Diameter,
Jari-jari,
= 82 mm = 8,2 cm
d 82
=
= 2 2
Tinggi , t
Dit:
= 41 mm = 4,1 cm
= 169 mm = 16,9 cm
Berat basah,
Wn
= 21,42 Newton
Berat kering,
Wo
= 20,31 Newton
=. ?
=.?
Porositas, n =.?
Jawaban:
Berat isi basah , =
Wn
(gram/cm3 )
W w W s
Porositas , n=
Wo
( gram/cm 3)
W w W s
W n W o
100 ( )
W w W s
Berat ,W =
Newton( N )
( kg )
m
gravitasi( 2 )
s
m=2,1857 kg
m=
9,8
m
2
s
m
s2
m=2185,7 gr
m=2,0724 kg
m
2
s
21,42 kg
m
2
s
m=2072,4 gr
Volume batuan, W w W s= r 2 .t
20,31 kg
m=
9,8
m
s2
m
2
s
d=
2185,7 gr
892,03946 cm 3
=2,450
Wo
W w W s
2072,4 gr
892,03946 cm3
d =2,323
Porositas, n=
W n W o
100
W w W s
n=
n=
Wn
W w W s
2185,7 gr2072,4 gr
100
3
892,03946 cm
113.3 gr
100
892,03946 cm 3
n=0,1270
n=12,70
gr
100
cm 3
gr
cm 3
gr
cm 3
2. Tentukan nilai regangan volume tarik dan gambarkan kurva tegangan regangan
hasil pengujian kuat tekan batuan dari data pada tabel di bawah ini.
No
(Mpa)
Ea
El
El
El
.
(El1El2)
1.
0
0
0
0
0
2.
1,31 3202,20
0
612,24
-612,24
3.
2,62 5032,02
0
1292,27
-1292,27
4.
3,93 6861,85
0
1519,27
-1519,27
5.
5,24 7776,76
0
2267,57
-2267,57
6.
6,55 9149,13
0
3287,98
-3287,98
7.
7,66 10521,50
0
3968,25
-3968,25
8.
9,17 12168,34
0
5895,69
-5895,69
9.
9,82 14181,15
0
12131,53
-12131,53
Penyelesaian Perhitungan Menggunakan Ms. Excel
Regangan Aksial , A=
l
l=Panjang batuan
l
D1
D=Diameter batuan
D
D2
D
Ev
0
2589,96
3739,75
5342,58
5509,19
5861,15
6553,25
6272,65
2049,62
12
10
Axial
8
6
Lateral
4
2
Volumetrik0
3. Jelaskan langkha kerja dan gambar dari Point Load Test, UCS, Trixial Test,
Direct Shear Test, Brazillian Test, dan Slake Durability !
Jawab :
A. POINT LOAD TEST (Uji Beban Titik)
2) Contoh diletakkan diantara dua konus penekan alat point load, kemudian
dongkrak hidrolik diberikan tekanan sehingga kedua ujung konus penekan tepat
menekan permukaan contoh yang akan diuji.
3) Catat ukuran mistar pengukuran pada awal kedudukan kedua konus penekan
mulai menekan contoh.
4) Pemberian tekanan dilakukan sedikit demi sedikit hingga specimen pecah.
5) Pembebanan dihentikan setelah specimen mengalami pecah dan matikan alat
penekan apabila perconto batuan sudah pecah.
6) Baca jarum penunjuk pembebanan maksimal (dial gauge) yang diberikan alat
sehingga perconto pecah.
7) Catat ukuran mistar pada akhir kedudukan, maka akan didapatkan nilai jarak
antara dua konus penekan.
Dalam kegiatan praktikum kali ini pengujian dilakukan dengan alat uji Point Load (Foto
1.1). Sampel terbagi menjadi 3 dengan metode uji dua sampel secara diameteral dan
satu sampel secara axial.
Foto
1.1
Alat Uji Point Load
Saat percobaan praktikan mengalami sedikit masalah teknis dimana hydraulic alat tidak
bekerja dengan baik akan tetapi hal tersebut dapat diatasi. Berikut adalah foto percobaan
yang telah dilakukan terhadap masing-masing sampel.
GAMBAR POINT LOAD TEST
1A
1B
2A
2B
3A
3B
Foto 1.2
6. Kemudian bersihkan percontoh batuan yang pecah tadi di atas plot tekan untuk
percobaan selanjutnya.
7. Analisis data berdasarkan rumus :
P
=
. r . h Wtural density
penambahan
penggeseran dan akhirnya konstan, kondisi ini disebut kuat geser residu. Sudut gesek
dalam padat (m) dalam kondisi padat diperoleh dari tegangan puncak, sedang sudut
gesek dalam kondisi longgar (t) diperoleh dari tegangan batas (residu).
Langkah kerja Uji Direct Shear yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Shear Box
Kotak Pengaku
Spatula
Loyang
Beban
Batu Pori
Extruder
Baut Pengaku
Ring
Jangka Sorong
Neraca Digital
Tabung Shelby
Ring
Nampan
D. UJI TRIXIAL
Langkah Kerja Uji Trixial yaitu :
1. Gunakan safety glasses dan safety shoes.
2. Contoh batuan yang digunakan berdimensi panjang = dua kali diameter.
3. Contoh batuan dimasukkan ke dalam selubung karet kemudian ditutup kedua
ujungnya dengan menggunakan plat, kemudian diletakkan kedalam sel triaksial
dan ditutup. Didalam sel triaksial ini akan dipompakan oli bertekanan dari
pompa hidrolik untuk memberikan tekanan pengukungan.
4. Letakkan sel triaksial yang berisi contoh batuan di pusat antara plat atas dan plat
bawah mesin tekan. Contoh batuan diletakkan dengan permukaan bawah
menempel pada plat bawah.
5. Pada alat mesin tekan dipasang dial gauge untuk mengukur deformasi aksial.
6. Hidupkan mesin tekan sehingga sel triaksial menyentuh plat tekan bagian atas.
Matikan mesin.
7. Atur jarum penunjuk dial gauge pada posisi nol.
8. Oli dipompakan ke dalam sel triaksial dengan menggunakan pompa hidrolik
sampai pada tekanan tertentu (tekanan pengukungan 1 = x1). Pada saat
bersamaan, hidupkan kembali mesin tekan dan mulai lakukan pembacaan gaya
setiap interval tertentu (2 kN atau 1 kn) hingga terjadi failure.
9. Catat deformasi aksial pada setiap pembacaan gaya selama proses pembebanan.
10. Bila contoh batuan hancur (failure) yang ditunjukkan oleh jarum hitam yang
bergerak kembali ke nol, matikan motor dan catat juga lamanya waktu
percobaan.
11. Lakukan prosedur yang sama untuk contoh batuan ke-2 dan ke-3, tetapi dengan
pengukungan yang berbeda ( x2 dan x3)
E. SLAKE DURABILITY
disintegrasi melalui standar putaran pada kondisi basah dan kering. Pengetahuan tentang
- Modulus Young ditentukan sebagai perbandingan antara selisih harga tegangan aksial
dengan selisih regangan aksial, yang diambil pada perbandingan tertentu pada grafik
regangan aksial dihitung pada rata-rata kemiringan kurva dalam kondisi linier atau
bagian linier yang terbesar dari kurva
- Poissons Ratio didefinisikan sebagai perbandingan antara regangan lateral dan
regangan aksial pada kondisi tegangan sebesar x yang diukur pada titik singgung antara
grafik regangan volumetrik dengan garis sejajar sumbu tegangan aksial pada saat grafik
regangan volumetrik mulai berubah.
GAMBAR UCS