Disusun Oleh :
BAGUS MULYA SAPUTRA (20021046)
DIII TEKNIK MESIN
KELAS 2D
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI TARIK, UJI KEKERASAN, UJI IMPEK
Disusun Oleh:
Hari/Tanggal :
Tempat :
Pukul :
Oleh :
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.………………………………………….………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………….…………………….…ii
BAB I PENDAHULUAN………………………….………………………………………….1
A. Latar belakang………………………………...………...…………………….………...1
BAB II PEMBAHASAN…………………………….………………………………...………2
A. Pengujian Tarik ( Tensile Test )…………….…………..……………………....……..2
B. Pengujian kekerasan……………………………………………………….…………..3
C. Pengujian Impact………………………...………..………………………………..….3
BAB III PENELITIAN………………….…………………………………………………….4
A. Pengujian Kekerasan…………….…...………………………………………………. 4
B. Pengujian Impact……………….…………………...…………………………………4
C. Pengujian Tarik……………….……………………………………………………….5
BAB IV PENUTUP……………….…………………………………………………………..6
A. Kesimpulan…………..………………………………………………………………..6
B. Saran………………..…………………………………………………………………6
LAMPIRAN……………….…………………….……………………………………………7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material seringkali adalah bahan
mentah yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk
proses produksi lebih lanjut. Material teknik adalah jenis material yang banyak dipakai dalam
proses rekaya dan industri. Material teknik memiliki 6 golongan : Logam, Polimer, Karet,
Gelas, Keramik, Hibrida.
Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-
sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah
jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga
harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau berlebih tidak patah. Salah satu
contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum
adalah logam.
Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat mekanik dari logam
tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam
tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap
sampel dari material.
Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari
material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat
mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang
baik dengan cara alloying
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengujian tarik adalah suatu pengukuran terhadap bahan untuk mengetahui keuletan
dan ketangguhan suatu bahan terhadap tegangan tertentu serta pertambahan panjang
yang dialami oleh bahan tersebut. Pada uji tarik (Tensile Test) kedua ujung benda uji
dijepit, salah satu ujung dihubungkan dengan perangkat penegang.
Regangan diterapkan melalui kepala silang yang digerakkan motor dan alongasi
benda uji, dengan pergerakan relatif dari benda uji
1. Kekuatan tarik
6. Ketangguhan.
1. Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (Ultimate Tensile Strength) (UTS)
adalah beban maksimum dibagi luas penampang lintang awal benda uji.
3. Pengukuran Keuletan.
Keuleten adalah kemampuan suatu bahan untuk menahan beban pada daerah plastis
tanpa terjadi perpatahan.
4. Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah ukuran kekuatan suatu bahan akan keelastisitasannya.
5. Kelentingan (Resilience)
Kelentingan adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi pada waktu
berdeformasi secara elastis dan kembali ke bentuk awal apabila bebannya
dihilangkan.
2
6. Ketangguhan (Toughness)
Ketangguhan (Toughness) adalah kemampuan menyerap energi pada daerah plastik.
B. Pengujian kekerasan
adalah pengujian yang paling efektif untuk menguji kekerasan dari suatu material.
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari
suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material
yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan
deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika
material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah
tidak bisa kembali ke bentuk asal artinya material tersebut tidak dapat kembali ke
bentuknya semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan
suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan).
C. Pengujian Impact
3
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. PENGUJIAN KEKERASAN
B. PENGUJIAN IMPAK
Material = BAJA ST 14
Metode = CHARPY
NO G R α β Cos α Cos β B H W Ao I
(MM) (MM)
(N) (M) (J) (mm 2) (J/mm2)
1 39,82 0,72 140 105 -0,76 -0,26 9,98 9,10 1433,52 90,818 15,78
4
C.PENGUJIAN TARIK
Kode sampel C1
Keterangan
5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip dasar uji tarik yaitu dengan menarik suatu spesimen/benda kerja dengan alat
yang telah di atur sehingga gaya atau beban mengalami deformasi plastis.selain itu
pada kurva − ∆ dan − menunjukan setiap material mengalami penurunan beban
setelah mencapai necking dan sampai benda/material putus.
B. Saran
Dari kedua spesimen yang telah dilakukan pengambilan data percobaan tersebut
merupakan sebuah material yang mempunyai sifat mekanis yang berbeda. Keduanya
memiliki fungsi masing-masing dalam penggunaan bahan material. Dalam halnya
Polimer, polimer sangat baik penggunaannya dalam pembuatan material seperti
plastik, pvc, jas hujan dan pembungkus makanan. Sedangkan Zincalume
penggunaannya bisa dalam pembuatan material seperti kontruksi atap rumah dan
pembungkus glasswool.
6
LAMPIRAN