Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan reaksi kimia dalam blast furnace pada reaksi baja

Gambar 1. Blast Furnace [5]

Sebelum masuk kedalam reaksi kimia yang terjadi pada blast furnace, lebih baik
untuk mengetahui bahan apa saja yang dibutuhkan dalam memproduksi besi. Bahan
yang dibutuhkan adalah biji besi (Fe2O3, Fe2O4, FeCO3), biasanya biji besi yang
digunakan berupa bongkahan batu kecil dan mengandung pasir didalamnya, kokas
(impuritas C) dan limestone (CaCO3). Ketiga hal tersebut dimasukkan dari atas
blast furnace. Kegunaan kokas (C) sebagai pereduksi Fe2O3 untuk mendapatkan Fe
murni, akan tetapi C tidak cukup kuat untuk mereduksi Fe2O3, maka dari itu reaksi
pertama yang terjadi adalah membuat agen pereduksi yang kuat, dengan bantuan
hot blast air pada bagian bawah tungku, reaksinya sebagai berikut

1. C(s) + O2 (g) CO2(g)


2. CO2(g) + C(s) 2CO(g)

Dari kedua reaksi diatas dihasilkan karbon monoksida (CO) merupakan senyawa
yang berbahaya, tetapi merupakan agen pereduksi yang kuat hingga dapat
mereduksi Fe2O3 menjadi Fe, berikut reaksi nya

3. Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g)


Pada reaksi 3 diatas, Fe yang didapatkan masih terdapat banyak impuritas/zat
pengotor yang kebanyakan pasir, maka dari itu limestone (CaCO3) bekerja sebagai
pembersih impuritas tersebut, dengan reaksi sebagai berikut

4. 2CaCO3(s) 2CaO(s) + 2CO2(g) terjadi thermal decomposition


5. CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(s)

Produk yang dihasilkan dari reaksi 5 yaitu CaSiO3(s) yaitu slag, akan dibuang pada
bagian bawah tungku, dan Fe(s) yang dihasilkan telah terbebas dari impuritas
disebut dengan molten pig iron, dan sebagain besar hasil akhir dari reaksi ini adalah
gas.

2. Apa itu killed steel dan bagaimana proses produksinya?

Killed steel adalah baja yang diproduksi dengan menghilangkan oksigen dan
porositas yang terdapat pada baja tersebut. Proses produksinya adalah ketika baja
tersebut masih dalam keadaan cair, dilakukan proses deoksidasi yaitu oksigen yang
larut dalam baja cair direaksikan dengan unsur seperti Al, Si, Mn dan V, unsur-
unsur ini memiliki afinitas yang baik dengan oksigen untuk berikatan dan
membentuk metal oksida [1]. Dengan proses itulah baja terlepas dari oksigen dan
terbentuklah killed steel.

3. Pada material AISI 310, AISI 1045, AISI 4320


a) Sebutkan masing-masing komposisi dari ketiga material tersebut!
b) Sebutkan sifat-sifat mekanik dari ketiga material tersebut!

a) Komposisi Material

Untuk material AISI 310, AISI 1045 dan AISI 4320 komposisi kimianya disajikan
pada tabel dibawah berikut
Tabel 3.a.1 Komposisi Kimia AISI 310 [2]
Unsur Kimia Kandungan(%)
Carbon 0.25 max
Manganese 2.00 max
Silicon 1.50 max
Phosphorus 0.045 max
Sulphur 0.030 max
Chromium 24.00 - 26.00
Nickel 19.00 - 22.00

Tabel 3.a.2 Komposisi Kimia AISI 1045 [4]

Unsur Kimia Kandungan(%)


Carbon, C 0.420 - 0.50
Iron, Fe 98.51 - 98.98
Manganese, Mn 0.60 - 0.90
Phosphorous, P ≤ 0.040
Sulfur, S ≤ 0.050

Tabel 3.a.3 Komposisi Kimia AISI 4320 [3]


Unsur Kimia Kandungan (%)
Nickel, Ni 1.65 - 2.00
Manganese, Mn 0.450 - 0.650
Chromium, Cr 0.400 - 0.600
Molybdenum,
0.200 - 0.300
Mo
Carbon, C 0.170 - 0.220
Silicon, Si 0.150 - 0.300
Sulfur, S 0.0400
Phosphorous, P 0.0350
b. Sifat Mekanik

Untuk material AISI 310, AISI 1045 dan AISI 4320 sifat mekaniknya disajikan
pada tabel dibawah berikut

Tabel 3.b.1 Sifat Mekanik AISI 310 [2]

Sifat Mekanik Nilai


Grade 0.2 % Proof Stress
205
MPa (min)
Tensile Strength MPa (min) 520
Elongation % (min) 40
Hardness (HV) (max) 225

Tabel 3.b.2 Sifat Mekanik AISI 1045 [4]


Sifat Mekanik Nilai
Hardness, Brinell 163
Hardness, Knoop 184
Hardness, Rockwell B 84
Hardness, Vickers 170
Tensile Strength, Ultimate 565 MPa
Tensile Strength, Yield 310 MPa
Elongation at Break (in 50 mm) 16.00%
Reduction of Area 40.00%
Modulus of Elasticity (Typical for steel) 200 GPa
Bulk Modulus (Typical for steel) 140 GPa
Poissons Ratio (Typical For Steel) 0.29
Shear Modulus (Typical for steel) 80 GPa
Tabel 3.b.3 Sifat Mekanik AISI 4320 [3]

Sifat Mekanik Nilai


Tensile strength 580 MPa
Yield strength 425 MPa
Bulk modulus (typical for steel) 140 GPa
Shear modulus (typical for steel) 80 GPa
Elastic modulus 190-210 GPa
Poisson's ratio 0.27-0.30
Elongation at break (in 50 mm) 29%
Reduction of area 58%
Hardness, Brinell 163
Hardness, Knoop (converted
184
from Brinell hardness)
Hardness, Rockwell B (converted
84
from Brinell hardness)
Hardness, Vickers (converted
170
from Brinell hardness)
Machinability 60
Daftar Pustaka

[1] S. S. Serope Kalpakjian, Manufacturing Engineering and Technology,


London: Prentice Hall, 2009.

[2] AZO Group, "AZO MATERIALS," [Online]. Available:


https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=4392. [Accessed 05
September 2020].

[3] AZO Group, "AZO MATERIALS," [Online]. Available:


https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=6771. [Accessed 05
September 2020].

[4] AZO Group, "AZO MATERIALS," [Online]. Available:


https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=6130. [Accessed 05
September 2020].

[5] D. G. L. Tonkay, Fundamentals of Modern Manufacturing, Hoboken: John


Wiley & Son, Inc, 2010.

Anda mungkin juga menyukai