Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidyah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat pada waktunya dan
dalam keadaan sehat wal afiat. Laporan ini merupakan praktik labor bahan uji lengkung.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
bimbingan dan pengetahuan tentang praktik dan teori labor bahan ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan praktik dan laporan labor bahan ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua dan teman-teman yang selalu mmeberikan motivasi dan dan
kerja sama yang baik.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam menulis laporan ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan di masa mendatang
Demikianlah laporan ini penulis buat, semoga bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran.
Revaldy Maiman
NIM. 1911041001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktek.......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI DASAR........................................................................................................3
2.1 Teori dasar..........................................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................................5
PROSES PERCOBAAN...................................................................................................................5
3.1 Perlengkapan Praktek..............................................................................................................5
3.2 Langkah-langkah Percobaan...................................................................................................5
BAB IV.............................................................................................................................................6
DATA PERCOBAAN.......................................................................................................................6
4.1 Bebannya ditengah-tengah (a = b)..........................................................................................6
4.2 Bebannya tidak ditengah-tengah (a ≠ b).................................................................................8
4.3 Pengolahan Data......................................................................................................................9
BAB V.............................................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................................18
5.1 Kesimpulan............................................................................................................................18
5.2 Saran......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam hal ini akan ditentukan seberapa jauh perilaku inheren (sifat yang lebih merupakan
ketergantunganatas fenomena atomik maupun mikroskopis dan bukan dipengaruhi bentuk
atau ukuran benda uji) dari materialterhadap pembebanan tersebut.Bahan mengalami beban
lentur mengukur sifat mekanik tes, sifat mekanik bahan dari metode dasar pengujian. Uji
tekuk terutama digunakan untuk penentuankerapuhan dan bahan plastik rendah (seperti besi
cor, baja karbon tinggi, baja perkakas,dll) dan kekuatan lentur dari indeks plastisitas dapat
mencerminkan defleksi. Ujilengkung dapat digunakan untuk memeriksa kualitas permukaan
material. Uji tekuk pada mesin universal, ada tiga titik lentur dan empat titik lentur modus
macam-bebandua. Spesimen dengan lingkaran dan persegi panjang penampang, rentang tes
biasanya10 kali diameter. Untuk bahan rapuh - Bend tes umumnya hanya sejumlah
kecildeformasi plastis dapat dimusnahkan dan tidak dapat diukur untuk bahan plastic
darikekuatan fraktur lentur, tetapi dapat menguji daktilitas dan kelenturan homogenitas
dankeseragaman. Uji tekuk dari bahan plastik yang disebut uji lengkung dingin. Selama
pengujian, sampel dimuat, membungkuk sampai batas tertentu, permukaan sampeldiamati
untuk retak.Uji lengkung (bending test ) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk
menentukanmutu suatu material secara visual. Selain itu uji bending digunakan untuk
mengukurkekuatan material akibat pembebanan dan kekenyalan hasil sambungan las baik di
weldmetal maupun HAZ. Dalam pemberian beban dan penentuan dimensi mandrel ada
beberapa factor yang harus diperhatikan, yaitu :
y
b
Gambar 4. Penampang persegi beban sejajar sumbu y-y
F
x
1
xhxb 3
b Ix = 12 ( mm4 )
y y
1
xbxh 2
x Wx = 6 ( mm3 )
b
Gambar 5. Penampang persegi beban sejajar sumbu x-x
BAB III
PROSES PERCOBAAN
DATA PERCOBAAN
15,7 mm
Tabel .2. Data pengujian lengkung beban tengah pada penampang persegi dengan
bahan st-37
Bahan st-37
gaya naik gaya Turun
25 0,13 250 1,04
50 0,23 225 0,96
75 0,34 200 0,85
100 0,45 175 0,75
125 0,54 150 0,64
150 0,64 125 0,54
175 0,75 100 0,45
200 0,85 75 0,34
225 0,96 50 0,23
250 1,04 25 0,13
4.2 Bebannya tidak ditengah-tengah (a ≠ b)
1. Data pengujian lengkung dengan Penampang pejal
Keterangan: L0= 250 mm , a ≠ b
a b a = 200 mm
b = 50 mm
AB Ø = 15,7 mm
15,7 mm
Gambar.6. pengujian dengan beban tidak ditengah pada penampang pejal.
Tabel .1. Data pengujian lengkung beban tidak tengah pada penampang pejal dengan
bahan st-37
Bahan st-37
gaya naik gaya Turun
25 0,06 250 0,06
50 0,14 225 0,57
75 0,20 200 0,51
100 0,26 175 0,46
125 0,34 150 0,40
150 0,40 125 0,34
175 0,46 100 0,26
200 0,51 75 0,20
225 0,57 50 0,14
250 0,62 25 0,06
Gambar.8. pengujian dengan beban tidak ditengah pada penampangp segi empat.
Tabel .2. Data pengujian lengkung beban tidak ditengah pada penampang persegi
dengan bahan st-37
Bahan st-37
gaya naik gaya turun
25 0,07 250 0,47
50 0,14 225 0,44
75 0,18 200 0,39
100 0,20 175 0,34
125 0,26 150 0,30
150 0,30 125 0,26
175 0,34 100 0,20
200 0,39 75 0,18
225 0,44 50 0,14
250 0,47 25 0,07
F ∆y Elastisitas
25 0,20 13.650,25
50 0,34 16.059,11
75 0,45 18.200,33
100 0,57 19.158,24
125 0,71 19.225,70
150 0,83 19.735,30
175 0,97 19.701,39
200 1,10 19.854,91
225 1,24 19.814,88
250 1,36 20.073,89
250
200
gaya (F)
150
100
50
0
- 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60
defleksi (∆y )
250
200
gaya (F)
150
100
50
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
defleksi (∆y )
F ∆y Elastisitas
25 0,67 3.106,40
50 0,83 5.015,16
75 0,97 6.436,98
100 1,10 7.568,33
125 1,21 8.600,37
150 1,34 9.319,21
140
120
100
gaya (F)
80
60
40
20
0
0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4
defleksi (∆y )
2) Bebannya tidak ditengah-tengah
Jarak tumpuan dengan beban a ≠ b , a = 200 mm dan b = 50 mm
Menghitung beban yang diterima tumpuan
Yaitu : RA = 50 N dan RB = 200 N
Menghitung momen inersia pipa
π π
Yaitu : Ix-x = Iy-y = x (do4 −di 4 )= x (19 4−15 4)= 3.910,085 mm4
64 64
Menghitung momen tahanan
π do4 −di 4 π 19 4−15 4
Yaitu : Wx-x = Wy-y =
32
x (do
=)32
x(
19
) = 411,589 mm3
140
120
100
gaya (F)
80
60
40
20
0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75
defleksi (∆y )
250
200
gaya (F)
150
100
50
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
defleksi (∆y )
250
200
gaya (F)
150
100
50
0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5
defleksi (∆y )
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah di lakukan pengujian dapat di ambil kesimpulan bahwa :
1.
Elastisitas rata-rata (N/mm2
Jenis pemampang
Beban ditengah Beban tidak ditengah
pejal 18.547,40 42.005,92
Pipa 6.674,41 13.137,11
balok 17.451,80 36.130,61
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa posisi beban mempengaruhi elastisitas
suatu bahan.
2. Spesifikasi umum Mesin uji lengkung membutuhkan ketelitian yang sangat akurat dan
ketelitian yang benar-benar serius.
3. Dari pengamatan waktu pengujian bahwa kecepatan penekanan berpengaruh pada kekuatan
benda uji, semakin tinggi kecepatan penekanan maka semakin kecil daya tahan dari benda
uji dan semakin rendah kecepatan penekananya maka semakin besar daya tahan benda uji
tersebut.
4. Pada saat pengujian dengan metode three point bending ini, baja ST.37 mengalami fasa
elastis dan plastis sebelum mengalami patah atau retak yang menyebabkan naik turunnya
jarum tekanan pada pembacaan manometer. , sedangkan untuk metode four point bending
tidak dilakukan karena manometer yang digunakan tidak mencukupi kapasitasnya
5.2 Saran
1. Untuk meningkatkan kinerja dari alat uji lengkung ini sebaiknya dalam pembuatan
dapenempatan point haruslah lebih presisi lagi.
2. Untuk alat pembacaan data sebaiknya memiliki ketelitian yang lebih rinci dan mudah
dalam pembacaan datanya.
3. Sebaiknya sistem hidrolik yang digunakan dapat diatur laju kecepatan keluaran pistonnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Job sheet Labor Pengujian Bahan dan Metrologi 2 Semester IV, Jurusan Teknik Mesin,
Politeknik Negeri Padang
2. https://www.academia.edu/11992291/Laporan_hasil_uji_lengkung