Dosen Pembimbing:
Ahmad Ridho Sastra, S.T., M.Eng.
NIDN: 0220099201
Disusun Oleh :
Donny Irawan Wijaya (2020270019)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji
bagi Allah SWT atas limpahan karunia-Nya serta berkat rahmat, taufiq, hidayah dan
inayah-Nya saya dapat menyelesaikan pembuatan laporan pelaksanaan kerja praktek atau
magang pada Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kota Palembang.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada baginda kita nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihakpihak yang telah banyak membimbing dan membantu kami selama melaksanakan
kegiatan magang sampai dengan tersusunnya laporan ini, diantaranya:
1. Ibu Annisa Kurnia Shalihat, S.Si., M.Sc selaku kepala program studi survei dan
pemetaan
2. Bapak Ahmad Ridho Sastra, S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing kerja praktek
3. Bapak Muhammad Aji Murizki, S.H, selaku pembimbing magang di Kantor Pertanahan
Kota Palembang
4. Bapak Norman Subowo, S.T., M.Si selaku kepala Kantor Pertanahan kota Palembang
5. Bapak M. Rudyana Wahyudi, S.T selaku kepada seksi Survei dan Pemetaan Kantor
Pertanahan kota Palembang
6. Staf dan pegawai di Kantor Pertanahan Kota Palembang
7. Teman-teman seperjuangan kerja praktek atau magang yang lainnya
Saya juga menyadari bahwa pelaksanaan dan laporan magang kami masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan masukan dan saran untuk menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I PENDAHULUAN
1
b. Melatih dan mengasah keterampilan mahasiswa dalam dunia kerja yang tidak
didapat pada perkuliahan
c. Menerapkan dan membandingkan pengetahuan yang telah didapat selama
perkuliahan dengan dunia kerja sehingga mendapat pengetahuan dan
pengalaman baru
d. Mengembangkan potensi diri, kemandirian, tanggung jawab, kejujuran,
disiplin dan kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
2. Bagi Universitas
a. Menjalin kerja sama dengan instansi atau perusahaan dalam hal ini yaitu
Badan
Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kota Palembang
b. Mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang dipelajari
selama perkuliahan dengan kondisi dunia kerja
c. Merupakan salah satu indikator penilaian kemampuan dan kompetensi
mahasiswa dalam menerapkan pengetahuannya di dunia kerja
d. Untuk memperkenalkan universitas dan jurusan Survei dan Pemetaan pada
khalayak luas.
3. Bagi Instansi atau Perusahaan
a. Manfaat bagi instansi atau perusahaan yang ditempati yaitu adanya tambahan
sumber daya manusia dari kalangan mahasiswa yang diharapkan bisa
membantu penyelesaian kegiatan-kegiatan yang ada di instansi atau
perusahaan yang terkait.
b. Memungkinkan hubungan yang baik dan teratur antara pihak Badan
Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kota Palembang denga pihak
Universitas Indo
Global Mandiri
c. Dapat menjalin kerja sama dengan universitas Indo Global Mandiri
d. Membantu meningkatkan pekerjaan operasional instansi dalalam
melaksanakan pekerjaan.
2
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Tinjauan Umum dan Sejarah Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
Badan Pertanahan Nasional (disingkat BPN) adalah lembaga pemerintah
nonkementerian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang Pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan. BPN dahulu dikenal dengan sebutan Kantor Agraria. BPN diatur
melalui Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015.
3
Kehakiman. kebijakan itu ditempuh oleh pemerintah karena pada saat itu
Indonesia masih mengalami masa transisi.
b. 1965
Pada tahun 1965 agraria dipisah dan dijadikan sebagai lembaga yang terpisah
dari naungan menteri pertanian dan pada saat itu menteri agraria dipimpin
oleh
R.Hermanses. S.H
c. 1968
Pada tahun 1968 secara kelembagaan mengalami perubahan, pada saat itu
dimasukan dalam bagian departemen dalam negeri dengan nama Direktorat
Jenderal Agraria. selama periode 1968 – 1990 tetap bertahan tanpa ada
perubahan secara kelembagaan begitupula dengan peraturan yang diterbitkan.
2. Masa 1988-1990
Pada periode ini kembali mengalami perubahan. Lembaga yang menangani
urusan agraria dipisah dari departemen dalam negeri dan dibentuk menjadi
lembaga non departemen dengan nama badan pertanahan nasional yang kemudian
dipimpin oleh Ir.Soni Harsono dengan catur tertib pertanahannya. Pada saat itu
terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan awal mula terbentuknya
badan pertanahan nasional.
3. Masa 1990-sekarang
a. 1990
Pada periode ini kembali mengalami perubahan menjadi Menteri Negara
Agraria/Badan Pertanahan Nasional yang masih dipimpin oleh Ir.Soni
Harsono. Pada saat itu ada penambahan kewenangan dan tanggung jawab
yang harus diemban oleh Badan Pertanahan Nasional.
b. 1998
Pada tahun ini masih menggunakan format yang sama dengan nama Menteri
Negara Agraria/Badan Pertanahan Nasional. Perubahan yang terjadi hanya
pada pucuk pimpinan saja yakni Ir.Soni Harsono diganti dengan Hasan Basri
Durin.
c. 2002-2006
4
Pada tahun 2002 kemudian mengalami perubahan yang sangat penting, pada
saat itu Badan Pertanahan Nasional dijadikan sebagai Lembaga Negara,
kedudukannya sejajar dengan Kementerian, pada awal terbentuknya BPN RI
dipimpin oleh Prof.Lutfi I.Nasoetion, MSc.,Ph.D
d. 2006-2012
Pada tahun 2006 sampai 2012 BPN RI dipimpin oleh Joyo Winoto, Ph.D.
dengan 11 agenda kebijakannya dalam kurun waktu lima tahun tidak terjadi
perubahan kelembagaan sehingga tetap pada format yang sebelumnya.
e. 2012-2014
Pada tanggal 14 Juni 2012 Hendarman Supandji dilantik sebagai Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) menggantikan Joyo
Winoto.
f. 2014-sekarang
Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dibuat Kementerian baru bernama
Kementerian Agraria dan Tata Ruang Indonesia, sehingga sejak 27 Oktober
2014, Badan Pertahanan Nasional berada di bawah naungan Menteri Agraria
dan Tata Ruang. Jabatan Kepala BPN dijabat oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang Ferry Mursyidan Baldan hingga 24 Juli 2016. Saat ini Kepala BPN
dijabat oleh Hadi Tjahjanto.
Saat ini, Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, memiliki empat direktorat dan satu sekretariat,
yaitu:
1) Sekretariat Direktorat Jenderal
2) Direktorat Perencanaan Tata Ruang Nasional
3) Direktoratan Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I
4) Direktoratan Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II
5) Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Tata Ruang
Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
5
agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
6
4. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan
pengendalian kebijakan pertanahan
5. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah
6. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan penanganan
sengketa dan perkara pertanahan
7. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPN
8. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN
9. pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan berkelanjutan dan
informasi di bidang pertanahan
10. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan
11. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.
7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi ATR/BPN
2.3 Visi dan Misi Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Kantor Pertanahan Kota Palembang
Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kota Palembang memiliki visi
dan misi yaitu,
1. Visi
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem
kemasyarakatan,kebangsaan dan kenegaraan republik indonesia.
2. Misi
8
a. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Penciptaan Sumber-
sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan, dan
kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan
b. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan
bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan,pemilikan,pengunaan dan
pemanfaatan tanah(P4T)
c. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa,konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan system pengelolaan pertanahan sehingga tidak
melahirkan sengketa,konflik dan perkara di kemudian hari
d. Keberlanjutan system kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia
dengan member akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang
terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat, dan
e. penguatan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa,semangat,prinsip dan
aturan yang tertuang dalam uupa dan aspirasi rakyat secara luas untuk
mencapai tujuan pembangunan bidang pertanahan yaitu “mengelola tanah
seoptimal mungkin untuk mewujudkan sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
9
BAB III LANDASAN TEORI
Pada pendaftaran tanah ada yang namanya asas pendaftaran tanah, terdapat
beberapa asas yang dianut dalam pendaftaran tanah, yaitu:
1) Sederhana
10
Prosedur pendaftaran tanah yang dibuat haruslah mudah dipahami oleh orang
yang berkepentingan.
2) Aman
Pendaftaran tanah mampu memberikan jaminan kepastian hukum.
3) Asas Publisitas
Setiap orang berhak untuk meminta informasi dari Kantor Pertanahan serta
meminta surat keterangan pendaftaran tanah (SKPT).
4) Asas negative
Belum tentu seseorang yang tertulis namanya pada sertifikat tanahnya sebagai
pemilik yang mutlak.
5) Asas Spesialitas
Pendaftaran tanah terutama dari surat ukur sudah jelas sekali karena himpunannya
adalah desa disertai jalan dan nomor dari jalan sehingga memudahkan untuk
menelusurinya.
11
Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. (Pasal 1 Huruf 1 PP No.
24 Tahun 1997) Melalui program ini pemerintah memberikan jaminan kepastian
hukum atau hak atas tanah yang di miliki masyarakat. Pengukuran serentak di
lakukan se-Indonesia dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) bekerja sama dengan
pihak ketiga atau Kantor Jasa Surveyor Kadastral Berlisensi (KJSKB) dengan
mengadakan lelang terbuka seindonesia, dan bagi KJSKB yang memenangkan lelang
tersebut berhak untuk menandatangani kontak kerja sama BPN.
12
Berikut gambar di bawah ini Skema penggunaan NTRIP
13
Gambar 3.2 GPS RTK
Metode RTK RTK-NTRIP
14
3.4.1 Alat dan Bahan
Pada pelaksanaan program PTSL, digunakan beberapa alat dan bahan
untuk membantu melaksanakan pengerjaan dalam pengambilan data dan
pengolahan data, diantaranya yaitu:
No Nama Alat Fungsi dan Kegunaan Gambar
15
3 Kertas Gambar Kertas gambar ukur digunakan
Ukur untuk pengisian data diri dari
pemilik tanah yang tanah nya
ikut di ukur dalam program
PTSL
16
c. Alat dan bahan
2) Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi adalah persiapan yang bersifat administratif yang
meliputi :
a. Mempersiapan surat keputusan atau SK untuk melakukan pengukuran di
lapangan serta berkas gambar ukur
b. Mempersiapkan transportasi dan akomodasi selama pengukuran
3) Persiapan Personil
Persiapan personil adalah persiapan tim di lapangan untuk melaksanakan
pengukuran. Hal ini harus dipersiapkan sebaik mungkin agar pelaksanaan
pengukuran dapat berjalan baik dengan di lakukan oleh orang yang ahli di
bidang ini, berikut tenaga yang di perlukan dalam pengukuran ini : a. Satu
orang pengambil data yang memegang controller
b. Satu orang sebagai pencatat data diri pemilik tanah
c. Satu orang yang menggunakan receiver (rover)
d. Satu orang penunjuk batas bidang tanah
4) Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan adalah persiapan alat dan bahan yang digunakan
dalam pengukuran
5) Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran adalah proses pengambilan atau pengumpulan data
secara langsung di lapangan, pengukuran ini menggunakan alat GPS
geodetic dengan pengukuran metode RTK (Real time kimenatik) dengan
akurasi yang dihasilkan terbilang akurat.
6) Survei Pendahuluan
Survey pendahuluan adalah peninjauan lapangan terlebih dahulu yang
bertujuan untuk melihat medan dan kondisi lapangan yang akan di ukur,
data yang di hasilkan dalam survei pendahuluan ini adalah sebagai berikut :
a. Letak lokasi yang akan di ukur.
b. Mengetahui medan dan kondisi yang ada lapangan.
c. Mengetahui titik ikat atau titik BM.
17
7) Pengukuran GPS RTK (Real Time Kinematik)
Survei metode RTK terdiri atas base dan rover station, dengan receiver
yang ada base station tidak berubah posisi antenanya selama melakukan
pengukuran sedang receiver yang berfungsi sebagai rover
dipindahpindahkan sesuai untuk positioning yang direncanakan. Receiver
yang ada di base dan rover station harus selalu memperoleh signal GPS
selama melakukan pengukuran, korekasi diferensial dipancarkan dari base
station ke rover station menggunakan fasilitas RTCM. Survei GPS untuk
pengamatan RTK sangat sering digunakan untuk pekerjaan mapping hingga
saat ini, dan seperangkat hardware untuk pengamatan.
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan magang dibagi dalam tiga tahap sebagai berikut:
a. Tahap Observasi Tempat Kerja Praktek
18
Pada tahap ini, mahasiswa mencari informasi tentang instansi atau perusahaan
yang menerima mahasiswa magang dan juga melakukan observasi langsung ke
instansi atau perusahaan yang akan dijadikan tempat magang serta mencari tahu
syarat administrasi yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan program kerja
praktek pada instansi. Tahap ini dilakukan pada awal bulan Maret 2022.
b. Tahap Persiapan Kerja Praktek
Pada tahap ini mahasiswa mempersiapkan syarat-syarat administrasi yang
diperlukan sebagai pengantar dari Universitas Indo Global Mandiri kepada
instansi yang akan menjadi tempat pelaksanaan kerja praktek, dalam hal ini
Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kantor
Pertanahan Kota Palembang.
19
3) Sinyal dari controller GPS geodetic yang beberapa waktu tidak dapat menangkap
titik koordinat dari titik berdirinya rover yang disebabkan tertutupnya rover oleh
pohon atau bangunan, solusinya yaitu dengan menunggu sampai indicator fix
telah muncul pada controller sehingga data yang didapatkan memiliki hasil yang
akurat
20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada periode program kerja praktek, para mahasiswa program kerja praktek ikut
membantu melaksanakan program PTSL di kelurahan Sentosa Kota Palembang dengan
target 700 bidang yang dilakukan pengukuran oleh beberapa tim dari Kantor Pertanahan
Kota Palembang dan telah terpenuhi. Kelurahan Sentosa kota Palembang terletak di
kecamatan Seberang Ulu II dan berbatasan langsung dengan kelurahan 16 Ulu dan
kelurahan Talang Bubuk.
21
Gambar 4.2 Aplikasi Survey Tanahku
5.Mengetahui data suatu bidang tanah sebelum dilakukan transaksi jual beli/hak
tanggungan
22
7.Mengetahui biaya, waktu dan persyaratan layanan BPN dalam rangka
meningkatkan transparansi layanan pertanahan
23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan atau Magang di Unit Seksi Survei
dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kota Palembang, mahasiswa magang memperoleh
banyak pengalaman dan pelajaran terkait pelaksanaan kegiatan pekerjaan di bidang
survei dan pemetaan. Mahasiswa magang membantu pelaksanaan kerja di kantor dan
di lapangan.
Pada pelaksanaan kerja di kantor mahasiswa magang membantu pelaksanaan
kerja yang ada di Kantor Pertanahan Kota Palembang sepeti scan berkas, distribusi
berkas, dan lain-lain. Sedangkan pada pelaksanaan kerja di lapangan mahasiswa
magang membantu pelaksanaan kerja pada proses pengukuran seperti pengukuran
pendaftaran, pengukuran pemecahan sertifikat, dan pemgukuran Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (PTSL).
Dengan dilaksanakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan atau Magang,
mahasiswa telah mengalami perkembangan secara pengetahuan dan pengalaman
mengenai dunia kerja dan proses pengerjaan suatu pekerjaan khususnya kegiatan
pekerjaan pada Kantor Pertanahan Kota Palembang.
5.2 Saran
Pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan/Magang disarankan pada mahasiswa
magang untuk lebih inisiatif dan meningkatkan rasa ingin tahu untuk belajar serta
tidak malu untuk bertanya karena pada kegiatan magang banyak sekali yang dapat
dipelajari oleh seorang mahasiswa magang pada tempat yang dilaksanakan kegiatan
magang. Selain itu mahasiswa harus melaksanakan tugas yang di berikan dengan baik
untuk melatih keterampilan dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan juga
meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Moehamad Hutomo. 2017. Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada Kementrian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Musnanda. 2012. Pengunaan GPS Dalam Pengambilan Data Spatial untuk Perencanaan
Ruang:https://musnanda.com/2012/06/06/pengunaan-gps-dalam-pengambilan-data-
spatial-untuk-perencanaan-ruang/
25
LAMPIRAN
Surat Pengantar Kerja Praktek dari Pihak Program Studi
26
Surat Balasan dari Pihak Instansi yakni Kantor Pertanahan Kota Palembang
27
Dokumentasi Pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor
28
Dokumentasi Pelaksanaan Kerja Praktek di Lapangan
29
30