat dengan permukaan benda kerja.
e. Seting sepindel eretan atas ke angka 0.
f. Bebaskan mata pahat dari permukaan BK.
g. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar sepindel eretan bawah earah
kanan sampai 1 mm diluar titik pusat benda kerja.
h. Keluarakan mata pahat dari permukaan benda kerja.
i. Seting sekala nonius eretan atas ke angka 0,2.
j. Lakukan langkah g) s/d i) sampai bekas gergaji habis.

Dibawah ini adalah gambaran proses membubut facing.

Gambar 2.1 Membubut Facing


10

2. Membuat lubang senter dril


Berikut ini dijabarkan tahapan untuk membuat lubang senter drill, tahapan-
tahapanya adalah sebagai berikut:

a. Putaran mesin dihitung dengan rumus Vc = π.d.n/1000.


b. Yakinkan tidak ada pentil ditengah permukaan benda kerja.
c. Ganti senter putar dengan drill chuck pada silinder tail stock.
d. Pasang senter dril pada rahang drill chuck.
e. Kencangkan dengan kunci drichuck ke kanan.
f. Dekatkan mata senter dril ke permukaan benda kerja.
g. Kunci tuas pengunci pergerakan kepala lepas ke arah kanan.
h. Hidupkan mesin.
i. Lakukan pemakanan dengan menggerakan nonius kepala lepas 1 putaran ke
kanan dan ½ putaran ke kiri.
j. Akhir pemakanan sampai terbentuk kerucut dari senter dril.

Gambar berikut ini adalah contoh proses membuat lubang senter drill.

Gambar 2.2 Lubang Pada Senter Drill

3. Menyangga Benda Kerja Dengan Center Putar


Berikut ini dijelaskan tahapan penyanggaan benda kerja dengan center
putar, tahapan kerjanya adalah sebagai berikut:
11

a. Cekam benda kerja pada chuck jangan terlalu kuat, goresan pada
benda keraja jangan masuk pada rahang chuck dan jangan terlalu
kencang pencekamannya.
b. Pasang CP pada silinder Tailstock dengan memutar sepindel tail
stock ke arah kanan.
c. Dekatkan CP pada permukaan BK kira 5 mm, lalu kunci tailstock
hinng tidak bergerak.
d. Masukan mata CP kedalam lubang CD pada benda kerja (bantu
dengan tangan).
e. Kencangkan chuck dengan kunci T kearah kanan.
f. Kencangkan tail stock dengan memutar spindel tail stock kearah
kanan.
g. Cek hidupkan mesin jika senter putar tidak bergoyang dan senter
putar berputar bersama benda kerja fungsi menyangga sudah betul.

Gambar dibawah ini merupakan contoh proses menyangga benda kerja


dengan senter putar.

Gambar 2.3 Proses Menyangga Benda Kerja dengan Senter Putar

4. Membubut memanjang
Proses pengerjaan membubut memanjang harus dilakukan dengan teratur sesuai
dengan tahapan yang dijelaskan. Berikut ini adalah tahapan kerja dalam
melakukan proses membubut memanjang.
12

a. Menggores benda kerja


1. Ganti drill chuck dengan senter putar.
2. Ukur benda kerja 123,5 dengan high gauge.
3. Seting high gauge 123,5 lalu goreskan pada benda kerja sampai
kelihatan jelas.
4. Cekam benda kerja pada Chuck, goresan jangan masuk ke rahang
chuck.
5. Seting mata pahat menyentuh goresan, jaukan mata pahat dari
benda kerja.
6. Hidupkan mesin.
7. Lakukan penggoresan dengan pahat bubut dengan cara memutar
spindle eretan bawah kearah kanan sampai goresan terlihat jelas.
8. Matikan mesin bubut.
b. Mendukung benda kerja dengan senter putar
1. Cekam benda kerja pada chuck jangan terlalu kuat, goresan pada
benda keraja jangan masuk pada rahang chuck dan jangan terlalu
kencang pencekamannya.
2. Pasang CP pada silinder tail stock dengan memutar sepindel tail
stock ke arah kanan.
3. Dekatkan CP pada permukaan BK kira 5 mm, lalu kunci tailstock
hingga tidak bergerak.
4. Masukan mata CP kedalam lubang CD pada BK( bantu dengan
tangan).
5. Kencangkan chuck dengan kunci T kearah kanan.
6. Kencangkan tail stock dengan memutar sepindel tail stock kearah
kanan.
7. Cek hidupkan mesin jika senter putar tidak bergoyang dan mata
senter putar berputar bersama benda kerja fungsi menyangga sudah
betul.
c. Membubut rata
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja, kemudian set sekala nonius
pada eretan bawah ke angka 0.
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerjakira-kira 1mm diluar
benda kerja.
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat
yaitu 123,5 dengan cara memutar sepindel apron ke arah kiri.
13

4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja,dengan cara memutar sekala


nonius ke arah kiri.
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar
sepindel apron kea rah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda
kerja.
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5.
7. Lakukan langkah c)sampi dengan e) sampai diameter benda kerja
menjadi 36 mm.
8. Matikan mesin.

BAB :III

Langkah Kerja Proses Pembubutan Poros Bertingkat


1. Gambar kerja
Gambar kerja merupakan alat komunikasi antara seorang designer
kepada orang produksi, didalam gambar kerja ini memuat informasi-informasi
yang dibutukan untuk membuat benda kerja agar sesuai dengan gambar kerja,
informasi itu adalah: dimensi, jenis material, toleransi, nama benda, kekasaran
permukaan, ukuran material dan lain-lain. Dibawah ini merupakan contoh
gambar kerja.
14

Gambar 3.1 Gambar Kerja

2. Langkah persiapan sebelum proses pembubutan


Persiapan sebelum melakukan proses pembubutan meliputi serangkaian
kegiatan sistematis, yang dilakukan secara utuh untuk mendapatkan hasil yang
optimum. Langkah persiapan sebelum melakukan proses pembubutan meliputi
kegiatan berikut.
a. Mempelajari gambar kerja
Gambar kerja adalah merupakan alat komunikasi dari seorang designer ke
bagian produksi, gambar kerja memuat informasi yang diperlukan untuk
membuat bendakerja sesuai dengan gambar kerja misalnya dimensi, ukuran
material, bahan material, toleransi, nama benda dan lain-lain.
b. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan
Mempersiapkan peralatan yang digunakan misalnya pahat bubut,senter
putar, senter dril, drill chuck, jangka sorong dan lain-lain
c. Memasang senter putar
Pasang senter putar pada silinder kepala lepas
d. Memasang pahat bubut tepi rata kanan
Pasang pahat bubut pada dudukan pahat
15

e. Menyeting ketinggian pahat bubut


Seting ketinggian pahat setinggi mata senter putar
f. Mengukur benda kerja yang akan dikerjakan
Ukur benda kerja dengan menggunakan jangka sorong,ukur panjang dan
diameter kemudian banding dengan panjang yang terpanjang pada gambar
kerja dan bandingkan dengan diameter terbesar pada gambar kerja.jika
panjang dan dimeter dari benda kerja harus lebih besar dari yang tertera pada
gambar kerja
g. Menghitung putaran mesin
Sesudah melakukan pengukur diameter benda kerja hitung kecepetannya
dengan menggunakan rumus Vc = ( π d n ) / 1000 , misalnya d= 38 maka
dari perhitungan ditemukan hasilnya n= 167 rpm
h. Menyeting putaran mesin pada mesin bubut sesuai perhitungan
Setelah diketahui dari perhitungan n = 167 rpm, lihat table di mesin bubut
cari anka diatas 167 dan dibawah 167 pilih yang paling dekat
i. Mencekam benda kerja pada chack sesuai kebutuhan.

3. Membubut Facing
Langkah-langkah dalam melakukan pembubutan facing dijabarkan dalam
siklus kegiatan berikut ini.
a. Putaran mesin dihitung dengan rumus Vc = π.d.n/1000
b. Miringkan toolpost ± 15º kearah kiri
c. Tidak ada pentil ditengah permukaan Benda kerja(BK)
d. Sentuhkan mata pahat dengan permukaan benda kerja
e. Seting sepindel eretan atas ke angka 0
f. Bebaskan mata pahat dari permukaan BK
g. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar sepindel eretan bawah earah
kanan sampai 1 mm diluar titik pusat benda kerja
h. Keluarakan mata pahat dari permukaan benda kerja
i. Seting sekala nonius eretan atas ke angka 0,2
j. Lakukan langkah g) s/d i) sampai bekas gergaji habis.

4. Membuat Lubang Senter Drill


Tahapan kerja dalam melakukan pelubangan dalam senter drill meliputi
kegiatan berikut ini:
a. Putaran mesin dihitung dengan rumus Vc = π.d.n/1000
16

b. Yakinkan tidak ada pentil ditengah permukaan Bk


c. Ganti senter putar dengan dril chuck pada silinder tail stock
d. Pasang senter dril pada rahang drill chuck
e. Kencangkan dengan kunci drichuck ke kanan
f. Dekatkan mata senter dril ke permukaan benda kerja
g. Kunci tuas pengunci pergrakan kepala lepas ke arah kanan
h. Hidupkan mesin
i. Lakukan pemakanan dengan menggerakan nonius kepala lepas 1 putaran ke
kanan dan ½ putaran ke kiri
j. Akhir pemakanan sampi terbentuk kerucut dari senter drill.

5. Membubut Memanjang 1
Berikut ini dijelaskan mengenai tahapan kegiatan membubut memanjang
satu yang meliputi, penggoresan benda kerja hingga melakukan bubut rata.
a. Menggores benda kerja
1. Ganti dril chuck dengan senter putar
2. Ukur benda kerja 123,5 dengan highgauge
3. Sesuaikan highgauge 123,5, lalu goreskan pada BK sampai kelihatan
jelas.
4. Cekam benda kerja pada Chuck ,goresan jangan masuk ke rahang
chuck
5. Seting mata pahat menyentuh goresan, jaukan mata pahat dari BK
6. Hidupkan mesin
7. Lakukan penggoresan dengan pahat bubut dengan cara memutar
spindle eretan bawah kearah kanan ,sampai goresan terlihat jelas
8. Matikan mesin bubut.

b. Mendukung Benda kerja dengan senter putar


1. Cekam BK pada Chuck jangan terlalu kuat, goresan pada benda keraja
jangan masuk pada rahang chuck dan jangan terlalu kencang
pencekamannya.
2. Pasang CP pada silinder Tailstock dengan memutar sepindel tail stock
ke arah kanan
3. Dekatkan CP pada permukaan BK kira 5 mm, lalu kunci tailstock
hinng tidak bergerak
4. Masukan mata CP kedalam lubang CD pada BK( bantu dengan
tangan)
17

5. Kencangkan chuck dengan kunci T kea rah kanan


6. Kencangkan tail stock dengan memutar s taepindel tail stock kearah
kanan
8. Cek hidupkan mesin ,jika senter putar tidak bergoyang dan mata
senter putar berputar bersama benda kerja fungsi menyangga sudah
betul
c. Membubut rata
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja ,kemudian set sekala nonius
pada eretan bawah ke angka 0
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerjakira-kira 1mm diluar
benda kerja
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat
yaitu 123,5,dengan cara memutar sepindel apron ke arah kiri
4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja,dengan cara memutar sekala
nonius ke arah kiri
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar
sepindel apron kea rah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda
kerja
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5
7. Lakukan langkah 3) sampai dengan 5) sampai diameter benda kerja
menjadi 36 mm.
8. Matikan mesin.

6. Membubut memanjang (rata ) 2


Langkah kerja dalam proses membubut memanjang (rata) 2 meliputi kegiatan
berikut ini:

a. Memberi tanda batas pemakanan


1. Seting jangka sorong ke angka 116,5
2. Hindarkan kepala lepas dari benda kerja
3. Ukurkan benda kerja dengan jangka sorong
4. Dekatkan mata pahat sampai segaris dengan ujung jangka sorong
5. Sangga kemabali benda kerja dengan senter putar
6. Hidupkan mesin
18

7. Lakukan penggoresan dengan mata pahat,dengan cara memutar


sepindel eretan bawah kea rah kanan sampai terlihai goresannya
8. Matikan mesin

b. Membubut rata
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja ,kemudian set sekala nonius
pada eretan bawah ke angka 0
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerjakira-kira 1mm diluar
benda kerja
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat
yaitu 116,5 dengan cara memutar sepindel apron kea rah kiri
4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja,dengan cara memutar sekala
nonius kea rah kiri
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar
sepindel apron kea rah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda
kerja
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5
7. Lakukan langkah c)sampi dengan e) sampai diameter benda kerja
menjadi 29 mm
8. Matikan mesin

7. Membubut memanjang 3
Proses membubut memanjang tiga meliputi serangkaian aktivitas kerja
yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya, berikut ini
dijelaskan aktivitas kerja dalam proses membubut memanjang tiga.

a. Memberi tanda batas pemakanan


1. Seting jangka sorong ke angka 84,5
2. Hindarkan kepala lepas dari benda kerja
3. Ukurkan jangka sorong pada Benda kerja
4. Dekatkan matapahat sampai segaris dengan ujung jangka sorong
5. Sangga kemabali benda kerja dengan senter putarHidupkan mesin
6. Lakukan penggoresan dengan mata pahat,dengan cara memutar
sepindel eretan bawah kea rah kanan sampai terlihai goresannya
7. Matikan mesin
b. Membubut rata
19

1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja ,kemudian set sekala nonius


pada eretan bawah ke angka 0
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerjakira-kira 1mm diluar
benda kerja
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat
yaitu 84,5,dengan cara memutar sepindel apron kea rah kiri
4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja,dengan cara memutar sekala
nonius kea rah kiri
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar
sepindel apron kea rah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda
kerja
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5
7. Lakukan langkah c)sampi dengan e) sampai diameter benda kerja
menjadi 25 mm
8. Matikan mesin

8. Membubut memanjang 4
Proses kegiatan membubut memanjang empat secara singkat dapat
dijelaskan dalam langkah-langkah kegiatan berikut.

a. Memberi tanda batas pemakanan


1. Seting jangka sorong ke angka 62,5
2. Hindarkan kepala lepas dari benda kerja
3. Ukurkan jangka sorong pada Benda kerja
4. Dekatkan matapahat sampai segaris dengan ujung jangka sorong
5. Sangga kemabali benda kerja dengan senter putar
6. Hidupkan mesin
7. Lakukan penggoresan dengan mata pahat,dengan cara memutar
sepindel eretan bawah kea rah kanan sampai terlihai goresannya
8. Matikan mesin

b. Membubut rata
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja ,kemudian set sekala nonius
pada eretan bawah ke angka 0
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerjakira-kira 1mm diluar
benda kerja
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat
yaitu 62,5 ,dengan cara memutar sepindel apron ke arah kiri.
20

4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja,dengan cara memutar sekala


nonius ke arah kiri.
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar
sepindel apron kea rah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda
kerja.
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5. Lakukan
langkah c) hingga e) sampai diameter benda kerja menjadi 21 mm.
7. Matikan mesin.

9. Membubut memanjang 5
Berikut ini dijabarkan secara ringkas proses pekerjaan membubut memanjang lima.

a. Memberi tanda batas pemakanan


1. Seting jangka sorong ke angka 22,5.
2. Hindarkan kepala lepas dari benda kerja.
3. Ukurkan jangka sorong pada benda kerja.
4. Dekatkan matapahat sampai segaris dengan ujung jangka sorong.
5. Sangga kembali benda kerja dengan senter putar, hidupkan mesin, lakukan
penggoresan dengan mata pahat,dengan cara memutar sepindel eretan
bawah ke arah kanan sampai terlihat goresannya.
6. Matikan mesin.

b. Membubut rata
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja kemudian set skala nonius pada
eretan bawah ke angka 0.
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerja kira-kira 1mm diluar
benda kerja.
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat yaitu
22,5 dengan cara memutar sepindel apron ke arah kiri.
4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja,dengan cara memutar skala
nonius ke arah kiri.
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar sepindel
apron kea rah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda kerja.
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5.
7. Lakukan langkah c) sampai dengan e) sampai diameter benda kerja
menjadi 19 mm.
8. Matikan mesin.
21

10. Facing Permukaan


Langkah-langkah berikut ini merupakan siklus kegiatan dalam melaksanakan
facing permukaan.

a. Melepas bendakerja
1. Lepas benda kerja dengan cara mengendor rahang chuck dengan kunci
T kearah kiri.
2. Balik benda kerja.
3. Ukur benda kerja 134 dengan high gauge.
4. Sesuaikan high gauge 134, lalu goreskan pada benda kerja hingga
terlihat jelas.
5. Cekam benda kerja pada chuck, goresan jangan masuk ke rahang chuck.
6. Seting mata pahat menyentuh goresan, jauhkan mata pahat dari benda
kerja.
7. Hidupkan mesin.
8. Lakukan penggoresan dengan pahat bubut dengan cara memutar spindle
eretan bawah ke arah kanan, sampai goresan terlihat jelas.
9. Matikan mesin bubut.
b. Facing
1. Putaran mesin dihitung dengan rumus Vc = π.d.n/1000.
2. Miringkan tool post ± 15º ke arah kiri.
3. Tidak ada pentil ditengah permukaan benda kerja(BK).
4. Sentuhkan mata pahat dengan permukaan benda kerja.
5. Seting sepindel eretan atas ke angka 0.
6. Bebaskan mata pahat dari permukaan BK.
7. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar sepindel eretan bawah ke
arah kanan sampai 1 mm diluar titik pusat benda kerja.
8. Keluarakan mata pahat dari permukaan benda kerja.
9. Seting skala nonius eretan atas ke angka 0,2.
10. Lakukan langkah 7) s/d 9) sampai batas goresan habis yaitu 134 mm.
11. Matikan mesin.

11. Membubut memanjang 6


Berikut ini dijelaskan secara singkat mengenai proses kerja membubut
memanjang enam.

a. Membubut Memanjang
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja, kemudian set sekala nonius
pada eretan bawah ke angka 0.
22

2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerjakira-kira 1mm diluar


benda kerja.
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat
yaitu 116, dengan cara memutar sepindel apron ke arah kiri.
4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja, dengan cara memutar sekala
nonius ke arah kiri.
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar
sepindel apron ke arah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda
kerja.
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5.
7. Lakukan langkah c) sampai dengan e) sampai diameter benda kerja
menjadi 24 mm.
8. Matikan mesin.

Anda mungkin juga menyukai