Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENDAHULUAN

MT2205 PRAKTIKUM PENGUJIAN MEKANIK

Modul D
Uji Lentur Dan Kekakuan

Oleh:
Thoriq Marendra
13718059

Anggota:
Kelompok 14
Aris Akbar Prabowo 13717058
Annisa Dwi Fadhillah 13718007
R Erlangga M W 13718039
Ghiffary Raihan Renando 13718062
Kiara Qinthara 13718068

Tanggal Praktikum 27 Februari 2020


Tanggal Pengumpulan Laporan 02 Maret 2020
Asisten (NIM) Muhammad Danni
Rachman (13716020)

LABORATORIUM TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


PROGRAM STUDI TEKNIK MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
1. Gambarkan dan jelaskan mengenai mekanika pengujian bending
a. Diagram benda bebas pengujian lentur

Gambar 1. Diagram benda bebas pengujian lentur 4 point [2]

Gambar 2. Diagram benda bebas pengujian lentur 3 point [1]

Pada pengujian four point bending diagram gaya bebas ditampilkan seperti
diatas, dimana gaya yang diterima dari masing-masing tumpuan sama
dengan gaya yang diberikan dari luar.

Pada pengujian three point bending diagram gaya bebas ditampilkan seperti
diatas, dimana gaya yang diterima dari masing-masing tumpuan sama
dengan setengah gaya yang diberikan dari luar. Gaya yang diberikan dari
luar tepat di tengah
b. Skema pengujian 3 point bending dan 4 point bending

Gambar 3. Skema pengujian 3 point bending [6](a) skema pengujian 4


point bending [3] (b)

c. Diagram gaya normal, gaya geser dan momen bending pada spesimen yang diuji
three-point bending

Gambar 4. Diagram gaya normal, geser dan momen [4]


Pada momen bending, benda tidak akan merasakan gaya normal, karena tidak ada
gaya eksternal pada sumbu horizontal

d. Distribusi tegangan pada penampang spesimen pengujian lentur

Gambar 4. Distribusi tegangan pada penampang spesimen pengujian lentur [5]

Distribusi tegangan pada penampang spesimen pengujian lentur seperti diatas


dimana pada sumbu netral tidak ada tegangan, pada bagian atas terdapat tegangan
tekan dan pada penampang bawah terdapat tegangan tarik
e. State of stress dan lingkaran permukaan atas, bawah dan sumbu netral spesimen

Gambar 5. State of stress dan lingkaran mohr pada spesimen uji


bending pada bagian atas, sumbu netral dan bawah

2. Jelaskan mengenai tujuan pengujian lentur

a. Penentuan modulus elastisitas

Penentuan modulus elastisitas dengan cara pengujian bending adalah dapat


ditentukan pada material yang memiliki principal stress (tegangan utama) adalah
bending (lentur), dimana tengangan tarik dan tekan berbeda. Dalam penentuan
modulus elastisitas dalam pengujian bending perlu diperhatikan beberapa faktor
seperti orientasi spesimen bergulir, ukuran butir, tegangan sisa dan kondisi
pengujian seperti suhu, kondisi peralatan dan sebagainya. Pada pengujiannya akan
dihasilkan defleksi yang masih berada pada daerah elastis dari batang yang diuji
bending, serta dari data akan didapatkan kurva perbandingan stress dan strain.
Penentuan Modulus elastitisas dapat ditentukan dengan rumus :

Three–Point Loading

Eb= 5 PL3/4bh3δ

Four–Point Loading

Eb= [Pa(3L2-4a2)/ 4bh3δ

Eb = modulus elastisitas pada bending lbf/in.2 (Pa),

L = jarak antar tumpuan, in. (m),

b = lebar spesimen in. (m),

h = tebal spesimen, in. (m),

P = peningkatan beban (N),

δ = defleksi akibat pemberian beban. (m), dan a = (untuk benda four point
bending) jarak dari tumpu ke aplikator ketika spesimen lurus [1]

b. Pengujian lentur pelat hasil pengerolan

Pengerolan pada material merupakan cara untuk melenturkan material dengan


memanfaatkan sifat plastis material tersebut, dengan mencapai radius
kelengkungan yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberap besar
pengaruhnya diameter pengerolan terhadap gaya tekan pada uji bending/uji lentur.

c. Pengujian lentur sambungan las.

Untuk menentukan sambungan las, diadakan uji lentur karena mudah dan tidak
memakan banyak biaya. Pengujian lentur pada sambungan las untuk menentukan
kualitas sambungan las, serta menentukan apakah terdapat crack pada sambungan
las tersebut. Untuk menentukan crack pada sambungan las, spesimen akan dibentuk
menjadi bentuk U dengan metode three point bending.
Daftar Pustaka

[1] G. Dieter, Mecanical Metallurgy, Toronto: McGraw-Hill, 1961.

[2] Chamansrv, "ENG-TIPS," [Online]. Available:


https://www.eng-tips.com/viewthread.cfm?qid=397824. [Accessed 08 02 2020].

[3] J. Jordaan, "Scielo," [Online]. Available: http://www.scielo.org.za/scielo.php?script


=sci_arttext&pid=S2309-
89882018000100003&lng=en&nrm=iso&tlng=en)http://www.scielo.org.za/scielo.php?
script=sci_arttext&pid=S2309-89882018000100003&lng=en&nrm=iso&tlng=en).
[Accessed 08 02 2020].

[4] A. L. Christoforo, "Scientific & Academic Publishing," [Online]. Available:


http://article.sapub.org/10.5923.j.ijaf.20120204.06.html. [Accessed 14 02 2020].

[5] https://www.researchgate.net/figure/Transverse-force-and-moment-diagrams-for-three-
point-and-four-point-bending-setups-48_fig3_276207310, "ResearchGate," [Online].
Available: https://www.researchgate.net/figure/Transverse-force-and-moment-
diagrams-for-three-point-and-four-point-bending-setups-48_fig3_276207310.
[Accessed 13 02 2020].

[6] R. C. Hibbeler, Mechanics of Material, Boston: Prentice Hall, 2010.

[7] W. D. Callister, Materials Science & Engineering, Hoboken: John Wiley and Sons,
2012.
TUGAS PENDAHULUAN
MT2205 PRAKTIKUM PENGUJIAN MEKANIK

Modul E
Uji Lelah (Fatigue)

Oleh:
Thoriq Marendra
13718059

Anggota:
Kelompok 14
Aris Akbar Prabowo 13717058
Annisa Dwi Fadhillah 13718007
R Erlangga M W 13718039
Ghiffary Raihan Renando 13718062
Kiara Qinthara 13718068

Tanggal Praktikum 27 Februari 2020


Tanggal Pengumpulan Laporan 02 Maret 2020
Asisten (NIM) Muhammad Danni
Rachman (13716020)

LABORATORIUM TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


PROGRAM STUDI TEKNIK MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
1. Jelaskan mengenai kegagalan akibat fatigue pada material
a. Versailles train crash (1842)

Kecelakaan kereta Versailles terjadi pada 8 Mei 1842, pada saat itu kereta
berangkat dari Paris menuju Versailles. Kecelakaan terjadi awal mulanya
disebabkan tergelincirnya kereta pada rel, hingga mengakibatkan 50 lebih orang
meninggal. Setelah melihat kejadian tersebut para ilmuwan berkumpul untuk
berdiskusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, hingga William Rankine
menemukan bahwa tergelincirnya kereta karena kerusakan pada poros gandar
kereta, dimana kerusakan poros gandar kereta disebabkan oleh lelahnya material
akibat menerima beban secara terus menerus, sehingga terjadi penyebar luasan
pada daerah crack, hingga mencapai dareah kritisnya, dan material gagal. [1]

b. Great Molasses Flood

Great molasses flood terjadi pada 15 Januari 1919 pada daerah Boston, Amerika
Serikat. Peristiwa ini menewaskan 21 orang dan melukai 120 orang dan
mengalami kerugian jutaan dollar. Bencana ini terjadi pada fasilitas penyulingan
molase yaitu pemanis yang tediri dari fermentasi rum dan alcohol. Tangki
penyulingan molase akibat kualitas tangki yang buruk dan kurang diuji.
Fermentasi antara rum dan alkohol membuat tekanan internal tangki meningkat
akibatnya tangki mengalami kelelahan, dan hal tersebut tejadi secara terus
menerus (tegangan dinamis), akibatnya terjadi penyebaran crack pada daerah
crack, hingga mencapai titik kritisnya. [2]
2. Jelaskan mengenai permukaan patah lelah (crack initiation, striation,
beachmark, finalrapture)

Gambar 1. Penampang daerah material yang mengalami kelelahan [1]

Crack initiation adalah suatu keadaan dimana awal mulanya terciptanya retakan,
akibat adanya konsentrasi tegangan pada suatu daerah. Konsentrasi tegangan
dapat terjadi karena berbagai macam hal, kondisi permukaan, desain material, zat
pengotor dan lain sebagainya

Stiriation adalah merupakan penyebarluasan retakan yang hanya dapat diamati


dalam skala nano melalu bidang slipnya dan terus menyebar seiring tegangan
yang diterima material. Stiriation hanya dapat diamati melalui SEM atau TEM

Beach mark adalah penyebarluasan retakan pada skala makroskopik akibat


kelelahan atau tegangan akibat korosi, bentuknya seperti gelombang yang
merambat dari satu daerah asal atau lebih

Final rupture adalah ketidaksanggupan material menahan beban secara dinamis


hingga akhirnya material gagal. Apabila sudah gagal kita dapat mengamati dari
mana datangnya retakan.
3. Jelaskan mengenai beban static dan beban dinamik
Beban statik merupakan gaya yang diberikan tidak bergantung pada waktu, selalu
konstan pada waktu kapanpun, sedangkan beban dinamik adalah gaya yang
diberikan yang bergantung pada waktu, sehingga material merasakan gaya yang
berbeda ketika waktu berbeda.

4. Jelaskan fungsi tegangan terhadap waktu

Gambar 2. Fungsi tegangan terhadap waktu [3]

Kurva pada gambar 2 diatas menggambarkan bawa teganga berubah terhadap


waktu, membentuk kurva sinosiudal. Pada gambar 2a) menggambarkan bahwa
zero mean stress nol dan tegangan maksimum sama dengan tegangan minimum
pada gambar 2b) menggambarkan bahwa tegangan maksimum lebih besar
daripada tegangan minimum, dan hanya ada tegangan tarik,, pada gambar 2c)
menggambarkan bahwa tegangan tidak beraturan terhadap waktu
5. Jelaskan dan gambarkan mengenai skema pengujian lelah (rotary bending)

Gambar 2. Skema pengujian lelah [5]

Untuk pengujian, spesimen ditahan dengan bearing, motor dihidupkan dan dicatat
berapa putaran yang dilakukan motor. Pengujian lelah material dilakukan dengan
cara memberikan tingkatan tegangan tertentu sehingg spesimen patah pada waktu
tertentu. Apabila spesimen sudah patah, catat berapa putaran yang dilakukan
hingga spesimen patah.

6. Jelaskan mengenai proses manufaktur spesimen pengujian lelah

Pembuatan spesimen pengujian lelah harus memerhatikan beberapa hal seperti


bentuk, ukuran, pemusatan tegangan, proses pengerjaan, perlakuan panas,
lingkungan kerja seperti korosi, keadaan tegangan, waktu kerja.
7. Jelaskan mengenai stress amplitude, mean stress, minimum stress, dan stress
ratio (R)

Gambar 3. Kurva uji lelah tegangan terhadap waktu [5]

Stress amplitude (𝜎𝑎 ) merupakan titik tengah dari puncah ke lembah pada
diagram tegangan terhadap waktu

𝜎𝑚𝑎𝑥 − 𝜎𝑚𝑖𝑛
𝜎𝑎 =
2

Mean stress (𝜎𝑚 ) merupakan rata-rata tegangan antara tegangan maksimum dan
tegangan minimum pada siklus

𝜎𝑚𝑎𝑥 + 𝜎𝑚𝑖𝑛
𝜎𝑚 =
2

Minimum stress (𝜎𝑚𝑖𝑛 ) merupakan tegangan terkecil yang dirasakan oleh


material, apabila tekanan dibawah sumbu horizontal x=0, maka tegangan
minimum mengindikasikan tegangan tekan.

Stress Ratio (R) merupakan perbandingan antara tegangan minimum dan tegangan
maksimum [3]

𝜎𝑚𝑖𝑛
𝑅=
𝜎𝑚𝑎𝑥
8. Jelaskan mengenai diagram Wohler (Diagram S-N)

Gambar 4. Diagram Wohler, tegangan terhadap siklus [6]

Diagram Wohler merupakan hasil pengubahan diagram fungsi tegangan terhadap


waktu dengan zero mean stress. S merupakan tegangan dinamik yang diterima
material, N merupakan berapa banyak siklus yang menyebabkan material
patah/gagal. Diagram wohler menjelaskan hubungan antara tegangan dinamik
yang diberikan pada material terhadap waktu sebelum material tersebut patah,
sehingga diagram Wohler dapat menentukan batas umur suatu material ketika
diuji lelah. Diagram Wohler menjelaskan bahwa semakin besar tegangan yang
diberikan maka akan semakin singkat umur suatu material. Pada gambar 4 diatas
terdapat garis A dan garis B. Garis A menggambarkan bahwa terdapat fatigue
limit suatu material, apabila tegangan dinamik diberikan dibawah fatigue limit,
maka seakan-akan material akan bertahan selamanya, namun pada garis B
semakin tinggi tegangan dinamik yang diberikan, maka semakin cepat terjadi
kegagalan terhadap material.
9. Jelaskan mengenai diagram goodman, Modified Goodman, dan complete
modified goodman

Gambar 5. Diagram Goodman

Diagram goodman pada gambar 5 dibuat untuk meramalkan suatu kegagalan pada
material. Pada diagram ini goodman menghubungkan garis endurance limit pada
sumbu vertical dengan tegangan ultimate pada sumbu tegangan rata-rata, sehingga
daerah dibawah kurva yang dihubungkan akan aman.

Gambar 6. Modified Goodman


Lalu kurva ini dimodifikasi dengan koreksi bahwa material akan aman apabila
tegangan lebih kecil daripada 𝜎𝑦 , sehingga pada modifikasi goodman gambar 6,
prediksi bahwa material akan aman dengan menghubungkan 𝜎𝑦 pada sumbu
vertikal dan sumbu horizontal, dan daerah dibawah 𝜎𝑦 akan aman.

𝜎𝑎

𝜎𝑎 = 𝑆𝑒
𝑆𝑦

𝜎𝑚
−𝑆𝑦 𝑆𝑦 𝑆𝑢

Gambar 7. Complete Modified Goodman

Pada nyatanya suatu kegagalan material tidak hanya akibat tegangan tarik, lalu
dibuat pada gambar 7 modified goodman yang lengkap dengan
mempertimbangkan tegangan dinamis tarik dan tekan, dan 𝑆𝑦 pada sumbu y
positif dihubungkan dengan 𝑆𝑦 pada sumbu horizontal positif dan negatif,
sehingga daerah yang terbentuk merupakan daerah aman material untuk didesain.
Terlihat pada gambar 7 bahwa, tegangan tarik lebih berperan banyak terhadap
gagalnya suatu material dibandingkan tegangan tekan.
10. Jelaskan usaha – usaha untuk mencegah kegagalan akibat fatigue

a. Mengurangi besar tegangan rata-rata

Tegangan rata-rata memengaruhi kegagalan suatu material, pada diagram S-N


semakin besar tegangan rata-rata(karena tegangan rata-rata berbanding lurus
dengan tegangan amplitude) maka umur suatu material akan berkurang

Gambar 8. Hubungan tegangan rata-rata terhadap umur material [5]

b. Efek Permukaan

Kebanyakan kasus yang mengakibatkan material gagal itu karena crack, dan
biasanya crack terdapat pada permukaan. Untuk itu apabila ingin memperpanjang
suatu umur material maka manajemen permukan sangat diperhatikan, misalnya
digrinding dan di polishing terlebih dahulu

c. Faktor Desain

Material yang memiliki notch akan umur pendek daripada yang tidak memiliki
notch, sehingga pada suatu material didesain dengan mengganti notch dengan
fillet, sehingga konsentrasi tegangan lebih kecil
Gambar 9. Material dengan notch dan fillet [5]

d. Perlakuaan permukaan

material dengan shot peened akan lebih memiliiki umur yang lebih lama daripada
yang tidak, karena material yang terlebih dahulu dilakukan shot peened akan
mengalami strain hardening sehingga akan lebih kuat

e. Kondisi Lingkungan

Material pada daerah asam yang tinggi atau terjadi korosi akan lebih memiliki
umur yang lebih pendek, maka daripada itu kondisi material sangat dijaga
Daftar Pustaka

[1] J. R. Row, "Bright Hub Engineering," [Online]. Available:


https://www.brighthubengineering.com/structural-engineering/120966-
versailles-rail-accident-and-metal-fatigue/. [Accessed 17 02 2020].

[2] E. Andrews, "History Stories," [Online]. Available:


https://www.history.com/news/the-great-molasses-flood-of-1919. [Accessed
17 02 2020].

[3] G. E. Dieter, Mechanical Metallurgy, Toronto: McGraw-Hill, 1961.

[4] "Open University," [Online]. Available:


http://technology.open.ac.uk/materials/mem/mem_mftext.htm. [Accessed 16
02 2020].

[5] W. D. Callister, Materials Science & Engineering, Hoboken: John Wiley and
Sons, 2012.

[6] "FOSWIKI," [Online]. Available: http://www.ux.uis.no/~hirpa/6KdB/ME/S-


N%20diagram.pdf. [Accessed 16 02 2020].

Anda mungkin juga menyukai