Prosedur Kerja
No Dokumen: 1
TOPIK: Uji Sifat Fisik Contoh Batuan
TUJUAN:
Untuk mendapatkan sifat-sifat fisik batuan di laboratorium dengan peralatan yang tersedia
CAKUPAN:
Bobot isi asli (natural density); Bobot isi kering (dry density); Bobot isi jenuh (saturated density);
Berat jenis semu (apparent specific gravity); Berat jenis sejati (true specific gravity); Kadar air asli
(natural water content); Kadar air jenuh (saturated water content); Derajat kejenuhan (degree of
saturation); Porositas dan Void ratio.
PENANGGUNG JAWAB:
Kepala Teknisi Laboratorium Mekanika Batuan
PERALATAN:
Alat Gambar
1. Timbangan
2. Oven
4. Bak air
5. Air
PROSEDUR :
Glosari :
Pustaka:
Rai, M.A., Kramadibrata, S., Wattimena, R.K., TA 3111 Mekanika Batuan hal. 68-70.
Data Hasil Uji Sifat Fisik
Kedalaman W wadah W wdh gtg W natural W kering W jenuh W gantung
No Kode Litologi
(m) ( gr ) ( gr ) ( gr ), Wn ( gr ), Wo ( gr ), Ws ( gr ), Ww
1 13.2 7.3
2 13.2 7.3
3 13.2 7.3
4 13.2 7.3
n = Wn / ( Ws-Ww ) (gr/cm3)
d = Wo / ( Ws-Ww ) (gr/cm3)
s = Ws / ( Ws-Ww ) (gr/cm3)
e = n / ( 100-n )
Prosedur Kerja
No Dokumen: 2
TOPIK: Uji Kuat Tarik Tak Langsung (Brazilian test)
TUJUAN:
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tarik (tensile strength) dari percontoh batuan berbentuk
silinder secara tak langsung.
CAKUPAN:
Mengetahui nilai kuat tarik (tensile strength) tak langsung dari batuan yang diuji.
PENANGGUNG JAWAB:
Kepala Teknisi Laboratorium Mekanika Batuan
PERALATAN:
Alat Gambar
1. Mesin tekan “Control”
2. Dial Gauge
3. Jangka sorong
4. Stop watch
P P
2R
H
Uji Kuat Tarik Tak Langsung
PROSEDUR:
Langkah Kerja Catatan
1. Gunakan safety glasses dan safety shoes
2. Siapkan formulir data jika pengambilan data dilakukan secara
manual.
3. Siapkan contoh batuan dengan ukuran dimensi panjang = setengah
kali diameter ( L = ½ D)
4. Lakukan persiapan mesin tekan. Letakkan contoh batuan di pusat
antara plat atas dan plat bawah mesin tekan, dengan dinding
silinder menempel pada plat atas dan plat bawah dengan terlebih
dahulu dilapisi kertas karbon untuk pembacaan sudut
5. Pasang dial gauge untuk mengukur deformasi aksial.
6. Hidupkan mesin tekan sehingga contoh batuan menyentuh plat
tekan bagian atas.
7. Lakukan pembacaan penambahan gaya setiap interval 1 kN atau 2
kN dan catat proses pembebanan deformasi aksial sampai contoh
batuan pecah dan jarum hitam akan bergerak kembali ke nol.
PERHITUNGAN :
2F
Kuat tarik : t =
DT
dimana : t = Kuat tarik (MPa)
F = gaya saat contoh batuan failure (N)
D = diameter (mm)
T = tebal (mm)
GLOSARI
Pustaka:
Rai, M.A., Kramadibrata, S., Wattimena, R.K., TA 3111 Mekanika Batuan hal. 103-104
Data Hasil Uji Brazilian
Kedalaman T1 T2 T3 Trata2 D1 D2 D3 Drata2 Force
No Kode Litologi
(m) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (N)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2F
t= MPa
DT
Prosedur Kerja
No Dokumen: 3
TOPIK: Uji Sifat Dinamik Batuan (Sonic Velocity Test)
TUJUAN:
Untuk mengukur cepat rambat gelombang ultrasonik pada contoh batuan yang biasanya
dilakukan sebelum uji UCS.
CAKUPAN:
Cepat rambat gelombang ultrasonik
PENANGGUNG JAWAB:
Kepala Teknisi Laboratorium Mekanika Batuan
PERALATAN:
Alat Gambar
1. Portable Unit Non-destructive Digital Indicated
Tester (PUNDIT)
2. Jangka sorong
3. Pasta / gemuk
sampel
pundit batuan
PUNDIT
Pelaksanaan Uji Ultrasonic Velocity
PROSEDUR :
Langkah Kerja Catatan
1. Mempersiapkan alat uji yaitu Portable Unit Non-destructive
Digital Indicated Tester (PUNDIT)
2. Lakukan pengkoreksian / kalibrasi waktu perambatan pada
PUNDIT
a) Lumasi permukaan dan bawah material kalibrasi agar seluruh
permukaan mengalami kontak yang merata dengan transducer.
b) Tempatkan material yang sudah diketahui waktu perambatan
gelombang sekundernya diantara transducer.
3. Mengukur waktu perambatan gelombang sekunder contoh
batuan. Lumasi permukaan atas dan bawah contoh batuan agar
seluruh permukaan mengalami kontak yang merata dengan
transducer.
4. Tempatkan contoh batuan diantara transducer.
5. Berikan beban rendah pada transducer penerima.
6. Hidupkan PUNDIT dan catat waktu perambatan gelombang
sekunder pada display (μ sec).
PERHITUNGAN :
1. Perhitungan faktor koreksi (Fcor)
Fcor = ts
tc
Keterangan:
ts = waktu standar (s); sesuai sertifikat kalibrasi
tc = waktu kalibrasi (s)
Keterangan:
tp = waktu perambatan gelombang primer (s)
3. Kecepatan rambat gelombang primer (Vp; 103 m/s)
Vp = L
tpcor
Keterangan:
L = panjang contoh (mm)
Glosari :
Pustaka:
Rai, M.A., Kramadibrata, S., Wattimena, R.K., TA 3111 Mekanika Batuan hal. 157-160
Data Hasil Uji Sifat Dinamik Batuan (Sonic Velocity Test)
Kedalaman L1 L2 L3 Lrata2 D1 D2 D3 Drata2
No Kode Litologi tp (μs)
(m) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1
2
3
4
Fcor = ts
tc
tpcor = Fcor x tp
Vp = L x 1000
tpcor
ts = waktu standar (s); sesuai sertifikat kalibrasi Vp = cepat rambat gelombang (m/ s)
tc = waktu kalibrasi (s)
tp = waktu perambatan gelombang primer (s)
L = panjang contoh (mm)
Laboratorium Geomekanika
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
Prosedur Kerja
No Dokumen: 4
TOPIK: Uji Point Load
TUJUAN:
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dari sampel batuan secara tidak langsung di
lapangan. Sampel batuan dapat berbentuk silinder atau tidak beraturan
CAKUPAN:
Mencari nilai Point Load Index / Indeks Franklin (Is)
PENANGGUNG JAWAB:
Kepala Teknisi Laboratorium Mekanika Batuan
PERALATAN:
Alat Gambar
1. Point Load tester
2. Jangka sorong
PROSEDUR:
GLOSARI
Pustaka:
Rai, M.A., Kramadibrata, S., Wattimena, R.K., TA 3111 Mekanika Batuan hal. 161-164
Data Hasil Uji Point Load
Kedalaman T1 T2 T3 Trata2 D1 D2 D3 Drata2 Force
No Kode Litologi
(m) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (kN)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Is = P/De2
c = 18 ~ 23 Is
Prosedur Kerja
No Dokumen: 5
TOPIK: Uji Geser Langsung (Direct Shear Test)
TUJUAN:
Untuk mengetahui kuat geser batuan, harga kohesi dan sudut geser dalam baik puncak (peak), semu
(apparent) atau sisa dari batuan pada tegangan normal tertentu
CAKUPAN:
garis kuat geser Coulomb, kohesi (C), sudut gesek dalam (), kuat geser (MPa)
PENANGGUNG JAWAB:
Kepala Teknisi Laboratorium Mekanika Batuan
PERALATAN:
Alat Gambar
1. direct shear box apparatus test
2. jangka sorong
3. Stopwatch
F normal
F geser F geser
- Berat Overburden
Ph = .g.h (Pa)
2. Penentuan
a. Garis kuat geser Coulomb
b. Kuat geser (shear strength)
c. Sudut gesek dalam ()
d. Kohesi (C)
Kurva Kuat geser
4
= n tan 34,6 + 0,96
3 R2 = 0,77
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tegangan Normal (MPa)
GLOSARI
Pustaka:
Rai, M.A., Kramadibrata, S., Wattimena, R.K., TA 3111 Mekanika Batuan hal. 144-150
Data Hasil Uji Geser Langsung (Direct Shear Test)
deformasi (x 0.01mm) F geser (MPa)
No Kode Depth (m) Litologi F normal n (MPa) A
Peak Residual Peak Residual Peak Residual
Peak
Cohesion (MPa) : (dari persamaan garis dalam grafik)
o : (dari persamaan garis dalam grafik)
Internal Friction Angle ( )
Residual
Cohesion (MPa) : (dari persamaan garis dalam grafik)
Internal Friction Angle (o) : (dari persamaan garis dalam grafik)
Laboratorium Geomekanika
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
Prosedur Kerja
No Dokumen: 6
TOPIK: Uji Kuat Tekan (Unconfined Compressive Strength / UCS Test)
TUJUAN:
Untuk menentukan Unconfined Compressive Strength (UCS), Young’s Modulus, dan Poison Ratio.
CAKUPAN:
Nilai UCS, Modulus Young, dan Poison Ratio
PENANGGUNG JAWAB:
Kepala Teknisi Laboratorium Mekanika Batuan
PERALATAN:
Alat Gambar
1. Mesin tekan “Control”
2. Dial gauge
3. Jangka sorong
4. Stop watch
F
Plat tekan
Dial gauge pengukuran
lateral
Dial gauge pengukuran
aksial
sampel batuan
F
Uji Kuat Tekan
PROSEDUR:
Langkah Kerja Catatan
1. Gunakan safety glasses dan safety shoes
σyp
σcc
GLOSARI
Pustaka:
Rai, M.A., Kramadibrata, S., Wattimena, R.K., TA 3111 Mekanika Batuan hal. 72-87
Data Hasil Uji UCS
AKSIAL
Kode
Force 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(kN)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
LATERAL 1
Kode
Force 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(kN)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
LATERAL 2
Kode
Force 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(kN)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
Lateral (mm) = l l .D
Axial (mm) = l a .D
l
Lateral (%) =
l
D
l
Axial (%) = a
l
Volumetric (%) = 2
v a l
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
PENANGGUNG JAWAB:
Kepala Teknisi Laboratorium Mekanika Batuan
PERALATAN:
Alat Gambar
1. Mesin tekan “Control”
2. Sel triaksial
3. Dial gauge
4. Jangka sorong
5. Stop watch
6. Karet ban
Mekanisme Sel Triaksial Keterangan :
1. Sliding seal 9. Seal pada dudukan sel
2. Silinder penekan 10. Baut
3. Indikator muatan fluida (oli) 11. Lubang keluar masuk fluida oli
4. Fluida (oli) 12. Ultrasonik transmitter
5. Lubang keluar masuk udara 13. Ultrasonik receiver
6. Klem 14. Pipa stainless steel
7. Selubung karet ban 15. Kabel ke ultrasonik transmitter
8. Contoh batu uji 16. Kabel ke ultrasonik receiver
PROSEDUR:
Langkah Kerja Catatan
1. Gunakan peralatan safety shoes dan safety google yang
diperlukan
2. Contoh batuan yang digunakan berdimensi panjang = dua kali
diameter
3. Contoh batuan dimasukkan ke dalam selubung karet kemudian
ditutup pada kedua ujungnya dengat plat, lalu diletakkan ke
dalam sel triaksial dan ditutup. Di dalam sel triaksial ini akan
dipompakan oli bertekanan dari pompa hidraulik untuk
memberikan tekanan pengungkungan.
4. Letakkan sel triaksial yang berisi contoh batuan di pusat antara
plat atas dan plat bawah mesin tekan. Contoh batuan
diletakkan dengan permukaan bawah menempel pada plat
bawah.
5. Pada alat mesin tekan dipasang dial gauge untuk mengukur
deformasi aksial.
6. Hidupkan mesin tekan sehingga sel triaksial menyentuh plat
tekan bagian atas. Matikan mesin.
7. Atur jarum penunjuk dial gauge pada posisi nol.
11. Lakukan prosedur yang sama untuk contoh batuan ke-2 dan
ke-3, tetapi dengan tekanan pengukungan yang berbeda (σ3 x 2
dan σ3 x 3).
GLOSARI
Pustaka:
Rai, M.A., Kramadibrata, S., Wattimena, R.K., TA 3111 Mekanika Batuan hal. 113-144
Data Hasil Uji Triaksial
AKSIAL
Kode
Force 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(kN)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
Sampel 1 2 3
Kode
Kedalaman (m)
Litologi
Diameter (mm)
D Rata-rata
Length (mm)
L Rata-rata
F1 (kN)
σ3 (MPa)
Perhitungan Hasil Uji Triaksial (σci dan mi metode Generalized Hoek-Brown Criterion)
Persamaan dasar:
a
σ '
σ1 ' σ 3 ' σ ci m b 3 s (1)
σ ci
1’ dan 3’ : Tegangan efektif maksium dan minimum pada saat failure
mb : Konstanta Hoek-Brown untuk massa batuan
s dan a : Konstanta
ci : Kuat tekan uniaksial batuan utuh
x σ3 '
(5)
a m i . σ ci
b σ ci
2
tan -1
tan
o
1
1 2 3
σ1 (MPa)
xy
x2
Σx
Σy
Σxy
Σx2
Coeff
C (MPa)
(o)
σ1 (MPa) = F1*1000/(3.14*0.25*(Drata2)2)
x = σ1
y = σ3
xy
x2
Σx = x1 + x2 + x3
Σy = y1 + y2 + y3
a = arcsin ((coeff-1)/(coeff+1))
c (MPa) = b*(1-sin(a))/(2*cos(a))