KATA PENGANTAR
Puji syukur penulisucapkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dankarunia-Nya,
sehinngapenulisdapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan hasil praktik kerja
bengkel dari proses pengaplikasian ilmu teori kedalam ilmu praktik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan pengetahuan tentang praktik kerja
bengkel ini , sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik dan laporan ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dan kerja sama yang baik.
Penulissangat menyadari bahwa dalam menulis laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karna itu Penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan dimasa yang akan datang .
Demikianlah laporan ini saya buat, mudah-mudahan bermanfaat dalam kegitan pembelajarankedepannya.
Revaldy Maiman
1911041001
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................3
1.2 Tujuan....................................................................................................................3
BAB II TEORI DASAR........................................................................................................4
2.1 Ragum....................................................................................................................4
2.2 Gergaji....................................................................................................................5
2.3 Kikir.......................................................................................................................6
2.4 Jangka Sorong / Kaliper.......................................................................................7
2.5 Mengebor...............................................................................................................8
BAB III PROSES PENGERJAAN......................................................................................9
3.1 Pengukuran............................................................................................................9
3.2 Mengikir.................................................................................................................9
3.3 Pemotongan..........................................................................................................10
3.4 Pengeboran..........................................................................................................11
3.5 Hasil Kerja...........................................................................................................12
3.6 Keterangan Ukuran..............................................................................................12
BAB IV KESELAMATAN KERJA...................................................................................13
BAB V PENUTUP...............................................................................................................14
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................14
5.2 Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Praktikum kerja bangku adalah salah satu mata kuliah pokok yang diajarkan di Politeknik Negeri Padang.
Mata kuliah ini sangat penting guna untuk melatih keterampilan dan kejelian mahasiawa dalam bidang permesinan.
Praktikum kerja bangku ini merupakan langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan permesinan lebih canggih
dan modern sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum ini mahasiswa hanya mengenal alat-alat
paraktikum sederhana dan dikerjakan dengan manual dan tanpa menggunakan mesin guna untuk melatih
keterampilan mahasiswa, sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak kesulitan.
Ragum
Gergaji
Kikir
Bor
Jangka sorong.
1.2 TUJUAN
Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar.
Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.
Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga ditemukan permukaan yang
presisi.
Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
Teknik Mesin
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
BAB II
TEORI DASAR
Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan kegunaanya dari alat kerja
bangku. Disini saya hanya ingin membahas alat kerja bangku yang telah saya pergunakan dalam praktikum. Alat
kerja bangku adalah alat yang pengoprasianya secara manual tanpa menggunakan mesin,disinilah kemudahan dari
alat kerja bangku bisa dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh ketelitian,keterampilan dan keuletan
dalam pengerjaanya.
Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja bangku perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita
gunakan dikerjakan secara manual maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh.
Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja.
2.1 RAGUM
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat,digergaji,ditap,dll. Dengan memutar tangkai (handle) ragum,Maka mulut ragum akan
menjepit/membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan
sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
1. Rahang gerak
2. Rahang tetap
3. Tangkai
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
B. Cara Penggunaan Ragum
Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan kita yaitu dengan cara :
a. Berdiri tegak di ragum
b. Tempelkan kepalan tangan pada dagu
c. Siku harus berada di atas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan, siku jangan sampai
menyentuh bibir mulut ragum.
2.2 GERGAJI
Pada umumnya proses kerja gergaji hampir sama dengan proses kerja kikir namun perbedaanya pada
fungsinya. Kalau gergaji digunakan untuk memotong atau membelah sedangkan kikir digunakan untuk
mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk menentukan permukaan yang presisi.
Cara Penggunaan Gergaji :
1. Pegang logam yang hendak dipotong dengan cara yang betul.
2. Alaskan pengapit ragum dengan kepingan logam yang lembut dan nipis ataupun dengan kayu apabila
hendak memotong logam yang tipis.
3. Mula-mula potong dengan perlahan.
4. Gunakan ibu jari sebagai panduan dan memulakan memotong.
5. Apabila sudah kelihatan tanda, lakukan sorongan yang lebih panjang dan tetap.
6. Kelajuan pemotongan untuk gergaji biasa ialah lebih kurang 40 sorongan seminit.
7. Apabila pemotongan hampir selesai, sokong hujung yang tergantung dengan sebelah tangan.
8. Semasa memotong, tekan dan tolak pada bingkai. Apabila berundur, angkat gergaji sedikit tetapi
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
2.3 KIKIR
Peralatan utama dalam bengkel kerja bangku ialah kikir, karena hampir semua pekerjaan paada
bengkel kerja bangku dikerjakan dengan menggunakankikir. Jenis-jenis kikir ditinjau dari jenis gigi
pemotongnya :
1. Kikir kasar : digunakan untuk pemotongan awal, tanpa memperhitungkan kehalusanpermukaan benda
kerja.
2. Kikir sedang (setengah kasar) : digunakan untuk menghaluskan permukaan setelah dikikir sangat
Cara kerja :
3. Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran
dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna
4. Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki
tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros
ragumdan kaki mendekati 30° untuk kaki kiri dan 75° untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran
Jangka sorong (Vernier Caliper) adalah instrumen presisi yang dapat digunakan untuk mengukur
dimensi benda bagian dalam dan luar, ditinjau dari cara pembacaannya vernier caliper dapat di bagi dua, yaitu
vernier caliper manual, dan digital. Pengukuran menggunakan vernier caliper manual lebih sulit bila
dibandingkan dengan yang digital, karena hasil pengukuran diinterpretasi dari skala oleh pengguna,
sedangkan hasil pengukuran menggunakan yang digital dapat dibaca langsung pada layar LCD. Versi manual
memiliki dua skala imperial (skala dalam inci) dan metrik (skala dalam milimeter). Vernier manual masih
bisa dibeli dan tetap populer karena jauh lebih murah daripada versi digital. Juga, versi digital membutuhkan
baterai kecil sedangkan versi manual tidak membutuhkan sumber listrik.
Contoh Jangka Sorong (Vernier Caliper):
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka
sorong, yaitu:
1. Sebelum melakukan pengukuran bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya.
2. Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
3. Pastikan angka “0” pada kedua skala bertemu dengan tepat.
4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran
dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan
pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci
agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-
hati dari benda ukur.
8. Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar dengan bidang
pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
2.5 MENGEBOR
Sebelum kita mengebor alangkah baiknya kita terlebih dahulu mengenal tentang mata bor. Ini
dimaksudkan agar kita tidak salh dalam pemilihan mata bor pada waktu kita mengebor nantinya yang sesuai
dengan benda kerja yang dikerjakan, ada berbagai macam mata bor dalam penggunaannya, contohnya: Bor
Spiral, Bor Senter, Bor Pembenam (Counter Bore), Bor Persing dan Bor Peluas.
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
BAB III
PROSES PENGERJAAN
3.1 PENGUKURAN
Yaitu menggukur benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang
digunakan yaitu: Jangka Sorong /Kaliper. Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah
pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat
pada benda, putar pengunci ke kanan. Cara menggunakan jangka sorong adalah mula-mula perhatikan skala
nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Suatu misal
skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm.
3.2 MENGIKIR
Yaitu mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing.
Jenis-jenis kikir :
1. Bastard, Bastrad adalah kikir kasar panjang badan 12”, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs = 25 , s=
0,01 , n= 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
2. Half Smooth, Half Smooth adalah kikir setengah halus panjang badan 10”, dengan jumlah gigi 12
gigi/cm , cs = 25 , s = 0,005 , n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7.
3. Smooth, Smooth adalah kikir halus, panjang badan 8” dengan jumlah gigi 20 gigi/cm cs = 25 s =
0,0025 , n = 40 dengan tingkat kehalusan N7 s/d N6.
4. Kikir bujur sangkar adalah guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur,
menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100 mm hingga 500 mm.
5. Kikir segitiga adalah guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang canggung
dan lebih kecil daripada 90°. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 300 mm.
6. Kikir bulat adalah guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung,
meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat kecil dikenal sebagai alat
kikir buntut tikus.
7. Kikir setengah bulat adalah guratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk
pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Ukuran panjangnya 100 mm
hingga 450 mm.
8. Kikir tipis adalah guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis daripada
kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang sempit, misalnya untuk mengepas
bubungan kunci pintu.
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
Cara kerja :
1. Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
2. Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
3. Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran
dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna
untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki
tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara poros ragumdan
kaki mendekati30° untuk kaki kiri dan 75° untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian
3.3 PEMOTONGAN
Yaitu memotong benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang
digunakan yaitu:
Ragum
Gergaji
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
Cara Kerja :
Pegang logam yang hendak dipotong dengan cara yang betul.
Alaskan pengapit ragum dengan kepingan logam yang lembut dan nipis ataupun dengan kayuapabila
hendak memotong logam yang tipis.
Mula-mula potong dengan perlahan.
Gunakan ibu jari sebagai panduan dan memulakan memotong.
Apabila sudah kelihatan tanda, lakukan sorongan yang lebih panjang dan tetap.
Kelajuan pemotongan untuk gergaji biasa ialah lebih kurang 40 sorongan seminit.
Apabila pemotongan hampir selesai, sokong hujung yang tergantung dengan sebelah tangan.
Semasa memotong, tekan dan tolak pada bingkai. Apabila berundur , angkat gergaji sedikit tetapi
jangan ditarik kerana ini akan menumpulkan mata gergaji.
3.4 PENGEBORAN
Yaitu pengeboran benda kerja sesuai dengan gambar yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing.
Alat yang digunakan yaitu:
1. Mata Bo adalah alat yang digunakan untuk melubangi benda kerja, prinsip dasar dari benda ini
adalah prinsip bidang miring sehingga memudahkan operator untuk melubangi benda kerja.
2. Mesin Bor adalah mesin yang digunakan untuk melakukan proses pengeboran, cara kerjanya,
pertama-tama kita memilih mata bor mana yang akan digunakan, selanjutnya pasang pada mesin bor,
letakkan benda kerja pada dudukan dan letakkan mata bor bor pada titik yang telah ditentukan,
operasikan mesin dengan baik dan jangan lupa akan keselamatan kerja.
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
Panjang Semula :
Panjang Akhir :
Lebar Semula :
Lebar Akhir :
Tinggi Semula :
Tinggi Akhir :
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
BAB IV
KESELAMATAN KERJA
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindarkan hal-hal yang akan mengakibatkan
kecelakaan kerja maupun kerusakan mesin.
1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, buang atau rapikan bagian-bagian
pakaian yang menjuntai
2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3. Gunakan kacamata pelindung agar mat terlindungi dari serpihan-serpihan
4. Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.
5. Jangan menyentuh chips dengan tangan telanjang, gunakan sarung tangan
6. Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
7. Ingatkan rekan kerja soal keselamatan kerja dan kebersihan area kerja
8. Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di sembarang tempat
9. Kembalikan tool dan alat ke tempat semula setelah dipakai.
10. Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar (dalam proses pemboran)
11. Jangan melepas label peringatan yang telah ditempelkan di mesin.
12. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin, gelang, kalung maupun
sejenisnya.
13. Mengerti, hafal dan paham akan aturan keselamatan kerja
14. Biasakan berdoa sebelum bekerja
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari pengerjakan praktek kerja bangku kemaren saya selaku penulis dapat menyimpulkan bahwa masih
banyak mahasiswa yang kurang menguasai pelajaran fabrikasi logam khususnya dalam pengerjaan las asetilen.
Kemudian dalam pengerjaa kerja bangku saya menemukan kesulitan mengikir rata dan siku karena dibagian
ini dituntut untuk rata dan siku antara sisi satu dengan yang lain.
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang didapat melalui laporan ini, untuk mengatasi kesulitan mahasiswa dalam
penguasaan kerja bangku disarankan:
1. Pada proses praktek kerja bangku mahasiswa harus ditekankan pada tahap perataan dan kesikuan
benda kerja sehingga mendapat hasil yang baik dan dapat bersaing di perusahaan.
2. Agar diadakan penelitian tentang kesulitan mengenai cara kerja bangku, sehingga diharapkan dosen
bidang setudi pabrikasi logam dapat menggunakan sebagai dasar remedial atau titik acuan untuk
mencapai mutu yag baik.
3. Waktu untuk pengerjaan job hendaknya diperpanjang sebab kami yang mayoritasnya berasal dari
pelajar SMA masih belum mengerti akan kerja bangku, sehingga pada awal pengerjaan job agak
tersendat-sendat.
POLITEKNIK NEGERI PADANG Kerja Bangku
DAFTAR PUSTAKA