MODUL 2
TEKNIK PEMESINAN 1
SEKSI MESIN BUBUT 2
Disusun Oleh :
Nama : Purgiyanto
KATA PENANTAR
Harapan kami dengan adanya modul ini dapat mempermudah mahasiswa untuk
memahami mata kuliah Teknik Pemesinan 1 dibidang praktek, semoga dengan adanya
modul ini dapat memberikan manfaat baik mahasiswa maupun pembaca yang budiman
amin.
Modul ini berisikan bagaimana cara “membubut poros beringkat “dengan benar,
modul ini jauh dari sempurna, dan kami menyadari banyak kekurangaannya untuk itu
kami mengharapkan kritik yang membangun untuk kebaikan dalam penulisan dimasa
mendatang.
Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada para pembaca yang budiman sekali
lagi semoga ada guna dan manfaatnya amin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
Halaman .............................................................................................................................. ii
MODUL ........................................................................................................................... iv
TEKNIK PEMESINAN 1 ............................................................................................. iv
SEKSI MESIN BUBUT 2 ............................................................................................ iv
Tujuan instuksional umum :............................................................................................... iv
Tujuan instuksional khusus : .............................................................................................. iv
BAB : I .............................................................................................................................. 1
1. Keselamatan Kerja. ................................................................................................ 1
2. Alat bantu mesin bubut untuk membubut poros bertingkat ................................... 3
5) Kunci L .................................................................................................................. 4
6) Pahat Bubut Tepi Rata Kanan ................................................................................ 5
7) Kuas ....................................................................................................................... 5
3. Memasang pahat pada dudukan pahat (rumah pahat) ............................................ 5
4. Memasang Senter Putar ......................................................................................... 6
BAB : II ............................................................................................................................. 9
1. Membubut facing. ....................................................................................................... 9
2. Membuat lubang senter dril ...................................................................................... 10
3. Menyangga Benda Kerja Dengan Center Putar ........................................................ 10
4. Membubut memanjang ............................................................................................. 11
BAB :III .......................................................................................................................... 13
Langkah Kerja Proses Pembubutan Poros Bertingkat .............................................. 13
1. Gambar kerja............................................................................................................. 13
2. Langkah persiapan sebelum proses pembubutan ................................................. 14
3. Membubut Facing................................................................................................ 15
4. Membuat Lubang Senter Drill ............................................................................. 15
5. Membubut Memanjang 1 ..................................................................................... 16
iii
MODUL
TEKNIK PEMESINAN 1
SEKSI MESIN BUBUT 2
BAB : I
1. Keselamatan Kerja.
1) Menggunakan baju praktek/kerja
Di mesin bubut selalu berhubungan dengan benda berputar cepat sehingga
baju praktek ini dapat melindungi dari loncatan beram yang panas, selain itu
juga agar mahasiswa dapat bekerja dengan sungguh-sungguh karena tidak
takut kotor lagi
5) Lihat disekitar mesin bubut, apakah ada cairan yang yang berceceran jika ada
keringkan terlebih dahulu agar tidak menjadi sebab terjadinya kecelakaan.
6) Tidak boleh mengoperasikan mesin bubut sebelum dijelaskan oleh dosen.
Biasanya mahasiswa itu ada yan usil mencoba-coba padahal belum tahu maka
hal ini dilarang
7) Tidak boleh mengoperasikan mesin bubut selain yang telah di jelaskan. Ada
mahasiswa yang pernah belajar mesin bubut sehingga ingin menunjukan
kebolehannya meskipun bisa,ini juga tidak boleh
4) Senter drill digunakan untuk membuat lubang senter drill yag nantinya
tempat duduknya senter putar dibawah ini digambarkan senter drill
yang dimaksud.
5) Kunci L
Pahat tepi rata kanan berfungsi untuk menyayat benda kerja sesuai
dengan ukuran yang diinginkan. Gambar berikut ini merupakan contoh
alat pahat bubut tepi rata kanan yang dimaksud.
7) Kuas
3) Bandingkan mata pahat dengan mata senter putar, sebagai contoh jika mata
pahat lebih tinggi dari mata senter putar, kendurkan baut pengunci
ketinggian pahat kemudin putar baut penseting ketinggian kearah kiri satu
putaran.
4) Kencangkan kembali baut pengunci ketinggian pahat.
5) Bandingkan kembali, apakah mata pahat sudah setinggi mata senter putar
jika belum ulangi langkah diatas.
Jika kita lihat tabel kecepatan yang terdapat pada mesin bubut terdapat 16
kecepatan yang dapat di setting, cara menyesuaikan kecepatan pada mesin bubut
adalah:
1) Besarnya putaran mesin yang telah kita hitung adalah n= 167 rpm.
2) Cari nilai 167 pada table kecepatan pada mesin bubut.
3) Nilai 167 terletak antara 155 dan 190.
8
BAB : II
1. Membubut facing.
Berikut ini adalah tahapan dalam melakukan proses membubut facing.
Gambar berikut ini adalah contoh proses membuat lubang senter drill.
a. Cekam benda kerja pada chuck jangan terlalu kuat, goresan pada
benda keraja jangan masuk pada rahang chuck dan jangan terlalu
kencang pencekamannya.
b. Pasang CP pada silinder Tailstock dengan memutar sepindel tail
stock ke arah kanan.
c. Dekatkan CP pada permukaan BK kira 5 mm, lalu kunci tailstock
hinng tidak bergerak.
d. Masukan mata CP kedalam lubang CD pada benda kerja (bantu
dengan tangan).
e. Kencangkan chuck dengan kunci T kearah kanan.
f. Kencangkan tail stock dengan memutar spindel tail stock kearah
kanan.
g. Cek hidupkan mesin jika senter putar tidak bergoyang dan senter
putar berputar bersama benda kerja fungsi menyangga sudah betul.
4. Membubut memanjang
Proses pengerjaan membubut memanjang harus dilakukan dengan teratur sesuai
dengan tahapan yang dijelaskan. Berikut ini adalah tahapan kerja dalam
melakukan proses membubut memanjang.
12
BAB :III
3. Membubut Facing
Langkah-langkah dalam melakukan pembubutan facing dijabarkan dalam
siklus kegiatan berikut ini.
a. Putaran mesin dihitung dengan rumus Vc = π.d.n/1000
b. Miringkan toolpost ± 15º kearah kiri
c. Tidak ada pentil ditengah permukaan Benda kerja(BK)
d. Sentuhkan mata pahat dengan permukaan benda kerja
e. Seting sepindel eretan atas ke angka 0
f. Bebaskan mata pahat dari permukaan BK
g. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar sepindel eretan bawah earah
kanan sampai 1 mm diluar titik pusat benda kerja
h. Keluarakan mata pahat dari permukaan benda kerja
i. Seting sekala nonius eretan atas ke angka 0,2
j. Lakukan langkah g) s/d i) sampai bekas gergaji habis.
5. Membubut Memanjang 1
Berikut ini dijelaskan mengenai tahapan kegiatan membubut memanjang
satu yang meliputi, penggoresan benda kerja hingga melakukan bubut rata.
a. Menggores benda kerja
1. Ganti dril chuck dengan senter putar
2. Ukur benda kerja 123,5 dengan highgauge
3. Sesuaikan highgauge 123,5, lalu goreskan pada BK sampai kelihatan
jelas.
4. Cekam benda kerja pada Chuck ,goresan jangan masuk ke rahang
chuck
5. Seting mata pahat menyentuh goresan, jaukan mata pahat dari BK
6. Hidupkan mesin
7. Lakukan penggoresan dengan pahat bubut dengan cara memutar
spindle eretan bawah kearah kanan ,sampai goresan terlihat jelas
8. Matikan mesin bubut.
b. Membubut rata
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja ,kemudian set sekala nonius
pada eretan bawah ke angka 0
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerjakira-kira 1mm diluar
benda kerja
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat
yaitu 116,5 dengan cara memutar sepindel apron kea rah kiri
4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja,dengan cara memutar sekala
nonius kea rah kiri
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar
sepindel apron kea rah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda
kerja
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5
7. Lakukan langkah c)sampi dengan e) sampai diameter benda kerja
menjadi 29 mm
8. Matikan mesin
7. Membubut memanjang 3
Proses membubut memanjang tiga meliputi serangkaian aktivitas kerja
yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya, berikut ini
dijelaskan aktivitas kerja dalam proses membubut memanjang tiga.
8. Membubut memanjang 4
Proses kegiatan membubut memanjang empat secara singkat dapat
dijelaskan dalam langkah-langkah kegiatan berikut.
b. Membubut rata
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja ,kemudian set sekala nonius
pada eretan bawah ke angka 0
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerjakira-kira 1mm diluar
benda kerja
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat
yaitu 62,5 ,dengan cara memutar sepindel apron ke arah kiri.
20
9. Membubut memanjang 5
Berikut ini dijabarkan secara ringkas proses pekerjaan membubut memanjang lima.
b. Membubut rata
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja kemudian set skala nonius pada
eretan bawah ke angka 0.
2. Hindarkan mata pahat sampai diluar benda kerja kira-kira 1mm diluar
benda kerja.
3. Lakukan langkah pemakanan sampai tanda batas yng telah dibuat yaitu
22,5 dengan cara memutar sepindel apron ke arah kiri.
4. Hindarkan mata pahat dari benda kerja,dengan cara memutar skala
nonius ke arah kiri.
5. Keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan cara memutar sepindel
apron kea rah kanan sampai mata pahat 1 mm diluar benda kerja.
6. Kemudian putar sepindel eretan bawah ke angka 0,5.
7. Lakukan langkah c) sampai dengan e) sampai diameter benda kerja
menjadi 19 mm.
8. Matikan mesin.
21
a. Melepas bendakerja
1. Lepas benda kerja dengan cara mengendor rahang chuck dengan kunci
T kearah kiri.
2. Balik benda kerja.
3. Ukur benda kerja 134 dengan high gauge.
4. Sesuaikan high gauge 134, lalu goreskan pada benda kerja hingga
terlihat jelas.
5. Cekam benda kerja pada chuck, goresan jangan masuk ke rahang chuck.
6. Seting mata pahat menyentuh goresan, jauhkan mata pahat dari benda
kerja.
7. Hidupkan mesin.
8. Lakukan penggoresan dengan pahat bubut dengan cara memutar spindle
eretan bawah ke arah kanan, sampai goresan terlihat jelas.
9. Matikan mesin bubut.
b. Facing
1. Putaran mesin dihitung dengan rumus Vc = π.d.n/1000.
2. Miringkan tool post ± 15º ke arah kiri.
3. Tidak ada pentil ditengah permukaan benda kerja(BK).
4. Sentuhkan mata pahat dengan permukaan benda kerja.
5. Seting sepindel eretan atas ke angka 0.
6. Bebaskan mata pahat dari permukaan BK.
7. Lakukan langkah pemakanan dengan memutar sepindel eretan bawah ke
arah kanan sampai 1 mm diluar titik pusat benda kerja.
8. Keluarakan mata pahat dari permukaan benda kerja.
9. Seting skala nonius eretan atas ke angka 0,2.
10. Lakukan langkah 7) s/d 9) sampai batas goresan habis yaitu 134 mm.
11. Matikan mesin.
a. Membubut Memanjang
1. Sentuhkan mata pahat ke benda kerja, kemudian set sekala nonius
pada eretan bawah ke angka 0.
22