Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN RESMI PRAKTEK

ILMU PENGETAHUAN BAHAN


(TENSILE TEST)

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Habib Zakaria
NRP : 0822040071
Kelompok :4
Kelas : TP2C

Dosen Pengampu :
Imah Luluk Kusminah, ST., MT.
Budi Prasojo, ST., MT

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERPIPAAN


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2023
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

BAB II
TENSILE TEST

2.1 Sub Kompetensi


Kompetensi yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat melakukan pengujian tarik (tensile test) terhadap suatu material.
2. Mahasiswa mampu membuat diagram tegangan regangan teknik dan sebenarnya
berdasarkan diagram beban pertambahan panjang yang didapat dari kekuatan tarik.
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan, menganalisa sifat – sifat mekanik material
yang terdiri dari kekuatan tarik maksimum, kekuatan tarik luluh, reduction of area,
elongation, dan modulus elastisitas.

2.2 Dasar Teori


Salah satu sifat mekanik yang sangat penting dan dominan dalam suatu perancangan
mesin, konstruksi dan proses manufaktur adalah kekuatan tarik (tensile strength).
Kekuatan tarik adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima beban atau tegangan
tanpa menyebabkan material tersebut menjadi patah. Kekuatan tarik suatu bahan
didapat dari hasil uji tarik (tensile test) yang dilaksanakan berdasarkan standart
pengujian yang telah baku seperti ASTM, JIS, DIN dan yang lainnya. Untuk
melakukan pengujian tarik, dibuat spesimen dari material yang akan diuji terlebih
dahulu sesuai standar yang digunakan. Bentuk spesimen sebagaimana ditunjukkan
pada gambar 2.1, sedangkan gambar 2.2 menunjukkan pengambilan spesimen untuk
pengujian hasil pengelasan, gambar 2.3 menunjukan sketsa tensile test machine, dan
gambar 2.4 menunjukan grafik p-ℓ hasil pengujian tarik beberapa logam.

1
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Gambar 2.1 Macam-macam spesimen tensile test

Gambar 2.2 Pengambilan spesimen untuk pengujian hasil pengelasan

Gambar 2.3 Sketsa Tensile Test Machine


Pada pengujian tarik, spesimen diberi beban yang semakin besar secara kontinu
dengan arah tegak lurus penampang melintangnya. Sebagai akibat pembebanan

2
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

tersebut, spesimen mengalami perubahan panjang. Perubahan beban (p) dan


perubahan panjang (∆ℓ) akan tercatat pada mesin uji tarik berupa grafik yang
merupakan fungsi beban dan pertambahan atau lebih dikenal sebagai grafik p-∆ℓ.
Dari gambar 2.4 tampak bahwa sampai titik p perpanjangan sebanding dengan
pertambahan beban. Pada daerah inilah berlaku hukum hooke, sedangkan titik p
merupakan batas berlakunya hukum tersebut. Oleh karena itu, titik p disebut juga
batas proporsional. Sedikit di atas titik p, terdapat titik e yang merupakan batas elastis,
dimana jika beban dihilangkan maka belum terjadi pertambahan panjang permanen
dan spesimen kembali ke panjang semula. Daerah di bawah titik e disebut daerah
elastis, sedangkan diatasnya tersebut daerah plastis.
P

∆ℓ

Gambar 2.4 Grafik p-∆ℓ hasil pengujian tarik beberapa logam


Di atas titik e terdapat titik y yang merupakan titik yield (luluh) yaitu dimana logam
mengalami pertambahan panjang tanpa pertambahan beban. Dengan kata lain, yield
merupakan keadaan dimana spesimen terdeformasi dengan beban minimum.
Deformasi yang dimulai dari titik y bersifat permanen sehingga jika beban
dihilangkan masih tersisa deformasi yang berupa pertambahan panjang yang disebut
deformasi plastis. Karena perbedaan antara ketiga titik p, e, y sangat kecil, maka untuk
perhitungan teknik sering kali keberadaan ketiga titik tersebut cukup diwakili dengan
titik y saja.
Dalam kurva, titik y ditunjukkan pada bagian kurva yang mendatar atau beban relatif
tetap. Penampakan titik y ini, tidak sama untuk semua logam. Pada material yang ulet
seperti besi murni dan baja karbon rendah, titik y tampak sangat jelas. Namun, pada
umumnya penampakan titik y tidak tampak jelas. Untuk kasus ini, cara menentukan

3
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

titik y menggunakan metode offset.


Metode offset dilakukan dengan cara menarik garis lurus yang sejajar dengan garis
miring pada daerah proporsional dengan jarak 0,2% dari regangan maksimal titik y
didapat pada perpotongan garis tersebut dengan kurva 𝜎 − 𝜀 (gambar 2.5). Kenaikan
beban akan lebih lanjut menyebabkan deformasi yang akan semakin besar pada
keseluruhan volume specimen. Beban maksimum ditunjukkan dengan puncak kurva
sampai pada beban maksimum ini. Deformasi yang terjadi masih homogen sepanjang
specimen. Pada material yang ulet (ductile), setelah beban maksimum akan terjadi
pengecilan penampang setempat (necking) sebagaimana ditunjukkan pada gambar
2.6. Setelah necking, beban turun sampai akhirnya spesimen patah. Sedangkan pada
material yang getas (brittle) spesimen akan patah sesaat setelah beban tercapai
maksimum.

Gambar 2.5 Metode offset untuk menemukan titik yield

4
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Gambar 2.6 Spesimen yang mengalami necking

2.2.1 Grafik Tegangan-Regangan Teknik ( t −  t )


Hasil pengujian yang berupa grafik p-∆ℓ tersebut sebenarnya belum menunjukkan
kekuatan material tetapi hanya menunjukkan kekuatan spesimen saja. Untuk
mendapatkan kekuatan materialnya, maka grafik p-∆ℓ tersebut harus dikonversikan ke

dalam tegangan regangan teknik. Grafik  t -  t dibuat dengan asumsi luas penampang
spesimen konstan selama pengujian. Oleh karena itu, penggunaan grafik ini
 t = P/Ao ………………………………………….…………………………….(2.1)

 t = (   )  ........…....………………...……...……………………………….(2.2)
100%

dimana : t = tegangan teknik (kN/mm2, MPa, psi)

P = beban (kN, kg)


Ao = luas penampang awal spesimen (mm2, in2)
t = regangan teknik (%)

 = panjang awal spesimen (mm, in)

' = panjang spesimen setelah patah (mm, in)


 = pertambahan panjang (mm, in)

=  − 
'

Adapun langkah-langkah untuk mengkonversikan kurva P −  menjadi grafik

 t −  t adalah sebagai berikut:

5
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

1. Ubahlah kurva P −  menjadi grafik P −  dengan cara menambahkan sumbu


tegak sebagai P dan sumbu mendatar sebagai  .
2. Tentukan skala beban (P) dan skala pertambahan panjang ( ) . Bagilah panjang
setelah patah dengan panjang pertambahan panjang plastis pada kurva nilai
pertambahan panjang dikurangi pertambahan panjang elastis (pertambahan panjang
sampai titik p atau titik y). Dari perhitungan tersebut, akan didapatkan data skala
berikut:
a. Skala pertambahan panjang ( ) 1 mm : ........... kN
Contoh :Skala pertambahan panjang 1 mm : 0.567 kN (baca : 1 mm
pertambahan panjang pada kurva P −  sesuai pertambahan panjang 0,567).
b. Skala beban (P) 1 mm : ........... mm
Contoh :Skala beban 1 mm : 10 kN (baca : 1 mm panjang P pada kurva P − 
senilai dengan beban 10 kN).
c. Ambillah tiga titik di daerah elastis, tiga titik di sekitar yield (termasuk y), tiga
titik di sekitar beban maksimal (termasuk titik ultímate) dan satu titik patah (f).
Tentukan besar beban dan pertambahan panjang kesepuluh titik tersebut
berdasarkan skala yang telah dibuat di atas. Untuk membuat tampilan yang baik,
terutama pada daerah elastis, tentukan terlebih dahulu kemiringan garis
proporsional ( ) dengan memakai persamaan Hooke di bawah ini:
 =    …….................................................................................................(2.3)
dimana :  = tegangan/stress (kg/mm2, MPa, psi)
 = modulus elastisitas (kg/mm2, MPa, psi)
ε = regangan/strain (mm/mm, in/in)
dari persamaan 1.3 didapatkan
 =   …..………………………………………………........(2.4)

d. Konversikan kesepuluh beban (P) tersebut menjadi tegangan teknik  t dengan


menggunakan persamaan 1.1 dan konversikan pertambahan panjangnya ( )
menjadi regangan teknik ( t ) dengan memakai persamaan 2.2.

e. Buatlah grafik dengan sumbu mendatar t dan sumbu tegak  t berdasarkan


kesepuluh titik acuan tersebut. Grafik yang terjadi (gambar 2.7) akan mirip

6
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

dengan kurva P −  , karena pada dasarnya grafik  t −  t dengan kurva


P −  identik, hanya besaran sumbu-sumbunya yang berbeda.

Gambar 2.7 Grafik  t −  t hasil konversi grafik P − 


2.2.2 Grafik Tegangan-Regangan Sebenarnya
Grafik ini dibuat dengan kondisi luas penampang yang terjadi selama pengujian. Grafik
ini digunakan khusus pada manufaktur, dimana deformasi plastis yang terjadi menjadi

perhatian untuk proses pembentukan. Pada grafik  s −  s , kurva akan terus naik sampai

patah di titik f (fracture). Kenaikan ini terjadi karena tegangan diperhitungkan untuk
luas penampang sebenarnya sehingga meskipun beban turun, tetapi karena tingkat
pengecilan penampang yang terjadi lebih besar, maka tegangan yang terjadi juga lebih
besar.
Hubungan tegangan teknik dan tegangan sebenarnya serta regangan teknik (σt) dan
tegangan sebenarnya (σs) dinyatakan pada persamaan 2.5 dan 2.6 :
 s =  t (1 +  t ) ...................................................................................(2.5)
 s = ln(1 +  t ) ...................................................................................(2.6)

7
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Gambar 2.8 Grafik tegangan dan regangan sebenarnya ( s −  s )


2.2.3 Sifat Mekanik yang didapat dari uji tarik

1. Tegangan Tarik Yield  y ( )


 y = Py A
.

Dimana y = tegangan yield (kN/mm2, MPa)

Py = beban yield (kN, kg)

2. Tegangan Tarik Maksimum/Ultimate ( u )

 u = Pu A

Dimana u = tegangan ultimate (kg/mm2)

Pu = beban ultimate(kg)

3. Regangan maksimum   maks 


 

 maks = ( maks   )  100 0 0


Dimana  = regangan (%).
 = pertambahan panjang (mm)

 = panjang awal spesimen (mm)

Nilai regangan menunjukkan nilai keuletan suatu material, semakin tinggi nilai
regangan, semakin ulet material tersebut.
4. Modulus Elastisitas (E)

8
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Jika regangan menunjukkan keuletan, maka modulus elastisitas menunjukkan


kekakuan suatu material. Semakin besar nilai E, menandakan semakin kakunya
suatu material. Harga E ini diturunkan dari persamaan hukum Hooke sebagaimana
telah diuraikan pada persamaan 2.3 dan 2.4. Dari persamaan tersebut juga nampak
bahwa kekakuan suatu material relatif terhadap yang lain dapat diamati dari sudut
kemiringan ( ) pada garis proporsional. Semakin besar  , semakin kaku material
tersebut.
Reduksi Penampang/Reduction of Area (RA )
RA=[(A0-A’)/A0]  100% ….........................................................................(2.7)
Dimana A’ = luas penampang setelah patah (mm2)
Reduksi penampang dapat juga digunakan untuk menetukan keuletan material.
Semakin tinggi nilai RA, semakin ulet material tersebut.
5. Resilien (Ur)
Resilien didefinisikan banyaknya energi yang diperlukan untuk meregangkan satu
satuan volume bahan hingga sampai batas elastik. Dimana:

keterangan : 𝜎𝑦 = tegangan tarik yield


𝜀𝑦 = regangan tarik yield

Gambar 2.9 Grafik stress-strain dan proses deformasi pada spesimen


2.3 Alat
1. 1 Set mesin uji tarik.
2. 1 Kikir.
3. 1 Jangka sorong.
4. 1 Ragum.
5. 1 Penitik.
6. 1 Timbangan digital
7. 1 Palu

9
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

2.4 Bahan
1. 1 spesimen uji tarik plat.
2. 1 spesimen uji tarik round bar.
3. 1 spesimen uji tarik deformat.
4. 1 lembar kertas milimeter.

2.5 Prosedur Keselamatan


Sebelum praktikum pengujian bahan dilaksanakan, mahasiswa harus meyakinkan
terlebih dahulu telah melengkapi diri dengan APD (Alat Pelindung Diri) sebagai
berikut:
1. Pakaian dan celana bengkel
2. Safety shoes
3. Kacamata pelindung harus digunakan jika melakukan penggerindaan dengan
gerinda mesin.

2.6 Langkah Kerja


1. Menyiapkan spesimen
a. Ambil spesimen tensile test plat dan jepit pada ragum.
b. Ambil kikir, dan kikir bekas machining pada spesimen yang memungkinkan
menyebabkan salah ukur.
c. Ulangi langkah di atas untuk specimen tensile test berbentukround bar dan
deformat.
2. Pembuatan gauge length
a. Ambil penitik dan tandai spesimen tensile test plat dengan dua titikan sejuh 50
mm.
b. Posisikan gauge lenght tepat di tengah-tengah spesimen.
c. Ulangi langkah di atas untuk speimen tensile test berbentuk round bar.
d. Untuk spesimen deformat, gauge lenght-nya sebesar 200 mm.
3. Pengukuran dimensi
a. Ambil spesimen tensile test plat dan ukur dimensinya jangka sorong. Parameter
yang harus diukur meliputi panjang spesimen, panjang gauge length, diameter
(spesimen round bar), tebal dan lebar (spesimen plat).

10
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

b. Khusus untuk spesimen berbentuk deformat, timbang terlebih dahulu beratnya


dengan timbangan digital. Luas penampang deformat ditentukan dari persamaan
berikut :
W = V.ρ
W = (A0.L).ρ
A0 = W/(L.ρ)
Dimana: W = berat spesimen (kg)
V = volume spesimen (m3)
L = panjang spesimen (m)
ρ = berat jenis baja (kg/m3)
ρ = 7.850 kg/m3
4. Catat hasil pengukuran pada lembar pengamatan yang ada.
5. Pengujian pada mesin uji tarik
a. Nyalakan mesin
b. Ambil kertas milimeter dan letakkan pada tempatnya.
c. Ambil spesimen tensile test plat pada ragum penarik.
d. Berikan beban secara proporsional
e. Sambil memperhatikan beban pada display, amati grafik yang terjadi dan
terekam pada kertas milimeter.
f. Pada saat grafik di kertas milimeter menunjukkan yield, yang ditandai dengan
mulai membeloknya grafik dari garis lurus, maka lihat nilai beban saat itu dan
catat pada lembar pengamatan sebagai beban yield.
g. Saat grafik pada kertas milimeter mencapai puncak dan diperkuat dengan nilai
beban yang maksimal pada display beban, catat nilai beban tersebut pada lembar
pengamatan sebagai beban maksimal atau ultímate.
h. Amati terus grafik dan ketika mulai menunjukan tanda-tanda akan turun, amati
terus beban pada display, kemudian catat beban yang tampak pada display pada
saat spesimen patah.
i. Ulangi langkah tersebut untuk spesimen round bar dan spesimen deformat.
6. Pengukuran dimensi setelah patah.
a. Ambil spesimen plat yang telah mengalami tensile test, satukan lagi tepat pada
patahannya, kemudian dengan jangka sorong.

11
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

b. Ukur lebar dan tebal pada daerah necking. Catat hasilnya pada lembar
pengamatan.
c. Ukur gauge length setelah patah dan catat hasilnya pada lembar pengamatan.
d. Ambil spesimen round bar yang telah mengalami tensile test, satukan lagi tepat
pada patahannya, kemudian ukur dengan jangka sorong .
e. Ukur diameter pada daerah necking dengan dua kali pengukuran pada lokasi
yang berbeda, rata-rata hasilnya serta catat pada lembar pengamatan.
f. Ukur gauge length setelah patah dan cata hasilnya pada lembar pengamatan.
g. Ambil spesimen deformat yang telah menglami tensile test, satukan lagi tepat
pada patahannya, kemudian ukur dengan jangka sorong.
h. Ukur diameter pada daerah necking dengan dua kali pengukuran pada lokasi
yang berbeda, rata-rata hasilnya serta catat pada lembar pengamatan.
i. Ukur gauge length setelah patah dan cata hasilnya pada lembar pengamatan.
7. Bersihkan ruangan, kembalikan peralatan pada tempatnya dan asistensikan hasil
pengujian pada dosen pengampu.

2.7 Hasil Pengujian dan Pembahasan


2.7.1 Spesimen Plat
Hasil Pengujian
Skala beban (y) = sudah diatur pada mesin uji Tarik sebesar 1 mm ≈ 0,5 kN
Pertambahan panjang setelah spesimen patah
Skala beban (x) = Pertambahan panjang plastis pada kurva P−Δℓ
6,95 mm
= 38

= 0,18 mm

12
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Tabel 2.1 Data Analisa Spesimen Plat

13
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Grafik σ - ɛ Plat
600,00

550,00

500,00

450,00

400,00

350,00
Stress (MPa)

300,00

250,00
Yield
200,00

150,00

100,00 Teg-Reg TEKNIK


Teg-Reg SEBENARNYA
50,00

0,00
0,00 0,10 0,20 0,30

Regangan (mm/mm)
Gambar 2.10 Grafik Tegangan – Regangan Spesimen Plat
Beberapa sifat mekanik yang didapat dari pengujian tarik pada spesimen uji tarik plat
adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan di daerah elastis


Py
a. Tegangan tarik yield teknik (𝑡𝑦 ) = Ao
18,5 kN
= 84,26 mm2
kN
= 0.21956 mm2
= 219,56 MPa

14
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03
Δℓy
b. Regangan yield teknik (𝜀𝑡𝑦 ) = x 100%
Lo
2,01 𝑚𝑚
= 50,55 mm x 100%

= 0,03 mm/mm
= 3% mm/mm
c. Tegangan tarik yield sebenarnya (𝑠𝑦 ) = 𝑡𝑦 (1 + 𝜀𝑡𝑦 )

= 219,56 MPa (1 + 0,03)


= 227,24 MPa
d. Regangan yield sebenarnya (𝜀𝑠𝑦 ) = In (1 + 𝜀𝑡𝑦 )x 100%
= In (1 + 0,03)x 100%
= 3 % mm/mm
𝑡𝑦
e. Modulus elastisitas (E) =𝜀
𝑡𝑦

219,56 MPa
= mm
0,03
mm

= 6.275,152 MPa
1
f. Resilien (Ur ) = 2x𝜎𝑡𝑦 𝑥 𝜀𝑡𝑦
1 mm
= 2 x 219,56 MPa x 0,03 mm
= 3,29 MPa
2. Perhitungan di daerah plastis
Pu
a. Tegangan tarik ultimate teknik (𝑡𝑢 ) = Ao
25 kN
= 84,26 mm2
kN
= 0,2967 mm2

= 296,7 MPa
Δℓu
b. Regangan ultimate teknik (𝜀𝑡𝑢 ) = x 100%
Lo
4,02 mm
= 50,55 mm x 100%

= 7% mm/mm
Pf
c. Tegangan tarik fracture teknik (𝑡𝑓𝑟𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒 ) = Ao
17,5 kN
= 84,26 mm2
kN
= 0,20769
mm2

15
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

= 207,69 MPa
Pf
d. Tegangan tarik maksimum sebenarnya (𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 ) = A′
17,5 kN
= 36,13 mm2 x1000

= 484,36 MPa
Δℓmaksimum
e. Regangan fracture teknik (𝜀𝑡𝑓𝑟𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒 ) = x 100%
Lo
4,85 mm
= 50,55 mm x 100%

= 0,08 x100%
= 8 % mm/mm
Ao−A′
f. Reduksi penampang (R A ) = x 100%
Ao
(84,26−36,13) mm2
= x 100%
84,26 mm2

48,13 mm2
= x 100%
84,26 mm2

= 61%
2.7.2 Spesimen Round Bar
Hasil Pengujian
Skala beban (y) = sudah diatur pada mesin uji Tarik sebesar 1 mm ≈ 0,5 kN
Pertambahan panjang setelah spesimen patah
Skala beban (x) = Pertambahan panjang plastis pada kurva P−Δℓ
15,95 mm
= 33

= 0,48 mm

16
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Tabel 2.2 Data Analisa Spesimen Round Bar

17
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Grafik σ - ɛ Spesimen
RoundBar
800,00

750,00

700,00

650,00

600,00

550,00

500,00
Stress (MPa)

450,00

400,00

350,00 yield
300,00 yield

250,00

200,00

150,00

100,00

50,00

0,00 Teg-Reg TEKNIK


0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50
Teg-Reg SEBENARNYA

REGANGAN (mm/mm)

Gambar 2.11 Grafik Tegangan – Regangan Spesimen Round Bar


Beberapa sifat mekanik yang didapat dari pengujian tarik pada spesimen uji tarik round
bar adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan di daerah elastis
Py
a. Tegangan tarik yield teknik (𝑡𝑦 ) = Ao
35,5 kN
= 120,7 mm2
kN
= 0,29411 mm 2

= 294,11 MPa

18
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03
Δℓy
b. Regangan yield teknik (𝜀𝑡𝑦 ) = x 100%
Lo
7,73 mm
= 50,55 mm x 100%

= 0,15 mm/mm
= 15% mm/mm
c. Tegangan tarik yield sebenarnya (𝑠𝑦 ) = 𝑡𝑦 (1 + 𝜀𝑡𝑦 )
= 294,11(1 + 0,15)
= 339,11 MPa
d. Regangan yield sebenarnya (𝜀𝑠𝑦 ) = In (1 + 𝜀𝑡𝑦 ) x 100%
= In (1 + 0,15) x 100%
= 14% mm/mm
𝑡𝑦
e. Modulus elastisitas (E) =𝜀
𝑡𝑦

294,11 MPa
= mm
0,15
mm

= 1922,515 MPa
1
f. Resilien (Ur ) = 2x 𝜎𝑡𝑦 𝑥 𝜀𝑡𝑦
1 mm
= 2 x 294,11 MPa x 0,15 mm
= 22,058 MPa
2. Perhitungan di daerah plastis
Pu
a. Tegangan tarik ultimate teknik (𝑡𝑢 ) = Ao
54,50 kN
= 120,7 mm2
kN
= 0,45153 mm2

= 451,53 MPa
Δℓu
b. Regangan ultimate teknik (𝜀𝑡𝑢 ) = x 100%
Lo
17,88 mm
= 50,55 mm x 100%

= 35% mm/mm
Pf
c. Tegangan tarik fracture teknik (𝑡𝑓𝑟𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒 ) = Ao
42 kN
= 120,7 mm2
kN
= 0,34797
mm2

19
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

= 347,97 MPa
Pf
d. Tegangan tarik maksimum sebenarnya (𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 ) = A′
42 kN
= 54,07 mm2 x1000

= 776,65 MPa
Δℓmaksimum
e. Regangan fracture teknik (𝜀𝑡𝑓𝑟𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒 ) = x 100%
Lo
23,68 mm
= x 100%
50,55 mm

= 0,38 x100%
= 38% mm/mm
Ao−A′
f. Reduksi penampang (R A ) = x 100%
Ao
(120,7−54,07) mm2
= x 100%
120,7 mm2

70,46 mm2
= x 100%
120,7 mm2

= 55,2%
2.7.3 Spesimen Deformat
Hasil Pengujian
Skala beban (y) = sudah diatur pada mesin uji Tarik sebesar 1 mm ≈ 0,5 kN
Pertambahan panjang setelah spesimen patah
Skala beban (x) = Pertambahan panjang plastis pada kurva P−Δℓ
42,05 mm
= 58

= 0,73 mm

20
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Tabel 2.3 Data Analisa Spesimen Deformat

21
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

Grafik σ - ɛ Spesimen Deformat


750,00
700,00
650,00
600,00
550,00
500,00
450,00
400,00
350,00 yield

300,00 yield
250,00
200,00
Teg-Reg TEKNIK Teg-Reg SEBENARNYA
150,00
100,00
50,00
0,00
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25

REGANGAN (mm/mm)

Gambar 2.12 Grafik Tegangan – Regangan Spesimen Deformat


Beberapa sifat mekanik yang didapat dari pengujian tarik pada spesimen uji tarik
deformat adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan di daerah elastis
Py
a. Tegangan tarik yield teknik (𝑡𝑦 ) = Ao
23,50 kN
= 73,72 mm2
kN
= 0,318,79 mm2
= 318,79 MPa
Δℓy
b. Regangan yield teknik (𝜀𝑡𝑦 ) = x 100%
Lo
10,88 mm
= 200,2 mm x 100%

= 0,05 mm/mm
= 5% mm/mm

22
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

c. Tegangan tarik yield sebenarnya (𝑠𝑦 ) = 𝑡𝑦 (1 + 𝜀𝑡𝑦 )


= 318,79(1 + 0,05)
= 336,11 MPa
d. Regangan yield sebenarnya (𝜀𝑠𝑦 ) = In (1 + 𝜀𝑡𝑦 ) x 100%
= In (1 + 0,05) x 100%
= 5 % mm/mm
𝑡𝑦
e. Modulus elastisitas (E) =𝜀
𝑡𝑦

318,79 MPa
= mm
0,05
mm

= 5868,69 MPa
1
f. Resilien (Ur ) = x𝜎𝑡𝑦 𝑥 𝜀𝑡𝑦
2
1 mm
= 2 x 318,79 MPa x 0,05 mm

= 23,9 MPa
2. Perhitungan di daerah plastis
Pu
a. Tegangan tarik ultimate teknik (𝑡𝑢 ) = Ao
34,50 kN
= 73,72 mm2
kN
= 0,46801 mm2

= 468,01 MPa
Δℓu
b. Regangan ultimate teknik (𝜀𝑡𝑢 ) = x 100%
Lo
40,6 mm
= 200,2 mm x 100%

= 20 % mm/mm
Pf
c. Tegangan tarik fracture teknik (𝑡𝑓𝑟𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒 ) = Ao
31,5 kN
= 73,72 mm2
kN
= 0,42732 mm2

= 427,32 MPa
Pf
d. Tegangan tarik maksimum sebenarnya (𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 ) = A′
31,5 kN
= 44,17 mm2 x1000

= 713,01 MPa

23
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03
Δℓmaksimum
e. Regangan fracture teknik (𝜀𝑡𝑓𝑟𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒 ) = x 100%
Lo
52,93 mm
= x 100%
200,2 mm

= 0,24x100%
= 26% mm/mm
Ao−A′
f. Reduksi penampang (R A ) = x 100%
Ao
(73,71−44,17) mm2
= x 100%
73,71 mm2

29,54 mm2
= x 100%
73,71 mm2

= 40,07%

2.8 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2.4 Sifat Mekanik
No Spesimen σty(MPa) σtu(MPa) E (MPa) (𝜀𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 %) RA (%)
1 Plat 219,5 296,7 6.275,152 8 61
2 Round Bar 294,11 451,53 1.922,515 38 55,2
3 Deformat 318,79 468,01 5.868,69 26 40,07

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa spesimen 1 (plat)
mempunyai keuletan paling besar, karena mempunyai regangan paling besar (61%).
Spesimen yang mempunyai kekakuan paling tinggi adalah spesimen 1 (plat), karena
mempunyai nilai modulus elastisitas paling tinggi (6.275,152 MPa). Spesimen yang
mempunyai kekuatan paling besar adalah spesimen 3 (deformat), karena mempunyai
nilai tegangan ultimate paling tinggi (318,79 MPa).

24
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

DAFTAR PUSTAKA
• Dosen Metalurgi. 1986. Petunjuk Praktikum Logam, Jurusan Teknik Mesin FTI. ITS
• Ferdinand L.Singer.1985. Kekuatan Bahan (Teori Kokoh-Strength of
Material).Jakarta: Erlangga
• Harsono, Dr, Ir & T.Okamura, Dr. 1991. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta: PT.
Pradya Paramita
• M.M. Munir. 2000. Modul Praktek Uji Bahan, Vol 1, Jurusan Teknik Bangunan Kapal.
PPNS
• Prasojo Budi, ST.,MT. 2012. Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Bahan, Jurusan Teknik
Perpipaan. PPNS
• SNI, 07-2052-2002, Baja Tulangan Beton
• SNI, 07-0408-1989, Cara Uji Tarik Logam
• SNI, 07-0371-1998, Batang Uji Tarik Untuk Logam

25
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

26
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

27
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

28
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

29
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

30
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

31
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

32
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

33
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

34
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

35
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

36
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

37
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

38
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C
POLITEKNIK PRODI D4 TEKNIK PERPIPAAN
PERKAPALAN
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093 - 03

39
Muhammad Habib Zakaria_0822040071_Kelompok 4_TP2C

Anda mungkin juga menyukai