Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MATERIAL BAJA PROFIL SIKU 40 X 40


UJI TARIK LOGAM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum uji tarik
Dosen Pengampu: Rusman, S.T., M.T.

Oleh :
Ronald Taufiq Waluyo
231032

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S-1


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA BANDUNG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................................2
C. Tujuan Praktikum ...............................................................................................................................2
D. Manfaat Praktikum ............................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN ..............................................................................................6
A. Alat dan Bahan ...................................................................................................................................6
B. Langkah Percobaan ............................................................................................................................6
C. Analisis Perhitungan...........................................................................................................................7
BAB IV PENUTUP DAN KESIMPULAN .......................................................................................................11
A. Kesimpulan .......................................................................................................................................11
B. Saran .................................................................................................................................................11
LAMPIRAN .................................................................................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik,
mekanik, thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat
mekanik. Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan.
Sifat mekanik merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya
terhadap suatu material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses permesinan.
Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap
logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik.
Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari
material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang
mempunyai sifat mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material
dengan sifat yang kurang baik dengan cara alloying. Hal ini dilakukan sesuai
kebutuhan konstruksi dan pesanan.
Uji tarik merupakan salah satu pengujian mekanik yang paling luas digunakan
di industri dan di dunia pendidikan karena kemudahan dalam menganalisa data yang
didapatkan dan memperoleh informasi mengenai sifat mekanik suatu material. Pada
proses pengujian tarik ini, pembebanan berupa beban uniaksial dengan kecepatan
pembebanan yang statis. Pengujian ini dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui sifat
– sifat mekanik suatu bahan atau logam terhadap pembebanan tarik. Sehingga
Mahasiswa dapat melakukan percobaan ini karena mengetahui karakteristik benda.
Kekuatan tarik dari pada spesimen akan diuji, seberapa besar gaya yang bekerja pada
spesimen tersebut hingga spesimen dapat patah.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di atas, maka permasahan
yang dibahas adalah:
a. Bagaimana standar prosedur pengujian tarik dengan baik benar ?
b. Apa besaran-besaran dari sifat mekanik yang diperoleh dari pengujian tarik ?
c. Data apa saja yang didapat dari hasil pengujian Tarik ?

C. Tujuan Praktikum
Praktikum ini ditujukan untuk :
a. Mengetahui standar prosedur pengujian tarik dengan baik benar
b. Mengetahui besaran-besaran sifat mekanik yang diperoleh dari pengujian tarik
c. Mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi dari pengujian tarik
d. Mampu mengolah data dari hasil pengujian

D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan praktikum, dan penyusunan laporan
ini merupakan ilmu pengetahuan dibidang teknologi material, khususnya dalam bidang
uji tarik. Mahasiswa mampu mendalami ilmu material teknik melalui uji tarik ini.

2
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

A. Dasar Teori
Uji Tarik merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu
bahan. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan
tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu
bertambah panjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini harus memiliki cengkeraman
(grip) yang kuat dan kekakuan yang tinggi (highly stiff).
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus menarik
suatu bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan mendapatkan profil
tarikan yang lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan pada Gambar 1. Kurva
ini menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang. Profil ini
sangat diperlukan dalam desain yang memakai bahan tersebut.

3
Uji tarik bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna bahan logam, informasi yang akan diperoleh antara lain :

Informasi yang didapat dari hasil uji tarik

Nama – nama informasi yang di dapat Simbol Satuan

Tegangan Luluh (Yield Strength) σ𝑦 MPa

Tegangan Tarik Maksimum (Ultimate σ𝑢 MPa


Tensile Strength)

Elongasi at fracture 𝜀𝑓 %

Modulus Elastisitas (Young’s, Shear, E,G,K GPa


Bulk)

Kekuatan Patah (Fracture Strength) σ𝑓 MPa

Untuk mengetahui data-data di atas, biasanya mesin penguji yang telah


dihubungkan dengan komputer, diprogram untuk mengolah data diatas, namun untuk
memberikan informasi data yang lebih beberapa data perlu dihitung secara manual
menggunakan rumus persamaan matematis.
Persamaan matematis yang digunakan meliputi :
1. Tegangan Luluh (Yield Strength)
Untuk mencari tegangan luluh, dapat dilakukan dengan menggunakan dua
metode, yaitu :
a. Metode Tangensial
Metode ini menggunakan cara menarik garis berhimpit dengan garis
proporsional.
b. Metode Offset
Metode ini menggunakan cara menarik garis sejajar berjarak ε = 0.02 % dari
garis proporsional.
4
2. Tegangan Tarik Maksimum (Ultimate Tensile Strength)
Untuk mencari tegangan tarik maksimum, dapat menggunakan persamaan :
F𝑚𝑎𝑥 𝐾𝑔
σ𝑢 = =
A𝑜 𝑚𝑚2
3. Elongasi/Regangan
Untuk mencari elongasi dapat menggunakan persamaan :
𝐿𝑓−𝐿𝑜
𝜀𝑓 = x100%
𝐿𝑜

4. Modulus Elastisitas
Untuk mencari modulus elastisitas menggunakan persamaan :
σ𝑢 𝐾𝑔
𝐸= =
𝜀 𝑚𝑚2

5. Kekuatan Patah (Fracture Strength)


Untuk mencari kekuatan patah dapat menggunakan persamaan :
F𝑓 𝐾𝑔
σ𝑓 = =
A𝑓 𝑚𝑚2

Dalam uji Tarik berlakuk Hukum Hooke (Hooke's Law)

Hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan
tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan
panjang vs beban mengikuti aturan Hooke yaitu rasio tegangan (stress) dan regangan
(strain) adalah konstan.

“Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan”

“strain adalah pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan”

5
BAB III
PEMBAHASAN DAN
PERHITUNGAN
A. Alat dan Bahan
Untuk melaksanakan uji tarik, digunakan mesin uji tarik berjenis mesin
Electrical Universal Testing Machine (EUTM). Adapun alat dan bahan yang
dipergunakan dalam paraktikum uji tarik yang telah dilaksanakan, meliputi :
1. Mesin EUTM
2. Jangka Sorong
3. Ampelas
4. Gergaji Besi
5. Komputer
6. Printer
7. Baja Siku 40 x 40
8. Buku dan Alat Tulis

B. Langkah Percobaan
Standar pengujian yang baik benar, dapat mengikuti peraturan umum yang
berlaku. Mulai dari standar K3 yang harus diperhatikan dan diaplikasikan, hingga
tahapan percobaan uji tarik. Untuk melaksanakan praktikum uji tarik ini, berikut
langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan :
1. Siapkan alat dan bahan,
2. Hamplas spesimen hingga bersih dari karat,
3. Hidupkan komputer dan masukan data yang diperlukan,
4. Siapkan mesin penguji,
5. Pasang spesimen pada chuck pemegang mesin,
6. Setelah selesai, print data hasil dari komputer,
7. Bersihkan mesin dan matikan komputer, dan
8. Susun laporan praktikum.

6
C. Analisis Perhitungan

C.1. Lembar Hasil pengujian

7
*Catatan :

Karena 𝐿𝑓 tidak diketahui maka perlu dicari dulu menggunakan persamaan


berikut
𝐿𝑓−𝐿𝑜
𝜀𝑓 = x100%
𝐿𝑜

𝐿𝑓−50𝑚𝑚
21,04% = x100%
50𝑚𝑚

𝐿𝑓 = 60,52 𝑚𝑚 (Panjang Gage Length setelah pengujian)

8
C.2. Data Perhitungan

No. Detail of material Quotes and Value


Testing
1. Test STT Mandala
2. Date of test 29 – 08 - 2023
3. Test Standard ASTM E-8/SNI 98389 2017
4. Machine Test ZWICK / ROELL 25T Max. Capacity
5. Material Profil 40 x 40 x 3 mm
6. Tester Wawan
7. Test Speeds Method A / 0.3 1/min
8 W (Width) 23,01 mm
9. T (Thickness) 3,020 mm
10 Cross-section (A0) 75,53 mm2
11. Maximum Force (Fmax) 4.709,94 Kgf
12. Maximum Stress ( Rm ) 62,36 kg/mm2
13. Yield ponit at 0,2 % ( Re ) 54,35 kg/mm2
14. Elongation at fracture 21,4%

C.3. Analisis Perhitungan

1. Tegangan Tarik Maksimum (Ultimate Tensile Strength)

Diketahui : Fmax = 4.709,94 Kgf


AO = 75,53 mm2
Ditanyakan : Berapakah nilai Tegangan Tarik Maksimumnya?
Penyelesaian :

F𝑚𝑎𝑥 𝐾𝑔𝑓
σ𝑢 = =
A𝑜 𝑚𝑚2

4.709,94
σ𝑢 = 75,53
= 62,35853 kgf/mm2

9
1 Kgf/mm2 = 9,80665 Mpa

62,35853 kg/mm2 x 9,80665 MPa = 611,5426 MPa maka 𝛔𝒖 = 611,5426 MPa

2. Elongasi (𝜀𝑓 )
Diketahui : Lf = 60,52 mm
LO = 50,00 mm
Ditanyakan : Berapakah nilai Elongasinya?
Penyelesaian:

𝐿𝑓−𝐿𝑜
𝜀𝑓 = 𝐿𝑜
x100%

60,52−50
𝜀𝑓 = x100%
50

𝜺𝒇 = 𝟐𝟏, 𝟎𝟒%

3. Modulus Elastisitas (E)

Diketahui : σ𝑢 = 62,35853 kgf/mm2


𝜺𝒇 = 21,04%
Ditanyakan : Berapakah nilai Modulus Elastisitasnya?
Penyelesaian:

σ𝑢 62,35853 kgf/mm2
𝐸= = = 296,37 Kgf/mm2
𝜀 21,04%

4. Hubungan Tegangan Tarik Dengan Kekerasan Brinell


Kekuatan tarik dan kekerasan merupakan indikator ketahanan logam terhadap
deformasi plastis. Konsekuensinya adalah terdapat korelasi secara kasar untuk
kekuatan tarik (σB) sebagai fungsi kekerasan Brinell untuk besi tuang, baja, dan
kuningan. Untuk sebagian besar baja hubungan HB dengan σB adalah (Callister,
1997: 135):
σB = 0,345 X HB maka kekerasan yang didapat dari hasil uji Tarik adalah
σ𝐵 62.35
𝐻𝐵 = = = 180,724 𝐻𝐵
0,345 0,345

10
BAB IV
PENUTUP DAN
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
• Standar pengujian yang baik benar, adalah praktikum percobaan yang
mengikuti peraturan umum yang berlaku. Mulai dari standar K3 yang
harus diperhatikan dan diaplikasikan, hingga tahapan percobaan uji tarik.
• Dalam uji tarik yang telah dilaksanakan, ada beberapa besaran yang
didapat. Meliputi : Tegangan Luluh (Yield Strength), Tegangan Tarik
Maksimum, Kekuatan Patah (Fracture Strength), Elongasi, dan Modulus
Elastisitas
• Besaran berupa data diatas tidak dapat secara langsung diukur oleh mesin,
ada beberapa besaran yang perlu dihitung secara manual.
• Didalam proses uji tarik, terjadi peristiwa “necking”, dimana terjadinya
pengecilan luas penampang spesimen hingga akhirnya putus.
B. Saran
Semoga di tahun mendatang fasilitas Pengujian mekanik STT
mandala semakin lengkap khususnya untuk alat UTM agar mahasiswa dapat
melakukan praktikum dengan maksimal.

11
LAMPIRAN

Standar Uji Tarik ASTM E8 – 91


Plate Type

12

Anda mungkin juga menyukai