Modul A
Uji Tarik
Oleh:
Thoriq Marendra
13718059
Anggota:
Kelompok 14
Aris Akbar Prabowo 13717058
Annisa Dwi Fadhillah 13718007
R Erlangga M W 13718039
Ghiffary Raihan Renando 13718062
Kiara Qinthara 13718068
Pada awalnya spesimen diletakkan pada tempat yang telah disediakan seperti
gambar diatas. Moving crosshead akan menarik spesimen dengan beban tertentu,
extensometer akan mengukur berapa pertambahan panjang yang telah terjadi pada
spesimen. [1]
Prinsip mesin uji tarik quasistatic testing adalah sebuah tes yang dilakukan
dengan laju yang rendah untuk beban dan perpindahannya, serta perpindahan
yang sudah ditentukan sebelumnya [2]
b. Moving crosshead
Prinsip mesin uji tarik moving crosshead adalah sebagai penarik spesimen agar
dapat bertambah panjang, dengan laju pertambahan panjang konstan [1]
c. Load cell
Prinsip mesin uji tarik load cell adalah sebagai pengubah energi, dalam hal ini
load cell mengubah energi gaya tarik, menjadi sinyal yang dapat dibaca oleh
extensometer
d. Extensometer
Pada spesimen yang dilakukan uji tarik dengan bagian rata, bagian penampang
akan merasakan gaya yang sama, seperti gambar diatas. Namun pada spesimen
yang diberi fillet atau lubang, distribusi tegangan akan berbeda dan tidak
merata.
4.Gambarkan dan jelaskan mengenai state of stress dan lingkaran mohr pada
spesimen yang diuji tarik!
Kurva uji tarik menjelaskan, apabila material ditarik (diberi tegangan) hingga
lebih kecil daripada yield, material akan bersifat elastis. Ketika tegangan yang
diterima material telah melewati batas yield , material akan mengalami
fenomena necking, apabila tegangan yang diterima material bertambah besar
hingga melewati batas tegangan ultimate tensile strength maka material akan
mengalami kegagalan atau patah.
6.Jelaskan mengenai deformasi elastis pada material logam!
Deformasi elastis pada material logam adalah perubahan tegangan dan regangan
yang dialami oleh logam secara proporsional, biasanya berhubungan secara linear
satu sama lain. Deformasi elastis hanya bersifat sementara karena ketika gaya
pada spesimen dilepaskan, material kembali ke bentuknya semula. Deformasi
elastis mengikuti hukum Hooke dan hanya ada sedikit perubahan pada struktur
latticenya. [1]
a. Hukum Hooke
Hukum Hooke
𝜎 = 𝐸𝜖 [1]
Linear elastic material, Merupakan material yang elastis secara lin ear,
dimana perubahan pada material tersebut bersifat sementara. Material akan
mengalami pertambahan panjang apabila diberi gaya (ditarik), dan kembali
ke bentuk semula apabila gaya dilepaskan.
Gambar 5. Material Elastis Linear [1]
Hubungan deformasi elastis dan ikatan antar atom adalah karena adanya
perubahan kecil dan regangan pada struktur atom material, serta jarak antar
ikatan atom pada posisi setimbang akan tergantung jaraknya [1]
Pada kurva diatas ikatan antar atom akan berpengaruh besar terhadap jarak antar
atomnya, dan Modulus young yang menunjukkan deformasi elastis akan
proportional dengan kurva ikatan antar atom.
a. 4 kriteria luluh
1. True elastic
2. Proportional limit
3. Elastic limit
Penentuan yield point berdasarkan tegangan terbesar yang dapat diterima material
tanpa adanya timbul regangan permanen pada material ketika beban uji dilepas.
Penentuan yield point dengan metode terbilang rumit, karena pada saat proses
penguji harus memberikan beban dan melepas beban uji secara berulang [3]
Penentuan yield point dengan metode ini, ketika material telah mengalami sedikit
deformasi plastis. Ketika regangan 0.002, Akan ditarik garis dengan gradien yang
sama dengan garis gradien ketika material masih bersifat elastis. [3]
Dislokasi akan selalu ada ketika beban diberikan pada material yang tidak murni,
apabila tegangan yang diterima oleh material telah melewati batas luluh (yield
point) maka dislokasi akan bertambah seiring dengan bertambahnya beban yang
diberikan.
c. Discontinuous yielding phenomenon (fenomena dan kaitannya dengan
dislokasi)
Merupakan fenomena yang terjadi pada material apabila material luluh dan strain
aging secara terus menerus dan dislokasi yang dihasilkan akan bertambah banyak,
sehingga akan membentuk range yang besar untuk titik yield material. Pada kurva
stress-strain, titik luluh membentuk seperti gerigi. [4]
Strain Hardening adalah bertambah keras dan kuatnya material apabila menerima
tegangan yang melewati tegangan yield sehingga mengalami deformasi plastis.
Apabila material telah mengalami strain hardening maka terjadi penurunan
keuletan pada material tersebut. [1]
𝑃𝑚𝑎𝑥
σ𝑢 = [1]
𝐴0
𝐿𝑓 −𝐿0
%𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 = x100% [4]
𝐿0
b. Reduction of area
Reduction area merupakan ratio atau perbandingan antara luas daerah spesimen
setelah patah dengan luas awal.
𝐴𝑓 −𝐴0
𝑅𝐴 = [1]
𝐴0
𝐿 𝐴0
𝜖 = 𝑙𝑛 𝐿 = 𝑙𝑛 [4]
0 𝐴
= ln (𝑒 + 1) [4]
𝑃
𝜎 = 𝐴 [4]
𝑖
𝑃
𝜎 = 𝐴 (𝑒 + 1) [4]
0
𝜖 = regangan sebenarnya
𝐴𝑖 = luas daerah
𝑒 = regangan engineering
14. Gambarkan dan jelaskan mengenai yield stress berdasarkan kriteria tresca dan
kriteria von-mises!
Kriteria tresca atau maximum-shear stress theory, merupakan teori yang digunakan
untuk mempridiksi kegagalan material ulet dengan beban tertentu.Teori ini
mengatakan bahwa yielding material terjadi apabila tegangan geser maksimum
mencapai tegangan geser pada material yang sama ketika hanya ada tegangan
uniaxial tarik. Hal tersebut dapat dirfomulakan ;
𝜎1 −𝜎2
𝜏𝑚𝑎𝑥 = [5]
2
Teori Von Mises
Von Mises berpendapat bahwa, material ulet akan mengalami yield apabila energi
distorsi per volume pada material sama atau lebih besar daripada energi distorsi
pada material yang sama pada uniaxial uji tarik.
1+𝑣
𝑈𝑑 = (𝜎1 2 − 𝜎1 𝜎2 + 𝜎2 2 ) [5]
3𝐸
b. Koefisien kekuatan
Dibawah ini merupakan standar tes uji tarik untuk spesimen besi cor
Pembuatan spesimen uji tarik dibuat dengan proses machining, hal ini dilakukan
agar mendapatkan hasil pengujian yang valid serta memininamalisir kesalahan
saat pengujian. Pembuatan spesimen yang untuk uji tarik harus disertakan fillet
yang besar pada ujung gage length. Pada reduced section dan cross sectional area
dibuat dengan ukuran kecil agal material dapat gagal di tengah gage length.
Apabila ukuran spesimen terlalu besar dari refrensi standar uji tarik, memperkecil
spesimen dapat dilakukan dengan cara diampelas. Surface finisihing pada
spesimen perlu diperhatikan, usahakan spesimen tidak berkarat agar didapatkan
sifat mekanik dari material tersebut benar-benar murni.