Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

Nama : 1. Anggi Mangihut Tua Siregar (2110813110002)


2. Asep Safrudin (2110813110004)
3. Muhammad Arkoun Baiquny (2110813110006)
4. Muhammad Syaipul Bahri (2110813110009)
5. Zainal Akhbar (2110813110012)
6. Najiza Anggraini (2110813120001)
7. Aulia Hidayati (2110813120003)
8. Fitriah (2110813120005)
9. Iklima Ayu Rismawati (2110813120007)
Kelompok : I (Satu)
Asisten : 1. Muhammad Donny Al Farez (2010813210021)
2. Annisa Akcaya Putri (2010813320019)

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

2.5. Acara V Uji Point Load Index dan Hammer Test


2.5.1. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui kekuatan
dari sampel batuan secara tidak langsung di lapangan. Sampel batuan dapat
berbentuk silinder atau tidak beraturan
2.5.2. Dasar Teori
Point load test dilakukan untuk menentukan nilai-nilai Index strength (Is)
dan kuat tekan (sc) dari percontoh batuan. Point load test ( test Franklin ) adalah
suatu test yang bertujuan untuk menentukan kekuatan (strength) dari percontohan
batu yang di tes baik berupa silinder maupun yang bentuknya tidak beraturan. Point
load test termasuk dalam uji kuat tekan, karena pada uji kuat tekan terdapat dua
macam test yaitu Point load test dan Brazilian test.
Hammer test adalah uji sifat mekanik untuk menentukan kekuatan
permukaan sampel batuan, dalam bentuk indeks Rebound Number (RL), yang bersifat
non-destructive test terhadap sampel uji. Hammer test merupakan suatu alat
pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton. Metode pengujian ini dilakukan
dengan memberikan beban tumbukan (impact) pada permukaan beton atau batuan.
Data hasil pengujian akan diperoleh dalam waktu yang relatif singkat. Alat ini terdiri
dari piston yang dikombinasikan dengan per, dimana piston ini secara otomatis
terlepas dan menumbuk permukaan kontak dengan batuan ketika hammer ditekan ke
arah permukaan batuan. Piston tersebut akan segera memantul kembali ke arah dalam
hammer. Jarak pantul puston yang terbaca pada indikator dinyatakan sebagai nilai
pantul Schmidt hammer (Rai, 2014).

Iklima Ayu Rismawati II-19


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

2.5.3. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut yaitu:
1) Mesin pengujian point load tester merupakan alat untuk mengukur kekuatan
(strength) dari perconto batuan secara tidak langsung di lapangan.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023

Gambar 2.43
Point Load Tester
2) Jangka sorong adalah alat untuk mengukur ketebalan, diameter dalam, diameter
luar dan mengukur kedalaman suatu benda dan jarak antar konus penekan.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023

Gambar 2.44
Jangka Sorong

Iklima Ayu Rismawati II-20


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

3) Schmidt hammer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kekuatan tekan
suatu sampel batuan atau beton dengan cara memberikan beban berupa tumbukan
pada permukaan beton atau sampel batuan.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023

Gambar 2.44
Schmidt hammer
4) Pisau cutter adalah alat yang digunakan untuk membuka bungkus dari sampel
batuan yang akan diuji.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023

Gambar 2.45
Pisau Cutter

Iklima Ayu Rismawati II-21


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1) Sampel batuan adalah sebuah sampel yang akan diuji coba untuk mendapatkan
data-data.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023

Gambar 2.46
Sampel Batuan
2) Form data yaitu lembar pengisian untuk menuliskan data hasil point load test dan
hammer test.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023

Gambar 2.47
Form Data

Iklima Ayu Rismawati II-22


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

2.5.4. Prosedur Praktikum


Adapun beberapa prosedur yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
a. Prosedur point load test
1) Menggunakan peralatan safety glasses, safety shoes dan sarung tangan.
2) Meletakan contoh batuan di atas konus penekan dengan posisi konus berada di
tengah-tengah sampel batuan.
3) Mengatur kedua konus dengan menggunakan pompa hidraulik sampai contoh
batuan dalam keadaan terjepit oleh kedua konus penekan.
4) Mengkalibrasi alat pengukur beban dalam keadaan nol, kemudian set dalam
keadaan peak.
5) Mengukur jarak antara kedua konus penekan sebelum pengujian.
6) Menambah tekanan konus pada contoh batuan secara konstan sampai batuan
failure.
7) Mencatat beban maksimum saat contoh batuan pecah dan ukur jarak antar kedua
konus penekan setelah pengujian.
b. Prosedur hammer test
1) Menggunakan safety glasses dan safety shoes.
2) Mengeluarkan plunger dari alat concrete hammer dengan cara menekan secara
tegak lurus pada sampel dan dengan posisi alat berada diatas sampel.
3) Mengunci hasil pada saat menekan batuan menggunakan alat ketika sudah
terdengar bunyi pada alat.
4) Mengangkat alat kemudian baca hasilnya.

Iklima Ayu Rismawati II-23


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

2.5.5. Rumus Perhitungan


Adapun rumus yang akan digunakan pada percobaan kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Indeks point load (I s )

P
Is = 2
De
...............................................................................(Persamaan 2.23)
Keterangan :
Is = Point load strength indeks (Indeks Frenklin) dengan diameter 50 mm
P = Beban maksimum sampai contoh batuan failure
De = Jarak antar konus penekanan (mm)
2. Kuat Tekan (σ c ¿

σ c =18 - 23 I s
.........................................................................(Persamaan 2.24)
Keterangan :
σ c = Kuat tekan (kN/mm2 )
I s = Point load strength indeks (indeks Frenklin)
3. Jarak antar konus penekan (De¿

De = D - (d0 - d1)
.........................................................................(Persamaan 2.25)
Keterangan :
De = Jarak antar konus penekan (mm )
d0 = Jarak antar konus sebelum pengujian (mm )
d1 = Jarak antar konus setelah pengujian (mm )
4. Konstanta (K)
0,45
De
K=( )
50 ................................................................................(Persamaan 2.26)
Keterangan :
K = Konstanta
De = Jarak antar konus penekan (mm )

Iklima Ayu Rismawati II-24


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

*Sumber : Mekanika Batuan, 2014

Gambar 2.48
Sampel Uji Diametrikal dan Aksial
2.5.6.

Iklima Ayu Rismawati II-25


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

2.5.6. Data Hasil Praktikum


Dari percobaan point load index pada contoh batuan yang dilakukan di
laboratorium didapat data sebagai berikut:
Tabel 2.14
Hasil Pengujian Point Load Index
Nama Diameter (mm) d0 d1 De F F
K
Sampel 1 2 3 Rata-rata (mm) (mm) (mm) (kg/cm2) (MPa)
3A 57,20 55,10 57,00 56,43 55,00 54,50 55,93 1,05 80,00 7,84
3B 57,10 57,00 57,00 57,03 55,50 52,00 53,53 1,03 80,00 7,84
3C 57,00 58,00 57,00 57,33 55,60 51,50 53,23 1,02 80,00 7,84

2.5.7. Pengolahan Data

Adapun pengolahan data dari pengujian point load index dan hammer test yang
dilakukan di laboratorium didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut:
a. Perhitungan jarak antar konus penekan
1) Sampel 1A
De = D – (d0 - dI) = 56,43 – (55,00 – 54,50) = 55,93 mm
2) Sampel 2B
De = D – (d0 - dI) = 57,03 – (55,50 – 52,00) = 53,53 mm
3) Sampel 3C
De = D – (d0 - dI) = 57,33 – (55,60 – 51,50) = 53,23 mm
b. Perhitungan indeks point load
1) Sampel 3A

( )
0,45 0,45
De 5 5 ,9 3
K = =( ) = 1,052
50 50
F
Is =K( 2
)
De
7,84
Is = 1,052 ( 2
)
5 5 ,93
Is = 0,0026 MPa
2) Sampel 3B

( ) (
0,45

)
0,45
De 53,53
K = = = 1,031
50 50
F
Is =K( 2
)
De

Iklima Ayu Rismawati II-26


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

7,84
Is = 1,031 ( 2
)
5 3,5 3
Is = 0,0028 MPa
3) Sampel 1C
0,45 0,45
De 5 3,23
K =( ) = ( ) = 1,029
50 50
F
Is =K( 2 )
De
7,84
Is = 1,029 ( 2
)
5 3,23
Is = 0,0028 MPa
c. Perhitungan kuat tekan
1) Sampel 3A
σ = 18 – 23 Is
σ = 18 x Is = 18 x 0,0026 = 0,047 Mpa
σ = 19 x Is = 19 x 0,0026 = 0,050 Mpa
σ = 20 x Is = 20 x 0,0026 = 0,052 Mpa
σ = 21 x Is = 21 x 0,0026 = 0,055 Mpa
σ = 22 x Is = 22 x 0,0026 = 0,058 Mpa
σ = 23 x Is = 23 x 0,0026 = 0,060 Mpa
0,047+0,050+0,052+0,055+0,058+0,060
σc = = 0,054 MPa
6
2) Sampel 3B
σ = 18 – 23 Is
σ = 18 x Is = 18 x 0,0028 = 0,050 Mpa
σ = 19 x Is = 19 x 0,0028 = 0,053 Mpa
σ = 20 x Is = 20 x 0,0028 = 0,056 Mpa
σ = 21 x Is = 21 x 0,0028 = 0,059 Mpa
σ = 22 x Is = 22 x 0,0028 = 0,062 Mpa
σ = 23 x Is = 23 x 0,0028 = 0,065 Mpa
0,050+0,053+0,056+0,059+0,062+0,065
σc = = 0,057 Mpa
6
3) Sampel 3C

Iklima Ayu Rismawati II-27


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023
σ = 18 – 23 Is
σ = 18 x Is = 18 x 0,0028 = 0,051 Mpa
σ = 19 x Is = 19 x 0,0028 = 0,054 Mpa
σ = 20 x Is = 20 x 0,0028 = 0,057 Mpa
σ = 21 x Is = 21 x 0,0028 = 0,059 Mpa
σ = 22 x Is = 22 x 0,0028 = 0,062 Mpa
σ = 23 x Is = 23 x 0,0028 = 0,065 Mpa
0, 051+0,054+0,057+0,059+0,062+0,065
σc = = 0,058 Mpa
6

Tabel 2.15
σ c(MPa)
Kode
Is Rata-
Sampel 18 Is 19 Is 20 Is 21 Is 22 Is 23Is
Rata
0,04034 0,726 0,766 0,806 0,847 0,887 0,927
3A 0,8270
2 2 5 8 2 5 9
0,04317 0,777 0,820 0,863 0,906 0,949 0,993
3B 0,8851
9 2 4 6 8 9 1
0,04355 0,784 0,827 0,871 0,914 0,958 1,001
3C 0,8929
7 0 6 1 7 3 8
Data Hasil Perhitungan

d. Perhitungan hammer test

Gambar 2.49
Grafik Hammer Test

Iklima Ayu Rismawati II-28


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

Tabel 2.16
Data Hasil Schmidt hammer
No. Pos B N/mm2 = MPa
1 22 17
2 29 26
3 23 16
4 28 25
5 33 33
6 28 25
7 28 25
8 34 34
9 24 20
10 28 25

Tegangan (MPa)

Grafik Hammer Test


40
35
30
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Banyak Percobaan

Gambar 2.50
Grafik Hasil Pengujian Hammer Test

Iklima Ayu Rismawati II-29


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

2.5.8. Pembahasan
Adapun pembahasan pada pengujian point load test dan hammer test adalah
pada pengujian point load test digunakan alat berupa point load tester dengan dua
dial yang berfungsi mengukur beban maksimum yang diterima sampel batuan,
jangka sorong untuk mengukur panjang dan diameter sampel batuan juga digunakan
untuk mengukur jarak antar konus sebelum pengujian dan sesudah pengujian, serta
sampel batuan sebagai bahan pengujian. Sampel batuan yang siap untuk pengujian
itu diletakkan di antara dua konus penekan dengan posisi sampel bahan horizontal,
lalu mengubur jarak antar konus pada saat sebelum melakukan pengujian dan setelah
melakukan pengujian memperhatikan dial untuk mendapatkan nilai kekerasan kuat
tekan dan memompa pompa hidraulik secara konstan sampai sampel batuan pecah.
Dari hasil pengujian point load index yang dilakukan di laboratorium,
didapatkan data yaitu pada sampel 3A memiliki diameter sebesar 56,43 mm, d0
sebesar 55,00 mm, d1 sebesar 54,50 mm, K sebesar 1,05 dan I s sebesar 0,0026 MPa.
Sampel 3B memiliki diameter sebesar 57,03 mm, d0 sebesar 55,50 mm, d1 sebesar
52,00 mm, K sebesar 1,04 dan Is sebesar 0,0028 MPa. Sampel 3C memiliki diameter
sebesar 57,33 mm, d0 sebesar 55,60 mm, d1 sebesar 51,50 mm, K sebesar 1,029 dan Is
sebesar 0,0028 MPa. Hasil indeks franklin pada pengujian yang dilakukan adalah
sebesar 0,0026 MPa, 0,0028 MPa dan 0,0028 MPa. Jadi sampel batuan yang diuji
diklasifikasikan keras.

Iklima Ayu Rismawati II-30


2110813120007
Laporan Praktikum Mekanika Batuan 2023

2.5.9. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum uji kuat tekan yang telah dilakukan
antara lain sebagai berikut:
1) Pengujian point load index tidak harus menggunakan sampel yang berbentuk
silinder dengan diameter 50 mm.
2) Saat melakukan pengujian point load index kepadatan suatu sampel batuan
mempengaruhi kuat tekan maksimum.
3) Pengujian hammer test dapat dilakukan dengan 3 posisi, yaitu pos a, pos b, dan
pos c.
4) Pada bagian tengah permukaan batuan cenderung mendapatkan nilai kuat pantul
yang tinggi.
5) Dari hasil pengujian point load test didapatkan bahwa sampel 1A memiliki do
sebesar 55,00 mm, dl sebesar 54,50 mm, D sebesar 56,43 mm, De sebesar 55,93
mm, K sebesar 1,052 dan Is sebesar 0,04034.
6) Sampel 1B memiliki do sebesar 55,50 mm, d1 sebesar 52,00 mm, D sebesar 57,03
mm, De sebesar 53,54 mm, K sebesar 1,031 dan Is sebesar 0,04317.
7) Sampel 1C memiliki do sebesar 55,60 mm, dl sebesar 51,50 mm, D sebesar 57,33
mm, De sebesar 53,21 mm, K sebesar 1,029 dan ls sebesar 0,04355.
b. Saran
Adapun saran untuk praktikum uji kuat tekan yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Saat melakukan pengujian sebaiknya dilakukan tidak dengan tergesa-gesa agar
tidak terjadi kesalahan.
2) Alangkah baiknya saat pengujian berlangsung praktikan menggunakan APD agar
tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

Iklima Ayu Rismawati II-31


2110813120007
DAFTAR PUSTAKA

Rai, M. A., Kramadibrata, S., Wattimena, R. K. 2014. Mekanika


Batuan, Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai