Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

ACARA II

UJI POINT LOAD INDEX

Disusun Oleh:

RINADA WD SYAMRA

18080033

Pelaksanaan Praktikum:
Hari / Tanggal : Rabu / Oktober 2019
Sesi / Jam : I / 07.00 – 08.40 WIB
Dosen : Rizto Salia Zakri, S.T, M.T

LABORATORIUM TAMBANG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

Rinada WD Syamra/ 18080033 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mekanika batuan adalah ilmu penunjang bagi kegiatan pertambangan,


karena dalam perancangan geometri dan desain penambanganya harus
mendapat rekomendasi dari geotek yang analisisnya dari hasil pengujian
mekanika batuan di lab. Untuk itu ilmu mekanika batuan ialah ilmu dasar
yang harus dipahami bagi calon Insinyur tambang dalam mendesain
tambangnya nanti.Dalam dunia pertambangan khususnya dalam kegiatan
tambang terbuka (surface mining), untuk mendapatakan bahan galian,
kegiatan awal ialah membuka suatu lubang bukaan mengarah kebawah
(kearah bahan galian), kedalaman lubang bukaan tergantung dari letak bahan
galian tersebut semakin dalam letak dari bahan galian semakin dalam pula
lubang bukaan tersebut. Maka untuk membuat dinding lubang bukaan yang
aman (tidak longsor) ketika pengoperasian kegiatan penambangan, diperlukan
pembuatan dinding lubang bukaan yang berjenjang. Jenjang atau lereng dari
dinding lubang bukaan di desain dengan geometri tertentu bedasarkan dari
sifat ke geomekanikaanya dan pertimbangan lain seperti ekonomi sehingga
didapat suatu desain tambang yang ekonomis dan aman tentunya. Oleh
karena itu, sebelum mendesain lereng tambang, kita perlu memahami
parameter parameter utamanya. Praktikum ini yaitu uji point load index.

Rinada WD Syamra/ 18080033 2


B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mencari nilai Point Load Index / Index Franklin
2. Menghitung Nilai Uniaxial Compressive Strength berdasarkan nilai PLI

Rinada WD Syamra/ 18080033 3


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar

Pengujian beban titik (point-load test) diterapkan pada


percontoh yang berbentuk silinder (core) maupun bongkah batuan
yang bentuknya tak teratur. Pembebanan dilakukan diantara dua buah
konis, dimana uj ung konis akan menekan percontoh yang diuji pada
satu arah garis lurus.Terdapat tiga variasi pengujian, yaitu diametral
test ,aksial test, dan irregular lump test.

Gambar 1. Variasi Bentuk Sampel PLI

Semua sifat tersebut dapat ditentukan baik di laboratorium


maupun di lapangan (in-situ). Penentuan di laboratorium pada umumnya
dilakukan terhadap contoh batuan yang diambil di lapangan. Satu contoh
dapat digunakan untuk menentukan kedua sifat batuan. Pada semua
material geologi mempunyai kemampuan untuk menahan tegasan (stress)
yang diberikan .Kemampuan ini dikatakan sebagai kekuatan material
tersebut .Kebanyakan nilai yang diukur sebagai kekuatan batuan adalah
nilai tegasan ketika batuan ini gagal menahan tegasan yang diberikan
.Biasanya uji coba dilakukan memakai sampel kecil pada laboratorium
.Tes viral titik dikembangkan sebagai alat tangan portable tes kecil untuk
memberikan indeks untuk klasifikasi kekuatan batuan dilapangan.

Rinada WD Syamra/ 18080033 4


Pada dasarnya metode pengujian ini bergantung pada prinsip
menginduksi tegangan tarik menjadi batu dengan penerapan gaya
tekan.Tegangan tarik maksimum pada pusat spesimen mungkin
berhubungan dengan beban yang diterapkan.Peralatan pengujian terdiri
dari system untuk mengukur beban yang dibutuhkan untuk memecahkan
spesimen dan untuk mengukur jarak antara dua titik kontak pelat.Batu
spesimen dalam bentuk inti,potong balok, atau bentu yang tidak teratur
yang rusak oleh pemberian beban terkonsentrasi melalui konus.
Salah satunya metoda mengetahui kekuatan batuan apabila diberi
kompresi adalah memakai metoda Point load (Uji beban titik).Memakai
ssstem pembebanan berupa frame pembebanan, pompa hidrolik, dan
silinder penekan yang berbentuk konus. Sehingga untuk mengetahui sifat
mekanik batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji coba
baik itu dilaboratorium maupun dilapangan langsung atau secara insitu.
Pengujian ini menggunakan mesin uji point load dengan perconto
berupa silinder atau bentuk lain yang tidak beraturan. Pengujian point
load ini merupakan pengujian yang dapat dilakukan langsung dilapangan,
dengan demikian dapat diketahui kekuatan batuan dilapangan sebelum
pengujian dilaboratorium dilakukan.
Sampel yang disarankan untuk pengujian ini adalah batuan
berbentuk silinder dengan diameter kurang lebih 50 mm. Dari uji ini akan
didapatkan nilai point load strength index (Is) yang akan menjadi
patokan untuk menentukan nilai kuat tekan batuan (σc).

Rinada WD Syamra/ 18080033 5


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Peralatan yang diperlukan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1. Point Load Tester
2. Jangka Sorong
3. Safety Glasses

B. Prosedur Praktikum
a. Menggunakan peralatan safety google yang di perlukan
b. Ambil bongkah batu yang akan diuji. Usahakan batu yang
akan diuji bentuknya relatif pipih dengan tebal + 5 cm. Jika
bongkah batu yang diperoleh bentuknya tidak sesuai dengan
yang diharapkan, maka dapat dibantu dengan melakukan
sedikit pemotongan menggunakan gergaji batu.
c. Tempatkan percontoh batu diantara dua konis penekan, naikkan
konis bagian bawah hingga menempel pada percontoh.
d. Jarak antara dua konis penekan pada saat itu diukur dengan
menggunakan jangka sarong (= D).
e. Naikkan konus bagian bawah hingga percontoh batu pecah.
f. Baca besamya beban pada saat percontoh pecah dengan melihat
jarum pada manometer(=P).

Rinada WD Syamra/ 18080033 6

Anda mungkin juga menyukai